Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Roni: Memaksa & dipaksa

C3m4r

Semprot Kecil
Daftar
25 Aug 2015
Post
60
Like diterima
231
Lokasi
PAPUA
Bimabet
KEMBALI ANE COPAS DARI BLOG ANE... MOGA2 TIDAK BOSAN...:cool:

=========================================================
RONI 1: “MEMAKSA”

Nama saya Roni, saat itu masih bujang dan tinggal sendiri, saya memiliki usaha Rental Multimedia, yang menyewakan proyektor berbagai Lumen Ansi, mulai 4000 lumen sampai 20.000 lumen ANSI plus screen berbagai ukuran mulai Tripod 70 “, 90”, screen 2x3, 3x4, 4x6 sampai 3x8 m. Juga LED 3x8 m, Tv berbagai Ukuran. Clientnya bisa macam2, dan event mulai wedding, pernikahan, seminar, konser musik, Ulang tahun, Ceramah, Nobar. Pokoknya semua yang membutuhkan screen dan proyektor, media untuk menampilkan gambar atau video.

Suatu Saat sebuah hotel menghubungi kami dan ingin meminjam LCD Proyektor sebanyak 6 buah (@ 1 jt /hari) sehingga total 6 jt /hari Selama 10. Jadi Total 60 jt, namun karena komisi buat Marketing Hotel tersebut yang bernama ibu Chelsi, ingin agar di mark-up 100 rb /unit dengan total 6 juta untuk 10 hari (diperoleh Chelsi) sehingga harganya 1,1 Juta perunit atau 6,6 jt perhari dan 66 jt utk 10 hari. Namun ku ajukan syarat, supaya tidak tercium manager hotel, kwitansi tetap seharga 66 juta pembayarannya tetap 66 juta masuk ke rekening ku. Baru, setelah itu, kita kontek2 bertemu diluar dan ku berikan 6 juta tersebut. Kejadian ini terus berulang2 sampai hampir satu tahun dengan nominal yg berbeda2, tergantung besaran, total price persewaan. Chelsi seperti amoy umumnya yang bertubuh putih, namun langsing berambut panjang lurus, bibir tipis bodynya langsing tapi sedikit bulat bokongnya, sejak masih recepcionis hotel sampai sekarang. Namun orangnya sedikit Judes, kalau pas bertemu tanpa ada tamu Hotel atau tdk didepan umum, dan sebaliknya sopan kalau di depan tamu atau di muka umum, munafik dan sangat tidak menghargai ku, ini yang membuat aku nekad nantinya.

Dan hal ini biasa, dalam bidang Entertaiment, hiburan, baik EO, Sound & Lighting ataupun Multimedia seperti ku (saling memberi tips). Istilah, “kecipratan”, sama2 dapat, sama2 untung dan sama2 senang. Kembali ke hotel GA yg menyewa LCD proyektor dan screen kami. Kerjasama pertama lancar, tidak ada kendala, dan sejak pertama kali aku bertemu dengan ibu chelsi, ku panggil Ibu karena menghormati, sebenarnya, ia masih bertunangan, namun karena menghormati profesinya, maka tetap ku panggil ibu. Karena sudah banyak kali bertemu, dan saling membantu dan sering bertemu dikantor ku, yang adalah sebuah ruko, sekaligus tempat tinggal ku. Biasanya ada beberapa anak buah dan juga ia datang ditemani petugas hotel lainnya dan selalu datang siang. Kali ini, karena ada Meeting di tempat kerjanya, di hotel, chelsi baru datang sore hari, masih mengenakan pakaian kerja, Rok Hitam sebetis, kemeja putih yang di balut jas hitam buat cewek, masih lengkap dengan papan namanya yang melekat di dada sebelah kiri pada sebuah pin. Datang sore hari adalah kesalahan fatal, karena anak buah ku sudah pulang dan Chelsi datang sendiri.

Saat Dia datang dan ku lihat sendiri, pikiran kotor langsung bekerja, dan tanpa memberikannya kesempatan. Saat ku bukakan pintu dan ia melangkah masuk, ku tanyakan apakah Chelsi benar2 datang sendiri untuk meyakinkan ku; ”tumben datang sendiri mbak”, tanya ku, karena biasa di ku panggil mbak. “Sebenarnya bukan urusan Pak Roni, tapi karna sudah bertanya ya...! aku sekalian mo pulang ke rumah orang tua, karena besok aku dapat libur satu hari” balas chelsi kemudian, dengan wajah judesnya. “Dalam hati beneran tuh”.

Chelsi kemudian bertanya anak buah ku karena melihat sepi, ku beritahu; sudah pulang dengan tatapan seperti ingin menelannya bulat2. Chelsi sadar dan berkata, meminta segera diproses pembayarannya. Namun aku berjalan menujunya, ketika dekat, amoy sexy ini menampar ku dengan keras dan berkata akan teriak, namun ku katakan percuma saja, karena ini Ruko yang tertutup rapat dan tidak ada yang akan mendengar. Ku tangkap tangannya dan ku robek bajunya atasnya sampai terlepas, dengan tubuhnya yang ku banting diatas meja kerja admin ku, Bhnya ku buka, ditengah perlawanan hebat tangannya, serta teriakkan tolongnya yang percuma saja dan ku emut buah dadanya bergantian, sampai chelsi lemes, namun sesekali masih melakukan perlawanan, aku harus berhati2, sebab tadi sudah ketendang selangkangan ku, tentu saja aku kesakitan.

Karena usaha ku adalah Multimedia, maka Kamera Video itu bejibun (20’an), juga ku disewa-kan. Ketika ia lemes, ku hidupkan Tiga kamera dari tiga angel, sudut tembakan, satu di tripod, satu di meja dan satu diatas sebuah box. Chelsi sempat duduk dan mau mengenakan pakaiannya kembali namun ku tarik turun tangannya dan berkata:”lihat manis, ku rekam adegan kita” kata ku, chelsi tambah panik, menangis dan memohon, namun aku sudah terlanjur berbuat, nekad dan juga tambah nafsu.

“kenapa Judes.... ! entar lagi lo jadi maenan ku” kata ku.
Chelsi kemudian meronta terlepas, seketika ingin berlari keluar, tetapi dasar wanita, diganjal kakinya sedikit saja sudah jatuh, terjungkal ke lantai, ku tarik dari kepala dengan memegang rambutnya. Ku buka roknya sambil ia masih telungkup di lantai, celana ketat dan CDnya ku tarik turun, ketika akan melewati bokongnya, ia menahan dengan tangannya, ku tampar bokongnya berulang2, karena kesakitan ia melepas tangannya yang menahan Celana ketat dan Cd-nya dan menghalangi tangan ku yang mencoba menamparnya. Dan ku tarik cepat sampai diatas lututnya pakaian yang masih tersisa di tubuhnya, dan terganjal disitu.

Karena sulit membuka pahanya, karena ada celana dalamnya yang masih terganjal, ku jepit kedua kakinya sampai tidak bergerak dan ku turunkan celana dan CDnya sampai terlepas. Kini Chelsi berbaring telanjang, di lantai ku yang berdebu, tanpa selembar pakaian, benangpun yang menutupi tubuhnya. Ku angkat Chelsi bersandar membelakangi ku dan telungkup diatas meja, kakinya yang terjuntai, menumpu di lantai dengan paha tertutup rapat, ku buka paksa dan mengganjalnya dengan tepian siku meja. Agak sulit menjelaskan posisinya, mungkin seperti ini; ku buka kaki kanan chelsi melewati siku, sudut 90o pada sisi meja dan lutut ku mencegah kakinya menutup, tangan kiri menahan kedua tangannya pada tulang punggungnya sekaligus menekan Chelsi ke bawah. Dan Tangan kanan ku ? menuju benteng “Takeshi”, benteng terakhir yang sedang dipertahankan chelsi mati-matian.

Ku masukkan langsung dua jari ku, jari kasar pekerja berbagai event, yang menurut ku sama kasar dengan jari para kuli, jari tengah dan jari telunjuk sekaligus tanpa membasahi. Saat menyentuh bibir kemaluannya, ia meronta, menghindarkan bokongnya, namun hanya meliuk2 tertahan, ku tampar bokongnya sekali lagi dengan tangan kanan dan dengan cepat kedua jari kasar ku tadi, memasuki benteng “Takeshi”, benteng pertahanan Chelsi untuk pertama kalinya.

Ku kocok dengan pelan karena sedikit basah, aku agak kaget, ku teruskan lebih cepat dan dalam, “Oh kau sudah sering ngewe kan mbak..... sudah basah... bagus dong !” kata ku. Karena sudah tau ia gak perawan dan kemaluannya makin basah, ku kocok lebih cepat. Chelsi tambah menangis kencang sesekali merintih tertahan.... ketika ku cepatkan lagi tambah kencang jari2 ku yang telah basah keluar masuk gua basahnya, ia menangis tambah kencang lagi, ditengah sodokkan jari2 ku, dan “bangsaaaaattttttt .....!” Teriak nyaring Chelsi, badannya seperti disetrum, kedua jari kasar ku yang bersarang di goanya menerima cairan hangat, ia orgasme.

“ooooo !! ...... dasar sundal ... diperkosa malah keenakkan kau” kata ku, memperhatikannya Chelsi yang masih terengah2 orgasme, nafasnya tidak teratur dengan bawah punggungnya, perut Chelsi, ku perhatikan dari samping yang ramping itu, seperti mengembang mengempis dengan cepat.

“nangis tapi keenakkan lu.... ternyata gatel ya judes ! lanjut ku. Kembali, ku sodokkan, ku dorong masuk kedua jari ku dan menarik keluar, cairan, maninya membanjir keluar sebentar. Kemudian aku bangkit menutup cepat Ruko ku, menarik pintunya yang bersiku2 itu, dan menguncinya dari dalam, dan kembali, chelsi masih dalam posisi yang sama, kedua jari ku menghilang kembali, kali ini kedua tangannya yang bebas masih coba menghalangi dan tangan kiri ku menahan kedua tangannya seperti tadi, menekan pada punggungnya. Bedanya, kakinya sekarang tidak menutup lagi, meski tidak ku ganjal, entah sadar atau tidak Chelsi.

Kembali beberapa kali kocokkan ku dan ia kembali merintih, kali ini bukan menangis tetapi suara merintih yang ku tangkap, ia sedang terangsang hebat dengan permainan kedua jari ku. Ku cabut kedua jari ku dan menambah jari manis ku ikut berpartisipasi, sehingga kini 3 jari ku; Jari telunjuk, tengah dan manis, mengobok-obok goa hangatnya.

Beberapa sodokan kemudian;
“anjiiinggggg....kauuu Roniiiii”. Kata Chelsi, namun aku yg agak emosi di panggil anjing, tetap mengocok kemaluannya tambah kencang membuat ia menjerit-jerit dan memaki ku kembali, namun semburan maninya, lebih lama dari yang tadi. Kemudian Chelsi terdiam, tangannya yang tadi bertenaga dalam gengagaman tangan kiri ku, kini lemes, tanpa tenaga.

“ho..ho..!. gatel ya betina !” kata ku menyindirnya yang kembali orgasme.
“P L A K ....P L A K !!! bangun judes ! kata ku kemudian, menampar bongkahan pantatnya yang tidak besar2 amat, namun sedikit bulat dan padat. Ia bangun dan ku balikkan ku dudukkan chelsi di atas meja menghadap ku.
 
RONI 2: "MEMAKSA"

"Angkat dan buka kaki mu lebar2" kata ku pada Chelsi, ia memang mengangkat kakinya namun tidak membuka kakinya, seakan menutup rapat kemaluannya dengan lutut ditekuk, wajahnya tersembunyi dibalik rambut hitamnya yang panjang, ku sibakkan kebelakang dan voila ! wajahnya ternyata Horni berat, tatapan mata nanar melirik ku sebentar dan menunduk. Ku buka kakinya, lututnya yang menekuk rapat sejajarnya dengan pahanya membuka dan terlihat mulut goa mengintip disela-sela rimbunnya bulu kemaluan Chelsi. Ku bersihkan dadanya dengan Tisu, karena bekas debu yang masih menempel dari lantai, waktu ku buka bajunya tadi. Begitu, Ku jilat dadanya dan Chelsi langsung mendesah, "ya bagus gatel" ! kata ku, setelah melepas emutan ku pada toketnya, dengan tubuh Chelsi condong kebelakang bertumpu pada kedua tangannya.

Karena sadar akan desahannya tadi, kali ini ku emut toketnya dan dia menahan suaranya, mengatupkan bibirnya dan menutup wajahnya kembali dengan rambutnya. Namun ku katakan; akan ku tampar ia, jika tidak mengembalikan rambut yang menutup wajahnya ke belakang, dan dengan cepat rambut itu sudah kebelakang, ia kini memalingkan wajahnya menjauhi ku dan sedikit mendesah kaget ketika 3 jari ku sudah masuk kembali ke dalam goa hangatnya.

Baru beberapa kocokkan ia kembali mendesah, namun ku sindir sekalipun, akan desahannya, Chelsi tidak peduli dan tetap mendesah, merintih dan kini memajukan bokongnya yg duduk di tepian meja menyambut tangan ku, ketiga jari ku yang menggempur kemaluannya.

"benar – benar kegatelan ya!" kata ku. Chelsi kemudian memundurkan bokongnya sampai jari ku terlepas, ku coba memasukkan lagi ia menghindar, mengalihkan gerbang kemaluannya tetapi kedua kakinya tidak menutup, Tetap terbuka Ingin ku tampar wajahnya, karena ku kira ia tidak ingin kemaluannya di sentuh lagi. Namun saat ku lihat wajahnya, Chelsi menatap ke selangkangan ku yang mengembung, kemudian menatap ku seakan meminta, Chelsi mau benda dibalik celana yang kembung itu, menggantikan jari2 ku.

Ohhh.. kau mau ini ya cantik.... bilang dong pengen dientot" kata ku, namun bukan jawaban itu yang ku dengar, Kembali kata2 makian dan segera ia memalingkan wajahnya kembali, setelah puas memaki ku. Aku terseyum geli, kemudian melepas celana pendek dan celana dalam ku dan tergelatak di lantai.

"Hahhhh !" Kata Chelsi terkejut melihat kemaluan ku berontak, seakan terlepas dari penjara, yang mengurungnya, sambil menutupkan pahanya yang terbuka tadi. Kemaluan ku tidak panjang2 amat, rata2 atau mungkin sedikit..sedikit diatas rata2, hanya 16 cm, namun lingkarannya yang besar berurat, se pergelangan tangan ku, dengan kepala ungu pucat karena masih kering.

"nape non ! ente minte .... ane kasi !" kata ku, sedikit bangga dengan keterkejutan Chelsi. Ku ludahi kepala burung, bulat, tumpul ungu kecoklatan yang mengkilat karena kini pucatnya telah hilang. Ku tarik bokongnya kembali ketepian meja, ku gosokkan kepala bulat burung ku, ke gerbang kemaluan chelsi, dan ku lirik mulutnya membuka seperti Membunyikan huruf "O", menengadah, mendongkak ke atas dan menutup matanya. Begitu membelah masuk kepala tumpul burung ku, mulutnya berubah meringis sebentar, kemudian menahan bibirnya, kemudian terengah – engah menelan ludah, ketika ku hentikan, saat kepala burung tumpul itu, sudah terbenam seluruhnya. Kini menyisakan leher sampai ke pangkalnya.

"tahan cantik !" kata ku, sambil ku tahan bokongnya dari belakang, dengan tangan kanan ke arah belakangnya dan tangan kiri ku, memegang burung ku, menahan agar tetap tegang, keras dan lurus ke dalam goa basah Chelsi.
"ahhhhhh !" Suara Chelsi setelah setengah batang bulat hitam burung ku, kini telah setengah, bersarang di kemaluannya yg terasa menjepit erat, hangat dan basah setengah batang hitam ku. Dan saat ku tekan kembali dengan satu hentakkan keras " Ahhhhh...!" suaranya kembali melenguh menerima sodokkan ku sehingga amblas seluruhnya. Kemaluan ku mulai dari ujung sampai pangkalnya seperti terhimpit daging rapat hangat, dalam hati aku berpikir; "kemaluan sesempit ini, akan membuat aku tepar dengan cepat, apakah dia juga akan tepar bersama? Atau Dia akan mengejek ku ? karena telah berani memperkosanya, namun tepar duluan"
Memanfaatkan mulut mungil tipis ini terbuka lebar, karena melenguh, menerima sodokkan ku, ku selipkan dengan cepat lidah ku ke dalam mulutnya, karena kini mulut ku dengan cepat, menempel ke mulut Chelsi, yang sering mengucapkan kata2 judes itu pada ku. Sambil mendiamkan keris, burung ku yang tersarung sempurna ke dalam kemaluannya, ku jelajahi rongga mulut Chelsi dengan lidah ku, aku tidak tahu lidahnya membalas atau meronta, menolak, karena reaksi lidahnya sulit ku bedakan antara membalas dan menolak. Aga'k lama, mulut dan lidahku masih membelit lidahnya, sampai mulai kehabisan nafas dan melepas mulut ku dari mulut chelsi.

Tanpa membuang waktu menunggunya menarik nafas, burung ku keluar setengah dan ku hujamkan lagi masuk dengan pelan, membuat nafasnya tertahan, ku ulangi berkali2 diselingi gerakan masuk ke dalam sambil menggoyang bokong ku, seakan mengebor kemaluan sempitnya, menghantam dinding kemaluanya dan ;
"acchhhhhh enakkkk bangggg Roniii" jerit Chelsi tertahan menyambut Orgasmenya, mungkin ia sudah lupa, bahwa ia semakin menikmati perkosaan atas dirinya. Daging sempitnya itu makin berdenyut tidak terkendali, merangsang hebat membuat ujung burung ku berkepala tumpul didalam sana semakin ngilu dan "oohhhhh..ohhhh...Ohhhh" suara ku mengiring pancuran air mani ku masuk deras ke dalam liang hangat Chelsi, marketing Hotel GA yang ku perkosa, namun justru dinikmatinya diruang depan kantor ku.

Kali ini Chelsi meraih kepala ku dan mencium ku dengan lidah saling membelit liar, seakan dia lupa akan perkosaan yang baru dialaminya, dimana ku merobek bajunya menampar bokongnya sampai membekas merah, kontras dengan kulit amoy putihnya serta menjatuhkannya dilantai. Ia bahkan mengangkat baju kaos ku dan melepaskannya, yang adalah satu2nya pakaian yang masih melekat ditubuhku dan menjilat dada ku yang bebulu juga puting susu ku, sambil tangannya mendekap erat tubuh ku.
 
RONI 3: DIPAKSA

Ku gendong tubuh Chelsi, dengan kemaluan ku yang mulai mengecil didalam mekinya dan ke kamar mandi lantai dua yang menjadi satu dengan kamar ku, memang kami masih tidak banyak bicara, suasana sedikit canggung namun kini Chelsi tidak melawan atau berontak lagi. Ketika Chelsi ingin mandi, ku katakan, tubuhnya lebih enak dinikmati, kalau sedikit berkeringat. Maksud ku, aku ingin mengkimpoinya sekali lagi, di balas dengan senyum malu-malu dari rambut yang menutupi wajahnya. Ia hanya menyiram badannya sedikit tanpa sabun, kemudian membersihkan kemaluannya, membersihkan kemaluan ku dengan sabun, membilasnya dengan air dan mulai mengocok, memilinnya sambil menatap ku keatas, seolah berkata apakah kau sudah siap melanjutkan permaianan lagi. Ku turunkan kepala ku menciumnya dan dibalas, tanda aku sudah siap mengulanginya lagi, beradu sampai mulut kami berbunyi akibat ciuman yg saling isap dan sedot, tanpa di minta, Chelsi sudah mencium burung ku dan memasukkan kemaluan ku yang masih loyo sehabis bertempur itu ke dalam mulutnya.

Di kulum sebentar, sampai mulai tegang, kemudian ku angkat tubuhnya kami berjalan menuju kasur ku yang Cuma tergelatak di lantai, (amoy ini mungkin ga biasa tidur di kasur model begini). Dan kami melanjutkan pertempuran dengan seru, seperti sepasang kekasih yang sedang memadu kasih, padahal ini diawali dengan Pemaksaan, Perkosaan yang kemudian terpaksa dinikmati, atau akhirnya dinikmati juga oleh Chelsi. Chelsi Orgasme beberapa kali, aku tidak menghitungnya lagi dan ku semprotkan peju ku kali ini ke dalam mulutnya, yang harus membuka lebar-lebar untuk menampung diameter penis ku, untuk menghisapnya ketika mani ku telah masuk seluruhnya, ke dalam mulutnya.

Chelsi tidur diatas kasur lusuh yang sudah seminggu lebih tidak ku ganti seprei dan sarung bantal yang bau iler ku. Kasur tipis yang sudah melengkung ke dalam ditengahnya. Aku kembali ke ruang depan kantor ku dilantai satu, memunguti pakaian kami, mematikan kamera, meletakkan pada lemari kacanya, setelah mengeluarkan 2 memori pada kamera HD Sony dan mengeluarkan 1 mini DV pada kamera MD 10, dicapture pada sony vegas 10. Kemudian aku naik ke atas mengenakan celana pendek, dan mengeditnya menggunakan Adobe Primier CS 7 beserta sedikit intro dengan After Effect (AE). Ku hilangkan bagian depan, saat ku kocok jari2 ku dimana Chelsi sedang nungging dan melakukan perlawanan, karena masih kelihatan unsur pemaksaan, perkosaan.

Hanya mulai saat Dia duduk menghadap ku dimeja, tanpa melawan, sehingga kelihatan tidak ada pemerkosaan lagi sampai saat ia Orgasme, menyebut nama ku dan betapa ia sangat menikmati sodokkan burung ku, menarik kepala ku dan menciumnya, melepas baju ku, mencium dada ku yang berbulu dan menjilati puting susu ku yang hitam. Kemudian ku gendong Chelsi dan kami melangkah pergi. Selesai ku render, menjadikannya dalam Format MP4 dan Quick Time mengcopynya ke berbagai Flashdisk, salah satu point penting adalah, ku edit; wajah ku, disamarkan sedangkan wajah Chelsi jelas.

Setelah selesai edit Videonya, ternyata sudah tengah malam, ku bangunkan Dia, sedikit kaget, namun saat ia sadar dan kesadarannya pulih. Ku genjot sekali lagi Chelsi sampai mengejang-ejang orgasme lagi. Dan perubahan adalah, saat orgasme, tidak lagi memaki tetapi mengatakan: "sayang enak !".

Saat kami kelelahan di ronde ketiga malam menjelang pagi itu, ia tersadar akan rekaman video di kamera dan mengatakan; percuma saja ku rekam karena saat itu perkosaan dan orang pasti tahu. Kemudian ku tunjukkan hasil editan ku di laptop, dan ku katakan telah ku copy ke beberapa flash disk (Ke HP takut, sebab HP hilang bisa bahaya). Ia menonton di laptop ku hasil editan ku, sambil tidur telungkup lurus dikasur , menyaksikan Ronde pertama diatas meja kantor, yang telah ku edit. Saat Chelsi asik melihat Video tsb, dari belakang ku "edit" bokongnya dan bibir kemaluannya, ku buka belahan pantatnya dan memainkan bibir kemaluan Chelsi dengan jari ku, kemudian ku buka sedikit kakinya sehingga kelihatan celah bibir kemaluan di kelilingi bulu hitamnya. Baru ingin ku masukkan jari ku, namun tidak jadi karena;

"anjing bangsaattttt ! kau apa'in videonya" kata chelsi dengan suara keras membuat ku terkejut, setelah melihat ronde pertama berdurasi 7 menit itu. Kali ini bukan menolak ku, yang sedang "mengedit", mengerjai kemaluannya, tetapi jengkel karena ku hilangkan adegan perkosaan. Dan lebih jengkel lagi ketika wajah ku, diburamkan, di sensor kaya Bokep Jav, sedangkan wajahnya terpampang jelas.

Namun ada satu kerugian besar yang harus ku bayar mahal, Laptop lenovo Core i7 X1 Carbon berwarna Hitam ku, hancur berkeping2, karena melayang keluar pintu kamar dan jatuh mengikuti tangga sampai ke lantai satu. Sayup2 ku dengar laptop tersebut menggelinding sampai jatuh di lantai satu dan diam.

Aku melong'o melihat kejadian yang tidak ku duga, belum juga sadar, ia sudah mendorong ku dan menindih ku, mengoral burung ku dengan ganas, Rangsangan dari Chelsi ini lebih cepat naik, karena empotannya dua kali lipat keras dan kuat. kini seperti aku yang diperkosanya ketika aku ingin bangkit, "Diam jinggggg !" katanya, sambil menindih tubuh ku, dengan cepat duduk diatas dadaku, bokong dan kemaluannya tepat di wajah ku. Jujur, aku tidak pernah menjilat kemaluan wanita, apalagi yang basah peju ku dan maninya tadi, masih menetes keluar, jadi aku hanya menusuk dengan jari ku.

"apa'an pake jari lagi....! mana muka mu yang disensor tadi...jilat..sayang !" kata Chelsi, yang tidak ingin tangan ku mengerjai kemaluannya lagi, tetapi ingin aku menjilatnya, ia kemudian menarik jari ku dari kemaluannya, dan menggenggam kepala ku mengarahkan, memundurkan bokongnya ke wajah ku. Aku seperti terhipnotis, aku mengikuti, menjilati kemaluannya dengan rasa air mani kami yang masih bercampur. Tidak perlu ku jelaskan lagi rasanya, karena aku sudah tidak ingat, (sebenarnya jijik dan rasa malu karena dibalas, dikerjai Chelsi lagi). Tidak sampai semenit, aku sudah tidak tahan ingin menggenjotnya, aku mendorong tubuhnya dari atas ku, ia terjatuh ke samping kasur. Namun kembali chelsi berdiri dengan cepat dan menduduki selangkangan ku dan berkata; "ku bilang diam Sayangggg ! ini Giliran ku" Kata Chelsi kembali menduduki ku, mau berbicara, bersuara, sudah kena tempeleng, ditampar (ga sakit, sakit dihati, Cuma harga diri yg tersakiti) dan ditutup mulut ku dengan tangannya dan "Blessshhhh !" Rasa marah karena ditampar hilang karena empotan hangat liang basah, yang menjepit erat burung ku, saat tubuh amoy sexy ini yang membalas perkosaan ku, namun aku yang keenakkan.

Bedanya, kalau dia ku perkosa awalnya menolak dan melawan, aku malah keenakkan karena sepongan yang jauh lebih kuat, genjotan tubuhnya yang makin liar dan meremas dada ku dengan kukunya yang membekas dan akhirnya kami mengerang bersama2 dan Chelsi meghilang ke dalam mimpi bersama orgasmenya, lelap, namun aku masih terbengong, menyadari Laptop ku yang hancur, merasakan keliarannya akibat ulah ku sendiri, yang kini terbaring dengan wajah kelelahan. Jujur aku merasa seperti membangkitkan macan yang sedang tidur, karena wanita seperti ini, adalah wanita yang ingin dilayani. Kamipun terlelap sampai pagi.
 
RONI 4: DIPAKSA
Kamipun terlelap dan ketika pagi mulai datang, ia kemudian bangun, karena itu hari selasa, kantor ku liburkan anak buah ku (senin selasa biasanya event sepi, tapi sabtu minggu rame), namun alasan utama meliburkan adalah, ingin indehoi dengan chelsi tidak terganggu, mereka (anak buah ku) umumnya senang karena tetap dihitung hari kerja. dan ku katakan pada Chelsi, mengingatkannya bahwa; bahwa kau (Chelsi) mengatakan hari selasa ini libur, saat pertama kali datang memasuki ruangan ku. Jadi ku ingin dia menemani ku sehari lagi, karena sudah tahu tunangannya keluar kota, dari ceritanya.

"Ohhh... begitu... ! mau sehari lagi ! belum puas ya sayang!" katanya dan ku balas dengan anggukan. Chelsi kemudian berkata ada syaratnya, aku harus menyetujui syaratnya yaitu mengganti bajunya yang ku robek dan membeli Kasur dan seprei baru karena badannya gatal2 bangun pagi tadi (kasur lembab dengan seprei jarang cuci bantal entah berapa kali ku "cas" dengan iler ku). Chelsi mengenakan Roknya namun baju atasnya adalah kemeja ku yang kelihatan besar di tubuh langsingnya, karena baju atasnya telah robek beserta tali beha yang sebagian putus.

Begitu ku jawab OK; diraih Tasnya dan HP kemudian menelpon, memesan pakaian sama saudaranya yang membuka butik. Pakaian yang ku robek bagian atasnya, cuman satu, yang dipesan 5 pasang lengkap dengan pakaian dalam dan sepatunya, sesuai ukurannya yg sudah diketahui saudara sepupunya. Kasur yang dipesan, seolah2 dia sales sehingga meminta komisi, sambil nanya komisi buatnya, dan ia mendapat komisi 10 %, dipilih Springbed harga 5 jt dan komisinya 500 rb, di ganti pulsa 500 rb (dasar amoy, otak dagang ga mau Rugi dalam hal apapun). Menyuruh diantar ke alamat ku dan menutup telponnya dan berkata; kita masak di belakang karena aku ga mau makan diluar dengan pakaian seperti ini. Aku hanya diam terbengong lagi.... melihatnya berjalan, lenggak lenggok ke dapur.

Baru satu hari dirumah ku, Chelsi sudah menguras isi dompet ku, terutama laptopku, yang tidak ingin ku selamatkan hardisknya, meskipun bisa. Tau kenapa ? karena berbahaya menyelamatkan Hardisknya dengan video kami didalamnya, bisa tersebar dan jika dia ketahuan, aku pasti ketahuan pula. Meski data2 didalam penting, namun sebagian besar sudah ada di hardisk External. Jadi laptop langsung masuk ke dalam air di ember besar dan ku rendam sekalian.

"kau tidak perlu merusak Laptop ku, karena telah ku katakan sudah ku copy ke beberapa Flasdish (3) video kita" kata ku pada Chelsi , dan dibalasnya; "meskipun sudah kau katakan, itu ungkapan kekesalan, tetapi membuat ku marah sekaligus bernafsu".

"Jadi itu yang membuat kau liar seperti setan betina" kata ku dalam hati saat kami didapur, ia memasak Mie dan aku sedang menggoreng telur. Makanan sudah siap, diatas meja makan, bukannya makan karena perut keroncongan, ditarik tiba2 celana ku turun, didorong aku mundur otomatis duduk di kursi dan dioral sebentar, melepas celana dalam (sedikit robek karena ku tarik kemaren) dan mengangkat roknya ke perut dan "Blesss", sudah masuk kembali burung ku ke dalam liang hangatnya, kali ini, Chelsi duduk membelakangi ku dengan meja makan disamping kami, menggoyang dan menggencet burung ku didalam Kemaluannya sampai menggelepar, orgasme bersama, dengan cepat kembali.

Tanpa melepas kemaluan yang masih beradu, sampai kemudian terlepas sendirinya, kami meraih mie di meja dan makan, namanya juga laki – laki, kalau makan cepet. apalagi lihat bokong mulus Chelsi, cepet ngiler, dan bikin haus sehingga nafsu makan bertambah, makanan cepat habis. Saat ku letakkan piring ku dimeja, Burung ku membesar dan Chelsi sedikit kaget dan menoleh ke belakang dan berkata;

"setan ! belum juga kelar makan ku" kata Chelsi, yang tahu burung ku sudah bangun saat didudukinya, namun piring diletakkan dimeja oleh chelsi sebentar, dan burung ku di raih dari bawah selangkangannya, sambil berjongkok sebentar, dan "Blesss" masuk kembali ke kemaluannya, diturunkan boongnya dan didiamkan sebentar kemudian digoyangkan pelan, lalu meraih piringnya kembali dan makan.

Makin lama aku yang sudah merasa nikmat goyangan pelannya, kemudian memegang bokongnya dan menusukkan kemaluan ku dengan keras keatas, menjeput memeqnya, tapi di pukul paha ku oleh chelsi, aku kaget dan berhenti dan; "mau piring ini melayang ke muka mu ?" tanya Chelsi sambil menoleh ke belakang, dan Aku menggeleng pelan tanda tidak setuju. "kalau begitu, pelan, tunggu aku kelar!". Terasa sangat menyiksa, menunggunya makan begitu lama, lebih enak "diperkosanya" tadi malam daripada seperti ini.

Begitu piring Ditangan Chelsi diletakkan di meja, langsung badannya pun ku angkat dan telungkup di meja dapur, tanpa melepas kemaluan kami, sambil nungging ku raih rambutnya, menampar pelan bokongnya dan menggenjotnya, dengan keras seakan terlepas, mengejar nikmat karena ditunda tadi. Bunyi selangkangan kami saling beradu dengan cepat kembali diiringi lenguhan dan desahan nafas kami, semua barang, piring dan gelas di meja jatuh karena meja bergoyang dan tangan Chelsi yang menghamburkannya, yang terbuat dari kaca langsung pecah, hanya plastik yang selamat (botal air mineral ). "mmmhhhhh..mmhhhhh...mmmhhhhh !" Suara ku menahan nikmat, dikuti semburan sperma ku ke dalam Liang hangatnya membuat Chelsi makin menggelinjang menahan geli dan menyusul ku kemudian, dengan kemaluan membanjir, ogasme kedua kalinya di pagi hari itu, dan kembali duduk (chelsi dalam panguan ku) di kursi dengan hati2 karena pecahan kaca dilantai. kami membersihkan pecahan Piring dan menuju kamar di lantai dua, sambil menunggu delivery order, pengiriman barang yang belum datang.

Tertidur dua jam dan terbangun karena barang2 pesenannya sudah datang, baju 5 pasang (pakaian kerja - juga sepatu dan pakaian dalamnya), plus springbed beberapa menit kemudian datang. Ku lunasi, setelah dibantu menaikkan ranjang besar ini ke atas. Chelsi meminta diantar ke kostnya, mengganti baju, kami keluar lagi makan diluar. Dan kembali ke Rumah ku (Ruko ku) dan bercinta lagi, diatas kasur baru, tepar bersama, mengulanginya malam hari setelah terbangun dan mencari makan diluar, dan ML lagi dan tepar lagi sampai pagi, bangun, satu ronde lagi di kamar mandi dan ku antar ke Kostnya kemudian diantar lagi ke Hotel, tempat Ia bekerja.
 
RONI 4: DIPAKSA
Kamipun terlelap dan ketika pagi mulai datang, ia kemudian bangun, karena itu hari selasa, kantor ku liburkan anak buah ku (senin selasa biasanya event sepi, tapi sabtu minggu rame), namun alasan utama meliburkan adalah, ingin indehoi dengan chelsi tidak terganggu, mereka (anak buah ku) umumnya senang karena tetap dihitung hari kerja. dan ku katakan pada Chelsi, mengingatkannya bahwa; bahwa kau (Chelsi) mengatakan hari selasa ini libur, saat pertama kali datang memasuki ruangan ku. Jadi ku ingin dia menemani ku sehari lagi, karena sudah tahu tunangannya keluar kota, dari ceritanya.

“Ohhh... begitu... ! mau sehari lagi ! belum puas ya sayang!” katanya dan ku balas dengan anggukan. Chelsi kemudian berkata ada syaratnya, aku harus menyetujui syaratnya yaitu mengganti bajunya yang ku robek dan membeli Kasur dan seprei baru karena badannya gatal2 bangun pagi tadi (kasur lembab dengan seprei jarang cuci bantal entah berapa kali ku “cas” dengan iler ku). Chelsi mengenakan Roknya namun baju atasnya adalah kemeja ku yang kelihatan besar di tubuh langsingnya, karena baju atasnya telah robek beserta tali beha yang sebagian putus.

Begitu ku jawab OK; diraih Tasnya dan HP kemudian menelpon, memesan pakaian sama saudaranya yang membuka butik. Pakaian yang ku robek bagian atasnya, cuman satu, yang dipesan 5 pasang lengkap dengan pakaian dalam dan sepatunya, sesuai ukurannya yg sudah diketahui saudara sepupunya. Kasur yang dipesan, seolah2 dia sales sehingga meminta komisi, sambil nanya komisi buatnya, dan ia mendapat komisi 10 %, dipilih Springbed harga 5 jt dan komisinya 500 rb, di ganti pulsa 500 rb (dasar amoy, otak dagang ga mau Rugi dalam hal apapun). Menyuruh diantar ke alamat ku dan menutup telponnya dan berkata; kita masak di belakang karena aku ga mau makan diluar dengan pakaian seperti ini. Aku hanya diam terbengong lagi.... melihatnya berjalan, lenggak lenggok ke dapur.

Baru satu hari dirumah ku, Chelsi sudah menguras isi dompet ku, terutama laptopku, yang tidak ingin ku selamatkan hardisknya, meskipun bisa. Tau kenapa ? karena berbahaya menyelamatkan Hardisknya dengan video kami didalamnya, bisa tersebar dan jika dia ketahuan, aku pasti ketahuan pula. Meski data2 didalam penting, namun sebagian besar sudah ada di hardisk External. Jadi laptop langsung masuk ke dalam air di ember besar dan ku rendam sekalian.

“kau tidak perlu merusak Laptop ku, karena telah ku katakan sudah ku copy ke beberapa Flasdish (3) video kita” kata ku pada Chelsi , dan dibalasnya; “meskipun sudah kau katakan, itu ungkapan kekesalan, tetapi membuat ku marah sekaligus bernafsu”.

“Jadi itu yang membuat kau liar seperti setan betina” kata ku dalam hati saat kami didapur, ia memasak Mie dan aku sedang menggoreng telur. Makanan sudah siap, diatas meja makan, bukannya makan karena perut keroncongan, ditarik tiba2 celana ku turun, didorong aku mundur otomatis duduk di kursi dan dioral sebentar, melepas celana dalam (sedikit robek karena ku tarik kemaren) dan mengangkat roknya ke perut dan “Blesss”, sudah masuk kembali burung ku ke dalam liang hangatnya, kali ini, Chelsi duduk membelakangi ku dengan meja makan disamping kami, menggoyang dan menggencet burung ku didalam Kemaluannya sampai menggelepar, orgasme bersama, dengan cepat kembali.

Tanpa melepas kemaluan yang masih beradu, sampai kemudian terlepas sendirinya, kami meraih mie di meja dan makan, namanya juga laki – laki, kalau makan cepet. apalagi lihat bokong mulus Chelsi, cepet ngiler, dan bikin haus sehingga nafsu makan bertambah, makanan cepat habis. Saat ku letakkan piring ku dimeja, Burung ku membesar dan Chelsi sedikit kaget dan menoleh ke belakang dan berkata;

“setan ! belum juga kelar makan ku” kata Chelsi, yang tahu burung ku sudah bangun saat didudukinya, namun piring diletakkan dimeja oleh chelsi sebentar, dan burung ku di raih dari bawah selangkangannya, sambil berjongkok sebentar, dan “Blesss” masuk kembali ke kemaluannya, diturunkan boongnya dan didiamkan sebentar kemudian digoyangkan pelan, lalu meraih piringnya kembali dan makan.

Makin lama aku yang sudah merasa nikmat goyangan pelannya, kemudian memegang bokongnya dan menusukkan kemaluan ku dengan keras keatas, menjeput memeqnya, tapi di pukul paha ku oleh chelsi, aku kaget dan berhenti dan; “mau piring ini melayang ke muka mu ?” tanya Chelsi sambil menoleh ke belakang, dan Aku menggeleng pelan tanda tidak setuju. “kalau begitu, pelan, tunggu aku kelar!”. Terasa sangat menyiksa, menunggunya makan begitu lama, lebih enak “diperkosanya” tadi malam daripada seperti ini.

Begitu piring Ditangan Chelsi diletakkan di meja, langsung badannya pun ku angkat dan telungkup di meja dapur, tanpa melepas kemaluan kami, sambil nungging ku raih rambutnya, menampar pelan bokongnya dan menggenjotnya, dengan keras seakan terlepas, mengejar nikmat karena ditunda tadi. Bunyi selangkangan kami saling beradu dengan cepat kembali diiringi lenguhan dan desahan nafas kami, semua barang, piring dan gelas di meja jatuh karena meja bergoyang dan tangan Chelsi yang menghamburkannya, yang terbuat dari kaca langsung pecah, hanya plastik yang selamat (botal air mineral ). “mmmhhhhh..mmhhhhh...mmmhhhhh !“ Suara ku menahan nikmat, dikuti semburan sperma ku ke dalam Liang hangatnya membuat Chelsi makin menggelinjang menahan geli dan menyusul ku kemudian, dengan kemaluan membanjir, ogasme kedua kalinya di pagi hari itu, dan kembali duduk (chelsi dalam panguan ku) di kursi dengan hati2 karena pecahan kaca dilantai. kami membersihkan pecahan Piring dan menuju kamar di lantai dua, sambil menunggu delivery order, pengiriman barang yang belum datang.

Tertidur dua jam dan terbangun karena barang2 pesenannya sudah datang, baju 5 pasang (pakaian kerja - juga sepatu dan pakaian dalamnya), plus springbed beberapa menit kemudian datang. Ku lunasi, setelah dibantu menaikkan ranjang besar ini ke atas. Chelsi meminta diantar ke kostnya, mengganti baju, kami keluar lagi makan diluar. Dan kembali ke Rumah ku (Ruko ku) dan bercinta lagi, diatas kasur baru, tepar bersama, mengulanginya malam hari setelah terbangun dan mencari makan diluar, dan ML lagi dan tepar lagi sampai pagi, bangun, satu ronde lagi di kamar mandi dan ku antar ke Kostnya kemudian diantar lagi ke Hotel, tempat Ia bekerja.
 
RONI 5: PERPISAHAN & AWAL BARU
Kami bertemu lagi, tiga hari kemudian karena aku sudah pengen lagi, ku telpon dan saat mendengar suaranya di ujung sana dari HP, burung ku langsung menggeliat bangun. Karena Chelsi lagi sibuk, namun ku minta dengan sedikit memelas dan menyindir; “aku masih punya rekaman kita Lo”, Padahal sudah ku singkirkan, delete bin hapus filenya. Chelsi akhirnya, hanya memberi ku waktu setengah jam, ku jemput di depan lobi hotel, tanpa aku turun dan ia sudah menunggu dan masuk ke mobil ku. Kami kembali ke Rumah ku dan bercinta lagi satu ronde, saat anak buah ku sedang berada di bawah membersihkan Screen dan layar, kami masuk dan bercinta di ranjang baru ku.
Anak buah ku bertanya saat aku kembali setelah mengantar Chelsi ke Hotel; “Bos, bagi ilmunya dong menaklukkan amoy cantik seperti Bu Chelsi”. Ku jawab “ga usah ilmu2 langsung “tabrak” aja”, yang disambut gelak tawa beberapa anak buah ku, 5 laki-laki dan 1 wanita. Mereka tidak tahu, bahwa itu ilmu manjur dan sudah tebukti sesuai pengalaman ku.

Suatu saat Chelsi meminta ku ke kostnya untuk meredam kegatelan kemaluannya, karena masih merasa nanggung dihajar Susanto, tunangannya. Aku tiba di kostnya ternyata mobil Susanto masih parkir, belum pergi, kemudian beberapa saat kemudian saat Susanto pergi, ia ingin mengajak ku masuk, namun aku takut Susanto kembali, ku minta membawa pakaian kerjanya sekalian dan kami kembali ke Rumah ku, malam itu dan ku genjot sampai tepar dan lemes chelsi setelah tiga Ronde. Paginya setelah sarapan nasi goreng dari tempat ku langsung ku antar ke hotel, namun masuk kerja masih satu jam lagi, Chelsi ,elorotkan celana ku mengoral sebentar, dan ku genjot Chelsi di mobil, saat pakir di baseman Hotel, dengan peju bersarang di memeknya. Chelsi masih sering datang, saat jam kerja, karena jam kerja yang paling aman menurutnya, Kadang juga agak pagi dengan alasan promosi di luar, namun singgah di Rumah ku, entah aku masih tidur atau tidak, cape atau tidak dan minta dilayani, Kadang2 minta di jilmek, minta dijilat mekinya.

Saat chelsi dan susanto akhirnya akan menikah satu minggu lagi, Chelsi ingin mencomblangi ku dengan Ika, teman kuliahnya yang datang satu minggu lebih awal. Chelsi meminta ku menjemput Ika dan mengerjainya seperti saat pertama kali, kami bercinta. Anak buah kembali ku liburkan, terutama staf kantor (1 laki penjaga gudang di lantai 1 dan staf wanita), yg ada event diluar tetap kerja menjaga dan mengoperasikan alat saat event. Kata Chelsi, sebelum mengerjai Ika, bilang aku yang menyuruh mu dan suruh Ika menelpon ku. Saat Ika tiba dibandara dan ku jemput, Chelsi mengatakan pada Ika, ia menyuruh orang (aku) untuk menjeput Ika. Tanpa menunggu lebih lama langsung ku bawa Ika ke Ruko ku, Cuma caranya sedikit berbeda, ku katakan To the point, aku akan mengkimpoi mu sekarang dengan bantuan Chelsi, bahkan ini idenya, jika tidak percaya, silahkan hubungi Chelsi. Ika dengan gusar, sedikit takut meghubungi Chelsi, saat ia ku peluk dari belakang, sambil bergeliat untuk mencoba melepaskan diri.

Ika berbadan Montok, bemper depan belakang oke punya, rambut sedikt berombak melebihi pundaknya dan campuran Cina – Jawa.

Beberapa lama mereka ngobrol sambil ku dengar dari loudspeaker, “aduh chelsi, kok tega-teganya nyerahin temen sama orang macam gini” saat bemper depannya, TOGE Ika tengah ku remas pelan dari belakang dengan tangan menyusup ke balik BHnya dan Blusnya sudah jatuh turun terganjal pada pinggangnya, menyisakan BH putihnya. Namun chelsi menjawab; “ Tuh Orang burungnya lumayan gede, trusi ga ada matinya, karna cepet bangun lagi, jadi nikmati saja seminggu gratis bersama dia, sampai hari aku married ya bye..!” kata Chelsi menutup telpon cepat.

Saat Chelsi selesai berbicara, Ika sudah nungging dengan kemaluannya ku sodok dengan jari dari sela-sela celana dalamnya. Ika masih mengunakan Blus panjang diatas lutut, Cuma blus itu sudah terlipat, terangkat dan tersangkut dipinggangnya dan BH putihnya hampir tidak mampu menampung ukuran buah dadanya, seperti Buah dadanya mau tumpah keluar dari Bhnya.

“abannnngggg seringgg amaaa Chelsiiii ?” Tanya Ika saat masih nungging dan jari ku mengocok kemaluannya, di meja staf wanita ku (Tina 35 thn) yang biasa mengurusi Invoice, tagihan dan surat menyurat atau berkirim email dan menerima Telpon, atau jabatannya adalah Admin, sedangkan 5 lelaki adalah Operator lapangan, Event sewaktu2, selain beberapa freeline, tenaga lepas yang bisa digunakan.

“ya... dan di meja ini pula chelsi pertama kali kimpoi ama gue” kata ku menjawab pertanyaan ika, saat itu, Ika mengangkat kakinya membantu aku melolosi celana dalamnya dari belakang, dari antara kedua kakinya, sambil menggoyangkan bokongnya mengiring celana dalamnya lepas. Ku tampar pelan bokong yang bulat Montok itu, dan kedua tangan ku kemudian melekat pada kedua bongkahan pantatnya memutar, menggoyang, merasakan daging itu begetar dalam tangan ku, dan ku minta ia membuka bokongnya dengan kedua tangannya. Kemudian lidah ku masuk mengemut kemaluannya, menusuk, menjilat dan menyedot memeknya yang telah basah. Aku sudah tidak jijik lagi gara2 Chelsi yang sering meminta, dengan sedikit memaksa “menjilmek” mekinya, karena keseringan, akhirnya sudah terbiasa setiap kali For Play dengan Chelsi, biasanya kalo On berat Chelsi langsung Orgasme dengan lidah ku.

“aduhhhh enakkk bangggg... terusss banngg!” kata Ika, merasakan lidah ku dengan wajah ku tertanam dalam bokong putih dan semoknya, masih dalam posisi doggy, menungging. Kemudian ku masukkan jari ku kembali saat ia semakin keenakkan dan mengocoknya dengan cepat sampai meregang, menyemburkan cairan cintanya.
Ku buka celana pendek ku saat di belakangnya dan memutar ke depan wajahnya diseberang meja, wajah Ika terbenam kemeja, ku angkat kepalanya dengan memegang rambutnya dan mengarah burung ku ke mulutnya, yang sebenarnya sudah tegang, namun ku ingin, ia menjilat dan merasakan sepongannya, sekaligus membasahi burung ku yang berkepala ungu kecoklatan.

“Oo... haiiii.... Kon*ollll...pa kabarrr” kata Ika genit, ditengah orgasmenya yang makin surut, wajah memerah dan keringat mulai membasahi lehernya, dan diraih burung ku dengan jari-jari lentiknya, dan menjilat kepala bulat tumpul itu terlebih dahulu, kemudian membuka mulutnya lebar-lebar dan menelan setengah burung ku, kalau Chelsi hanya semampu ini, karena rongga mulutnya menyiksa terutama giginya yang sering menimbulkan perih pada burung ku, sehingga tidak ku coba memasukkan lebih dalam kalo sudah sangat tegang.

Ika mampu membuka mulutnya dengan lebar sehingga ku rasakan sedotan hangat mulutnya terutama lidahnya. Ika bahkan menelan burung ku bulat2 sampai bibirnya bertemu pangkal burungku, dan ku tahan beberapa lama kepalanya di situ dan ku lepas lagi, ku lakukan berulang2 dan aku beralih kembali kebelakangnya, ingin merasakan liang hangatnya.

Ku angkat kaki kananya kemeja, kaki kirinya tetap bertumpu pada lantai dan burung ku ku arahkan pada kemaluannya yang tidak se lebat chelsi sehingga bisa ku lihat belahan Tipis bibir kemaluannya yang basah dengan daging merah muda mengintip dari sela-selanya. Ku gosokkan sampai kepala burung tumpul membelah kemaluannya. Ku tekan pelan masuk kepala burung ku, namun Ika menarik bokongnya maju sehingga terlepas, kepala tumbul burung ku yang sebenarnya sudah menemukan one way in and one way out, satu jalan masuk dan juga keluar dari gerbang kemaluannya.

“Plak..plak ! diam sayang jangan gerak” kata ku, menampar pelan bokongnya dan meminta Ika untuk tidak banyak bergerak. Kembali ku coba dan kepala burung tumpul sudah tepat, masuk dan di bungkus rapat kemaluan Ika, Now only, one way in and way out from now, sekarang hanya tinggal memasukkan dan mengeluarkannya berulang-ulang pada gua kenikmatan Ika. Ku dorong pelan masuk, membelah sampai setengah, diiringi suara lenguhan si empunya gua, dan menariknya keluar lagi, menyisakan kepala burung tumpul dan ku dorong masuk lagi. Terus berulang – ulang bokong ku yang hitam ini, maju mundur di belahan bokong semok putih ini.

“aduhhh.. banggg... adeee... ga’ kuattt...” kata Ika, kemaluannya terasa lebih menggigit, cengkramannya lebih mantap dari punya Chelsi. Biasanya meki begini, cepet bikin KO. Ku genjot makin cepat, kali ini masuk seluruhnya burung ku dan keluar sampai kepala burung dan memasukan lagi sampai amblas, dengan cepat. Bunyi bokongnya dan pangkal kemaluan kami mulai berbunyi pelan, ku tahan genjotan ini sedikit lebih lama..

“Acckkkhhhhhh bangggg !” lenguhan Ika, bokongnya bergetar sampai kaki kanannya yang dimeja jatuh ke lantai menahan geli diselangkangannya. Ika mengalami Orgasme lagi dan masih bergetar tubuhnya. Kakinya yg terangkat ke meja tadi, jatuh lagi kelantai karena orgasmenya yang membuat ia tidak terkendali.

“angkat lagi kaki mu manis” kata ku membantu kakinya kembali naik, dan ku genjot lagi, ditengah orgasmenya yang belum kelar, namun untuk kedua kalinya, kaki Ika kembali turun, menahan geli nikmat, bokongnya bergetar dan nafasnya ngos-ngosan.

“plak...plak ! angkat manisss... bawel amatttt!”. Tamparan ku yang sedikit lebih keras karena ingin mengejar nikmat namun kakinya kembali turun, menggangu penetrasi ku karena bokongnya yang ke gede’an, karena ingin menggenjot sekaligus merasakan empotan mekinya sebelum kelar orgasmenya. Ku angkat kaki kanan ku kemeja, mengganjal kaki kanannya, supaya tidak turun lagi, sehingga kemaluan ku, burung ku sedikit menikam dari atas dengan badan sedikit condong kedepan, tangan kanan memegang pinggul diatas bokong semoknya, yang masih bergetar-getar pelan karena orgasmenya dan tangan kiri menjambak rambutnya. Ku genjot dengan cepat dan keras, burung masuk membelah dengan cepat, tepat dan dalam berulang-ulang. Saat ku rasakan orgasmenya telah hilang.

“Ouuuchhhh bangggg .... aduhhhh!” rintih ika, menerima hujaman dengan terus melenguh, dengan cepat cengkraman mekinya kembali, grip mekinya kembali mencengkram, mulai berkedut2 pelan, ku pertahankan terus sampai kedutannya makin cepat, keras, meremas tidak terkendali dan meledak lagi cairannya dikuti erangan nikmatnya, kali ini kakinya terganjal dan tetap menerima sodokkan ku, sehingga gempuran ku tidak mengendur ditengah orgasmenya, ku pertahankan dan sengatan listrik, aliran kenikmatan berjalan menuju pangkal burung ku dan terlepas di ujung kepala burung ku, memuntahkan sperma ku membanjiri meki Ika.

Sambil ku peluk erat mengangkat badannya ke atas dan menarik Bhnya sampai putus dengan kedua tangan ku dan meremas Toketnya ditengah Orgasme ku. Badan kami berkelonjotan dengan posisinya yang sudah tidak terkendali dengan kemaluan masih beradu semprot, saling meremas tubuh lawannya, Ika meraih kebelakang tubuhku dan membekap erat bokong ku agar tidak lepas dari bokongnya yang masih bergetar, dan aku membekap dadanya dengan Bh yang telah putus tepat diantara kain penutup bulat kedua buah dadanya, dengan kedua tangan ku. Kami akhirnya berangsur2 tenang dalam dekapan erat2 masing-masing. Kemudian terpisah, Ku bawa tasnya, kopernya ke atas, ia memunguti pakaiannya dan kami menuju ke atas. Melanjutkan dua ronde lagi, kemudian satu ronde lagi saat menjelang malam, keluar mencari makan dan 2 pertempuran lagi sebelum tepar kembali.

Singkatnya, Ika tinggal seminggu di rumah ku mengganti Chelsi dan setiap hari ku rumpahkan mani ku di mulut atau di mekinya. 9 bulan kemudian kami resmi menikah, Veronika (Ika) kini resmi menjadi Istri ku, meskipun Ika dan Chelsi teman, aku dilarang bertemu Chelsi berdua, karena Ika sangat Hafal kegilaan, gatelnya Chelsi, apakah aku dan Chelsi pernah berhubungan lagi setelah menikah ? itu rahasia perusahaan.

Ika telah memberi aku seorang putra dan seorang putri dan saat cerita ini ditulis, dan Ika sedang mengandung anak ketiga (hamil 7 bulan-laki2). Chelsi dan susanto di karuniai seorang anak perempuan dan saat itu sedang hamil bayi laki2, yang usia kehamilannya telah 9 bulan, dan “bongkar muatan” dengan operasi Cesar beberapa hari kemudian.

Kami masih berteman baik sampai sekarang, terutama Ika dan Chelsi. aku dan Ika sekarang tinggal di Rumah kami yang baru, bisa ku cicil dan Lunas dalam setahun, tidak jauh dari Ruko, Rumah sekaligus kantor yang menjadi saksi, arena, TKP, Tempat Kejadian Perkara Perkimpoian ku dengan dua wanita yang saling bersahabat, yakni; Chelsi dan Ika.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
simple padat.... menggigit... man ada yang kurang tuh di base saat chelsi memukul rony....
 
Bimabet
Wow, this is called fast & furious rape.
Cerita bagus padahal sayang tenggelam gini
Terbangkan :pesawat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd