Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Selingan Keluarga Utuh [by TerongBesar]

Wes lha..

Masih setia menunggu apdetannya kang...
Tapi kalo bisa jangan lama2 :beruang:
 
haha ada gan, sblm ane buat cerita setidaknya melakukan sedikit riset kebenaran mengenai yg ane angkat dlm cerita, memang ada yg seperti itu, bahkan lelaki pun bisa mengalami dimana saat akan penetrasi tp si burung malah gak menengang karena mungkin beberapa faktor pikiran, takut atau lawan mainnya kurang seksi hahaha.
Kalo di persentase 80% wanita lbh suka yg bigsize deh kayaknya, tp ini kan cerita fiksi jd bisa jadi apa aja dah yg penting bs bikin sange.
 
EPISODE 5 - ARISAN KELAS ZUMBA



lain Andri, lain juga Bella, kegiatan mereka kebalikan 180 derajat, jika Andri sibuk dengan pekerjaannya yg membuat kepala pening, sedangkan Bella sibuk senam dengan kawannya yg juga para perantau disanggar senam Executive Fitness.

(POV BELLA)

"satu...dua...tigaa...ayo goyangin pinggulnya lebih bertenaga!!", teriak semangat instruktur senam. akupun turut semangat untuk menggoyangkan badanku lebih bertenaga hingga keringat segar bercucuran.
"ayoo yg disana, yak yak yak!", lanjutnya sambil menunjuk grup yg berada di pojok kiri.
semua yg berbadan ramping, gemuk dan sedang semangat mengikuti gerakan dari instruktur disertai dengan lagu yg semangat membuat kami juga turut semangat. kegiatan senam zumba yg rutin aku ikuti tiap minggunya, senam yg berlangsung selama 2 jam membuat tubuh menjadi segar setelahnya.

"oke, gerakan terakhir, pendinginan...!!", lanjut teriak instruktur dengan tetap semangat, gerakan kali ini lebih pelan dan berguna untuk mendinginkan badan sebelum akhirnya selesai.
"yaa, cukup. terimakasih ladies", teriak instrukstur sambil menyelesaikan kegiatan zumba kali ini. aku lantas berjalan menghampiri teman-temanku yg lain yg tersebar di ruangan ini. mereka adalah Stella, Claudia, Zaskia, Gladis dan Laura. selain teman zumba, mereka juga teman arisan yg rutin kami adakan 2 minggu sekali. sebenarnya lebih tepatnya adalah ngumpul dan ngrumpi.
"haaah, keringetku bercucuran banyak", ujar Gladis.
"iya sama", balas Stella sambil melepas sebentar kerudungnya untuk mengeringkan rambutnya.
"yuuk, pindah ke kantin aja, biar kelas ini diisi sama kelas zumba berikutnya", ajak Claudia.
"yok", sambut kita semua. yg lantas kami semua merapikan bawaan kita dan berjalan bersama menuju kantin. Executive Fitness ini hanya diperuntukkan bagi wanita, sehingga dikantin pun banyak anggota yg hanya menggunakan sport bra tanpa perlu menutupi, namun sebagai wanita yg sudah berhijab sejak dulu rasanya tetap aja tak nyaman.

"mau pada pesen apa?", ujar Stella.
"aku teh hangat aja", balasku yg ikuti dengan yg lain memesan minumnya.
"ini lho, body goalku seperti Claudia, badan ramping tapi toket bisa gede", ujar Zaskia.
"iya ya, biasanya badan meramping, toket juga ikut ramping", ujar Laura yg badannya kecil dan ramping.
"eh kalau toket gede itu gak enak, cowok-cowok pada ngeliatin kali", balasnya sambil protes.
lalu ditengah obrolan menyangkut bentuk badan, minuman kita datang yg membuat obrolan kami pause sebentar agar tak didengar oleh yg lain.
"haha Claudia ini kelihatanya yg paling bahagia ya, badan seksi gini pasti digoyang terus sama suaminya tiap malam", ujar Gladis dengan santai sambil minum minumannya.
"hahaha iya ya, wajahnya bersinar banget", balasku.
"lha kalian emang gak di goyang terus sama suami apa", tanya Claudia, "itu semua ada rahasianya boo, biar tetep ON terus sama suami walau udah nikah lama hahaha", lanjutnya dengan wajah songong.
"bagi dong tips nya, masa di simpen aja sendiri", protes Stella.

Claudia seperti menarik nafas panjang yg diiringi dengan mengembangnya payudara dia, lalu dia meminum es cincaunya sejenak sebelum akan mengeluarkan kata-kata yg berada di dalam kepalanya.
"hmmm tips ini mungkin gak bagi semua orang sih ladies", balasnya dengan pelan dan berbisik.
"iya nih, huu curang, paling kita semua punya masalah yg mirip di ranjang, apalagi di usia seperti kita ini", terang Gladis, kami memang memiliki rentang usia yg hampir relatif sama, yaitu kepala tiga namun masih di awalan.
"iya nih, ayolah, Dia", protesku.
lalu dia seperti melihat semua wajah kami yg serius menunggu jawaban dia.
"hmmm baiklah, tapi jangan cerita siapa-siapa ya, dan semoga gak menyingung kalian", lanjut dia dengan seperti berat.
"oke siap, janji Claudia sayang, demi kehidupan keluarga yg bahagia", balas Zaskia.
"hmmm....tukeran", jawab singkat Claudia yg diikuti bingung oleh kita semua, kami hanya saling pandang dan bingung dengan jawaban singkat Claudia. tentunya jawaban seperti itu tidak di perkirakan oleh kita semua.
"haaaah?! maksudnya gimana?", tanyaku bingung pada kami semua.
"hmmmm jangan-jangan maksudmu tukeran pasangan gitu?", tanya Laura pada Claudia dengan berbisik.
"ohmygaaaad serius ini Claudia", lanjut kami semua, dan iiringi dengan senyum dan anggukan pelan dari Claudia.
"wait wait, aku belum sepenuhnya paham, jadi kamu dan suami tuker pasangan dengan yg lain gitu", tanya Gladis lebih detail, "itu selingkuh dong berarti?", lanjutnya.
"hmm bukan, kalau selingkuh kan diem-diem, kalau ini selingan untuk keluarga utuh, beda banget....tapi.....hmm iya, jadi kalau bosan, kami tukeran gitu, please ya ladies jangan ilfil denganku gegara ini", jelas Claudia dengan khawatir.
"kagak kok, Dia, tenang aja, kalau gitu ceritain detailnya dong biar bisa sebagai gambaran, kenapa alasannya dan dampaknya gimana?", tanya Zaskia dengan kalem.
"hmm detailnya hmmm jangan disini deh, takut kalau didenger yg lain, pas arisan aja gimana, lusa?", tanya Claudia pada kami.
"hmmm deal!!", balas kami semua dengan semangat.
"rumah siapa yg sepi nih?", tanya Laura excited.
"rumahku ada pembantu, jangan dirumahku yak", jawabku dengan terus terang.
"hmm rumahku aja, kosong dari jam 9 sampai jam 2", jawab Gladis.
"oke rumah Gladis jam 9 yak!", ujar Zaskia semangat, kebetulan kami semua ibu rumah tangga, mengingat suami kita memiliki jam terbang tinggi dan berpindah-pindah.
lantas kami melanjutkan ngobrol mengenai hal lain, khusus untuk cerita Claudia disimpan nanti pada saat arisan. namun memang sih, keenam dari kami, nampaknya hanya Claudia yg wajahnya sumringah seperti urusan ranjang paling puas.

setelah kami semua berpamitan dan tiba dirumah, duduk di depan TV bersama suamiku yg masih sibuk kerja di depan laptopnya. sebenarnya urusan libido, aku dan suami memiliki libido yg cukup tinggi, jika masih ingat bagaimana aku nekat melakukan anal seks saat masih berkuliah untuk menuntaskan hasrat nafsuku. suamiku juga sangat buas saat bersamaku dikamar, ditambah dengan ukuran pusakanya yg hampir segede lenganku membuatnya dia sangat perkasa. namun apa harus dikata saat rasa tak nyaman karena berhubungan badan harus berani menunda libido kami berdua. terkadang aku berpikir apa aku kurang lubrikasi pada vagina yg membuatku lantas kering sehingga menimbulkan rasa nyeri. aku pernah membaca curhatan di salah satu thread di semprot, bahwa seorang pria memiliki istri yg kurang seksi, saat di blowjob oleh istrinya penisnya tegang maksimal, namun saat akan penetrasi berubah menjadi loyo lagi. jadi aku berpikir apakah aku seperti itu namun konteksnya pada wanita. aku sering membayangkan rasa perih saat pertama mas Andri memperawaniku saat berhubungan, apakah itu ya penyebabnya. walau begitu aku minder, takut dan malu untuk berkonsultasi pada dokter maupun psikiater.

namun begitu, aku tak ada niatan untuk melakukan apa yg dilakukan Claudia hanya semata untuk menyelamatkan hubungan ranjangku dengan suami, namun aku excited dan tak sabar untuk mendengar cerita langsung dari Claudia, siapa tau dia memiliki tips untuk membuat hubungan ranjang menjadi semakin berwarna.

*
Ngerumpi dirumah Gladis.

aku tak pernah melihat para ladiesku begitu excited seperti hari ini, bahkan sebelum jam 9, mereka sudah saling menelpon agar tak lupa datang di rumah Gladis. seperti biasa, aku pergi setelah suamiku berangkat ke kantor menggunakan mobil yg belikan suamiku untuk mobilitasku disini, walau tak diberikan baru namun cukup untuk selama penugasan suamiku disini, mobil keluaran Jepang yaitu Honda City tahun 2014.

tiba dirumah Gladis, hampir semua mobil sudah terparkir didepan rumah Gladis, aku berjalan masuk menuju rumahnya yg kurang lebih berukuran 300 meter persegi dengan design mewah minimalis. saat masuk rumah langsung disambut oleh para teman wanitaku.
"hello Bella", ujar mereka sambil memberi kecupan satu per satu.
"hmmm kurang aktor utamanya nih", ucap Gladis.
aku langsung duduk dan ngobrol santai dengan mereka. suasana kota di Denpasar sangat panas, bagi yg tidak berkerudung seperti Laura dan Gladis hanya menggunakan hotpants, sedangkan aku, Zaskia dan Stella tetap menggunakan pakaian tertutup. maka tak di pungkiri jika Gladis dan Laura sering disebut Hot Mom.
"hello, ladiessss, maaf telat, tadi suami berangkatnya juga agak telat", ujar Claudia yg juga turut menggunakan celana pendek diatas lutut.
"waah pasti suami ngajak Quicky dulu nih", celoteh Stella pada Claudia.
"haha rahasia dong", balasnya sambil duduk di dekat kami, lalu Gladis berdiri dan menutup pintu depan agar tak ada tamu atau siapa yg masuk.

"langsung aja nih ya, gak usah pakai lama, pening kepalaku membayangin elu Di", ujar Zaskia yg cantik anggun dengan bentuk khas hijaber yg ada di Instagram.
"haha anjir parah ah kalian hmm yauda baiklah. pertama tukeran waktu usia 27 tahun lah, udah nikah sejak umur 20 kan aku, terus semakin tambah tahun nikah, ditambah udah punya anak 2, terus bosan kan biasa", ujarnya dengan sangat kalem dan santai, "awalnya dengan temen kami pasangan juga, kami saling curhat gitu kan tentang kondisi rumah tangga, lalu kami punya masalah yg sama, terus ngobrol-ngobrol dan hari itu juga waktu itu juga, langsung booking hotel, suamiku dengan istrinya temen sedangkan aku dengan suaminya temen", terangnya.
"woow terus terus...", ujar Stella yg dengan fokus mendengarkan.
"jangan pada basah ya haha", ujar Claudia dengan canda.
"hahaha basah gak ya", balas Laura.
"lanjut yak..yauda terus kami begituan kan semalem, nafsuku bener-bener liar banget semacam keluar semua, terus setelah selesai, balik kan sama suami, kita saling cerita pengalamannya dan rasanya seperti kita pertama kali dulu, jadi bisa bergairah lagi sama suami", terangnya dan dia berhenti sejenak meminum minumnya, "terus lama kelamaan, ternyata banyak kelompok tukar pasangan kan, akhirnya kita bikin kelompok dan tukerannya terus acak, dan rutin tiap 3 minggu sekali", terangnya.
kami semua hanya terdiam dengan cerita Claudia yg nampak tenang dan santai dengan aktifitas seksualnya.

"terus efeknya ke kamu dan suami apa Di?", tanya Gladis.
"efeknya ya, kan bosan tuh, nah bosan tuh kalau ada kesempatan pasti selingkuh, nah tukeran ini manfaatnya adalah untuk menghilangi bosan itu, bosan itu sifatnya sementara, dan selebihnya kan pasti dengan suami", terang Claudia pada kami.
"udah pasti bisa hilang bosannya?", tanyaku pada dia.
"ibarat orang bosen dirumah, pasti kan keluar lah ngemall ato jalan, walau bentar kan lalu bisa betah lagi dirumah", terang Claudia.
"bener juga ya", jawab Stella sambil mengangguk-angguk.
"daripada diem-diem selingkuh, mending gini, jelas mainnya sama siapa", ujar Claudia.
kulihat para temanku, semua pada terbius dengan jawaban Claudia yg benar tepat dan solutif, walau ini adalah kegiatan menyimpang. aku memandangi diriku sebenarnya sama, bosan, tapi tak tau cara menghilangkan bosan itu. kemanapun kita bermain, pasti kembali ke rumah.

"hmmm gitu ya, jadi seandaianya nih, kita bisa dong", ujar Laura yg dari tadi mikir.
"siapa? kita? kita berenam?", tanya Claudia meyakinkan.
"hmm iya", lanjut Laura.
"bisa sih, kalau kalian semua mau ditiduri suami kita, dan bisa merayu suami untuk melakukan ini", balas Claudia yg membuat kami semua berpikir, "toh kita kan hampir seumuran, dan udah punya anak semua, bisa juga sih, yg susah merayu suami, tapi ya, pengalaman, awalnya suami-suami temen itu pada nolak, eee akhirnya pada semangat juga", lanjut dia.
"eh Di, udah berapa lama kamu ikut gituan", tanya Zaskia.
"hmm waktu dulu itu hampir 2 tahun lah, anggotanya 14 pasangan kalau gak salah", ujarnya.
"terus ada yg kebobolan atau gimana, atau ada yg cinlok?", lanjut Zaskia.
"gak ada Zas, aman semua, gak ada cinlok atau apa, kan tujuannya menghilangkan bosan, kenapa bawa hati", terangnya Claudia.
"hmmmmm menarik nampaknya, iya gak ladies hihi", balas Laura yg membuat kami semua berpikir.

"gini dulu aja deh, coba tunjukin foto suami kalian, biar kita tau", ujar Gladis yg semangat.
"cieee Gladis pengin nih", ledekku pada dia.
"siapa tau bisa kembali semangat diranjang sama suami setelah dapet selingan", jawabnya dengan penuh canda.
lalu kami semua mengeluarkan HP dan saling menunjukkan foto para suaminya, sambil memperkenalkan kerja dimana dan usianya. rata-rata suami mereka sudah menduduki posisi penting di tempatnya mereka bekerja, jadi kami semua sama level lah. dari usia hampir semua sama.
"menarik sih suami-suami kalian hihi", ujar Stella yg genit sambil mengigit bibirnya.
"aaaaa Stella basah nih pasti, wajahnya sange gitu", canda Zaskia.
"hahha jadi gimana nih?", ujar Gladis, "Claudia ikut lagi tah?", lanjutnya.
"haha suamiku pasti mau lah, tenang", balasnya dengan santai, "kalau kalian mau, ya harus rayu suami dulu mau gak ikutan, saling kasih dong, foto kalian para istri biar suaminya pada nonton calon istri satu malamnya", lanjutnya.
lalu kami semua saling memberikan foto yg menurut kita paling bagus dan sensual untuk menarik minat suami pasangan lain.
"terus, jika ada yg gak mau gimana nih?", ujar Stella.
"ya gak boleh ikutan dong, hanya yg mau aja", ujar Gladis dengan yakin, "nanti kalau udah pada bilang dan banyak yg ikut, kita baru bikin peraturannya".

tak terasa waktu menunjukkan pukul 1 siang, sudah saatnya kami semua kembali dan berpamitan. aku memasuki mobilku dan berjalan menuju arah pulang, saat ditengah jalan, aku iseng memasukkan tangan kiriku ke dalam celanaku, dan betapa basahnya vaginaku membicarakan tadi. namun walau begitu, aku tak yakin bisa merayu suamiku, secara dia memiliki prinsip yg sangat kuat seperti yg sering dia tekankan saat pacaran dulu. aku justru takut jika suamiku malah marah dan aku tidak diperbolehkan berteman dengan temanku lagi. setibanya dirumah, aku hanya bingung harus memulai dari mana dan bagaimana.

-BERSAMBUNG-

apakah Andri menuruti keinginan Bella untuk mengikuti kegiatan tukar guling bersama temannya?
Prediksi ane malu" tp nyosor dah.
Up deh lanjut sundul Claudia deh
 
Masukan aja suhu gmana mulustrasi nya sesuai dengan cerita di dalam nya, tampilkan juga mulustrasi di ceritanya, maaf banyak mau nya updatenya ruuuuaaar biaaas
 
EPISODE 12 - GAME TWO

(POV ANDRI)

aku melihat kalenderku di meja kantorku, sekarang merupakan hari jumat minggu kedua yg artinya hari dimana kegiatan rutin bulanan akan terjadi mulai nanti malam jam 8 hingga minggu pukul 10 pagi. aku duduk di meja kantorku menunggu datangnya waktu pulang, pekerjaan dan berkas sudah saya selesaikan, sebenarnya saya pulang duluan juga tak masalah, namun tak enaklah dengan pegawai lainnya yg masih sibuk bekerja. mereka bekerja dengan semangat dan penuh perjuangan namun bayarannya tak sebesar aku kadang sehari tak ada pekerjaan apa-apa, namun sekalinya ada pekerjaan, bisa menyangkut hidup mati perusahaan ini. jadi aku dibayar untuk mempertanggungjawabkan setiap action yg saya ambil. mendekati pukul 4.15 sore, aku sudah mulai untuk meninggalkan ruanganku. jas dan tas kerjaku sudah aku bawa masing-masing kedua tanganku, aku berjalan dan memberi sapa siapa saja yg aku temui, "iya sore, udah besok weekend, lupakan pekerjaan, ajak anak istri jalan", ujarku sambil memberi canda pada mereka. tiba di parkiran, mobilku selalu bersih dan selalu dalam keadaan kinclong, tiap aku ngantor, selain menjaga keamanan, satpam juga melakukan bersih-bersih pada tiap mobil pejabatnya.

setibanya dirumah, kurang lebih hampir 40 menit aku berada di jalan, dengan keadaan lelah campur kesal dengan ramainya jalanan. istriku sudah sibuk menyiapkan apa saja yg perlu di persiapkan selama dua malam tidak berada dirumah, selain itu memberi perintah pada kedua pembantu kami. aku mandi untuk menyegarkan badan dan sedikit untuk menambah stamina dimana nanti malam pasti menjadi malam yg panjang dan melelahkan. seusai mandi, istriku sudah menyiapkan makan malam untuk kesemuannya, kami menyempatkan makan layaknya keluarga yg tidak akan pergi kemana-mana, kedua anakku makan dengan lahapnya walau masih disuapi oleh ibunya dan salah satu pembantu kami. menu makan malam kali ini adalah nasi rawon buatan istriku, sungguh makanan rumahan memang tiada duanya. sayang untuk 2 hari kedepan perutku akan diisi oleh makanan khas hotel yg menurutku rasanya kurang sedap.

dresscode kali ini aku memilih menggunakan casual, yaitu baju polo berwarna putih dan jeans semi slimfit, jam tangan merk Tag Heuer dan badanku kuberi parfum favoritku, tak lupa aku memasukkan beberapa potong kaos di dalam tas kecil untuk jaga-jaga pakaianku ini terkena cairan vagina maupun kelamin. istriku juga menggunakan pakaian yg simple. rok panjang dan baju lengan panjang, serta membawa tas kecil yg isinya pakaian, namun aku juga paham pasti membawa lingerie, karena menurut pengalaman yg lalu, aku diberi suguhan lingerie oleh Stella. jika dilihat dari penampilan kami, siapa yg menyangka bahwa kami akan mengikuti seks tukar pasangan, penyamaran kami sungguh mantab. lantas kami berpamitan dengan kedua anakku dan pembantu. dan kami memacu mobilku ke hotel yg sudah di pilih untuk acara kali ini, yakni hotel semi-budget yg cukup bagus di sekitaran tinggal rumah kami semua.
"have fun ya sayang", ujarku sambil memberi ciuman pada istriku saat di basement parkiran hotel sebelum kami mendapat pasangan baru untuk 2 malam kedepan.
"iya mas, mas juga ya, pasanganmu jangan disiksa dengan penis raksasamu", canda istriku.

tiba di ruang ngumpul sebelum akhirnya kami dipisah, kali ini penampilan para wanitanya lebih berani. yg berhijab tetap tertutup karena justru akan menjadi surprise bagi yg mendapatkan, termasuk yg mendapatkan istriku. kali ini Claudia hanya menggunakan rok mini dan semi tanktop, selain itu ada yg menggunakan jeans ketat, highheels dan tanktop. nampaknya sudah semakin santai dan berani.
"yuk, untuk menyingkat waktu dan memaksimalkan waktu untuk having fun, sama seperti kemarin yak, ladies ambil kartu, tunjukkin ke suami dan bawa tas kecil ini, have fun", terang Claudia yg lalu para wanita satu per satu mengambil kartu dan menunjukkan pada suaminya, tak terkecuali istriku.
"kamar 603 mas", bisiknya pada telingaku sambil memberi ciuman di ujung bibirku.
para wanita sudah meninggalkan ruangan briefing dan tinggal kami para lelaki.
aku langsung berjalan mendekat pada pilihan kartu, kali ini jatuh pada kartu nomor 820.
"oke have fun semua ya guys, mohon maaf jika aku meniduri salah satu istri kalian", ujar Petra dengan canda.
"istrimu tak bikin orgasme sampe ampun-ampun", balas Juna.
"haha siaaap deeh silahkan silahkan haha", lanjut Petra. lantas kami semua berjalan menuju kamar masing-masing sesuai yg tertera dalam kartu.

aku mengetuk pintu kamar 820 dengan lembut namun mantab. akankah aku akan mendapatkan Stella lagi yg jelas dia merancu terus meminta untuk terus disetubuhi.
terbukalah pintu kamar yg tadinya terkunci, terlihatlah sosok yg cantik ditambah senyumnya yg tiada duanya, badannya yg langsing dan tinggi ini menjadikannya seperti model kelas atas.
"mari mas, masuk", ujar wanita itu dengan senyuman khasnya.
"terimakasih, Andri", ucapku sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman.
"hehe Gladis", balasnya yg lalu mengunci pintu kamar ini, menandakan permainan segera dimulai.
kamar hotel ini lebih kecil dari yg lalu, uniknya adalah, antara kamar tidur dan kamar mandi terdapat kaca yg sangat besar, yg artinya jika ada yg mandi, akan sangat jelas untuk dilihat dari kamar. memang kamar hotel didesign untuk mengumbar nafsu.
"wow, kamar mandinya ada kacanya", ujarku.
"heehe iya mas, kalau malu dilihat ada gordinnya kok", terang Gladis.
"kalau yg ngelihat mbak Gladis mah malah aku ajak mandi sekalian", candaku, diiringi dengan dia tertawa. kami berdua belum duduk di kasur maupun kursi, masih berbincang berdiri dan berjalan untuk melihat suasana kamar.
"haha mas Andri bisa aja, gimana mas yg kemarin, have fun?", tanya Gladis.
"haha iya dong, kamu gimana?", tanyaku kembali.
"iya mas, manteb haha memang genius ide ini hehe", lanjutnya.
"hmmm mbak Gladis ada pantangan apa dalam berhubungan hehe sebelum nanti kita tenggelam oleh nafsu", tanyaku.
"mas Andri keren yah, sempat tanya, yg kemarin langsung aja gak nahan dan saling nyosor haha, hmmm apa ya, apa aja deh mas, yg penting enak", balasnya dengan tatapan genit.
"termasuk anal seks, nelen sperma?", candaku.
"hmm anal seks belum pernah mas, but, mungkin. nelen, hmm boleh", ujar dia yg semakin mendekat kearah tubuhku.
"okelah, sayangkan kalau spermanya cuma dibuang dikondom hehe", terangku.

lantas kami saling peluk dan bibir kami langsung bertemu dan terus beradu antara bibir serta lidah, kedua tanganku langsung berpetualang pada tubuhnya bagian belakang. badannya yg langsing dan tinggi serta masih ditambah dengan highheels kurang lebih 15cm menjadikan pantatnya sedikit terangkat. maka kedua tanganku langsung meremat kedua belah pantatnya tanpa kami melepas ciuman dan permainan lidah.
"ciumanmu manteb banget mas hihi", ujarnya sambil merapikan rambutnya yg sudah kemana-mana. aku tak tahan dengan wajahnya yg lembut dan cantik, aku kembali mencumbunya.
"smooccchhh smooocchh smoooccchhhh", lidahku selain memainkan di bibirnya, kali ini aku berpetualang pada lehernya. rambut yg tidak tertutup jilbab memudahkankanku untuk meraih lehernya yg mulus dan indah.
"sshhhh ahhhh ooowwhhh enak banget sih mas mainmu sensual", desah dia saat aku berada di lehernya, "mas jangan ngasih cupangan di leher mas", lanjut dia, tp telat, aku sudah memberi cupangan entah berapa merah cupangan itu, aku langsung melepasnya.
"mas, udah jadi cupangan yah", tanya dia, yg lalu melihat dan benar saja sudah jadi namun masih tipis. "maaf mbak, aku gak nahan dengan lehermu, sudah membekas sih tapi dikit", balasku.

lalu kami berdua menjatuhkan diri pada sofa kecil yg cukup untuk berdua, yg berada mepet tembok mengahadap ke kasur namun posisinya terletak disebelah pintu kearah balcony. Gladis sibuk dengan kancing celana jeansku, maka aku sedikit membantunya, lalu dia menarik celana dan celana dalamku, lalu terlihatlah penisku yg sudah tigaperempat ngaceng namun panjangnya sudah maksimal hanya saja belum keras seperti beton.
"whooooaah, mas, ini serius segini haha aku belum pernah tau ada yg punya segini gede", ujar dia terkaget-kaget. aku hanya tersenyum. dia masih memainkannya dengan ditempelkan pada wajahnya, mengenggamnya dan berusaha mengukurnya. dari luar tanktopnya yg dia gunakan, aku meraih payudaranya dan memainkannya.
"sshhh oohh mas", desah ringan dia. lalu Gladis mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya, walau sedikit kesusahan, namun akhirnya masuk. dia lantas bergerak naik dan turun serta memainkan lidahnya. aku hanya merem melek dan merapikan rambutnya sambil melihat ekspresi dia yg sedang memainkan penisku di dalam mulutnya.
beberapa kali dia diam dengan penisku di dalam mulutnya dan memainkan lidahnya, mengenai tepat pada urat kontolku yg membuatnya jadi ngilu namun enak. selain itu dengan kontol yg 18cm panjangnya, aku belum pernah mendapatkan blowjob yg sangat enak seperti blowjobnya Gladis. Stella hanya bisa namun tidak mahir, istriku hampir selevel dengan Stella. namun Gladis sungguh luar biasa.
"blowjobmu enak banget mbak awwwhhhhh ooowwhhh", desahku saat dia istirahat tanpa melepas kontolku.
beberapa saat kemudian dia melakukan yg wanita lain tak bisa, yaitu deepthroat. dia menekan dalam-dalam penisku hingga rasanya penisku masuk ke dalam tenggorokannya, aku sungguh heran seluruh panjang penisku bisa masuk ke dalam mulutnya.
"hooooaaaahhhhh haha hooaahhh hoooaahh hoooaahhh", nafas Gladis yg memburu serta mulut penuh ludah, hingga ludan itu turun mengenai tanktopnya yg masih dia kenakan, "bisa masuk semua mas hehehe", ujarnya genit sambil merapikan bajunya dan menatapku penuh nafsu.
"blowjobmu enak banget mbak, belajar dari mana sih hehe", candaku.
"mau tau banget, apa mau tau aja, heehe, aku minum dulu ya mas", ujarnya yg lalu dia berdiri masih dengan pakaian lengkapnya, aku melepas semua pakaianku dan menunggu Gladis di sofa. dia minum seperti kehausan habis deepthroat.

dia lalu berjalan kearahku layaknya wanita berjalan di catwalk.
"you wanna fuck me now or continue the blow until you explode?", ujar dia menggunakan fasih bahasa inggris dan berlaga layaknya wanita di hotel Alexis.
"kamu nakal banget sih mbak ternyata?", ujarku sambil tangan kananku berada di penisku.
"gimana gak nakal, disodorin kontol semanteb itu, ya harus di maksimalkan dong", balasnya sambil striptease melepas satu per satu pakaiannya, dan aku hanya melongo, hingga akhirnya semua terlepas. bulu vaginanya rapi bagiakan runway pesawat terbang.
"oh my gawd, i think im in love with you, mbak Gladis", kataku sambil bergetar karena nafsu lalu memeluknya mengadap aku, karena aku masih duduk, maka kepalaku tepat pada pusarnya.
"then fuck me!", balasnya yg lalu dia berjalan kearahku, melebarkan kakinya tepat dihadapanku. memasukkan penisku kedalam tubuhnya, dia mengahap kearahku, kakinya naik keatas sofa. jadi aku seperti memangkunya namun kontolku berada di dalam tubuhnya. badan dia yg kecil dan ramping, disiksa oleh pria yg memiliki penis sangat besar. aku serasa Dredd dalam film porno Interacialpass di Pornhub.
"aooo aooo aaaooohh mass, haha langsung penuh mas, hanya muat sepertiga", desah Gladis disela-sela prosesi kunjungan pertama penisku kedalam memeknya. Gladis bercanda dengan rasanya kontolku di dalam tubuhnya, sedangkan aku keenakan karena rahim Gladis terus mengurut-urut kontolku, dia lalu bergerak naik turun dengan ritme pelan sambil dia menghayati gesekan kelamin di dalam tubuh. lantas ditengah enaknya Gladis memainkan pantatnya sambil bibir kami sedang beradu, aku teringat sesuatu.
"mbak Gladis, aku lupa pakai kondom!!", teriakku yg lantas Gladis memberhentikan sebentar goyangannya.
"ssshhh ahhh massss ooohh, mas Andri hoosh hoosshh kontolmu sungguh enak banget mas, gapapalah gak pakai kondom mas ahhh ayoo mass goyang mass terus mass terusss", rancu dia yg lalu aku kembali menggoyangkan pinggulku naik dan turun, Gladis terus memelukku seakan tak ingin melepaskan dan terus menyerang leherku dan bibirku, rambut kami berdua sudah tak karuan bentuknya, kedua tangan kami saling berpetualang.
"aaahhhh enak masss, Gladis keenakan maaas ahahh, cinta dua malam aku melayang mas Andriii", desah dia yg sungguh nakal dan binal. aku jadi membayangkan bagaimana dia sebelum berumah tangga. tangan kananku beberapa kali menepuk pantatnya dengan kencang.
'PLAK', "aaaooowwwhhhh mas, maafin Gladis kalau nakal awwwhhhhh", ujar dia bagaikan anak kecil yg melakukan kesalahan. aku terus melakukan itu, dan dia semakin merancu dan semakin nakal. gerakan dia yg naik dan turun, terkadang berusaha menelan kesemuannya penisku.
"aaaooohhhh, mentok mas, aahhhh gede banget sih mas", desahnya.
"memekmu, yaampun, juara, the best mbak", desahku sambil terus berusaha menahan desakan pejuhku agar tak keluar pada waktunya.
"mas, masih kuat kan", tanya dia padaku dengan tatapan nafsu.
"masih mbak", balasku pelan dengan wajah menahan desah. lalu Gladis seperti mendapat tenaga tambahan dan dia bergerak naik turun dengan ritme cepat. bibir vaginanya seperti mangap menerima lebarnya penisku. dia nampak konsentrasi dengan sodokannya, nampaknya dia ingin berusaha mendapatkan orgasme.
kedua tanganku menyangga pantatnya yg sedang bergerak naik dan turun. lalu beberapa saat kemudian, Gladis ada perubahan perilaku pada tubuhnya, memeknya jadi semakin kencang, ototnya tubuhnya juga ikut mengencang, desahnya semakin merancu dan matanya merem melek.
"aaawwwhhhh awwwhhhhh awhhhh ooohhhh awwhhh yeeeesss ahhhh masssss", teriak panjangnya diiringi dengan getaran hebat dan memberhentikan gerakannya untuk sejenak.
"aawwhhhh pijetan memekmu enak banget mbak", desahku mengiringi saat dia orgasme. dan Gladis lantas mencabut penisku dari dalam tubuhnya dan sedikit tertawa.
"oh my...this is the best sex ever!!", tawa dia yg lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur yg berada tepat dibelakangnya. aku lalu berdiri dan berjalan tepat diatasnya yg bertubuh polos tanpa apapun namun masih menggunakan highheels, rasanya aku BO cewek dari forum UG dengan DC yg 7 jutaan, GFE nya nilainya 17 dari 10.

aku lalu menjatuhkan diri diatasnya dengan kontolku berada tepat di depan memeknya.
"mas, kalau aku ketagihan sama kamu gimana? kalau aku lalu gak menikmati penis ukuran sedang gimana? kamu suami siapa sih mas?", ujar dia sambil memandangiku dan membelai pipiku.
tak aku balas, namun aku memasukkan penisku ke dalam tubuhnya, dan Gladis hanya membuka mulutnya sambil memejamkan matanya. aku kembali pada ritme doronganku dengan menarik penisku hingga ujung dan memasukkannya hingga mentok. Gladis hanya terpejam menikmati penisku, saat dia membuka mata dia hanya tersenyum keenakan, tak ada desahan hanya mulut yg mengangga.
"mas, oh my you are so good mas....", ujar dia sambil memegang kedua pipiku.
"mbak, aku keluarin ya", balasku dengan konsentrasi sambil memandanginya, dia hanya mengangguk sembari tersenyum lebar.
aku menaikkan ritme sodokanku, jika kemarin hanya pada gigi 5, kali ini aku masuk ke gigi 8 bagaikan Pajero terbaru, karena memang medannya sungguh menantang.
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
tanpa ampun aku memberikan enak pada Gladis, dia hanya mendesah pelan dan memejamkam mata.
"ssshhhh ahhhh mass enak banget sih masss shhhhhh ooohhhh", desahnya. aku sudah semakin tak tahan dan ingin segera keluar. dorongan terakhir, badanku semakin mengencang dan ingin segera keluar.
aku menarik penisku dari dalam tubuhnya Gladis dan mengocoknya tepat di atas vaginanya.
CREK CREK CREK CREK CREK CREK
beberapa saat kemudian, cairan putih itu keluar dengan jumlah yg lumayan banyak.
CROOT CROOOOOT CROOOT CROOOOT CROOOOT
"awwwhhhh Gladis enak banget ahhh Gladis Gladis Gladis aahhhhh yaaaa ahhhhh", desahku saat pejuhku keluar semua hingga tetes terakhir, aku memangangi dan pejuhku meluncur mengenai jembut vaginanya, hingga dadanya dengan tumpahan cukup banyak.
"hehehe thankyou mas.....", ujarnya dengan genit dan jarinya memainkan pejuh yg ada di tubuhnya. lalu aku mendekatkan penisku pada mulutnya dan Gladis memasukkan kembali dan mengulumnya.
"aahhhh linuuuu bangett oooowwwhhhh yampuuuun", desahku, setelah semua bersih, lalu aku ambruk disebelah tubuh Gladis.

setelah membersihkan tubuh masing-masing, aku dan Gladis tiduran diatas kasur dengan telanjang.
"kamu manteb banget mbak, belajar dari mana sih hehe", candaku.
"mas juga bisa gede gitu", balasnya.
"haha enak yah?", tanyaku.
"iya, sampai ubun-ubun haha", balasnya.
"sebelumnya udah pernah melakukan ginian mbak?", tanyaku penasaran.
"hmm pas udah nikah atau sebelum nikah?", tanya dia kembali.
"maksudku pas udah nikah pernah ngamar dengan cowok lain?", aku menjelaskan.
"hmm belum lah, baru setelah ikutan ini, mas sendiri? pasti udah pernah?", tanya Gladis.
"hmm belum juga, mungkin setelah ini kalau aku ketagihan dengan mbak Gladis", candaku.
"haha iya nih, aku bisa ketagihan lho, tanggung jawab", candanya. "tapi ini kontol tersebar yg pernah ku urus haha, jangan bilang suamiku lho?!", lanjutnya.
"haha aman, emang sebelum dengan suami udah pernah?", tanyaku.
"hehe udah dong, kaya mas belum pernah aja", tanyanya kembali.
"udah sih, hanya sekali. udah sejak kapan dan berapa kali?", tanyaku penasaran.
"hehe sejak SMA sih mas, hmm berapa ya, sebelum dengan suami hmmm 4 cowok hihi", terangnya. ternyata Gladis memang cewek yg sedikit nakal dan katanya memang mudah bosan dengan hubungan, itu makanya dia dulu sering ganti-ganti cowok, namun setelah menikah, harus dengan satu cowok dan dia jujur bahwa merasa bosan dan ingin melakukan yg berbeda dengan sensasi yg beda pula.

hingga sabtu sore, kami sudah melakukan lebih dari 5x, pada jumat malam kami melakukan 2x, namun yg kedua tidak hingga selesai, Gladis mendapat orgasme namun dia sudah terlalu capek hingga aku tidak sampai mengeluarkan pejuh. setelah bangun tidur melakukan sekali, setelah mandi sekali, dan setelah makan siang juga, lalu kami tertidur.

kini waktu menunjukkan pukul 19.45, setelah makan malam dengan order makanan melalui room service, kami lanjut bersantai sambil menunggu naiknya libido.
"hmmm mbak, suda pernah anal?", isengku bertanya.
"hmm belum pernah sih dengan suami, tapi mas....aku gak yakin segede itu bisa masuk ke dalam pantatku...bisa sobek....", ujarnya tak yakin, "hmm tapi boleh lah dicoba, tapi nanti kalau tak muat, jangan dipaksa yak", terangnya, "hmm mas udah pernah sama istrinya?", lanjutnya.
"hmmm iya nanti pelan-pelan aja, hmmm istri...hmm belum pernah", lanjutku dengan merasa melas karena belum pernah nganal sama istri sendiri.

tanpa berlama-lama langsung kami untuk menyuseskan rencana yg kami atur. karena Gladis sudah hanya menggunakan BH dan celana dalam, namun highheelsnya selalu melekat pada tubuhnya. sedangkan aku hanya menggunakan celana dalam. lalu kami berdua segera melucuti pakaian yg melekat, menyiapkan kondom dan pelicin. kontolku langsung tegak setelah melihat lubang seorang wanita.
"mbak, kecil banget lubangnya", ujarku dengan bingung apakah bisa masuk.
"iya mas, hmmm coba nanti kepalanya dulu dimasukkan", ujarnya yg sedang memposisikan diri berdoggystyle di atas kasur. aku sudah menggunakan kondom dan membasahi kontolku dengan pelicin serta memberikkannya pada lubang anus Gladis. lantas aku mengarahkan penisku pada lubangnya.
aku sangat pesimis ini bisa masuk, aku menyentuhkan ujung kontolku pada lubang anusnya, dengan perlahan aku mendorongnya, dan amazing lubang anus Gladis melunak dan mempersilahkan tamunya untuk masuk. pertama hanya ujung kepalanya dikit hanya masuk.
"ssshhhhhh udah mbuka mas lubangnya, di dorong pelan-pelan mas", perintahnya dan aku mendorongnya pelan-pelan. dengan perlahan namun pasti, akhirnya helm penisku bisa masuk semua.
"aaahhhhhhhhhhhhhh masssss", desahnya. aku kembali mendorong, kali ini badannya sudah mulai masuk. aku dorong terus namun rancu Gladis semakin menjadi.
"aaahhh maaasss ahhh masssss aaahhh ahhhh aduuuhh", desahnya sambil dia mengigit bantal yg didepannya dan kedua tangannya mencengkram erat, aku bingung.
"gimana mbak sakit ya", ujarku panik.
"jangan dalem-dalem mas", ujarnya, lalu aku menariknya hingga separuh penisku, "nah ini pas, ayo mas di sodok", lanjutnya. lantas aku mulai memainkan gerakanku.
anal seks lebih kencang, rematannya lebih kuat dan sempit, sensasi yg berbeda dengan seks biasa. gerakan maju mundurnya pun tak bisa se-smooth vaginal seks, namun desahan dan rancuan wanitanya jadi sangat nakal serta lebih liar.
"aawwwhhhh massss pelaaaan masss ahhhhhhhhhh", desahnya sangat kencang. padahal aku sendiri sudah sangat pelan dan menghayati.
"sakit ya, lha gimana mbak, gak usah dilanjutin juga gapapa", terangku yg merasa kasihan karena Gladis sangat tersisa.
"gapapa mas, sampe orgasme saja", terangnya, "tapi pelan aja", lanjutnya. lalu aku bergerak maju mundur sesuai ritme yg diinginkan oleh Gladis, kali ini dia mulai menikmatinya dan mulai mendesah pelan namun nikmat.
"ssshhh ooohh mas ini udah enak mas sshhhhh", desahnya dengan lembut dan menikmati. sensasi gesekan pada memek dan anal lebih greget anal seks, karena sempitnya dan lebih terasa pada kulit penis, bagi wanitanya nampak lebih nonjok bagaikan terkena ekstasi. dengan posisi yg sama kurang lebih 7 menit kami memompa dan saling bertukar nafsu.
"mas, aku udah deket mas, nanti pegangi ya kalau orgasme", ujarnya sambil sedikit membalikkan badannya kearahku. gerakan dan ritme masih sama, namun Gladis sedikit bergetar badannya dan rancuannya semakin menjadi, aku menyaksikan pemandangan yg berbeda.
"AAAAHHHH MASSS OOOHHH NOOO MAAASSS AHHHH AHHHHA HHH", lantas seperti ledakan nuklir, badan Gladis bergetar hebat bagaikan gempa Fukushima, kakinya menendang-nendang, badannya dimajukan seperti ingin melepas kontolku dari tubuhnya, badannya meliuk-luik layaknya cacing, aku memeganginya dengan erat agar tak jatuh maupun melakukan hal diluar kewajaran. namun kali ini aku sunggu khawatir.
"mbak Gladis mbak, kamu gapapa?", ujarku panik.
"hooosshhh hooosshh hooosshhhh, haha maaf mas, aku kalau orgasme anal pasti seperti ini hahahhaa tapi ledakannya enak banget", terangnya sambil menekuk badannya kesamping dan menarik selimut.
"anjir kirain kenapa haha", balasku khawatir.
lalu karena Gladis sudah kehabisan tenaga, aku mengalah dengan tak mendapat orgasme, dia sudah terlelah dan matanya berkaca-kaca karena anal seks yg sakit dan orgasme terlalu intensnya. kami berdua berpelukan, aku diyakinkan kalau anal seks walau dengan penis gede akan membuat otot anusnya sedikit melar, tapi tak apa, asal tak sering. tapi yg terpenting dia menikmatinya.

pada game kedua tukar guling ini, kami melakukan setidaknya 7 ronde seks, walau kesemuanya tak berakhir aku crot, namun aku bahagia melihat Gladis orgasme dan having fun bersamaku. sebelum menginjak pukul 10 pada hari minggu, secara diam-diam aku dan Gladis saling bertukar nomor HP jika suatu saat kami kangen untuk berkencan dengan diam-diam. setelah dia rapi, dia terlihat sungguh cantik dan anggun walau beberapa jam sebelumnya aku menyiksa tubuh dia hingga maksimal. dia berpamitan padaku untuk berjalan duluan ke briefing room, aku masih menunggu 10 menit kemudian untuk turut ke briefing room.

setibanya di briefing room, terpancar wajah puas, bahagia dan lemas pada kesemuanya, namun semua tetap ngobrol santai dengan diiringi canda. lalu kami pun dipersilahkan untuk pulang dan kembali pada pasangan masing-masing. aku mendatangi Bella dan dia memelukku sambil memberi ciuman di pipi. dari ujung mataku Gladis dan Stella melihat kami berdua.
"yuk sayang", ujarku yg lalu Bella merangkulku, kami berdua berjalan bersama, pasangan yg lain juga saling bergandengan tangan maupun jalan sambil berpelukan. ini menunjukkan bahwa setelah kami bertukar pasangan, tak ada pasangan sah yg merasa cemburu maupun marah, justru membuat kami semakin mersa dan intim.
selingkuh tidak selalu membawa keburukan jika dilakukan secara terbuka dan jujur, tapi masalahnya tak banyak yg bisa melakukan ini.

-BERSAMBUNG-
Kayaknya terkaanku pas banget ya Stella lalu gladis
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd