Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT RealStory kisahku dengan suami

Dengan om-om tua.

(tahun 2018)
ditengah malam, saat suamiku sedang kerja, orangtuaku menghubungi suamiku karena ketubanku sudah pecah.
namun paginya aku menjalani operasi cesar saat melahirkan putra pertamaku.
aku sebenarnya sudah berusaha untuk lahir dengan normal, tapi setelah dokter memeriksa keadaanku, air ketuban nya tidak cukup untuk mendorong bayiku keluar.
sebentar lagi umurnya akan 3 tahun sekarang, dan wajahnya sangat mirip dengan ayahnya, ya suamiku.
dan kata dokter, aku baru boleh melahirkan lagi setelah 2 atau 3 tahun kemudian.

alhamdulillah walau melalui cesar, aku memiliki ASI untuk bayiku.
aku memberikan full ASI untuk bayiku sampai dia berumur 1 tahun.
setelah berumur 1 tahun, barulah diselang-seling dengan susu formula.

dari setelah melahirkan sampai bayiku berumur 1 tahun, suamiku baru 1x berhubungan seks denganku, itu pun aku yang memaksanya, suamiku tidak mau berhubungan seks dengan ku karena katanya dia takut anak kami bangun akibat gerakan di tempat tidur.
dan benar saja, 1x itu juga tidak sampai tuntas, karena bayi kami menangis.

beberapa bulan setelah bayiku sudah berumur 1 tahun. suamiku mengajak aku jalan-jalan untuk refreshing ke kota M selama beberapa hari.
karena bayi kami sudah bisa minum susu formula, kami menitipkan bayi kami kepada orangtuaku.
setelah makan siang, aku dan suamiku pun berangkat.

kami sampai ke kota M di jam malam.
karena terlalu larut, kami menaiki becak mencari makan malam dan hotel terdekat, kami pun mendapati hotel melati, rencana kami nginap untuk malam ini saja besoknya barulah mencari hotel yang lebih baik.
saat suami sedang berbicara dengan resepsionis, aku duduk dikursi menunggu suami, terlihat beberapa pria tua dan muda melirik kearahku.
suamiku lalu datang menghampiriku, untungnya suamiku tidak terlalu lama.
"kita dapat kamar atas". kata suamiku.

hotelnya semi permanen dan mungkin ada 3 lantai, tapi aku memang tidak memastikannya ke atas.
kami dapat kamar yang di lantai 2.
didalam kamarnya cukup luas namun masih berdindingkan triplek, tidak ada kamar mandi didalam kamar, lampu nya hanya 1 dan itu pun berwarna kuning membuat pencahayaan dalam kamar ini menjadi remang, sedangkan diluar kamar lampunya putih dan lebih terang, wajar saja hotel ini cukup murah untuk penginapan 1 malam.

saat sedang istirahat sambil memeluk suami diatas kasur tua.

S; "udah lama nih gak main bertiga".
A; "jangankan bertiga, kapan terakhir kita berdua aja gak ingat".
S; "haha, iya yah".
A; "jadi, ayuk, dah pengen nih". kataku sambil mengelus burung suami dari balik celananya.
S; "jangan dulu, aku ada rencana".
A; "apa?".

suamiku menunjukan app berlogo api yang belum di instal di hp nya.

A; "itu apa?".
S; "app cari pasangan".
A; "terus?".
S; "kita cari pasangan disini, untuk besok".

suamiku pun menginstal app itu dari hpku, karena hp nya saat itu lowbat.
suamiku juga baru pertama kali mencoba app itu, jadi masih belajar caranya.
setelah suamiku tau cara nya, suamiku menjelaskan padaku cara menggunakan app itu.

"sayang aja yang pilih orang nya, bebas, mau tua/muda, mau 1 2 atau 3 bebas, haha". kata suami.

aku pun memilih setiap orang yang terlihat menarik dari app itu, cukup banyak.
suamiku lalu mandi, kamar mandi nya ada di luar kamar, di ujung lorong.
setelah suamiku mandi, suamiku menemani aku memilih orang dari app itu, dia ikut membaca chat dengan orang-orang.
dari sekian banyak, ada beberapa orang kandidat pilihan ku, tapi aku hanya mau 1 orang aja.
dan suamiku yang memilih 1 orang itu.
tapi beberapa pilihan ku gagal meyakinkan suamiku.

setelah cukup panjang daftar orang yang chat, terpilihlah 1 orang yang bisa meyakinkan suamiku, dan aku pun setuju.
foto nya terlihat sudah tua, atau lebih tepat nya om-om.
chatingan nya tenang dan dewasa.
dalam chat itu, om itu juga menawarkan untuk menginap dirumahnya saja.
dan om itu menyanggupi untuk menjemput kami besok pagi.
"bagus, gitu lebih baik". kata suamiku,

awalnya aku ragu dengan tawaran om itu.
"besok lihat aja, kalau gak cocok, nyari hotel aja". kata suamiku meyakinkan aku.
lalu kami pun bertukar id app Garis dengan om itu, yang mana om itu juga harus menginstal app Garis itu lebih dulu.

"sayang gak mandi?". tanya suamiku.
ku lihat sudah jam 1 lewat, tapi masih terdengar suara orang ramai yang ngobrol di lorong lantai 2 ini.
aku pikir besok pagi aja mandinya.

sadar ada beberapa orang yang di lorong lantai dua.
S; "oh iya, sayang bawa lingerie kan?".
A; "iya bawa".
S; "yang mana?".

aku membuka tasku dan mengeluarkan lingerie berwarna merah berkain tipis, dan transparan pada bagian payudaranya.

"mantap". kata suami yang membuatku tersenyum.
"sudah lama gak lihat sayang eksib, coba pakai ini sekarang, terus mandi". lanjutnya.
aku pun menurutinya.
setelah melepas pakaianku, saat aku hendak memakai lingerie.
"jangan pakai daleman, buka aja". kata suami.
aku pun melepas pakaian dalam ku lalu memakai lingerie itu.

setelah memakai lingerie itu, aku pun keluar dari kamar dan terlihat ada 3 pemuda sedang mengobrol di lorong tadi, 2 dari 3 pemuda itu melihat kearahku.
saat aku sedang menutup pintu kamar.
"weh, cantik weh" terdengar suara mereka berbisik.
aku harus berjalan melewati mereka karena kamar mandi nya ada di ujung lorong ini.
saat berjalan, aku berusaha menutup daerah payudaraku dengan handuk yang kubawa.
saat jarak ku sudah mendekati mereka.

"hai dek".
"halo sayang".
"mau mandi, ikut dong".

ucap pemuda-pemuda itu.
aku tak menghiraukan mereka, aku terus berjalan saja sambil menundukkan kepalaku.
sampai salah satu dari mereka membentangkan tangan nya hingga menyentuh dinding di depan nya, aku pun berhenti di tengah mereka.

"sombong kali dek, mau kemana?". kata pemuda yang menghalangi jalan ku.
belum sempat aku menjawab, tiba-tiba salah satu pintu kamar terbuka, perhatian pemuda itu teralihkan saat dari pintu itu keluar om-om penghuni kamar tersebut yang melihat kearah kami.
melihat ada celah, aku pun melewati hadangan pemuda itu.

"kayaknya gak pakai bh dan cd dia" terdengar bisikan mereka pelan.

om tadi ternyata menuju kamar mandi yang sama dan masuk lebih dulu.
aku pun menunggu nya sambil berdiri bersandar pada dinding karena tidak ada tempat duduk.
aku tidak mungkin berjongkok karena lingerie yang ku kenakan ini sangat pendek dan akan tersingkap kalau aku berjongkok.
aku lupa membawa hp ku, sedangkan pemuda itu terus melihat gerak-gerikku disini.
salah satu pemuda itu berjalan mendekat hingga dia kini berdiri di depanku, dia meletakkan satu tangan nya pada dinding di belakangku dan tangan satunya lagi di dalam kantong hoodie nya yang terlihat ketat dan kekecilan untuk tubuhnya.
ketiga pemuda itu wajahnya memang jelek semua, tapi yang datang padaku ini adalah yang terjelek dari yang lain nya.

"hey". panggilnya, aku lalu melihat matanya dan disaat yang sama aku dapat mencium bau mulut yang hampir membuatku muntah, tapi aku menahan nya agar tidak muntah dengan menutup mulut dan hidungku dengan handuk yang ku pegang.

J; "bukan orang sini ya?".
A; (menggelengkan kepala).
J; "ngomonglah". (sambil menarik handukku).
A; "bukan".
J; "pantes kami gak pernah lihat, tinggal dimana?".
A; "di ***** (alamat kost ku dulu).
J; "oh yang deket kampus itu?".
A; (menganggukkan kepala).
J; "jadi adek lagi di BO kah?".
A; "iya" (jawabku asal).
J; "berapa sekali main?".
A; "dua setengah" (jawabku asal).
J; "wih, mahal juga ya?".

kata nya sambil tersenyum melihat kearah kedua teman nya disana.

J; "kalau patungan bertiga bisa?".
A; (menggelengkan kepala).

lalu dia mendekatkan wajahnya pada wajahku.

"kalau sama aku gratis, bisa?". katanya lagi.

aku melihat matanya, dia tersenyum.

"tapi aku tau kok". katanya sambil mencoba menarik handuk dari tanganku, aku menundukkan kepalaku, lalu dia sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya pada wajahku.

"aku tau kamu gak pakai daleman kan?" bisiknya.
aku merasakan tangan nya menyentuh paha bagian dalam ku yang perlahan semakin naik keatas, hingga saat aku merasakan tangan nya hampir mencapai vaginaku.
tiba-tiba pintu kamar mandi di belakang nya terbuka, om itu keluar setelah selesai menggunakan kamar mandi.
saat dia menoleh kebelakang, aku langsung melewatinya dan masuk ke kamar mandi.
lalu terdengar suara teman nya menertawakan nya.
didalam kamar mandi aku langsung dapat mencium aroma yang tidak enak, tapi aku merasa lebih aman didalam sini, dan kalau di pikir-pikir lagi tanpa sadar om itu telah 2x menyelamatkanku dari pemuda itu.

setelah mandi, aku membuka pelan pintu lalu mengeluarkan kepalaku.
pemuda-pemuda itu sudah tidak ada, mereka sudah pergi.
aku lalu berjalan cepat menuju kamar kami.
didalam kulihat suamiku yang tertawa melihat kehadiranku.
setelah itu dia kembali melanjutkan chatingan dengan om kenalan dari app logo api tadi sampai aku tertidur lebih dulu karena ngantuk.
 
besok pagi nya, suami menghubungi om kenalan dari app itu untuk menjemput kami pagi ini, kami bersiap-siap juga untuk mandi bergantian.
setelah itu hp suamiku berbunyi yang ternyata om itu telah sampai menunggu didepan, kami pun bergegas.

di luar terlihat ada seorang pria tua melihat kearah kami dari dalam mobil kijang super, lalu pria itu turun dari mobilnya yang ternyata dialah om yang dari app itu.
dia terlihat mengenakan kemeja yang di gulung bagian lengan nya dan mengenakan celana jeans yang kumal, kulit nya sedikit gelap dengan perut yang buncit, tingginya mungkin sama dengan suamiku.
setelah bersalaman dia mempersilahkan kami masuk ke mobilnya.

S; "nyari sarapan dulu kita pak".
O; "ok, mau sarapan apa?".
S; "yang mana yang enak aja".

kami pun sarapan bertiga.
sepanjang perjalanan, kami hanya mendengar cerita tentang kehidupan pribadi om itu.

singkat nya, om itu pernah masuk penjara karena pemakaian narkotika jenis *****, dan baru bebas kurang lebih 2 tahun yang lalu.
kedua anaknya sudah kerja dan tinggal diluar kota bersama ibu mereka yang sudah membawa semua uang dan barang-barang milik om itu hingga yang tersisa hanya mobil dan rumah karena hak milik atas nama om itu sendiri.
setelah bebas om itu sulit mendapatkan pekerjaan dan salah satu anaknya membelikannya sebuah becak motor agar bisa tetap mencari uang.
tapi dia sulit mendapatkan penumpang karena sudah banyak ojol.

setelah sarapan.
O; "jadi mau kemana lagi ini?".
S; "antarin istriku belanja dulu ke mall".

sesampainya di mall, suamiku memilih tinggal berdua bersama om itu didalam mobil menunggu aku belanja sendirian.
aku pun meninggalkan mereka.
saat sedang memilih pakaian, hp didalam tas ku bergetar.

"sayang, nanti belikan 2 kemeja, 2 celana, dan satu kotak cd untuk om ini". isi pesan suamiku yang aku pun membelikan nya.

kulihat sudah jam 2 siang.
aku pun keluar dari mall itu untuk makan siang bersama mereka.
setelah makan siang kami pun langsung dibawa menuju rumah om itu.
dari luar rumahnya terlihat tidak terawat, dindingnya hampir menyatu dengan ruko disebelahnya.
didalam rumahnya juga terlihat gelap padahal masih siang, tapi mungkin karena langit diluar juga sedang mendung.
terlihat lemari hias dari kayu yang rusak dan kosong tidak ada barang apa pun didalam nya.
kami pun meletakkan barang kami didalam lalu duduk di sofa yang terlihat sudah usang.

"santai aja, aku mau ke kamar mandi dulu". katanya meninggalkan aku dan suamiku.

"oh ya nanti kami pergi beli cemilan yaa, biar bisa lebih relax". kata suamiku.

lalu om itu datang, aku menanyakan arah kiblat pada om itu setelah itu aku permisi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
dalam kamar mandi nya banyak lumut disetiap sudutnya.
mungkin karena dia tinggal sendiri jadi tidak ada yang mengurus rumah nya.
setelah aku kembali kedepan.
mereka mau pergi beli makanan dan minuman.
aku ditinggal dalam rumah ini sendirian dan dikunci dari luar.
aku sempat takut karena rumah ini cukup menyeramkan.

setelah sholat, terdengar suara rintikan air pada seng rumah ini, menandakan hujan mulai turun.
aku juga sempat ketiduran beberapa saat hingga kemudian terdengar suara pintu dibuka, mereka pulang dengan membawa 3 bungkus plastik besar berisi makanan, minuman, dan beberapa perlengkapan mandi.
om itu mandi lebih dulu karena seluruh tubuhnya basah karena mereka perginya naik becak milik om itu.
saat om itu mandi, suamiku bilang kalau mereka sempat singgah ketempat jual jamu atas permintaan om itu.
setelah om itu selesai, giliran suamiku yang mandi.

saat om itu keluar kamar dengan hanya mengenakan celana pendek dan singlet yang sudah longgar dan banyak bolongnya, aku menyerahkan bungkusan plastik berisi pakaian yang kubeli tadi padanya.

O; "aduh gak perlu repot-repot kalian".
A; "tadi suamiku yang suruh beli".
O; "aduh, terimakasih ya".

lalu dia menceritakan apa yang dia dan suamiku ceritakan saat aku sedang belanja tadi.
ternyata suamiku gantian bercerita tentang kehidupan kami dan tentunya juga tentang pertualangan seks kami.
aku hanya bilang iya dan iya saja.

suamiku datang setelah selesai mandi lalu duduk disebelahku untuk melanjutkan pembicaraan tentang kehidupan kami sambil mengemil makan yang mereka beli tadi.
ditengah pembicaraan om itu permisi mau mengambil sesuatu dari kamarnya, saat keluar dari kamarnya terlihat dia membawa sebuah botol.

O; "kalian mau ini?".
A; "apa?".
O; "amer".
A; "ha?".
S; "anggur merah, engga deh pak, bapak aja yang minum".
O; "oh, gapapa ya kalau aku minum ini?".
S; "iya gapapa".

aku tidak pernah menyentuh setetes pun minuman keras, karena di keluarga kami tidak ada yang pemabuk.
ditambah lagi yang aku tau kalau meminum minuman itu sholatnya tidak akan diterima selama 40 hari.

suara cerita kami semakin kurang jelas karena suara hujan diluar yang semakin deras.
aku sempat permisi meninggalkan mereka untuk menunaikan sholat magrib dan juga isya.

lalu saat sekitar jam 10 malam, hujan sudah mulai mereda.
"jadi, kapan bisa kita mulai?". buka om itu.

aku dan suamiku saling tatap-tatapan lalu mencium bibirku.
om itu tadi bangkit dari tempatnya dan duduk disebelahku dan mulai meremas payudaraku dari luar bajuku.
setelah itu tangan mengangkat rok ku keatas dan mulai mengelus-elus lututku pahaku hingga sampai kebagian vaginaku.
lalu diangkatnya satu kakiku dan diletakkannya diatas pahanya.
dengan jari tangan nya dia menekan-nekan bibir vaginaku yang masih terhalang cd yang ku kenakan.

"hmmph". desahku yang tertahan oleh ciuman dengan suamiku saat tangan om itu menarik kesamping kain cd yang kukenakan dan memasukkan jari nya kedalam vaginaku.
suamiku lalu melepaskan ciumannya lalu dia pindah tempat duduk.
melihat suamiku yang pergi, om itu meraih wajahku lalu mulai mendaratkan ciuman dibibirku, aku dapat merasakan panas dan bau miras dari mulutnya.
suamiku mulai merekam adegan ini.
setelah puas menciumku, om itu mengangkat kaos tangan panjangku hingga terlepas.
om itu terlihat tersenyum saat matanya tertuju pada payudaraku yang masih tertutup bra.

"kenapa om?". tanyaku.
"engga, ini bagus banget". puji nya yang kemudian tangan nya meremas kedua payudaraku dari luar bra.
merasa tidak puas, dia menurunkan tali bra ku dan terlihatlah kedua bukit payudaraku, tak tahan om itu lalu menghisap puting payudaraku bergantian.
hisapan nya sangat kuat, aku dapat merasakan air susuku yang ikut mengalir keluar saat di hisapnya puting payudaraku.
dengan perlahan tubuhku di tidurkan di atas sofa itu, diciumnya permukaan perutku hingga sampai pada bekas jahitan operasi ku, dia menjilatnya tepat di bekas luka itu.
lalu ditariknya rok ku bersama cd yang ku kenakan hingga terlepas.
dibuka nya pahaku melebar dan mulai mencium bibir vaginaku yang sudah tidak berbulu.
aku memang sudah mencukurnya dirumah sebelum kami berangkat ke kota ini.

"enak, wangi". katanya saat dia melepaskan jilatan nya pada vaginaku.
lalu dia kembali melanjutkan aktifitasnya dibawahku.

"aaahhhh sshh ahhh" desahku saat jari tangan nya masuk kedalam vaginaku sedangkan lidahnya menari di klitorisku.
tubuhku tersentak, aku merasakan rangsangan yang luar biasa pada vaginaku.
aku sempat menjambak rambut om itu, tapi aku segera melepaskan tanganku dan beralih pada sisi sofa yang kuremas saat aku merasakan orgasm pertamaku sejak melahirkan.
om itu dengan lahapnya menghisap hingga habis cairan yang keluar dari vaginaku.

"ojol bangsat!!". teriak om itu.
om itu kesal karena teringat cerita tentang aku yang baru menikah lalu berhubungan seks dengan salah satu ojol itu.

"dah, gantian sayang". kata om itu yang berdiri sambil menurunkan celananya.
burung om itu belum tegang sepenuhnya tapi yang membuat aku terkejut adalah ukuran nya yang bahkan lebih panjang dan besar dari milik suamiku.
kulit tubuh om itu memang hitam, tapi burungnya lebih hitam.
om itu kemudian duduk disampingku, aku langsung meraih burung om itu dan mulai mengkocoknya.
dia tersenyum saat melihat wajahku yang kubalas dengan senyum juga.
tangan nya meraih kepala belakangku dan menekan nya menuju burungnya, aku pun membuka mulutku.

"aaahh". desahnya saat aku mulai menghisap burungnya.
awalnya aku bisa memasukan setengahnya kedalam mulutku, lalu setelah beberapa menit saat burungnya sudah tegang sepenuhnya, ukuran nya juga jadi bertambah, aku hanya bisa memasukkan 1/3 nya saja.
aku pun menjilati seluruh batang sampai kantung berbulu milik om itu.

"aduhh ahh". teriak om itu saat aku menarik salah satu bijinya dengan mulutku.
3 menit kemudian aku direbahkannya lagi tubuhku dan dibukanya kedua pahaku lalu dia menempatkan ujung burungnya pada bibir vaginaku.
suamiku berdiri mendekati kami sambil merekam adegan yang dinanti.
sangat kontras warna burung om itu yang hitam dengan permukaan vaginaku yang putih.
pelan-pelan di dorongnya masuk sedikit demi sedikit, vaginaku terasa penuh.
setelah lama tidak besetubuh dengan suamiku, vaginaku terasa sesak walau belum sepenuhnya burung om itu masuk.
om itu menciumi leherku saat menusukkan burungnya keluar masuk didalam vaginaku.
suamiku meremas salah satu payudaraku lalu setelah itu kembali duduk.
om itu kemudian mencengkram kedua payudaraku dan menghisapnya dengan rakus sampai mengeluarkan bunyi pada setiap hisapannya.

kembali terdengar suara hujan merintik mengenai seng rumah ini, suamiku menghentikan rekaman nya.
suamiku menikmati tontonan aku istrinya yang disetubuhi oleh om-om tua yang baru dikenal belum satu hari.

"aku mau bawa kedepan boleh?". tanya om itu pada suamiku yang disetujui oleh suami.
om itu kemudian menarik tanganku membuatku mengikutinya menuju pintu depan, suamiku tetap duduk di sofanya sambil memakan kacang kulit yang mereka beli tadi.
saat pintu terbuka, dinginnya hawa malam dan hujan langsung menghujam tubuh bugilku, ditariknya lagi tanganku hingga mendekat ke pagar dinding setinggi 1 meter pembatas rumahnya dengan ruko disebelahnya.
aku berdiri berpegangan pada atas pagar dinding itu, dari belakang di buka nya kaki ku sedikit melebar dan dengan sekali dorongan burungnya kembali masuk kedalam vaginaku lagi.

percikan air hujan sesekali mengenai tubuh kami.
sesekali aku merasakan merinding saat ada hembusan angin yang dingin.

om itu meremas-remas kedua payudaraku tanpa menghentikan sodokan nya dibelakangku.
aku di kejutkan dengan ada nya sorot lampu dari belakang yang ternyata ada mobil truck yang lewat.
apakah mereka melihatnya?
aku tidak tau.
lalu tanpa melepaskan burungnya dari vaginaku, om itu menarik kedua tanganku dari belakang, aku terpaksa mengikutinya berjalan lebih kedepan, lalu dia kembali menyodok ku dari belakang tapi sambil memeluk ku, aku yang mulai kedinginan merasa nyaman karena terasa hangatnya tubuh om itu saat memeluk tubuhku.

posisiku menghadap tepat kedepan jalan dengan payudara yang tergantung tak tertahankan karena kedua tanganku dibelakang dipegang oleh om itu.
sekitar 10 menit aku disetubuhi seperti ini, ada beberapa mobil dan truck yang berjalan melewati kami, beberapa membunyikan klakson nya ketika tepat di depan kami, namun ada juga yang berteriak "woi" dari kaca jendela mobilnya setelah itu terus jalan melewati kami.

saat turun hujan kembali deras, om itu mengajak masuk kedalam.
terlihat suamiku yang sudah tertidur disofa.
"dalam kamar aja yuk, kasihan nanti suamimu terganggu tidurnya nanti". ajak om itu sambil menadahkan tangannya padaku, aku pun meraihnya.
aku lalu mengikutinya berjalan menuju kamarnya.

kamarnya cukup luas namun tidak banyak barang didalamnya.
hanya kasur dengan ranjang besi dan lemari pakaian nya saja.
terlihat juga jendela kamarnya yang sudah di blok pakai kayu.
kamar ini juga tidak terlalu terang karena lampunya yang kecil.

"duduk". kata om itu, aku pun duduk di atas kasurnya.
dia melepaskan singlet yang dikenakan nya, kini kami berdua telah bugil.
lalu om itu merebahkan tubuh nya diatas kasur.
"sini naik". perintahnya yang aku pun berjongkok tepat diatas burungnya.
digeseknya ujung burungnya pada bibir vaginaku lalu dengan sekali dorongan burungnya langsung menyeruak masuk.
om itu menarik rambutku kedepan membuat aku membungkuk lalu kami berciuman.
tangan nya mengelus-elus bongkahan pantatku dan sesekali di cubitnya.

"aaaahhhh aaahhhh". desahku saat om itu menaikkan temponya, membuatku tak bisa menahan suara dari desahanku.
dia kemudian mendorong tubuhku tegak lalu membiarkan aku menggerakkan tubuhku naik turun membuat aku menjadi menunggangi burungnya.
setelah beberapa saat, dia menurunkanku dari atas tubuhnya.
dia turun dan berjalan menuju lemarinya seperti mengambil sesuatu.
ternyata dia mengambil rokok.
setelah dia menyalakan rokoknya, dia menghampiri tububku.
"coba nungging". katanya.
aku pun membalikkan tubuhku dan menungging.

aku terbatuk saat menghirup bau asap rokoknya yang menyengat, berbeda dari asap rokok yang pernah aku terhirup olehku.

lalu om itu menyetubuhiku dari belakang, aku dapat melihat dari kaca yang di lemari pakaiannya adegan persetubuhan kami.
wajah om itu tidak jelas terlihat dari kaca itu, yang terlihat hanya api rokoknya yang menyala saat dihisapnya sambil menyetubuhiku.

beberapa saat kemudian, om itu menekan pantatku kebawah dan meremasnya.
goyangan nya semakin cepat dan tidak teratur.
aku tau kalau om itu akan segera orgasm.
"aahh ommm ssshhh, jangan didalam ommm ahhhh". kataku mengingatkan nya.
namun dia tidak menjawabnya.
tak berapa lama berselang, aku merasakan burungnya bergetar dan ada cairan hangat dalam vaginaku.
"jangan!". kataku, tubuhkuku langsung refleks mau melepaskan burungnya dari vaginaku, namun tangannya tiba-tiba menahan bahuku dengan menekannya kebawah membuat burungnya tetap memuntahkan semua spermanya didalam vaginaku.
air mataku keluar, aku menangis.
om itu lalu mencabut burungnya dari vaginaku kemudian membalikkan tubuhku.
aku memukul dada nya sekuat yang ku bisa. namun sepertinya dia tak merasakan sakit karena pukulanku.
dia memeluk ku dan menimpa tubuhku agar aku tidak pergi.

"maaf, kamu cantik, aku mau kamu melahirkan anak ku". bisiknya.
aku mencoba mendorong nya sekuat tenaga, tapi sia-sia.
suaraku juga tersamarkan oleh suara air hujan yang mengenai seng rumah ini.
aku terisak dalam pelukan nya.

om itu lalu melepaskan dekapan peluknya saat aku sudah tidak melawan nya lagi.
dia berjalan keluar dari kamar meninggalkan ku yang masih menangis didalam kamar.
om itu datang lagi dengan membawa botol dan gelas berisi minuman keras yang diluar tadi.

"kalau kamu gak mau hamil, minum ini". katanya.
saat itu aku tidak memikirkan apakah benar dengan minum itu aku tidak akan hamil, aku pun meminumnya.
tegukan pertama membuatku hampir muntah.
bagaimana tidak, rasanya pahit dan sangat tidak enak.
"ayo minum". katanya lagi.
aku pun menenggak minuman keras dalam gelas itu hingga habis.
rasa nya ada hawa panas yang mengalir melewati tenggorokan dan dadaku saat meminumnya.
om itu lalu mengambil gelas itu dari tanganku dan mencium rambut dan keningku.
dia kemudian duduk di sampingku dan minum minuman keras itu dengan gelas yang aku gunakan untuk minum tadi.

aku merasa mual, tapi aku menahan nya agar tidak muntah.
saat aku mau berdiri, kepalaku pusing dan sekelilingku terasa bergoyang.
"tidurlah". kata om itu yang menahan tanganku agar tidak pergi.
aku pun kembali duduk diatas kasur itu lalu merebahkan tubuhku membelakanginya.
beberapa saat kemudian, om itu kembali menyetubuhiku dengan posisiku yang tidur menyamping.

"udah, gak perlu nangis, terima saja entah nanti hamil atau tidak". bujuknya yang aku tidak menghiraukan nya.
perlahan seluruh tubuhku terasa sangat panas, aku dapat melihat kulit tanganku memerah karena panasnya.

"kamu cantik, memang pantasnya dihamili". katanya lagi.
dia terus menyetubuhiku seperti itu, sesekali dia meremas payudaraku dan dia juga mencoba mencium bibirku lagi tapi aku tidak membalas ciuman nya lagi, namun lidahnya tetap menjelajahi mulutku.

beberapa saat kemudian, kepalaku sangat pusing dan akhirnya aku muntah di bawah tempat tidur.
saat aku sedang muntah pun dia tetap tidak menghentikan persetubuhan kami itu.
hingga ketika dia akan sampai.
"nah, telan ini". katanya yang kemudian mencabut burungnya dari vaginaku.
aku sedikit membuka mulutku dan dia memuntahkan spermanya kedalam mulutku, sebagian mengenai wajahku.

"mau muntah lagi gak?" tanya nya yang ku jawab dengan sedikit anggukan kepala.
dia merangkul tubuhku menuju kamar mandi dan meninggalkan aku disana, didalam kamar mandi aku muntah sejadi-jadinya.
setelah itu dia datang lagi sambil membilas kain.
ternyata om itu membersihkan muntahan ku yang didalam kamar tadi.
setelah sudah lumayan, dia membawaku kembali kekamar.
awalnya aku sempat menolak.
tapi karena kepalaku masih terasa pusing, dengan mudahnya dia membawaku masuk lagi.

aku sebenarnya kaget melihat burungnya yang masih tegak itu, tapi aku terlalu lemas untuk menolaknya.
tubuhku di tidurkan nya lagi dengan posisi terlentang dan dia langsung menancapkan burungnya kedalam vaginaku.

"ku harap kalian bisa nginap lebih lama disini, aku mau kenalkan kamu dengan beberapa temanku sesama tukang becak". katanya yang membayangkan nya saja sudah membuatku ngeri.
tanpa melepas burungnya dari vaginaku, dia meraih botol minuman nya yang isinya tinggal sedikit.
dia menenggak nya dengan satu tegukan sambil memaju mundurkan burungnya didalam vaginaku.

"oh iya, aku mau jual kamu sama kawan aku yang lain, kamu dapat puas nya, aku dapat duitnya, hehehe". katanya yang membuat aku yakin untuk harus segera pergi dari sini.
namun tenagaku cukup untuk melawan nya.

sebenarnya dia banyak berbicara selama dia menyetubuhi aku, tapi aku sudah lupa sebagian nya.

hingga akhirnya, dia menghentakkan burungnya sedalam-dalamnya pada vaginaku dan menumpahkan semua spermanya didalam.
dia lalu merebahkan tubuhnya diatas tubuhku, dia menimpaku tubuhku dan membiarkan burungnya tetap tertanam divaginaku.
aku dapat merasakan nya dari vaginaku saat burungnya perlahan semakin mengecil didalam.
tak berapa lama aku pun tertidur karena kelelahan.

aku terbangun karena merasa berat dan basah oleh keringat kami berdua.
om itu masih menimpa tubuhku walau burungnya sudah tidak didalam vaginaku.
suara mendengkurnya sangat kuat menandakan dia sudah tidur nyenyak.
dengan hati-hati aku mendorong tubuhnya kesamping tanpa membangunkan nya dan berhasil.
setelah itu aku pun berdiri, aku masih merasakan pusing dikepalaku.
aku lalu berjalan keluar kamar, terlihat suamiku yang sedang main hp nya kaget melihat keadaanku.

"ayo sayang, kita pergi". kataku.
tanpa bertanya lagi suamiku pun langsung membawaku ke kamar mandi dulu untuk membersihkan diri.
lalu terdengar suara Tarhim menandakan sudah subuh.
setelah itu kami mengambil barang-barang kami dan pergi dari rumah itu.
suamiku memesan grab untuk menjemput kami.
sepanjang jalan didalam mobil grab, suamiku hanya diam dan terus memeluk tubuhku, aku merasakan nyaman dipelukan nya.
sesampainya di hotel yang baru, aku segera mandi lalu kembali tidur memeluk suamiku.

aku bangun siang nya, suamiku sudah memesan makanan dari online.
kepalaku sudah tidak pusing, tapi rasanya berubah menjadi sakit.
setelah makan siang, aku meminum obat bod**x yang di beli suamiku setelah makan tadi.
setelah itu aku menceritakan semua pada suamiku apa yang terjadi malam itu.

suamiku terlihat marah, namun aku menahanya untuk tidak mendatangi rumah om itu.
karena kalau sampai terjadi sesuatu yang melibatkan polisi, kami juga yang malu.
akhirnya suami pun mengurungkan niat nya.
setelah itu, kami sudah tidak pernah membuat acara threesome lagi.

Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Jdi pengen ikut njitak si om om
Wkwk
Btw ini terakhir di cerita lama y
Di tunggu kisah selanjutnya mbak Nur..
Kalau ada.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd