Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keluarga

Hukuman apa ya yang cocok buat tante May

  • Dilecehin

    Votes: 111 34,0%
  • Dipamerin

    Votes: 123 37,7%
  • Diumpanin

    Votes: 33 10,1%
  • Dianggurin

    Votes: 59 18,1%

  • Total voters
    326
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Rei gak ngajak ngajak kalau ke bali...ane juga pengen ikut..sapa tahu kebagian mika...
 
sampeyan mocone nang warkop karo turu2 yoo hu...? :Peace:
.
.
Udah bikin cerita semantap ini,msh sempet aja ngintip ane nge-wifi gratis d warkop sebelah...
#ojokendor hu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Hangatnya matahari dari jendela kamar terasa lembut di kulit gua, perlahan gua menggeliat keenakan bangun siang


"Nggggghhhh... hooooammm..." erang gua saat menggeliat masih tetap memejamkan mata

"Morning babe...." suara merdu Anna membuat gua mengerjapkan mata menyesuaikan dengan cahaya yang masuk

"Babeeee...." sahut gua sambil merangkul Anna yang ternyata sudah duduk bersila disebelah gua sambil bertopang dagu,


gua tarik kepalanya kearah gua dan gua kecup pelan bibirnya, bau odol campur listerine tercium di bibir Anna.


"iiiihh... bau jigong juga, main cium - cium" protes Anna

"hihihihi... katanya sayang... ga masalah dong bau jigong juga" kata gua sambil terus mengejar bibir Anna yang mencoba menghindar dari ciuman gua

"hahahaha... enggaaaaak mauuu bau Reeei... sikatan ga sih tadi malam?" tolak Anna bercanda sambil menghindari serbuan gua, namun sesekali malahbibirnya mematuk hidung dan bibir gua.

"Eh... jam berapa sih ini kok kamu udah rapi bener?" tanya gua baru sadar kalo Anna udah dandan rapi

"Mau anter Mika ketemuan sama Trisna temennya, naik gocar"

"Lah... kenapa ga sama gua? kan bisa gua anter"

"Ga usah... aku aja, kamu dirumah ama Nia ama Ibu, ntar jam siangan ketemuan aja di Uluwatu katanya pada mau nonton tari Kecak"

"Lah... trus lu ke Uluwatunya?"

"Tar dianter si Trisna"

"oooow.... oke deh kalo gitu.... tapi berarti gua ga dapet morning sex nih?"

"Otak ngeres...!! hihihihihi...." jawab Anna sambil menoyor kepala gua

"Otak gua biasa, yang dibawah itu otomatis masalahnya" sahut gua sambil nunjuk bagian selangkangan gua yang masih tertutup selimut namun terlihat menggembung.

"uuuu.... kaciaaan" goda Anna sambil mengelus kontol gua dari balik selimut"

"Ntar minta jatah ibu ato Nia aja yaaa...." lanjut Anna sambil mengecup bibir gua

"Ogah ah..." jawabku

"Tumben..." balas Anna sambil mengangkat alisnya

"mau minta ke Nia plus Ibu... ga mau ato..." yang langsung disambut dengan lemparan guling ke muka gua dan tawa kencang

"Yaudah aku pergi dulu ya... bye beib jangan lupa mandi"

"Iya... ati - ati ya say... itu card yang dikamu kalo perlu dipake aja, ajakin si Mika sama Trisna makan apa blanja -blanja kek"

"hhhmmmmm.... nyogok nih ceritanya biar dikasih tambahan waktu?" lirik Anna jahil

"wkwkwkwkwk.... ngehee!! udah ah, ayok gua keluar juga mau sarapan dulu baru mandi" kata gua sambil bangkit dari ranjang

"Astagaaaa...!! Reeeii!!! pake celana napa???" teriak Anna kaget ngelihat gua yang ternyata tidak memakai sehelai benangpun dibalik selimut

"iyaaaa... cerewet nih, ini persiapan kalo - kalo tadi malam ada yang pengen, ternyata ga ada yang mampir" rutuk gua

"hahahahaha.... ngareeep!!!" kata Anna dari balik pintu


Setelah memakai celana pendek tanpa daleman dan kaos oblong gua keluar kamar dan langsung disambut harum bau makanan dari area ruang makan, bergegas gua mengikuti dorongan rasa lapar dan mendapati tante May sedang asyik dimeja makan menyiapkan sarapan.




"Pagi sayaaaang..." panggil gua lembut sambil memeluk tante May dari belakang

"Ooouuhh... pagi sayang... sshhh..." balas tante May sambil mengerang saat gua meremas lembut payudaranya dari balik kaos hijau kutungan yang dipakai.

"Sayang kok ga pernah pake BH yaaa... bikin gemes" sahut gua lagi sambil meremas kembali payudara montok itu dan mencowel - cowel puting tante May yang mulai mengeras

"eeennggghhh... geliiii... nakal ah... kamu aja ga pake CD pake ngatain tante" ujar tante May sambil menahan lumatan dilehernya, tangan tante May mengelus pelan kontol gua yang tegang dari luar celana.

"Biar gampang kalo ada yang mau disodokin" bisik gua sambil jilat daun telinga tante May

"Aahh... udah udaaah... sini makan dulu, pagi - pagi juga..." kata tante May sambil menggoyang - goyangkan badan nya mengusir tubuh gua yang masih memeluk erat, gerakan itu justru membuat payudara tante May bergoyang ga karuan membuat gua semakin gemes memerahnya.

"Oooouuhh.... Reeeei... udaaah nantiii... kalo ga mau lepas tante tusuk nih" kata tante May sambil menggoyangkan garpu tepat didepan tangan gua

"Wkwkwkwkwk.... sadiisssss!!!" kata gua sambil melepaskan pelukan lalu duduk disebelah tante May

"Biarin... nakal jadi cowok... aaawwww...!!! Reeeei!!! tusuuuukkk niiiii!!!" jerit tante May saat jari gua iseng masuk ke sela - sela pahanya, lalu menowel tempiknya dari luar celana gemes yang dipakai, tidak gua rasa ada CD disana.

"wkwkwkwk....!!! ituuu ga pake CD!!! pengen ada yang nyoblos ya tanteee" goda gua sambil mengusap lengan kanan gua yang tertusuk garpu

"Maleeeess..!!" sungut tante May

"Jangan ngambek dong sayaaang... tar ya abis makan Rei garuk tempik nya" goda gua lagi sambil ngambil sarapan dipiring

"Ogaaah" kata tante May pelan sambil mengambilkan minum

"wkwkwk... tante tu tambah cakep kalo marah, ga panteeees"

"Awas loooo ya nanti!!! tante bikin ga bisa lemes itu kontol!" ancam tante May

"eeh... enak dong? asal tante siap jadi sarung kontol nya"

"hahahaha... udaaah... ini makan dulu" kata tante May sambil mengambil sekumpulan sosis menggunakan sendok besar

"Panas ga sih sosisnya" sahut gua sambil menyentuhkan jari ke tumpukan sosis yang diambil tante May


Saat gua rasa sosis itu ga terlalu panas, iseng gua ambil satu batang sosis frankfutter yang besar itu lalu menjatuhkannya ke bagian dada tante May yang terbuka.


"Astaghfirullah Reeeeiiiii...!!! kamu niii iseng deh!" kata tante May yang kaget namun sedikit tersenyum geli saat melihat sosis itu tertahan di sela antara gundukan buah dadanya.

"wkwkwkwk... nyangkut taaan! kegedean siiih"

"kamu tu yaaa... kok jadi kaya ada kontol di tetek tante ya?" sahut tante May sambil membuat mimik lucu melihat sosis yang bertengger terjepit didadanya

"Naaah... gini dong, makan jadi lahap kalo gini" kata gua sambil turun dari kursi dan beranjak ke belakang tante May, lalu gua putar kursi makan itu.

"Ooouuhh... Reeei... ada ada aja kamu ni" erang tante May saat mulut gua menyosor ke buah dadanya dan melahap sosis itu sambil tangan gua aktif meremas - remas gundukan dari luar kaos.


Setelah sosis habis, mulut gua belum beranjak dari buah dada tante May, kini tangan gua mulai menarik turun kaos yang digunakan tante May sehingga bongkahan payudara kirinya terbuka lebar, tekanan kaos dibagian bawah payudara tante


May membuat payudaranya terangkat tambah menantang. Langsung gua lumat puting coklat tante May, lidah gua bergerak menyentil dan mengitari puting tersebut hingga semakin mengacung. Kepala tante May mulai mendongak keatas dan mendesis keenakan, tangannya menangkup kepala gua untuk lebih dalam menghisap payudaranya.


Tangan gua bergerak melepas kaos yang dikenakan tante May, tangan tante May gantian gatal untuk ikut melepas kaos yang gua pakai, berikutnya bergantian kami saling melepaskan celana pendek. Kini tante May berdiri telanjang dihadapanku, kulitnya yang putih terlihat jelas dicahaya pagi. Dengan gemas gua balik badan tante May dan gua tunggingkan tubuhnya di meja makan, bunyi kerompang piring yang tersenggol tangan tante May yang menumpu meja tidak kami hiraukan. Tangan kanan gua meremas kedua buah dada tante May yang bergantungan, tangan kiri gua sibuk mengobel tempik tante May yang sudah basah kuyup dengan cairan nafsunya, mulutku tidak tinggal diam mencucup dan menjilati tengkuk serta punggung terbuka tante May, kontol ku yang mengacung tegang mencari pelampiasan semenjak kemarin menyelusup di belahan pantat dan terkadang menyeruak keliang vagina tante May.


"Aaaahh... aahhh... enak Reeeiii... oooughhh!" racau tante May

"Shhh... sexy banget sih tantee...udah basah kuyup gini tempiknya" kata gua sambil menggesekkan kontol ke lembah vagina tante May, cairan kenikmatan yang membanjir membuat batang kontol gua berasa ngilu - ngilu geli

"Enaaakkhh... aaakhhh... sodokin Reeiiii" pantat tante May bergerak mengikuti gerakan gua, pinggulnya bergoyang berusaha mencari dan menjebak kontol gua masuk ke vaginanya

"Hhmmm...?"

"Sodokiiiinn.... pengen kontoooll... ooouggghhh" jeritnya saat puting susunya gua tarik dan pelintir pelan

"Tar dulu tan... pengen gini dulu enak" sahut gua sambil terus merangsang tubuh tante May, tangan kiri gua masih terus menggosok klitoris tante May dari belakang.

"Oooohh... ooohh... setan... brengsek kamu... aaah..... itilku..." gerakan tante May semakin menggila, tangan kirinya sudah tidak lagi menumpu meja, kini tangannya bergerak menuju selangkangannya dan dengan liar jemarinya ikut mengobel klitoris dan lubang vaginanya.

"Manaaa... manaa... kontol... reeeeiii... pleaseeee... kontolin tanteee" pintanya dengan lirih

"hhmmm..." dengus gua sambil mencengkeram keras payudaranya dan membetot kearah depan hingga ujung putingnya lalu menampar kecil daging kenyal itu.

"Aaaakkhhh...!!! sakiiitt.... oooouhhh... oooohhh.... enaaak" ceracau tante May menikmati sensasi itu, gerakan jemarinya kini semakin liar memainkan vagina dan klitorisnya, terkadang menggenggam kontol gua berusaha dimasukan ke liang vaginanya yang semakin basah, lelehan cairan pre cum mulai mengalir ke tepian selangkangan.


Gerakan tante May mulai tidak teratur, kocokan di liang vaginanya semakin intens, lutut tante May mulai bergetar dan menekuk, pinggulnya bergerak naik turun. Seketika itu juga gua arahkan kontol gua masuk ke liang vaginanya.


"Aaaarggghh... tempik tante lonteeee....!!" jerit gua saat batang kontol gua menyeruak masuk dengan lancar kedalam liang kenikmatan tante May dan langsung gua goyang dengan cepat.

"Oooouhh... kontoooll" desah tante May seketika.


Namun tiba - tiba tante May bergerak menjauh dari dekapan gua, kontol gua terlepas dari liang vagina tante May. Tangan tante May berusaha melepaskan dekapan gua.


"Lepasin... anjiiing...!" jeritnya, gua yang terkaget langsung geragapan bengong dan melepaskan badan tante May meronta.


Tante May berbalik menghadap gua, nafasnya tersengal matanya nanar, buah dadanya bergerak naik turun seiring dengusan nafasnya.


Perasaan kaget, takut dan nafsu bergantian mengisi otak gua. Kesalahan apa ini. Tante May mendorong tubuh gua, gua yang tidak siap terhuyung 2 langkah ke belakang.


"Kamu bilang tante apa? Lonteee??" jerit kecil tante May, tangan kanan tante May bergerak cepat menampar pipi gua


PLLAAAAK...


"eehh..." cuma itu yang keluar dari mulut gua saat terhuyung kesamping

"kamu berani tampar tetek tante??" jerit tante May lagi, kali ini tangan kiri tante May bergerak cepat menampar pipi gua dari arah sebaliknya


PLLAAAAK...


Kali ini tidak ada suara yang keluar dari mulut gua, rasa sakit dipipi dan rasa takut dihati bergantian dengan nafsu gua yang menyala melihat payudara tante May bergelantungan bergoyang seiring gerakan tangannya.


"Tantee..." bisik gua lirih dan berusaha memeluk tante May.


Tangan gua disibakkan dengan cepat oleh tante May, dengan kasar didorongnya tubuh gua kebelakang. Sedikit terhuyung, kaki gua terantuk sofa dibelakang dan kehilangan keseimbangan hingga terjatuh terduduk di sofa.


"Bajingaaan...!" tante May mendorong pundak gua hingga terlentang kebelakang.

"Brengsek kamu Rei...!" gertak tante May sambil merangkak dan mengangkangi gua, tangannya bergerak cepat menggenggam kontol gua yang masih tegak mengacung, dengan bernafsu tante May mengoleskan ujung kepala kontol gua ke belahan vaginanya.

"Aaaaaahh... kontoool" desah tante May, kepalanya terdongak dengan mata terpejam saat perlahan pinggulnya menekan kebawah, liang vagina tante May yang sudah basah kuyup memudahkan batang kontol gua tertanam.


Siaal... ngajakin main role play si tante pikir gua, kedua tangan tante May mencengkeram dada gua, kukunya terasa sakit menusuk daging namun terasa semakin menambah nafsu birahi kami berdua.


"Ooouugghhh... anjing kontol mu Rei... aaahh... aaaah... aassshhh" desahan tante May menggila saat dengan gerakan cepat pinggangnya bergerak menggerus batang kontol yang tertanam dalam di vaginanya.

"aaakkkhh... geliiiihh... dalemnyaaa..." desah tante May lagi, payudara nya yang besar bergelantungan di depan mata gua.

"oooohh... aaahh.... ga taaaahaaann... kontooolll enaaakkkhh..." ceracau tante May, yang tidak gua tanggapi, gua fokus dengan keras menahan kenikmatan ini.


Gerakan tante May semakin liar, pantatnya menumbuk dalam dan bergerak memutar membuat seluruh permukaan kontol gua berasa geli dan ngilu bergesek dengan daging dalam vaginanya yang lembut dan basah. Mulut tante May terbuka menahan rasa nikmat yang semakin dekat.


"OOOOOHH.... OOOUUUGHHH.... AAA...AAARRRGGGHH" raung tante May saat mendapatkan orgasmenya, pantatnya bergetar dan terhentak - hentak melepaskan gelombang kenikmatan, terasa di kontol gua tempik tante May berkedut ringan.


Tubuh tante May tersungkur diatas gua, wajahnya yang cantik tepat berada didepan gua, matanya sayu memandang dan senyum tipis muncul di bibirnya, peluh dingin yang mengalir ditubuh tante May menandakan tubuhnya telah melepaskan energi yang cukup besar untuk mendapatkan kenikmatan tersebut, payudaranya yang besar terasa sesak lembut menghimpit dada gua. Dibawah, kontol gua masih tegang tertancap didalam liang vagina tante May, gua biarkan tante May menikmati orgasmenya sambil gua usap rambut dan punggungnya, perlahan gua mainkan otot kegel gua untuk menggerakkan kontol gua sehingga membuat tante May mendesah dan mengernyit kecil setiap kali gua melakukan itu.


"Enaak...?" tanya gua

"Enggak... ooohh.." jawab tante May sambil mendesah saat kembali gua mainkan otot kegel gua.

"Enggak enak tapi binal gini... tante doyan kontol ya..." bisik gua sambil mulai menggoda vagina tante May dengan menggesekkan perlahan kontol gua.

"Oouuhh... iyah.. ssshh... enak.. aaahhk" desahnya dan mulai ikut bergerak menggoyang pinggulnya.

"Dasar tempik lontee..." bisik gua

"nnnggghh.... enggaaak... tante bukan lonteee... oouuhh"

"Lonteee..! tempikmu dah basah lonteee..!!" kata gua lagi, kini giliran gua yang mainin tante pikir gua.


Dengan sedikit kasar gua dorong tubuh tante May kesamping lalu gua bangkit berdiri dan dengan cepat gua gulingkan lagi tubuh tante May hingga tertelungkup.


"Aaaaww.. Reei" jerit manja tante May, kedua kakinya gua dorong hingga tertekuk bertumpu di sofa, kini tante May terlihat menungging pasrah.

"hihihi... ga sabaran amat jadi orang... sini masukin kontolnya" goda tante May sambil menggoyangkan pantatnya, pantat semok tante May merekah dan memperlihatkan lubang anusnya yang kecil dan sedikit menghitam di tengahnya, liang vagina tante May masih terlihat basah kuyup dengan sisa cairan orgasmenya.


PLLAAAAK...


"Aaaww...!!!" jerit manja tante May saat gua tampar pantatnya, lalu gua arahkan kontol tepat di mulut vagina tante May dan langsung menyorongkannya dengan kasar.

"Oooohh... sakiitt.. enaaakk oooouuh.." desah tante May, sambil terus memompa liang vagina tante May tangan kiri gua meraih ikatan rambut tante May dan menjambaknya ke belakang hingga terdongak, tangan kanan gua tetap bertahan dipinggang dan pantat tante May.

"Aaawww... aaahhh... aaahh... fuck mee... aaahh" racau tante May keenakan.

"enak haa.. masih ga ngaku kalo lonte?" kata gua sambil mempercepat gerakan pinggul.

"ooouhh... enggaaak... aaahh tempik tante gataaall... aahh..."

"tempik lontee..." kata gua sambil terus menggenjot tante May, pikiran gua terus fokus menjaga ritme sodokan gua, pantat tante May mulai bergoyang mencari kenikmatan lagi.

"Reeeii... mau keluaaar... aaahh... aahh..." bisik tante May dengan pandangan sayu saat menengok kebelakang.

"Tunggu... jangan keluar dulu tan" kata gua, lalu mencabut kontol dan membalik tubuh tante May hingga terduduk. Dengan cepat gua posisikan tangan gua di paha tante May.


Tante May paham yang gua inginkan, tangannya dengan cepat merangkul leher gua dan sekali angkat badan tante May berhasil gua gendong di depan. Kontol gua menancap dengan sempurna divagina tante May yang terbuka lebar. Perlahan gua berjalan menuju kamar Nia, setiap kali melangkah tekanan dikelamin kami membuat tante May mengerang - erang penuh nikmat.


"Oooouuhh... gilaaa aaaah... gila kamu Rei... aahhkkk" erang tante May

"Enak..?"

"Hoooh... ooohh... ho ohh... tanteee.. eehh... ga tahaaa... aaakkkh" tante May menjerit nikmat saat gua menghentakan tubuhnya demi memperbaiki posisi gendongan.

"Jangan keluar duluuu... nggghh... kalo nakal ada hukumannya...ggghh" kata gua

"Eeeeenggghh.... enggak tahaaan...!!! REEEIII....!!!" tante May mulai menggila diatas gendongan gua, tubuhnya mulai terlonjak - lonjak menyulitkan pegangan dan langkah gua.

"AAAHHHKKK... SETAAAN KAMU REEEII...!!! OOUUUGGHH... OOOH...!!!" Jeritan penuh kenikmatan tante May membahana didalam villa, tubuhnya berkelojotan dalam gendongan gua.


Bertepatan dengan orgasmenya, langkah kami sudah sampai didepan kamar tidur Nia yang terbuka, sambil menyeringai gua melihat Nia yang ternyata sudah terbangun dari tidurnya terkejut dengan kedatangan kami. Mata gua nanar melihat tubuh Nia yang hanya berbalut celana dalam tipis, selimut yang dipegang untuk menutupi tubuhnya tidak berguna sama sekali.

[URL=http://www.imagebam.com/image/347d4d909051964] [/URL]

"iiih... Mas Reeeeii... ibu diapain siiih? kenceng amat jeritnya, nia jadi kebangun" omel Nia.

"Niaa... aah.." tante May menoleh saat mendengar suara Nia, gua terus berjalan masuk kamar mendekati Nia yang kini terbaring miring di ranjangnya, gundukan payudaranya terlihat tumpah dan menantang.

"hihihi... ini apaan sih pake gendong - gendongan segala?" tanya Nia sambil menggeser sedikit tubuhnya saat gua membaringkan tubuh tante May diranjang.

"Ibu manja saay... pengen dientot hardcore kaya lonte" jawab gua sambil melepas kontol dari vagina tante May lalu beringsut mendekati Nia dan mencium rakus bibirnya, ciuman gua disambut dengan tak kalah ganas oleh Nia, jilatan - jilatan lidah gua rasain dirongga mulut gua.


"nnggghh... enggaaak... ibu enggak kaya lonteee... aduuuh, tapi enak banget ini" omel tante May sambil duduk bersandar dinding sambil mengangkang dan memperhatikan gua dan Nia mulai saling menindih.

"Tante jangan mangkir yaa... tar kena hukuman dari Rei" ujar gua sambil mulai melolosi celana dalam Nia.

"Ogaaah..." jawab tante May sambil tersenyum, gua tau dia pasti juga menantikan hukuman gua dalam hatinya.

"Oooohh.. masshh... memek Nia belum basaaaah... aahkk!!" jerit Nia kesakitan saat kontol gua yang sudah menegang habis akibat pertempuran dengan tante May berusaha menembus liang vaginanya.


"nggghh... tante, jilatin dong ini tempiknya Nia" pinta gua ke tante May.


Dengan sigap tante May segera beringsut mendekati Nia, gua pun maju memberikan tempat ke tante May yang sekarang menungging menjilati vagina Nia dengan lihai, sementara gua mulai menyodorkan kontol gua ke mulut Nia yang langsung disambut dengan kuluman liar Nia, pipinya sampai terlihat mengempot - empot saat menyedot kontol gua.


"Oohhh... gilaa, mulut lu kaya vaccum Nia... kalah Ibu" racau gua

"Enak aja, awas liat nanti" sahut tante May disela jilatannya. Blow job Nia semakin lama semakin enak gua rasa, terkadang dilepasnya kontol gua lalu dikocoknya dengan tangan sambil ditarik agar dia dapat menjilati dan mengenyot kantung testis hingga terasa ngilu. Kadang gua iseng memajukan pantat gua sehingga lidah Nia juga menari - nari di liang anus gua tanpa rasa jijik.


"Anjiiing.... enak banget aaah... tanteee udah belum jilatin tempiknya, udah ga tahan ini" racau gua

"nggghh... udah... sshhh.. nih, udah basah kuyup ini" kata tante May sambil menyingkir dari tubuh Nia, gua tersenyum lihat tangan tante mengobel liang vaginanya sendiri.

"Tante mau kemana?? sini...! baring disini, Nia lu bangun dulu... 69 ama ibu, lu diatas gua pengen ngedoggy pantat elu" kata gua mengatur posisi ibu anak ini. Kini tante May dan Nia sudah siap diposisinya, gua mulai mengarahkan batang kontol kearah liang vagina nia yang sudah basah kuyup tercampur antara liur dan cairan pelumas alami.


"Ooooougghh... enaaak... yang keras masssh" desah Nia meminta


Gua yang sudah tinggi sedari tadi langsung menggenjot pantat Nia dengan cepat, bunyi tumbukan kelamin kami membahana di kamar dibarengi dengan riuhnya desahan kami bertiga dan decakan mulut Nia dan tante May yang saling menjilati kelamin.


"Oooooohh... aaahhh.... aaah... gilaaaa enak banget, sedotin itil Nia buuu" pinta Nia dengan tubuh yang tersentak - sentak terdorong gerakan gua, lalu kembali asyik menjilati tempik tante May. Lidah tante May gua rasakan juga terkadang bergerak menyapu kantung testis gua yang bergoyang diatas mukanya.


"Niaa... colokin tempik ibu nak.... ooouh... kocokin yang cepet... aaahhh" gantian tante May yang meminta.


Desahan dan erangan kami semakin memburu, gua semakin mendekati orgasme, gerakan pinggul gua percepat sementara gua lihat gerakan tangan Nia juga semakin brutal mengocok tempik ibunya, pinggul Nia bergerak sedikit turun mengejar lidah ibunya.


"AARRRRGHHH... LONTEEE GUA KELUAAAR..." erang gua tak tahan lagi, tiga hentakan dalam yang dibarengi semprotan sperma membuat liang vagina Nia menjadi banjir dan terasa ngilu dibatang kontol gua

"NNNGGGHHHHHH!!!!!! NNNGGHHH...!!!!! MMMPPPHH..." tanpa melepaskan lumatan pada vagina tante May, pantat Nia bergoyang hebat, tubuhnya berkelojotan diatas tubuh tante May, tangan gua sampai kesusahan menahan liukan dan hentakan pinggulnya yang bergetar penuh nikmat.


Kocokan Nia tambah menggila dibawah sana, kaki tante May yang tertekuk mengangkang mulai mengangkat pinggulnya, lalu seperti Nia, pinggul tante May terhentak ke atas dan kebawah saat orgasmenya datang.


"NNNGGHHH.. AAAHHHH... MMMPPPHH... OOOOUUUGGHH" Erang tante May keenakan.


Selama beberapa detik tubuh kami terdiam dalam posisi masing - masing, hanya dengusan nafas panjang yang terdengar, kamar ini sudah penuh dengan bau nafsu yang menggantung diudaranya. Perlahan gua cabut kontol gua yang mulai lemas membuat sperma gua mengalir keluar dari tempik Nia yang langsung disambut dengan rakus oleh tante May.


"Aaaaah.... ibuuu ooouh... geliiii" desah Nia sambil menggerakkan bokongnya, gua yang menyaksikan kelakuan itu tertawa kecil sambil terduduk di pinggir ranjang

"Udaaaah... ibu aaahh... udah aaah" pekik Nia sambil berguling melepaskan diri dari cengkeraman tante May.

"Hihihi... ibu baru tau kalo memeknya Nia nggemesin" goda tante May sambil mencolek kembali vagina tembem Nia yang terbuka

"Aaaw... ibu aaaah... reseeee" protes Nia sambil bangkit dan sedikit menjauh, gua pun berbaring disebelah tante May, bibir gua mencium lembut bibir tante May

"Tante masih utang sama aku, harus nurut kalo ditagih" bisik gua

"iiihh... ada - ada aja Rei ah.... emang tante dihukum apa sih??" tanya tante May penasaran

"Ya rahasia dooong... masa dikasih tau sekarang mana surprise" elak gua sambil mainin payudara tante May yang menggunung.

"ASTAGAAAA...!!! KITA KAN MAU KE ULUWATU!!!" jerit Nia sambil terbangun dari tidurnya, gua dan tante May yang terkaget reflek melihat jam, ternyata sudah menunjukan pukul 11 siang... pantas mulai lapar pikir gua.

"Oiya... coba deh telp Anna lagi dimana, kita mandi yuk" ajak tante May sambil bangun.

"Ayoook... dikamar Rei aja tante... mandi bertiga, kan ada jacuzzinya gede" sahut gua sambil menggandeng tangan tante May dan Nia lalu menyeretnya ke kamar gua.

"Masssss...!!! tapi jangan lagi yaaa... tar kelamaan, iiih... Nia tau banget nih pinginannya mas Rei" gerutu Nia yang disambut tawa tante May dan gua

"Enggaaaak... udah ga usah protes paling nambah sekali doang" jawab gua

"Tuh kaaan" kata Nia lagi sambil cemberut.


Otak mesum gua emang merencanakan sesuai apa yang dipikirkan Nia, namun apa daya ternyata stamina ini sudah terkuras oooh... poor me. Jadi kami siang itu benar - benar hanya berendam dan saling menggosok saja tanpa ada yang harus mengalami orgasme kembali.


Selesai itu, kami bertiga bergegas menuju ke Kuta untuk makan siang betutu dan bertemu dengan Anna serta Mika disana, selanjutnya kami main ke GWK, Pura Uluwatu dan menikmati tarian Kecak disana hingga malam.


To be Kontolnyut
 
Terakhir diubah:
Mantap bener deh.. Si rei..
Gak tahan baca ini cerita... Tante may sama nia hot banget:konak:
 
Haduh salah neeh istirahat siangbmalah cek apdet jadi beneran nyut nihh :horey:
 
Bimabet
Ada lanjutan ny, ijin baca dulu gan, di tunggu next sama mika ny..
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd