Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keluarga

Hukuman apa ya yang cocok buat tante May

  • Dilecehin

    Votes: 111 34,0%
  • Dipamerin

    Votes: 123 37,7%
  • Diumpanin

    Votes: 33 10,1%
  • Dianggurin

    Votes: 59 18,1%

  • Total voters
    326
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Cerita yg luar biasa hot Suhuu...
Ayo Rei, perawanin Ana & Nia... wkwkwkwk
 
ini bakal jadi salah 1 cerita keren nih kalau konsisten diupdate
 
Terima kasih para suhu semprot sekalian..... Doakan agar cerita ini langgeng jaya hingga tamat.




Bab II. Nia





Namaku Nia, aku adik Anna, anak kedua dari pasangan ortuku. Selisih 1 tahun dengan Anna membuatku jarang atau bahkan hampir tidak pernah memanggil Anna dengan embel - embel mbak atau kak, cukup Anna, dan Anna pun tidak ada masalah dengan hal itu.


Aku kuliah dikampus yang sama dan satu angkatan dengan Anna, kalau kalian bertanya kenapa bisa?, karena aku pernah loncat kelas sekali. Aku memang dibekali otak yang pintar, volume otak ku mungkin hanya bisa dikalahkan oleh volume buah dadaku yang besar..... aaah, kenapa aku jadi membahas buah dada.


Dibanding kedua saudaraku, wajahku paling jelek menurutku, namun masih rata - rata lah... dengan kulit lebih coklat dan rambut sepanjang tulang belikat, tidak seperti kedua saudaraku yang tergolong cantik, namun dibanding kedua saudaraku juga, bodyku lah yang paling semok (seksi dan montok), dengan tinggi 155cm, berat 55 kg, pinggul dan pantat membulat sempurna dan ditunjang buah dada yang berukuran 36C ini aku merasa diriku sangat semok, itu yang pernah dikatakan oleh mantan pacarku saat SMA ketika main kerumahku dan melihat kedua saudara.


"Aku ga akan berpaling kemana - mana Nia... bahkan diantara saudaramu, kamu lah yang paling seksi" itu kata mantanku sebelum merenggut keperawananku lalu dengan brengseknya meninggalkan aku untuk cewek lain.


Sejak itu aku nggak pernah pacaran lagi, sakit hati itu masih tersisa, namun semenjak Anna pacaran dengan mas Rei, ga bisa aku pungkiri bahwa secara emosi aku tertarik dengan mas Rei, entah kenapa. Karena kalau dilihat dari fisik sebenernya biasa aja, tapi kaya ada sesuatu yang beda dari mas Rei, apa dia pake pelet ya?? tapi kayanya enggak. Beberapa desiran halus sering ku rasakan apabila ada mas Rei disekitarku, pengalaman seksual yang pernah kualami membuat hormon dan keinginan (atau mungkin ini yang dinamakan nafsu?) merasakan kembali kegiatan seksual meningkat tajam akhir-akhir ini.


Hingga pagi ini aku yang memutuskan mandi di bawah karena kamar mandi atas dipakai Anna dibuat kaget saat akan keluar kamar mandi.


"Reiiiii....!!! tunggu bentar masih dandan!!! kamu sarapan dulu gih minta mbok Nah!!!" gua denger Anna teriak dari atas

"Yaaaa!!!" suara mas Rei sama kerasnya terdengar.


Adduuuuuuhhhh..... gimana ini pikir ku, padahal aku baru saja selesai mandi dan mau keluar, mana aku lupa bawa baju ganti. Saat ini aku hanya berbalut handuk yang melindungi sebatas 1cm diatas areolaku pada bagian atas sehingga menampilkan hampir setengah gundukan besar payudaraku, sementara dibawah handuk ini hanya dapat menutupi separuh pahaku... itu bagian depan, untuk bagian belakang efek bentuk pantatku membuat handuk tersebut naik lagi hingga sekitar 10cm dari lipatan bawah pantatku.


Kulirik daster yang tadinya kugunakan dengan perasaan galau, karena daster itu sekarang teronggok basah kuyup dilantai. Siaaaall.... kenapa aku tadi pake acara masturbasi segala sih, kutuk ku sendiri. Pagi itu aku kebangun dengan nafsu tinggi, semalam entah kenapa aku mimpi bercumbu dengan mas Rei dan terbangun saat dalam mimpiku mas Rei dengan brutal menusukan kontolnya ke memekku... namun aku belum klimaks. Dengan penuh perasaan nanggung, pagi ini aku masturbasi dengan tanganku sendiri dilantai kamar mandi beralaskan daster yang kupakai sambil kembali membayangkan mas Rei, karena itulah mandiku lebih lama.


Dan kini objek masturbasiku berada didekatku, ini membuat ku tegang namun secara tidak sadar nafsuku sedikit naik kembali. Ketika aku bingung dengan apa yang kulakukan, kembali kudengar suara mas Rei


"ahahaha... yaudah buatin kopi aja Mbok, item pait, sekalian rokoan di teras belakang" kudengar mas Rei meminta kopi ke mbok Nah dan membawakannya ke teras belakang. Ini semakin membuat ku kebingungan, pintu keluar kamar mandiku berbatasan langsung dengan jendela teras belakang, asal tahu saja jendela teras belakang ini full kaca dari bawah sampai atas, artinya mau ga mau aku justru harus melewati mas Rei, untungnya kursi teras belakang menghadap ke taman sehingga kalau mas Rei fokus ke depan maka dia tidak akan melihatku, menurut perhitunganku saat paling tepat aku keluar adalah saat mas Rei mulai menikmati kopinya sambil merokok karena biasanya dia fokus melihat taman belakang. Akhirnya akupun menunggu dengan berharap cemas, saat menunggu aku melihat bayanganku sendiri di cermin kamar mandi, dan hal ini membuat memekku sedikit berdenyut, pikiran ku mengacau... bagaimana jika mas Rei melihatku, bagaimana jika handukku jatuh lalu mas Rei melihat tubuh telanjangku... gila... membayangkan itu saja memekku berdenyut tambah keras dan kurasakan kelembaban muncul disana


Tampaknya waktuku tiba untuk keluar, perlahan kuputar kenop pintu dan semakin ku cengkeram erat simpul handukku. Kulihat mas Rei masih menikmati rokoknya fokus ke halaman belakang, sambil berjingkat aku berjalan pelan..... dan tiba - tiba tangan kiri mas Rei meraih cangkir kopi dan seketika wajahnya berpaling kearahku, sepertinya untuk meniup kopinya


"Eeeehhh..... Maass Rei!!! jangan liatiiiin!!!!" pekik ku sambil reflek tangan kananlu memgang erat simpul handuk di samping badan sementara tangan kiriku melambai - lambai panik seakan menghalau pandangan mas Rei. Kulihat mas Rei tergeragap dan tangannya yang memegang kopi sedikit bergoyang hingga kopinya terlihat sedikit tumpah, mata mas Rei bertemu mataku sedetik kemudian kulihat mas Rei melihat seluruh badanku lalu segera memalingkan mukanya.


"wkwkwkwk.... iya.. iyaaaa!" kata mas Rei

"Jangan ngintip!" bisikku saat lewat dibelakangnya, seketika badanku merinding dan memekku melembab kembali, merasakan bahwa posisi kami saat ini hanya dibatasi kaca jendela besar yang terbuka dari kaki hingga atas, aku merasa seperti telanjang saat ini.

"Mana gua tau lu mandi disitu..!! wkwkwk" bales mas Rei


Akupun lari menuju lantai atas, saat menaiki tangga kutolehkan kepalaku ke arah mas Rei yang ternyata secara mengejutkan sedang memperhatikan ku sambil tersenyum, adduuuuuh.... dari kapan dia liaat!!! pikirku sebal karena dari posisinya pasti bakal keliatan bagian belakangku yang amat terbuka, handukku pasti juga ikut terangkat saat aku berlari kecil, jangan - jangan mas Rei melihat pantatku? Aduuuuhh.... malunya, tapi kenapa hatiku senang, kenapa nafsuku jadi memanas lagi. Akhirnya sambil naik aku berhenti sejenak ditangga memandang mas Rei yang secara terang - terangan menatapku, lalu kujulurkan lidahku


"Weeeek..!" ejekku dan kulihat mas Rei tertawa lepas, aku langsung kembali naik keatas, sesampai diatas aku berpapasan dengan Anna yang terlihat heran melihatku

"Nia...! kamu pake anduk doang dari bawah? ada mas Rei lo!!" kata Anna

"iya, abis situ mandi lama bener, mandi dibawah deh, lagian mana tau mas Rei mau dateng" sahutku

"iiiih... mana kebuka gitu, enak amat mas Rei, dapet sarapan" kata Anna lagi sambil ketawa jail

"yaaah... appetizer-nya dah ta kasih, tinggal kamu kasih main course nya..." bisikku sambil nowel memek Anna dan ganti tersenyum sembari mengedipkan sebelah mataku

"Eehh... enak aja!!" balas Anna

"wkwkwk... tar dessert nya kasih mbok Nah...!!" kataku sambil masuk kamar

"wkwkwkwk...!!! kirain kamu mau jadi dessert-nya juga!" balas Anna

"Ogaaah... bekasnya Anna!!" teriakku dari dalam kamar dan kudengar Anna terbahak sambil menuruni tangga.


Setelah ku menutup pintu, kubuka handuk yang menutupi tubuhku dan kulihat ketelanjanganku didepan cermin... Aku mau... Anna aku mau rasain juga... ga jadi main course juga nggak apa... dessert juga boleh. Tanpa
sadar tanganku kembali merayapi badanku, jemariku menangkup kedua bongkah daging payudaraku dari bawah sehingga keduanya sekarang semakin membulat dengan sempurna


"Montok gak mas Rei... aaahh... mas mau isep pentilku?" ujarku membayangkan mas Rei ada didepanku sambil menatap cermin, jemariku meluncur ke arah pentilku dan mulai memilin dan menarik kecil

"iyaaahh... gitu mas, enakkhh... ssshhh" kataku sambil memejamkan mata membayangkan mas Rei yang melakukannya.


Masih menghadap cermin, kutarik kursi rias ku dan akupun duduk mengangkangi kursi secara terbalik, tangan kiriku yang mencengkeram payudaraku terhimpit diantara payudara dengan sandaran kursi, kedua bongkah empuk itu kini menggembung akibat tekanan, pentilku terasa geli terkena kulit sandaran kursi, apabila kugerakan rasanya seperti dijilat dengan lidah yang kasar. Sementara tangan kananku berada di
selangkanganku, jari tengahku perlahan masuk ke memekku yang ternyata sudah basah bagian dalamnya, jempolku mengusap-usap klitorisku yang menebal.


Mataku terbuka dan terpejam membayangkan aku berada di atas tubuh mas Rei, kulihat dari cermin poseku sungguh menggairahkan


"Maaaasshh... enak kontol mu masss.... memek adek geliiiihh" rintihku menahan gairah yang kuciptakan sendiri, badanku bergoyang perlahan meresapi nikmat di memekku yang mulai meningkat.

"Hee...eeggghh tusukin yang dalem masssshhh.... dalemnyaahh... geellii...aaargghh" khayalku, jari tengah ku semakin liar mengorek liang memekku

"Masss... akuuuh pengen dikentuuuu... uuuugghhh" kali ini jari manisku masuk menyusul jari tengahku mengobok - obok memekku yang semakin meluber cairannya, tampaknya nafsuku sudah diubun - ubun, beberapa kali jariku menyentuh titik GSpot didalam memekku membuat ku menggelinjang tak karuan, gerakanku semakin tidak berirama, nafasku tersengal - sengal, mataku yang terpejam membayangkan kontol mas Rei didalam memekku membuat ku lepas kontrol atas tubuhku.

"Aaaahhkk....aaahhkkhhh....ooougghhh.....yeeaahhh.... enaaakh mas... aaaaarrrrkkkhhh..." Aku menjerit tidak karuan, gerakanku sekarang hanya maju mundur sehingga jariku semakin menggaruk liang memekku dengan keras

"Kontooolll massshh... tancepin yang dalemmm... aaaaarrrgggghhhh....yeaah...." aku sudah tidak tahan lagi, bibir bawah ku kugigit geregetan, hingga akhirnya.....

"AAARRGGHHH...OOOUGGHH....MAASS....SHHH....FUUUCKKK... " pinggulku mengejan beberapa kali ketika aku merasakan memekku berdenyut keras memuntahkan cairan yang merembes disela-sela jemariku.


Badanku lunglai dikursi lemas sekali rasanya, gila... aku tampaknya sudah gila... 2 kali pagi ini aku masturbasi, aku tertunduk malu menatap cermin, malu menatap diriku sendiri yang seolah menjadi gadis binal seperti ini. Semua karena mas Rei pikirku, tapi apa iya salah dia, mas Rei lah tidak bersalah justru akulah yang tidak bisa mengontrol diriku sendiri.


Astagaa.... aku menatap cermin kembali sambil ternganga ketika teringat bahwa mas Rei akan menginap 2 malam dirumah ini. Aduuuh.... bagaimana ini, bisa - bisa aku mati lemas karena masturbasi, kembali aku tertunduk. Lalu dengan lunglai aku bangkit dari kursi meraih handuk yang tadi kujatuhkan dan keluar menuju kamar mandi di lantai 2 dengan bertelanjang bulat, toh tidak ada orang.


Hufffh.... terpaksa mandi besar lagi nih pikirku malas, dan hari itu akupun melewatkan kelas pagiku....


---------- oooOooo ----------


Beberapa saat yang lalu.....

Rokok yang gua hisap dalam - dalam tidak bisa menghilangkan bayangan gua dari tubuh Nia, anjing....! montok bener bodynya, teteknya gede putih pula.... kupejamkan mataku merekontruksi ulang seluruh adegan yang kulihat tadi.


Payudara Nia yang menggembung luar biasa, putih, dengan masih tersisa sedikit bulir air sisa mandi... atau keringat? entahlah... rasanya pengen gua remes gemes itu tetek.


Pahanya yang padat dan saat berlari kearah tangga gua lihat pantulan bokongnya Nia dan gua yakin sekilas - sekilas terlihat tepian pantat saat handuknya tertarik keatas, anjiiiingg....!!! tambah ngaceng gua. Eh... terus waktu gua ketahuan ngeliatin kok Nia nggak marah ya? malah melet? dikira meletnya keliatan ngejek apa? yang ada gua malah ngaceng ngeliat dia melet begitu.... wkwkwkwk


"Duuuh.... duuuh... yang abis dapet sarapan susu langsung senyum - senyum sendiri.." kejut Anna yang ternyata sudah berdiri disamping gua

"Kampret.... bikin kaget lu na"

"Lagian ngelamun jorok sih pagi - pagi"

"Kagak...."

"Enggak kok ngaceeeeng....hih gemes, ta gigit loh nanti kalo nakal" bisik Nia sambil meremas kontol gua yang ngaceng, sial.... ketahuan deh, batin gua sambil meringis sakit

"Rejeki itu Na... lagian juga calon adek ipar" kata gua sambil bangkit dan merangkul Anna mengajaknya keluar berangkat

"Tapi kalo dikasih mau?" tanya Anna jahil

"Gua sih mungkin berpikir 1000x.... tapi yang dibawah ini biasanya ga pake mikir" sahut gua sambil nunjuk si otong

"wkwkwkwk.... ta bilangin Nia looo...."

"Bilangin aja ga apa... siapa tau gayung bersambut"

"Astagaaa... terus aku gimana???"

"Threesome doooong"

"wkwkwkwk.... keenakan kamunya lah, udah ah... ayuk berangkat dah siang"


Kamipun bergegas pergi, sebelum naik mobil tanpa sengaja gua ngelihat dilantai 2 sepertinya ada yang memperhatikan dan ternyata gua lihat Nia sedang berdiri di pinggir jendela sambil memperhatikan kepergian kami, mukanya terlihat sedih, dan seketika gua pun merasa ada yang berbeda dihati.


---------- oooOooo ----------


Sore harinya kita dapat kabar kalau ibu Anna menyusul ke Bali ditemani Mika, adik Anna yang paling kecil dan duduk di bangku SMA kelas 1. Yang artinya berarti dirumah kita bakal sendirian ini, gua, Anna dan Nia, nggak memperhitungkan si embok ya.... pikiran mesum gua udah merajalela membayangkannya.


"Beb... kita pulang jemput Nia sekalian yuk..." ajak Anna

"Boleh, sekalian aja makan dulu diluar, biar ga bosen makanan rumah" kata gua

"Okeee... ta kabarin Nia dulu, kalo oke baru telpon Mbok Nah ga usah siapin makan malam" cerocos Anna

Akhirnya siang itu kami janjian sama Nia jam 2 dikantin, saat kami duduk berdua dari kejauhan gua lihat Nia berjalan ke arah kami, sepanjang jalan tidak sedikit gua lihat beberapa cowok ngelirik ke arah Nia. Nia emang nggak secantik Anna tapi dia punya sexual appeal yang tinggi... dan body semok tentunya, hari ini Nia memakai celana jeans ketat yang membalut kakinya dengan baik dan membuat body bawahnya tercetak dengan baik, atasannya dia menggunakan shirt warna kuning gading dengan kancing atas berenteng sampai tengah dadanya, gua yakin kerja keras itu kancing buat tetap membuat shirt Nia tertutup.


"Hoi... udah lama ya nunggu" kata Nia sambil duduk didepan gua dan Anna

"Udah lah, ni minum kita udah mau abis, kelamaan sih" kata Anna

"hihihi... soowriii... langsung aja yuk"

"Lu ga mau minum dulu? aus gitu kayanya" kata gua sambil matiin rokok

"Nggak lah, tar aja sekalian makan, udah laper nih, dari pagi belum makan" kata Nia sambil membusungkan dadanya dan mengelus perutnya, Damn.... godaan apa ini

"Yaudah, ta bayar dulu" ujar Anna sambil bangkit dari tempat duduknya

"Pantes kecilan... lom makan dari pagi ternyata?" bisik gua ke Nia sambil cengengesan

"Hah...?" Nia bengong sambil memberikan muka bertanya

"Noh..!" kata gua sambil mengedikan mata ke arah dadanya

"Siyaaaal....!!! Awas kamu mas!!" sungut Nia sambil cemberut dan mengacungkan kepalan tangannya

"wkwkwkwkwk...."

"Apaan yang lucu??" tanya Anna saat kembali

"Nih...! cowok mesum Na" lapor Nia sambil nunjuk gua

"Hiihihihi... sukurin, tanggung jawab kamu Nia, mas Rei jadi kepikiran terus seharian" goda Anna sambil menyeret aku dan Nia kearah parkiran

"Ogaaah....!!!" jerit Nia tertahan, namun sesaat gua lihat sedikit perbedaan di wajahnya saat Anna menggodanya

"Dulu Anna juga bilang ogah Nia, dulu ogah sekarang nagih" kata gua sambil ketawa lebar

"Iiiihhh.... sorry yaaaa..." sahut Anna sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil sambil bibirnya komat kamit bilang amit - amit

"Udaaaah.... ga usah dikasih jatah aja nanti Na, hukuman" kata Nia didalam mobil

"Okee!!" sahut Anna cepat

"Okee!! kalo ga dijatah Anna, mintanya ke Nia lo nanti" lanjut gua

"NGAREP" kata mereka berdua bareng sambil sama - sama mukulin bahu gua

"Gilaa... sakit tau, lagian bareng gitu kaya anak kembar" ujar gua sambil mengusap bahu pura - pura sakit

"Eh, tapi emang dulu kita sering diperlakuin kaya anak kembar kok, dandanin mirip, segala macem lah" kata Anna sambil mengingat - ingat

"he em... makan disamain, tempat tidur disamain" lanjut Nia

"Nggak disamain Nia, suruh barengan, kamar barengan, meja belajar barengan, sepeda aja tandem inget ga?" kata Anna sambil cekikikan

"Oiya dimana ya tu sepeda?" tanya Nia

"Lah, kalo gitu napa sekarang nggak cowoknya barengan??? gua sih nggak nolak, sama - sama cakep ini" kata gua sambil miring - miring takut di tampol lagi

"Makasih dibilang cakeeeep, sayang nggak ada ribuan aku mas" kata Nia

"ahhahaha... lagian selera kita beda, Nia ni suka cowok alim deh kayanya" kata Anna sambil menengok ke belakang yang disambut lidah melet Nia

"Dulu sih... ga tau sekarang" goda Anna yang berakibat acakan rambut oleh Nia

"Kayanya sih sekarang rada liar Na, gua liat bolak balik melet mulu, jadi geli kan gua" goda gua lagi sambil miring - miring takut di tampol lagi

"Siyaaal.... awas Na, mas Rei udah mulai curi - curi pandang sama aku, playboy dia ni" tunjuk Nia

"wkwkwkwk.... gua ga curi - curi pandang Nia sayaaang... gua disodorin susuuu" goda gua lagi kali ini sambil maju kedepan ngindarin tampolan Nia

"hihihihi.... ampuuun.... tolong cowokku mau digodain cewe tete gede" kata Anna sambil melukin gua dari samping ngegodain Nia

"wkwkwkwkwk....!!!!" tawa gua keras

"Siyal kalian emang... awas yaaa!!! pembalasan ditungguuuuu...!!!!" jerit Nia


Akhirnya siang ini kita makan di rumah makan seafood sunda Mamang Ceking, setelah memilih lokasi gubug lesehan dan memesan makanan dan minuman, Anna pergi ke toilet meninggalkan gua dan Nia berdua. Udara panas Surabaya membuat Nia kegerahan, setelah beberapa kali mengibaskan daftar menu untuk mengurangi panas, Nia pun menggelung rambutnya, menyebabkan lehernya yang dihiasi titik - titik keringat tampak jelas dimata gua, dan tanpa sadar tangan Nia meraih kancing atas bajunya dan dilepaskan, tidak membuat terbuka namun cukup membuat gua dapat melihat belahan dada Nia bila dia menunduk.


Tanpa sadar gua jadi keliatan ngelamun


"Mas!! iiih... mesum nih, ngeliatin Nia melulu" katanya mengagetkan

"Enak aja, kagum gua Nia.... kalian sekeluarga bisa cakep - cakep gini ya" kata gua sambil geleng - geleng

"Nge - Ra - Yu!!! laporin Anna ni" ancan Nia lucu, gua yakin dia ga serius

"Serius! kecuali si om sih... ga ada cakep - cakepnya" kata gua sambil ngibasin tangan

"Hahahahaha.... laporin ke Bapak aaah!"

"Oiya, sama Mbok Nah, ga masuk itungan"

"Ihhh.... Mbok Nah juga dulunya cakep kali mas"

"Ya dulu juga gua belum lahir Nia"

"Hahahahaha... gila" Nia ketawa kepingkal - pingkal, ini membuat payudaranya terguncang - guncang, dan si otong yang tidak pengertian dan tidak tau sikon ini mulai menggeliat

"Eh... mas... kamu aku ketawa gitu kok ngeliatinnya beda ya?" bisik Nia sambil senyum

"hah?? beda gimana?? paling gua heran aja liat lu ketawa denger joke lawas" elak gua

"Bedaa... matamu fokus kemana hayooo..." goda Nia lagi

"Kampret, mata gua normal Nia, dia fokus kepada benda - benda yang bergerak" kata gua

"Huuahahahaha....!!! bisa aja kamu mas" katanya sambil kembali ketawa kepingkal - pingkal, dan kembali gua nikmatin ayunan payudara itu

"Lagian bisa gede gitu gimana caranya Nia? punya Anna mau gua latih ah biar segede gitu"

"Huaahahahahaha.... udah ah mas, jangan bikin ketawa aja, lagian begini bakat kali mana bisa dilatih, emang apaan"

"Yaaah... bisa kali na, kan emang ada beberapa hal yang bisa bikin tambah gede, misal hamil ato kena rangsangan"

"Aduuuuhh..... huahahaha.... Maaas... udah dong becandanya, mana ada kena rangsangan pula, ini bahas tetek apa kontolmu mas??" kata Nia keceplosan, gua yang sedikit kaget Nia bilang kontol meredam ekspresi gua dengan cepat biar dia ga malu, dan kayanya dia cukup sadar atas ucapannya

"iiihh... kamu sengaja ya becandain aku terus biar bisa liatin kan" bisik Nia

"Niaaa... itu rejeki buat gua, lu sebagai orang yang diberi kepercayaan buat kasih gua rejeki dapet pahala tau" sanggah gua

"Maaasss..." kata Nia geregetan sambil menahan senyum, luar biasa cantiknya Nia saat ini, sex appealnya keluar dengan alami dan tidak dibuat - buat, hanya dari ekspresi saja kontol gua dah ngaceng.


Obrolan kami terinterupsi saat Anna kembali dari toilet, akhirnya kami pun makan siang dengan lahap, posisi duduk gua dan Nia yang berhadapan menyebabkan kaki gua bersentuhan dengan kaki Nia. Selesai makan, kaki gua berasa kesemutan, reflek gua lurusin kedua kaki gua selonjor dengan badan condong ke belakang ditopang kedua tangan gua. Sambil meringis kesakitan, gua ngerasa jari kaki kanan gua mengenai badan Nia, kondisi kaki yang kesemutan membuat gua rada mati rasa.


"Mas...! kakinya ni nendang Nia" ujar Nia sambil matanya melotot lucu

"Aduuuuhh... sorry, kesemutaaan"

"Alesan" kata Nia sambil senyum jail, tangannya turun ke kaki gua dan menepuk - nepuk pelan

"Waddooooohh.... Nia jangan digituin ga enaaak" teriak gua sambil berusaha menarik kaki gua, Anna yang melihat itu hanya tertawa keras

"Biarin abisnya nakal nendang - nendang Nia" kata Nia lagi sambil terus tersenyum jail. Kaki kiri berhasil gua tarik, tapi kaki kanan gua masih tertahan di pegang Nia, perlahan - lahan kesemutan gua ilang dan akhirnya gua sadar kalo kaki kanan gua nendang selangkangan Nia tadi, dan sekarang posisi kaki gua masih di sela-sela kaki Nia dan jemari kaki gua tepat berada di jahitan tengah celana Jins Nia... tangan Nia yang menahan kaki gua kadang menekan jempol gua di celananya.... Shit!!! itu pas di vaginanya, gua yang tersadar dan paham segera meringiskan senyum ke Nia dan sedikit manganggukkan kepala, Nia pun perlahan melepas
tangannya dari kaki gua dan kembali memajukan duduknya kembali makan, sehingga kini jemari kaki gua menempel di vaginanya.


Gua yang masih sedikit kaget dengan keberanian Nia mulai bersikap normal, sambil menyalakan rokok dan berbincang santai, jari kaki gua khususnya jempol mulai bergerak kecil. Gua akuin, kalo Nia bener - bener gila dan nekat, tapi gua akuin juga kalo dia pinter, dengan memposisikan dirinya menikmati sentuhan jari kaki gua sambil makan berhasil membuat semua ekspresinya tersamar acara makannya. Saat gua tekan vaginanya, desahannya seolah kepedesan, saat keringetnya dan duduknya mulai gelisah dibuat seperti orang menahan berkeringat dan gelisah karena pedas, saat gua garuk area klitorisnya, teriakan mengaduh Nia disamarkan seakan tertusuk duri.


Buat Anna yang melihat Nia tanpa tau apa yang sesungguhnya terjadi bakal ngeliat Nia seakan makan dengan lahap, sementara bagi gua yang tau kondisi sebenernya, seluruh ekspresi Nia membuat kontol gua tegang dan keringet gua mulai muncul.


Hingga akhirnya gua ngerasa paha Nia menegang dan mencepit kaki gua


"Nnnggghhh.... aaahhh adduuuhh...ssshhh" rintih Nia perlahan sambil membungkuk yang gua yakin untuk menyembunyikan ekspresi nikmatnya

"Eh... napa Nia?" tanya Anna

"Shh.. .eehh eenng...enggak ini tau - tau mules, bentar ya aku ke kamar mandi dulu" sahut Anna sambil buru - buru cuci tangan dan bangkit sambil bawa tas nya

"hahahahaha.... gila kamu, baru diisi udah dikeluarin lagi, heran deh" kata Anna

"Yang bersih Nia ceboknya tar baunya kecium ama kita - kita report" lanjut gua sambil mengedipkan mata, yang dibalas Nia dengan memelototkan matanya


Hampir ada setengah jam Nia pergi ke toilet, Anna pun sudah selesai makan, dan sesaat kemudian Nia muncul


"Gilaaaa... lama amat, beol apa tidur Nia??" kata Anna

"Muleeesss" rintih Nia sok mules

"Mau dilanjut makannya Nia?" tanya gua sambil menjulurkan kaki kanan gua dibawah meja dan menggerak - gerakkan jempol, gua yakin Nia melihat kelakuan gua.

"Enggak ah mas, udah kenyang lagian juga udah keluar lagi" kata Nia pelan dengan bahasa tersamar

"Yaudah kalo gitu balik yuk" ajak Anna

"oke, bayaar dulu gih, nih..." kata gua sambil memberikan dompet ke Anna

"Sekalian di depan ya sekalian keluar" kata Anna sambil beranjak keluar

"Duluan na, masih kesemutan dikit 3 menit beres" kata gua

"Iya duluan, aku mau abisin minum bentar" timpal Nia

"yaaaaa...." sahut Anna sambil pergi ke kasir


Kembali tinggal gua dan Nia di gubug ini


"Sorry mas, Nia khilaf... jangan diambil kesimpulan macam - macam ya" kata Nia lirih

"Astaga... ya enggak dong Nia sayang... gua juga paham kok kalo lu punya nafsu, lagian gua sayang ma lu juga gua anggep adek sendiri" kata gua

"Adek kakak mana ada yang begini" ujar Nia

"Ya kalo adek kakak asli ga ada, ini kan adek kakak ketemu gede" kata gua lagi sambil menucek rambut nya

"Ishh... Nia malu, jangan bilang Anna"

"Ishh... ga usah malu, kaya ama siapa aja, gua sayang ma Anna, gua juga sayang ma elu, gua sayang ma Mika, gua sayang ma tante May, jadi ga usah malu, gua ga bakal rese" kata gua meyakinkan

"Bapak sama Mbok Nah?" pancing Nia yang tampaknya sudah mulai rileks kembali

"Biar mereka berdua sayang - sayangan" kata gua sambil mengajak Nia beranjak

"Hahahahahaha.... dasar kamu mas, pantes Anna cinta banget ma kamu"

"Serius?? kok gua ga tau, yang gua pikir gua yang cinta banget sama Anna"

"Gombal"

"Serius"

"Baguslah"

"Tapi tadi kok lama bener ditoilet?"

"Hihiihi... Ada aja"

"Hah? apaan ceritain napa"

"Engga ah... Nia malu"

"Yaelahhh....pake malu segala"

"Udah ah ga usah dibahas, tu Anna dah nunggu" kata Nia sambil melangkah cepat menuju Anna yang udah berkacak pinggang disebelah mobil

"eh tunggu dong, kaki gua beneran masih kesemutan ini" kata gua tertahan saat Nia perlahan meninggalkan gua

"Dasar kakek mesum" timpal Nia

"Mas... " kata Nia lagi

"Apa?"

"Aku ga pake CD" bisik Nia sebelum berlari menuju Anna


Gua cuman bisa bengong

...............................



To be kontolnyut....
 
Terakhir diubah:
Badass, you nailed itu brooo hahaha

Nggak sabar nunggu exe Nia nya
 
Wuiiih keren suhu imajinasi ente

makasih senior....

Naga2nya si Rei bakal foursome sama Anna dan adik2nya nih...:cim:

ditunggu gan....:konak:

Wah jadi bakal ngabisin 4 orang wanita nih si reyyy

Eh 5 ya sama mbok nah

mbok nah nya buat suhu ajaaaa....


Btw.... Untuk mulustrasi harusnya udah gw siapin dr awal, tp kayanya gw bermasalah ama imagebam... Jd gagal mulu, maka ditunggu aja, kalo bisa nanti gw update

Tq para semproters....
 
Bimabet
Ceritanya mantap nih...detail dan ngacengin.

Cuman agak aneh ya, Anna kok bs ga sadar ya....

Ga sabar menunggu ekse mami-nya...:mantap:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd