Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Selingan Keluarga Utuh [by TerongBesar]

Bimabet
"Kok kalian bisa..." Andri masih tergagu menolak mempercayai apa yang ada di depan dia
"Tasya dan aku sekarang sepasang kekasih. Cukup itu saja yang perlu mas tau." Sambil tersenyum, Bella berlalu dari hadapan Andri sambil masih menggandeng Tasya. Tasya yang masih tidak berkata apa-apa hanya berjalan ditarik Bella.

hahahhaa wanjir, setelah ane baca dengan serius ternyata endingnya haha hmm hahahahahhaa.
 
Mungkin kalau Bella memang selingkuh ama laki-laki lain pasti ga bakalan dapat kepuasan seperti dari Andri....
 
Dasar lemah ... !!!

Lemahkan trus iman mu kalau digoda tasya, sikat trus mas tasyanya hahaha
 
EPISODE 23 - PERJALANAN SEMAKIN JAUH

(POV BELLA)

seperti ibu rumah tangga pada umumnya, aku berberes rumah, khususnya di bagian dapur dan ruang keluarga. hari yg cerah untuk menyambut hari bahagia. aku tak pernah merasa kurang semenjak menikah dengan suamiku.

hari ini dia libur, karena seharusnya hari ini dia baru pulang dari Batam, namun karena perubahan jadwal, dia jadi memiliki sehari off. setidaknya hari ini bisa aku manfaatkan untuk sekedar ngobrol santai dengannya hanya berdua. kedua anakku berada di TK dan Playgroupnya yg masih pulang hingga nanti siang. suamiku hanya duduk santai di kursi malas depan TV sambil menyaksikan acara musik di TV, sedangkan aku masih sibuk kesana kemari. nampaknya dia masih terlelah dengan penugasannya dan lusa di juga harus berangkat golf menerima ajakan pak Direktur untuk bermain.

"mas, nampaknya ngantuk gitu haha tidur lagi aja gapapa", ujarku yg melihat mata suamiku hanya 5watt.
"haha, enggak tenang, hanya ngantuk doang", balasnya. yg lantas membuka koran disebelahnya untuk ia baca.

waktu menunjukkan pukul 9.49 pagi, kicauan burung semakin berkurang karena kondisi langit yg panas. pekerjaanku sudah beres semua.

"naik aja yok, nonton TV disana", ajakku untuk nonton TV di ruang keluarga lantai 2 karena lebih privat, dan lantai 1 sering di kuasai oleh kedua pembantu untuk nonton drama India.
suamiku langsung bergegas bangkit dan berjalan mendahuluiku ke lantai 2. dia berjalan dengan gemulai pertanda dia sangat capek dan malas melakukan apa-apa. mas Andri lalu melempar badannya ke sofa besar yg empuk di depan TV itu.
"capek banget ya mas, sampai gemulai gitu haha", tanyaku dengan bercanda.
"haha iya e, parah capeknya, mana esok harus ke daerah Singaraja diajak main golf, kenapa yg gak deket-deket aja", gerutu suamiku.
"ya mungkin sekalian liburan para bos-bos, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan mas", balasku dengan santai.
aku duduk disebelah suamiku, lalu dia menyandarkan kepalanya pada pahaku, dan aku membelai indah kening suamiku yg nampak sangat lelah itu, aku tau sebenarnya lelah dia bukan hanya lelah fisik, namun juga pikiran. namun aku masih enggan bertanya detail dengan lelahnya karena bisa membuatnya marah dan emosi, aku menunggu semuanya tenang.

"mas, kemarin, adik (anakku yg kecil), bilang gini sama aku, 'mah, masa hanya kakak yg punya adik, kok aku enggak' haha", ujarku menirukan gaya bicara anakku yg kecil.
"haha dia minta adik gitu", balas suamiku yg gimmick wajahnya berubah menjadi lebih sumringah.
"oh ya, yuuk!! hmmm tapi..", lanjut mas Andri.
"tapi gimana mas..", balasku penasaran.
"kita kn ikutan kegiatan barter gimana...", bingungnya.
"ya, kita stop mas hmm atau nunggu satu putaran, setidaknya 6 kali dulu lah, kan kita berenam", terangku.
"iya berarti masih 2 bulan lagi yak", tanya suami.
"iya, sambil kita check ke dokter juga gimana baiknya dan kamu jg harus makan makanan yg bergizi", terangku pada suami.
"hmm iya, yauda yg penting ntar kalau udah keluar, kita usaha lah ya", kata suamiku.
obrolan yg santai dan tak berbobot, serta suasana rumah yg hening dan cuaca yg cerah membuat mata menjadi berat dan ingin kembali tidur. aku juga berpikir gimana caranya bisa stop dari kegiatan barter ini, memang kuakui sangat membantu kehidupan ranjang, namun nampaknya mas Andri semakin keenakan dan menang banyak. ya, punya anak lagi adalah jalan satu-satunya untuk bisa kembali ke jalan yg benar.

keesokan harinya.

tadi malam kami tidak bersenggama, kami hanya berpelukan manja dan saling berciuman. bukan tanpa alasan kami tidak berhubungan badan, suamiku katanya cukup lelah karena banyaknya pekerjaan dan tugas yg harus di selesaikan, aku maklum dan tak memaksa.

dirumah aku mempersiapkan pakaian yg akan dibawa oleh suamiku untuk kegiatan santai bermain golf bersama atasannya, beberapa pakaian sudah aku lipat dengan rapi dan ringkas lantas aku masukkan kedalam koper mini miliknya. aku hanya berharap dia bisa membangun networking dengan mereka. karena di Indonesia masih menganut sistem rekomendasi untuk duduk di kursi pimpinan. usia dia yg masih relatif muda dan duduk di kursi pejabat ini, tidak mungkin dia lakukan sendirian tanpa bantuan dari teman-temannya. nah ini keinginan dia adalah menjabat kepala cabang, pasti butuh power dan networking yg kuat, pasti posisi itu diperebutkan oleh banyak orang.

sesuai jadwalnya, di balik nanti jam 11 siang dan berangkat lagi jam 1 siang, mungkin sore dia tiba, di jadwalkan pula pulang pada hari minggu pagi. seharusnya jadwal barter diadakan minggu ini, namun karena mas Andri tidak bisa maka permainan barter diundur jadi minggu berikutnya.

beberapa saat kemudian mas Andri sudah tiba dan meminta makan siang sebelum berangkat ke lokasi ia akan bermain golf.
"yang, makan siangnya dong", mintanya sambil berjalan berburu ke kamar untuk membasuh muka dan mendinginkan badan dengan air kamar mandi.
aku menyiapkan makan siang untuknya, dia lalu duduk di meja makan siap untuk menyantap makan siangnya.
"weekend nanti dirumah aja kan?", tanya dia padaku.
"iya mas, kemungkinan besar hanya dirumah", balasku dengan lembut.
"baiklah, nemenin anak-anak, aku tinggal bentar yah, sebenarnya gak pengin juga", ujarnya sambil kesal.
"halah, gapapa mas, katanya mau ngejar posisi direktur utama, ya networking kamu kudu dibangun dari sekarang dong", balasku diplomatis.
"kamu ndukung yah..", balasnya dengan wajah bahagia.
"pasti dong mas..", ujarku yg memancarkan senyum lebar diwajah.

lantas, suamiku istirahat sejenak dan pada pukul 1 siang dia bergegas berangkat. katanya bertemu dengan mereka disana, suamiku menyetir sendiri, memang entah kenapa dia gak suka pakai jasa sopir pribadi, sedangkan bos lain pasti sudah pakai jasa sopir. hmm tapi tak apalah bisa hemat sekian juta per bulan untuk gaji mereka. aku istirahat sejenak setelah suamiku meninggalkan rumah, kedua anakku juga sudah sempat bertemu bapaknya sebelum pergi. kedua anakku pada bermain dikamarku sedangkan aku berbaring lemas di kasur, tidak horny, hanya lelah.

[15.09] Claudia: ladies, ntar malam kumpul yuk..
HP ku berbunyi mendapat pesan dalam grup WA yg berisi seluruh ladies.
[15.12] Stella: boleh yuk hihi dimana?
[15.13] Gladis: yook, tapi jangan kemaleman dan pulangnya jangan malem-malem ya.
[15.13] Claudia: boleh yuk. yg lain gimana? Laura, Zaskia, Bella?
[15.15] Bella: hehe aku skip ya, suami lagi dinas. jagain anak-anak dirumah.
[15.16] Zaskia: yaaaaahhh, Bella.
[15.16] Gladis: dirumah Bella aja ya gimana Bell?
[15.18] Bella: oke dirumahku, deal.
[15.20] All: oke deal, aku kesana jam 6an ya.
masih ada waktu 3 jam, aku memutuskan untuk memejamkan mataku sejenak beserta kedua anakku yg sudah tepar duluan diatas kasurku.

selepas mandi sore, aku memerintah salah satu pembantuku untuk membelikan martabak telur dan manis untuk menjamu teman-temanku nanti, tak lupa pula aku memberi kabar pada suamiku kalau semua ladies bertandang kerumah. aku sedikit menyibukkan diri dengan merapikan ruang tengah maupun ruang tamu dari mainan anakku yg tersebar keseluruh penjuru ruangan. Ijah sudah kembali dari beli martabaknya dengan si satpam penjaga pagar, tak lupa aku menyuruh Ijah untuk memberinya tips berupa duit rokok. lalu dia menaruhnya diatas piring lebar dan juga menyiapkan teh hangatnya.

"Hai Hai.....ibu pejabat", suara khas Gladis dan Zaskia yg datang bebarengan.
"ehh hello, ayo masuk", balasku sambil cium pipi kanan dan kiri.
"eh mana nih yg lain, gak bisa kemalemen aku", terang Zaskia.
"haha emang kenapa?", tanya Gladis.
"yakali, suami dirumah cuy, emang elu kagak dicariin?", balas tanya Gladis.
dengan seadanya kami bercanda, beberapa menit kemudian formasi lengkap, kami duduk di ruang tamu semua, tak ada yg menggunakan pakaian yg bersifat provokatif, semua masih normal dan layak, mungkin karena malam hari.

"ih gak sabar nih main minggu depan hihi", genit Stella yg seperti kegirangan.
"haha ternyata yg berkerudung nafsunya lebih gede ya", canda Claudia.
"iya dong, kan selama ini tertutup haha sekalinya terbuka, nih nih ayo kentot sampe lemes", balas Stella.
bercanda mengenai kegiatan barter mengingatkanku untuk berbicara dengan mereka terkait rencanaku untuk hamil lagi.
"ehmm girls, bentar..hmm aku dan suami merencanakan untuk hamil lagi..", ujarku singkat, "jadi mungkin aku ikut hingga seputaran aja yak, pas ntar 6x kami mohon undur diri, walau kalau dapet yg udah pernah gapapa lah ya ya ya", lanjutku.
"yaahh Bella...hmmm suamimu aja tetep ngikut hihiiii", canda Gladis.
"huuuu maunya Gladis haha", protesku dan temen yg lain.
"emang kenapa sih suaminya Bella..", polos Laura.
"haha Laura dasar..anunya gede bet", balas Stella. yg sebenarnya aku sedikit risih karena mereka ngomongin dongkrak suamiku yg seharusnya hal sensitif untuk di obrolkan.
"hey hey..wih Bella mau punya baby ketiga, yauda gapapa Bell, semoga lancar, jangan lupa sama kita, kalau masih mau tuker-tuker juga gapapa ntar, gak perlu ikutan yg kegiatan besar, janjian aja berdua dengan misal dengan Laura, atau Zaskia, atau yg lain. jadi hanya kamu dan suami dengan Laura dan suami misal", terang Claudia yg nampaknya tak ingin jika aku benar-benar berhenti.
"iya gitu juga bisa", ujar Zaskia.
"hmm lho, apa sekarang kita boleh gitu, misal pasanganku tuker dengan pasangan siapa gitu, gak harus nunggu game", tanya Stella.
"boleh aja kalau suamimu mau", balas Claudia.
aku lega sudah cerita ke mereka terkait dengan rencanaku untuk undur diri dari acara itu, aku memang menikmatinya, namun nampaknya suamiku menjadi idola dan aku takut dia tidak jadi begitu menikmati lagi dengan yg dirumah, lagipula kegiatan suamiku juga semakin padat.

waktu menunjukkan pukul 21.07

para wanita sudah mulai pada undur diri, sebagian dijemput oleh suaminya sendiri, sebagian bawa mobil sendiri dan sebagian dijemput sopirnya. aku lantas berberes diruang tamu dan dimana mereka meninggalkan bekas makanan.

malam ini nampaknya tidak akan bermain dengan mainanku, karena kedua anakku request untuk tidur bareng denganku, tak mungkin kumenolak mereka.

*
(POV ANDRI)

aku tiba di resort ini sejak pukul setengah 4 sore tadi, istirahat sejenak dan pukul 4.15 kami mulai memainkan golf hingga matahari mulai terbenam. namun aku tetap latihan mamainkan T-shot sendirian hingga pukul 7.30. para boss sudah terlebih dahulu undur diri.
[19.26] Boss Roy: Andri, nanti jam 8 kita makan bareng di resto dan ngobrol-ngobrol di cafe yak.
[19.30] Andri: siap bos.

mendapat pesan itu, aku langsung bergegas untuk kembali ke kamar hotel dan bersiap diri untuk bertemu mereka. kamar hotel yg cukup mewah, balcony yg memiliki kolam renang privat, tempat tidur yg super besar dan kamar mandi yg berlapis marmer, kebanyakan yg berada di hotel ini adalah para boss dan penikmat golf. beberapa kali aku melihat wanita cantik dan seksi bersliweran, mungkin itu para caddy yg menemani si boss boss untuk rehat sejanaknya.

pukul 20.00 aku sudah di resto yg di janjikan untuk pertemuan.

selain diriku dan pak Roy, turut hadir pula direktur Regional bagian timur yg bernama pak Hartra, lantas direktur keuangan kami pak Suryo, dan beberapa direkti level atas lainnya, total berjumlah 6 orang termasuk saya. namun ada juga bu Shelly dari marketing turut ikut, aku jadi berpikir, siapa nanti yg bakal menikmati badan dia, mana mungkin wanita sesemok bu Shelly di diamkan begitu aja. tapi pertanyaannya ngapain yah, kan main golf jg kagak, tapi munculnya baru ini saja pas acara makan malam.

"ini si Andri, dia mau ngejar posisi direktur cabang, bantuin yah ntar kalau pas dia maju", ujar pak Roy dengan yakin, bahkan aku sendiri tak yakin dengan kemampuanku dan lifestyle para boss.
"wah, bagus lah, mutasi kapan mas Andri?", tanya pak Hartra yg posisinya sudah diatas.
"1,5 tahun lagi pak kurang lebih", balasku singkat.
"hmm itu pas posisi yg di Sumatra ada beberapa yg kosong, Indonesia timur banyak dan kalau mau di Jakarta tapi ya bukan direktur sih", ujarnya.
"haha saya ngikut arah angin ajalah pak", balasku pasrah.
"eh jangan, pasti kami bantu, rekomendasi siap lah, tenang aja, sering aja ikut Roy kumpul-kumpul santai dengan kita-kita, pasti ada jalan tenang aja", ujar direksi yg lain yg aku juga belum tau namanya.
sebagai pria, memang ini adalah kesempatan emas untuk bisa duduk di kursi jabatan tinggi, namun dengan konsekuensi yg berat juga, tapi kan membanggakan bisa menjadi pejabat, koneksinya gak hanya setingkat direktur, tapi bisa hingga menteri. mengangkat derajat keluargaku dan keluarga besarku, aku memang tidak gila harta, namun aku pilih untuk dihormati saja.

selesai acara makan malam, sebagai yg junior sendiri, aku berjalan di paling belakang bersama dengan bu Shelly.
"bu Shelly, ngapain disini haha kok tadi gak ikut golf", basa-basiku pada wanita semok berusia 35 tahun hingga 38 tahun ini, menurut tafsiranku, namun bodi dan kekencengan tubuhnya masih seperti 30 tahunan.
"kalau kegiatan bertemu staff tinggi saya biasa menemani beliau-beliau pak, untuk kepengurusan hotel, reservasi dan hal lain, biasanya kalau gak saya, ya teman saya dari department marketing", balasnya dengan jelas.

tibalah kami di cafe hotel ini, hmm ini seperti semi tempat dugem, para boss pada santai duduk dan ngobrol santai, beberapa bir juga tersedia di meja depan kami, namun bu Shelly hilang entah kemana. banyak wanita muda nan seksi bersliweran dihadapanku. beberapa kali para boss mengomentari badan wanita yg saling lewat itu dengan para boss yg lain juga. aku masih sungkan. hanya beberapa tenggakan minuman beralkohol ini masuk ke dalam badanku, namun sudah cukup meninju badanku yg tak biasa minum minuman seperti ini.

disaat sedang ngobrol santai diiringi dengan alunan musik dan minuman, aku mendapat pesan singkat dari seseorang.
[21.20] Gladis: hay mas, aku barusan habis dari rumahmu.
[21.21] Andri: iya, tadi Bella juga bilang.
[21.21] Gladis: iya mas, katanya mas Andri dan Bella mau keluar dari game barter yah, gak seru dong, kan kita belum main yg kedua, eh mas, nanti pesan ini di delete yah.
[21.22] Andri: iya, maaf ya, karena kami lagi pengin punya anak lagi hehe.
[21.22] Gladis: iya mas, semoga ya, tapi gimana nih, kalau bisa game mingdep aku sama mas Andri yah, kalau gak bisa kita cari waktu sendiri deh berdua, 3-4 jam aja cukup hehe.
[21.22] Andri: hehe mau sih, tapi takut kepergok suamimu atau Bella.
[21.23] Gladis: suamiku bisa ngamar sama Bella sih hehe barter juga gapapa.
[21.24] Andri: iya deh, coba nanti aku obrolin sama Bella ya hehe
[21.26] Gladis: kalau gak kita check in aja kapan, cepet aja yah hihi pengin lagi sama yg gede.
[21.27] Andri: oke deh.
[21.27] Gladis: oke mas, aku delete yah, bye.

badanku rasanya mulai panas dan sedikit pusing, namun aku masih bisa mengontrol badanku, aku belum mabuk, tapi aku sudah memutuskan untuk berhenti minum minuman ini. para boss masih bisa santai dan tak mabuk.

waktu menunjukkan pukul 22.30

"ayok, balik kamar, sudah hangat nih", ujar salah satu boss.
"haha yook, sampai ketemu besok yah dilapangan kalau gak capek haha", ujar pak Hartra.
"beres, sekuatnya aja, usia 40-50an gini jangan di forsir badannya", balasnya satu lagi.
kami semua berjalan kearah kamar masing-masing, badanku rasanya hangat dan enak sekali, aku jadi membayangkan kenapa orang yg habis dugem dan mabok pasti ending seks, lha ya ternyata jadi pede dan enak dibadan gini.

aku berjalan dengan berusaha sangat konsentrasi, akhirnya tiba di depan kamarku, aku berusaha mengeluarkan kartu kamarku yg aku simpan di dalam dompet beserta semua kartu debitku.
"tunggu..., kartuku ada di sini, kok kenapa kamarku terbuka ya, apa aku lupa menguncinya, atau ini bukan kamarku", pikirku dalam hati berpikir keras dengan aja yg terjadi pada perubahan ingatanku setelah minum.
"hmm bener tuh", lanjutku.
dengan perlahan aku mendorong kamarku dengan mengendap-endap, hmm kenapa TV nya juga hidup, iya benar itu koperku di depan TV, siapa yg di dalam kamarku.

aku berdiri di depan pintu kamar mandi, bisa melihat seisi ruangan kamarku.. dengan rasa sedikit sempoyongan efek dari alkohol tadi, aku membuka mulutku untuk berbicara.
"hmm maaf, ini kamar saya, anda siapa ya?", tanyaku.

-BERSAMBUNG-
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd