Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG RIMBA ASMARA

Thema apakah yang paling anda gandrungi dalam Sub Forum Cerita Bersambung ini?

  • Hubungan sedarah atau incest, dengan mama atau saudara kandung

    Votes: 316 17,6%
  • Hubungan setengah baya atau MILF, antara yang muda dengan yang tua

    Votes: 239 13,3%
  • Hubungan sex Cukold, eksib, voyeur, mengintip dan di tempat umum

    Votes: 132 7,3%
  • Hubungan sex di kalangan remaja atau SMU/pesantren/sederajat

    Votes: 99 5,5%
  • Hubungan sex di kos-kosan mahasiswa/mahasiswi

    Votes: 85 4,7%
  • Hubungan sex Perkosaan

    Votes: 46 2,6%
  • Hubungan Sex affair di kalangan bisnis atau antar pegawai kantoran

    Votes: 99 5,5%
  • Hubungan sex dengan Bini Orang

    Votes: 159 8,9%
  • Hubungan sex dengan Laki Orang

    Votes: 16 0,9%
  • Hubungan sex di kalangan selebriti Indonesia

    Votes: 80 4,5%
  • Hubungan sex di pedesaan/ di perkampungan

    Votes: 88 4,9%
  • Hubungan sex dengan wanita berhijap/kerudung

    Votes: 332 18,5%
  • Hubungan sex romantis

    Votes: 62 3,5%
  • Scandal sex para politisi atau pejabat

    Votes: 19 1,1%
  • Hubungan sex lesbian/gay

    Votes: 16 0,9%
  • Hubungan sex lainnya

    Votes: 8 0,4%

  • Total voters
    1.796
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bagi man-teman warga di mari serta para suhu dan para reader yang budiman
yang menunggu cerita Mas Kasman kembali ke dunia nyata dan bekerja seperti sedia kala

mohon sabar ya

semuanya

akan owwih pada waktunya.
hahahhaha....owih owih cukk
 
Serbuan angin yang sangat kencang menerjang tubuhku ketika memasuki dan berada tepat di bawah atap pintu gerbang itu. Aku mengerahkan 1/5 tenaga dalamku untuk menahan angin yang sangat kencang dan menambah lagi 1/5 tenaga untuk menembus sebuah lapisan transparant yang seperti terbuat dari plastik, yang menghalangiku untuk ke luar dari pintu gerbang depan itu.

Setelah lapisan itu pecah, aku dipertemukan dengan pemandangan sebuah bangunan megah yang terbuat dari campuran batu cadas, bata merah dan kayu-kayu kualitas terbaik. Aku menuruni undakan batu cadas dan orang-orang yang sedang sibuk bekerja berlutut menyembah ketika aku lewat.
"Puja puji dewa." demikian mereka ucapkan setiap kali aku melewati orang-orang itu.

Mahapatih segera mengarahkan langkahku memasuki Istana dan membawaku ke sebuah ruangan yang dindingnya terbuat dari batu kumala berwarna krem pias. Di ruangan itu terhampar suatu tumpukan kulit kuda setinggi 50 cm dengan ukuran 1 meter dan panjang 2 meter. Sepertinya itu adalah ranjang tempat tidur. Tidak jauh dari ranjang kulit, terdapat sebuah balok kayu dengan tekstur yang ajaib dan indah. Sangat halus buatannya dan presisi.

Di atas balok kayu itu terdapat buah-buahan yang belum pernah aku melihatnya seumur hidupku. Aku mengambil sebiji buah yang bentuknya mirip manggis. Buah itu ternyata sangat manis dan aku bisa memakan dengan kulitnya. Di atas piring tanah liat terdapat beberapa potong daging bakar sebesar ukuran tahu. Ketika aku coba mencicipinya satu, daging bakar itu terasa lembut dengan tekstur daging seperti lamousir daging sapi.

Aku menghabiskan semua potongan itu dan terakhir aku menutup makanku dengan memakan buah seperti tomat yang merah kekuningan, namun rasanya sangat mirip dengan rasa apel.

Ruangan itu luasnya kuperkirakan sekitar 7 X 7 meter. Disusun sedemikian rupa sebagai ruang peristirahatan. Aku duduk bersila di atas ranjang kulit kuda yang lembut dan mengatur pernafasan.

Kurasakan dengan sepenuh hati dan kupikirkan dengan segenap kemapuan logika berpikirku tentang posisiku saat ini sebagai seorang raja.

Aku tidak boleh terlena. Diperlakukan sebagai raja dan dilayani dengan pelayanan tingkat tinggi tentunya akan berbanding lurus dengan tanggungjawab seorang raja beserta tugas-tugasnya yang berat. Harus kucatat dengan baik-baik, aku tidak tahu sama sekali tugas-tugasku sebagai raja dan bagaimana pertanggungjawabannya jika aku tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik. Soalnya aku berlum pernah punya pengalaman menjadi raja.

Aku merenung sambil mengatur pernafasan.

Tiba-tiba Mahapatih itu datang dari pintu masuk di mana tadi aku masuk ke ruangan ini. Dia berjalan dengan lututnya dan berhenti untuk menyembah di hadapanku.

"Hamba Mahapatih Mada Rajasa berdatang sembah ke hadapan Paduka yang Mulia, Baginda Maharaja Marsudi Kasman Putra Dewa Matahari Perkasa, bersama puja puji dewa untuk melaksanakan amanat undang-undang Kerajaan Janggala Nagara yang telah berdiri di Mayapada selama 7000 purnama dan akan tetap berdiri selama 7000 purnama ke depan.

Bahwa hari ini, Legi Sepet Tanggal 7 Bulan Pudar Purnama Tahun 7019 Dewabrata, Kerajaan Janggala Nagara telah melaksanakan Titah Para Dewa Agung untuk membuat Candi Persembahan, yang sudah berlangsung sejak Tahun 7000 Dewabrata dan akan selesai pada tahun 7077 Dewabrata sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan oleh Baginda Maharaja Marsudi Kasman Putra Dewa Matahari Perkasa. Hamba sampaikan laporan bahwa seluruh rakyat Kerajaan Janggala Nagara sangat bersuka cita atas pembangunan Candi Persembahan ini dan mereka semua turut serta ikut andil membangun di bawah bimbingan Para Ahli Perkayuan, Perbatuan dan ahli Perbintangan Istana Kumala ini.

Pada hari ini juga, sesuai dengan Undang-undang Kerajaan Janggala Nagara yang telah diputuskan dan disepakati oleh Para Dewa Agung, yang harus dijalankan oleh Baginda Maharaja Marsudi Kasman Putra Dewa Matahari Perkasa, sebagai tugas kerajaan yang diamanatkan oleh Para Dewa Agung, untuk melaksanakan persenggamaan dengan 4 Gadis Perawan yang syarat-syaratnya telah disepakati oleh Mahapatih, Para Patih Istana Kumala dan Para Raja Bawahan yang berada dalam Lingkungan Kerajaan Janggala Nagara, sebagai Tugas Utama dan Pertama yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab oleh Baginda Maharaja Marsudi Kasman Putra Dewa Matahari Perkasa.

Gadis-gadis perawan tersebut adalah:

eka : Jonggrang Seloka Arundani, Cucu pertama Mahapatih Mada Rajasa, yang telah mengabdi selama 177 Purnama kepada Kerajaan Janggala Nagara. Lahir dari Garwa Ke Tiga yang berasal dari Kerajaan Bawahan Lingga Kancana. Apabila Jonggrang Seloka Arundani hamil, maka berhak menjadi permaisuri Utama yang akan menjadi Ratu Istana Kumala.

dwi : Randuasih Semriwingbayu, Putri pertama Yang Mulia Ronggorujito, Raja Sawung Galing Kerajaan Bawahan sebelah timur, yang telah berjasa menjaga peperangan dan memelihara perdamaian.

tri : Yang Mulia Ratu Wulandari Pertiwi Dwikencana Murni, Ratu Termuda Kerajaan Lokajiwa, Kerajaan Bawahan yang terletak di selatan. Berjasa karena telah setia selama 6500 Purnama di dalam naungan Kerajaan Janggala Nagara tanpa pernah satu kali pun melakukan pemberontakan.

Catur : Lintang Kemangi Ambarukmo, Putri Bungsu Ki Wungotejo, Ahli Perbintangan Istana Kumala yang telah mengabdi untuk kerajaan selama 200 Purnama dan telah dianugrahi penghargaan Emas Putra Pratama Janggala.

Tugas Kedua dan Utama, Memutuskan pertikaian Tiga Raja Kerajaan Bawahan yang telah berselisih selama 17 Purnama, yang mempersoalkan pembagian secara adil 19 Ekor Kuda Jantan terbaik.

Tugas ketiga dan utama, meninjau Pembangunan Candi Persembahan.

Demikian kami sampaikan bersama sembah dan puja puji dewa kepada Baginda Maharaja Marsudi Kasman Putra Dewa Matahari Perkasa, agar mendapat izin dan restu untuk dilaksanakan." Kata Mahapatih Mada Rajasa, dengan wajah serius dan penuh hormat.
"Izin dan restu telah engkau dapatkan wahai Mahapatih yang bijaksana." Kataku sambil tersenyum. Si betok yang kepo dan ikut mendengarkan laporan Mahapatih, melonjak-lonjak gembira.

"Asyiik bisa menyelam dan mandi lendir lagi." Kata Si Betok dengan gembira yang luarbiasa.
"Diam kamu!" Kataku dalam hati, menenangkan si betok.

"Baginda Maharaja Marsudi Kasman Putra Dewa Matahari Perkasa, telah bersabda, kepada Para Gadis perawan beserta para pengiring dipersilakan masuk." Kata Mahapatih dengan suara lantang. Kemudian dia berjalan mundur dan duduk di dekat kayu balok.

Tak berapa lama, sejumlah rombongan masuk ke dalam ruangan dengan beriringan dan melangkah dengan pelahan dengan cara membungkuk. Mereka kemudian duduk di sepanjang tepian dinding pualam ini. Mereka adalah para sesepuh dan tokoh Istana Kumala yang telah bersepakat dengan ke 4 gadis perawan itu sebagai pengiring. Masing-masing gadis perawan hanya boleh membawa pengiring maksimal 3 orang.

Semua pengiring yang sudah duduk dengan tenang di sepanjang pinggiran dinding, adalah laki-laki yang usianya minimal 373 Purnama (62, 2 Tahun). Jumlah mereka semuanya adalah 12 orang.

Setelah mereka duduk dengan tenang, kemudian masuklah 4 orang gadis perawan itu dengan kerudung kain transparant menutup seluruh kepala hingga ke kaki. Dari balik kain transparan itu, mereka masing-masing membawa sebuah nampan berisi dua cawan yang terbuat dari batok kelapa. Tubuh mereka telanjang bulat.

Mereka melangkah ke tengah ruangan dan duduk berjajar, menghadap ke arahku. Kutatap wajah mereka satu per satu dengan tatapan penasaran. Pada saat itu, tiba-tiba masuklah dua patih datang menyembah lalu membimbingku untuk berdiri. Melucuti seluruh pakaianku dengan sigap dan gesit.

Begitu aku telanjang bulat, serentak ke 4 orang gadis perawan itu berdesah keras. Mereka kagum, terkesima sekaligus terangsang oleh si betok yang sudah langsung saja mengokang lurus. Panjang, besar dan gagah. Berdiri lurus dengan tegar.

Setelah kedua patih itu undur diri, Jonggrang Seloka Arundani berdiri dengan cepat seolah tidak sabar. Dia melepaskan kerudungnya dan melangkah mendekatiku sambil menating nampan. Kutatap matanya yang menatapku dengan sinar kegembiraan dan harapan. Hidungnya agak pesek dan lebar, kulitnya coklat gelap, sepasang matanya sipit dan bibirnya mengembangkan senyuman.

Kedua bukit toketnya kecil dan tajam, melengkung. Perutnya rata dan bodinya kurus. Tapi memeknya yang pemalu itu harus kuakui sangat tembem.

Setelah berjarak satu langkah di depanku, dia berlutut dan mengangkat nampan itu dengan kedua tangannya melewati kepalanya.
"Baginda Maharaja Marsudi Kasman Putra Dewa Matahari Perkasa, terimalah persembahan Nyali Torpedo Kuda Jantan liar dan arak Palapa putih yang sangat langka." Katanya. Semua hadirin yang berada di ruangan berseru tertahan. Kulirik Mahapatih Mada Rajasa, tersenyum dengan bangga.

Aku mengambil persembahan itu dan nampaknya harus kutelan saat itu juga.

Kulemparkan nyali torpedo berbentuk bulat seperti kelereng itu itu ke dalam kerongkonganku lalu kutenggak arak Palapa putih itu untuk mendorongnya masuk ke dalam perutku.

Seketika juga perutku terasa panas dan si betok tiba-tiba saja menghentak-hentak.

Kukembalikan cawan batok kelapa itu ke atas nampan dan Jonggrang Seloka Arundani menyerahkan nampan itu kepada pengiringnya yang berlari dengan lututnya secara gesit. Lalu kembali duduk di tempatnya semula.

Jonggrang kemudian berdiri. Dia dengan gerakan yang sangat gesit meloncat ke arah tubuhku. Kedua tangannya merangkul leherku dan kedua pahanya melingkar di pinggangku sedangkan bibirnya dengan ganas mencari bibirku. Mengulum dan memagut dengan birahinya yang panas. Dia juga menggesek-gesekkan toketnya ke dadaku hingga putingnya menjadi basah.

Sementara itu, kepala si betok yang sudah menegang dan membesar, terasa sangat panas di ujungnya.

Tanpa menunggu perintah, kepala si betok yang gesit dan cerdik itu, sudah lagi memukul-mukul belahan memek Jonggrang Seloka yang masih tertutup rapat. Mulut si betok yang licik telah menemukan itil memek Jonggrang Seloka yang sangat tersembunyi. Si betok pun dengan sengit mencucup-cucup itil itu hingga menggelenyar.
"Awwwhhh.... iiihhhh..." Jongrang mengerang. Dia melepaskan mulutnya dari pekerjaannya menciumi bibirku. "Bagindahhh... ewelah memek tembemku yang perawan ini bagindaaahhh... awwwww.... ikh...ikh...ikh...."
"Kalau memeknya ambyar bagaimana?" Tanyaku dengan suara tenang dan dalam.
"Itu yang hambaaa haraappkanhhh bagindaaahhh... aawwwwkhhh... ihk...ikh... ikh..." Kata Jonggrang dengan erangan yang cukup menggema di ruangan.

Para hadirin berseru tertahan. Mereka menahan nafas menunggu si betok masuk menembus liang memek Jonggrang yang sempit. Sedangkan si betok bagai naga raksasa yang berkepala botak dan besar itu tampaknya sedang berusaha kerasa menutul-nutul liang memek Jonggrang Seloka yang masih malu-malu untuk menganga.

Mungkinkah bisa menembusnya? Mereka merasa tegang!

Sementara ke 3 perawan lain yang duduk dan melihat kami paling dekat, tampak gemetaran dan meneteskan keringat oleh gertakan birahi yang datang dengan deras menguasai hati dan pikiran mereka.

Sementara Mahapati Mada Rajasa sudah tidak bisa menguasai tangannya yang kini berada di antara selangkangannya. Memain-mainkan burung kenarinya yang mencicit nyaring.

Tepat ketika kepala si betok sudah berada persis di mulut liang memek Jonggrang, tepat juga pada saat itu Jonggrang Seloka menggeliat keras. Dia menjauhkan kepalanya dari wajahku namun pantatanya mendekatkan diri kepada si betok.

Jonggrang Seloka Arundani yang cantik dan perawan itu rupanya sudah tidak sabar ingin langsung disodok secara brutal oleh si betok.

"Ewelah bagindaaahhhh.... ewelah memek tembemku inihhh.... eu eu eu eu eu!" Katanya sambil mengejan-ngejan dengan kedua pahanya semakin mengunci pinggangku.

Kekuatan si betok tak diragukan lagi ketika dia dengan sangat perkasa melawan ejanan itu hingga akhirnya dia sanggup menyelipkan kepalanya ke dalam liang memek perawan yang sudah basah itu. Slep! Masuk!!!

Lalu ketika ejanan Jonggrang yang menekan dan kegagahan si betok yang tegak melawan, maka secara tiba-tiba pantat Jonggrang tergelincir jatuh ke pangkal pahaku dalam keadaan liang memeknya yang sangat sempit itu diterebos secara brutal oleh si betok.

AAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKK..... sebuah jeritan yang sangat melengking membahana di ruangan berdinding pualam ini.

Setetes darah perawan bercampur 76 tetes lendir kenikmatan muncrat membasahi lantai batu cadas yang biru keabu-abuan.

"Okhkh... dewata yang agung... okhkh... Bagindaaah.... enaaakkk bagindah...okh... ikh.... okh... ikh..." Kata Jonggrang. Dia mengerang dengan ucapan "Okh" ketika mengangkat pinggangnya naik, sehingga batang si betok terlihat dalam keadaan berlumuran lendir. Namun ketika dia menurunkan pinggangnya sehingga seluruh batang si betok hilang ditelan memek Jonggrang, dia mengerang dengan ucapan "ikh".

Aku meraih buah pantatnya dan membantu Jonggrang naik turun sesukanya sambil mengerang-erangkan "okh Ikh".
"Okh... dewata yang agung... ikh... okh bagindaah... ikh..."

Tanpa terasa di lantai batu cadas itu telah berkilau oleh genangan lendir.

Kulihat mata Jonggrang Seloka Arundani terpejam. Mulutnya menyunggingkan senyum kebahagiaan yang tiada tara.

Setelah beberapa saat berseru okh ikh dengan lambat, tiba-tiba Jonggrang melakukan penggenjotan yang sangat cepat. Erangannya yang semula okh ikh berubah menjadi erangan yang berbunyi Owwih.
"Dewata yang agung... owwih... owwih... owwih... bagindaah yang mulia... owwih... owwih... owwih..."

Jonggrang mempercepat genjotannya seperti putaran kincir yang ditiup angin puyuh.

OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH... OWWIH...


OWWWWWWWWWWWWWWWWIIKKKHHHHHHHHHHHHHHHHHH.....

Lalu currrrrrr.... lendir kenikmatan Jonggrang memancur dengan sangat deras. Dia melepaskan diri dariku dan si betok seperti orang kesurupan... tubuhnya terkaing-kaing di lantai yang keras dengan selangkangan melenting-lenting ke atas, sementara memeknya yang tembem dengan liang yang sudah menganga itu tak henti-hentinya memancurkan lendir kenikmatan.

Srrrrr.... cuuuurrrrr.... Srrrrr.... cuuuurrrrr.... Srrrrr.... cuuuurrrrr.... Srrrrr.... cuuuurrrrr.... Srrrrr.... cuuuurrrrr.... Srrrrr.... cuuuurrrrr.... Srrrrr.... cuuuurrrrr.... Srrrrr.... cuuuurrrrr....

Kulihat bagaimana efek orgasme yang dialami oleh Jonggrang sangat luarbiasa. Dia berkelojotan dan menggelepar-gelepar selama beberapa menit. Sampai akhirnya dia benar-benar tergeletak dalam keadaan mengangkang. Memeknya yang tembem dan pemalu itu kini tampak ambyar dengan mulut liangnya menjadi agak monyong.

Jonggrang pingsan dalam kenikmatan. Kedua pengiringnya juga ikut pingsan karena Onani yang dilakukannya sambil melihat persenggamaan kami.

Sementara Mahapatih Mada Rajasa sudah sejak awal tak sadarkan diri dengan kontol kecilnya yang kemerahan dan telah memuncratkan pejuh berkali-kali.

Para Patih yang menunggu di luar, segera masuk dan mengamankan mereka yang pingsan untuk di bawa ke ruangan sebelah agar tidak menganggu pelaksanaan tugas berikutnya.

***

(Bersambung)
 
Terakhir diubah:
owiii.....owiiiii.....owiiiiiiiiiiiiiiiii.....................
masih tiga lagi antreanya mantull bener hu


salamsehatsukses&lancarjayaselalu
 
Bimabet
Betok belum dapat lawan yang seimbang ya
Kasih pintu 7 nenek2 yang doyan ngentot jadi seru nih...hehehe


:beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd