Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERPEN Sang Pengembara Nafsu

Status
Please reply by conversation.

Cupcake221

Suka Semprot
Daftar
7 Apr 2023
Post
7
Like diterima
45
Bimabet
Disclaimer: Cerita ini adalah fiktif, kesamaan nama tokoh, latar, kejadian merupakan sebuah ketidaksengajaan. Cerita ini murni hasil fantasi saya sendiri.

Happy Reading ^_^

CHAPTER 1

Ahmad (40 th) seorang security (satpam) di sebuah bank swasta di Jakarta. Sudah menikah dan memiliki seorang anak tampan berusia 5th. Putra namanya. Istrinya Hida (35th) adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang kadang menyambi menjadi tukang cuci gosok panggilan. Mereka tinggal di sepetak kontrakan kecil di pinggiran Jakarta. Fisik Pak Ahmad bisa dikatakan cukup tampan khas pria Jawa dengan tubuh berotot, kulit sawo matang dan sedikit kumis tipis membuatnya tetap gagah diusia nya yang menginjak kepala 4.
Selain memiliki fisik yang menawan, untuk urusan ranjang Pak Ahmad bisa dibilang cukup prima. Dengan ukuran penis yang cukup panjang dan tebal akan membuat wanita mana pun akan mendesah keenakan ketika dimasuki oleh batang tsb. Terlebih kemampuannya yang mampu "mengenakan" lawan mainnya dan membuatnya nyaman di pelukannya. Ia dan istrinya cukup rutin melakukan sex. Terlebih pak Ahmad yang tergolong hyper akan gampang merasa stress jika isi kantung nya tidak segera dikeluarkan.

*Pak Ahmad & Kehidupan Seksualnya
Malam itu, Pak Ahmad bersiap untuk pulang kerja. Ia nampak bersemangat mengenakan jaket kulitnya dan menaiki motor kesayangannya. Tak lupa ia berpamitan kepada rekan kerjanya.
"bro, pulang duluan ya. Bini gw udah nungguin dirumah. Malam Jumat nih hahaha" gurau Ahmad kepada rekannya.
"Etdah bang, gabisa banget tuh liat istrinya nganggur ya hahaha"
"Yaiyalah, makanya lu buruan kawin Bro. Biar ga main sama tangan dan sabun Mulu haha"
"Bisa aja lu bang, masalahnya lu cakep cewek gampang Deket sama lu. Lah gue? Ada yg mau aja sukur banget dah"
"Hahaha yaudah gw cabut duluan ya"
Sesampainya dirumah. Istrinya yang mendengar suara motor Ahmad di teras rumah segera menyambutnya. Ahmad terkejut sekaligus terpukau melihat penampilan istrinya malam itu. Daster tipis tersebut sangat menggodanya untuk segera melahap istrinya. Iya segera mengunci pintu dan memeluk istrinya.
"Adek udah tidur ma?" Tanya Ahmad memastikan. "Udah pa, itu adek di kamarnya". Jawaban tsb membuat senyum Ahmad sumringah. Ia memeluk mesra istrinya, mendorongnya ke sofa. Ia segera memagut bibir istrinya, mengabsen setiap gigi putih dan mencari keberadaan lidahnya. Setelah ia menemukannya ia sedot lidah tersebut. Tangan Hida tak tinggal diam. Ia pun meremas dada Ahmad yang masih mengenakan seragam satpamnya dan perlahan mengelus perut dan turun ke selangkangannya yang semakin membesar.
Ciuman Ahmad beralih ke telinga, kemudian ke leher dan tangannya meremas payudara yang berukuran standar tsb. Tak tahan hanya meremas, ia segera menyuruh istrinya melepaskan daster tipis tsb, menyisakan bra putih dan celana dalam putih tipis. Ahmad segera melepaskan kaitan bra tsb dan terpampang lah sepasang gunung kembar yang sangat menggoda nafsu Ahmad. Segera ia menghisapnya secara bergantian tak lupa juga sedikit menggigitnya pelan sehingga membuat sang istri mengerang keenakan. Tangannya tak tinggal diam dan bergerak menggesek vagina yang masih terbalut kain putih.
Sepintas ia memandangi istrinya, mengagumi kemolekan tubuh istrinya.
"Km cantik seperti biasanya sayang, apalagi ini udah keras banget" ucapnya sambil sesekali memilih puting istrinya yang sudah keras melenting sedari tadi. "Ini juga sepertinya sudah basah sayang"... Ucapnya sambil menggesek permukaan vagina tsb. Segera ia memasukan tangannya mencari celah untuk mencari bibir vaginanya. "Ah sayang... Aku ga tahan".. desah istrinya. Seketika Ahmad bersimpuh dibawah dan membiarkan istrinya duduk mengangkang di sofa tsb. Ia perlahan menarik celana dalam tipis tsb sehingga kini ia bisa menikmati tubuh telanjang istrinya yang sangat indah menurutnya. Ia tersenyum tatkala melihat vagina tsb yang bersih dari bulu berwarna merah muda dan nampak masih rapat meskipun sudah beranak 1.
Ia mendekatkan wajahnya ke vagina dan mencium bibir vagina tsb dengan lembut. Tangannya berusaha membuka belahan vagina tsb dan mencari klitorisnya. Lidah Ahmad sangat piawai dalam menusuk dan menjilat bibir vagina tsb. Terlebih kumis dan jenggot tipisnya memberikan sensasi tersendiri bagi istrinya ketika bergesekan dengan vaginanya. Ahmad cukup telaten menusuk, menjilat dan menyedotnya sehingga membuat istrinya "blingsatan" dan mendesah pelan. Ia sadar jika ia mengeraskan suaranya akan membuat anaknya terbangun. Cukup lama Ahmad melakukan hal tsb sampai pada saat tubuh istrinya menegang dan menyemprotkan cairan cinta nya dan langsung ditelan seluruhnya oleh Ahmad.
"Gimana, enak sayang?" Tanya Ahmad kepada istrinya yang tampak sedikit lelah yang dibalas dengan anggukan kecil. "Kita istirahat sebentar ya. Aku ambil air dulu". "Nih minum dulu" seru Ahmad sambil menyodorkan air mineral botol yang baru diambilnya dari kulkas.
Setelah istirahat yang cukup, Ahmad melanjutkan permainannya dengan kembali mencium bibir mungil istrinya, menghisap dan meremas payudaranya. Ahmad yang sedari tadi masih mengenakan seragam nya lengkap. Perlahan mulai melepaskan pakaiannya satu per satu hingga kini tubuh nya sama2 telanjang. Kemudian ia berdiri dan menyodorkan penis besarnya. Istrinya selalu takjub melihat penis Ahmad yang secara ukuran cukup besar dan panjang dengan kepala yang tersunat rapi. Segera ia reflek mengulum penis tersebut. Menggerakkan kepalanya maju mundur dan terkadang menjilat lubang kencingnya. Ahmad yang diperlakukan seperti itu hanya bisa mendesah keenakan. Kuluman tersebut kemudian beralih ke kantung peler Ahmad. Kantung yang mengandung ribuan benih bayi yang akan membuatnya hamil anak Ahmad. Ia menyedotnya bergantian seolah sedang menghisap permen. Ia berlanjut dengan menjilat perbatasan antara penis dan lubang dubur Ahmad yang dimana tindakan tsb memberikan sensasi tersendiri bagi Ahmad.
Cukup lama istrinya melakukan tindakan tsb sebelum akhirnya Ahmad menuntun istrinya untuk rebahan di sofa tsb dan tangannya ikut merentangkan kaki tsb. Ia sekilas menatap vagina yang kembang kempis tsb seolah mengajak penisnya untuk segera memasukinya. Ahmad memposisikan penisnya tepat di bibir vaginanya. Ia menggesek kepala penisnya. Kemudian ia meludahi penis tersebut dan mulai memajukan pantatnya. Vagina yg telah basah sebelumnya memudahkannya untuk melakukan penetrasi.
"Ah mas, pelan2. Sakit". Teriak istrinya. Entah kenapa meskipun telah melahirkan 1 anak, vagina nya masih terasa sempit. Ditambah ukuran penis Ahmad yang besar membuat penisnya serasa dijepit. Cukup lama ia melakukan penetrasi, memaju mundurkan pantatnya. Dengan gaya doggy style yang dilakukannya saat ini dan ia seperti menyentuh sesuatu. Kepala penisnya menyentuh dinding rahim. Tindakan tsb memberikan sensasi yang luar biasa bagi keduanya. Cukup lama Ahmad menggenjot istrinya, berbagai gaya dilakukannya. semakin lama gerakannya semakin cepat. Gerakan tsb menimbulkan suara "plak plak.. plak" yang timbul akibat tumbukan pahanya dan pantat istrinya.
"Emmm.. enak maa.. ah.. ah .. ayoo kita buatin putra dedek baru... Ahh.. ahh" racau Ahmad kepada istrinya. Kemudian ia balik membuat istrinya tidur terlentang dan kembali menggenjot istrinya... Semakin cepat gerakan pinggul Ahmad.. mukanya merah seperti banteng yang akan mengamuk. Istrinya pun merasakan gerakan tsb membuatnya serasa ingin pipis. Ia aktif memainkan tangannya dengan memilih puting Ahmad.
"Ah... Paa... Mama mau keluar lagi"... "Papa jugaa maa keluarin bareng ya"... Seru Ahmad..
"Crot... Crot.. crot..." Cukup banyak sperma Ahmad tertampung di rahim istrinya malam itu. Sebagian terlihat luber melewati bibir vagina istrinya. "Pa.. jangan dilepas dulu, biar masuk semua sperma papa.. biar jadi dedek baru" ucap istri Ahmad. Ahmad memeluk dan membelai rambut istrinya yang sama2 kelelahan akibat sex hebat barusan. Mereka beberapa kali melakukannya kembali sampai akhirnya mereka benar2 tertidur karena kelelahan.​

Next: Insiden Pak Ahmad & Gadis Belia (1)

Note: Maaf masih penulis pemula, maaf kalo masih banyak kurang, semoga kedepannya saya bisa lebih bagus lagi dalam menulis. I'm open terhadap masukan teman2 semuanya.​
 
Terakhir diubah:
Disclaimer: Cerita ini akan dibuat agak drama, jadi gak melulu menonjolkan unsur seksualitasnya. Enjoy reading ^_^

CHAPTER 2: INSIDEN PAK AHMAD & GADIS BELIA (1)


Malam itu, Ahmad pulang lebih awal. Ia teringat akan janjinya kepada sang istri untuk makan malam bersama di rumah. Ia tdk ingin membuat istrinya kecewa. Terlebih ia amat mencintai istrinya Hida. Sebenarnya dengan wajahnya yang Tampan, tubuh yg atletis ia bisa dengan mudah mendapatkan wanita lain jika ia mau. Memang kenyataannya tidak sedikit wanita yang sering iseng menggodanya. Bahkan ada yg rela dijadikan istri simpanan. Namun Pria itu tetap setia pada istrinya Hida dan menganggap wanita2 tsb hanya bercanda padanya.
Terbayang di benak Ahmad wajah manis Hida, yang sedikit mirip wanita arab dengan hidung yg mancung dan sorot mata yang tajam. Hida memang memiliki keturunan arab dari kakeknya. Selain itu tubuhnya yang Sintal dan ukuran payudara diatas rata-rata selalu membuat Ahmad susah menahan gairah ketika didekatnya.
Ia dengan semangat memakai jaket dan menaiki motor nya dan segera pulang. Sesampainya di depan rumah, rupanya Hida telah menunggu kepulangan sang suami tercinta. Senyum merekah dari bibirnya yang manis.
"Ku kira kamu lupa mas sama janji kita" Hida membuka obrolan. "Ga dong sayang, mas ga mungkin lupa. Lelaki itu yg dipegang adalah omongannya" tegas Ahmad. "Hehe yasudah, kamu segera mandi gih. Aku mau nyiapin makanannya dulu". "Siap sayangku" cupp. Ahmad mencium bibir sang istri dengan lembut lalu segera berlalu ke kamar mandi.
"Wah, kayaknya enak nih" ucap Ahmad sembari menatap sang istri yang sedang asik menuangkan minum di meja makan. "Spesial buat suami tercinta hehe". Sembari makan mereka berceramah membicarakan topik topik ringan sembari bersenda gurau.
Ahmad memang beruntung memiliki istri yang cantik keluarga yang harmonis. Hal tersebut lah yang membuatnya bahagia dan memberi warna dalam hidupnya. Namun dibalik itu semua, hanya di bidang ekonomi saja bisa dikatakan ia kurang beruntung. Profesinya sebagai satpam hanya memberikan nya gaji yang sangat pas-pasan. Cukup untuk membuatnya bertahan hidup ditengah kerasnya ibukota. Selain itu penghasilan sang istri juga tidak menentu. Terlebih akhir-akhir ini sudah banyak bermunculan jasa antar jemput laundry yang membuatnya jarang mendapat panggilan.
"Mas, aku tau km capek. Tapi aku perlu bahas ini" ucap sang istri. "Kontrakan kita udah 2 bulan ini belum dibayar, terus tagihan listrik & air bulan ini juga perlu dibayar, gimana ya mas?" Keluh sang istri kepada Ahmad.
"Iya aku juga tau" jawab Ahmad dengan nada ketus. "Risiko kerja sendirian, istri cuman diem di rumah ya gini". "Mas, kok km ngomong gitu sih mas? Aku juga usaha loh mas, bukan cuma diem seperti anggapanmu itu". Jawab sang istri yang tak mau disalahkan. Malam itu mereka bertengkar. Ahmad yang sejak mendengar isu bahwa ia akan diberhentikan oleh kantor tempatnya bekerja karena efisiensi ditambah curahan masalah dari sang istri membuatnya sulit untuk mengontrol emosi. Sehingga ledakan emosi tersebut akhirnya meluap dan membuat pasangan suami istri tsb bertengkar.
Jam menunjukan pukul 9 malam, Ahmad yang sedang dilanda emosi memilih untuk mengambil jaketnya, menaiki motornya dan meninggalkan rumah. Sebenarnya ia tdk punya tujuan mau kemana, ia hanya berniat berkeliling Jakarta sembari meredakan emosinya.
Sampai di suatu jalan perumahan yang agak lengang, ia yang tengah termenung di motornya dikejutkan dengan teriakan seorang wanita dari dalam sebuah mobil yang melintas. Ia pun reflek mengikuti mobil tsb.
*Di dalam mobil* "tolong!... Tolong!...tolong! Lepaskan saya, jangan bawa saya" ucap sang gadis. "jangan berteriak! Lo bisa diem ga sih?! Kalo km ga ngelawan km akan aman". Ucap seorang pria yang menggunakan kupluk kas perampok. Rupanya seorang gadis muda berusia kurang lebih 18 th sedang diculik oleh tiga orang pria dewasa. Mobil yang membawa gadis tsb mengarah ke sebuah gudang kosong.
Gadis tsb terus memberontak dan berusaha melepaskan diri dari ikatan tali yang menjeratnya. "Kasi ini aja bos" ucap satu diantara penculik tsb sambil menyodorkan suntikan kepada temannya. "Hahaha.. sebentar lagi km gabisa ngapa-ngapain lagi". Ia segera menyuntikan cairan yang berisi obat penenang kepada gadis tsb. Beberapa menit setelahnya gadis tsb pun pingsan.
Sesampainya di gudang kosong tsb, para pria tsb segera menidurkan sang gadis di sebuah kasur kapuk yg telah disiapkan mereka sebelumnya. Ia mengikat tangan dan kaki gadis tsb di ranjang besi. "Heh.. bangun.. enak banget Lo tidur nyenyak!" Ucap sang penculik sambil menampar dan menarik rambut sang gadis. Penampilan gadis tsb sudah tidak karuan malam itu. Rambut yang berantakan, seragam SMA yang sudah lecek dan kusut.
Salah seorang penculik lainnya datang membawa sebuah pil dan sebotol air mineral. "Apa itu? Aku gamau menelan pil tsb dasar penculik anj*Ng!!!" Ucap Sanga gadis dengar kasarnya. "Harusnya Lo bersyukur g*bl*k mau dikasi enak malah nolak dan melawan hahaha" ucap salah seorang penculik, yang kemudian memaksa sang gadis menelan pil tsb. Sang gadis tetap melawan dan memberontak namun akhirnya ia dengan terpaksa harus menelan pil tsb.
Beberapa menit kemudian ia merasakan sekujur tubuhnya terasa panas. Tubuhnya menggeliat merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya. "Hahaha... Akhirnya efek obat tsb sudah mulai bereaksi" ucap salah seorang penculik. Rupanya gadis tsb dipaksa untuk menelan sebuah pil yang memicu gairah seksual yang luar biasa. "Dah bos sikat aja, mari kita eksekusi hahahaha". Mereka bertiga tertawa bahagia melihat respon tubuh gadis tsb. "Ah... Jangan please... Ah.. tolong... Lepasin aku" ucap gadis tsb dengan pasrahnya. Efek obat yang membuatnya gelisah tak tertahankan dan membangkitkan gairah seksualnya.
Sang penculik mulai melucuti seragam SMA gadis tsb. Dimulai dengan membuka kancing kemeja nya.. "wah bos lumayan juga ukurannya.. memang banyak kita malam ini" ucap seorang penculik. Mereka mulai meremasi payudara gadis tsb secara bergantian. Kemudian mereka membuka kait BH gadis tsb sehingga terpampang lah sepasang payudara yang cukup besar dengan puting berwarna merah muda. Mereka mulai meraba, mencium dan menghisap payudara tsb secara bergantian. Sang gadis yang masih dalam pengaruh obat perangsang tsb tak kuasa melawan dan pasrah. Ia hanya bisa menangisi nasib sialnya yang akan diperkosa oleh para penculik tsb. Sentuhan lidah dan puting yang keras membuat sensasi luar biasa bagi gadis tsb. Terlebih puting tsb digigit pelan dan disedot oleh para penculik tsb layaknya menghisap eskrim.
Tidak puas sampai disitu mereka juga menurunkan rok sang gadis sampai ke lutut. "Jangan... Tolong... Jangan perkosa saya... Saya masih perawan... Saya belum pernah" mohon sang gadis disertai Isak tangisnya yang tak kuasa melawan penculik tsb. "Wah... Denger tuh.. masih perawan katanya... Hahaha masa ga pernah main sama pacar Lo? Kasian banget cowok Lo blm pernah ngerasain gadis secantik Lo... Malah keduluan sama kira2 hahaha". Salah seorang penculik mulai meraba vagina sang gadis yang masih terbungkus celana dalam berwarna krem.
Ketika ia mulai menurunkan celana dalam tsb, tiba tiba... Gubraakkk... Pintu gudang tsb ditendang dari luar. Rupanya Ahmad yang sedari tadi tidak berhenti membuntuti mobil tsb. Namun dikarenakan lampu merah membuatnya sempat kehilangan jejak sampai akhirnya ia menemukan mobil sang penculik yang terparkir di depan gudang tua yg kosong ini.

Apakah pak Ahmad berhasil menyelamatkan gadis tsb? Ditunggu di part selanjutnya 😁
 
Terakhir diubah:
CHAPTER 3: Insiden Pak Ahmad dan Gadis Belia (2)
Happy Reading ^_^

GUBRAKK…. Pintu gudang akhirnya terbuka dengan paksa. Ahmad terkejut melihat apa yang ada dihadapannya. Seorang gadis muda yang sedang berusaha ditelanjangi oleh 3 orang penculik dengan tampang sangar.
“Wahhh.. wahhh ada yang sok jadi pahlawan nih bos.. songong banget” ucap seorang penculik dengan arogannya. “lepasin tuh cewe, atau lu gue laporin ke pihak berwajib” ucap Ahmad yang tak gentar akan gertakan dari sang penculik. Ahmad mengeluarkan ponsel dari kantongnya CEKREK… CEKREKK.. “gue udah punya bukti ini, lu gabisa kabur dan menghindar” ucap ahmad sambil memperlihatkan foto di ponselnya.
“sialan nih cowok! Gue akan buat lu menyesal udah ikut campur urusan gue” ucap bos dari penculik tsb. BUGG…BUGG penculik tsb menghadiahi Ahmad dengan pukulan yg cukup keras di bagian perut. Ahmad tersenyum menyeringai “lo pikir gue takut sama gertakan lo ha?!” Ahmad membalas pukulan dari sang penculik. Pukulan tsb mampu membuat sang penculik sedikit kesakitan. 2 orang penculik lain berusaha membantu bos mereka untuk menyerang Ahmad. Ahmad yang memang piawai dalam hal bela diri tak gentar melawan ketiga penculik tsb. Perkelahian sengit terjadi antara kedua pihak tsb.
Disisi lain gudang tsb, gadis tsb turut menyaksikan pertarungan tsb dengan perasaan yang menyedihkan mengingat dirinya yang sudah dipermalukan oleh para penculik tsb. Dengan kondisinya yang terikat ia tak mampu berbuat banyak. Dibalik perasaan sedih dan malu yang melanda hatinya, sebuah perasaan aneh muncul tiba-tiba di dalam dirinya, perasaan kagum akan sosok Pak Ahmad yang berusaha untuk menyelamatkannya.​
-------------------------------------------------------------------------
Di Kontrakan Ahmad* Hida terisak akan tangisnya dan duduk di pojokan kamar. Ia merenungi kondisi keluarganya dan sang suami yang membentaknya barusan. Sang suami bukan tipe orang yang pemarah, namun sekalinya emosinya meluap, ia akan sangat meledak-ledak. Itulah yang terjadi barusan antara Hida dan sang Suami. “mas, km kemana? Kenapa tiap ada masalah km memilih pergi mas” keluh hilda ditengah-tengah tangisannya. Malam itu ia tak henti-hentinya memikirkan keberadaan dan kondisi sang suami yang kabur setelah pertengkaran yang terjadi. Derai hujan menemani Hida yang dilanda kesedihan malam itu.​
------------------------------------------------------------------------
BUGHH… BUGH…. Pukulan Ahmad yang cukup telak di bagian yang vital mampu melumpuhkan ketiga penculik tsb. “Ampun.. ampun mas… kami kalah…” ucap bos penculik tsb. “cepat serahin diri kalian ke polisi skrng!” perintah Ahmad kepada para penculik tsb. “ii..iii..iyyaa mas”. Para penculik tsb akhirnya mampu dilumpuhkan Ahmad. Nampak wajah para pencuri yang lebam dan berdarah akibat perkelahian sengit tsb. Mereka lantas kabur meninggalkan area gudang tsb, lari terbirit-birit menuju mobil mereka.
“kamu gapapa kan?” Ahmad menghampiri sang gadis yang masih terikat di ranjang using tsb. Sang Gadis yang dihampiri merasa malu terlebih melihat kondisinya yang hampir telanjang. Ahmad segera membuka ikatan tali. Setelahnya nampak ia berusaha menutupi payudaranya dengan tangannya dan menunduk. Ahmad hanya tersenyum melihatnya. “udah gapapa.. kamu udah aman skrng, cepat pake baju kamu… nanti masuk angin loh” ucap Ahmad. “ma.. maa..makasih pak udah nolongin saya” akhirnya sang Gadis berbicara.. tubuhnya menggigil.. maklum akibat hujan yang cukup deras melanda Jakarta malam itu membuat suhu udara menjadi agak dingin. “sama-sama” jawab Ahmad. “saya Ahmad, kamu siapa?” Ahmad menjulurkan tangannya. “saya Elin pak” gadis tersebut membalas jabat tangan Ahmad. Ahmad sekilas terdiam sekejap tatkala memandangi paras gadis tsb. Wajah yang cantik, mata yang agak sipit, kulit yang putih khas gadis tionghoa. Kontras dengannya yang asli keturunan jawa yang berkulit sawo matang. “eh.. yaudah.. kita pulang skrng.. saya antarkan km pulang ke rumah” ajak Ahmad.
Nampak nya sang penculik sebelumnya memberikan Elin obat perangsang dengan dosis yang sangat tinggi. Efek obat perangsang tsb membakar gairah seksualnya sampai ke level maksimal dan membuat Elin merasa sangat gelisah. Nampak ia tidak nyaman dengan kondisi tsb. Tubuhnya seakan menggeliat. Ia berusaha untuk tetap mengendalikan diri nya. Terlebih ada orang asing didekatnya saat ini yatu Ahmad. Namun semakin ia berusaha mengendalikan diri, semakin ia terbakar akan nafsu seksualnya. “kamu gapapa lin?” Ahmad Nampak kebingungan melihat Elin yang semakin gelisah seperti menahan sesuatu.
Elin berada pada pergulatan batinnya. Antara ia harus menahan gairahnya atau melepaskannya. Tapi dengan siapa. Pada akhirnya ia menyerah. Hasrat tsb mengalahkan pikiran rasionalnya. “pak,… tolong.. saya… tolonggg.. saya gakuat pak” ucap Elin. “kamu kenapa?” Nampak Ahmad masih kebingungan. Kemudian ia melihat ke suduh bawah ranjang. ia mengambil botol obat yg telah kosong. Ia sekilas membaca label botol tsb. “pantesan” ucapnya. “pak.. tolong.. bantu Elin melepaskan gairah ini.. Elin mohon” Elin memegang tangan pak Ahmad nampaknya akibat gairah tsb ia tidak lagi merasa malu dan berusaha agar gairah itu segera terlepaskan. “ehh.. gaa.***a bii..bisa” Ahmad mundur selangkah.​


Next: Perlawanan Batin
update selanjutnya nanti malam ya. Jadi ada 2x update an. Baik kan? Wkwk.
 
Dikarenakan nanti malam author harus kerja, jadi update skrng aja ya. Happy Reading ^_^

CHAPTER 4: PERLAWANAN BATIN


Pikiran Ahmad dipenuhi kekalutan. Ia tidak mungkin mengkhianati sang istri, terlebih ia memang tidak pernah bermain dengan wanita selain sang istri. Ia sangat menjaga kesetiaan dirinya pada sang istri. Namun disisi lain ia tidak tega melihat Elin yang saat ini sangat menderita melawan nafsu birahinya. Memori kenangan indah bersama istrinya terus ia putar dalam pikirannya berusaha untuk tetap menjernihkan pikiran. Hujan yang sangat lebat malam itu ditambah cuaca yang sangat dingin seakan mengisyaratkan bahwa semesta sangat mendukung terjadinya persetubuhan antar dua insan berbeda usia tsb.
Sebagai seorang pria normal, Ahmad tidak memungkiri bahwa nafsu birahinya juga ikut naik. Terlebih melihat payudara gadis muda yang sintal, tubuh yang langsing dan mulus serta pinggang yang mungil. Namun ia tetap berusaha mengendalikan dirinya.

“Pak… tolonglah… Elin beneran ga tahan.. bantu saya pak.”. Elis tetap berusaha menggenggam tangan Ahmad sembari mengelus jari-jari Ahmad. Tangan Ahmad yang besar dan kasar sangat kontras dengan tangan Elin yang kecil dan mulus. Elin Nampak sangat kesetanan sangat berbeda dengan karakter aslinya sebagai gadis yang alim dan pendiam. Namun efek obat tsb mampu mengeluarkan sisi lain karakternya.

Ahmad dilanda kebimbangan, namun tubuhnya memberikan respon yang sangat jelas. Tubuhnya mendadak terasa panas dan menegang. Terlebih penisnya sudah mulai terlihat mencetak dibalik celana panjangnya. Celana kain yang ia gunakan malam itu terasa sangat sesak. Serasa ia ingin segera mengeluarkan isinya.

Pada akhirnya, Ahmad harus takluk oleh nafsu birahinya. Ia mampu menaklukan para penculik yang tadi menyerangnya namun ia tak mampu menaklukan hasratnya. Terlebih sudah kurang lebih 2 minggu ia tidak berhubungan badan dengan sang istri dikarenakan sang istri sedang halangan. Tentu saja, waktu 2 minggu tersebut sudah mampu membangkitkan nafsu birahi Ahmad yang tidak tersalurkan.Alih-alih menggunakan jari jemarinya untuk memberikan kepuasan kepada sang penis, ia lebih memilih untuk menahan hasratnya. Namun tidak untuk malam ini. “maafkan aku istriku. Aku mungkin bukan suami yang baik” gumam Ahmad dalam hatinya.​
------------------------------------------------------------------------
Di Kontrakan Ahmad* sang istri sangat merasa gelisah. Ia tidak tahu kenapa perasaan nya malam itu terasa berbeda dan seakan mengisyaratkan terjadi sesuatu dengan sang suami. Badan Hida yang sudah lelah terlebih dengan adanya pertengkaran tadi memaksanya untuk segera tidur namun pikirannya tidak tenang, berkecamuk dengan berbagai pertanyaan akan keberadaan sang suami dan apa yang sedang dilakukannya. Jam menunjukan pukul setengah dua belas malam, namun Hida masih tetap gelisah. Dalam hatinya ia sangat menantikan kepulangan sang suami dan ingin segera mencurahkan isi hatinya yang gundah serta meminta maaf atas apa yang telah terjadi antara mereka tadi. Ia kemudian beranjak ke toilet untuk melakukan wudhu dan memilih sholat agar pikirannya dapat kembali tenang,
-----------------------------------------------------------------------
Gudang yang sunyi, angin malam yang berhembus sendu serta suara rintik hujan mendukung penyatuan tubuh antar dua insan manusia yang lebih cocok seperti ayah dan anak.

Ahmad mengembuskan nafas panjang “baiklah lin, saya akan bantu kamu”. Ahmad menyerahkan pikiran rasional nya kepada nafsu birahi yang tersalurkan dua minggu lamanya. Ahmad mula mencium bibir mungil Elin yang segera dibalas oleh sang empunya. Mereka saling bertukar saliva. Saliva seorang gadis muda yang terasa manis bagi Ahmad.

“CUPPP… CUPPP… “ suara decakan bibir keduanya yang saling menyatu. Lidah ahmad yang bersaha menelusuri setiap jengkal bagian mulut sang gadis. Ia berhasil menangkap lidah Elis dan menyedotnya. Dahaga Ahmad terasa terpuaskan malam itu.
Setelah cukup lama bermain dengan bibir Elis, Lidah Ahmad menelusuri telinga dan wajah Elis yang dijilatnya dengan penuh nafsu. Kemudian jilatnya berpindah kearah tengkuk leher. Elis yang mendapatkan rangsangan seperti itu hanya mampu mendesah pelan.. “AHHH… AHHHH PAK…”. Matanya merek melek diperlakukan seperti itu oleh Ahmad.

Ahmad kemudian perlahan membuka kemeja seragam Elis. Ia membuka kancing demi kancing perlahan sampai ia melihat sesuatu yang menggairahkan dimatanya. Payudara yang mungil dengan putih berwarna merah jambu dan masih kencang, tidak seperti milik sang Istri yang sudah sedikit kendor. Ia takjub melihat payudara seorang gadis belia yang masih berusia 18 th. Ia remas payudara tersebut seperti meremas mainan squishy dengan gemasnya, kemudian Elin merasakan sesuatu yang basah pada payudaranya. Rupanya Ahmad mulai menjilat puting yang sudah sangat melenting tsb. Sesekali ia menggigitnya memberikan sensasi baru bagi Elin yang belum pernah bercinta sebelumnya. “AHHH… PAK… AHHH ELIN DIAPAIN INI”” racau Elin.

Tangan Ahmad tidak tinggal diam. Ia meraba paha mulus elin yang terasa sangat lembut di tangannya. Tangannya mulai mencoba memasuki celana dalam Elin yang masih terbalut rok abunya. Tangannya berhasil menemukan bibir vagina Elin yang Nampak terasa basah. Gesekan tangan kasar Ahmad dengan bibir vagina Elin semakin menaikan nafsu keduanya. Akhirnya ia beranjak menyuruh Elin berdiri. Ia mulai mencari resleting rok dan menurunkannya sampai lantai. Nampak celana dalam berwarna putih yang sudah Nampak basah di tengahnya. Ia kemudian menurunkan celana dalam tersebut dan tampaklah vagina sang gadis muda yang masih rapat berupa garis dengan rambut-rambut tipis menghiasi sekitarnya.

Elin masih tampak malu-malu ketika Ahmad memperhatikan bagian vagina nya dengan seksama. Reflek ia merapatkan kaki nya dan berusaha menutupi vagina nya dengan tangan yang kemudian dicegah Ahmad. Ahmad mulai mendudukkan Elin dipinggir ranjang dengan bagian bawah kaki yang masih menjuntai kelantai.

Ia kemudian bersimpuh sehingga wajahnya tepat berada di depan vagina sang gadis. “AH… VAGINA PERAWAN… “ gumam Ahmad dalam hatinya. Ia memajukan wajahnya dan lidahnya mulai menjilati bibir vagina Elin. Elin yang diperlakukan seperti itu merasa seperti melayang. Terlebih gesekan kumis tipis Ahmad membuatnya merasa sedikit geli. Ahmad menjilat, menghisap permukaan vagina tsb. Tangannya berusaha menyibak bibir vagina tsb dan mencari keberadaan klitorisnya. Akhirnya ia menemukannya, bagian yang berbentuk seperti kacang polong tsb dihisapnya, dijilat pelan sehingga menimbulkan desahan bagi sang empunya. “AH… PAKK… ENAKK… PAK… AHHHH”. Ahmad sangat telaten memainkan lidahnya dibawah sana, dengan usia menginjak kepala empat memberinya banyak pengalaman dalam bercinta dan menaikan gairah sang lawan. Terkadang lidahnya ikut menusuk berusaha memasuki celah diantara bibir vagina yang masih rapat. Sampai akhirnya “AHHH… PAKK… ELIN GAKUAT AHH…” Ia mencengkram rambut Ahmad, tubuh sang gadis menegang dan disertai dengan keluarnya cairan kenikmatan yang langsung ditelan seluruhnya oleh Ahmad. Ahmad tersenyum melihat sang Gadis telah sampai pada puncaknya.​

Next update kalo comment udah mencapai minimal 100 ya. Apakah Pak Ahmad lanjut melakukan penetrasi? Atau cukup sampai disini saja seks sesaat ini?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd