Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Quest

Bimabet
Buat cerita emang gk mudah ya bro ryu.. :sendirian:
Ane pernah coba tapi gak sempurna, harus perhatiin alur, feel cerita, cari sana sini cape pokok nya. apa lagi di daerah ane keterbatasan dengan yang namanya signal, mau buka forum tercinta aja lama banget :hua:
Walah malah ikutan curcol :bata:

Ane sih cuma mau nyemangati suhu aja. Gk masalah sih ama waktu yang penting dapet perfik TAMAT ya suhu..... :semangat:
 
G perlu terburu2 kok suhu ryu... yg penting feelnya tetap dapat. Memang beberapa quest terakhir terkesan terburu2... suhu ryu hebat bisa nulis gini... ane nulis 800 karakter aja dah setahun wkwkwkw... tetap semangat dan berfantasy.
 
--------​
“That’s enough, girls… Member to mouth introduction is enough…” (Cukup, nona-nona. Perkenalan kemaluan ke mulut sudah cukup) kataku mundur dengan suara sedikit serak. Aku hampir nembak, ding…
“Now… member to boobies introduction…” (Sekarang perkenalan kemaluan ke toked) kataku berstrategi. Ini akan menurunkan intensitas rangsangan padaku tapi meningkat pada mereka.
“How?” (Gimana?) tanya Carrie yang tak mengerti maksudku.
“Just open up all your clothes, sis… Show him our boobs… He will rub his cock to our boobs…” (Buka saja bajumu, kak. Tunjukkan toked kita. Dia akan menggesek kontolnya ke toked kita) kata Nicole memberi contoh dengan membuka sisa pakaiannya dan mengacungkan dadanya ke depan.
“Uh… Okay…” (Oh. OK-lah) kata Carrie mengerti dan membuka baju longdress-nya juga sehingga keduanya kini juga telanjang bulat di depanku.
Ukuran dada Nicole semakin berbentuk bagus dibanding yang kuingat beberapa bulan lalu. Walaupun masih belum bisa menggantung karena massa yang berat tetapi akan terus berkembang seiring pertambahan usianya. Ukurannya sudah bisa memenuhi satu cakupan tanganku. Putingnya berwarna pink pucat dan mencuat mungil sedikit saja karena terangsang.
Lain halnya dengan Carrie yang menggantung dengan indah karena ia sudah cukup umur dan puber bertahun-tahun lalu hingga bentuk payudaranya sudah sempurna menurutku. Kulit putih kemerahannya dihiasi puting yang kemerahan dengan aerola kecil berwarna pucat.
“Hands on your back again…” (Tangan di punggung lagi) kataku begitu aku mendekat kembali. Aku menuju ke Nicole dahulu. Keduanya dengan patuh kembali memindahkan tangan ke punggung kembali.
“I will start from the younger one…” (Aku akan mulai dari yang muda dahulu) kataku menggenggam batang penisku dengan tangan kanan dan mencondongkan pinggangku ke depan–ke arah dada kiri Nicole yang dibusungkannya.
Kepala penisku menyentuh kulit halusnya yang meremang hangat. Kuputar-putar ujung penisku mengitari putingnya yang makin mencuat. Ada jejak sedikit sperma yang membekas dari lubang kencingku di kulutnya.
Nicole menahan nafas dengan mulut terbuka. Matanya terpaku pada sentuhan kejantananku pada payudara mudanya. Kutekan-tekan keras ketegangan kemaluanku di daging empuk itu. Lalu berpindah ke dada kanan. Begitu juga yang kulakukan. Kuulangi lagi…
“Mmmnnhh…” keluh gadis ABG itu malah merenggangkan kakinya dan menekankan pangkal pahanya pada kasur. Tangannya mencengkram erat pada seprai ranjang di belakang punggungnya.
“That’s all…” (Cukup segitu) kataku lalu mundur.
“More… Gimme more…” (Lagi. Beri lagi) rengeknya minta lagi.
“This is the elder one’s turn… You don’t want to dissappoint her, right?” (Ini giliran nona satunya. Kau tidak mau mengecewakannya, kan?) kataku mengarah ke Carrie sekarang. Kugenggam erat batang penisku karena hanya dengan melihat dada Carrie saja, penisku semakin mengeras dan berdenyut.
Kuoleskan ujung kemaluanku pada pertengahan belahan dadanya. Kulitnya yang memerah terasa hangat dan lembut. Lalu kugeser ke gundukan dada kanannya. Kenyal dan lembut. Terasa sangat enak sekali kepala penisku. Geli-geli nikmat.
Berputar-putar kubuat penisku dengan arahan tangan di sekitar putingnya sebelah kanan. Lalu kupermainkan puting itu dengan sentilan berbagai arah. Berganti-ganti kanan dan kiri. Kutekan-tekan kepala penisku ke gundukan kenyal kedua dadanya.
Ingin sekali rasanya menjepitkan batang penisku di antara payudaranya lalu memompa sampai aku nembak di sana…
“That’s it…” (Segitu saja) kataku mundur. Carrie terlihat kecewa karena gilirannya berakhir dan aku menjauh darinya.
“You both should now wondering… what introduction will it be now? Pussies introduction… No… this is not what you’ve been thinking… I won’t fuck you yet… I will introduce my member to your pussies just like before…” (Kalian berdua pasti berfikir, perkenalan apa lagi sekarang? Perkenalan meki. Tidak. Ini tidak seperti yang kalian fikirkan. Aku belum akan mengentoti kalian. Aku hanya akan memperkenalkan kemaluanku pada meki kalian seperti tadi) kataku menjelaskan apa yang akan kulakukan.
“Now… If you’d be so kind to bend on your knees and put up our ass on the air…” (Sekarang. Menungging dan angkat bokong kalian tinggi-tinggi) kataku memberi instruksi selanjutnya.
Dengan cepat keduanya berbalik dan segera menungging dan dada rata ke kasur. Kepala mereka di topangkan ke lengan untuk bisa melihat ke belakang dengan nyaman selama proses nanti.
Di posisi menggairahkan seperti ini, bagian intim keduanya terlihat jelas dan mudah disentuh. Apalagi mereka dengan tanpa disuruh lagi sudah membukakan kaki mereka lebar-lebar sampai bibir vagina mereka sedikit terbuka dan menunjukkan semua isi dalamnya. Lubang senggama yang sempit dan gelap, klitoris yang menegang dan juga lubang anus yang juga sedikit menganga juga.
Aku meneguk ludah berapa kali… Kalau langsung kujejali dengan penisku-pun mereka tidak akan mengeluh… Tapi tidak! Permainan ini harus terus berlangsung!
“I will approach the youger once again…” (Aku akan mendekati nona yang muda sekali lagi) kataku mendekat. Masih dengan langkah tenang juga.
Yang pertama kesentuh dengan ujung penisku adalah bibir kemaluan Nicole yang lembab. Terasa sangat hangat di tebal bibir empuk itu. Aku menggesek penisku naik turun menuju lubang anusnya. Lalu mempermainkan klitorisnya dengan ujung kemaluanku. Kutekan-tekan klitoris itu naik-turun. Terasa cairan bening kental itu lengket di kulit penisku. Beberapa kali godaan untuk membenamkan ujung penisku di liang senggamanya yang sangat menggoda menggangguku.
“Ujungnya saja… ujungnya saja…” begitu godaan yang kuciptakan sendiri. Apalagi saat mulut lubang itu mengatup karena kontraksi.
“Mmhh… mmmh… hhh…” desah Nicole dengan pinggul bergetar merasakan rasa nikmat yang memang sangat tanggung itu.
“Now the elder one’s turn…” (Sekarang giliran nona yang lebih tua) kataku bergeser dua langkah ke samping kiri dimana Carrie juga menungging menunggu dengan sabar gilirannya.
Kembali kugesekkan kepala penisku ke bibir vagina yang tidak begitu tebal milik Carrie setelah membersihkan cairan lengket milik Nicole barusan dengan mengelapnya saja pakai tangan. Naik turun sampai terkadang terpeleset hingga menyentuh anusnya. Kucolek-colek klitorisnya. Cairan bening berbau segar itu menetes turun dari liang vaginanya dan membasahi kepala penisku. Asal cairan itu sangat mengundangku untuk menyumpalnya dengan penisku–lubang sempit gelap yang pastinya sangat nikmat…
“Honey… Touch me more… I can’t take any more… Please touch me more…” (Sayang. Sentuh aku lagi. Aku gak tahan. Sentuh aku lagi) desah merengek Carrie memintaku lebih menyentuhnya. Lubang senggamanya berkedut-kedut sesuai dengan irama degub jantungnya.
Kurendahkan kepalaku dan kulepas genggamanku pada batang penisku yang sudah sangat ingin memasuki lubang sempit di depannya. Nafas hangatku segera menerpa bongkah pangkal pahanya yang memerah. Lidahku menjulur panjang dan kusapu permukaan vagina Carrie dengan tarikan panjang dari klitoris sampai anusnya. Sebuah jilatan basah dan panas.
“Ouuhh…” desahnya.
Rasanya sangat enak. Gurih dan manis. Aku menjilatnya kembali dengan panjang dan kembali Carrie mendesah keenakan. Kedua tanganku ikut membantu dan mencengkram dua bongkah pantatnya dengan kuat.
Dengan dua jempolku, kulebarkan bibir vaginanya dan lidahku menerobos masuk ke dalam liang yang dari tadi memanggil-manggilku masuk. Kucucup dan kuhisap liang itu dengan rakus. Lidahku kumasukkan sedalam-dalamnya. Terasa sangat hangat dan bergerinjal walaupun sempitnya menjepit lidahku.
“Ah… Aahh… Aahh…” jerit Carrie keenakan. Ia semakin menjulangkan pantatnya dan membenamkan kepalanya ke kasur. Tangannya mencengkram sprei tempat tidur sampai berkepal-kepal. Otot-otot kaki dan perutnya mengejang menahankan rasa nikmat yang kuberikan.
Kemudian lidahku berkonsentrasi bermain-main di klitorisnya. Kadang kukulum atau kujilat saja sementara satu jariku menusuk ke dalam liang vaginanya kemudian mengorek-ngorek isi liang nikmat itu.
Kuselesaikan dengan satu jilatan panjang kembali…
“Hah… hah… hah… So soon… Lick me more… Or do me instead…” (Cepat banget. Jilati aku lagi. Atau entot aku sekalian) mintanya karena terasa kurang.
“Be patient, elder one… The younger one need it so bad too…” (Sabar, nona. Nona muda juga pengen) kataku berpindah ke Nicole yang menantikan dengan wajah sumringah karena akan mendapat servis dengan lidahku. Sebelum kubenamkan mukaku di selangkangan adik Carrie itu kuseka dulu noda cairan di sekitar mulutku.
Sleekk… Slurp…
Jilatan panjang sama kulakukan di vagina tebal Nicole. Daging lembut yang masih memiliki lemak bayi itu sudah basah oleh cairannya pelumasnya sendiri–kini ditambah liurku.
“Mm… uuhhmm… mmhh…” desahnya saat aku mempermainkan lipatan-lipatan labia minora-nya yang bergerinjal menutupi liang vagina muda yang dulu kuperawani.
“Fuck me! Fuck me!” (Entot aku! Entot aku!) jeritnya memohon saat lidahku menerobos memasuki liangnya yang sempit. Kusedot semua cairan bening manis yang menetes dari sana. Nicole mendorong-dorong pantatnya maju-mundur seperti menerima lidahku yang bertindak bak penis mini.
Kupijit-pijit klitorisnya atau kuelus-elus daging vagina yang belum ditumbuhi rambut itu. Kupelintir-pelintir dengan jempol kanan sementara jari kiriku kukocokkan ke dalam liangnya.
Nicole sampai menengadah bangun merasakan kenikmatan jariku yang merojok–mengobok-obok liang mungilnya. Hanya satu jari saja memang. Supaya nanti agar nanti penisku yang masuk akan lebih mudah.
“Okay… That will be enough…” (OK. Itu sudah cukup) kataku tiba-tiba berhenti dan mundur dari bokong Nicole yang masih mengacung tinggi. Spontan gadis remaja yang hampir 14 tahun itu menjamah vaginanya dan memasukkan jarinya sendiri lalu mengocoknya kembali. Carrie juga melakukan hal yang sama sejak selesai kujilati ditambah memainkan dadanya juga.
“We come to the best past… I will do you now… But I don’t know who should be the first one… It will sound like I’m picky of some situation… It’s too bad that I have to tell you… you two must play Paper-Rock-Scissor three times to decide who will be the first one… It’s a fair game… Agree?” (Kita sampai pada bagian terbaiknya. Aku akan mengentoti kalian sekarang. Tetapi aku tidak tau siapa yang duluan. Nanti aku terlihat pilih kasih. Sayang sekali kalau kubilang kalau kalian harus main Kertas-Gunting-Batu tiga kali untuk menentukan siapa yang pertama. Permainan adil, kan? Setuju?) kataku.
Keduanya tidak berkata apa-apa melainkan mengangguk cepat dan duduk berhadapan dan tangan mengacung untuk menentukan siapa yang duluan kesetubuhi. Dengan cara main Kertas-Batu-Gunting.
“On three… One-two-three!” (Hitungan ketiga. Satu-dua-tiga!) Nicole memberi aba-aba dan keduanya mengacungkan tangan kedepan. Carrie mengepalkan tangan dan Nicole membuka tangan. Batu dibungkus kertas. Nicole menang. Carrie vs. Nicole. 0-1.
Nicole tersenyum tipis. Carrie sedikit manyun. Tapi masih ada dua kali kesempatan.
“On three again… One-two-three!” (Hitungan ketiga lagi. Satu-dua-tiga!) Keduanya kembali mengacungkan tangan. Carrie tetap mengepalkan tangan dan Nicole mengacungkan dua jari. Batu tidak bisa digunting–gunting patah. Carrie menang. Carrie vs. Nicole. 1-1.
Final!
“On three for the last time… One-two-three!” (Hitungan ketiga untuk yang terakhir. Satu-dua-tiga!) keduanya mengacungkan tangan kembali untuk penentuan siapa yang keluar sebagai pemenangnya. Sepertinya mereka sudah sering melakukan ini di masa luang. Tidak ada kecurangan atau trik yang basi.
Kedua gadis itu membuka tangan. Kertas vs. kertas. Seri. Harus diulang.
“On three… One-two-three!” (Hitungan ketiga. Satu-dua-tiga!) kembali diulang.
“Yes! I win!” (Yes! Aku menang!) seru Carrie mengacungkan tangannya ke udara. Ia senang sekali. Pertarungan adu hompimpa mereka dimenangkan Carrie. Ia mengacungkan dua jari dan Nicole membuka tangan. Gunting memotong kertas. Carrie vs. Nicole. 2-1!
“No… You beat me again…” (Tidak. Kau mengalahkanku lagi) kesal adiknya karena taktiknya kali ini tidak berhasil mengalahkan kakaknya dalam permainan Kertas-Batu-Gunting yang bisa menentukan siapa yang duluan kugauli malam ini. Permainan yang cukup penting kurasa.
“I won! I’m the first…” (Aku menang! Aku yang pertama) seru Carrie gembira bukan kepalang.
“Okay… We got the winner here… The elder one is the one that I do first… It’s a fair game, right? No hurt feeling to the unlucky younger one…” (OK. Sudah ada pemenangnya. Nona tertua yang akan aku entot duluan. Adil, kan? Jangan sedih bagi nona muda yang tidak beruntung) kataku menggenggam batang penisku dan mulai mengelusnya agar kembali bereaksi setelah agak mengendur beberapa saat tadi.
“If you please… you can lay on your back… and spread your leg wide, please…” (Jika boleh, kau boleh berbaring dan lebarkan kakimu) kataku memberitahu posisi yang akan kupakai dalam awal percintaan ini.
Dengan patuh dan sedikit tergesa, Carrie lalu berbaring di ranjang dengan kaki mengangkang. Vaginanya terbentang lebar menggairahkan dengan tanpa rambut sehelaipun. Lembab bekas ludah dan cairan pelumasnya sendiri. Ia menatapku penuh harap agar aku segera memasuki kemaluannya yang sudah gatal ingin digauli.
Kuraih pinggangnya dan kuseret sampai pantatnya tepat di tepian tempat tidur. Carrie lalu memegangi lipatan lututnya agar kakinya lebih lebih lebar lagi mengangkang dan memamerkan kemaluannya lebih jelas lagi terbuka.
Tanpa bantuan tangan, kusodorkan penisku dengan cara menggesek-gesekkannya di belahan vagina yang sudah terbuka lebar serta basah itu. Maju mundur kubuat batangku untuk melancarkan jalan masukku nanti–jadi penisku sedikit berlumuran cairan pelumas Carrie.
“Hmm… Ooohh…” desah Carrie ketika ujung kepala penisku mulai merangsek masuk. Mulutnya menganga tanpa suara kemudian ketika kusodok-sodok pelan agar semakin dalam tenggelam di dalam liangnya yang sempit ini. Dengan tangan, kuarahkan agar arahnya tepat menusuk ke target yang benar.
Seluruh kepala penisku yang besar ini sudah tenggelam dan menyumpal liang Carrie. Lalu kucabut dan kugosok-gosok lagi ke belahannya. Terutama pada klitorisnya yang memerah tua. Lalu kuarahkan lagi masuk ke liang sempitnya.
“Hmm… mmm…. Deeeeperr…” (Lebih dalam) desah Carrie menggerakkan badannya ke depan agar aku bisa masuk lebih dalam lagi.
Tak kuikuti permintaannya. Aku hanya memasukkan pelan-pelan dan sebatas leher kepala penisku dan kukocok sekenanya lalu kucabut lagi lalu kubersihkan lendir yang menempel dengan jari.
“Push deeper… Don’t toy me like that… Please go deeper…” (Masukkan lebih dalam. Jangan mainin aku seperti itu. Lebih dalam lagi) rengek Carrie dengan suara serak. Ia mengangkat pantatnya supaya aku bisa masuk lebih dalam.
Kembali kutusukkan penisku perlahan-lahan sampai hanya sebatas leher kepala penisku dan lagi-lagi Carrie mencengkram kuat dan mengangkat pantatnya lagi supaya aku masuk lebih dalam. Liangnya terasa sangat hangat dan lembab.
Blusskk!
“Ookkhh!” kaget Carrie. Kutekan pinggangku ke depan sampai penisku menerobos masuk tanpa ampun sampai kandas tanpa aba-aba. Rambut kemaluanku rata di pangkal pahanya.
“Is this what you want?” (Itukah yang kau mau?) tanyaku menahan penisku bercokol dan menggencet mulut rahimnya sampai terasa sangat geli di ujung penisku.
Carrie memejamkan mata kuat-kuat dengan mulut menganga tanpa ada suara. Ia bernafas satu-satu dan otot tubuhnya mengejang. Ia mengangguk-angguk membenarkan aksiku kali ini.
Slluukk…
Kutarik kembali sampai benar-benar terlepas seperti tidak punya ketertarikan apapun atas rasa enak seks ini. Penisku sampai berguncang-guncang saat lepas dari mulut vagina Carrie. Berlumuran cairan dan berkilau cahaya.
“Put it back… Put it back, please…” (Masukkan lagi. Tolong masukkan lagi) katanya memohonku supaya memasukkan kembali penisku ke kemaluannya. Ia bahkan melebarkan bibir vaginanya dengan jari tanpa malu.
“Hmm…” jawabku tidak menurutinya kembali melainkan malah memanjat tubuhnya dengan dua lututku di antara ketiaknya. Kududuki perut atasnya dan kusodorkan penisku yang masih berlumuran cairan vaginanya sendiri ke mulut Carrie.
Dengan tanggap, Carrie mencaplok penisku dan melahapnya dengan rakus. Suara seruputan kuat hisapannya mengisi kamar ini. Ia kombinasikan dengan jilatan dan kecupan di berbagai titik sensitif.
Kutarik lagi penisku dan kuletakkan di antara dada Carrie. Ia langsung menekan dadanya dari samping agar batang kemaluanku terjepit di sana. Kudorong kedepan dan kutarik ke belakang seperti sedang mengentoti dadanya. Rasanya cukup enak.
Saat maju ke depan dan kepala penisku menyembul keluar, Carrie menyambut dengan lidah dan mulutnya terbuka. Sensasi nikmatnya bertambah-tambah terus. Aku semakin cepat dengan goyangan maju mundurku.
Tanpa memberitahu lagi, kutarik kembali penisku dan turun dari tubuhnya. Aku malah beralih pada Nicole yang dengan senang hati menyambutku.
“Honey… my turn?” (Sayang. Giliranku) kata Carrie kecewa.
Tak kuhiraukan dia dan malah menarik Nicole naik ke pangkuanku. Kubimbing penisku agar menancap di dalam vagina mungilnya.
“Ohh… mm… mmhh… O God! Oo…” (Oh. mm. O Tuhan) seru Nicole yang merasakan perih saat vaginanya yang masih sempit itu kujejali penisku tanpa stimulasi sama sekali. Sangat seret dan sempit sekali liangnya saat penisku yang cukup besar menyeruak masuk berkat gaya gravitasi.
Nicole berusaha menahan tubuhnya agar tidak lebih turun tapi aku menekan pinggangnya kuat hingga terus meluncur turun.
“Uuoohh…” desah Nicole meringis perih.
Kepala penisku mentok di mulut rahim mudanya dan sisa batang penisku sampai tertekuk tak bisa masuk semua. Denyut kesakitan Nicole terasa meremas-remas batang penisku seperti cengkraman tangan yang kuat.
Kuangkat tubuhnya dari pegangan di pinggangnya lalu kudorong lagi ke bawah hingga penisku bisa terkocok di dalam liang sempitnya.
“Aah… aahh… aa… ahh…” desahnya antara sakit dan nikmat. Nicole hanya bisa memelukkan tangannya di leherku. Kepalanya di benamkannya di samping leherku saat badannya berguncang-guncang naik turun.
Liangnya semakin basah dengan cairan pelumas yang bertambah seiring waktu, membuat persetubuhan kami ini semakin lancar dan lebih nikmat terasa bagi kedua pihak. Aku tidak perlu lagi menggerakkan tubuh Nicole karena dia sendiri sekarang yang bergerak memompakan pantatnya naik turun terhadap penisku yang menancap tegak dengan gagahnya.
Kudorong tubuh Nicole sampai ia rebah di kasur dan kutahan kakinya tetap mengangkang di lenganku. Tanpa melepas pertemuan kelamin kami dari posisi sebelumnya, kupompa dia lagi. Dengan berbagai macam tempo dan sudut tusukan. Penisku merangsek masuk tanpa ampun membuat gadis remaja itu mengaduh-aduh keenakan dan kelabakan. Merasakan nikmat yang sangat luar biasa.
“Come here…” (Kemarilah) panggilku pada kakaknya yang hanya bisa menonton kala adiknya kugagahi.
Kusambar kepalanya begitu Carrie mendekat. Kulumat mulutnya tanpa berhenti bergoyang memompa adiknya yang masih berbaring mengangkang di depanku.
“Mm… mmhh…” desahnya saat kami berciuman. Aku juga meremasi dada dan mempermainkan putingnya. Kuremas-remas kuat kedua dadanya bersamaan dengan gemas. Kenyal serta lembut hingga kemerahan serta penuh peluh.
Kuarahkan mulutku agar aku bisa menjangkau payudaranya. Carrie membantuku dan menyerahkannya ke mulutku dengan ikhlas. Kukenyot putingnya yang sebelah kanan dan kiri masih kuremas. Lidahku bermain-main di sana untuk beberapa lama sampai aku menjilat belahan dadanya.
“Oouuukkhh!” jeritnya.
Tubuh Carrie mengejang. Jariku yang kejejalkan di sela liang vaginanya terjepit erat dan terasa hangat sekali. Aku telah mengaktifkan titik sensitifnya yang bisa membuatnya orgasme instan. Tapi ia tidak membalasnya dengan menggigit leherku. Padahal posisinya saat itu sangat tepat kalau ia membalas orgasme tadi. Hanya Carrie yang bisa membuatku ejakulasi instan kalau menggigit leherku. Seperti aku juga bisa membuatnya orgasme instan…
Carrie lalu merebahkan dirinya di kasur dengan lemas. Jariku masih merojoki liangnya perlahan dan cairan bening masih terasa mengalir dari sana. Ia bernafas tersengal-sengal karena kenikmatan orgasme barusan.
Kucabut penisku dari kemaluan Nicole dan beralih pada Carrie yang masih berbaring lemas. Kejantananku masuk dengan susah payah ke kemaluan Carrie yang mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang kulakukan. Kubentangkan kakinya ke atas dan dengan begitu, jalan penisku jadi lebih mudah.
“Mmmm… It’s so good, honey… Mmm… Deeper… Please deeper… It’s so nice…” (Mm. Enak banget, sayang. Lebih dalam. Lebih dalam lagi. Enak banget) desahnya keenakan.
Gerakanku semakin lancar dan mulus saat penisku keluar masuk di dalam liang senggama Carrie yang licin karena orgasmenya yang menghasilkan banyak cairan pelumas. Gerakan maju mundurku menimbulkan suara kecipak nyaring pertemuan hentakan tubuhku ke tubuh Carrie.
“Give it to me again, honey… Give it to me…” (Lakukan lagi, sayang. Lakukan lagi padaku) katanya lagi.
Kucondongkan tubuhku sampai mukaku bisa menjamah dadanya. Lidahku segera menyapu belahan dadanya yang merah penuh peluh,
“Ooouuuggghhh!” kejang Carrie lagi. Kakinya dikalungkan kuat di pinggangku. Tangannya mencengkram sprei tempat tidur di samping kepalanya saat menyambut orgasme kali ini. Otot-otot tubuhnya mengejang kuat begitu pula dengan otot senggamanya yang mengatup penisku dengan ketat.
Kakinya lalu jatuh dari pinggangku dan jatuh terkulai mengangkang dengan nafas tersengal-sengal. Matanya terpejam dan mulut menganga. Peluhnya semakin bercucuran.
Kuciumi perut sampai ke permukaan vaginanya setelah kulepaskan penisku dari liangnya. Beberapa titik cairan menetes dan membekas di sprei yang sudah berantakan ini.
“Clean me up…” (Bersihin) kataku memberi Nicole pekerjaan tambahan sebelum ia kugarap berikutnya. Gadis yang akan berusia 14 tahun itu dengan patuh mengulum dan menjilati batang penisku sampai bersih dari cairan senggama milik kakaknya yang melumuri kejantananku yang masih tegak siap menembusi siapa saja malam ini. Ia membersihkan dengan cepat berharap kalau kejantananku ini akan segera dipakaikan padanya.
Nicole kubuat tidur menyamping dan kakinya diangkat sebelah. Kumasukkan penisku dari belakang sambil kucumbui lehernya. Kakinya kutarik agar lebih terangkat lagi saat perutku menekan pantatnya yang belum berbentuk sempurna. Penisku menggesek kasar kembali ke dinding liang senggamanya.
Kugoyangkan pantatku pendek-pendek sampai semua penisku bisa masuk sampai mentok. Nicole mengerang-erang keenakan mendapat gempuranku dari posisi ini. Ia membukakan bibir tebal vaginanya sendiri dengan jari agar aku bisa masuk lebih lancar. Tapi tangannya kuambil untuk memegangi kakinya sendiri agar tetap terangkat. Aku meremasi dadanya yang masih berkembang. Putingnya sudah sangat keras dan mencuat tegang. Kuremas-remas sambil tetap menjilati leher bagian belakangnya. Rambut selehernya kusisihkan pada bagian telinga dan kutiup sebagai penggoda.
Nicole merinding geli dan kulit lengan serta lehernya meremang. Ia sangat sensitif di bagian telinga. Kalau sampai kukulum, ia pasti orgasme…
Kutunda sebentar dengan memindah tanganku ke klitorisnya. Daging itu kuelus-elus jadi semakin membengkak saja. Bibir vaginanya jadi semakin tebal dan empuk setelah kujejali penisku yang merangsek keluar masuk. Kupilin-pilin klitorisnya lalu kuemut cuping telinganya.
“Auuggghhh!” serunya kontan. Tubuhnya mengejang dan pegangan yang menahan kakinya terbuka lepas. Penisku dicengkram erat oleh kehangatan liang muda itu. Kejutan-kejutan berupa lonjakan kenikmatan susulan membuat tubuhnya bergetar.
Kuambil kakinya yang seharusnya terbuka itu agar kembali terkangkang. Sedikit kumundurkan tubuhku untuk mengambil agak sedikit jarak agar panjang ayunanku lebih lebar.
“Aah… aah… ahh…” keluh Nicole saat liangnya kupompa lebih jauh kali ini. Kocokannya terasa mantap dan pas dengan panjang total penisku yang ukurannya 20 senti meter ini. Walaupun tidak bisa sepenuhnya masuk tetapi dalam posisi ini panjangnya akan berkurang karena terhalang pantatnya yang berlaga dengan perutku.
Kurangkul tubuh mungil Nicole sampai aku berbaring dan ia berbaring juga di atasku tanpa melepas penisku dari vaginanya. Kepalanya terkulai lemas di dadaku. Kukocok penisku hanya dengan menggerakkan pinggul saja. Rojokan pelan-pelan lalu kencang kemudian divariasikan dengan gerakan berputar.
Nicole meraung-raung keenakan merasakan kenikmatan yang kuberikan di kemaluannya. Ia hanya berpegangan pada dadanya sendiri sementara klitorisnya kuutik-utik terus untuk stimulasi tambahan.
“Oo… Nooo… Hhmmm… mmm…” (Oh. Tidak) kembali Nicole mengejang dan melengkungkan punggungnya sampai penisku hampir terlepas dari liangnya. Kuikuti gerakan melengkungnya sampai hanya kepala penisku saja yang bisa bercokol di sana. Ia akhirnya berguling dari tubuhku dan menelungkup di kasur dengan nafas tersengal-sengal.
Sialan… Aku hanya memuaskan mereka berdua saja. Aku belum nembak sekalipun.
Kuangkat tubuh lemas Nicole dan kutumpuk di atas tubuh kakaknya yang masih berbaring menyaksikan pergumulanku tadi. Carrie agak heran apa yang akan kulakukan sekarang. Kuatur posisi kaki keduanya agar tidak saling menghalangi yang lain. Kedua belahan kemaluan mereka dapat dijangkau dengan mudah.
BLUSS…
Kujejali kedua liang basah itu dengan penisku sekaligus!
“Aahh…” jerit keduanya. Saat mereka berdua masih kebingungan apa yang akan kulakukan, kuambil cincing pengganda AZAZEL dari kantung celana jeansku di lantai. Cincin ini selalu kubawa kemana-mana–kalau-kalau kesempatan seperti ini muncul. Cincing ini bisa membuat penisku menjadi dua. Penis kedua akan muncul di bagian atas penis yang asli.
Kugenjot mereka sesukaku. Dua penis di dalam dua vagina akan terasa sangat enak. Aku semakin gemas dengan kedua kakak beradik ini. Kupacu secepat-cepatnya tak perduli dengan jerit mereka yang bersahut-sahutan.
“Nnnggh…” keluhku.
Spermaku meluncur kencang di dalam vagina keduanya tanpa ampun lagi. Sejumlah banyak cairan kental putih kekuningan itu mengumpul di dalam rahim dan liang sempit mereka. Lalu meluber keluar di sela-sela bibir vagina.
Buru-buru kucabut kedua penisku dan kulepas cincin AZAZEL itu lalu kusembunyikan kembali di kantung celana jeansku. Aku tidak mau mereka tahu rahasia ini. Aku terduduk di lantai karpet dengan nafas yang mulai membaik.
Pemandangan yang sangat indah terpampang di depanku. Dua orang gadis telanjang bulat bergerak dengan belahan vagina yang berlumuran spermaku. Keduanya memperhatikan kemaluan mereka masing-masing yang bernoda sperma dengan pandangan puas. Mereka menyeka belahan itu dan menarik cairan kental itu keluar dengan jari lalu menjilat jari itu sampai bersih.
Keduanya saling membersihkan kemaluan dengan posisi 69 di depanku yang sedang membersihkan milikku sendiri dengan tisu yang kutemukan di atas meja di samping ranjang.
“Hmm… Delicious…” (Mm. Lezat) gumam mereka berdua saat masih saling jilat dan membersihkan kemaluan saudarinya. Jari dan lidah bergantian mengorek kemaluan saudari tirinya.
“Let’s clean him up too…” (Ayo kita bersihkan dia juga) usul Nicole yang bangkit duluan dan melihatku masih di lantai membersihkan kemaluan dengan tisu. “Let’s go!” setuju Carrie dan keduanya turun dan menarikku ke ranjang bersama mereka.
Penisku yang mulai mengendur ketegangannya mereka jilati kembali sehingga mulai menggeliat bangkit lagi. Mereka berdua menopangkan diri di pahaku dan bergantian menghisapi penisku dengan adil.
Hisapan-hisapan kuat saling lomba keduanya bergantian menggelitik penisku untuk kembali bangkit dan tegak lagi. Ini memabukkan sekali.
Selagi penisku dihisap atau dikulum sedalam-dalamnya, jari-jari lentik mereka juga mempermainkan putingku. Kedua putingku. Rasanya geli sekali. Apalagi ditambah belaian-belaian lembut tangan mereka di kulitku.
Carrie lalu naik ke tubuhku dan memainkan puting dadaku dengan mulutnya. Ia juga menggunakan lidahnya menyapu dadaku. Rasanya memang sangat enak. Apa seperti ini rasanya kalau aku mengulum puting dada mereka juga?
Nicole mengangkat kakiku dan ia mengulum bola pelirku. Penisku mengacung keras dan dikocoki Carrie yang menyeberangkan tangannya dari posisi di dadaku. Nicole berkonsentrasi mempermainkan pelirku yang mengkerut gelap. Terkadang dikulum dengan mulut atau diremas-remas lembut dengan tangan selagi ia menjilati pangkal penisku.
“Nngghh…” desahku saat Nicole menjilat lubang duburku. Rasanya aneh dan juga enak sekali. Lidahnya menari-nari di sekitar lubang pantatku yang pastinya akan melebar saat posisi kakiku diangkat mengangkang seperti ini. Nicole menahan kakiku agar tetap di atas dan terbuka lebar.
“Sis Carrie… This is fun… Come here…” (Kak Carrie. Ini keren. Kemari) ajak Nicole pada kakaknya yang masih bermain dengan dadaku.
“Carry on… I stay here…” (Lanjutkan aja. Aku disini aja) jawab Carrie lalu beralih pada mulutku. Dilumatnya bibirku dan kami berciuman dengan mesra. Bibir bertemu bibir. Lidah bertemu lidah. Saling hisap dan kulum dengan rindu.
“Egghh… ehh…” keluhku dengan tubuh mengejang. Aku nembak lagi? Tak terduga…
“All right!” (Hebat!) seru Nicole senang sekali membuatku ejakulasi. “What? No cum?” (Apa? Gak ada spermanya?) herannya. Saat ia bersiap menampung spermaku di mulutnya. Tidak ada cairan kental bernama sperma yang keluar menyemprot?
“What’s wrong?” (Ada apa?) tanya kakaknya yang melepas mulutku darinya.
“I made him got the head… but no cum spurting out… Does man may run out of sperm?” (Aku membuatnya keenakan tapi gak sperma ngecrot. Apa laki-laki bisa kehabisan sperma?) tanya Nicole heran.
“What did you do? I feel good then… I thought I was cumming too…” (Apa yang telah kau lakukan? Aku ngerasa enak tadi. Kukira tadi aku juga ngecrot) tanyaku juga heran.
“I poked a finger and lick inside your bung hole as it twitched and you supposed to be cummed that instant…” (Aku memasukkan satu jari ke lubang anusmu dan menjilatinya saat mengkerut dan kau seharusnya ngecrot saat itu juga) jelas Nicole atas apa yang sudah dilakukannya.
“Do that again…” (Ulangi lagi) kata kakaknya yang juga penasaran dan ingin tahu. Ia turun dan bergabung dengan adiknya. Nicole kembali membuat kakiku ke atas dan mengangkang. Carrie membantu dengan menahan pahaku dengan tangannya. Pantatku jadi tontonan mereka berdua.
“I did this…” (Aku melakukan ini)kata Nicole memasukkan jari tengah tangan kanannya ke dalam anusku. Dikocoknya keluar masuk sampai semua jarinya yang mungil masuk ke dalam anus sempitku. Lalu dilonggarkannya lubang anusku dengan menekan ke bawah pangkal jarinya dan dijilatinya perlahan. Lidahnya yang hangat dan basah menyeruak masuk sedikit. Rasanya enak sekali apalagi ujung jarinya ikut bergerak-gerak terus.
“Uuuhhh… uhhgg… uggh…” keluhku lagi merasakan kenikmatan itu lagi. Tubuhku terasa mengejang seperti tegangnya kemaluanku. Tetapi tidak ada terasa sperma yang menyembur kembal dari penisku…
“You feel that, honey?” (Kau merasakannya, sayang?) tanya Carrie melihat reaksiku barusan.
“Hah… hah… hah… It feel… it feel as good… as good as a cumming… But no cumming spurting… It the male multiple orgasm…” (Rasanya enak banget. Seenak ngecrot. Tapi tak ada sperma ngecrot. Itu orgasme beruntun pria) jelasku. Ini yang bisa kujelaskan sebaik-baiknya.
“Multiple orgasm? I thought only us girls can have that?” (Orgasme beruntun? Kukira hanya cewe yang bisa begitu?) heran Nicole.
“No… boys can have it too… You saw me have it as the proof already…” (Tidak. Cowok juga bisa. Kau sudah melihat buktinya) jawabku.
“I thought it just you… You’re kinda weird, aren’t you?” (Kirain cuma dirimu aja. Kau kan agak aneh geto, kan?) kata Nicole.
“No… I’m just as normal as any other boys…” (Gak. Aku normal seperti cowok lain) jawabku.
--------​
Multiple orgasm atau orgasme berulang adalah kondisi di mana seseorang mendapatkan puncak kenikmatan seksual sampai beberapa kali. Ini bisa terjadi di dua pihak; lelaki dan perempuan. Bisaanya yang lebih sering terjadi adalah pada pihak perempuan. Karena stimulasi yang intens dari pasangannya yang terus melakukan kontak seks atau rangsangan sehingga orgasme yang baru didapat akan bisa terulang lagi beberapa saat kemudian. Apalagi pada wanita yang sensitif atau terstimulasi dengan benar pada bagian sensitifnya. Ada beberapa bagian yang memungkinkan terjadinya hal ini; baik dari sentuhan, G-Spot ataupun klitoral. Bahkan saat hubungan kelamin belum terjadi tetapi rangsangan pada salah satu atau ketiga bagian ini dapat memicu orgasme tunggal atau bahkan orgasme berulang.
Pada lelaki, orgasme tidak selalu dibarengi dengan ejakulasi tetapi ejakulasi atau keluarnya/tersemburnya sperma adalah bagian dari orgasme itu sendiri. Jadi ada syarat-syarat khusus yang diperlukan seorang pria untuk mengalami orgasme tanpa mengeluarkan sperma. Pada umumnya pria akan mengalami tingkat penurunan ereksi setelah mengalami ejakulasi pertama. Tekanan darah pada pembuluh darah yang berbentuk spon di dalam otot penis menurun dan kembali ke jaringan sirkulasi darah. Seorang pria akan mengalami ereksi saat darah yang masuk ke pembuluh spon dalam jumlah banyak sehingga ukuran penis membesar dan terjadi penyumbatan sementara sehingga tingkat ereksi sesuai atau cukup untuk melakukan coitus.
Pada kasus ejakulasi prematur atau ejakulasi dini, ejakulasi atau orgasme pada pria ini terlalu cepat atau tidak seperti yang diharapkan untuk dapat memuaskan diri atau pasangannya. Kondisi ini akan sangat bertolak belakang dengan keistimewaan orgasme berulang karena, penderita ejakulasi dini tidak dapat mempertahankan ereksi penis untuk dapat melanjutkan pada ejakulasi atau orgasme-orgasme berikutnya.
Lain halnya dengan delay ejaculation atau orgasme yang terlambat. Ini adalah salah satu penyakit kebalikan dari ejakulasi prematur. Kondisi ini menyebabkan penderitanya akan sulit mendapatkan ejakulasi atau orgasme dalam waktu yang lama. Sampai ia dan/atau pasangannya kelelahan untuk mendapatkan ejakulasi ini. Bahkan bisa menimbulkan lecet atau luka di alat kelamin kedua pihak.
Diharapkan–penderita ejakulasi prematur dan delay ejaculation memeriksakan dirinya ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah ini agar tidak berlarut-larut. Perawatan bisa berbentuk konseling wawancara atau dengan obat-obatan untuk mengatasi akar permasalahannya.
--------​
“I want to try it too…” (Aku juga mau coba) seru Carrie semangat sekali. Nicole minggir untuk memberi tempat untuk kakaknya yang antusias sekali untuk membuatku mendapatkan multiple orgasme itu kembali.
“Take it easy on me…” (Pelan-pelan, ya?) kataku lalu merebahkan kepalaku kembali ke kasur.
Lidah Carrie yang pertama kali kurasakan menjilat-jilat lubang anusku. Dia sama sekali tidak merasa jijik atau risih dengan bagian tubuh pembuangan hajatku itu. Untung saja aku selalu cebok dengan bersih selesai buang air besar. Baik dengan air atau dengan tisu toilet.
Jarinya yang lebih besar dari milik Nicole kemudian menyeruak masuk pelan-pelan. Sebuku demi sebuku. Dikocok seperti saat aku sedang memasukkan jariku ke lubang vaginanya. Ini seperti pembalasan padaku…
Seingatku, lubang pantatku tidak serileks ini. Apa setelah pernah disodomi Cyrus sekitar sebulan lebih dulu, bukaan lubang duburku jadi melebar?
Jari tengah Carrie terus masuk sampai dalam dan mengorek-korek isi liang anusku ditambah lagi dengan jilatan lidahnya yang juga berusaha masuk. Tangan kanannya juga mengocok penisku yang menegang keras.
“Uuuuhhh…” kejangku kembali. Otot-otot tubuhku mengejang keras saat jari Carrie mengorek anusku. Penisku juga mengejang keras tapi tak ada sperma menyemprot juga. Rasanya enak sekali. Rasa nikmat yang menjalar sampai ke ujung-ujung syaraf di sekujur tubuhku. Rasa enaknya sama persis seperti saat nikmat ejakulasi biasa–tanpa sperma yang keluar.
“Wow… That’s great… I never know this could happen…” (Wow. Keren. Aku tidak tau itu bisa kejadian) ujar Carrie masih dengan jari di dalam anusku dan mengocok penisku perlahan.
“Do you want more of it, honey?” (Kau masih mau lagi, sayang?) tanya Carrie.
“Share some of it… I invented that technique…” (Bagi, dong. Aku yang menemukan teknik itu, kan?) desak Nicole ingin ikut juga. Ia berdampingan dengan kakaknya.
“Mmm…” Carrie menjulurkan lidahnya dan memasuki anusku yang sedikit terbuka dan Nicole mempermainkan penisku. Ludah Carrie terasa banyak memasuki anusku dan lidahnya keluar masuk seperti penis kecil basah dan panas.
Berganti-gantian Carrie dan Nicole membuatku mendapatkan multiple orgasme itu dengan mempermainkan titik sensitif yang baru ditemukan di anusku ini. Mereka tidak bosan-bosannya merangsang G-Spot-ku ini dengan lidah atau jari. Aku dibolak-balik dengan berbagai posisi. Menungging di ranjang, di tepi ranjang, berdiri, telentang, telungkup, bersujud dan macam-macam lainnya. Rasa nikmatnya memang sangat memabukkan…
Bayangkan, stamina tidak akan berkurang karena biasanya pria akan kehilangan daya tegang penisnya setelah ejakulasi yang menghabiskan tenaganya. Bila denganku, dalam kondisi sangat fit, aku bisa tahan ereksi sampai lima enam kali ejakulasi. Tetapi ejakulasi tidak terjadi tetapi rasa nikmatnya sama dan stamina tetap terjaga.
Aku kemudian membalas keduanya dengan multiple orgasme sejenis. Keduanya menjerit-jerit di kamar ini ini sampai tengah malam. Cairan vagina keduanya sampai banjir dan meleleh di kaki dan menodai sprei ranjang.
Sebagai penutup aku menembakkan sperma terakhirku ke wajah mereka berdua dengan cara onani di depan keduanya. Tidak banyak tapi cukup untuk menetes di wajah dan rambut.
Aku lalu rebahan di ranjang mereka dengan rasa puas sekali. Puas dengan rasa nikmat seks bersama Carrie dan Nicole. Ditambah lagi dengan pengetahuan baru tentang tubuhku sendiri yang bernama Multiple Orgasme.
 
Selow vroohh.. sebener nya gak update tiap hari juga gpp.. bisa update tiap hari merupakan bonus tersendiri buat para reader..

yach gak harus ada jadwal juga sich. Yang penting suhu masih mau nyapa di tread sendiri.. agar para reader reader tau. Klo tread nya ini masih berlanjut..

semangat suhu.....Ryu...

ok. semangat... :semangat:
 
Secara ilmu marketing, Suhu Ryuzaki sudah memiliki market share dan penggemar dengan lancarnya update.. Jangan dikhawatirkan untuk ending quest 11 dan 12 hu..yang capricorn diselesaikan dulu..kalau sudah masuk di aquarius, silahkan beri terms and condition kepada readers tentang rentang waktu penulisan dan waktu update, dua minggu sekali misalnya.. terus untuk ending after 12 cores terkumpul.. silahkan suhu buat rentang per tiga minggu saja..saran saya sih gitu...

Bagaimanapun RL yang utama suhu, jangan karena nama disini, RL jadi ngga fokus.. tetapi saya yakin suhu bisa selesai kok :beer:

rencana yg bagus. nanti ane buat begitu aja. biasa nih orang kita, gampang gak enakan sm orang lain yg udah baek sm kita. suhu master agan bro udah udah baek bgt mau membaca karya ane sampe rela nunggu lagi
 
Jangan dipaksakan Gan, diatur aja biar gak beratin RL asal cerita gak terbengkalai. Ane sih duga agan udah tulis ceritanya jauh hari, soalnya suhu di sini aja gak ada yg hamper tiap hari bisa update.
Yang penting terus semangat Gan...

udah keduga ya... jadi malus. mmg gak mungkin bgt bisa nulis sebanyak itu n update rutin tiap hari tiap page ada kecuali model punya ane yg disiapin bertahun" lalu.
 
:semangat: gan

Yg penting update lancar :hammer:

Ga' mesti tiap hari :Peace:

Tetangga sebelah ada yg lebih satu bulan belum di update, masih tetap di tungguin sama pemirsa semprot kok :haha:

Tetap :semangat: ya gan :beer:

iya tuh. ane juga ngikutin bbrapa cerita buatan master n suhu lain kayak aiko ailen, mad trip black sigil de el el. semangat juga buat ts lain yg ditungguin penggemarnya...
 
wah jadi penasaran sama cerita si kembar papa dan Om nya Satria.... :D
kira2 di bagi di forum tercinta ini ngak ya :beer:
dan tetap :semangat:

berharap flasback di tred baru kembar kembar nakal :tabok:
kaya Upin Ipin ya :bata:

adoooh. ane belum ada rencana buat cerita realm mereka berdua tuh yg hot-nya. sori.
 
Buat cerita emang gk mudah ya bro ryu.. :sendirian:
Ane pernah coba tapi gak sempurna, harus perhatiin alur, feel cerita, cari sana sini cape pokok nya. apa lagi di daerah ane keterbatasan dengan yang namanya signal, mau buka forum tercinta aja lama banget :hua:
Walah malah ikutan curcol :bata:

Ane sih cuma mau nyemangati suhu aja. Gk masalah sih ama waktu yang penting dapet perfik TAMAT ya suhu..... :semangat:

coba aja dulu di post. siapa tau dpt kripik n lebih terpacu...
 
Bimabet
G perlu terburu2 kok suhu ryu... yg penting feelnya tetap dapat. Memang beberapa quest terakhir terkesan terburu2... suhu ryu hebat bisa nulis gini... ane nulis 800 karakter aja dah setahun wkwkwkw... tetap semangat dan berfantasy.

kebentur di waktu juga kan. kita mmg hanya kaum mortal yg fana... wkkk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd