Dessy disini benar-benar menjadi support sistem saat menghadapi problem demi problemku saat ini. Jadi ingat kata pepatah.
"Siapapun yang mencoba menjatuhkanmu, tenanglah karena mereka sudah ada dibawahmu"
Kulanjutkan agenda perkuliaahan hari ini,ya isinya masih sama seperti orang kuliah pada umumnya. Sampailah pada saat pulang kuliah,gw jalan menuju parkiran bersama Dessy. Beberapa orang datang menghampiri kami,beberapa meminta maaf secara langsung,ada yang lewat BBM ada yg say hello doank kayak gaada masalah apa-apa. Yaudah lah,yg penting nama baik gw dan Dessy masih baik-baik saja.
"Sayang kamu laper?" Tanya Dessy memecah keheningan kami
"Lumayan sih,kamu mau makan apa?" Jawab gw
"Gmn kalau makan di warteg deket kost aja? Tapi dibungkus ya? Aku mau luluran siang ini" jawab Dessy
"Yaudah kalo gitu,yuk berangkat. Tapi habis kuliah aku mau ke ruko ya? Mau cek kerjaan anak-anak" balasku
Setelah dari parkiran,gw arahkan kendaraan menuju ketempat kost. G lupa gw mampir ke warteg buat bungkus makanan. Setelah memesan mkanan dan membayar,gw lanjut menuju ke kost. Pas gw mau naik ke lantai 2,ada sedikit pertanyaan dikepala gw. Kok ada yg aneh ya? Feeling gw gaenak banget. Setelah sampai didepan kamar sudah ada Lia duduk didepan Kamarku.
"Lu ngapain lagi sih? Please deh gausah ganggu gw!" Ujar gw dengan sedikit marah
Disini Dessy cuma berdiri disamping gw dan g mau ikut campur dulu.
"Vy,aku butuh kamu" jawab Lia sambil menangis.
"Sayangnya gw ga butuh lo sih,eh sorry ni gw mau masuk ke kamar. Lu bisa pergi g?" Jawab gw
"Gw gaakan pergi dari depan pintu kamarmu. Sebelum kamu mau nikahin aku" jawab Lia sambil menangis sejadi-jadinya
Disini gw ga jawab apa-apa lagi selain telp pengacara gw. Gw ambil hp dan langsung telp pengacara gw didepan Lia. Sambil gw loadspeaker tentunya.
"Halo Pak" ucap gw menyambut pengacara gw
"Iya Pak, ada yang bisa saya bantu?" Jawab pengacara gw
"Pak,tolong Kasus yg kemarin dilanjutkan saja dan pasal tambahannya disiapkan juga. Karena saya saat ini selalu diteror dengan Lia sendiri juga Keluarganya. Satu lagi,saya tidak ingin berdiplomasi lagi dengan keluarganya dan tidak ingin mencabut laporannya" balas gw panjang lebar
"Baik pak saya proses sekarang" balas pengacaraku
"Tunggu aba-aba dari saya ya pak?" Balas gw
"Ohhh baik pak" balas pengacaraku
Setelah menutup tlp,gw mulai melihat Lia dan mulai ngomong ke dia
"Lu udah denger kan barusan?" Ujar gw ke Lia
Tanpa jawaban dan makin menangis tapi dia masih bergeming didepan pintu.
"Boleh minta tolong lu bisa pergi g? Drpda gw seret lu kedepan" ujar gw mempertegas lagi pernyataan gw
Masih belum ada jawaban.
"Lo bisa pergi g?????!!!!?" Bentak gw
Kemudian Dessy menenangkanku dan mulai mengambil posisi untuk mencoba berdialog heart to heart dengan Lia.
"Mbak sini deh duduk dulu" ucap Dessy sambil menenangkan Lia
Setelah itu Lia duduk,gw masuk ke kamar dan langsung menutup pintu. Samar-samar dari dalam gw dengar pembicaraan mereka
"Mbak,saya paham dengan kondisi anda,tapi untuk sekarang Vyan itu sudah menjadi tunangan saya. Saya tentu tidak akan membiarkan masa lalunya Vyan hadir lagi didalam hidupnya lagi" ujar Dessy
"Mbak,mohon untuk kali ini aja. Mb bisa merelakan mas Vyan untuk menikahi saya untuk sementara waktu. Saya janji tidak akan menyentuh dan menggantikan posisi mbak. Saya janji mbak Tolong saya" jawab Lia sembari menangis sesenggukan
"Untuk ini saya g bisa bantu mbak. Yang pertama tunangan saya ga ada sangkut pautnya dengan kejadian anda. Yang kedua wanita mana yg rela kalau pasangannya menikah dengan wanita lain. Terlepas hanya untuk menyelamatkan anda dari omongan orang diluar sana ya? Tapi meminta pertanggung jawaban ke orang yg g ada salah juga tidak dibenarkan" jawab Dessy menjelaskan panjang lebar
Disini Lia mulai menangis lagi dan tidak memberikan jawaban
"Mbak,saya tau posisinya mb Lia,saya paham karena saya juga wanita. Tentu saya ikut prihatin dengan apa yang Mbak Lia alami. Tidak ada satupun wanita yang mau ada diposisi seperti Mbak Lia. Tapi fokus Mbak Lia sekarang bukan mengejar Mas Vyan menikah dengan Mbak,tapi kesehatan kandungan dan mental Mbak Lia. Saya janji kalau mbak Lia tidak mengganggu mas Vyan,saya akan membujuk Vyan untuk tidak melanjutkan kasusnya. Kalau kasusnya dilanjut yg hancur g cuma mb Lia aja. Papanya mb Lia juga kena soalnya. Please dengerin omongan saya. Mending mb Lia fokus ke kandungan dan kelahiran bayinya saja. Saya pesankan taxi ya?" Jawab Dessy memberikan problem solving
Disini Lia cuma mengangguk,tanda bahwa dia mulai mengerti dengan penjabaran Dessy. Setelah itu taxi datang dan mengantarkan kepulangan Lia.
Kemudian gw denger suara pintu terbuka. Dessy masuk sambil senyum kearahku,kemudian duduk disebelahku sembari mengusap pipiku lembut.
"Sayang bisa g sih gausah emosi dulu?" Ujar Dessy
"Gmn g emosi yang,aku cuma pengen tenang aja gabisa loh" jawabku
"Dia itu cuma butuh pengertian,percuma kamu emosi malah ga akan pernah dapet solusi. Karna dia udah stuck ga bisa berfikir jernih dan satu-satunya cowok yang dia harapkan saat ini ya kamu. Ya semoga setelah ini dia g ganggu lagi ya?" Jawab Lia sambil senyum manis dan mengecup keningku
Setelah itu kita makan siang dengan makanan warteg yg sudah kita bungkus. Entah kenapa gw cuma makan beberapa sendok karena nafsu makanku hilang tiba-tiba.
"Udahan makannya? Kok g dihabisin?" Ujar Dessy
"Ga nafsu makan yang" jawabku
"Yaudah,nanti kalau laper maem roti aja ya? Kamu jadi mau ke ruko?" Tanya dessy lagi
"Besok ajalah,g mood aku yang" jawab gw datar
"Yaudahhh,mending bantuin aku luluran deh" jawab Dessy
"Hmmmm......iya" jawabku singkat
Setelah itu Dessy mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu dan mengoleskan cream lulur keseluruhan tubuhnya. Melihat Dessy begitu,Vyan junior malah bangun
"Katanya g nafsu? Katanya g mood? Kok bangun?" Jawab Dessy sambil menunjukkan muka isengnya
"Dihhhh apaan" jawab gw singkat dan mulai berbaring diatas kasur
"Duhhhh duhhhh calon suamiku ngambekan" jawab Dessy mengejekku lagi
Setelah dirasa sudah cukup kering,kemudian doi mulai menggosok badannya.
"Sayang sini deh,bantuin aku gosok krim lulurnya" ujar Dessy menunjukkan dia menggosok tubuhnya.
"Iyaaaaa" jawabku singkat
Gw bantu gosok badannya,entah kenapa ini Vyan Junior gabisa diem anjg
Dessy ketawa terus karena liat penis gw bergejolak. Moment gw gosok payudara Dessy mulai membuat nafsuku diubun-ubun
"Udah yang,udah selesai kan? Sana mandi" ujar gw
"Ikut yuk mandi bareng" jawab Dessy serta menarik tanganku masuk kedalam kamar mandi