Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keluarga

Hukuman apa ya yang cocok buat tante May

  • Dilecehin

    Votes: 111 34,0%
  • Dipamerin

    Votes: 123 37,7%
  • Diumpanin

    Votes: 33 10,1%
  • Dianggurin

    Votes: 59 18,1%

  • Total voters
    326
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
pas mudik sambil nyari pengalaman hu...siapa tahu ada "sebuah keluarga" lagi...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Previously on Sebuah Keluarga

Malam ini aku termenung didalam kamar, pikiranku berputar dan pandanganku terarah pada sebotol wine yang tertuang diseparuh gelas dimeja, sudah lama aku tidak minum alkohol, biasanya aku minum dengan mantan suamiku saat akan bercinta. Namun kini aku membutuhkannya untuk hal yang lebih penting, semenjak pengalamanku dengan Rei aku merasa perlu untuk menyampaikannya ke Anna maupun Nia. Setengah gelas wine aku teguk saat kudengar ketukan pintu kamarku dan segera kusingkirkan alkohol tersebut dari meja.


"Masuk nak..." kataku sambil membuka slot kunci pintu

"Kenapa bu malam - malam panggil Anna sama Nia?" tanya Anna

"Nggak... sini duduk ada yang ingin ibu bicarakan dengan kalian berdua..." kataku sambil menepuk ranjang

"Soal bapak?" tanya Nia khawatir

"Enggak.... ibu mau bicara soal...... REI"


---------- oooOooo ----------


Bab IV. Liburan ke Bali


"Hooooiii... bengong!!!" teriak Anna tepat dimuka gua, Nia yang berada disebelahnya terkikik geli sambil mengaduk es tehnya. Siang itu kami makan di salah satu resto steak di Surabaya Barat, traktiran gua karena hasil yang bagus disemester ini untuk kedua gadis di depan gua.


Dan kembali gua dikejutkan dengar cerita dari Anna bahwa tante May telah menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi saat kami berdua dirumah. Keterjutan gua bertambah saat Anna dan Nia menyatakan memperbolehkan hubungan dengan tante May dilanjutkan daripada mereka lihat ibu yang mereka sayangi terluka karena orang lain lagi.


"Mbaak... kayanya mas Rei bukan bengong... tapi mikir jorok" bisik Nia sambil melirik ke arah gua.

"Iiiiiih.... kayanya sih gituuu" sahut Anna sambil mengibas - ibaskan tangannya.

"Bentar... bentar gua speechless ini. Jadi kalian udah tau?" yang dijawab dengan anggukan keduanya

"Trus ga marah?" lanjut gua

"Rei... udah ta jelasin kan tadi" jawab Anna galak

"awas kalo kamu lari dari tanggung jawabmu mas" lanjut Nia

"wkwkwkwk... enggak lah, gua siap, yang sebetulnya gua ga siap justru penerimaan kalian berdua"

"Okeee.. jadi maunya kamu dilarang?" kata Anna

"wkwkwkwk.... enggaklaaah, gila... ini diluar apa yang gua bayangin" gua terdiam sambil menghirup dalam rokok yang tinggal sebatang.

"Hihihihihi... mas Rei..." gua mendongakan kepala menatap Nia

"ya?"

"udah... ga usah mikir aneh - aneh"

"Kampret...!!" jawab gua yang disambut dengan tawa kedua kakak beradik itu.


Gila... hidup apa ini... wkwkwkwk... gua ga pernah bayangin sekali - sekalinya gua dapet cewek dan bisa nidurin sekeluarganya. Gua sebenernya ga ngarepin itu, semenjak kejadian gua sama tante May, selanjutnya kami tidak pernah melakukan hubungan itu lagi, dan gua pun berusaha membuang jauh - jauh nafsu gua saat berdekatan dan berduaan dengan tante May.


"eh... btw, bukannya ini si Mika juga libur ya?" tanya gua

"Kenapa kamu tanya Mika? mau diembat juga???" selidik Anna sambil tersenyum

"Bukaaaaan.. pikiran lu Na"

"kan aku baca pikiran kamu sayaaang...."

"Enggak lah... gila.."

"YAKIIIIN??" keduanya tanya berbarengan

"...kecuali kalo dibolehin... wkwkwkwkwk" jawab gua yang langsung disambut cubitan dan tabokan

"Udah... udah... gua mau ngomong dulu"

"apa sih mas?"

"Gimana kalo kita piknik sekeluarga semua?"

"hah? kemana?" sahut Anna sedikit heran

"Baliiiii...!! gimana? mau ga?"

"Woooowww... mau dooong Niaaa"

"Entar dulu, emang gimana rencanamu Rei?"

"Gini... kan kita semua libur ni, ga ada kerjaan. Gimana kalo kita liburan ke Bali, sekeluarga semua. Akomodasi dan transportasi gua tanggung semua biar gua atur"

"Horeeeee.... !!!"

"Iiiihh... Nia ni berisik, dengerin dulu gimana lanjutannya Rei, berapa lama, kapan, tidur dimana dll"

"Kita ke Bali seminggu, berangkat besok lusa biar bisa prepare.... kita naik mobil aja, bisa gantian nyetirnya gua sama ibu.."

"Niaaa juga bisaaaa...!!" sahut Nia

"Berisiiiik..." kesal Anna
"yeeee.. Anna mah ga bisa setir, kalo matic Nia bisa mas" sahut Nia lagi

"ngapain juga nyetir, mending tidur... lanjut Rei, nginep dimana kita?"

"Okee.... jadi kita berangkat pagi buta, naik mobil. Nanti kita disana tidur di villa daerah Ubud, gua ada kenalan dikampus anak Bali yang nawarin villa private pool 3 kamar, udah dapet breakfast juga"

"Waaaaah.... mantab maaas"

"Adduuuuh... Nia ini, Rei itu berapa duit?? jangan gila deh"

"wkwkwkwk.... udah tenang aja, gua udah itung ni, buat semuanya bakal abis ± 30juta tapi ga usah khawatir, gua liat lu khawatir Na... inget ga kemaren gua ngomong kalo gua abis jual depot gua yang ga laku - laku amat itu ke anak kampus"

"iya?"

"Gua jual lumayan lah... itu gua udah BEP dari 4 bulan lalu, jadi gua masih ada duit lebih buat gua invest lagi"

"Oke kalo gitu... kamu atur ya Rei" kata Anna akhirnya

"Aseeeekkk... makasih mas Rei, makasih mbaaak" kata Nia kegirangan
sambil mencium pipi Anna

"Lah... gua yang traktir, Anna yang dapet cium?"

"Mas entar yaaa say thanks nya" kata Nia sambil mengerling nakal

"Haduuuuh... kalian" keluh Anna sambil mengelap pipinya.

"Duuuh... ga sabar ngabari ibu sama Mika, udah lama kita nggak liburan" kata Nia sambil mengambil HP nya

"Eh... jangan dikabarin dulu, kita kabarinnya pas ntar makan malem aja dirumah, biar surprise" sahut Anna sambil menahan tangan Nia

"oooh... bener juga"

"Kamu jadi nginep rumah kan Rei?" tanya Anna

"Jadilah... gua pengen liat surprise Nia juga" kata gua sambil mengerling nakal ke Nia

"Haduuuuuh... kalian ini" ujar Anna, sambil melanjutkan makannya.

"Eh.... kalo gitu gua nginepnya besok aja kali ya.... mau packing dulu, besok sore gua langsung ke rumah nginep sana, kita berangkat jam satu pagi, gimana?"

"Gilaaa... pagi buta gitu Rei"

"Gpp.. biar sampe sana bisa siang sama sampe penyeberangannya pagi"

"ooo... oke deh"


Akhirnya malam itu gua pun kembali ke Apartement menyiapkan semuanya, mulai dari kontak villa hingga beresin pakaian, sebelum tidur gua sempat video call dengan Anna dan seluruh keluarganya yang berterima kasih dan terlihat senang diajak berlibur.


Keesokannya gua pergi kerumah Anna jam satu siang sambil membawakan camilan. Saat masuk pintu ternyata dibukakan oleh tante May yang terlihat cantik siang itu


"Eh Rei... masuk, Anna tu lagi nonton TV" katanya sambil tersipu malu yang gua yakin karena tante May pasti sudah tahu bahwa Anna dan Nia sudah menceritakan persetujuan mereka.

"Siang tante cantik.." bisikku

"hihihihi... kesenengan ya kamu?"
"iya dooong... udah dapet persetujuan kan" kata gua sambil memeluk pinggang tante May dengan tangan gua yang bebas.

"Heh.. ga boleh, ada Mika diatas" kata tante lembut

"oiya...lupa, maklum berasa penganten baru tante" goda gua lagi yang langsung berbuah cubitan ringan di tangan

"Addduuuuuh... mesranya, bikin pengen deh" kata Anna saat kami sudah dekat ruang TV

"Annaaaa.. apaan sih malu ibu"

"wkwkwkwk...." gua ketawa keras sambil nyosor cium pipi tante May dan
Anna, lalu duduk disofa membuka camilan.


Malam harinya setelah makan malam yang dipercepat dengan alasan nanti mau pergi jam dua pagi, kami pun sudah masuk ke kamar masing - masing jam tujuh malam. Setengah jam dikamar gua ngerasa bosan dan belum mengantuk lalu keluar untuk merokok diteras belakang. Setelah sebelumnya minta mbok Nah membuatkan kopi, kini gua duduk termenung kembali ditemani secangkir kopi dan rokok.


"Rei... belum tidur?" terkaget gua saat suara lembut tante May terdengar disebelahku

"Eh, belum tante, ini lagi rokokan biar cepet ngantuk"

"yaaah... rokokan nya sama ngopi kapan ngantuknya, yang ada melek" balas tante May sambil melangkah duduk dikursi sebelah gua.


Malam ini tante May memakai daster putih polos dengan bahan sutra pendek separuh lutut, dan yang membuat kontol berdenyut, bagian dada daster itu sangat rendah sehingga memperlihatkan sebagian besar bulatan melon gantung milik tante May bahan yang tipis membuat tercetak puting yang mengacung pada ujung daster. Bongkahan melon sekal itu menggantung dan bergoyang lembut seiring gerakan tante May.





Otomatis kontol gua bereaksi cepat melihat itu, gua benerin dengan tangan biar batang kontol gua nggak kecepit, tante May yang melirik melihat kelakuan gua dan tersenyum geli


"iiihh... kontol ngacengan" bisik tante May

"siapa yang ga ngaceng, kalo disuguhin tetek montok gitu tante"

"mau...?"

"banget... buka dikit doong" pinta gua berlagak melas

"segini?" kata tante May sambil menurunkan tali daster nya sehingga separuh belahan dada kanannya terbuka lebar namun masih belum memperlihatkan putingnya.

"Kurang" jawab gua sambil terus mengelus kontol yang tegang

"Curang ah...." kata tante May sambil cemberut melihat gua

"Hah..? kenapa tan?"

"Kamu juga dong... tante pengen lihat"

"lihat apa?"

"Kontoooooll...!!! cepetaaan lihatin" rengek tante May, sambil cengingisan gua buka celana gua dan gua pelorotin hingga setengah paha, kontol gua yang sudah ngaceng maksimal gua urut perlahan.

"Nafsu amat tante..." goda gua

"Hee.. eem... aahhh" mata tante May terlihat sayu menatap kontol gua, diturunkannya tali daster hingga seluruh buah dadanya terlihat kini, tangan tante May bergerak meremas kedua payudaranya.

"aduuuh... tante... kalo begini terus bisa moncrot ini lihat tante ngacengin banget"

"sama... aahh" jawab tante May sambil memelintir puting nya

"tan... "

"Apa sayang?"

"pengen... masuk yuk" kata gua sambil meremasi batang kontol

"hihihi... samaa... tante juga pengen"

"Tante ga kangen?"

"Kangen lah... ini aja memek tante udah basah Rei" kata tante May sambil terus memandangi gua yang meremasi kontol

"Masuk yuuk tan... pengen coblosin kontol"

"Nakal kamu" bisik tante May sambil menggigit bibirnya sendiri dan menarik kembali tali dasternya


Kami lalu bangkit dan masuk menuju ruang tengah, tante May menutup pintu dan menguncinya, saat itu gua udah ga tahan, langsung gua peluk tubuhnya dari belakang dan kedua tangan gua hinggap dipayudara tante May, meremasnya dengan gemas dan kasar. Tengkuk putihnya gua cium dan jilat dengan rakus, membuat tante May memiringkan kepalanya, badannya merapat ke badan gua dan pantat semoknya ditekan ke kontol gua yang sudah ngaceng maksimal.


"udaaah... aahh... dikamar aja yuk" pinta tante May sambil melepaskan diri dari pelukanku, kami berjalan bergandengan tangan, tante May menggiringku ke kamarnya


Saat akan masuk kamar, dari arah tangga terlihat Nia yang turun dari lantai atas dan tertawa nyengir melihat kelakuan kami.


"Hayooooo... ibu mau ngapain??" bisik Nia

"Husss... kangeeen, kamu mau kemana?" kata tante May

"Tadinya mau ambil minum...." kata - kata Nia terputus saat gua iseng menarik turun tali daster tante May dan langsung meremas pelan dari belakang kedua payudara tante May yang terbuka.

"...mass Reeeii" desis Nia sambil melotot

"Oooouuhh... Rei, kamu nakal aaah... masih ada Nia" pekik tante May namun tidak menghalau keisengan gua.

"ga apa... Nia... ikut yuk... ajakin Anna..." kata gua sambil meremas keras payudara tante May dan menghisap lehernya

"Aaahhkkk.. ssst... Niaaa.. nyusul ya..." kata tante May sambil menatap Nia yang berdiri sambil bengong namun terlihat tangannya mengarah ke selangkangan dan sedikit mengusapnya.

"Aduuuuhh.. bikin pengen aja, tunggu Nia panggil mbak Anna" kata Nia sambil berbalik naik, gua sama tante May segera masuk kamar

"eh... Nia" panggilku saat hendak masuk

"Apaaaa?"

"Kalian nyusul... tapi pake baju yang seksi ato telanjang sekalian..." kata gua

"Reseeee..." kata Nia sambil menjulurkan lidahnya


Kembali tante May menarik gua masuk ke kamarnya, begitu sampai didalam bergegas May menutup pintu dan langsung mencium bibir gua dengan liar, lidahnya menari - nari dalam mulut gua dan tangannya bergerak tidak sabar mempreteli semua pakaian yang gua pakai, tante May sendiri sekarang sudah bertelanjang bulat, daster yang dikenakannya sudah terjatuh kelantai sedari tadi.


Tante May mendorong tubuh gua naik keatas ranjang, kontol gua yang sudah mengacung tegak menyenggol - nyenggol vaginanya yang gundul. Badan tante May bergerak keatas dan menyodorkan sebelah kanan payudaranya ke gua


"Hisap Reii.. aaahh... puasin tantee... ooouhh.." pinta tante May ditengah desisannya, tangan kanannya menyangga payudara yang gua hisap dan jilati pentilnya yang mengacung. Tangan kirinya menarik kepala gua dan menekan ke dadanya.

"mmmmhh...cllaaap..claap... mmhh" suara lumatan gua di payudara tante May dan dengusan nafas kami berdua membahana di kamar ini, tante May semakin liar meremas payudaranya dan berulang kali disodorkan ke mulut gua yang langsung gua lumat dengan buas.


Pantat tante May bergerak liar menggesekan batang kontol gua di belahan memeknya, membuat batang kontol gua basah kuyup terkena cairan vagina yang meluber, dengan bergegas tangan kiri tante May merogoh kebawah dan menggapai kontol gua dan diarahkan ke mulut vaginanya, digerakannya sebentar mengoles dan membuka perlahan lalu dengan pelan pantat tante May bergerak turun


"Aaaahh... enaaak"

"Aahh... kangen sama tempik tante..." sambil meracau menikmati gerakan pantat tante May, tangan gua turun ke kedua pantatnya dan mengarahkan percepatan gerakannya. Kaki gua tekuk membuat posisi penetrasi gua semakin nyaman.

"Samaa... oooughhh... tante kangen kontol" kata tante May disela cumbuannya, sambil terus menggoyang, tante May menyodorkan payudaranya ke mulut gua.

"Emutin Rei.. emutin... aaahh...ssshh... puasin tanteee...ahhhh..aaahhh" erang tante May


Gerakan pinggul gua percepat menyodok tempik tante May, gua rasakan semakin basah dan licin disana. KLEEK... gua dengar pintu kamar terbuka, otomatis kami berdua menoleh kearah pintu, namun dibawah gerakan adu kelamin kami tidak ikut berhenti.


Anna dan Nia melangkah masuk kekamar dengan mulut ternganga melihat kelakuan kami, Nia berdiri telanjang disebelah Anna yang menggunakan lingerie hitam tipis menerawang, bagian bawahnya hanya 5 cm dari selangkangannya, bagian atas dihiasi tali dan kerut dibagian dada namun berpotongan rendah sehingga menampakan bagian atas bongkahan payudaranya.


"Aaahh...aahh....kalian...oooughh... sini" kata tante May.

"Ih... ibu kok duluan sih" rajuk Anna, sambil melangkah naik kesamping kananku, dan Nia disebelah kiriku.

"Ibu keenakan yaaa...." kata Anna sambil membelai pundak terbuka ibunya

"mmmmpphh.... janga..aaahh.. diliatin, ibu malu...ooough" racau tante May sambil menutup matanya, malu tampaknya tidak menghalangi nafsu yang sudah memuncak, gerakan tante May semakin menggila, gua tau sebentar lagi tante akan klimaks.

"Siniin tangan nya... bantuin bikin ibu enak" tangan gua meraih tangan Anna dan Nia dan membimbingnya ke pantat tante May, lalu kembali kuraih tangan satunya untuk mengusap masing - masing sebongkah payudara yang menggantung dan berputar kencang akibat gerakan badan tante May.

"Aaaaahh... jangaan...geliiii aaauhhh...."

"Nikmatin aja sayang...." kata gua


Kedua tangan gua yang bebas sekarang beralih ke badan Nia dan Anna, tangan kiri gua kini mengobel vagina Nia yang sudah banjir, membuat badan Nia bergerak pelan sembari tangannya memilin - milin puting ibunya. Tangan kanan gua berada di paha dan kadang berpindah meremas payudara Anna dari balik lingerienya, sementara Anna sendiri sibuk melakukan hal yang sama dengan Nia, tangan kirinya memilin puting ibunya serta menguyel - uyel bongkahan payudara itu dengan gemas, sementara tangan kanannya mengelus dan mencengkeram pantat ibunya, terkadang gua rasakan jemari entah itu milik Nia atau Anna mengarah ke kontol gua yang sibuk mengaduk vagina tante May, kadang jemari halus itu turun mengelus kantung testis gua.


"Aaahh... aaaaahh....ssshhh... mau keluar" desis tante May, selangkangan tante May semakin liar bergerak menghentak seakan hendak menelan dan mematahkan kontol gua.

"Keluarin bu... lampiaskan nafsu ibu..." bisik Anna ditelinga ibunya

"Aaaah...!!! gigit sayang.... ooouh... gigit pentil ibuuu.... aaauuuhh" jerit tante May saat Nia memainkan puting dengan mulutnya, tangan kiri tante May meraih kepala Anna dan mengarahkan ke sebelah payudaranya, kini kedua payudara tante May menjadi bulan - bulanan Anna dan Nia. Dibenamkan kepala kedua anaknya dan ditahan dengan tangan, jemari Nia bergerak kearah celah sempit selangkangan yang beradu dengan tubuh gua, digosoknya klitoris ibunya dengan cepat.

"OOOUUUGGHH.... IBU KELUARRRR....AAARRRGGHHH....!!!" jerit tante May sambil melenting dan berkejat

"AAAAAHHH... FUUCK... KONTOOOLL KAMU REEEIII...!!!" ternyata tante mengalami orgasme beruntun, badannya bergerak tak karuan berusaha menghentikan rangsangan yang masih kami berikan.


Akhirnya getaran badan tante May terhenti dan ambruk di atas gua dengan nafas tersengal, kedutan - kedutan tempiknya masih bisa gua rasain meremas lembut kontol gua yang masih tertanam. Anna dan Nia mengapit kami dan memeluk serta membelai tubuh ibunya yang berkeringat.


"Kalian gila..aaah Rei jangan digerakin kontolnya.... ngilu" desah tante May sambil menatap kedua anaknya

"Tapi ibu suka kan... gimana rasanya ngentot gini?" kata Anna sambil mencium pipi tante May

"Apaan sih... malu aaah... "

"Idih... ibu malu - malu tapi jeritnya kenceng, udah buruan gantian Nia... memek Nia udah gatel banget" kata Nia sambil memeluk dan mencium pipi ibunya.

"Sini Nia... gua nanggung nih, Anna... siniin tempiknya, gua pengen jilatin tempik perawan lu"


Tante May pun berguling disisi kanan gua dan tempatnya langsung digantikan Nia yang dengan tidak sabar langsung memegang kontol gua dan mengoleskan kepala kontol diseputaran vaginanya.


"Uuuuughhh... gatel banget tempikku mas... ssshh.." desis Nia sambil merem melek keenakan, perlahan mulai diturunkan pinggulnya membuat vagina yang sudah basah kuyup itu membungkus kontol gua dengan ketat.

"Aaahhh... fuck... mmmppphh... slllrupppp... cllapp.." desah gua keenakan sambil menjilati tempik Anna yang duduk mengangkangi wajah gua dengan buas.

"Oooughh... enak Rei.... tempik ku ooooh..." jerit Anna, tangan gua merabai bongkahan pantat Anna yang duduk membelakangi gua dan berhadapan
dengan Nia.

"Ciumin aku mbak....Ooooooohh...sshhh... kontol mas Rei... aaahhh"

"aah... sini...mmmmpphh" diatas gua Anna dan Nia berciuman dengan buas


Sekejap gua rasakan sapuan lidah di puting gua, ternyata tante May yang sudah pulih dari orgasmenya mencoba merangsang gua. Sapuan lidah basah dan hisapan lembut dan keras bergantian menggoda puting kanan gua, rangsangan itu ternyata efektif membuat gua kelojotan. Gerakan kontol gua percepat, desakan orgasme semakin mendekat.


"Aaarrrrgghhh... ffuuucckk... kontol... gua mau keluarr" erang gua dari sela - sela tempik Anna yang semakin basah

"ooouuuhh... bareng maass ssshhh... Nia juga mau keluar" pinta Nia menyambut gerakan liar gua dengan membenamkan seluruh batang kontol gua di tempiknya lalu bergerak cepat maju mundur berusaha menggesek klitorisnya.

"Anna jugaa... aaaahh.. remesss deek... oooouhh... remes tetek mbaaak" jerit Anna meminta, tempiknya semakin dibenamkan ke mulut gua, tangan kanan gua maju kedepan dan meraih ujung selangkanganya mencari klitorisnya dan langsung gua gosok cepat

"Aaaah... aaah... enaak... tempik ku... aku... oouhh" racau Anna

"Masss... keluaarrr... aaahhhhh!!!! Ooooouughhh!!!!" jerit Anna, seketika pantatnya mengejang kaku, didada gua rasakan puting gua disedot dengan buas oleh tante May.

"Aaaarrgghhh... gua keluarrr" erang gua dan menyemprotkan sperma ke dalam rahim Nia, tiga semprotan kencang gua rasakan.

"OOOOUUUGHH.... NIA KELUAAAR... PEJUMU ANGEET MASSS... AAARRRHHHHH" jerit Nia keras dan ikut orgasme berbarengan dengan keluarnya sperma gua.


Berbarengan Anna berguling dari atas gua dan berbaring dikiri gua, Nia mencabut kontol gua dari tempiknya dan berguling ke belakang. Anna yang melihat luberan sperma dari tempik Nia langsung menyergap pinggang Nia dan menghisap tempik Nia.


"Adduuuuhh... mbaaak... aahhh geliiii ooouhh" ratap Nia sambil berusaha melepaskan diri

"Ssslllruuupp.. sssllllrruuupp.... dieem... ini sperma punya Annaaaa" kata Anna sambil terus menjilat dan menghisap tempik Nia

"Hihihihiii... iyaaa...oooh... tapi geli aauhh.. mbbakk" sahut Nia sambil memegang kepala Anna berusaha melepaskan dari tempiknya.

"Ssllluuurpp... biar.. kamu keenakan aja gaya"

"Aaaaahhh... mbaaakk... mbaakk... aku keluar lagiii... OOOOOOUUUUGHHH.... TEMPIIIKK KU NGECRITTT" jerit Nia lagi menghadapi orgasme kembali, badannya kelojotan tak karuan dan dari tempiknya memancar cairan yang langsung membasahi muka dan mulut Anna.

"Adeeekkk... mbak dikencingin!!" rutuk Anna

"wkwkwk... keenakan banget Nia" kata gua geli melihat kelakuan kedua gadis itu. Tante May yang terduduk disebelahku juga tertawa kecil.

"Ya Allah... anak ku kenapa jadi binal semua gini..." katanya sambil geleng - geleng kepala

"Kalian pada rebutan, ibu biar bersihin yang aslinya aja aaah..." kata tante May, kepalanya menunduk dan langsung mencaplok kontol gua yang melemas.

"Oooohh.... enak tan..." erang gua menikmati sapuan dan hisapan tante May membersihkan kontol gua.

"Ibuuuu... ibu lebih binaaal" kata Nia lalu terkekeh.

"mmmppp...aahh... udah bersih" kata tante May sambil tersenyum kearah gua dan mengelap mulutnya dengan jari.

"Aaauuhh... makasih tan... aduh enak banget" kata gua sambil mengelus paha tante May.

"iiiiihh... Reeeeii...!! kamu kok ngaceng lagi???" tanya Anna sambil ngeliatin kontol gua

"wkwkwk... paraaah mas Rei ini" sahut Nia sambil terbahak

"Belum puas apa Rei?" tanya tante May

"wkwkwkwk... udah tanteeeee... Nia cantik.... Anna sayaaaang.... cintakuu...." balasku sambil ikutan tertawa

"Lagian siapa yang ga ngaceng coba, diemutin sama tante yang sexy gini... mana dikerubutin bidadari - bidadari bugil" goda gua

"Bidadaaariiiii...? kamu kalo ga ada ibu nyebut kita lonteeee loooh... takut yaaa?" bisik Anna sambil berputar merapat ke telinga gua

"wkwkwk... iyaaa... bidadari kan juga ada yang lonteee" balas gua sambil melumat bibir Anna, dibawah gua rasain Nia kembali mengelus - elus kontol gua yang sudah kembali mengacung.

"hihihihi.... udah, bentar lagi berangkat, katanya berangkat jam 2.... ini udah jam 23.10" kata tante May menyadarkan kami semua.

"oiyaaa... udah aaah.... tidur yuk mbak" ajak Nia sambil melepas tangannya dari kontol gua

"Laaaah... loooh.... nanggung ini gua" protes gua

"hihihihi... sukuriiiin, tahan ya sayang.... besok bisa dipuasin di Bali" bisik Anna sambil bangkit menyusul Nia yang akan keluar dari pintu

"Bu, diusir itu mas Reinya... daripada ibu kena usil" kata Nia dari pintu

"Hah...?? serius nih??" kata gua masih bengong di kasur.

"hahahaha.... iyaaaa udah kamu keluar Rei aah... besok dilanjut di Bali, sekarang kamu istirahat dulu biar fresh setirnya, bahaya lo kamu kudu fokus, bawa kita semua..." usir tante May sambil bangkit dari kasur lalu mengikat rambutnya dan memakai jubah tidur.

"Tanteee... emutin bentar napaaa?" rengek gua

"enggaaaak... udah aaah... ayo Rei kamu keluar tidur sana di kamar tamu" kata tante lagi sambil nahan senyum dan mengibaskan tangannya seakan mengusir lalat.

"hahahahaha... bye bye sayaaang" kata Anna keluar kamar.


Akhirnya sambil menggerutu gua pun bangkit dan mengambil baju yang tercecer lalu beringsut menuju kamar sebelah. Sesampainya dikamar gua langsung berbaring dan memejamkan mata menenangkan kontol yang menegang meminta pelampiasan. Bayangan acara ngentot malam ini menari - nari di kepala gua, sungguh enak banget, gua bayangin selanjutnya gua bakal bisa nikmatin itu tiap hari.


"Sial.... bukannya reda malah tambah ngaceng bayangin" ujar gua pelan lalu berusaha menutup mata..... lalu terlelap.


To be Kontolnyut
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd