Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keluarga

Hukuman apa ya yang cocok buat tante May

  • Dilecehin

    Votes: 111 34,0%
  • Dipamerin

    Votes: 123 37,7%
  • Diumpanin

    Votes: 33 10,1%
  • Dianggurin

    Votes: 59 18,1%

  • Total voters
    326
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Dadaku bergemuruh saat melangkah masuk ke dalam kamar, dengan kaki bergetar aku melangkah ke ranjang dan duduk di pinggirnya, kulihat mas Rei menutup pintu dan mencopot sepatu serta kaus kakinya, aku menyilangkan kaki hendak mencopot high heels ku saat mas Rei mencegahnya


"Jangan dicopot Mik.. lu tambah cantik begitu" katanya sambil melirik ku


Akupun tidak jadi mencopot high heels namun kakiku masih kusilangkan saat mas Rei berjalan kearahku, matanya tajam menatapku membuatku gugup. Mas Rei lalu bersimpuh dilantai didepanku, sedikit terkaget ketika tangannya menyentuh kulit kakiku, dielusnya kedua kakiku dengan tangannya, naik turun dari tumit hingga lutut. Tangan Mas Rei mulai naik mengelus lutut dan pahaku, membuatku terpejam menahan malu saat kurasakan tangan mas Rei sudah sampai tengah pahaku. Rok yang kukenakan ikut tersingkap dengan gerakan tangannya


"Nnnggghhh..." aku mendesah dan sedikit terkejat saat lututku terasa sebuah ciuman panas dan lembut mendarat diatasnya.


Bergantian mas Rei menciumi lututku, direnggangkannya kakiku sehingga terbuka, ciumannya kini merayap kearah pahaku, sapuan lidah mas Rei terasa panas bercampur dengan kecupan - kecupan di pahaku mulai membangkitkan nafsu perawanku, kedua tanganku menumpu disamping badanku yang condong kebelakang, kepalaku kutengadahkan tak kuasa menahan geli nikmat yang mulai menjalar ke pangkal pahaku. Tangan mas Rei semakin merenggangkan kakiku yang kini sudah mengangkang dan ciuman mas Rei sudah mulai naik ke 3/4 atas pahaku.


"Cantik... lu bener - bener cantik banget Mik..." puji mas Rei membuat ku malu

"Mas... ngghhh... malu"

"Eh... kamu enggak pakai CD ya??" tanya mas Rei saat menyadari aku tidak memakai CD, aku menundukan kepalaku menatap mas Rei sambil tersipu malu saat menyadari kini rok ku sudah sepenuhnya terbuka hingga memek ku terekspose dihadapan mas Rei.

"nnngggghhh!! Enggaaaakk... ih... kan udah Mika kasih ke mas Rei buat kadooo" kataku manja sambil memejamkan mata menahan malu

"makasih Mika... ini kado terindah yang pernah gua terima" kata mas Rei

"Ooooouhhhh....ssshhh" bersamaan dengan ucapannya, jempol mas Rei membelai pinggiran memekku membuatnya berkedut dan dalam nya terasa basah, geli terasa di sana.... ingin disentuh

"Aaaawww.... ooouhhh" jeritku


Tiba - tiba mas Rei menarik kakiku dan mengangkatnya, sehingga kini posisiku terbaring dengan pantat tepat di ujung ranjang dan kaki terentang lebar keatas disangga oleh lengan dan pundak mas Rei. Aku terpekik kecil dan secara refleks mengalungkan kakiku ke leher mas Rei, kurasakan ciuman dan jilatan lidah mas Rei menjelajah bagian dalam pahaku, bergantian kanan dan kiri membuatku merintih - rintih dan bergerak kecil kegelian.


"aaahh.... masss... geliii... oouhh" rintihku semakin lama jilatan mas Rei mulai mendekati selangkanganku membuatku semakin menggelinjang kegelian

"AAAHHKKK...! Mas Nakaaaaal... ooouggh" pekik ku saat lidah mas Rei menyerempet memek ku


Bau khas dari memek ku mulai tercium diruangan kamar ini, mas Rei masih bermain - main disana terus menjilati paha dan selangkanganku yang kini terasa basah oleh ludahnya, terkadang digigitnya paha dan area tulang selangkaku membuat beberapa kali aku terpekik kecil, memek ku sudah mulai berkedut, aku mulai gelisah tak sabar ingin segera disentuh... tapi aku sungguh malu untuk memintanya... tapi aku tak tahaaaan....


"mmmpppphh... masss... geliii..." rintihku lagi

"mmmppphh... mananya?"

"Itu..."

"hhmmm?"

"tengahnyaa.."

"hhmmm?"

"aaahhh... masss... pengeeennn.... jilatinnn...."

"apanyaaa?"

"MAAASS...!! IHHH... MEMEEEKK..!! GELII... JILATIN MEMEK MIKAAA" jerit ku tak tahan lagi sambil memejamkan mata, rasa maluku sudah kalah dengan birahi yang ingin dipuaskan

"AAARRGGHHH.... IIYYAAAHH...." aku menjerit lagi saat lidah panas mas Rei menjilat memekku dari bawah naik keatas, rasanya sungguh aneh tapi nikmat sekali.


Pinggulku terlonjak saat mas Rei dengan lembut mengunyah dan mencucup bagian atas memekku, ooohh... inikah rasanya dijilat klitorisnya... aku hanya bisa merem melek merasakan sensasi baru ini, tanganku mencengkeram sprei pinggulku bergerak - gerak pelan, lidah mas Rei berulang kali menyeruak masuk ke lipatan memekku.


"nnngghhh... mas... maaass.... Mika.... aaahh.... ssssh... oouhh.... mas, Mika ga tahan...." kataku tanpa berpikir saat aku merasakan tiba - tiba muncul gelombang kenikmatan dari dasar memekku

"hmmm... lepasin aja Mik...ssllurrpp" jawab mas Rei sambil terus mencumbui bibir bawahku, jemarinya kini kurasakan ikut menyentuh memekku, dan jempolnya menggosok bagian klitorisku pelan, rasanya luar biasa.... aku tak tahan

"NGGGG... NNNGGHHHHH.... MASSS..."

"Lepasin Mik"

"NGGGHHH.... PIPISSS... MEMEK.. MIKA...."

"Enak sayang...?"

"AAHHHH... MAS... GA TAHAAAN.... AAAH.... AAAARRGGGGHHH... AAAH... OOOUHHH...!!!!!" tiba - tiba aku merasakan rasa aneh tapi nikmat yang tak tertahankan, seluruh tubuhku bergetar, tanganku mencengkeram erat bed cover dan tanpa sadar menariknya, pahaku menjepit kepala mas Rei, pinggulku bergerak liar keatas kebawah dan bergoyang kekiri dan kanan

"AAAHHHKKKKK!!!!!! MIKA PIPIIIIISS..!!! OOOUGGHH....!!!!" jeritku keras saat pinggulku terhentak ke mulut mas Rei, mulutku terbuka dan kepalaku terdangak, perasaan apa ini... nikmatnyaaaa.....


Mataku terpejam, nafasku masih tersengal, badanku masih mengejat kecil, hembusan nafas mas Rei yang hangat masih terasa di memekku, perlahan mas Rei menurunkan kakiku sehingga terjuntai ke lantai namun rok ku tetap dibiarkannya terbuka lebar sehingga perut bagian bawahku terekspose. Kubuka mataku dan kulihat mas Rei tersenyum kepadaku, lalu mulai membuka pakaian yang dipakainya perlahan.


"Enak?"

"Enak banget mas ssshhhh.... itu orgasme ya?"

"elu baru pertama ngerasain?" tanya mas Rei sedikit heran dan membuka celananya, aku hanya mengangguk sambil tersenyum kecil

"Mas Rei yang pertama semua... kecuali ciuman" lanjutku

"Berarti belum pernah liat kontol dong?" tanya mas Rei saat celananya terbuka sehingga kini dia bertelanjang bulat didepanku

"iiihhh...beluumm.... maluuuu" kataku sambil menutup mata dan berguling tengkurap


---------- oooOooo ----------


Masih terasa bau dan rasa cairan kenikmatan Mika di mulut gua, nggak gua sangka walaupun sedikit ternyata ngucur juga si Mika. Sambil membuka baju gua lihat betapa putih dan mulusnya tubuh Mika yang tampak keenakan.


"Enak?" tanya gua sambil senyum

"Enak banget mas.... itu orgasme ya?"

"elu baru pertama ngerasain?"

"Mas Rei yang pertama semua... kecuali ciuman"

"Berarti belum pernah liat kontol dong?"

"iiihhh...beluumm.... maluuuu" kata Mika sambil menutup mata dan berguling tengkurap


Sialan... Mika mungkin ga ada maksud menggoda mengingat dia barusan dapat orgasmenya, tapi penampakan pantat putih mulus dan kencang didepanku ini membuat kontol gua semakin tersiksa. Gua pun naik mengangkangi tubuh Mika yang telungkup dan bersimpuh dengan kontol yang gua tempelkan di sela pantatnya.


"Aaakkk... apaan iniii...!! hihihihi.... geliii" jerit Mika kecil sambil kegelian merasakan kontol gua menempel di tubuhnya

"Sosis..." kata gua sambil menciumi tengkuk dan pundak belakang Mika yang terbuka

"Enak dong dibakar..." katanya sambil tertawa kegelian dan menggeolkan pantatnya menggesek kontol gua


Dengan cekatan gua lepas ikatan dibelakang gaunnya dan gua lepas tali Bra nya, Mika menaikkan tubuhnya sedikit saat gua tarik lepas Bra nya, tidak mau kehilangan momen gua julurkan kedua tangan gua merangkul dari samping belakang menuju buah dadanya, gua resapi mulusnya tubuh Mika, terasa oleh tangan gua bentuk buah dadanya yang masih mungil dengan puting kecil yang sudah tegang


"eeenggggghhhh... ssshhh... enak mas..." desisnya menikmati remasan tangan gua di dadanya

"cantik banget sih kamu Mik..." bisik gua di telinganya sambil mencumbu dan menjilat daun telinganya

"aaahh... gombal banget sih kamuhhh....oooh... mas..." katanya


Kontol gua udah tak sabaran menggesek belahan pantat Mika, gila... bisa keluar cepet nih...


---------- oooOooo ----------


Aduuuuhh... nikmat banget ternyata, padahal baru saja aku mengalami orgasme tapi kenapa sentuhan mas Rei bisa seenak ini. Pantatku merasakan betapa keras dan hangatnya kontol mas Rei. Badanku merinding setiap putingku tergesek tangan mas Rei, terkadang dipelintirnya putingku membuat semakin ngilu rasanya.


"Mas... tunggu..." kataku, mas Rei langsung menghentikan gerakannya

"Kenapa..?"

"Gantian... mas tiduran sana" kataku sambil menoleh mencium tipis bibir mas Rei di belakangku

"oooh... okee" sahut mas Rei yang langsung bangkit dari tubuhku dan berbaring dengan rapi di kasur. Akupun bangkit di ranjang dan memelorotkan bajuku.

"Eh.... jangan dibuka semua Mik"

"Hah..?"

"Biarin gitu, turunin aja atasnya tapi jangan dibuka... seksi banget tau"

"mmmmpppp... bisa aja deh, bikin malu" kataku sambil membuka bagian dada bajuku sehingga payudaraku terbebas


Akupun bersimpuh mengangkangi kaki mas Rei, kupandangi kontolnya yang mengacung tegak... sambil menelan ludah aku perlahan memegang kontol itu, desisan dari mas Rei saat tersentuh jemariku membuat aku semakin bersemangat, perlahan aku menggerakkan tangan naik turun dengan kagok.


"ssshhh... elusin aja Mik santai... elusin juga itu bola nya" pinta mas Rei yang kuturuti, mas Rei mengambil bantal dan menegakkan kepalanya, sepertinya dia ingin melihatku.

"enak nggak sih?"

"Enak banget say...."

"Mika ga bisaaaa... kalo ga enak bilang ya"

"pelan aja Mik, emang agak canggung kalo pertama kali"

"iya..." kataku sambil terus mengelusi batang kontol mas Rei

"kamu mau ngemutin ga? kaya ngemut es krim..." tanya mas Rei membuatku berdebar antara takut, penasaran, dan bergairah. tanpa mengiyakan, aku langsung maju dan perlahan mencium kepala kontol mas Rei.

"aah... pake lidahnya" pinta mas Rei yang langsung kuturuti , lidahku menyapu kepala kontol mas Rei, lubang kencingnya kujilat panjang, lalu beralih ke sepanjang batang kontolnya.


Ciuman dan jilatan bergantian kulakukan hingga kontol mas Rei basah, lalu perlahan aku mulai mengocok lagi, kali ini terasa lebih mudah karena licin dan sudah terbiasa. Bau kontol terasa khas dihidungku, bulu jembut mas Rei yang lumayan lebat membuat geli mulutku. Desisan mas Rei membuatku melirik, tampak mas Rei memejamkan matanya. Sembari mngocok lembut kontolnya, kuarahkan mulutku dan kumasukan batang kontol nya perlahan.


"Aaahh... pelan Mik... jangan kena gigi... lidahnya sapuin.... bibirnya...iyaaa gitu... enak" racau mas Rei memberikan perintah yang kuturuti, kini kepalaku mulai bergerak pelan naik turun merasakan tekstur batang kontol mas Rei didalam rongga mulutku.

"Oooouuggghh....fuck!" jerit mas Rei keenakan saat kusedot kontolnya, tangan mas Rei kini meraih kepalaku dan mulai mengelus serta menggerakkannya naik turun

"aaahh... gila enak banget Mik...sshhh... bakat ngeblowjob emang lu..." pujian aneh dari mas Rei membuatku malah semakin bersemangat, gerakan kepalaku semakin cepat, tangan mas Rei pun ikut meremas kepalaku dan memaksa untuk bergerak semakin cepat dan semakin dalam.

"Aaahh...gila... bisa keluar ini gua.... aaahh... Mik.."


Pinggul mas Rei sekarang ikut menyongsong gerakan kepalaku, ludahku belepotan di kontol mas Rei, tercecer keluar dari sela mulutku yang berulang kali mengempot dan meludahkan liur, lidahku mengoles setiap inchi kulit batang kontol mas Rei. Kepalaku kini sudah tidak hanya naik turun tapi juga bergerak kanan dan kiri seakan hendak melumat habis kontol mas Rei.


"Anjiiirrr!!! Mikkk.... gua keluarin yaaa... minum peju gua yaaa... aaaahhh" mas Rei semakin brutal mengocok mulutku, tapi aku tidak keberatan, malah aku semakin bersemangat mengulum kontolnya, tanganku menjelajah selangkangannya dan memainkan kantung bolanya, terkadang kuremas pelan.

"AAAHHHHKKKK.... OOUUGGGHH... YYEAAHHH.... AARRGHHH" Erangan mas Rei dibarengi dengan gerakan pantatnya yang terhentak - hentak, ujung kontolnya melesak ke kerongkonganku membuatku hampir tersedak saat kurasakan cairan hangat menyemprot didalam mulutku, tertelan sebagian dan membuatku terbatuk tertahan kontol mas Rei.

"Fuuuck... enak banget kontol gua.. aaahh.... ssshhhh" erang mas Rei lagi, badannya terlihat melemas, aku masih terus menggerakkan kepalaku, rasa asin dan aneh terasa di lidahku.


Tangan mas Rei lunglai ke samping badannya, dan kusadari dari sela mulutku keluar cairan putih yang lengket dan membasahi tangaku yang masih mengocok kontol mas Rei. Aku melirik mas Rei dan melihat dia nyengir dan menggerakkan bibirnya mengucapkan "udah". Aku mengangkat mulutku dan melepas kontolnya, dari mulutku yang terbuka langsung keluar cairan putih yang bercampur dengan liurku menetes ke selangkangan mas Rei, sebagian meleleh di daguku dan menetes ke dadaku saat aku duduk.


"iiiihh... mas Rei... Mika diapain ini..."

"hahaha... enak banget gila lu Mik.... yakin ini pertama juga?"

"Jahat ih... ga percaya... ini sperma ya?"

"Iya... sorry ya... ga tahan jadi keluar didalem"

"ga apa mas... enak... aneh" kataku sambil mengecap mulutku merasakan dan menelan cairan sperma yang masih tersisa dimulutku.

"hihihi... enak emang?"

"Enak... aku ambil tisu dulu ya..." kataku hendak beranjak

"ga usaaaah.... sini... diratain aja didada lu sini" kata mas Rei mencegahku, tanganku dibimbing mas Rei meraup cairan spermanya yang tertumpah dan meratakan didadaku, sentuhan tanganku membuatku merinding sendiri.

"eeengghhh... masss... nakal deh, kan jadi kotor badan Mika..."

"Biarin... mau ta ratain nanti sama peju"

"jorok..."

"Sini.." kata mas Rei mengulurkan tangan, aku pun menyambutnya dan berbaring diatasnya, memek ku yang terbuka menempel di kontolnya yang belum lemas seutuhnya.


Akupun tidur berbaring mengangkang diatas badan mas Rei, kepalaku kubenamkan di pundaknya, tangan mas Rei memeluk tubuhku dan sesekali mengusap pundak serta punggungku yang terbuka, dadaku yang terbuka bersentuhan langsung dengan kulit telanjang mas Rei. Beberapa kali mas Rei menciumi kepalaku dan tangan kanannya mengusap pipiku, huuuuffff...
nyaman banget rasanya.


"Mik...."

"Apa mas"

"Boleh ga sih gua tanya... kenapa?"

"hhmmm.... boleh ga sih aku jawab, ga usah tanya kenapa?"

"wkwkwk.... dasar gadis pinter... oke... i know..." kata mas Rei lagi sambil mengecup rambutku


Aku tersenyum mendengar pertanyaan mas Rei barusan, memang benar aku tidak memiliki alasan apapun atas keinginanku ini. Yang pasti aku tahu, aku benar - benar menginginkan mas Rei menjadi yang pertama, entah kenapa... jangan bilang cinta, karena aku ga cinta sama mas Rei, kalo bilang sayang... kami semua sekeluarga sayang sama mas Rei.


Apa itu ya? yang membuat ku seperti ini? namun yang pasti ketika aku mengetahui sisi lain keluargaku yang seluruhnya bercinta dengan mas Rei jadi membuatku juga ingin merasakan hal yang sama... ya... aku tahu... aku tahu sejak mas Rei mulai dekat dengan mbak Nia, aku pernah memergokinya berciuman dengan mbak Nia dengan mbak Anna disebelahnya.


Kekagetanku saat itu memaksaku untuk lebih terbuka dan mencari tahu. Mencari tahu kenapa itu bisa terjadi dan mengapa mas Rei mendapatkannya. Semakin lama aku mencoba mengerti, semakin tahu juga aku akan sifat dan kepribadian mas Rei. Bagi banyak orang mungkin mas Rei brengsek akut, mesum akut, tapi dia punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain, dia tidak membeli kami... kami sama sekali tidak merasa dibeli dengan hartanya, tapi kami mendekat karena ketulusannya, karena kebaikannya. Aku teringat pembicaraanku dengan Mami saat di Bali.


"Mami lagi ngeliatin apa sih? Mas Rei ya?" saat itu aku bertanya pada Mami yang terlihat bengong memperhatikan mbak Anna dan mbak Nia bercengkerama dengan mas Rei di pinggir pantai

"Emang kenapa Mika?"

"hihihihi.... enggak, abisnya itu mbak Nia kaya orang pacaran ama mas Rei, lah mas Rei pacarannya ama Mbak Anna... Mika bingung aja" celoteh ku sambil ikut melihat tingkah ketiga orang itu, kini Rei duduk diapit oleh Anna dan Nia yang tertawa - tawa saat melihat hasil jepretan Rei.

"hihihi... udah... Mika nggak usah bingung, yang paling penting coba dilihat, mereka tampak bahagia nggak?"

"Iya...hihihihi"

"saat ini itulah yang terpenting buat mami, mami tau kok Mika itu pintar..." kata Mami sambil mengelus rambutku

".... lebih pintar dari mbak Nia dan lebih bijak dari mbak Anna" tambah Mami sambil mengecup keningku

"Jadi Mika harus bisa melihat dari banyak sisi, jangan terpengaruh dengan hal - hal yang hanya dilihat dari satu sisi"

"aaaiiihhh... mami ini ngomong apa sih, ruwet"

"hahaha... kalau Mika sendiri melihat itu gimana?" kata Mami sambil mengedikkan dagunya kearah mbak Anna yang kini ganti bersandar di bahu mas Rei dan giliran mbak Nia yang dijadikan objek lensa

"hhmmm... Mika percaya sama mas Rei mi, entah kenapa... dan Mika percaya bener kata mami kalo mbak Anna itu bijak, pasti mbak Anna bakal tahu yang paling baik..... termasuk buat mami"


Saat itu aku sudah mencium adanya kedekatan lebih antara mas Rei dengan Mami, dan itu membuat Mami tampak bahagia, namun mas Rei benar - benar memperlakukanku sebagai adik, kalau mas Rei seorang bajingan, pasti dia
juga akan meniduriku seperti lainnya. Tapi mas Rei enggak, akulah yang menyerahkan diriku padanya. Aku yakin mbak Nia dan Mami dulu juga seperti itu.... hhmmmm... pertama kalinya aku melihat semuanya di Bali, saat mas Rei bermain bertiga dengan Mami dan kedua kakakku, pemandangan
yang membangkitkan gairah kewanitaanku, membuatku merinding dan bernafsu dalam waktu bersamaan, membuatku sedikit marah.... kenapa aku tidak diajak.


"Hoi..." tegur mas Rei

"hah"

"Malah bengong... mikir apa sih?"

"Rahasiaaaa... kenapa sih emangnya? kok bisa bilang Mika bengong?"

"Lu ga kerasa apa? kontol gua udah ngaceng lagi ini"


Ucapan mas Rei mengagetkanku dan baru kusadari ternyata memang terasa kontol mas Rei sudah kaku lagi dan saat ini kontol mas Rei menggesek
belahan memek ku.


"Ngggghhhh.... nakalnyaaaa...." kataku sambil mengecup bibir mas Rei lembut

"udah siap belum...? main course nya..."

"hihihi... siap ga yaaaa..." kataku lagi sambil melumat bibir mas Rei ganas dan ikut menggesekkan memek ku ke kontol mas Rei....

.... i'm your's tonight mas aaaahhh.....



---------- oooOooo ----------


"Eh Mbak Anna..." kataku saat membuka pintu dan kudapatkan mbak Anna tersenyum manis sambil membuka tangannya meminta pelukan dariku

"Niaaaa... ga kangen apa?" katanya saat kami berpelukan

"halah... sebelah aja pake kangen" sahutku sambil mengajak masuk

"Siapa Niaaa?" teriak ibu dari balik kamar

"Mbak Anaaa..!" sahutku

"Oalaaaah..." celetuk ibu sambil keluar kamar

"Buset... betah amat ya si Rei disini bareng kalian berdua, pada seksi amat" kata mbak Anna cekikikan.


Malam itu aku memang hanya memakai celana gemes yang lebih mirip celana dalam di badanku dan kaos longgar kutungan dengan belahan dada dan lubang tangan rendah sehingga membuat pinggiran dada atas maupun samping terlihat menggoda, ibu pun keluar kamar hanya menggunakan kaos basket longgar sepaha tanpa menggunakan celana dibaliknya, kami berdua tidak menggunakan dalaman selama di kamar apartemen.


"Ya harus betah dong... awas aja kalo ga" sahut ibu sambil memeluk mbak Anna

"Lah pacar mu mana mbak?"

"Ke Singapore 2 minggu, ada urusan kerjaan"

"hihihi... jomblo ni yeee"

"Oalah... nggak tidur sini aja kamu Na?"

"enggak ah bu... ga enak sama Rei"

"he em... takut khilaf yaaa?" godaku

"Hussh..!" sentak mbak Anna sok galak melotot kepadaku

"kamu udah berani ngeledek yaaaa.." lanjut mbak Anna sambil menerkam menggelitik pinggangku, kami pun tertawa terbahak - bahak, ibu hanya menggelengkan kepala sambil beranjak ke dapur membawa martabak dari mbak Anna

"Loh la ini Rei kemana?" tanya mbak Anna sambil memelukku di sofa depan TV

"Lagi pacaran sama Mika!" bisikku

"HAAH...???" tampak keterkejutan mbak Anna



To Be Kontolnyut
 
Haduhh kentang suhu
Jadi pa ngak ini perawani si mika
Kagak sabar nunggu update berikutnya
 
Widih si Rey rupanya udah dapet BJ dari si Mika, apa Anna bakalan khilaf juga sama Rey ??? :bingung:
Ditunggu kelanjutannya bersama Mika suhu :alamak:
 
War biasa sekale updatenya om@Haltebus,biarpun blm ada adegan Rei belah perawan mika.
Semangat terus om..
 
Lagi enak baca cerita romantis mika sama rei kenapa si penghianat ana muncul juga, ayo mika pamer kemesraan depan ana biar dia tau rasa :colok::|:4some:
 
Kereeennn apdetannya....
Apakah bakal ada yg khilaf diapartemen Rei ? Fivesome mungkin ??
Hahahahhahah ngarep.crottt
 
Haah ..
..
Dalam hati Anna .. kok berani bener si bungsu nikung dia dicoblos rei ..
..
Ngga sabar liat Anna cuma Jadi penonton ketika yang lain pada main kuda"an ..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd