crottersxxx
Suka Semprot
- Daftar
- 11 May 2013
- Post
- 10
- Like diterima
- 12
Cerita ini 100% asli, nama dan tempat disamarkan untuk menjaga kerahasiaan.
"Aca, si jomblo yang ternyata hyper."
Namaku Asta, aku sekarang telah menjadi mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta namanya ****** School of ****** Relations, saat aku masuk, aku masuk kedalam grup Line angkatanku, disitu aku menemukan banyak wanita cantik, hari demi hari, bulan demi bulan kulewati dan kuchat banyak wanita high class disana. Namun sayangnya tetap saja aku tidak dapat dan tetap saja aku jomblo.
Namun datanglah suatu hari aku melihat ada member baru di grup, sebut saja namanya Aca. Kulihat fotonya dan, wow. Parasnya cantik dengan muka yang menggoda. Aku ingat pernah melihat wanita ini namun aku tidak tahu namanya dan aku terlalu malu untuk berkenalan secara langsung.
Kuberanikan diri untuk menyapanya, dan akhirnya diapun membalas,
"Hai jugaa! Eh kita pernah papasan di tangga ya kalo gasalah?" aku kaget ternyata dia mengingatku.
"Iyaa deh kayanya hahaha. Kok lo bisa inget sih gue aja lupa.."
"Iyaa gue inget soalnya waktu itu kan lo nanya kantin buka atau engga hahaha..." dan percakapan kamipun berlanjut terus. Kuingat dirinya adalah sosok wanita cantik berbadan kurus namun dengan dada yang besar dan padat.
Kamipun hampir setiap saat chat di LINE. Setiap malam kunyanyikan lagu dengan gitarku lewat voice note, kami telponan hingga pagi menjelang, dan curhat setiap saat tentang kejombloan kami. Ternyata, alasan mengapa dia jomblo sama denganku yaitu karena diselingkuhi. kamipun akhirnya makin nyambung karena memiliki latar belakang yang sama.
Sekitar 2 minggu aku chat dengannya, kampusku mengadakan acara dugem. Kuajaklah dia untuk berangkat bersamaku.
"Ca bareng yuk dateng besok?"
"Kayanya gue gabisa deh ta, gue sakit huh..."
Akupun kecewa karena dia tak datang dan kulewati malam itu sendirian melihat teman2ku membawa pasangan masing2.
Waktu berjalan, lama2 dia menjauh dariku. Entah apa ada yang salah denganku atau faktor luar yang membuatnya jauh. aku hanya bisa terdiam dan berharap dia tak seperti wanita lainnya yang memberiku harapan palsu.
Tibalah hari ulangtahunnya. Aku mengucapkan selamat kepadanya dan dia berterimakasih padaku. Malam harinya aku memdatangi rumahnya membawa setangkai mawar dan kopi kesukaannya. Namun sial, dia ternyata tidak dirumah.
Semenjak hari itu kita semakin jauh, akupun mulai menyerah untuk berharap. Namun tiba2 ada Line masuk di hapeku.
"Ta lo dimana?" Aca mengirimiku pesan.
"Rumah nih kenape?"
"Gabut asli gue, temen2 gue pada ilang. Main yuk?"
Ya terang saja aku senang, sebelum aku membalas Line darinya aku cuci muka dan sikat gigi dulu.
"Yuklah caw gue udh otw rumah lo" balasku dengan hati senang.
"Gila gercep juga lo wkwk. Lo tunggu depan aja kalo udah sampe nanti kabarin gue, gue mandi dulu."
Dan aku menyetir sedan merahku dengan kecepatan 180km/h di tol saking senangnya. Untungnya aku nggak mati.
Sampailah aku dirumahnya, aku turun dari mobil tuaku dan menelponnya. Dia menyuruhku untuk membuka pagar dan menunggu di teras rumahnya. Kulihat rumahnya sepi. Bahkan tak ada tanda2 ada dia ataupun keluarganya. Tak lama dia membuka pintu dan mengagetkanku yang sedang bengong.
"Astaaa! Gue lama ya?"
"Ah kagaa. Belom abis rokok gua sebatang ini haha."
"Haha maaf yaaa, lo mau masuk dulu ga? Gue buatin minum nih! Santai aja keluarga gue pada pergi sampe besok malem gue mager ngikut hahaha"
Pikiran kotorku mulai datang. "Tak ada orang dirumah, gadis yang kusuka, mengundang untuk masuk kedalam rumah. Saatnya beraksi!" pikirku dengan cepat.
"Wah wah boleh tuh, kopi satu ya! Itung2 ganti kopi yg gue bawain buat lo waktu itu hahaha"
"Ah sial lo ta hahaha maaf ya waktu itu hehe, yuklah masuk!"
Akupun masuk kerumahnya....
Aku duduk di sofa depan TV dan kunyalakan TV itu untuk menonton The Walking Dead. Tak lama dia datang membawa 2 cangkir kopi. Kuseruput kopi buatannya dan memang enak rasanya. Mungkin karena dia juga pecinta kopi maka rasanyanyapun enak. Setelah mengobrol ngalor ngidul tentang apapun yang bisa kami obrolkan, akupun bertanya kemana kita akan pergi.
"Eh jadi kita kemana nih ca?"
"Entahlah ta, gua tadi mau ngajak lo ngopi di Starbucks tapi kita udah keburu ngopi."
Akupun berpikir, "Duh iya ya... Eh lo ada internet kan? NgeLAN counterstrike aja yuk!" Ajakku. Karena dia juga gamer sepertiku.
"Halah CS mulu bosennn huuh" ucapnya manja.
Aku yang sudah takbisa memendam perasaanku lagi akhirnya bergerak menggenggam tangannya.
"Ca, lo tau ngga sih perasaan gue ke elo?"
"Iya... Lo kan pernah bilang lo suka sama gua."
"Ehm...duh. Ya gitu hehe"
"Terus gimana dong?" dia malah bertanya.
Aku takbisa berkata apa2. Kuraih pipinya dengan tanganku dan kucium keningnya. Dia kaget, tapi tidak menolaknya.
"Lo mau ngga jadi seseorang dihati gue?" tanyaku. Dia tak menjawab, namun tiba2 pula dia memelukku erat dan berkata,
"Lo pikir gue jauhin lo kemaren kenapa? Gue mau tau seberapa serius lo sama gua, dan gua rasa lo udah ngebuktiin itu."
Karena pikiranku sudah mumet dan penuh, kulepas pelukannya, dan kucium bibirnya dengan ganas. Dia membalasnya penuh nafsu juga, lidahnya bermain didalam mulutku dan beradu dengan lidahku, aku mulai meremas buah dadanya dan, wow. Benar2 padat meskipun dia memiliki badan yang kurus. Dia tak menolak dan justru langsung meraih kemaluanku. Malah aku yang kaget. Kulepas bibirku dari bibirnya namun dia seakan takmau melepaskannya. Akhirnya di sofa tersebut aku berada di posisi bawah sedangkan dia berada diatasku. Diremas2nya kemaluanku yang sudah menegang daritadi. Tanganku masuk kedalam bajunya dan aku mencari tali BHnya untuk kulepas. Maka lepaslah tali BHnya. Namun dia melepas bibirnya kali ini.
"Iihh Asta nakal!" katanya penuh manja.
"Yang nakal Aca duluan kan megang2 punyaku huuu."
"Ehehe, bukain dong bajuku ta..."
Tanpa basa basi, bukannya hanya bajunya yang kubuka namun sudah kutelanjangi dia. Akhirnya aku melihat seluruh tubuhnya kali ini tanpa sehelai benang. Kuciumi seluruh tubuhnya dan dia pun mendesah halus.
"Caa, mau nenen dong hehe..."
"Yaudahh isep ajaaah, kan aku punya kamuu."
Kuemut dan kujilat pentilnya yang masih pin itu, kali ini dia mendesah lebih keras dari sebelumnya. Tangannya mulai mencoba untuk membuka celanaku. Tanpa kusadari aku sudah tak memakai celana lagi. Entah dia belajar darimana akhirnya dia mulai mengocok kemaluanku perlahan. Akupun makin kuat meremas dan menghisap putingnya itu.
"Mmmhh... ahhhh..... taaaa......" Desahnya lembut.
Kuputuskan untuk memainkan jariku ke area kemaluannya. Ketika ingin kumasukkan jariku aku kaget karena lubangnya sangat sempit layaknya perawan.
"Ca punya kamu kok sempit sih?"
"Iyaa aku kan belom pernah hehe"
"Sama aku boleh ngga nih ca?" tanyaku.
"mmm... niatku emang pertama kalinya sama kamu hehe"
Akupun sangat senang karena akhirnya aku mendapat perawan. Setelah memainkan jariku di memeknya, kucoba untuk memuaskannya dengan mulutku, kusuruh dia untuk duduk ngangkang dan akupun langsung menjilat memeknya dengan rakus, kali ini desahannya kencang.
"Ahh Taaaa! Mmmmhhh ahhhh..... ssshhhtttt....." desahannya begitu menggoda dan membuatku semakin terangsang. Dia sangat kencang menjambak rambutku. Aku sudah tidak tahan lagi untuk memerawaninya.
"Ca aku masukin ya? Boleh ngga?"
"Iyaaa taaa, masukin aja tapi pelan pelan yaa"
Kuarahkan kontolku menuju memeknya, kumasukkan perlahan, senti demi senti desahannya makin kencang. Dan akhirnya seluruh kontolku masuk didalam memeknya. Kutarik keluar dan kulihat ada darah di kontolku.
"Ta kok dilepas? Lagiii ihhh enakk!" dia memohon kepadaku.
"Bersihin dulu yuk darahnya"
Karena badannya yang kurus dan ringan, kugotong dia ke kamar mandi dengan kondisi kontolku yang masih berada setengah didalam memeknya. Kududukkan dia di kloset dan kubersihkan dengan shower. Dia juga merasa geli karena air shower yang menyiram klitorisnya. Setelah bersih dari darah, kugenjot dia secara perlahan. Dia melenguh sangat keras didalam toilet. Kurasakan dia telah mencapai klimaksnya. Sekitar 10 menit aku menggenjotnya dia berkata,
"Ta, mau ngisep punya kamu dong hehe..."
Aku tanpa berkata langsung bertukar posisi dengannya. Aku duduk di kloset dan dia langsung menghisap kontolku, dikocoknya secara berirama sambil menghisap ujung kontolku. Kurasa dia sering melakukan ini dengan mantannya dulu.
Sekitar 5 menit aku disepong oleh Aca, aku sudah mencapai batasku karena hisapannya yang benar2 kuat dan kocokannya yang mantap.
"Ca aku mau keluar..."
Dia langsung melepas mulutnya dan berkata
"Kamu mau keluarin dimana? Mulutku aja ya? Please?"
"Oh oke ayo sini cepetan"
akupun mengocok kontolku sambil sesekali dijilat olehnya. setelah beberapa menit akhirnya aku mencapai puncak.
"Ahhh shiiit!" aku teriak sambil mengeluarkan lahar panasku dimulutnya yang mungil itu. Dia menjilati kontolku yang masih banyak pejunya bahkan sampai peju yang tumpah di badannyapun dia ambil dengan jari dan dijilat sebelum dia menelan semuanya. Setelah permainan tersebut kamipun mandi bersama.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, aku bersantai di depan TV sambil menonton NCIS karena Walking Dead sudah habis. Dia mendatangiku lagi membawa 2 gelas air putih.
"Ta, maafin aku ya aku kaya gitu tadi.."
"Lho kenapa minta maaf?" jawabku.
"Aku nggabisa nahan nafsuku. Sekarang aku udah ngga perawan lagi. Kamu janji ya ngga ninggalin aku?"
"Justru aku yang minta maaf. Iya aku janji tapi kamu juga jangan main sama yang lain ya?"
Kamipun berpelukan penuh rasa sayang.
Sudah jam 9 malam, aku izin pulang. Tadinya aku mau menginap sampai besok namun aku merasa tidak enak dengan tetangga yang lain. Akhirnya aku pulang dengan merasa sangat bahagia karena dapat pacar baru sekaligus merawani anak orang.
Setelah kejadian tersebut, hampir setiap saat bertemu kami berhubungan seksual. Bahkan saat dia sedang datang bulam dia tetap bersikeras untuk memberiku sepongan mautnya itu. Dirumahnya, rumahku, bahkan dikampus kami melakukan itu. Namun akhirnya kami mendapatkan penghargaan di kampus sebagai "Best Couple".
-TAMAT-
"Aca, si jomblo yang ternyata hyper."
Namaku Asta, aku sekarang telah menjadi mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta namanya ****** School of ****** Relations, saat aku masuk, aku masuk kedalam grup Line angkatanku, disitu aku menemukan banyak wanita cantik, hari demi hari, bulan demi bulan kulewati dan kuchat banyak wanita high class disana. Namun sayangnya tetap saja aku tidak dapat dan tetap saja aku jomblo.
Namun datanglah suatu hari aku melihat ada member baru di grup, sebut saja namanya Aca. Kulihat fotonya dan, wow. Parasnya cantik dengan muka yang menggoda. Aku ingat pernah melihat wanita ini namun aku tidak tahu namanya dan aku terlalu malu untuk berkenalan secara langsung.
Kuberanikan diri untuk menyapanya, dan akhirnya diapun membalas,
"Hai jugaa! Eh kita pernah papasan di tangga ya kalo gasalah?" aku kaget ternyata dia mengingatku.
"Iyaa deh kayanya hahaha. Kok lo bisa inget sih gue aja lupa.."
"Iyaa gue inget soalnya waktu itu kan lo nanya kantin buka atau engga hahaha..." dan percakapan kamipun berlanjut terus. Kuingat dirinya adalah sosok wanita cantik berbadan kurus namun dengan dada yang besar dan padat.
Kamipun hampir setiap saat chat di LINE. Setiap malam kunyanyikan lagu dengan gitarku lewat voice note, kami telponan hingga pagi menjelang, dan curhat setiap saat tentang kejombloan kami. Ternyata, alasan mengapa dia jomblo sama denganku yaitu karena diselingkuhi. kamipun akhirnya makin nyambung karena memiliki latar belakang yang sama.
Sekitar 2 minggu aku chat dengannya, kampusku mengadakan acara dugem. Kuajaklah dia untuk berangkat bersamaku.
"Ca bareng yuk dateng besok?"
"Kayanya gue gabisa deh ta, gue sakit huh..."
Akupun kecewa karena dia tak datang dan kulewati malam itu sendirian melihat teman2ku membawa pasangan masing2.
Waktu berjalan, lama2 dia menjauh dariku. Entah apa ada yang salah denganku atau faktor luar yang membuatnya jauh. aku hanya bisa terdiam dan berharap dia tak seperti wanita lainnya yang memberiku harapan palsu.
Tibalah hari ulangtahunnya. Aku mengucapkan selamat kepadanya dan dia berterimakasih padaku. Malam harinya aku memdatangi rumahnya membawa setangkai mawar dan kopi kesukaannya. Namun sial, dia ternyata tidak dirumah.
Semenjak hari itu kita semakin jauh, akupun mulai menyerah untuk berharap. Namun tiba2 ada Line masuk di hapeku.
"Ta lo dimana?" Aca mengirimiku pesan.
"Rumah nih kenape?"
"Gabut asli gue, temen2 gue pada ilang. Main yuk?"
Ya terang saja aku senang, sebelum aku membalas Line darinya aku cuci muka dan sikat gigi dulu.
"Yuklah caw gue udh otw rumah lo" balasku dengan hati senang.
"Gila gercep juga lo wkwk. Lo tunggu depan aja kalo udah sampe nanti kabarin gue, gue mandi dulu."
Dan aku menyetir sedan merahku dengan kecepatan 180km/h di tol saking senangnya. Untungnya aku nggak mati.
Sampailah aku dirumahnya, aku turun dari mobil tuaku dan menelponnya. Dia menyuruhku untuk membuka pagar dan menunggu di teras rumahnya. Kulihat rumahnya sepi. Bahkan tak ada tanda2 ada dia ataupun keluarganya. Tak lama dia membuka pintu dan mengagetkanku yang sedang bengong.
"Astaaa! Gue lama ya?"
"Ah kagaa. Belom abis rokok gua sebatang ini haha."
"Haha maaf yaaa, lo mau masuk dulu ga? Gue buatin minum nih! Santai aja keluarga gue pada pergi sampe besok malem gue mager ngikut hahaha"
Pikiran kotorku mulai datang. "Tak ada orang dirumah, gadis yang kusuka, mengundang untuk masuk kedalam rumah. Saatnya beraksi!" pikirku dengan cepat.
"Wah wah boleh tuh, kopi satu ya! Itung2 ganti kopi yg gue bawain buat lo waktu itu hahaha"
"Ah sial lo ta hahaha maaf ya waktu itu hehe, yuklah masuk!"
Akupun masuk kerumahnya....
Aku duduk di sofa depan TV dan kunyalakan TV itu untuk menonton The Walking Dead. Tak lama dia datang membawa 2 cangkir kopi. Kuseruput kopi buatannya dan memang enak rasanya. Mungkin karena dia juga pecinta kopi maka rasanyanyapun enak. Setelah mengobrol ngalor ngidul tentang apapun yang bisa kami obrolkan, akupun bertanya kemana kita akan pergi.
"Eh jadi kita kemana nih ca?"
"Entahlah ta, gua tadi mau ngajak lo ngopi di Starbucks tapi kita udah keburu ngopi."
Akupun berpikir, "Duh iya ya... Eh lo ada internet kan? NgeLAN counterstrike aja yuk!" Ajakku. Karena dia juga gamer sepertiku.
"Halah CS mulu bosennn huuh" ucapnya manja.
Aku yang sudah takbisa memendam perasaanku lagi akhirnya bergerak menggenggam tangannya.
"Ca, lo tau ngga sih perasaan gue ke elo?"
"Iya... Lo kan pernah bilang lo suka sama gua."
"Ehm...duh. Ya gitu hehe"
"Terus gimana dong?" dia malah bertanya.
Aku takbisa berkata apa2. Kuraih pipinya dengan tanganku dan kucium keningnya. Dia kaget, tapi tidak menolaknya.
"Lo mau ngga jadi seseorang dihati gue?" tanyaku. Dia tak menjawab, namun tiba2 pula dia memelukku erat dan berkata,
"Lo pikir gue jauhin lo kemaren kenapa? Gue mau tau seberapa serius lo sama gua, dan gua rasa lo udah ngebuktiin itu."
Karena pikiranku sudah mumet dan penuh, kulepas pelukannya, dan kucium bibirnya dengan ganas. Dia membalasnya penuh nafsu juga, lidahnya bermain didalam mulutku dan beradu dengan lidahku, aku mulai meremas buah dadanya dan, wow. Benar2 padat meskipun dia memiliki badan yang kurus. Dia tak menolak dan justru langsung meraih kemaluanku. Malah aku yang kaget. Kulepas bibirku dari bibirnya namun dia seakan takmau melepaskannya. Akhirnya di sofa tersebut aku berada di posisi bawah sedangkan dia berada diatasku. Diremas2nya kemaluanku yang sudah menegang daritadi. Tanganku masuk kedalam bajunya dan aku mencari tali BHnya untuk kulepas. Maka lepaslah tali BHnya. Namun dia melepas bibirnya kali ini.
"Iihh Asta nakal!" katanya penuh manja.
"Yang nakal Aca duluan kan megang2 punyaku huuu."
"Ehehe, bukain dong bajuku ta..."
Tanpa basa basi, bukannya hanya bajunya yang kubuka namun sudah kutelanjangi dia. Akhirnya aku melihat seluruh tubuhnya kali ini tanpa sehelai benang. Kuciumi seluruh tubuhnya dan dia pun mendesah halus.
"Caa, mau nenen dong hehe..."
"Yaudahh isep ajaaah, kan aku punya kamuu."
Kuemut dan kujilat pentilnya yang masih pin itu, kali ini dia mendesah lebih keras dari sebelumnya. Tangannya mulai mencoba untuk membuka celanaku. Tanpa kusadari aku sudah tak memakai celana lagi. Entah dia belajar darimana akhirnya dia mulai mengocok kemaluanku perlahan. Akupun makin kuat meremas dan menghisap putingnya itu.
"Mmmhh... ahhhh..... taaaa......" Desahnya lembut.
Kuputuskan untuk memainkan jariku ke area kemaluannya. Ketika ingin kumasukkan jariku aku kaget karena lubangnya sangat sempit layaknya perawan.
"Ca punya kamu kok sempit sih?"
"Iyaa aku kan belom pernah hehe"
"Sama aku boleh ngga nih ca?" tanyaku.
"mmm... niatku emang pertama kalinya sama kamu hehe"
Akupun sangat senang karena akhirnya aku mendapat perawan. Setelah memainkan jariku di memeknya, kucoba untuk memuaskannya dengan mulutku, kusuruh dia untuk duduk ngangkang dan akupun langsung menjilat memeknya dengan rakus, kali ini desahannya kencang.
"Ahh Taaaa! Mmmmhhh ahhhh..... ssshhhtttt....." desahannya begitu menggoda dan membuatku semakin terangsang. Dia sangat kencang menjambak rambutku. Aku sudah tidak tahan lagi untuk memerawaninya.
"Ca aku masukin ya? Boleh ngga?"
"Iyaaa taaa, masukin aja tapi pelan pelan yaa"
Kuarahkan kontolku menuju memeknya, kumasukkan perlahan, senti demi senti desahannya makin kencang. Dan akhirnya seluruh kontolku masuk didalam memeknya. Kutarik keluar dan kulihat ada darah di kontolku.
"Ta kok dilepas? Lagiii ihhh enakk!" dia memohon kepadaku.
"Bersihin dulu yuk darahnya"
Karena badannya yang kurus dan ringan, kugotong dia ke kamar mandi dengan kondisi kontolku yang masih berada setengah didalam memeknya. Kududukkan dia di kloset dan kubersihkan dengan shower. Dia juga merasa geli karena air shower yang menyiram klitorisnya. Setelah bersih dari darah, kugenjot dia secara perlahan. Dia melenguh sangat keras didalam toilet. Kurasakan dia telah mencapai klimaksnya. Sekitar 10 menit aku menggenjotnya dia berkata,
"Ta, mau ngisep punya kamu dong hehe..."
Aku tanpa berkata langsung bertukar posisi dengannya. Aku duduk di kloset dan dia langsung menghisap kontolku, dikocoknya secara berirama sambil menghisap ujung kontolku. Kurasa dia sering melakukan ini dengan mantannya dulu.
Sekitar 5 menit aku disepong oleh Aca, aku sudah mencapai batasku karena hisapannya yang benar2 kuat dan kocokannya yang mantap.
"Ca aku mau keluar..."
Dia langsung melepas mulutnya dan berkata
"Kamu mau keluarin dimana? Mulutku aja ya? Please?"
"Oh oke ayo sini cepetan"
akupun mengocok kontolku sambil sesekali dijilat olehnya. setelah beberapa menit akhirnya aku mencapai puncak.
"Ahhh shiiit!" aku teriak sambil mengeluarkan lahar panasku dimulutnya yang mungil itu. Dia menjilati kontolku yang masih banyak pejunya bahkan sampai peju yang tumpah di badannyapun dia ambil dengan jari dan dijilat sebelum dia menelan semuanya. Setelah permainan tersebut kamipun mandi bersama.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, aku bersantai di depan TV sambil menonton NCIS karena Walking Dead sudah habis. Dia mendatangiku lagi membawa 2 gelas air putih.
"Ta, maafin aku ya aku kaya gitu tadi.."
"Lho kenapa minta maaf?" jawabku.
"Aku nggabisa nahan nafsuku. Sekarang aku udah ngga perawan lagi. Kamu janji ya ngga ninggalin aku?"
"Justru aku yang minta maaf. Iya aku janji tapi kamu juga jangan main sama yang lain ya?"
Kamipun berpelukan penuh rasa sayang.
Sudah jam 9 malam, aku izin pulang. Tadinya aku mau menginap sampai besok namun aku merasa tidak enak dengan tetangga yang lain. Akhirnya aku pulang dengan merasa sangat bahagia karena dapat pacar baru sekaligus merawani anak orang.
Setelah kejadian tersebut, hampir setiap saat bertemu kami berhubungan seksual. Bahkan saat dia sedang datang bulam dia tetap bersikeras untuk memberiku sepongan mautnya itu. Dirumahnya, rumahku, bahkan dikampus kami melakukan itu. Namun akhirnya kami mendapatkan penghargaan di kampus sebagai "Best Couple".
-TAMAT-
iya gan sering ada yang sekelas sama ane malah hahahaha tapi ane takut kalo mau ngelobi gan, ntar ane masuk inpotaimen wkwkwk 
