Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Rahim Hangat Sang Majikan

Bimabet
menarik update ceritanya
 
Hari Pembalasan

Pertempuran singkat dengan mama mertuaku membuat lelah badan ini. Aku tertidur disamping mama Ella yg menyandarkan kepalanya di atas dadaku sembari memeluku layaknya sebuah guling. Bukan Krn lamanya kami bersenggama, mungkin sensasi yg aku rasakan membuat tenagaku berlebihan saat menggempur mama mertuaku

aku terbangun, tersentak ketika kurasa sesuatu menjalar diselangkangan ku. Mataku masih samar samar melihat di tengah remag nya lampu tidur. Saat ku sadar.. mama Ella tengah asik mengulum kontolku. Aku terkejut mengangkat badanku. Namun mama Ella dengan telunjuk nya menyentuh bibirku memberi isyarat agar aku diam saja. Kemudian mama jongkok tepat diatas kontolku.. menggenggamnya dan mengarahkan kontolku masuk ke lobang memeknya.. blesss ... " Ahhssss" aku mendesis pelan..



mama mendesah hebat. Mengangkat kepalanya. Tanganya bersandar dikakiku.. aku meremas tetek mama Ella dengan penuh nafsu. Tak ingin berlama2.. ku percepat gerakanku.. mengingat jam sudah hampir subuh aku takut Fatimah dan Arra terbangun. " Ahhss sedapp all.. enjot mama terus all " mama merintih kenikmatan saat gerakan ku pacu lebih cepat. Mama Ella memejamkan mata menahan pinggulnya ke bawah saat dia sadari kedutan kedutan dalam kontolku segera datang. Mama menggoyangkan pinggulnya berputar2. " Ahh masa.. Aldi kluar ahhhs ahhss... " Tubuh ku menggenjang ku peluk mertuaku erat hingga kami ambruk dikausr bersama.. aku mencium mama Ella .. beliau membalasnya. Sebenarnya aku masih ingin melanjutkan pertempuran ini. Namun adzan telah berkumandang. Aku bangkit dan segera berlalu keluar.. diluar kulihat belum ada tanda tanda Fatimah atau area terbangun. Aku ke dapur untuk minum. Aku menuju ruang tengah dan tertidur disofa .

mentari pagi mulai memberikan hangat nya. Menyinari sudut2 rumah. Aku terbangun dengan suara khas dapur dan ruang makan. Aneh.. bukan mencari istriku aku malah memikirkan Dimana mama mertuaku seakrang. Aku kedapur. Ada Fatimah dan Arra sedang memasak sarapan pagi.

" Eh ada kebo baru bangun " nyelenehnya Arra padaku..

" mas.. mbook di pakai baju nya toh.. kebiasaan ah ada Arra disini juga. " Ucap Fatimah

aku yg masih stgh sadar. Berlalu meninggalkan mereka tanpa ku pedulikan ucapan Fatimah. Beranjak ke ruang makan. Mama Ella mempersiapkan piring2 nya. Ku langkahkan kakiku.. memeluknya dari belakang tanganku meremas payudaranya. Mama terkejut " eh Aldi.. nanti mreka liat ih kamu ada gila 2 nya " ucap mama Ella yg saat itu hanya memakai daster tanpa Daleman. Terbukti saat ku remas . Langsung kurasakan empuk tetek mama Ella . Aku yg bernafsu . Cuaca pagi yg dingin membuat kontolku menegang mengetahui mama Ela tidak memakai Daleman. Ku singkap daster mama yg tengah sibuk meletakan piring.. " Aldii.. jangaaaass..aahhhhsss ," ucapan mama Ella tertahan saat kontolku masuk. Tangan kirinya bertumpu pada meja sedangkan tangan kanan nya menutup mulut nya agar menahan desahanya.. Krn kondisi yg kurang memungkin kan aku untuk bermain main.. ku keluarkan seluruh tenaga ku.. sodokan ku percepat ke arah lobang cipap mama Ella.. kaki mana ella ku angkat sebelah agar memudahkan ku berpenetrasi lebih aku yg panik Krn mama Ella tak mampu menaha desahan. Menjambak rambutnya dan menutup mulutnya dengan tanganku. " Ahhh hmmmffhhh mmfhhhh ahhh " hanya itu yg terdengar dr mertuaku.. hingga Hujaman terkahir kuhentikan dalam2 dan lagi lagi kusemburkan spermaku dalam rahim mertuaku sendiri. Setelah puas. Mama memperbaiki dasternya.. mama pergi kekamar Mandi. Aku hanya tersenyum puas dengan apa yg ku dpatkan.

setelah sarapan siap disajikan. Kami b4 makan bersama .
" Ra, kemana rencana hari ini ," tanyaku.

" Aku sama mama mau ke tempat bude Narti mas. Mungkin aku sama mama seminggu disana udah lama kan aku juga sama mama gak ketemu bude " ucap Arra padaku


Aku dan mama saling pandang. Kenapa hatiku kesal mengetahui mama tidak ada d rumah ini selama 1 Minggu.

" Yaudah, sayang kamu gak ikut " tanyaku pada Fatimah.

" Enggak deh mas. Kita kan juga udah sering kesana. Aku di rumah aja. Lagian entah kenapa badanku kurang enak rasanya " jwb Fatimah yg aku fikir biasanya dia selalu menemani mama dan adiknya kalo kemana mana. Tapi aku mengerti sekarang. Dan aku faham kenapa Fatimah tidak mau ikut

" Oohh yaudah kamu istrahat. Aku berangkat dulu ya ma, Ra " jwb ku langsung melangkah menuju mobil..
Diperjalanan kerumah pak Broto aku berhenti di tengah jalan dan menelpon Renna

" Hallo re, lagi ngapain lu "

" Duduk aja santai , kenapa Al" jwb Renna

" Btw.. si Robby ada gak "

" Ada sih tapi bentar LG mw pergi dia katanya ada urusan " jwb Renna

" Oh oke deh . Gimana lu nya Ama dia .. baik2 aja kan " tanya ku

" Ya gitu lah.. masih minta2 jatah dia ..tp guenya kaya udah ilfil.. alesan aja LG mens padahal kagak " ucap Rena

Aku menceritakan kepada Rena ttg Fatimah yg tidak ikut mama dan adik nya. Dan aku mengisyaratkan agar Renna bersiap2 untuk rencana ku selanjutnya .

" Nanti gw jemput abis nganter majikan gw.. biasanya kerjaan santai.. nanti gw kabarin klo udah siap semua " ucapku pada Rena

Aku melanjutkan perjalananku. Sampai dirumah pak Broto terlihat sepi.. aku panggil2 mba Ningsih tak ada jawaban. Aku berjalan keatas ku panggil Bu Lia juga tak ada jawaban. Aku terkejut melihat Bu Lia berjalan dr arah kamar mandi hanya menggunakan handuk. Teteknya yg besar tak mampu tertutup sempurna oleh handuknya.

" Eh Bu Lia.. maaf Bu tadi saya cari2 dibwh ga ada orang sama sekali. Takutnya ada apa makanya saya ke atas " ucapku pada bulia

" Eh Aldi.. iya tadi jam 3 pagi bapak dpt panggilan mendadak buat keluar kota.. jadi langsung berangkat. Ningsih sih tadi ibu suruh ke pasar beli keperluan untuk sebulan " kata Bu Lia. Yg tak beranjak atau menutupi sedikit tubuhnya dr pandanganku yg tak fokus melihat handuk yg digunakan sebatas paha dan juga belahan dada Bu Lia yg begitu jelas dihadapan ku. .

" Oh gitu Bu. Kenapa gak telpon saya ya Bu ." Jwb ku heran.

" Bapak tau kan kamu LG libur. Jd g mau ganggu waktu libur kamu .. kecuali kamu LG waktunya kerja . Bapak gitu orangnya Al, yaudah tunggu dibawah aja.. ibu ganti baju dulu ya " ucap Bu Lia berlalu ke kamar nya.

Aku berlalu ke bawah . Tak lama Bu Lia datang. Tapi aku heran. Bulia hanya menggunakan daster. Apakah beliau tidak ada keperluan hari ini.

" Gak ngopi dulu kamu Al" tanya Bu Lia yg sedang berjalan dr tangga

" Tadi udah Bu di rumah ', Bu Lia gak ada keperluan lah hari ini " tanyaku yang memperhatikan Bu Lia dibalik dasterny menampakan tonjolan kecil yg kurasa Bu Lia tidak menggunakan bH dibalik dasternya.

" Gak ada Al.. kalo kamu mau pulang gpp.. ibu KY nya hari ini dirumah aja LG kurang enak badan juga " jwb Bu Lia

" oh yasudah Bu kalo gtu Aldi pamit dulu " ungkap ku berbalik badan

" Eh Al sebentar ada yg mau ibu tanya " panggil Bu Lia padaku

" Iya Bu kenapa "

" Beberapa waktu lalu ibu gak sengaja lewat depan kamar Ningsih.. kalian ngapain berdua dikamar Ningsih ," deg... Jantungku seakan berhenti berdetak takkala Bu Lia bertanya ttg hal itu

" maksud nya gimana ya Bu " tanya ku balik pura2, tidak tau


" Ibu tau kok apa yg kalian lakukan.. ibu juga paham kedekatan kalian B2. Tapi kalo ky gitu usahakan jangan terdengar keluar ya. Walaupun tidak ada org disekitar." Ucap Bu Lia mendekatiku tanganya merangkul leherku . Wajahku yg menunduk dapat melihat kancing daster Bu Lia yg tidak ia kaitkan. Terlihat jelas belahan dada Bu Lia dan juga wangi khas tubuh Bu Lia yg dibalut parfum mahal miliknya. Entah kenapa aku jadi konak. Namun kondisi seperti ini dengan pertanyaan Bu Lia. Aku pasrah


" Maaf Bu maaf. .. jgn salahkan mba Ningsih, aku yang salah Bu maaf sekali lagi " ku utarakan maafku sambil menunduk.

" Gpp kok Al. Tapi apa iya yg ibu dengar Ningsih mendesah senikmat itu.. memang kamu apa kan dia " ucap Bu Lia berpindah ke belakang ku

" Eengghhh .. gak tau Bu mungkin itu bisa Bu Lia tanya ke mba Ningsih " ucapku

" Yasudah lain x jgn sampai org lain tau ya. Apa LG bapak... Kamu boleh pulang sekarang " ..


" Baik Bu trimakasih "


Aku berlalu meninggalkan Bu Lia .. diperjalanan terfikir olehku.. ada apa dg Bu Lia hari ini.. mulai dr abis mandi yg tidak menunjukan Gimik terkejut saat bertemu dengan ku masih berbalut handuk bahkan toked nya yg besar pun seakan ingin tumpah dr sarangnya. Di tambah lagi gimic nya saat bertanya ttg aku dan Ningsih.. rangkulannya di leherku. Dan senyum nya yg penuh arti bagiku. Ku hempas kan fikiranku. Segera ku gas mobil menuju rumah Renna.. sampai di depan rumah Renna Renna sudah bersiap dengan style khas nya tank top hitam berpadu jaket jeans dan celana jeans pendek favoritnya.

" Robby udah pergi ", tanyaku

" Udah dari tadi Al. ,", Jwb Rena

" Yaudah yuk gas ,"

Kami berdua menuju rumahku. Diperjalanan banyak tanya Renna terhadapku. Dr rencana yg akan kita lakukan dan hal lainya. Yg tak ku duga adalah Rena mengungkapkan bahwa sampai saat ini dia masih tertarik padaku. Bahkan semenjak tau suaminya selingkuh dengan istriku. Dia mulai menyukaiku kembali dr cara perhatian dan semua yg ku lakukan terhdap Renna seaakan aku sangat peduli padanya.

Kami sampai dirumah aku menghentikan mobil tidak didepan rumahku. Aku dan Rena berjalan seperti biasa. Aku sangat yakin saat ini Robby dan Fatimah ada didalam rumah. Aku genggam jari Renna. Dia menatapku. Aku yg fokus melihat ke arah sisi rumah. Berjalan pelan lalu masuk kerumah dengan kunci cadangan yg ku punya. Aku sudah mempersiapkan semuanya sejak awal.. dr camera tersembunyi di teras , ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar ku.. tempat2 yg strategis yg menjadi fantasi ku dalam bercinta. Sisi ruang tamu kosong hanya ada segelas kopi menandatang ada seseorang yg datang. Ruang dapur kosong ruang tengah kosong. Aku langsung mendekati kamarku. Justru kamarku terlihat dr jauh terbuka lebar. Aku mengisyaratkan Renna untuk diam. Dengan beranjak pelan melangkah menuju kamar..



Aku dan Renna menolah sedikit kedalam kamar.. Renna menutup bibirnya terkejut menyaksikan apa yg terjadi.. Fatimah istriku sedang asik menghisap batang kontol Robby. Air mata Renna mengalir. Aku alih kan agar Renna tak bersuara. Kusapu air matanya. Kupeluk Renna hingga dirinya tenang..



Fatimah sudah berada diatas Robby.. amarah ku yg memuncak sulit untuk terkontrol lagi.. namun Renna yg masih terisak perlahan menahan tangisnya. Aku kembali menatap Renna .. menghela sisa sisa air matanya. Mencium keningnya .. dan menyuruh nya sesuai rencana ku.. Renna mengangguk tanda dirinya siap.



Aku ambi seutas tali.. melangkah kedalam menyaksikan Fatimah dalam keadaan nungging menikmatii sodokan Robby.. ku kumpulkan keberanian ku.. berlari kedalam Dann.. BUKKKKKK.... 1 tendangan sepatu pantofel ku mendarat tepat di wajah Robby dan terjatuh ke lantai..

" mass Aldy ", Fatimah terkejut melihat kedatanganku. Menarik selimut menutupi tubuhnya. Aku menatapnya penuh amarah.

" Al Al.. gw bisa jelasin.. tgu Al.. gw jelasin ", tak ku beri kesempatan Robby bicara buk buk. Praaankkkkk ..... 2 genggam pukulan tangan ku menghujam keras menghantam wajah Robby. Serta 1 pecahan vas bunga mengenai wajahnya hingga berdarah.

" Mas hentikan sudah Maas.. " Fatimah melerai ku.. ku hentakan Fatimah hingga terpental jatuh k lantai.

" Aldi.. maafin gw Al.. sumpah gw khilaff " Robby berusah berbicara dengan bibir yg berdarah..

" Apaa.. hilaf kata lu.. tot.. hahaah " ku tarik kerah baju Robby ", khilaf katalu.. bro.. dr kecil men kita sahabtan. Sampe kita punya bini sekarang. Dan elu elu rusak semua nya cuma mikirin kontol lu yg ga seberapa itu... Aaahhh fvvvckkkkkkkkkkk " Bogeman mentah kembali mendarat di wajahnya .

" Ampun Al maafin gw .. sumpah gua khilaff.. " Robby meng iba kepadaku.. emosi ku yg terlanjur memuncak kusilangkan tangan Robby ke belakang lalu ku ikat. Aku Jambak rambut Fatimah
" Dan kamu jalang.. aku kira selama ini aku bahagia mendapatkan sosok istri seperti mu.. kealimanmu , ibadahmu, selruh perhatian mu sempurna dimataku. Ya hanya dimataku.. ketika mata ini tidak melihat kamu . Kau hanyalah pelacur ulung yg haus akan batang2 yg bahkan bukan dr suaminya sendiri. " Ucap ku begitu kasar. Luapan emosiku tak tertahan lagi

" Enggak mass.. maafin aku.. maafin aku .. aku gak akan seperti ini lagi " Fatimah mengiba dengan tangis yg semakin menjadi. Ku ikat tangan Fatimah

/" Lihat sayang.. wajah ini, bibir ini, payudara ini, dan vagina ini.. ini milikku.. milikku kau tau itu Fatimah.. " geramnya diriku ke sentuh seluruh tubuh nya.

Fatmah hanya menangis.. tak dapat lagi kata keluar dr mulutnya. Percuma saja.. bagiku kata2 nya ini hanyalah bualan semata.

" Sudah Al.. gw yg salah bukan Fatimah. Jgn kerasin dia gw minta maaf bener bener minta maaf sama lu. " buuuuUuuuuUkk.... Hantaman pukulan ku memuncratkann darah di wajah Robby yg langsung terkulai ke lantai dengan tangan dan kaki yg terikat.

" Pliss. All.. jangan sampai Renna tau bh hal ini.. gw mohon sama lu "

" Oohh trs gw gimana broom. Hahah lucu lu.. ohh gini gini bagai mana kalo... " Ku tahan ucapanku.. melangkah ke arah pintu dan merenggangkan tangan ku. Rena menyambut tanganku.


" Kalau aku yg tau sendiri Mr. Robby and Mrs. Fatimah " ucap Renna masuk tanpa sehelai benang pun. Memainkan perannya bagaikan ratu istana.

" Apa kabar sang ukhti favorit kampus. Sudah nikmat kah pagi ini " ucap Renna menaikan wajah Fatimah yg terdiam hanya bisa menangis.

" Oohh atau.. dibalik gamis kampus mu hanya sebagai penutup birahi mu selama ini, sampai2, suami dr kawan snediri. Bahkan bersahabat baik dengan suami mu.. kau nikmati juga sodokany" ujar rennna bag pemeran antagonis yg menemukan sebuah kemenangan.. aku yg memperhatikan sang ratu sedang memainkan perannya tersenyum dr belakang.

" Oohh this is Mr. Robby.. hallo mister.. Miss your wife boddy " ujar Renna dengan membusungkan payudara nya dihadapan Robby .. " thats my girl.. " batinku bicara..

" Atau begini.. kalo kalian berdua bermain dibelakang gue dan Aldi. Bagai mana kalao... Hmmm ( Renna melangkah ke arahku ) Mr. Robby kamu saksikan istrimu menggapai hasratnya bersama laki2 yg di puja nya semasa kuliah dulu "

Renna langsung mencium bibirku. " Mass.. jangan aku mohon " Fatimah mengiba.. aku sudah tak terkendali dengan logika.. amarah dan nafsu untuk pertama x nya melihat tubuh bugil Renna . Kami berpagut sangat panas. Dera nafas kami tak terkendali. Rena merangkul leherku tanganku mulai menari ddua gunung kembar milik Rena. Renna yg blm mempunyai anak tubuhnya masih kencang dan bertenaga. Lumatan demi lumayan kami sajikan dihadapan dua insan penghianat rumah tangga. Kuhentikan ciumankum. Menjalar keleher Renna.. sedikit meninggalkan jejak di bagian sana. Ciumanku terus terarah .. mengcumbu messra payudara Renna yg tergantung bebas dihadapan ku.. " auuhhssstttt alldiii "Renna sedikit mendesah ketika pentil teteknya ku gigit kecil menimbulkan sensasi sakit dan nikmat secara bersamaan .. kuhentikan aksiku. Renna membuka kancing kemeja ku..ikat pinggang .. hingga CD . Renna sedikit terkejut melihat ukuran kontolku. " Lihat lah Mr. Robby.. this is my favorite " ujar Rena langsung melahap kontolku menghisapnya dengan penuh nafsu..

" Sudah mas hentikan.. hentikan cukup... Itu miliki mass milkkuu.. " ucap Fatimah menangis tersedu2.

" All gw mohon jangan KY gini.. kita bisa bicara baik2 all.. dia bini gw Algw sayang banget sama Renna jangan kaya gini cara nya " ucap Robby..

Aku hanya tersenyum jahat.. ku jsmahak rambut Rena.. memaksanya menelan seluruh batang kejantananku.. hingga Rena tersedak.... Kemudian kami B2 melangkah di sofa kamarku. Rena memposisikan dirinya nungging membelakangi ku.. ku mainkan kontolku di sekitar Ara vagina Rena ..", ohhh STT.. all.. jangan dimainin gitumm aku gak tahan ... Hmmmffhhh ," dan blessss sekali hentakan ku membuat Rena menjerit dengan desahanya ", ahhhhhhh..... Ssstttt .," Aku mulai dengan ritme pelan.. memeberi ruang vagina yg tak melahirkan seorang anak pun beradaptasi dengan batang bru yg masuk kedalamnya . " Ahhsss.. penuh banget all. ahhhhsstt memek aku terasa penuh .. anjiiiinkkkk... Ahhhh " kuhentakan dengan keras tak ku kira Rena sangat binal dengan kata2 kasarnya. Ku genggam tangan nya ke belakang " ohhhssstt terus Al.. kencengin. Ahhhsssstt.. " ku sodok Rena dengan cepat membuatnya tak tertahan hingga kurasa memeknya berkedut ", ohhh assssttt ahhh anjinkkk Al.. ahhhhh aku sampai. Aku sampai ahhhsssssssssssssssssssttttt "



Renna menyemburkan caira orgasmenya.. aku takk ingin bermain lama . Ku baringan kan Rena dengan kaki yg terbuka lebar . Ku masukan kontolku kembali dengan hentakan demi hentakan tak tertahan. ... " Ahhh Aldi ahhsss nikmat basa.nggett.. ahhssstt terus all entot aku ahhss.... Ya ampun ahhhsss anjiinggghhh allll.. ahhhss terus sodok yg kenceng ... Ahhh memekku gatel all ahh sesak di dalam... Ahhhh " Renna tanhentinya mengerang kenikmatan.. kata2 kasarnya menjadi fantasi tersendiri bagiku.. matanya terpejam ketika tiap kali kontolku menyentuh didinding rahimnya ," ohh all.. gak kuat lagi ahhhh..ssssss ini enak banget .. kontolmu enak all.. ahhastttt... Terus teruss.. ahhastttt ", kurasa sebentar lagi aku sampai pada puncak kenimatanku ", ahhsttt Renna .. aku mau keluar sayang ".. ", ahh iya sayangmm semburkan didalam ahhsttt buahin rahimkui ahhh ssttstt terus lagi sebentar lagi.



" Ahh ree... Aku keluar ahhh ssstt ahhh ahhh ahh ", kusemburkan spermaku dalam dalam ke rahim Renna. Renna pun dilanda orgasmenya kembali. Aku terbaring disampingnya.. aku terkejut.. Rena bangkit dan mengulum kontolku menikmati sisa sisa sperma yg ada.



", Gak nyangka aku all. Kalo tau seks dengan kamu senikmat ini.. dari dulu aku akan berusaha mendapatknya , lihat itu sahabatmu. Pecundang ulung dengan pelacurnya. Dia tak bisa seganas permainanmu.. bahkan terlalu cepat untk keluar hanya memikirkan nafsunya saja.. entah apa yg dirasakan dengan Fatimah dr Robby " ujar Renna padaku.. yg menyandarkan kepalanya didadaku. Aku hanya tersenyum .. sedangkan Robby dan Fatimah tak mampu lagi berbuat apa2..


-----------------------
Apa yg akan dilakukan Aldi dan Renna setelah kejadian ini .

Apakah ada pembalasan berikutnya.

Lalu


Bagai mana nasib Fatimah, mama Ella dan juga Arra jika mereka mengetahui hal ini.

Stay reading gais..
BestRegreats
BAIM​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd