OTOKLAVE
Semprot Lover
- Daftar
- 7 Aug 2017
- Post
- 236
- Like diterima
- 111
DUA MAKHLUK KERDIL DI TOILET MASJID
#Part 8
Malam itu juga beberapa warga pergi menuju rumah rohmat, sampai di sana ternyata Rohmat tidak ada di rumah, orang tuanya pun panik ketika mendengar Rohmat tidak ada di pondok apalagi disertai dengan hilangnya sastri. Orang tuanya khawatir Rohmat membawa kabur sastri,
Sampai beberapa hari tidak ada yang tau keberadaan sastri dan juga Rohmat, satu minggu kemudian warga desa digegerkan dengan ditemukannya mayat orang yang bekerja kepada Belanda, dia warga desa sebelah, orang yang dianggap preman yang galak, suka semena-mena terhadap orang lain, tak lain dia adalah salah satu orang membunuh sastri, ditemukan di salah satu pekarangan milik warga, dia meninggal dengan kondisi yang mengenaskan, perutnya tertusuk bekas batang pohon yang telah ditebang (kalo orang sini menyebutnya tunggak).
malam harinya datanglah Darna ke rumah pak kyai, dia datang dengan wajah sangat ketatakutan, Darna nangis sesenggukan minta maaf kepada pak kyai, lalu pak kyai menenangkan Darna dan disuruh menceritakan kenapa dia menangis dan meminta maaf, dan Darna pun menceritakan semuanya, semua yang telah terjadi dengan sastri, dan sekarang dia sedang diburu oleh arwah Sastri yang menuntut balas dendam, dia sangat ketakutan karna dia yakin malam ini adalah giliran dia yang akan meninggal, kelima temannya sudah terlebih dahulu dibantai oleh arwah Sastri.
Mendengar apa yang diberitakan oleh Darna pak kyai menangis, beliau sedih atas kehilangan anak gadis kesayangannya, beliau tidak percaya anak gadisnya meninggal dengan cara yang keji, dan juga tidak bisa menerima bahwa anaknya sekarang gentayangan menuntut dendam, namun pak kyai tidak memarahi Darna, Beliau hanya diam dan terus menangis.
ketakutan yang menghantui Darna menjadi kan dia seperti orang tak waras, dia mulai kacau, mulutnya meracau tak karuan, dia meringkuk ketakutan walau tidak ada apa2,
Bakri sodaranya Sastri atau Mbah nya ustad Jamali tidak terima dengan apa yang terjadi terhadap sastri yang dibunuh oleh Darna, hampir saja Bakri menebas leher Darna dengan golok yang sedang dipegangnya .namun dihalangi oleh pak kyai, pak kyai justru menyuruh Bakri untuk melindungi Darna jangan sampai dia menjadi korban berikutnya karena dendam sastri.
Bakri sebagai anak yang sangat patuh kepada orang tua menuruti apa yang diperintahkan oleh ayah nya. Dan juga dia merasa kasihan melihat kondisi darna yang seperti orang gila, Mulai saat itu Maka Bakri berjanji akan menjaga Darna dari ancaman sastri.
Pak kyai meminta Darna untuk menunjukan dimana tubuh sastri di buang, pak kyai meminta Bakri untuk berangkat bersama warga ke tempat dimana sastri berada, walau Darna sudah seperti orang gila namun dia masih dapat menunjukkan lokasi itu, di sebuah sumur di dekat kuburan umum,
Sampailah semuanya di sana, bau bangkai sangat menyengat keluar dari sumur, benar saja tubuh sastri sudah membengkak dengan bau yang ga enak mengapung di permukaan air sumur, Darna masih ketakutan, dia sesekali menjerit, meminta ampun kepada sastri, dan memohon sastri tidak membunuhnya, namun warga yang lain merasa aneh dengan apa yang dilakukan Darna, karena mereka tidak melihat apa2 kecuali bau busuk dan tubuh sastri yg sudah menjadi mayat, setelah tubuh sastri diangkat kemudian membawanya ke rumah pak kiyai.
Malam itu juga sastri dikebumikan di kuburan umum tadi, Darna masih saja ketakutan, mulut nya tak henti minta ampun kepada sastri, Bakri menjaga Darna, masih malam itu, jam 2 pagi ketika Bakri di rumah Darna, sedangkan Darna masih juga menangis menjerit, datang lah sastri dengan memakai baju kebaya dan tapih liris persis seperti yang dipakainya sebelum dia meninggal, dia datang dengan wajah yang sangat menakutkan, darah keluar dari mulut dan juga dari beberapa tubuh lainnya Darna sangat ketakutan, tapi ketika tau di rumah itu ada Bakri, wajah sastri berubah menjadi baik ,tidak ada luka sedikitpun ditubuhnya, Sastri diam tanpa bicara menghadap ke arah Bakri, lalu Bakri dengan tenang bicara sama sastri, Bakri menasehati sastri untuk segera menerima kenyataan ini, sudahi dendam dan kembali lah ke alamnya, semasa hidupnya sastri sering dinasihati oleh Bakri dengan lembut dan kasih sayang, Sebagai seorang adik sastri sangat menghormati dan menghargai apa yang diucapkan oleh kakaknya, bukan dia takut kepada kakaknya, tapi karena ketulusan Bakri dan juga kasih sayang terhadap adiknya. Sampai skrg ketika Sastri sudah meninggalpun dia masih mau menerima nasihat dari Bakri.
Sementara ustad Rohmat entah kemana, tidak diketemukan sampai orang-orang yang hidup semasa dengannya semua meninggal.
Dengan kejadian malam itu, sastri tidak lagi mengganggu Darna, namun Darna sudah menjadi gila dengan sendirinya, sampai dia meninggal dalam keadaan gila,
Sastri masih sering menampakkan diri di sekitar sumur dan juga di sekitar mushollanya pak kyai, tujuannya adalah mencari ustad Rohmat, dia masih meyakini ustad rohmat masih ada di siini, dan masjid ini dulunya adalah mushollanya pak kyai, maka dari itu sastri masih sering mampir ke tempat ini, penampakan nya yang khas yaitu tapih liris
Tak jarang juga dia usil terhadap warga terutama anak kecil dan ustad, kalo melihat ustad yang masih muda maka dia akan didekati oleh Sastri.
Nasihat seorang kakak kepada adiknya berlaku turun temurun, dulu Bakri kakaknya sastri, setelah bakri meninggal maka nasehat kepada sastri diturunkan kepada anaknya, lalu anaknya lagi sampai ke ustad Jamali, dan nanti setelah ustad Jamali tidak ada, akan diwariskan kepada anak laki-laki nya yang paling tua, walau turun temurun tapi Sastri selalu melihat wujud Bakri pada diri orang yang mewarisi nasihat itu.
Seperti apa yang dilakukan oleh ustad Jamali ketika menyembuhkan anak Madrasah yang pingsan, dengan hadiah fatihah kepada sastri lalu menasihatinya supaya berhenti bermain-main dengan anak itu,
Dari awal kedatangan saya ke masjid ini ustad Jamali khawatir akan kedatangan sastri ke lingkungan masjid, tak lain kedatangan untuk kenal dengan saya, dan khawatirnya lagi banyak anak-anak madrasah dan pastinya sastri akan tak bisa diam melihat anak-anak, dia ingin bermain-main dengan mereka, dengan itu ustad Jamali berjanji akan menasihati sastri agar tidak mengnggu saya lagi, Lalu saya diminta untuk mengirimkan doa kepada sastri, saya pun mengiyakan permintaan ustad Jamali, insyaAllah nanti di kamar masjid saya akan menginkan doa dengan tahlil untuk sastri.
Tak terasa waktu sudah lebih dari jam 2 siang, waktunya belajar anak-anak madrasah sudah mulai, saya pun segera permisi dari rumah ustad jamali untuk menuju madrasah.
Sehabis sholat Maghrib saya meminta kepada smeua ahli jamah masjid untuk tahlil mendoakaan sastri, saya minta ustad Jamali untuk mimpin tahlil, tapi ustad Jamali mengembalikan kepada saya untuk mimpin, memang ini adalah permintaan ustad Jamali tadi siang maka saya pun siap, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap ahli jamaah yang lain yang lebih tua, bismillah saya memimpin tahlil. Di pojok belakang masjid saya melihat dama dan Dami ikut tahlil, ternyata mereka memakai pakaian yang sopan,
Tentang penampakan nyi sastri yang saya lihat dan juga sering mengganggu orang-orang di desa, saya meyakini itu bukan lah arwah nyi sastri yang sesungguhnya , mungkin hanya korin atau juga jin kafir yang menyerupai nyi sastri, arwah nyi sastri sudah tenang di alam barzah dan tidak mungkin berada di alam dunia berinteraksi dengan manusia.
jin jahat atau jin kafir sama halnya dengan iblis, tugasnya adalah meyesatkan Manusia.
Next..
Mari hadiah surat alfatihah buat buyut sastri,.. semoga beliau tenang dan juga dalam kenikmatan di alam sana,
#Part 8
Malam itu juga beberapa warga pergi menuju rumah rohmat, sampai di sana ternyata Rohmat tidak ada di rumah, orang tuanya pun panik ketika mendengar Rohmat tidak ada di pondok apalagi disertai dengan hilangnya sastri. Orang tuanya khawatir Rohmat membawa kabur sastri,
Sampai beberapa hari tidak ada yang tau keberadaan sastri dan juga Rohmat, satu minggu kemudian warga desa digegerkan dengan ditemukannya mayat orang yang bekerja kepada Belanda, dia warga desa sebelah, orang yang dianggap preman yang galak, suka semena-mena terhadap orang lain, tak lain dia adalah salah satu orang membunuh sastri, ditemukan di salah satu pekarangan milik warga, dia meninggal dengan kondisi yang mengenaskan, perutnya tertusuk bekas batang pohon yang telah ditebang (kalo orang sini menyebutnya tunggak).
malam harinya datanglah Darna ke rumah pak kyai, dia datang dengan wajah sangat ketatakutan, Darna nangis sesenggukan minta maaf kepada pak kyai, lalu pak kyai menenangkan Darna dan disuruh menceritakan kenapa dia menangis dan meminta maaf, dan Darna pun menceritakan semuanya, semua yang telah terjadi dengan sastri, dan sekarang dia sedang diburu oleh arwah Sastri yang menuntut balas dendam, dia sangat ketakutan karna dia yakin malam ini adalah giliran dia yang akan meninggal, kelima temannya sudah terlebih dahulu dibantai oleh arwah Sastri.
Mendengar apa yang diberitakan oleh Darna pak kyai menangis, beliau sedih atas kehilangan anak gadis kesayangannya, beliau tidak percaya anak gadisnya meninggal dengan cara yang keji, dan juga tidak bisa menerima bahwa anaknya sekarang gentayangan menuntut dendam, namun pak kyai tidak memarahi Darna, Beliau hanya diam dan terus menangis.
ketakutan yang menghantui Darna menjadi kan dia seperti orang tak waras, dia mulai kacau, mulutnya meracau tak karuan, dia meringkuk ketakutan walau tidak ada apa2,
Bakri sodaranya Sastri atau Mbah nya ustad Jamali tidak terima dengan apa yang terjadi terhadap sastri yang dibunuh oleh Darna, hampir saja Bakri menebas leher Darna dengan golok yang sedang dipegangnya .namun dihalangi oleh pak kyai, pak kyai justru menyuruh Bakri untuk melindungi Darna jangan sampai dia menjadi korban berikutnya karena dendam sastri.
Bakri sebagai anak yang sangat patuh kepada orang tua menuruti apa yang diperintahkan oleh ayah nya. Dan juga dia merasa kasihan melihat kondisi darna yang seperti orang gila, Mulai saat itu Maka Bakri berjanji akan menjaga Darna dari ancaman sastri.
Pak kyai meminta Darna untuk menunjukan dimana tubuh sastri di buang, pak kyai meminta Bakri untuk berangkat bersama warga ke tempat dimana sastri berada, walau Darna sudah seperti orang gila namun dia masih dapat menunjukkan lokasi itu, di sebuah sumur di dekat kuburan umum,
Sampailah semuanya di sana, bau bangkai sangat menyengat keluar dari sumur, benar saja tubuh sastri sudah membengkak dengan bau yang ga enak mengapung di permukaan air sumur, Darna masih ketakutan, dia sesekali menjerit, meminta ampun kepada sastri, dan memohon sastri tidak membunuhnya, namun warga yang lain merasa aneh dengan apa yang dilakukan Darna, karena mereka tidak melihat apa2 kecuali bau busuk dan tubuh sastri yg sudah menjadi mayat, setelah tubuh sastri diangkat kemudian membawanya ke rumah pak kiyai.
Malam itu juga sastri dikebumikan di kuburan umum tadi, Darna masih saja ketakutan, mulut nya tak henti minta ampun kepada sastri, Bakri menjaga Darna, masih malam itu, jam 2 pagi ketika Bakri di rumah Darna, sedangkan Darna masih juga menangis menjerit, datang lah sastri dengan memakai baju kebaya dan tapih liris persis seperti yang dipakainya sebelum dia meninggal, dia datang dengan wajah yang sangat menakutkan, darah keluar dari mulut dan juga dari beberapa tubuh lainnya Darna sangat ketakutan, tapi ketika tau di rumah itu ada Bakri, wajah sastri berubah menjadi baik ,tidak ada luka sedikitpun ditubuhnya, Sastri diam tanpa bicara menghadap ke arah Bakri, lalu Bakri dengan tenang bicara sama sastri, Bakri menasehati sastri untuk segera menerima kenyataan ini, sudahi dendam dan kembali lah ke alamnya, semasa hidupnya sastri sering dinasihati oleh Bakri dengan lembut dan kasih sayang, Sebagai seorang adik sastri sangat menghormati dan menghargai apa yang diucapkan oleh kakaknya, bukan dia takut kepada kakaknya, tapi karena ketulusan Bakri dan juga kasih sayang terhadap adiknya. Sampai skrg ketika Sastri sudah meninggalpun dia masih mau menerima nasihat dari Bakri.
Sementara ustad Rohmat entah kemana, tidak diketemukan sampai orang-orang yang hidup semasa dengannya semua meninggal.
Dengan kejadian malam itu, sastri tidak lagi mengganggu Darna, namun Darna sudah menjadi gila dengan sendirinya, sampai dia meninggal dalam keadaan gila,
Sastri masih sering menampakkan diri di sekitar sumur dan juga di sekitar mushollanya pak kyai, tujuannya adalah mencari ustad Rohmat, dia masih meyakini ustad rohmat masih ada di siini, dan masjid ini dulunya adalah mushollanya pak kyai, maka dari itu sastri masih sering mampir ke tempat ini, penampakan nya yang khas yaitu tapih liris
Tak jarang juga dia usil terhadap warga terutama anak kecil dan ustad, kalo melihat ustad yang masih muda maka dia akan didekati oleh Sastri.
Nasihat seorang kakak kepada adiknya berlaku turun temurun, dulu Bakri kakaknya sastri, setelah bakri meninggal maka nasehat kepada sastri diturunkan kepada anaknya, lalu anaknya lagi sampai ke ustad Jamali, dan nanti setelah ustad Jamali tidak ada, akan diwariskan kepada anak laki-laki nya yang paling tua, walau turun temurun tapi Sastri selalu melihat wujud Bakri pada diri orang yang mewarisi nasihat itu.
Seperti apa yang dilakukan oleh ustad Jamali ketika menyembuhkan anak Madrasah yang pingsan, dengan hadiah fatihah kepada sastri lalu menasihatinya supaya berhenti bermain-main dengan anak itu,
Dari awal kedatangan saya ke masjid ini ustad Jamali khawatir akan kedatangan sastri ke lingkungan masjid, tak lain kedatangan untuk kenal dengan saya, dan khawatirnya lagi banyak anak-anak madrasah dan pastinya sastri akan tak bisa diam melihat anak-anak, dia ingin bermain-main dengan mereka, dengan itu ustad Jamali berjanji akan menasihati sastri agar tidak mengnggu saya lagi, Lalu saya diminta untuk mengirimkan doa kepada sastri, saya pun mengiyakan permintaan ustad Jamali, insyaAllah nanti di kamar masjid saya akan menginkan doa dengan tahlil untuk sastri.
Tak terasa waktu sudah lebih dari jam 2 siang, waktunya belajar anak-anak madrasah sudah mulai, saya pun segera permisi dari rumah ustad jamali untuk menuju madrasah.
Sehabis sholat Maghrib saya meminta kepada smeua ahli jamah masjid untuk tahlil mendoakaan sastri, saya minta ustad Jamali untuk mimpin tahlil, tapi ustad Jamali mengembalikan kepada saya untuk mimpin, memang ini adalah permintaan ustad Jamali tadi siang maka saya pun siap, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap ahli jamaah yang lain yang lebih tua, bismillah saya memimpin tahlil. Di pojok belakang masjid saya melihat dama dan Dami ikut tahlil, ternyata mereka memakai pakaian yang sopan,
Tentang penampakan nyi sastri yang saya lihat dan juga sering mengganggu orang-orang di desa, saya meyakini itu bukan lah arwah nyi sastri yang sesungguhnya , mungkin hanya korin atau juga jin kafir yang menyerupai nyi sastri, arwah nyi sastri sudah tenang di alam barzah dan tidak mungkin berada di alam dunia berinteraksi dengan manusia.
jin jahat atau jin kafir sama halnya dengan iblis, tugasnya adalah meyesatkan Manusia.
Next..
Mari hadiah surat alfatihah buat buyut sastri,.. semoga beliau tenang dan juga dalam kenikmatan di alam sana,