Perkenalkan namaku Indra, sekarang aku berusia 23 tahun. Kisah ini berlatar pada saat aku sedang menjalankan perkuliahan di salah satu kampus negeri yang ada di kota Bandung sekitar tahun 2019. Kisah ini terjadi antara aku dan pacarku yang terjadi kurang lebih selama satu tahun.
Singkat cerita, aku adalah mahasiswa dijurusan yg tak pernah lepas dari yang namanya angka. Saat itu kuliahku menginjak semester 4 saat perjalanan nakal kami dimulai.
Berawal dari suatu pagi hari yg cerah, aku dan pacarku setuju untuk melakukan sarapan bubur bareng disekitaran kampus. Sebut saja nama pacarku adalah Bunga. Saat itu musim libur telah tiba sehingga anak kuliahan sudah pada pulang kekampung halamannya masing-masing. Begitupun dengan teman-teman pacarku yang dari luar kota sudah meninggalkan kota Bandung. Namun, ada salah satu teman pacarku yg tidak pulang kampung, dan kamipun berinisiatif untuk ikut berdiam diri di salah satu kontrakan teman pacarku yg saat itu kosong tidak berpenghuni dimana kuncinya dititipkan diteman pacarku yg tidak pulang kampung.
Kami pada saat itu bisa dibilang baru berpacaran dan kamipun bisa dibilang belum pernah melakukan hal nakal dengan lawan jenis, sehingga saat berduaan di rumah kontrakan yg kosong pun kami hanya bercanda layaknya sepasang kekasih yang masih dimabuk asmara, tak ada sedikitpun pikiran ataupun niatan mesum yang terbesit di benakku. Hingga pada akhirnya percakapan kamipun berujung pada permintaan-permintaan seperti peluk, rangkul, senderan dll.
A : "yang aku pengen dipeluk dari samping dong" ucapku memecah keheningan.
Pacarku tidak menggubrisnya dan hanya melakukan apa yg kuminta. Diapun memelukku dari samping (posisi nya pacarku ada disebelah kiriku, dan kami sedang duduk bersandar di dinding dalam rumah kontrakan).Singkat cerita, aku adalah mahasiswa dijurusan yg tak pernah lepas dari yang namanya angka. Saat itu kuliahku menginjak semester 4 saat perjalanan nakal kami dimulai.
Berawal dari suatu pagi hari yg cerah, aku dan pacarku setuju untuk melakukan sarapan bubur bareng disekitaran kampus. Sebut saja nama pacarku adalah Bunga. Saat itu musim libur telah tiba sehingga anak kuliahan sudah pada pulang kekampung halamannya masing-masing. Begitupun dengan teman-teman pacarku yang dari luar kota sudah meninggalkan kota Bandung. Namun, ada salah satu teman pacarku yg tidak pulang kampung, dan kamipun berinisiatif untuk ikut berdiam diri di salah satu kontrakan teman pacarku yg saat itu kosong tidak berpenghuni dimana kuncinya dititipkan diteman pacarku yg tidak pulang kampung.
Kami pada saat itu bisa dibilang baru berpacaran dan kamipun bisa dibilang belum pernah melakukan hal nakal dengan lawan jenis, sehingga saat berduaan di rumah kontrakan yg kosong pun kami hanya bercanda layaknya sepasang kekasih yang masih dimabuk asmara, tak ada sedikitpun pikiran ataupun niatan mesum yang terbesit di benakku. Hingga pada akhirnya percakapan kamipun berujung pada permintaan-permintaan seperti peluk, rangkul, senderan dll.
A : "yang aku pengen dipeluk dari samping dong" ucapku memecah keheningan.
A : "yang sini deh mending kamunya aku pangku aja biar peluknya lebih nyaman jadi kamu gaakan pegel" pintaku sambil sedikit menarik tangannya agar dia segera bangkit dan naik ke pangkuanku. Diapun bangkit dan naik kepangkuanku dengan menghadap kesebelah kananku.
Setelah berselang lama kami terdiam, entah setan apa yg menyambangi pikiranku hingga akupun memberanikan diri untuk mengecup keningnya yg persis berada didepan bibirku. Aku sangat takut pacarku marah dan meninggalkanku sendirian karena pacarku ini termasuk wanita yg taat dalam beragama dan pakaiannya pun tertutup dengan kerudung yang menutupi dadanya.
Namun setelah kukecup keningnya, dia tidak bersuara ataupun bergerak hanya nafasnya saja yg bisa kurasakan begitu menggebu seakan ketakutan seperti detak jantungku yang kian cepat berdetak. Aku yang sudah terbawa suasana pun mulai mencoba untuk menempelkan bibirku dengan pipinya, dengan sangat perlahan mencoba untuk mendaratkan bibirku di bibirnya.
Hingga akhirnya bibirku pun berhasil menempel bibirnya dibagian samping, barulah dia mulai bergerak menjauh seakan menghindariku. Namun pikirku dia mau tapi malu sehingga kemanapun dia pergi duduk, aku selalu menghampirinya. Barulah dia mulai masuk ke kamar dan merebahkan badannya diatas sebuah karpet yang ada di salah satu kamar kontrakan itu.
Dan akupun langsung membaringkan badanku disamping pacarku dan membalikkan tubuhnya agar menghadap tubuhku dan tak lama akupun langsung mencium bibirnya kembali meskipun hanya sebatas menempel saja untuk beberapa saat hingga akhirnya pacarku menitikan air matanya.
Disana aku benar-benar merasa menyesal karena sudah mengkhianati rasa percaya yg dia berikan kepadaku bahwa aku tidak akan berani macam-macam dengannya. Dan akhirnya kamipun memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing. Dan dimalam hari nya akupun mencoba menghubungi pacarku dan meminta maaf atas apa yang terjadi di rumah kontrakan pagi hari tadi. Akupun menyampaikan bahwa aku sedang khilaf tidak bisa mengontrol diri dan memintanya untuk memaafkanku, diapun memaafkanku dan mengingatkanku untuk tidak mengulanginya lagi.
Namun, apakah aku dan pacarku benar-benar telah menyesal dan tak ingin mengulanginya lagi?
Justru kejadian pagi hari tadi menjadi awal mula perjalanan kisah nakalku dengan pacarku dimulai.
Segitu dulu untuk permulaan suhu sekalian, mohon masukan dan bimbingannya supaya kisah ini bisa tersampaikan secara maksimal sehingga suhu sekalian bisa ikut hanyut kedalam ceritanya
Terima kasih
Namun setelah kukecup keningnya, dia tidak bersuara ataupun bergerak hanya nafasnya saja yg bisa kurasakan begitu menggebu seakan ketakutan seperti detak jantungku yang kian cepat berdetak. Aku yang sudah terbawa suasana pun mulai mencoba untuk menempelkan bibirku dengan pipinya, dengan sangat perlahan mencoba untuk mendaratkan bibirku di bibirnya.
Hingga akhirnya bibirku pun berhasil menempel bibirnya dibagian samping, barulah dia mulai bergerak menjauh seakan menghindariku. Namun pikirku dia mau tapi malu sehingga kemanapun dia pergi duduk, aku selalu menghampirinya. Barulah dia mulai masuk ke kamar dan merebahkan badannya diatas sebuah karpet yang ada di salah satu kamar kontrakan itu.
Dan akupun langsung membaringkan badanku disamping pacarku dan membalikkan tubuhnya agar menghadap tubuhku dan tak lama akupun langsung mencium bibirnya kembali meskipun hanya sebatas menempel saja untuk beberapa saat hingga akhirnya pacarku menitikan air matanya.
Disana aku benar-benar merasa menyesal karena sudah mengkhianati rasa percaya yg dia berikan kepadaku bahwa aku tidak akan berani macam-macam dengannya. Dan akhirnya kamipun memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing. Dan dimalam hari nya akupun mencoba menghubungi pacarku dan meminta maaf atas apa yang terjadi di rumah kontrakan pagi hari tadi. Akupun menyampaikan bahwa aku sedang khilaf tidak bisa mengontrol diri dan memintanya untuk memaafkanku, diapun memaafkanku dan mengingatkanku untuk tidak mengulanginya lagi.
Namun, apakah aku dan pacarku benar-benar telah menyesal dan tak ingin mengulanginya lagi?
Justru kejadian pagi hari tadi menjadi awal mula perjalanan kisah nakalku dengan pacarku dimulai.
Segitu dulu untuk permulaan suhu sekalian, mohon masukan dan bimbingannya supaya kisah ini bisa tersampaikan secara maksimal sehingga suhu sekalian bisa ikut hanyut kedalam ceritanya
Terima kasih
