Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Rumput Yang Lebih Hijau

Ok hu d tunggu apdet nya,, yg pnting jgn k ganggu rl ja, n ttp semangat..
 
Part 6.Tamu Yang Kurang Diinginkan.

Setelah 2 hari semenjak Kejadian nikmat tersebut,Ardi pun semakin tergila-Gila dengan kemolekan dan kehangatan tubuh Dwi. Dia pun tentu mempunyai Niat agar bisa mengagahi akhwat Cantik istri tetangganya Tersebut.Sebenarnya bisa saja jika dia memperkosannya mumpung suaminya Tidak ada.Namun karena Terlalu konyol,dia pun mengurungkannya.

Pagi Itu karena Order dari klien sudah di selesaikan, Ardi pun hanya menghabiskan waktunya dengan memikiran cara untuk menikmati tubuh tetangga barunya.Dan setelah sekian lama berpikir,dia pun mulai menemukan titik terang, Yaitu..... ......

OBATTT PERANGSANG!!!!!

Entah dari mana sebenarnya ide itu.Karena sudah terdorong rasa birahi yang membakar,dia pun mulai mencari-cari Obat perangsang yang cocok di online shop yang ada di medsos.Cukup banyak memang online shop yang menjual barang barang seperti itu.Obat kuat pun lumayan banyak.Ardi pun memutuskan untuk membeli dari salah satu online shop.Dan kebetulan sang admin online shop tersebut seorang wanita.

'Gan/Sis'
'Ya Gan'
'Masih ada obat perangsangnya?'
'Oh masih ready gan'
'Itu cara kerjannya gimana sih?'
'Pokonya diteteskan saja pada minuman pasangan.Utamakan minuman bersoda'
'Terus efeknya gimana mbak'?
'Nanti si ceweknya bakal gelisah dan terangsang'
'Si mbaknya udah pernah coba hahaha'
'Hehehe'
'Ya udah saya pesen satu deh yang ukuran kecil'.Berapa Mbak?'
'300 ribu udah ongkir kok'
'Ya udah nanti saya kirim via transfer mbak'
'Makasih ya udah order'
'Sama-Sama'


Ardi pun mengirimkan data alamat beserta bukti transferan ke sang penjual obat perangsang.Mungkin Rencana selanjutnya,Ardi akan mencampurkan si obat tersebut ke dalam minuman yang akan diminum oleh Dwi.Masalahnya,Bagaimana caranya Agar Dwi bisa meminum air yang disediakan Ardi.Karena jika Ardi memberikan minuman yang segelnya sudah terbuka,maka sudah pasti Dwi menolaknya.Dia pun harus mencari cara lagi.

........

Sementara itu,Ratno sedang dihubungi oleh Pakde Mintho ketika rehat bekerja di Jember sana.Pakde Mintho ini merupakan Adik dari Ayahnya.Meskipun begitu,Usia Ratno dan Pakde Mintho tidak terpaut begitu jauh,Hanya beda 10 Tahun saja mengingat pakde Mintho ini Anak yang paling bontot pada keluarga Ayah Ratno.

'No,Aku mau ke Bandung,Boleh ndak kalo aku nginep di Rumahmu?' Tanya Pakde Mintho.
'Loh Pakde,Akune lagi di Jember.Lagi ada Tugas Audit'
'Lha terus dirumahmu ada siapa?'
'Cuma ada Dwi sama anak-anak'
'Lha terus gimana?,aku udah nyampe Tasik Ini'
'Memangnya mau ngapain ke Bandung Pakde?'
'Ini Tho,aku cuma pengen main aja ke Bandung.Suntuk di rumah.Bu Le mu juga kok yang nyuruh sekalian liat Cucu'.
'Ya udah,nanti aku tak suruh Dwi Jemput di Cibiru'
'Makasih loh Ratno'

Sebenarnya selain ingin menengok cucunya,Pakde Mintho juga mempunyai niat terselubung.Sebenarnya tidak banyak yang tahu bahwa Pakde Mintho ini mempunyai ketertarikan tersendiri pada Istri dari Ratno yang sekarang.Ketika Ratno dan Istrinya pulang kampung,Pakde mintho ini sering mencuri pandang ke Tubuh bahenol milik Dwi.Tatapan matanya terkadang tajam menembus Tonjolan Payudara milik Dwi meskipun masih tertutup oleh Jilbab lebar.Ketika Dwi mandi pun,mata Pakde Mintho seringkali berusaha mengintip dari sela sela lubang kecil yang ada di biliknya.Sering Pula dia menggodai Dwi dengan celotehan celotehan Yang menjurus ke arah mesum.Namun Dwi hanya tersenyum Malu saja.

Yah,Siapa tahu sekarang Pakde Mintho bisa berbuat lebih pada Dwi.

......


Pagi Itu Dwi galau ketika dihubungi Ratno dari Jember sana***lau, karena dia untuk sementara waktu akan tinggal bersama Pakde Mintho yang sering menggodainya di Kampung.Sebenarnya,Pakdenya itu belum pernah macam-macam seperti meremas payudara atau semacamnya.Namun yang mengganggu adalah tatapan mesum yang seperti menelanjanginya meskipun dia berpakaian tertutup.Pernah suatu waktu,ketika dia sedang membantu mengepel di kampung,karena disana alat pel yang biasa sedang rusak,Dwi pun terpaksa mengepel menggunakan Lap biasa.Karena Lap biasa otomatis Dwi Pun Harus Menungging ketika mengepel.Karena Posisi sedang Di rumah,Dwi hanya memakai Kerudung panjang,Kameja Kain serta Rok Kain.Karena Rok Kainnya sudah cukup Lama,Dwi kurang sadar atau ceroboh bahwa Resleting belakagnya agak jebol,Jadi kurang menutup sempurna.Walhasil Celana Dalam Warna Putih serta sebagian kecil Kulit Pantatnya terlihat ketika menungging.Waktu itu mata Pakde Mintho Tertuju jelas pada bongkahan pantat milik Dwi. Dan Tentu Saja Bonus Pemandangan Sedikit bagian Pantat milik Dwi. Ketika Itu Pakde Mintho hanya terpaku sembari sedikit meremas remas penis besarnya.Setelah sekian lama,Dwi pun beranjak dari aktivitas mengepelnya dan menyadari bahwa resleting belakangnya terbuka.Dia pun hanya menahan Mukanya yang sudah merah Padam.Apalagi Dia menyadari bahwa Pakdenya itu melihat bahkan menikmatinya.

Dan Siang itu pun Dwi semakin Malas ketika suaminya menyuruh Dia Untuk menjemput Pakde menggunakan Sepeda Motor.Meskipun dekat Saja,tapi tetap saja menjengkelkan karena pasti nantinya Si Pakdhe akan duduk dibelakang Dwi,sementara Dwi yang akan mengendarai Motor.Hal ini dikarenakan Pakdhe Mintho tidak bisa mengendarai motor.Berbanding terbalik dengan kemampuanya membawa Truk maupun Tronton.Ya,Pakdhe Mintho bekerja sebagai Supir Truk Ekspedisi.

Karena Dwi Tidak mempunyai Motor,Dia pun meminjam Motor Matic Milik Ardi sekalian menitipkan Anak anaknya sebentar pada tetangganya itu.Tentu dengan senang hati Ardi menerima.

Dwi Pun mulai mengendarai Motornya ke Kawasan Bunderan Cibiru untuk menjemput Pakdenya.Setelah 1 Jam,Akhirnya Pakdenya Pun turun dari Bis kemudian menghampiri Dwi.

'Nunggu lama Ya Dwi?'
'Gak kok pakdhe' Jawab Dwi sembari Tersenyum
'Ya Udah,kita langsung aja,kasihan udah nunggu lama'
'Mari Pakdhe'

Pakdhe Mintho pun menaiki Sepeda Motor matic yang dikendarai Dwi. Karena Tangan Kanan Pakdhe Mintho bertumpu pada bagian Dalam Jok,Otomatis lengan kanannya itu sedikit menyentuh bongkahan pantat milik Dwi.Sadar ada sentuhan di bagian Pantatnya,Dwi pun sedikit menggeser Tubuhnya ke depan.Pakdhe Mintho pun akhirnya mulai Naik.Mereka pun berangkat.

Karena enggan bersentuhan dengan Pakdenya Itu,Dwi pun mengatur sedemikian Rupa posisi duduknya agar menjauh.Namun suatu ketika, motornya menghantam polisi tidur,posisi duduk pun berubah karena Ketika menghantam secara reflek Tangan Pakde Mintho Memegang Erat Pinggang Milik Dwi sembari sedikit menariknya agar mendekat.Pada Akhirnya Pinggul Dwi agak menempel dengan Kaki Pakdhe Mintho. Pakdhe Mintho pun menggunakan kesempatan ini untuk sedikit menempelkan bagian lututnya pada Bongkahan Pantat Dwi.Terasa kenyal sekali rasanya.Lalu tangan kiri Dia dilepas dari Pinggang Dwi,dan sembari mencuri-curi kesempatan untuk sekedar mencolek-colek dan mencari garis celana Dalam milik Akhwat Cantik itu.

Ketika menjemput Pakdhe Mintho,Dwi menggunakan Jilbab Biru langit,Kameja Warna Biru juga serta Rok warna Hitam.Karena ada resleting belakang,tangan pakde pun coba untuk menurunkan resleting rok milik Dwi.Dwi Pun tidak terlalu menyadarinya.Perlahan-lahan resleting milik Dwi Pun turun dan jari telunjuk milik Pakdhe pun menyelinap masuk.Dia pun mencoba mengelus elus bagian celana Dalam serta kulit pantat milik Dwi.Dwi pun akhirnya tersadar bahwa dirinya sedang dilecehkan.Namun karena Rumahnya sudah dekat,dia pun membiarkannya.Atau mungkin malah dia menikmatinya.

Setelah beberapa lama,akhirnya mereka pun sampai dirumah.Karena Azka dan Yasmin sedang dititipkan,Otomatis hanya ada mereka berdua.Ketika sudah masuk rumah,Dwi pun langsung ke kamar Mandi untuk buang air kecil.Karena lupa tidak mengunci Pintunya,ketika Pakdhe Mintho Masuk,Dwi masih berjongkok membuang air seninya.Terpampanglah Vagina dengan sedikit bulu bulu halus sekitarnya dengan warna pink pada belahan vaginanya.Karena sudah tidak tahan,Pakde Mintho pun mengunci pintu kemudian dia Mengunci tubuh Dwi dalam dekapannya.Dwi Pun meronta ronta namun karena mulutnya dibekap oleh tangan Pakdhe,Dia pun hanya mengerang tertahan.Dwi pun Di posisikan Menungging dengan tangannya bertumpu pada bak.Pakdhe Mintho pun sesekali meremas kasar dan menampar Bongkahan pantatnya.Terlihat sedikit bergoyang goyang pantat akhwat cantik itu ketika ditampar.Rok Dwi Pun diangkat ke atas,sementara celana dalamnya disobek secara Paksa.Pakdhe pun mengeluarkan penis hitamnya dari persembunyiannya.Cukup besar bahkan.Dia pun tanpa tedeng aling aling langsung Mempenetrasi Vagina Dwi tanpa Foreplay sembari mencengkram kasar Payudaranya.Dan kemudian......

'Pak pak,bangun.Sudah sampai Cicaheum' ujar kenek membangunkan
'Lho,kan saya minta turun di Cibiru Mas'
'Tadi Tak bangunin gak Bangun bangun.Gimana Tho!'
'Ya udahlah saya naik Angkot ke Cibiru'

Ya kenek tadi cukup mengganggu mimpi Indah Pakdhe Mintho.Karena kelalaiannya,dia pun bablas sampai Cicaheum.Karena sudah terlanjur,dia pun turun dari Bus yang terkenal dengan Aksi balapannya itu.Tak Lama kemudia ponsel Jadul Pakdhe berbunyi.Dari Dwi.Dia pun kegirangan.

'Halo Pakde,udah dimana?'
'Aku kebablasan sampe Caheum'
'Ya udah gak apa apa.Nanti ada yang jemput Kok'
'Kamu Dwi?'
'Bukan,tetangga saya kang Ardi'.'Pakdhenya Nunggu aja disana,biar dijemput'

Pakde pun kecewa karena Dwi tidak menjemputnya.Dan lagipula,siapa Itu Ardi????.
 
Terakhir diubah:
Nah selamat menikmati manteman😁.Serius ini cerita cuma modal ngetik di Hp doang.Jadi ya moon maap bila alakadarnya.Mau bikin folder di lapie takut keliatan bocil🤣
 
makasih hu buat up'nya :beer:
kalo bisq tambahin mulustrasi hu biar makin mantap
 
Hassyem kirain ardi eh malah pakdenya haduhhh huhuh mana cuma mimpi lagi
Jan hassyem tenan
 
Ningkrong di mari spertinya asyik..

Makasih updatenya suhuuu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd