Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT RT 06 (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
RT 06
CHAPTER 4

Note :

Dilarang meng copy cerita ini tanpa izin. Jikalau ingin me-repost ,mau copas, mohon nama penulis dicantumkan dan izin dulu melalui DM,. harap cantumkan watermark nama ane Ruang_imajinasi. Jikalau ketauan akan ane kejar akun nya.


Terimakasih ...



"Akhirnya siuman juga..." ucap beberapa orang di kontrakan Robi.

"Akuuu...akuu...kenapa?" Tanya Robi yang masih berbaring diatas ranjang nya.

"Mungkin kamu kecapean dek..istirahat dulu saja.." ucap seorang Ibu muda yang sedang merawat Robi itu.

Robi hanya bisa berbaring sambil menatap beberapa orang di kosan nya. Ada ibu muda yang tadi atau entah kemarin malam dia bertanya kepada ibu muda itu. Ada juga beberapa anak muda cantik yang mungkin anak dari beberapa ibu-ibu disini. Robi tidak mengetahui sekarang entah masih malam hari atau sudah keesokan hari . Kondisi Robi masih lemah, namun dia berusaha untuk menjernihkan pikiran nya.

"Sekarang jam berapa ya?" Tanya Robi.

"Kamu sudah satu minggu pingsan Dek. Kita khawatir disini, untungnya kamu bisa sadar. Sekarang sudah jam 10 pagi Dek." Ucap Ibu muda itu.

"Apaaaa?" Tanya Robi keheranan.

"Iyaa Dek...untung berkat doa dari sesepuh disini kamu bisa sadar Dek.."

Robi masih terheran-heran. Terakhir dia meminum teh dan cemilan biskuit Milan yang diberikan oleh Pak RT. Otaknya langsung berpikir, apakah Pak RT sengaja ingin meracuni nya ?

" Pak RT selalu kesini setiap hari, katanya Adek sudah kerumah Pak RT kan? Nah beliau juga tidak tahu kalau adek pingsan, dan Pak RT tidak merasa memberi sesuatu, Pak RT langsung menghubungi sesepuh untuk menyembuhkan Dek Robi" ucap Ibu muda itu yang nampaknya bisa membaca pikiran Robi.

"Baiklah...terimakasih , tapi tolong saya ingin sendiri dahulu. Ibu-ibu dan Bapak-bapak boleh pergi" ucap Robi pelan.

"Baiklah Dek, ini obat tolong diminum. Supaya Adek bisa sehat lagi, minumlah" ucap Ibu itu sambil memberikan sebuah ramuan khusus kepada Robi.

Robi kemudian menerima ramuan itu dan meminumnya. Semua orang yang berada dirumah itu nampak pergi. Kini hanya tinggal Robi seorang. Dia kemudian mengambil ponsel nya dan menemukan beberapa pesan di ponsel nya itu, termasuk di tempat kerjanya yang khawatir dengan kondisi nya setelah 1 minggu tidak masuk kerja.

Robi kemudian menjelaskan semuanya. Seluruh teman kantornya nampak lega dan juga khawatir akan kondisinya. Dia juga disarankan untuk segera meninggalkan tempat itu jikalau ingin selamat. Namun Robi menolak karena selain disini, Robi tak tau harus tinggal dimana. Semua teman nya hanya mengiyakan saja karena takut jika Robi marah.

Robi kemudian mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Selesai mandi, dia mengabari orang tuanya beserta adiknya Evi. Mereka menjawab kalau kabarnya baik-baik sjaa, dan Evi berencana akan liburan di tempat ku. Robi tentu senang saja karena kedatangan Adik ku. Namun aku tak senang karena orang tua ku tidak ikut, karena kesibukan nya di kampung. Aku pun mengiyakan saja walau hati sangat sedih.

Robi lalu keluar kosan, dia ingin melihat sekeliling rumah di RT nya itu. Walau entah apa yang terjadi pada dirinya, namun Robi ingin memanfaatkan "hari libur dadakan ini" untuk bersilaturahmi dengan tetangga nya.

Diawali oleh Anisa, mamah muda yang selalu memakai hijab itu sedang menjemur pakaian di depan kosan nya. Anisa, Wanita muda yang tempo hari beradegan threesome entah dengan siapa membuat Robi penasaran dengan wajah nya.


Anisa

"Mbak.." sapa Robi kepada Anisa.

"Ehhh...mas.. baru siuman ya..." tanya anisa.

"Iya mbak, entah kenapa malah pingsan , aneh juga." Ucap Robi.

"Hmmm....mungkin karena ganteng jadi kesambet..hehehe bercanda." Ucapnya ramah.

Robi terus memperhatikan keindahan wajah cantik tetangga nya itu. Walah memakai gamis, namun dia menyadari kalau ada sesuatu yang kenyal dibalik gamis itu. Robi menelan ludah, tanpa Anisa sadari, seharusnya Anisa bisa menjaga tubuhnya dari tatapan mesum Robi. Tak terasa penis Robi menegang. Belahan pantat Anisa begitu tercetak bersama garis CD nya, tangan Robi mengelus lembut dari luar celana boxer nya .

"Yaa sudah saya permisi ya mbak, mau keliling dulu , biar otak fresh." Ucap Robi.

"Iyaa Mas...awas kecantol yaa..hehehe..." ucap Anisa genit.

"Mbak bisa aja, kalau kecantol Mbak mau deh saya..." ucap Robi tak kalah genit.

"Hahaha bisa aja Mas nya..." jawab Anisa.

Robi tersenyum sendiri walau dia sangat nekat bergombal kepada istri orang. Dia berani karena melihat binal nya saat tiga orang bercinta di kosan tetangga nya itu. Langkah kaki Robi berjalan mengitari gang itu. Namun tak ada aktivitas aneh, hanya ada satu anak sekolah yang membuat Robi berdiam diri sambil merapihkan rambutnya ke sebuah jendela rumah. Wanita itu nampak cantik untuk seusianya. Payudara nya memang belum tumbuh besar, namun terlihat sekal. Dengan memakai rok sekolah biru langit, atasan nya memakai kaos menambah cantiknya gadis itu.Seketika tenggorokan Robi menelan ludah.

Dia kemudian berjalan mengitari rumah lagi. Dia melihat sebuah bayangan sesosok wanita sedang bercinta. Robi melirik kanan kiri untuk mengintip adegan itu. Robi melihat ada wanita yang sedang melakukan gaya W O T memunggungi si pria itu. Lalu dengan goyangan binal nya wanita itu nampak bergairah. Robi nampak berusaha menyimpan ketegangan di penis nya. Dia sendiri merasakan rangsangan hebat setelah lama tak bersetubuh.

Tanpa dia sadari, tangan nya mulai meremas penis nya sendiri dari luar celana pendek nya membuat penis besarnya semakin keras. Robi masih melirik di rumah yang tak dia ketahui itu. Mata nya terpejam menikmati adegan live di siang hari itu. Saat membuka mata , Robi sangat terkejut saat wanita itu menghadap ke arah jendela. Sontak saja kontak mata mereka bertemu, namun wanita itu hanya tersenyum genit sambil tetap menggoyangkan tubuhnya.

Robi lalu berbalik badan dan berlari kecil seperti melihat sosok hantu. Tubuhnya tak sengaja menabrak seorang wanita yang merupakan ibu muda yang tempo malam hari menjawab pertanyaan Robi saat menanyakan rumah Pak RT.

Bughhh....

"Aww...." ucap ibu muda itu kesakitan.

"Aduhh..Bu...maaff..maaff...saya tidak sengaja" ucap Robi meminta maaf.

"Aawww...sakittt...." ucap Ibu muda itu.

"Sini Bu sayaa bantu.." ucap Robi.

Ibu muda itu lalu berusaha berdiri, untung saja ibu muda itu jatuh nya tidak terlalu keras. Ibu itu nampak tetap tersenyum saat yang ditabrak nya ternyata Robi, pemuda ganteng yang baru saja siuman.


Bu Ratna.

"Dek...ngapain di rumah Ibu..?" Tanya Ibu muda itu.

"Anuu...maaf Bu..." jawab Robi sambil menunduk.

"Panggil saja Bu Ratna..kenapa ngintip ke jendela rumah ibu? Ada maling?" Tanya Ibu Ratna itu lagi.

"Engghh...engghhh..." jawab Robi yang hanya bisa menjawab seperti itu saja.

Bu Ratna lalu berdiri dan melihat ke jendela rumahnya. Dia kemudian melihat dengan seksama apa yang membuat Robi nampak terkejut itu. Bu Ratna kemudian berbalik menuju Robi yang sedang plonga-plongo melihat Bu Ratna yang datang kearahnya.

"Kami ngintip ya?" Tanya Bu Ratna lagi.

"Ampun..Bu...ampun...maaff...Robi tidak sengaja Bu...jangan laporin Pak RT...ampunn..." ucap Robi memohon.

Bu Ratna hanya tersenyum. Dalam hatinya berbatin, badan aja gede, kekar, digertak dikit memelas. Untung saja kamu ganteng Dek...

"Kamu mau seperti Arina dan kakaknya ?" Tanya Bu Ratna kepada Robi.

"Arinaa...? Arina siapa Bu..." Tanya Robi berbalik .

"Itu...anak Ibu namanya Arina, nah itu kakak nya Hadi...emmm..." jawab Bu Ratna sambil sedikit mendesah itu.

"Anu...aduhh...maaff..Buu..maaff...tapi...kenapaa...itu adik..kakak..kan...yaaa" tanya Robi lagi.

"Iyaa...kenapa memang nya? Gak boleh yaa..." tanya Bu Ratna.

"I--iyaaa...iyaa...***k boleh sih Bu..tapi..." ucap Robi tertahan.

"Tapi apaa..." tanya Bu Ratna genit .

Tangan nya menyentuh lengan Robi. Tatapan mata Bu Ratna membuat Robi menjadi sayu. Wajah Bu Ratna tersenyum senang kalau pemudda ganteng ini akan menjadi teman siang nya hari itu. Mata mereka tetap saling menatap, Robi nampak terpikat dengan tatapan Bu Ratna yang memancarkan aura kecantikan yang tiada tara. Jari-jari Bu Ratna semakin erat meremas jari Robi. Bu Ratna kemudian mengangguk pelan. Robi yang hanya terdiam dan pasrah, akhirnya menuruti kemauan Bu Ratna.

Mereka berdua lalu bangkit berdiri, Bu Ratna mengajak Robi untuk masuk ke dalam rumahnya. Mereka berdua melewati Arina dan Hadi yang masih bersetubuh nikmat di siang hari itu. Robi menatap adegan s3x kakak beradik itu dengan begitu nafsu . Tubuh Arina nampak menungging, mereka melakukan adegan s3x doggy style. Payudaranya menggantung dengan puting berwarna pink. Wajah Robi masih terdiam melihat adegan itu seakan terhipnotis oleh tatapan Bu Ratna tadi. Begitupun dengan Arina dan Hadi yang nampak tak bersuara, hanya gerakan tubuh saja yang terus menggenjot.

Mereka berdua lalu sampai di kamar Bu Ratna, tepat di sebrang sofa yang dipakai bercinta oleh kakak beradik itu. Robi lalu duduk di tepi ranjang, dia kemudian menyaksikan adegan buka baju oleh Bu Ratna itu. Ibu muda yang diperkirakan berusia 30 tahunan itu mulai melepas baju nya, lalu celana nya. Kini nampak bra putih dan CD putih seamless menampilkan keindahan tubuh Ibu muda itu.

Tubuh Bu Ratna bergerak maju menuju Robi yang masih terdiam mematung. Robi berbaring mengikuti bahasa tubuh Bu Ratna yang mulai menindihnya. Bibir mereka saling berpagutan, Robi membalas pagutan bibir Bu Ratna yang mulai mendesah pelan. Tangan Robi masih nampak kaku, matanya terus menatap mata Bu Ratna seakan tak mau lepas dari pandangan indah Ibu muda itu. Baju Robi mulai dilepas Bu Ratna, lalu ciuman nya turun menuju leher dan puting coklat Robi.

"Ahhh...ssstt...." desah Robi saat Bu Ratna mulai menggigit pelan puting Robi.

Lidah Bu Ratna menyapu puting Robi secara bergantian kanan dan kiri. Lalu mulut Bu Ratna turun menuju selangkangan Robi. Dilepas nya celana milik Robi beserta CD nya. Kini terpampang jelas senjata besar milik Robi, dirinya sudah terangsang sejak melihat persetubuhan Arina dan Hadi tadi. Tanpa ragu lagi Bu Ratna meremas pelan dan memainkan batang jantan milik anak muda itu.

"Besar banget punyamu Dek...ibu kulum yaa..." pinta Bu Ratna setelah memuji batang penis Robi.

Robi masih terdiam, dia hanya bisa mendesah saat mulut beserrta lidah Bu Ratna mulai menyapu senjata nya itu. Perlahan tangan Robi bergerak menuju rambut Bu Ratna lalu mengelusnya. Mulut Bu Ratna begitu telaten mengulum penis besar itu.

"Emmhh..emmhh..emmgh...aahhh...kontol kamu mengingatkan Ibu kepada suami Ibu Dek..sama-sama besar emmm...." ucap Bu Ratna yang memuji senjata Robi itu.

"E-emang..nya...suami Ibu kemana" tanya Robi.

"Empp...ahh...sudah meninggal..." jawab singkat Bu Ratna sambil mengulum mainan baru nya itu.

Bu Ratna kemudian melepas kuluman nya. Dia membuka bra dan CD nya itu lalu berbaring di samping Robi.

"Mainin sesukamu Dek..tubuh Ibu milik mu sekarang." Ucap Bu Ratna.

"Ba..baik Bu..." jawab Robi.

Robi lalu bangkit, mencium bibir Bu Ratna secara penuh nafsu. Tangan nya tak henti memainkan payudara Bu Ratna. Seketika Robi melepas ciuman nya itu. Dia menatap dengan seksama inci demi inci tubuh Ibu muda itu mulai dari kepala sampai kaki. Bu Ratna tersenyum genit saat Robi menatap dirinya demgan penuh birahi.

"Ayo...lakukan sepuasmu sayang..." ucap Bu Ratna genit.

"Baiklah kalau itu mau mu " jawab Robi lagi dengan tersenyum.

Dengan segala keahlian nya selama persekolahan dulu, Robi kembali menikmati tubuh wanita. Dia memang tidak terlalu sering bermain s3x, dengan pacarnya pun dia terkadang melakukan seminggu sekali, itupun harus cari tempat dulu. Kini dihadapan nya terdapat rezeki nomplok. Baru bangun dari siuman nya langsung mendapat kenikmatan. Payudara yang bulat serta vagina yang habis dicukur habis nampak terpampang dihapadan wajahnnya.

Mulutnya memainkan payudara bulat itu. Dikecupnya secara bergantian kanan dan kiri, sementara jarinya sendiri memainkan vagina yang indah itu. Tubuh Bu Ratna menggelinjang hebat. Baru memainkan jari tengah dan jempol saja, Robi sudah membuat Bu Ratna klimaks. Cairan hangat membasahi jari Robi yang masih tertancap di vagina Bu Ratna.

"Ahh...gilaa..gilaa....pinter banget kamu sayang...Ibu sudah keluar...masukin kont0l mu Dek..puasin Ibu ya..." pinta Bu Ratna.

"Iya Bu..." jawab Robi.

Dengan memberi sedikit ludah sebagai pelumas di penis nya, Robi kemudian memasukan penis nya itu ke arah vagina Bu Ratna yang sudah basah. Kedua paha Bu Ratna terbuka lebar mempersilahkan anak muda yang baru 1 minggu di RT 06.

"Ahh.. sttt...emmmpphh....entot ibu Dek..ahhh..ahh...kontol kamu enak sayang,, lebih cepatt...ouhhh... " pinta Bu Ratna yang mulai menikmati goyangan Robi.

"Ah..akkhh..ahhhhh...enak vagina Ibu masih rapet...auhhh..." desah Robi sambil menahan kedua paha Bu Ratna.

"Memek..ini namanya memek...ayooo...lebih cepat sayang..." pinta Bu Ratna.

"Iyaa..Bu...aahhh...memek ibu enak..." ucap Robi.

Bu Ratna tersenyum, lalu dia meremas kedua payudaranya sendiri. Mencium ujung puting nya saking besar bulat payudaranya. Robi begitu menikmati persetubuhan di siang hari itu.

Tak lama kemudian, Robi mengubah tubuh Bu Ratna menjadi menunggin. Gaya sejuta umat dia lakukan untuk membuat gairah nya semakin meningkat di siang hari itu.

"Ouhhh...mplak...." desah Bu Ratna disertai suara tamparan keras di pahanya.

Bu Ratna meringis kesakitan, Robi memancarkan serangan birahi begitu cepat. Mulutnya kemudian berciuman mesra dengan bibir seksi Bu Ratna. Tangan nya juga tak lupa memainkan payudaea Bu Ratna yang menggantung bebas.

"Aahhh..eeunggh..eunghh..."

"Ayo Dek...dikit lagi..dek...ibu keluar lagi...ahhh....."

Desahan demi desahan keluar di kamar Bu Ratna. Diluar sana tak terdengar lagi suara Arina dan Hadi, mungkin mereka sudah selesai.

Kembali ke dalam kamar, tubuh Bu Ratna kembali mengejang. Ibu muda itu nampak menikmati sisa orgasme nya yang kedua. Robi masih terdiam, membiarkan Bu Ratna menikmati orgasme nya itu. Tanpa penis nya dicabut, Robi membaringkan tubuh Bu Ratna menjadi tengkurap.

Robi kemudian bergoyang secara perlahan lagi, tusukan demi tusukan telah dia lakukan dengan tempo sedang. Desahan Bu Ratna semakin pelan, dia nampak lelah walau baru saja mendapat kenikmatan 2x di siang hari itu. Tak seperti biasanya , Bu Ratna selemas ini , dibanding saat bercinta dengan beberapa lelaki yang sudah pasti dia menjadi pemenang nya, namun dengan Robi, dia nampak kalah.

Bu Ratna nampak kagum, walau baru 2x orgasme tetapi Robi mampu membuat tubuhnya lemah tak berdaya. Genjotan demi genjotan tak henti Robi lakukan demi memuaskan permintaan Bu Ratna. Keringat demi keringat sudah mulai bercucuran di kedua tubuh beda generasi itu.

"Bu...ahh...Robi...Robii...mau...keluarr..." desah Robi sambil terus menggenjot vagina Bu Ratna.

"Iyahhh..iyahhh...iyahhh.. di dalam saja Sayang..ohhh..." pinta Bu Ratna.

Robi berteriak, dia ingin menuntaskan gairah di siang hari itu. Genjotan nya terus didorong semakin dalam. Desahan dan teriakan mulai terdengar di kamar itu.

"Ahh...ahhhh..aaaaahhhhhhhhh...."

Tak lama kemudian, Robi memuntahkan isi sperma nya begitu banyak. Kepala nya terdongak keatas menikmati sisa kenikmatan di siang hari itu. Matanya lalu dibuka dan mencium tengkuk Bu Ratna . Tubuh Bu Ratna bergetar menikmati sisa orgasme yang ketiga nya itu. Penis Robi terasa basah oleh cairan cinta Bu Ratna. Robi kemudian melepas penis nya dan terlihat lelehan sperma keluar dari vagina Bu Ratna. Bu Ratna nampak tersenyum dan merasa puas oleh pemuda ganteng itu.

"Makasih ya sayang.. kont0l kamu bikin Ibu puas.." ucap Bu Ratna menuji senjata Robi itu.

"Iya..emmm..sama-sama Bu...vaginaa...." ucap Robi tertahan karena Bu Ratna memotong ucapan nya.

"Memek..." ucap Bu Ratna.

"Iyaa...me-memek Bu Ratna enak..sempitt..." ucap Robi malu-malu..

"Nahhh gitu...sini sayang..." ucap Bu Ratna yang merangkul Robi.

Mereka berdua kembali berciuman mesra. Lidah mereka saling membelit satu sama lain. Ciuman mereka terlepas, Robi kembali menatap mata Bu Ratna yang indah itu. Dengan tubuh masih telanjang bulat, Robi tak berhenti menatap tatapan mata Bu Ratna. Dia seperti kaku dan terdiam. Senyuman Bu Ratna sudah merasuk kedalam diri Robi. Wajah Bu Ratna kembali mendekat, mereka kembali berciuman mesra.

***

Setelah pertempuran 1 jam di kamar Bu Ratna, Robi kemudian berpakaian kembali, begitupun dengan Bu Ratna. Bu Ratna nampak bahagia siang hari itu. Kemudian mereka berdua keluar kamar, nampak suasana ruang tamu begitu sepi sekali yang ada hanya mereka berdua.

Tak lama kemudian, masuklah seorang gadis manis yang begitu anggun dengan pakaian nya seperti baru saja pulang dari luar. Dia begitu riang gembira melihat kearah Robi dan Bu Ratna yang nampak mematung di depan kamar Bu Ratna.

"Mamah..." ucap gadis itu berlari kecil ke arah Bu Ratna.

"Iya sayang, duhh anak mamah baru pulang kerja ya.." tanya Bu Ratna.

"Iyaa..mamah sih subuh ngilang, ngantuk nih Mah kerja subuh. Stok barang membosankan oh ya Mamah , itu siapa" tanya gadis itu kepada Bu Ratna perihal Robi yang ada di sebelah Bu Ratna.

"Ohh...ini Robi Nak..kenalin...Arina ini Robi, dan Robi ini Arina.." ucap Bu Ratna memperkenalkan gadis muda itu bernama Arina.

"Arina ..salam kenal ya kak.." ucap Arina sambil menjabat tangan Robi.


Arina

Robi nampak terkejut dengan apa yang barusan dia dengar. Matanya begitu membulat saat melihat gadis muda itu yang nampak mirip dengan wanita yang sedang bersetubuh dengan kakak nya tadi. Robi menatap Bu Ratna dan Arina secara bergantian dan dibalas dengan senyuman manis dari Ibu dan Anak itu.

Robi terus berpikir, jika ini Arina, terus yang tadi bersetubuh siapa ? Bukan kah kata Bu Ratna tadi yang bersetubuh Arina dengan kakak nya Hadi, tapi Arina baru pulang bekerja. Terus tadi dan ini siapa ????? Batin Robi ....

To be continued....
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd