Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (REPOST) Istriku dan Mang Tukang Sayur

Status
Please reply by conversation.
Part 38

Tak enak hati

"kenapa sayang??"

"Hah, apa mas"

"Kmu kenapa sayang?? kok melamun gitu!!!"

"Oh gak apa apa mas, cuma takut aja"

"Takut apa dek??"

"Suamiku sudah janji sama Tasha mas"

"Janji apa dek Liya??"

"Janji mau vidio call lagi"

"Oh ya dek kapan ??"

"Sekarang malam mas"
"Oalah gitu ya dek, terus gimana ini dek mas sudah gak tahan"

"Ga bisa mas, aku masih kepikiran"

"Yaudah kalau suamimu nanti vidio call gak usah kamu angkat aja dek"

"Hah, gak mungkin mas"

"Kok gak mungkin si dek"

"Ya gak mungkin lah mas lagian tadi sore kan aku ga jawab vidio call suamiku mas"

"Ya terus apa beda nya sama sekarang dek"

"Bedalah mas, mau kasih alasan apa lagi kalau gak sampe aku jawab vidio call suamiku mas"

"Yaudahlah terserah kamu dek"

Mang Dedi pun terlihat kecewa

padaku, karena aku tidak bisa melayani mang Dedi sebelum ada panggilan vidio call dari suamiku.

Saat ini perasaan ku tidak karuan antara kenikmatan dan penghianatan yang telah aku lakukan terhadap suamiku selama ini, apa hubungan aku dan mang Dedi terlalu jauh sehingga aku tidak bisa mengontrol diriku ini.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini disisi lain aku sudah masuk kedalam lubang kenikmatan dan disisi lain aku sudah menjadi wanita yang tak bermoral.

"Masss"

"Apa dek"

"Sebentar ya mas, ada panggilan masuk dari suamiku"

"Ya silahkan dek, emang mas mu ini

bukan suamimu juga"

Akupun segera keluar dari kamar menuju ke ruang tengah untuk segera menjawab panggilan masuk dari suamiku.

"Asalamualaikum umi"

"Waalaikumsalam salam Bi"

"Oh iya mi Tasha mana??"

"Ada bi dikamar nya"

"Oh udah tidur ya mi??"

"ga tau tuh tadi sih bilang nya mau tidur tapi katanya kalau ada Abi vidio call minta dibangunin bi"

"Iya umi maaf ya abi kemaleman menghubungi umi nya soalnya tadi Abi ketiduran mi cape banget"

"Iya bi gak apa apa kok, yaudah Abi istrihat lagi aja kasian kan Abi masih cape"
"Gak apa apa kok mi Abi lagi kangen Tasya sama umi"

"Kangen kok ga vidio call bi" hehe

"Oh iya mi Abi lupa, hehe sebentar ya umi"

"Iya iya bi"

"Hallo mi"

"Hallo Abi"hehe

"Keliatan kan mi muka Abi"

"Kelitan bi"

"Ganteng kan mi, hehe"

"Ganteng banget bi, tapi kok muka Abi kaya yang cape banget!!!"

"Iya mi mungkin perjalanan cukup jauh mana Abi harus prepare juga buat besok kerja mi"

"Oh gitu ya bi, yaudah Abi istrihatin aja bi"

"Abi pengen ketemu dulu sama Tasha mi"

"Oh gitu ya bi, yaudah sebentar ya bi umi ke kamar Tasha dulu"

"Iya umi"

Saat melihat wajah suamiku hatiku pun bergetar dalam hatiku berkata "aku sudah tak pantas untuk mu suamiku" sambil meneteskan air mata akupun merasa sangat bersalah.

"Tuh bi Tasha nya udah tidur"

"Oh iya kasian juga ya mi kalau harus di bangunin"

"Iya bi, apa mau umi coba bangunin dulu"


"Gak usah mi, biar besok Abi vidio call lagi aja"

"Iya bi"

"Oh iya mi, ada yang mau abi ceritakan sebetul nya sama umi"

"Hah, cerita apa bi"

"Mi kenapa ya perasaan Abi dari kemarin kok ga enak hati terus"

"Ga enak hati kenapa bi"

"Ga tau mi, perasaan Abi seperti ada yang hilang"

"Mungkin Abi kecapean kali bi"

"Gak tau juga mi"

"Itu perasaan Abi aja"

"Yah mudah mudahan mi hanya perasaan Abi aja"

"Iya Abi sehat sehat ya disana"

"Iya umi juga jagain Tasha yaaa"

"Pasti dong bi"

"Yaudah mi Abi mau lanjut istirahat aja ya, soalnya besok Abi harus bangun pagi banget"

"Oh gitu ya bi, yaudah bi lanjut istirahat ya"

"Iya umi, yaudah asalamualaikum mi"

"Waalaikumsalam Abi"

Akhir nya suamiku pun menyudahi percakapan vidio call nya dengan ku dan berlanjut untuk beristirahat kembali, mengingat besok suamiku harus bangun lebih pagi di karenakan banyak pekerjaan yang harus suamiku selesaikan disana.

Akupun terdiam sejenak di kamar

Tasya tiba tiba meneteskan air mata saat suamiku bertanya dan merasa tidak enak hati. Apa yang telah aku lakukan telah menyakiti suamiku serta anaku sendiri, sambil air mata yang terus menerus menetes dan membasahi pipi ku, akupun memutuskan untuk menyudahi hubungan gelap ini bersama mang Dedi.

Begitu sakit saat apa yang Tasya dan Abi nya bicarakan kepadaku, akupun mencoba untuk membangunkan Tasya untuk memberi tahu bawasanya tadi Abi nya sudah vidio call saat Tasha masih terlelap tidur.

"Nakkkk, Tasha bangun"

"Hoammmm, apa mi Tasha masih ngantuk"

"Tadi Abi vidio call"

"Hah, mana mi handphone nya"

Tasha pun seketika bangun saat

mendengar Abi nya telah vidio call nya kembali.

"Udah di matiin lagi sama Abi, soalnya tadi Tasha lagi tidur, lagian Abi vidio call nya sebentar soalnya Abi harus istirahat"

"Yah ko di matiin si mi"

"Iya Abi perlu istirahat cape kasian nak"

"Oh gitu ya umi"

"Iya sayang, maafin umi yaaaaa"

"Kok umi minta maaf sama Tasha, emang umi salah apa?? Terus kok umi nangis si mi"

"Umi sudah banyak salah sama Tasha"

"Umi salah apa?? Umi jangan nangis Tasha jadi sedih umi"

"Iya nak engga kok, oh iya nak mulai besok Tasha jangan panggil om baik dengan sebutan ayah lagi yaa"

"Emang nya kenapa umi, om baik jahat ya sama umi"

"Engga kok, cuma Tasha harus janji sama umi ya mulai besok Tasha jangan panggil om baik dengan sebutan Ayah lagi yaa"

"Hmmm, iya mi Tasha janji"

"Pinter anak umi, panggil aja om baik dengan sebutan om aja ya kalau Tasha ketemu"

"Oke umi, tp umi jangan nangis lagi Tasha jadi sedih umi"

"Iya engga kok, umi udah gak nangis"

"Senyum dong mi"

"Iya Tasha ni umi senyum"

"Nah gitu dong mi"

"Yaudah sekarang Tasha tidur lagi ya, umi juga mau tidur ngantuk banget"

"Iya umi"

"Jangan lupa berdoa ya nak"

"Oke umi"

Akupun beranjak keluar dari kamar Tasha menuju kamarku guna untuk menemui mang Dedi dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan gelap ini, mungkin masih ada waktu untuk ku memperbaiki ini semua meski aku tidak bisa memaafkan diriku ini dengan semua yang sudah aku lakukan terhadap suami dan anakku.
Sesampainya di kamar, saat melihat mang Dedi ternyata dia sudah telanjang tanpa ada satupun pakaian yang melekat pada dirinya, "ya ampun kuatkanlah aku" gumam ku dalam hati.
 
Part 39
Terpaksa

"ehh dek Liya sayang"

"Duh mas"

"Kenapa dek, lihat ni mas mu udah siap siap sedari tadi"

"Maaf mas aku nya cape"

"Tadi udah janji kamu dek"

"Iya mas tapi____"

"Tapi apa dek, ayo sini penis mas sudah siap ni kmu jilat"

"Maaf mas Liya ga bisa"

"Mana janji mu dek, kenapa kmu jadi seperti ini"

"Bukan begitu mas aku saat ini

merasa begitu bersalah sama suami dan anakku"

"Bersalah kenapa dek"

"Mas ga sadar apa yang kita lakukan itu udah melewati batas mas, aku sudah menghianati suamiku sendiri dan telah mengajari anakku tentang kebohongan yang begitu besar"

"Tetapi kamu sudah janji dek sama mas, akan selalu menuruti semua perkataan mas"

"Maaf mas Liya seperti nya tidak bisa jika harus menerus melayani kmu"

"Yaudah engga apa apa dek, mas minta sekali ini aja yaa"

"Engga mas, lebih baik mas pulang sekarang, ga enak juga sama tetangga mas"

"Ada apa dengan kmu dek, tiba tiba kok seperti ini"

"Engga mas Liya hanya merasa bersalah atas semua yang sudah kita lakukan selama ini"

"Sudahlah dek tak usah kau pikir kan, nasi sudah jadi bubur ya diterima aja"

Akupun mencoba menolak permintaan mang Dedi untuk melayani nya kembali tetapi mang Dedi terus menerus memaksa ku dan berusaha membujukku supaya aku bisa kembali lagi seperti biasa nya yang suka akan persetubuhan mang Dedi terhadap ku.

"Tapi mas ini sudah gak bener"

"Udah sini kamu dek, jangan diam disitu ngobrol sini sama mas"

"Mas nya pake baju dulu" Akupun menyuruh mang Dedi untuk segera

memakai kembali pakaiannya.

"Iya iya dek tapi kamu sini dulu deh mas mau ngomong sebentar"

"Ga mas, Liya gak mau kalau mas masih telanjang seperti itu"

"Oh gitu ya dek, mulai berani ya sekarang nolak permintaan mas"

"Bukan begitu mas!!!" Belum sempat aku meneruskan pekerkataan ku tiba tiba mang Dedi melotot terus beranjak dari tempat tidur dan mencoba menarik tanganku serta mendorongku ke kasur.

"Diam kamu dek, jangan coba coba berani menolak kemauan ku"

"Apa apaan ini mas, kenapa kmu begitu kasar terhadap ku mas" Sambil menetaskan air mata akupun tak percaya jika mang Dedi berani kasar terhadapku ini

"Kenapa kamu gak suka dek"

"Iya mas aku gak suka sama lelaki yang kasar terhadap perempuan"

"HAHAHA, makannya jangan pernah buat Dedi marah, paham kamu dek"

"Tapi masss"

"Udah diam kamu dek" sekarang kamu turuti aja kemauan ku"

"Engga mau mas, aku sudah ga mau"

"Apa kamu bilang dek"

"Aku mau menyudahi hubungan ini mas"

"Enak aja kau dek"

"Liya mohon mas ini sudah terlalu jauh mas"

"Mau kau menyudahi hubungan kita dek"

"Iya mas, Liya minta maaf"

"HAHAHA, tak segampang itu dek"

"Maksud kamu mas"

"Kamu tak akan pernah bisa lepas dari genggaman ku dek"

"Aku mohon mas sudahi ini semua"

Akupun mencoba memohon untuk menyudahi hubungan gelap ini bersama mang Dedi, tetapi mang Dedi masih sangat keras kepala dan tidak mau menyudahi hubungan bersama ku.

"Tak semudah itu dek Liya sayang"

"Kenapa mas"

"Kalau dek Liya ingin menyudahi hubungan kita ini mas hanya minta satu permintaan"

"Permintaan apa mas"

"Dek Liya sayang harus melayani mas malam ini, gimana dek"

Akupun berpikir sejenak, sebener nya aku sudah tidak mau melakukan persetuban kembali bersama mang Dedi tetapi demi menyudahi ini semua akhir nya akupun menyetujui permintaan mang Dedi dengan sangat terpaksa.

"Yaudah mas tapi hanya malam ini aja kan mas"

"Iya sayang"

"Yaudah mas, tetapi mas jam 3 dini hari harus sudah pulang ya mas"

"Lah kenapa dek??"

"Ga enak mas nanti kalau ada orang liat kalau mas keluar rumah Liya di pagi hari"


"Oke dek Liya mas setuju deh"

"Makasih ya mas"

"Yaudah yuk sayang kita mulai permainan ini"

"AHH iya mas, oh ya mas satu lagi"

"Apa dek Liya"

"Mulai besok dan seterus nya mas jangan pernah menemui Tasha lagi ya, terus jangan menyuruh Tasha untuk memanggil mas dengan sebutan ayah"

"Lho kenapa dek Liya sayang

"Mas Liya mohon" sambil meneteskan air mata kembali aku memohon ke mang Dedi.

"Yaudahlah iya dek"

"Hmmmm, makasih ya mas"

"Yaudah yuk dek mulai liat penis mas mu ini udah siap buat di jilat dan di kulum mulut mu"HAHAHA

"AHHH iya masss" akupun segera mendekatkan bibir mungilku ke penis mang Dedi dan mencoba menjilati serta mengulum penis nya tetapi mang Dedi mencoba memberhentikan nya.

"Sebentar dek Liya sayang, udah ga sabaran banget si" HAHAHA

"Kenapa mas"

Mang Dedi pun melangkah ke meja rias ku dan mencoba mainkan smartphone nya sebentar setelah itu mang Dedi menyimpan smartphone nya dengan posisi berdiri dengan kamera belakang nya menghadapku. Akupun merasakan aneh apa yang telah mang Dedi lakukan dengan smartphone nya.

"Udah dek yuk kita lanjut lagi"

"Sebentar mas, apa yang mas lakukan sama smartphone mu mas"

"Mas cuma rekam aja dek buat kenang kenangan kan ini persetubuhan terakhir mas sama kamu dek"

"Aku gak mau mas jangan di rekam"

"Oh kamu menolak kembali dek"

"Aku gak mau mas kalau di rekam rekam seperti itu"

"Baiklah dek ini smartphone mu kan"

"Hah, kok ada di kamu mas"

"HAHAHA, mau aku Vidio call suamimu sekarang dek dan membuka semua rahasia kita"

"Jangan mas aku mohon" akupun kembali menangis memohon ke mang

Dedi jangan melakukan hal bodoh"

"Kamu gak mau kan dek"

"Iya mas Liya mohon jangan ya mas, jangan vidio call suamiku mas"

"Beneran dek Liya gak mau kalau mas vidio call suami dek Liya terus membongkar semua perselingkuhan ini semua??"

"Gak mau mas jangan Liya mohon"

"Kalau dek Liya sayang gak mau, harus nurut sama mas ya, kan hanya malam ini aja"

"Iya iya mas tapi hanya malam ini aja kan mas"

"Iya Liya sayangku"

"Nah sekarang mas mau rekam persetubuhan kita ini dek buat kenang kenangan mas lagian kan ini yang terakhir

dek kita berhubungan"

"Iya mas tapi" belum sempat aku meneruskan kata kata ku kembali mang Dedi mengancam ku.

"Diem kmu dek, katanya mau nurutin mas untuk malam ini, yaudah mas vidio Call suami aja"

"Eh jangan jangan masss"

"Makanya nurut dong kamu dek sama masmu ini"

"Tapi mas sudah rekam hapus lagi ya mas"

"Hah, hapus lagi gimana dek Liya sayang kan buat kenang kenangan mas kalau nanti mas tiba tiba kangen sama kmu dek"

"Tapi mas jangan sebar sebar vidio nya ya mas"

"Iya sayangku"

"Mas harus janji sama Liya"

"Iya dek Liya sayang mas janji ga akan sebar sebar vidio nya"HAHAHA

"Yaudah mas kalau mas sudah janji"

"Oke dek Liya sayang, yaudah sebentar ya biar mas ulangi kembali rekaman vidio nya"

"Iya mas"

"Oke sudah ketangkap semua dek posisi nya sudah pas, yuk dek di mulai penis mas mu ini sudah kengen sama bibir mu itu"

"Iyaaa mass"

Setalah mang Dedi memposisikan kamera smartphone nya untuk merekam persetubuhan ku bersama nya,

sebenernya aku takut kalau mang Dedi akan menyebarkan vidio nya atau bahkan akan dikirim ke suamiku tetapi aku mencoba percaya kepada nya demi untuk menyudahi ini semua, Lagi pula mang Dedi telah berjanji padaku Tidak akan menyebarkan vidio nya.
 
Part 40

Sebab Akibat

Dengan posisi mang Dedi yang sudah telanjang tepat di hadapan ku, akupun mencoba mendekatkan mulutku ke penis mang dedi dan mencoba meraih penis mang Dedi dengan tanganku, sambil meneteskan air mata akupun terpaksa mengocok penis mang Dedi dengan tanganku. Sungguh terkejut saat tangan mang Dedi menjambak rambut ku dan dengan kasarnya memaksa mulutku untuk segera menjilati dan mengulum penis nya itu.

"Ayo dek Liya sayang cepet dong"

"Iya mas sebentar"

"Jangan hanya di di kocok dong dek, ayo main kan mulutmu di penisku ini dek"

"Ahh sakit mas, pelan pelan jangan kasar seperti ini"

"Makannya jangan pura pura gak mau kau dek"

"Mas kenapa begitu jahat sama aku"

"Makannya kalau gak mau mas kasar main seperti biasa jangan pura pura kau menyesali ini semua"

"Aku bener bener menyesal mas" sambil menatap muka mang Dedi yang di mana rambutku masih mang Dedi Jambak

"Sudah dek main yang bener kalau gak mas gak akan segan segan kasar sama kamu"

"Jangan mas"

"Alah lama ayo mainkan mulutmu di penisku"

Akupun dipaksa untuk menjilati penis mang Dedi dan mulai mengulum penis nya dengan mulut mungilku ini, sambil menjambak rambutku mang Dedi memaksakan penisnya masuk semua ke mulutku dan tidak sedikitpun memberi ruang pada mulutku untuk bernafas sejenak sehingga akupun sulit bernafas dan mulai tersendat sama penis mang Dedi yang saat ini berada penuh di mulutku ini.

"Ayo dek Liya sayang, mulutmu emang enak sekali rasa nya" begitulah racauan mang Dedi saat penis nya ku mainkan dimulutku.

Cukup lama aku mengulum penis mang Dedi sehingga beberapa kali mulutku hapir saja mau muntah karena tersendat penis mang Dedi.

"AHHHH begitu nikmat nya mulutmu dek, terus sayang nikmatilah" begitulah racauan mang dedi.

Mang Dedi pun mulai memaju mundurkan penis nya dengan cepat dimulutku seperti ingin mengeluarkan sperma nya di mulutku, akupun sedikit kaget dan takut karena jika mang Dedi mengeluarkan spermanya di mulutku terpaksa aku harus menelan semua sperma mang Dedi serta harus melumat habis sperma sperma mang Dedi yang masih ada di penis nya.

"AHHH, ayoo dek enak banget sayang kamu memang hebat, Uhhhh dekkkkkk masss keluarin ni dimulutmu dek AHHHH, Telan semua dek jangan sampai tersisa AHHH"

Betul seperti dugaan ku mang Dedi akan mengeluarkan sperma nya di mulutku dan memaksa untuk menelan semua sperma nya yang di mana saat mang Dedi mengeluarkan sperma nya rambutku di Jambak dan ditekan kepalaku seolah olah tidak diperbolehkan untuk ku melepaskan penis mang Dedi dalam mulutku dan memaksa sperma mang Dedi untuk aku telan semuanya.

Akhir nya akupun terpaksa menelen semua sperma mang Dedi walaupun sedikit jijik karena bau dan rasa nya yang begitu aneh.

"Enak kan dek Liya sayang??" Sambil melotot menatap ku.

Akupun terpaksa menjawab pertanyaan mang Dedi karena aku takut mang Dedi memperlakukan ku dengan kasar, sambil menjilati sperma mang Dedi yang masih tersisa di penis nya itu akupun mengangguk kan kepalaku dan menjawab pertanyaannya.

"Hmmmm, iya mas enak"


"Enak aja dek Liya sayang" kembali mang Dedi melontarkan pertanyaan yang membuatku merasa takut untuk tidak menjawab nya.

"Iya mas enak banget"

"Nah gitu dong dek, ayo jilati semuanya jangan ada yang tersisa ya dek" akupun menganggukkan kepalaku.

"Ayo sekarang dek Liya sayang menari buat mas Ya seperti apa yang dek Liya pernah lakukan saat ke kontrakan mas"

"Hah, apa mas menari !!!, Liya gak mau mas" Akupun sedikit kaget saat mang Dedi menyuruhku menari seperti apa yang pernah aku lakukan di kontrakan mang Dedi.

"Bener dek kamu gak mau??" Seperti biasa mang Dedi melototi ku kembali, akupun mencoba menolak Kembali tetapi apa daya aku harus menuruti nya untuk kali ini saja.

"Please mas aku gak mau jangan seperti ini"

"Udah dek cepetan kamu mau permainan ini yang terakhir kan"

"Yaudah mas iyaaaaaa"

Akupun mulai menari di hadapan mang Dedi dan kamera handphone mang Dedi, dengan terpaksa akupun mulai menari nari di hadapan mang Dedi yang tertawa penuh kemenangan sambil memutar musik dangdut di smartphone ku , ampunilah istrimu ini suamiku sambil menetaskan air mata akupun terus menari nari di hadapan mang Dedi dan kamera nya.

"Yang semangat dong dek Liya sayang"

"Iya mas"

"Kok beda seperti saat di kontrakan mas nari nya dek, lemes gitu"

"Liya cape mas"

"Jangan banyak alasan kamu dek, ayo lakukan sayang"

Akupun menari nari seperti apa yang mang Dedi perintahkan dengan sangat terpaksa akupun menuruti semua yang mang Dedi mau.

"Ayo dek Liya sayang sambil di mainin dong payudara mu itu"

"Iya mass" akupun mulai memainkan payudaraku di balik baju tidur ku ini.

"Nah gitu sayang terus remas payudara mu dek"

"Hmmmmm, udah ya mas"

"Apa kamu bilang dek"

"Aku cape mas"

"Terusin ayo jangan berhenti sebelum aku suruh dek"

"Ahhh Masss Liya sungguh cape"

"Mas gak peduli dek lanjut pokok nya, mau mas vidio call ni suamimu"

"Jangan, iya iya mas Liya lanjutin"

bigitu bodohnya kamu Liya gara gara nafsu birahi diriku menjadi seperti ini. Racauku dalam hati

"Nah gitu sayang"

"Iya masss"

Sambil menari nari dan meremas remas payudaraku mang Dedi pun tak henti henti nya merekam dan terus mengancamku sehingga aku dengan berat hati harus menuruti semua perkataan mang Dedi.

"Pintar kali kau dek Liya sayang, ayo sekarang buka baju mu itu dek"

"liiiiyyyyaaaa mas"

"Ayo dek mantap kali kau ini dek Liya sayang HAHAHAHAH"

Sedikit sedikit akupun mulai membuka kancing baju tidurku satu persatu sampai akhir nya terlihatlah payudara ku yang masih terbalut bara yang belum aku buka.

"Widihhhh indah nya tubuh mu dek"

Akupun terus menari nari dihadapan mang Dedi yang mulai menikmati tubuhku ini.

"Buka bara nya dek Liya sayang"

"Iya mas aku buka"

"Pintar emang ni sayang ku" HАНАНА.

Akupun mencoba membuka bara ku yang kini sudah terlihat jelas payudaraku tanpa ada yang menutupi nya lagi.

"Nah kan indah keliatan nya sayang, sekarang mainin ayo dek payudara mu remas remas sama ke dua tangan mu jangan lupa kau pelintir pelintir putingmu itu"

"Iyaaa masss" begitu hina nya diriku di hadapan mang Dedi, aku sungguh ingin sekali menyudahi ini semua.

"Wawawww hebat kali kau dek bisa buat penis mas berdiri kembali" HAHAHA

Sambil melihatku menari nari dan memainkan payudaraku penis mang Dedi pun mulai berdiri tegak.

"Uhhh dek liat penis mas mu ini apa kamu rela meninggalkan nya" HAHAHA
Begitulah racauan mang Dedi sambil tangannya memainkan penis nya sendiri.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd