DRAMA RAKA dan MITA ( Kisah Pemuas Keinginan Orang orang Dewasa )

[123paijo]

lanjut kang

Benjing nggih mas e ..

 

[Garonk84]

Sipoke kang

 

[TocilLover]

Wah udah ketinggalan seronde aja nih ane.. lanjut kang suhu @123paijo

 

[pandamen]

wah mulai seru ini, siapin tiker dulu menunggu update

 

[12bebeb34]

Up up up date

 

[marchay]

Lanjutttken raka,hancurkan chindo...

 

[xiliaqi]

wah makin manteppp

 

[Dianclara]

Lanjutkan omm

 

[12bebeb34]

Duh Belum ya

 

[Abyu04]

lanjut huuuu

 

[Abyu04]

lanjutkan lanjutkan lanjutkan huuu

 

[12bebeb34]

Bisa update yuk..
Malam Minggu nih....

 

[cupin]

Setia menunggu update hu

 

[12bebeb34]

Wah wah wah, belum juga ya....

 

[123paijo]

Tunggu, sabar saudara

 

[Garonk84]

Kayanya bntar lagi Update nih

 

[123paijo]

Belum saudara, hehehe

 

[LickPuss25]

Keren suhu @123paijo smooth.. Not to agresif

 

[Alucroot07]

Lanjutkan huuu

 

[123paijo]

Bagian X​

" Raka, please loe nginep sini aja ya.. "

Bujuk gadis belia yang tergolek di ranjang merah muda.

Aku hanya tersenyum, meneruskan menyisir rambutku di cermin kaca.

" Raka boleh nginep kan ce "

" Boleh lah me, kan ada kamar tamu yang bisa dia pake "

Jawab Valencia, mama dari seorang anak remaja, Alexa namanya. Gaun tidur yang teronggok dilantai, diraih, dipakainya, membalut kemolekan tubuh mulusnya.

Mamanya Alexa berjalan mendekat padaku.

Cup..

Ia mencium pipiku.

Tersungging senyum dari bibirnya yang sexy.

Tak tahan melihat goyang indahnya, saat dia beranjak pergi, nakal kutepuk pantatnya,

Plak..

" Sini .. "

Godanya dari depan pintu kamar mandi.

Aku hanya bisa tersenyum menanggapi. Ingin rasanya menyusul, berpacu dengan Valencia, untuk melanjutkan race ketiga.

Tapi sayang, pesan tante Hilda membatalkan semuanya.

Kini aku duduk di tepi ranjang, disamping Felice yang tergolek lelah, telanjang tanpa selembar benang.

Cup....

Kukecup bibirnya, ternyata masih bau sperma, spermanya Raka.

Teringat saat dia menampung dalam rongga mulutnya, dengan mata yang berkaca kaca ia berusaha menelannya.

Ukgh...

" TELANNN... "

Glek...

Puas rasanya menikmati ekspresi panik, bergidik di wajahnya dan yang pasti puas dengan kepatuhannya.

Dari lima pejantan yang pernah mengeksplor tubuh belianya, ternyata spermaku lah yang pertama memenuhi rongga mulutnya kemudian masuk kedalam lambungnya, hahaha.

" Nginep sini ya Ka, please... "

Kelelahan, chindo belia itu kehilangan kebinalanya.

" Makasih, kapan kapan aja ya nginepnya "

Ku elus lembut rambut Felice.

" Ah eloe Ka, padahal gue kan pengin loe kelonin "

Ucapnya manja.

" Kan ada Steve .. "

" Ye.. mana bisa, molor tuh dia "

Mata Felice menunjuk ke arah sofa.

" Ya gimana lagi, kecapekan kali, hehehe "

" Sok sokan ngajak bertiga, lawan Cece aja tak berdaya, apalagi kalau ketambahan gue, apa nggak patah kontolnya "

" Untung ada loe, makacih Raka .., hihihi "

" Ya udah aku cabut dulu ya "

Cup...

Kembali ku kecup bibir mungil itu.

" Makasih ya Ka "

" Sama sama, makasih boleh ngecrot disini, hehehe "

Ku belai bibir Felice, wajahnya memerah malu

" Steve boleh "

Ia tersenyum menggeleng.

" Nggak boleh, disini spesial buat eloe, hihihi "

Cup

Kukecup keningnya.

" Makasih, aku balik dulu "

" Ya.. hati hati Raka "

Aku berdiri melangkah meninggalkannya.

" Ce.. Raka mau balik tuh !!, antarin ya !!, nggak kuat gue jalan kedepan, hihihi "

" Iye.. bentar ... me !! "

Teriak Valencia dari kamar mandi.

" Sialan loe gay, gempor gue gara gara kontol loe, hihihi "

Gay lagi...Bangsat...

Kubalikan lagi badanku, melotot kupandang mata lima watt yang berbinar lucu itu.

" MAUU..LAGII..... "

" Nggak, nggak, ampun.. Raka ampun...., hihihi "

Chindo belia itu cepat cepat menarik selimutnya, menutup rapat seluruh tubuh telanjangnya.

Hahaha


..........


" Makasih ya Ka, gue bakal kangen terus sama piston loe "

Aku tersenyum, hanya tersenyum.

Valencia perempuan dewasa yang dikaruniai bibir sexy dengan body molek, semampai aduhai, menggandeng mesra diriku, melintasi ruang tamu rumahnya, menuju pintu.

" Loe ada passport Ka "

" Ada ce, kenapa "

" Bulan depan gue mau ke Thailand, lihat Bangkok International Motor Show, kalau loe ada waktu kita bisa berangkat bertiga "

" Bertiga, Cece, Felice, aku, trus Steve ? "

" Bukan Felice apalagi Steve tapi, gue, eloe dan Alexa anak gue "

Lah kok sama buntutnya..

" Itung itung weekend an, siapa tahu loe bisa bangun chemistry sama anak gue "

Hah.... paket komplit dong, hahaha.

No..no..no. jangan salah sangka, bukan pedophile ya.

Tapi paket komplit mama, papa dan anaknya. Ah bisa aja trik Valencia, emang dia sudah siap jadi mualaf, hahaha.

" Kalau Raka bisa.., bukannya janji ya, kayaknya lebih enak kalau berdua saja, ce "

" Trus Alexa "

" Kan ada Felice dan Mak Ijah yang bisa mengurusnya, hehehe "

" Hmm.. gitu ya, nanti gue pertimbangin, gue bakal kabarin loe, ok "

Cup.., smuuchrp.....

" Makasih ya Ka, loe emang tiada dua, gue rela memek gue oversize gara gara piston loe, hihihi "

Setelah bercerai dengan suaminya, Valencia putri pengusaha spare part motor asal Jakarta ini memilih Malang sebagai tempat tinggalnya.

Satu setengah tahun lalu ia mengajak Felice memenya untuk tinggal bersamanya.

" Eh Ka, kalau butuh modif motor loe, bawa ke Alexa Garage, bilang aja suruhan Cece, ok "

" Gratis ce "

" Pasti lah.. "

Kuacungkan jempol tanganku.

" Ok, siip.. "

Dan akhirnya ia melambaikan tangan, tanda sebuah perpisahan.


.........


Pesan dari tante Hilda, membatalkan race ketiga, memaksaku cepat cepat keluar rumah Valencia.

Sayang, mungkin tante Ria akan menjemputmu, jadi kamu siap siap aja ya, sampai ketemu di Surabaya.

Tak cukup waktu pulang kerumah, untuk berganti baju. Kini aku berada di warung pak Parmin, warung sate kambing muda khas Tulungagung yang terkenal lezat menggugah selera.

Asupan gizi dan energi memang harus segera disuntikan untuk pemulihan, siapa tahu tante Hilda akan mengajakku bercinta.

" Pak, sate kambing 10 sunduk, gulainya jangan pakai lemak ya.. "

" Siap.. mas.. "

" Emh.. oh ya pak, jeruk hangat jangan lupa "


.................


Sayang posisi dimana
​

Pesan tante Hilda​

Parkiran stasiun bun
​

Pesanku​

Tante Ria urusannya belum selesai, jadi sepertinya sore ini tidak jadi jemput. Kamu balik aja deh
​

Pesan tante Hilda​

Kalau tante Ria nggak bisa, Raka bisa naik motor atau kereta. Terserah Bunda mana enaknya, Raka siap aja.
​

Pesanku​

Gak usah, makasih sayang. Percuma kita ketemu kalau nggak ada tante Ria. Kamu balik aja deh, mungkin malam minggu kita ketemu, bye love you.
​

Pesan tante Hilda​

Kenapa percuma ? Tanyaku dalam dada.

Ya sudah, terserah boss saja.

Meliuk liuk diantara padatnya lalu lintas kota Malang, hingga akhirnya petang datang menjelang.


Home sweet home


................



​