Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Quest

Bimabet
Asal jangan dunia ghaib aja.....serem
 
========
QUEST#07
========​

Aku jadi uring-uringan menghadapi masalah ini. Bagaimana mungkin aku harus melakukan TRIGGENCE pada mahluk yang diciptakan secara digital di komputer.
Mahluk rekaan, khayalan yang sangat cantik berdada besar dan kaki jenjang, tertidur menunggu untuk sebuah ciuman tulus untuk melepaskan kutukan abadinya.
Aku memandangi hasil print gambar putri bernama Bernadette Queffill Srefakova ini. Seperti nama Russia, ya? Kenapa FP memilih memakai nama ini? Gak nama lokal juga. Putri Roro Mendut atau Roro Jongrang misalnya gitu?
Ia tertidur di semacam tempat tidur yang terbuat dari batu hitam di atas puncak tertinggi gunung. Ia tidur dengan lelapnya. Tangannya bersedekap di atas perut.
Hellen cerita, kalau ia sudah menamatkan game itu dalam waktu hampir tiga bulan secara 5 jam sehari terus-menerus. Totalnya 458 jam permainan.
Ia harus menempuh 10 stage yang dijaga oleh satu bos musuh di tiap ujung stage.
Dalam permainan, tokoh utama ditemani 2 orang teman seperjuangan yang juga ingin membangunkan sang putri.
Memang sangat mirip dengan cerita dalam QUEST FOR FUTURE XII yang masih kumainkan.
--------​
Hellen masih mengusahakan memecahkan password 10 digit itu. Katanya ribuan kombinasi yang harus dicoba untuk menembusnya. Tapi semua itu akan dilakukan oleh program komputer hingga menemukan angka kombinasi yang tepat.
Aku menunggui komputer menemukan 10 kombinasi angka yang tepat. Sementara Hellen dan Tommy masuk Space Center-nya, meninggalkan aku sendiri beserta bahan bacaan berupa walkthrough game hentai QUEST FOR WAY OF LOVE dari situs gratis underground itu.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam memainkan game untuk bisa selesai dengan sempurna. Berbagai macam karakter, senjata, jurus dan keahlian dalam sihir (magic), jenis-jenis musuh serta para bos yang menunggu.
Perjalanan step by step dijelaskan secara gamblang seperti ambil jalan kiri bila menemukan persimpangan keenam dan sebagainya. Aku membacanya hingga selesai.
Tapi aku belum mengerti ceritanya. Mungkin akan menjadi basi atau spoiler bila diceritakan konflik dan dialog yang membangun cerita ini.

Deeet... deeet... deeet... deeet...
Di monitor komputer itu terlihat tulisan KEYWORD PROTECTION HAS BEEN BREACHED!
“Berhasil!” Hellen muncul tiba-tiba dari belakangku sambil merapikan bajunya. Diikuti Tommy dari belakang.
Mereka habis main game rupanya...
Hellen kembali bekerja sebentar dengan komputernya itu... Tekan Enter!…
“Ini dia... Game hentai legendaris... QUEST FOR LOVE!” seru Hellen bersandar senang melihat game itu mulai.
Grafiknya masih sederhana memakai teknik 3D tahap awal yang masih kasar. Tokoh berupa cell polygon 3D sedang background-nya 2D. Tidak ada FMV pembuka seperti seri QUEST FOR FUTURE yang gemerlapan FMV di sana-sini. Yang ada hanya teks yang membuka cerita, diketik biasa dengan font yang sederhana.

100 tahun sudah, Putri Bernadette Queffill Srefakova tertidur di puncak gunung Cursed. Putri kerajaan Queffill ini dikutuk seorang penyihir sakti yang sakit hati karena cintanya ditolak.
Waktupun berlalu, puluhan bahkan ratusan pangeran yang gagah berani telah berusaha mencoba membangunkannya dengan ciuman cinta yang tulus.
Tak seorangpun berhasil dan kembali...

Begitu isi teks sederhana itu.
“Kita akan coba memulainya... Dimana letak perbedaan game ini dari QUEST FOR WAY OF LOVE...” kata Hellen menekan tombol Start.
Game dimulai di sebuah kerajaan gurun dengan pangeran muda yang menjadi tokoh sentral game ini.
Hellen memberi nama Satria pada tokoh itu. Job yang tersedia sudah tetap, tidak bisa dipilih. Job tokoh utama adalah Knight dengan level awal, level 1.
“Sampai di sini... tidak ada perbedaan... Hanya saja kualitas grafis-nya sudah lebih bagus dari pada QUEST FOR WAY OF LOVE...” komentar Hellen.
“Len... Jangan maen terus... Mas Satria kan sedang mencari ZODIAC CORE di dalam CD game ini...” tegur Tommy.
“Oh... Iya... Aku sampe lupa... Sorry, mas...” kata Hellen.
“Gak pa-pa... Mas juga lupa... karena penasaran dengan game ini...” sahutku.
Game di-pause.
--------​
“Gimana caranya... mas bisa mengambil ZODIAC CORE LIBRA itu dari si putri Bernadette... Itulah pertanyaan besar kita kali ini...” kata Hellen menuliskan langkah-langkah yang harus dilakukan pada White Board.
“Bagaimana kalau kita selesaikan game ini hingga bisa sampai ke si putri itu...?” coba Tommy.
“OK... Kita mainkan game ini... sampai kita mencapai pada putri Bernadette... dan ia terbangun dari tidur abadinya... Bagaimana caranya kita mengambil ZODIAC CORE LIBRA itu darinya?” tulis Hellen besar-besar di white board.
“Benar... hanya aku yang bisa melakukan TRIGGENCE... Tapi ya... bagaimana caranya melakukan TRIGGENCE di dalam game ini...?” simpulku.
“Mas Satria harus masuk di dalam game ini...” gumam Hellen sambil mengetuk-ketuk dagunya dengan spidol.
“Benar... mas Satria sendiri yang harus masuk ke dalam game ini...” ulang Tommy.
“Apa?” sergahku.
--------​
Sekarang kekreatifan dan kejeniusan Hellen benar-benar diuji. Dibantu Tommy, mereka memulai suatu proyek lain yang sama ambisiusnya dengan Versemeter. Virtual Jumper.
Bantuan bang Eros tidak bisa dipergunakan lagi seperti saat aku berubah menjadi kucing jantan dan boneka peri kecil. Dunia yang akan kumasuki ini benar-benar asing. Bahkan lebih asing dari pada dunia fantasi MYTHRAL dimana peri, serangga dan mahluk-mahluk lainnya hidup bersama.
~Dunia digital~
Proyek ini sebenarnya meneruskan proyek lama Hellen yang katanya pernah terhenti sebelum mengerjakan Coremeter dan Versemeter. Ia mengerjakan ini sebelum mendapat ide membuat Coremeter. Proyek terbengkalai ini dilanjutkan kembali.
Ia mengerjakan sebuah game Virtual dengan sebuah display 3D tepat di depan mata yang melekat pada sebuah helm khusus.
Sebenarnya hal seperti ini sudah lama ada pada game-game yang pernah dikeluarkan publisher-publisher ternama. Tapi kata Hellen, tidak memuaskan para gamer karena terlalu kaku dan monoton.
Proyek lamanya ini sudah rampung sekitar 72% jadi tinggal menyempurnakan sisanya.
Display 3D ini memungkinkan pemain untuk merasakan langsung semua hal dalam game tersebut. Bau, rasa, cuaca bahkan rasa sakit.
Semua itu berasal dari berbagai sensor yang ditanamkan pada sebuah pakaian karet elastis yang menutupi seluruh tubuh.
Menurut Hellen ada 178 micro sensor yang ditanamkannya di pakaian ini sehingga real time dan real sensitivity akan selalu dirasakan pemain dalam game. Ini benar-benar proyek ambisius. Orang jenius itu selalu dianggap sinting oleh orang normal.
--------​
Sementara Hellen dan Tommy menyempurnakan Virtual Jumper itu, aku berlatih dengan QUEST FOR WAY OF LOVE ini dan menghapal setiap langkah yang harus diambil agar game bisa diselesaikan dengan baik. QUEST FOR LOVE tetap dalam kondisi pause di komputer satunya. QUEST FOR LOVE harus tetap dalam keadaan pause karena kalau di-restart harus kembali memecahkan password 10 digit yang akan diacak kembali oleh program proteksinya.
Taktik-taktik yang harus dipakai untuk melawan musuh yang ini atau trik untuk melewati dungeon yang itu atau juga hal yang harus dilakukan untuk mengalahkan bos dalam tiap stage-nya.
Hari ini tanggal 24 September... Ulang tahun Putri Bernadette itu tanggal 14 Oktober. 20 hari lagi.

Setiap hari aku memainkan game ini... Bisa dikatakan kalau aku sudah kecanduan QUEST. Kalau di rumah aku selalu mengurung diri di kamarku dengan laptop pinjaman Hellen dan hasil print walkthrough game ini. Benda itu juga kubawa ke sekolah dan kembali kumainkan saat istirahat. QUEST FOR FUTURE XII malah kutinggalkan mangkrak tak tersentuh.
Aku sudah mencapai level 35 dalam 4 hari ini...
4 hari?
Waktuku banyak terbuang... Bagaimana perkembangan Virtual Jumper itu? Tinggal 16 hari lagi tersisa!
--------​
“Len? Gimana proyekmu? Bisa dipakai, gak?” tanyaku lewat telepon.
“Wah... mas Satria... Aku dan Tommy sudah hampir gila nih... Stress!” serunya di sana. Apa mereka gak sekolah ya?
“Kenapa, Len? Apa karena Virtual Jumper itu? Sori ya?” sahutku kaget.
“Ada beberapa komponen dan program yang rusak karena percobaan yang gagal, mas...” jawab Hellen.
“Rusak? Tapi bisa diperbaiki, kan, Len?” cemasku juga. Wah bahaya itu... Bisa melebihi waktu yang ada.
“Bisa... tapi akan makan waktu... Komponen yang rusak akan diganti... Barangnya akan datang hari ini juga... Tapi perbaikan program yang akan lama, mas...” jelas Hellen.
“Oo... Kira-kira berapa lama, Len?” tanyaku mulai terdengar cerewet karena gelisah.
“Dua hari... sekitar dua hari, mas...” jawabnya.
“Berarti dua hari lagi baru bisa mas pakai, ya?” tanyaku.
“Belum tentu juga, mas... Ini belum pasti... Tapi akan kami usahakan, mas...” jawabnya. Mungkin ia sambil bekerja.
“Baiklah... Mas percaya sama kalian...” kataku pasrah saja walau hati mencelos. Tiba-tiba badan meriang.
--------​
Lemas badanku mendengar pengakuan Hellen tadi. Aku hanya bisa berharap kalau proyek Virtual Jumper itu segera selesai dan aku bisa memainkan game itu hingga finish tanggal 14 Oktober nantinya pada pertemuan dengan Putri Bernadette.
Apalagi, kata Hellen kalau QUEST FOR WAY OF LOVE yang aku punya walkthrough-nya akan sedikit berbeda dengan QUEST FOR LOVE ini.
Aku sudah menjelaskan pada bang Eros untuk kembali menyamar menjadi diriku kala aku bermain secara Virtual. Ia mau saja. Dengan senang hati malah. Ini karena aku berencana untuk main game itu secara terus menerus tanpa henti agar bisa selesai dalam waktu yang singkat ini.
Bila diperlukan, akan sekitar 10 sampai 12 hari. Perkiraan kasarku hanya tinggal 10-12 hari saja. 240-288 jam permainan. Ini lebih cepat 2 kali dari rekor 458 jam permainan Hellen dengan QUEST FOR WAY OF LOVE.
Ini perkiraanku karena aku bermain dengan cepat dengan memakai trik-trik yang telah kupelajari seperti hanya menghabisi musuh yang berlevel tinggi agar mendapat experience tinggi untuk menaikkan level secara cepat.
Aku berharap, kemampuan core-ku akan berfungsi dengan baik di dunia digital itu ditambah dengan kemampuan asli tokoh game itu.
Dengan begitu semua halangan dan rintangan dalam game itu dapat kuselesaikan dengan cepat hingga mencapai putri tidur itu dalam waktu yang tepat, 14 Oktober.
--------​
“Halo? Ada apa, manis?” jawabku pada telepon Linda.
“Halo... Satria... ada kabar paling seru!” katanya langsung saja.
“Ada apa?” tanyaku kaget mendapat sahutan begitu.
“Rumah lama Felix Pratama dibobol maling!” serunya.
“Dibobol maling?” jawabku. Maling itu, kan aku...
“Game legendaris itu telah dicuri dari rumah itu! Ternyata game itu memang ada!” serunya antusias penuh semangat.
“Oo... “ kataku berpura-pura. Padahal aku sudah tahu hal itu karena memang aku yang mencurinya.
“Felix sudah melaporkannya ke polisi dan penyelidikan sedang berjalan... Ada sidik jari yang ditemukan...” kata Linda. “Kalau pencuri itu tertangkap... Kita bisa mengetahui bagaimana game legenda itu sebenarnya...” katanya masih bersemangat.
“Sidik jari?” gumamku. Sialan! Itu sidik jariku!
“Kenapa? Kenapa Satria?” tanya Linda mendengar gumamanku tadi.
“Oh... Ga pa-pa, kok?” jawabku.
--------​
“Len... Hellen harus benar-benar membantu mas kali ini, deh...” kataku pada sepupu termudaku ini.
“Ada apa, mas...? Serius banget? Gawat, ya?” tanyanya.
“Sidik jari mas Satria tertinggal di kamar Felix Pratama karena ia melaporkan pencurian itu pada polisi...” jelasku.
“Sidik jari mas tertinggal di kamar itu?” ulangnya.
“Iya! Mas bodoh sekali tidak berhati-hati... Mas sudah menyentuh rak CD juga komputer di kamar itu... Tanpa sarung tangan karet...” ingatku.
“Namanya juga mas bukan pencuri profesional...” timpal Tommy mengomentari nasib sialku.
“Tenang... Apa mas pernah berurusan dengan polisi sebelumnya?... Seperti membuat SIM atau SKBB?” tanya Hellen.
“Belum pernah... Kenapa?” tanyaku bego.
“Berarti mas Satria aman...” jawab Hellen.
“Aman bagaimana? Sidik jariku sudah ditemukan di sana, loh...” seruku agak emosi.
“Polisi, kan harus mencari sidik jari milik siapa itu? Sementara mereka tidak tau kalau itu sidik mas Satria... karena mereka belum punya data sidik jari mas Satria sebelumnya...” jelas Hellen.
Aku belum mengerti.
“Gini, mas...” Tommy mencoba menjelaskan.
“Karena mas Satria belum pernah membuat SIM atau SKBB di kepolisian... karena itu data sidik jari mas Satria tidak akan tersimpan di database kepolisian. Polisi harus mencocokkan sidik jari yang ditemukan di TKP dengan data sidik jari orang yang tersimpan di database kepolisian... Begitu...” jelas Tommy.
“Oo... Begitu? Jadi mas aman-aman aja, kan?” legaku.
Hellen mengangguk-angguk membenarkan penjelasan pacarnya itu. Perasaanku lebih lega sekarang.
“Kalau mas Satria belum punya SIM... Gimana caranya mas bisa nyetir mobil...?” tanya Tommy.
“Ng... Ya... ga pake SIM...” jawabku seenaknya.
“Gak pernah ditangkap polisi?” tanyanya lagi.
“Belum pernah...” jawabku singkat.
“Mas Satria belum bisa punya SIM karena umurnya belum cukup 17 tahun...” kata Hellen.
“Iya... he... he... Nanti... tanggal 29 Oktober... baru pas 17 tahun...” kataku menggaruk-garuk kepala.

========
QUEST#07
========​

Tanggal 4 Oktober...
Dengan disaksikan Putri, Dewi, bang Eros, kak Sheila, proses Virtual Jumper yang telah selesai dimulai.
Tujuannya : Game Legendaris QUEST FOR LOVE!
Berbekal pengetahuan dan ingatan tentang game yang telah kumainkan hingga mencapai level 43. Aku akan memasuki dunia digital 3D itu.
Tubuhku duduk di kursi empuk untuk terapi pijat milik Oom Ron ini dengan berbagai kabel yang disambungkan ke komputer untuk menyalurkan sinyal-sinyal sensor untuk memberitahu tubuhku kalau hal itu nyata lewat sensor di pakaian karet ini.
178 sensor di seluruh pakaian karet elastis ini membungkus tubuhku. Sebuah helm dengan penutup muka yang lebar berfungsi sebagai display-ku terhadap dunia nantinya. Tertanam juga headphone untuk menutup telingaku sebagai indera pendengaran canggih. Suara luar tak akan sampai padaku. Dari display itu aku akan melihat segala hal nantinya. Mata di dunia game QUEST FOR LOVE.
Karena aku berencana untuk terus-menerus bermain tanpa henti selama 10 hari, Hellen telah menyediakan beberapa botol infus untuk mempertahankan kondisi tubuhku. Kondisi kesehatanku juga dipantau lewat display komputer Hellen.
Kesadaranku akan dipindahkan ke dalam tokoh game yang sudah direkayasa selama game berlansung. Aku tidak berani tanya gimana cara ia melakukan itu karena jawabannya pasti terlalu teknis dan malah akan membuat pusing kepala.
--------​
“OK, mas...? Siap, ya?” Hellen melakukan sesuatu di komputer utamanya.
“Virtual Jumper akan bekerja pada 10 hitungan mundur... Mulai!” seru Hellen.
“Sepuluh... sembilan...” Tommy menghitung mundur.
“Tubuh mas Satria akan seperti digigit semut sebentar lagi...” kata Hellen di sela hitung mundur itu.
“Enam... lima...”
“Tubuh mas Satria akan terasa ringan...”
“Tiga... dua...”
“Memasuki dunia digital...”
“Nol!”
--------​
Deed ded ded ded deed ded deeeded...
Terdengar suara khas game yang sangat kuhapal nadanya.
Saat kubuka mata...
Aku berbaring di sebuah tempat tidur besar pada sebuah kamar luas berdinding batu. Perabot dan hiasan kamar ini bergaya Timur Tengah.
Kerajaan gurun pasir Kandaaq!
Aku sudah masuk ke dalam game ini! Luar biasa!

STAGE 1 Start.

Berhasil?
Aku tak menyangka akan berhasil seperti ini...
Coba kulihat bagaimana tampangku di dunia ini.
Dari kaca yang terbuat dari besi berkilat ini aku menatap tubuhku di dunia digital ini.
Ini tokoh hasil edit Hellen dari tokoh yang seharusnya menjadi hero dalam game ini.
Wajahnya dibuat mirip dengan wajah asliku. Rambutnya dibuat kaku dengan jabrik yang lebih rapi di bagian belakang.
Tinggi tubuh ini juga dibuat setinggi tubuhku dengan perawakan yang tidak terlalu kekar juga.
Bagaimana dengan alat utamaku?...
Wow! Sama... Tidak ada bedanya?
Penis digitalku terlihat sama dengan penis asliku. Walau dalam keadaan tidak ereksi tapi aku tahu itu normal saja bagiku.

Deed!
Ada bunyi yang terdengar?

Sebuah window muncul di depanku...
O iya... Ini kan dunia digital... Terlihat tulisan diketik...

Operator :
Bgmn kdan di sn? Sma baik2 aja, kn?

Ini juga hasil edit Hellen agar kami bisa berkomunikasi dengan cara tertulis.

Lalu berbagai window lainnya bermunculan di depanku. Aku memilih untuk mengetikkan jawabanku.
Sebuah keyboard virtual muncul di depanku.

Prince :
Sma baik2 aku akn mencb core

Aku bermaksud untuk mencoba core-core yang kumiliki. Apa berfungsi dengan baik di dunia digital ini? Akan gawat kalau tidak bisa dipakai...

MARVELOCITY!
HARD SHELL SKIN!
MULTIPLICITY!
CLAMP!
SHADOW GEIST!
TRANSPORTER!

Berhasil... semuanya bekerja seperti biasanya.
Tapi?
Yaiks!

Karena menggunakan SHADOW GEIST yang menembus dinding batu kamar istana ini. Aku sudah berada di udara.
Akan jatuh...

XOXAM pinjamkan sayapmu...
Sepasang sayap hitam itu membuatku tetap melayang di udara. Tepatnya di samping kamar yang baru kulewati dindingnya.
Dari ketinggian ini... aku bisa memandang luasnya padang pasir yang melingkupi kerajaan Kandaaq ini.
Matahari terik menyinari bak membakar pasir gurun hingga berkilauan seperti kaca.
--------​
“Selamat pagi pangeran... Kami akan masuk...” terdengar suara dari dalam kamar. Aku harus kembali.
“Tunggu sebentar...” seruku. Dengan SHADOW GEIST, aku kembali masuk menembus dinding batu ini.
“Ya... Masuk...” kataku setelah aku kembali di ranjang besar itu. Kuposisikan tubuhku di atas ranjang seperti semula.
Pintu besar itu segera terbuka dan muncul seorang lelaki tua dikawal dua pengawal.
“Hamba Perdana Menteri Moskelipa... hendak melaporkan Laporan Pagi ini, wahai pangeran...” kata-katanya terhenti dan muncul keyboard virtual itu lagi. Game ter-pause otomatis.
Aku harus mengetikkan nama pilihanku. Satria...
“... Satria...” sambung si Perdana Menteri itu.
“Silahkan...” jawabku. Aku sudah pernah melalui ini di game.
“Sesuai amanat dari Raja sebelumnya... Raja Barqaheel... Ayah pangeran memberikan perintah pada hamba untuk mengangkat pangeran menjadi Raja kerajaan ini setelah pangeran mendapatkan pendamping hidup... Seorang Ratu untuk bersama-sama memimpin kerajaan ini...” kata si Perdana Menteri.
“Pagi ini... hamba membawa calon-calon yang kiranya berkenan di hati pangeran...” sambungnya.
Aku memberi kode agar ia meneruskan cerita ini.
“Terima kasih pangeran... Silahkan masuk Putri...” ia menyambut seorang putri untuk memasuki kamar ini.
Seorang wanita bercadar masuk. Kulitnya hitam manis dan tubuhnya bahenol sekali dengan dada membusung besar.
“Putri Shaheera... dari kerajaan Masdar...” kata Moskelipa.
--------​
Di sisi inilah kenapa game QUEST FOR LOVE ini dikatakan sebagai game hentai (porno). Ini karena di adegan awal ini, sang pangeran akan menggauli sang putri yang akan menjadi calon Ratu-nya.
Tanpa dikomando, penis digitalku ini langsung ngaceng melihat perempuan lezat seperti putri Shaheera ini. Putri Shaheera duduk di tepi ranjangku menunggu aksiku.
“Selamat datang di Kandaaq...” sapaku merangkul bahunya untuk berbaring bersamaku.
Yang pertama kubuka adalah cadar yang menutupi wajahnya. Ia terlihat lebih manis kala seluruh wajahnya terlihat. Kukecup bibir merekah merahnya...
Berikutnya aku membuka seluruh pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya hingga ia telanjang bulat di ranjang besar ini. Dada besarnya segera menjadi mainanku. Kuremas dan kujilati sesukanya. Shaheera mengeluh keenakan menerimanya. Tubuhnya menggelinjang hingga vagina tebalnya menyentuh-nyentuh penis kerasku yang masih tertutup celana gombrang ini.
Berikutnya aku mempermainkan mulut dan lidahku di vaginanya yang lembab. Wanginya sedap sekali. Lidahku mengkais-kais isi belahan vagina perempuan itu hingga mengeluarkan cairan putih kental asin. Di depannya aku menurunkan celana yang membungkus penis tegangku... Tuing!
Ia (penisku) segera menunjuk-nunjuk ke lubang hitam itu.
Shaheera membuka kakinya lebar-lebar, bersiap menerima hunjaman penis digitalku.
Swuuuf...
Mm... Lembut sekali... Nikmat dan indah sekali rasanya. Seluruh batang penisku meluncur masuk hingga amblas menyentuh pintu rahimnya. Masuk seperti lumer di dalamnya.
Shaheera menjerit melengking karenanya. Tangannya meremas bantal yang menopang kepalanya.
“Hooh... pangeran... pangeraaan... Enak sekali, pangeran...” desahnya menerima pompaan perlahanku kemudian.
Kaki Shaheera kuangkat ke atas hingga hampir menyentuh dada besarnya. Aku mengayunkan penisku dengan kecepatan konstan.
Tiap kali penisku menghujam masuk, putri kerajaan Masdar itu mengerang keenakan.
“Ough... ough... ough...” erangnya tiap kali.
Putri Shaheera lalu kududukkan di pangkuanku dengan tidak mencabut penisku dari liang vaginannya yang sangat enak ini.
Ia kubuat mengocok penisku dengan menaik turunkan badannya. Dadanya kujilat dan kuemut. Ia menekankan dadanya merasakan nikmat luar biasa yang kuberikan.
“Aahh... ahh... ahh...” erangnya kali ini kala ia kukentot dari arah belakang. Sebelah tangannya kutarik agar penisku menghujam lebih dalam lagi.
Lalu kedua tangannya kutarik hingga semakin dalam. Ia mengerang-erang tak menentu.
Aku memompakan penisku lebih cepat kali ini dengan mencengkram pinggulnya yang lebar. Sudah terasa...
“Oooouuhhhhh...” keluhku menyemburkan sperma pertamaku di dunia digital ini.
Tubuh kami berdua ambruk di ranjang besar bergaya Timur Tengah ini.
Enak sekali...
--------​
“Perdana Menteri...” panggilku. Saat kami bergumul tadi, semuanya dengan patuh keluar.
Putri Shaheera telah selesai berpakaian kembali dan berdiri memberi hormat kepadaku.
“Atas nama pangeran... Hamba ucapkan terima kasih atas kesediaan putri untuk mengikuti tes ini... Keputusannya akan hamba kirimkan segera...” kata orang tua itu.
Putri Shaheera lalu meninggalkan kamarku bersama salah seorang pengawal.
“Calon berikutnya, pangeran... Silahkan masuk putri...” katanya mempersilahkan seseorang lagi untuk masuk.
“Putri Fatimaa dari kerajaan Damsyiq...” sambutnya.
--------​
Putri Fatima ini juga tak kalah cantik dan seksi dengan pakaian kebesaran putrinya. Dadanya yang besar menonjol ranum. Kulitnya putih dan mulus.
Perdana Menteri tua itu segera keluar dari kamar begitu putri Fatimaa duduk di ranjangku. Tubuhku yang masih telanjang tertutup selimut segera saja kusingkapkan.
Penisku yang mengacung tegang segera menjadi perhatian putri Fatimaa. Ia agak terkesiap tadinya melihat ukurannya yang besar dan panjang. Kubimbing ia agar mendekat ke tengah ranjang.
Tak terduga ternyata ia langsung menyeruduk selangkanganku. Mengulum penisku. Sangat enak. Lidahnya dengan lincah bermain-main dengan batang penisku. Dihisap-hisap sampai aku melenguh. Ia menyentil-nyentilkan ujung lidahnya pada lubang kencingku. Enak sekali.
Tanganku tak tinggal diam. Kuremas kedua dada besarnya yang menggantung itu. Dari bahan kainnya aku juga memilin-milin putingnya.
Masih tetap berkonsentrasi pada penisku, aku memutar tubuhku hingga aku tepat berada di bawah putri Fatimaa yang menungging. Rok panjang berbahan sutra lembut itu kusibakkan ke atas hingga aku menemukan gundukan vaginanya.
Posisi 69!
Lidahku membalas perbuatannya di penisku. Klitorisnya menjadi pusat permainanku. Sentilan dan hisapan di klitoris itu membuat putri Fatimaa bergidik geli. Aku juga menguncupkan lidahku untuk memasuki lubang senggamanya yang mengeluarkan cairan vagina kental itu.
Lubang pantatnya juga kujilati sesekali membuat putri itu menengadah mengeluh. Kuhisapi kuat-kuat vaginanya hingga putri Fatimaa tidak bisa mengimbangi kenikmatan itu. Ia hanya bisa membaringkan kepalanya di samping tegangnya penisku sambil mengerang-erang.
Ia juga tak bisa apa-apa kala tubuh lemas karena orgasmenya kubalik hingga menelentang. Putri itu hanya bisa menatap nanar ketika kulebarkan kakinya dan penisku berusaha menerobos vagina basahnya.
“Aahh...” dengungnya saat penisku masuk sedikit demi sedikit ke vaginanya.
Aku memeluk tubuhnya hingga kakinya mengangkang agak terangkat. Pelan-pelan kutusukkan penis panjangku hingga amblas semuanya di liang putri cantik ini.
Putri Fatimaa sudah lebih bertenaga kini dengan ikut menggoyang-goyangkan tubuh seksinya. Dadanya yang besar bergoyang-goyang dengan indahnya hingga aku tergoda menjilatinya lagi.
Kali ini ia kugenjot menyamping. Putri kerajaan Damsyiq itu memeluk kedua kakinya dan penisku menelusup keluar masuk dari belahan vaginanya yang merapat gepeng. Dari posisi ini aku sempatkan meremas dadanya.
Lalu ia kuseret hingga ke tepi tempat tidur hingga kakinya menyentuh lantai, menungging. Kusosorkan penisku lagi dari belakang. Tubuhku menghentak-hentakkan tubuhnya dan ranjang besar ini. Pinggulnya kucengkram agar tidak melesetkan hunjamanku yang bertubi-tubi ke dalam vagina putri yang sangat nikmat ini.
Aku berkonsentrasi kembali untuk menyelesaikan bagian ini dengan baik. Kurasakan tiap gesekan yang terjadi di dalam liang putri cantik ini. Kupercepat gerakan dan nafasku semakin memburu...
“Aaahhh... ahhh!...” seruku saat sperma keduaku ini menyembur memenuhi rahim putri di dunia digital ini.
Putri Fatimaa terlemas tetap pada posisi itu untuk beberapa lama. Sementara aku menghempaskan diri ke sampingnya.
Penisku masih mengacung berlumuran sperma dan cairan vagina yang bercampur satu.
--------​
“Perdana Menteri?” panggilku.
Orang tua itu segera masuk beserta pengawalnya. Putri Fatimaa sudah kembali berpakaian rapi dan memberi hormat pamit keluar dari kamar ini, menyelesaikan tesnya.
“Atas nama pangeran... Hamba ucapkan terima kasih atas kesediaan putri untuk mengikuti tes ini... Keputusannya akan hamba kirimkan segera...” kata orang tua itu.
Putri Fatimaa lalu meninggalkan kamarku bersama salah seorang pengawal.
“Calon berikutnya, pangeran... Silahkan masuk putri...” katanya mempersilahkan seseorang lagi untuk masuk.
“Ng... Perdana Menteri... ada berapa orang lagi?” tanyaku.
“Semuanya ada lima orang, pangeran... Ini putri yang ketiga... Putri Lasvine dari kerajaan Daharrim...” sambutnya.
Kembali seorang putri cantik muncul memasuki kamarku dan lalu aku setubuhi untuk mengetes para calon Ratu ini.
Lalu menyusul dua putri cantik manis lainnya...
Pagi itu, aku sudah menyetubuhi 5 putri yang cantik-cantik dan seksi-seksi. Padahal sarapan aja belum...
--------​
Setelah sarapan aku duduk di kursi pangeran yang berada di bawah samping tahta Raja dan Ratu.
“Perdana Menteri bagaimana dengan hasil tes pagi ini? Apa ada yang memenuhi persyaratan?” tanyaku.
(Aku harus mengucapkan dialog-dialog ini karena termasuk dalam program dan skenario cerita)
“Mohon ampun pangeran... Dari beberapa hari tes pencarian Ratu ini... 36 putri dari berbagai kerajaan telah kita tes... Tapi tak seorang putri-pun yang bisa memberikan keturunan pada pangeran hingga tidak tepat dipilih menjadi Ratu kerajaan Kandaaq ini, pangeran...” jawab Perdana Menteri itu.
“36 putri dan tak satupun yang cocok... Kalau begitu sampai kapanpun aku tidak akan pernah menjadi Raja kerajaan yang diwariskan ayahku ini...” seruku sesuai dialog game. Aku sampai berdiri dari kursi pangeran ini.
“Maafkan hamba yang bersalah ini, pangeran...” hiba Perdana Menteri itu menjura menyembah.
Para hadirin di aula kerajaan ini juga ikut-ikutan menjura menyembah dengan takut menyaksikan amarahku.
Suasana hening sesaat.
Ada seorang pengawal masuk dan memberi hormat.
Ia lalu mendekati sang Perdana Menteri dan menyerahkan sesuatu padanya.
Orang tua itu sepertinya senang sekali membaca benda yang mungkin naskah gulung. Wajahnya berseri-seri.
“Ijinkan hamba untuk memberi tahu pangeran sebuah kabar yang sangat bagus ini...” katanya kembali menunduk.
“Kabar apa itu? Beritahu padaku...” sabdaku. (Ciee...)
Ia lalu mendekati kursi kepangerananku dan menunjukkan naskah gulung itu.
“Bacakan!”
“Konon kabarnya, seorang putri yang cantik jelita telah diculik dan dikutuk oleh seorang penyihir jahat karena menolak cintanya. Kutukannya adalah tidur abadi selamanya. Sang putri tersebut ditidurkan pada puncak tertinggi gunung Cursed di benua kejahatan Bertrode. Hanya ciuman tulus seorang pria yang bisa membebaskan sang putri dari kutukan jahat tersebut...” sebut Perdana Menteri Moskelipa.
“Demikianlah, pangeran... Ini adalah tantangan bagi para pria sejati untuk membebaskan yang lemah dari tindasan tirani yang kejam... Putri itu membutuhkan pangeran seperti pangeran Satria untuk membebaskannya dari kutukan durjana itu...” kata orang tua berjubah keemasan itu.
Semua persis seperti dalam game-nya.
“Baiklah... Tugas seorang pria sejati... menolong yang lemah dan membantu yang susah... Aku sendiri yang akan membebaskan putri itu dari kutukannya di gunung Cursed... Semua halangan akan aku hancurkan dan rintangan akan kulewati...” sahutku menjawab tantangan itu.
“Menyelamatkan putri!” seruku mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Semua hadirin di aula ini ikut bersorak bersemangat menyahuti membaranya semangatku. Bertepuk tangan. Ikut gembira pada perjuangan pangeran bakal Raja mereka.
“Pangeran... hamba akan menyiapkan segala persiapan pangeran menuju gunung Cursed...” katanya diantara sorak-sorai hadirin di aula ini.
Aku mengangguk saja.

========
QUEST#07
========​

Kerajaan tampak sibuk oleh persiapan keberangkatanku ke gunung Cursed di benua Bertrode untuk membebaskan putri tidur itu. Sebuah tim dibentuk Perdana Menteri untuk mengawal dan menemani perjalananku ke sana.
Tim ini terdiri dari prajurit-prajurit pilihan yang terampil memakai senjata dan terlebih lagi setia. Persediaan logistik seperti makanan dan air juga menjadi penting karena perjalanan akan lumayan jauh.
(Dari walkthrough yang sudah kubaca, perjalanan menuju gunung Cursed akan memakan waktu 3 stages. Dan sampai saat ini aku baru melewati ½ stage. Tekadku adalah menyelesaikan stage pertama ini hari ini juga)
Hal yang harus kulakukan kali ini adalah memilih anggota tim yang terdiri dari tiga orang dari 6 pilihan yang ada.
Pilihan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyesal kemudian hari. Karena tipe tokoh yang dipilih harus sesuai dengan medan yang akan dihadapi.
Dari game sebelumnya, aku memilih seorang Scout untuk penunjuk jalan. Scout menggunakan senjata panah yang bagus untuk serangan jarak dekat dan jarak jauh. Kecepatannya dapat diandalkan tetapi pertahanannya lemah.
Kedua aku memilih Red Mage sebagai ahli sihir. Beliau ini mahir menggunakan sihir-sihir destruktif juga kuratif. Serangan utamanya adalah serangan sihir tersebut tetapi lemah serangan fisiknya karena hanya memakai tongkat sihir. Pertahanannya yang paling lemah sehingga harus sering dilindungi.
Terakhir aku memilih Monk sebagai tukang pukul. Serangan fisiknya mengandalkan pukulan dan tendangannya yang mumpuni. Pertahanannya juga baik di segala sektor.
Diriku sendiri yang Knight adalah petarung dengan pedang dan perisai. Serangan fisik dan pertahanan seimbang berkat baju baja yang menjadi aksesoris standar seorang ksatria.
Seperti dalam QUEST FOR WAY OF LOVE, semua pilihan karakter tambahan ini adalah laki-laki. (Sepertinya tidak akan ada perkembangan cerita yang mengarah ke situasi romantis () Dan ketiganya adalah orang-orang dewasa yang serius dan setia pada tugasnya.
Tiga ahli lainnya bertugas melindungi istana selama kutinggalkan menuju gunung Cursed. Perdana Menteri mendapat mandat untuk menjalankan pemerintahan selama aku pergi. Ia bertanggung jawab untuk mensejahterakan rakyat kerajaan Kandaaq.

Pagi-pagi sekali, kami berempat berangkat tanpa banyak orang yang mengetahui. Kata Perdana Menteri, ini untuk mengurangi mata-mata yang akan menghalangi langkah kami.
Kami menuju barat. Melewati gurun pasir yang mengelilingi kerajaanku. Menuju kota Mishaa...
Sepanjang perjalanan kami mulai bertemu berbagai monster-monster gurun yang banyak berkeliaran.

Jenis monster yang berkeliaran di gurun Kandaaq :
Scorpionus. HP 300. Level 1-2. Drop Items : Potion, Sand Shard, Hi-Potion (Rare). Note : Green poisonous scorpion. (Kalajengking beracun hijau)
Black Mantis. HP 350. Level 1-2. Drop Items : Potion, Black Ink, Hi-Potion (Rare). Note : Black praying mantis. (Belalang sembah hitam)
Sand Scorpionus. HP 310. Level 1-2. Drop Items : Potion, Poison Barb, Serum, Hi-Potion (Rare). Note : Brown poisonous desert scorpion. (Kalajengking gurun beracun coklat)
Sand Worm. HP 1500. Level 5. Drop Items : Potion, Ooze Gunk, Hi-Potion. Note : Giant earth worm. (Cacing tanah raksasa)

Keempat jenis monster inilah yang sering muncul dan mengganggu perjalanan kami melewati gurun ini.
Scorpionus, Black Mantis dan Sand Scorpionus sering datang berkelompok 3-6 monster atau bercampur. Serangan mereka tidak berbahaya, hanya mengandalkan jumlah dan serangan monoton.
Yang berbahaya adalah Sand Worm. Tingkat kemunculannya memang tidak sering tetapi monster ini menyulitkan. Karena HP (Hit Point)-nya tinggi, 1500, ia sulit dikalahkan.
Kami berempat harus bergantian menyerangnya sampai empat kali baru mahluk mirip cacing raksasa itu kalah.
Setelah lima kali bertarung, aku harus membagi Potion kepada kami berempat untuk mengisi kembali HP yang telah terkuras.
Lumayan juga, setelah keluar dari wilayah gurun pasir Kandaaq, level kami sudah meningkat menjadi Knight level 3, Scout level 3, Red Mage level 3 dan Monk level 3. Querry yang terkumpul 250 Querry. (Mata uang dalam seri QUEST)
Scout terus membawa jalan untuk menuju kota Mishaa. Perjalanan menuju kota Mishaa harus melewati padang rumput yang tidak begitu luas dan mengarah ke sebuah hutan di depan sana.

Musuh yang kami hadapi di Plains of Mishaa antara lain :

Squirrelita. HP 300. Level 1-2. Drop Items : Potion, Nut. Note : Brown common squirrel. (Tupai coklat biasa)
Micetta. HP 300. Level 1-2. Drop Items : Potion, Cheese. Note : Gray common mouse. (Tikus abu-abu biasa)
Groundfog. HP 250. Level 2. Drop Items : Night Crawler, Sunglasses, Umbrella. Note : Black groundhog, sometimes hid in gas of fog. (Tikus tanah hitam, terkadang bersembunyi dalam kabut gas)
Hound Dog. HP 400. Level 3. Drop Items : Sirloin, Bone Club, Hi-Potion. Note : Vicious deserted home-bred dog. (Anjing kampung buangan yang ganas)

Kembali kami harus bekerja keras untuk mengalahkan 4 jenis monster yang kerap muncul menghalangi jalan kami ke kota Mishaa. Tapi semua itu cukup terbayar dengan peningkatan ke level 6 bagi kami semua. Bila aku bisa terus mengendalikan semuanya, aku akan bisa melewati Stage 1 ini dengan gemilang.
--------​
Saat mencapai pinggiran hutan Mishaa, terjadi suatu dialog. (Aku sudah mengira ini)
“Pangeran, sebaiknya kita beristirahat dahulu di pinggir hutan ini sebelum hari mulai gelap...” usul sang Red Mage.
Aku memandangi langit yang memang sudah mulai memerah karena matahari akan tenggelam.
“Baiklah... Kita mendirikan Tent di sini...” setujuku.
Bila menggunakan Item Tent di tempat terbuka, HP akan terisi penuh seperti semula dengan animasi tenda camping bergoyang-goyang. Di dalam game, istirahat di dalam Tent hanya akan memakan waktu beberapa detik saja...
Tetapi ini... Aku bisa melihat ketiga orang dengan keahlian berbeda-beda itu tertidur dengan pulasnya... Tidak seperti biasanya?
Terang sekali di luar sana... Ada apa?
Aku melongokkan kepalaku keluar dari pintu tenda ini.
Astaga!
Hutan di depanku itu sedang terbakar.
Ini tidak ada dalam QUEST FOR WAY OF LOVE...
Api yang menghanguskan hutan itu membara sampai tinggi dan asap hitam tebal mengepul mencapai langit.
Mungkin karena panas yang diakibatkan berkobarnya api di depan tenda ini, ketiga teman seperjalananku itu bangun.
“Siapa yang membakar hutan Mishaa ini?” tanya si Monk.
“Siapapun yang membakarnya... pasti tidak menginginkan kita untuk melewatinya...” kata Red Mage.
“Tapi hutan ini satu-satunya jalan menuju kota Mishaa...” cetus Scout. Di kanan kiri awal hutan Mishaa ada pegunungan batu tinggi yang tak bisa didaki.
“Jangan ribut dulu... Ada yang datang...” kata Monk.
Kami berempat memasang kuping baik-baik...
Suara berdebum dari tengah hutan yang terbakar. Suara apa itu?
“Bersiap-siaplah! Kita kedatangan musuh!” seru Monk menyadari hal itu duluan. Kami berempat lalu mengatur posisi tempur sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Musuh?
Ini mungkin bos dalam Stage 1 ini.
Dari rapatnya pohon-pohon kayu yang terbakar membara, terkuaklah rimbunnya hutan itu. Muncul sesuatu mahluk dari baliknya.

Battle Start :
Boss Stage 1 :
VERHALAD. HP 79000. Level 79. Drop Items : Crimson Ring. Note : Flaming lava golem from the crater of Isilad. One of 10 Generals of Order. Attacks with Lava Punch and Inferno Turmoil. (Golem lava menyala dari kawah Isilad. Satu dari 10 Generals of Order. Menyerang dengan Lava Punch dan Inferno Turmoil)
Apa?! Level 79! Ini namanya bunuh diri.

Mahluk yang sesuai deskripsinya yaitu Golem lava membara. Tubuhnya terbuat dari batuan yang sekeras gunung karang memijarkan bara api dari sela-sela retakan tubuhnya. Tubuhnya tinggi besar, sekitar 2.5 - 3 meter. Tangan dan kakinya besar. Pasti ialah penyebab terbakarnya hutan Mishaa ini.
“Pangeran! Mari kita lawan monster ini!” seru Scout memulai serangan dengan panahnya. Disusul tendangan dan pukulan bertubi-tubi dari Monk. Aku menyabetkan pedangku pada tubuh batu Golem itu. Dan terakhir Red Mage melepaskan serangan sihir Ice 1.
Sepertinya serangan rendahan seperti itu tidak akan ada pengaruhnya pada monster dengan level 79 seperti VERHALAD ini.
Giliran monster itu menyerang...
“LAVA PUNCH!” serunya.
Masing-masing kami menerima satu pukulan bernama Lava Punch berapi itu dengan sangat cepat.
Bar yang mengindikasikan HP kami berempat yang rata-rata 3 digit drastis turun menjadi 1 poin. Serangan yang benar-benar gila.
Kami berempat terhenyak menerima serangan itu. Posisi kami berjongkok menandakan HP yang rendah dan kritis.
Satu serangan lagi... kami berempat akan mati!

Deed!
Operator :
Mas! Jgn sampe mati! Bahaya!

Pesan dari Hellen!
Terpaksa aku harus main curang kalau begini caranya.

“HARD SHELL SKIN TAURUS!” seruku untuk pertahanan.
“INFERNO TURMOIL!” seru VERHALAD.
Benar saja! Ia benar-benar tanpa ampun ingin menghabisi kami semua. Inferno Turmoil itu serangan pamungkasnya!
Dari mulutnya keluar gumpalan api yang membesar dan bergulung-gulung menyapu apapun yang ada di depannya. Targetnya kami!
Tanpa ampun, tubuhku dan ketiga petarung lainnya segera tersapu serangan dahsyat itu.
Melihat kami terlempar berpencar begitu, ia tertawa-tawa senang.
Bar HP ketiganya menjadi nol!
Aku melihat tiga temanku, Scout, Red Mage, dan Monk... Mengabur dalam sprite dan hilang untuk selamanya.
Kurang ajar!
Golem tungku api ini dengan seenaknya membunuh teman-temanku... Teman yang bersama-sama telah naik level hingga level 6, berjuang dari awal...
Kemarahanku tak terkontrol lagi... Ini lebih kuat dari pada RAGE!
RAGING BEAST!​
Aku meradang sejadi-jadinya... Yang ada hanyalah kemarahan dan dendam yang memuncak.
Pertama kalinya aku berubah ke bentuk ini adalah saat Carrie diculik oleh mahluk mirip badak Afrika milik Gabriel dan menghilang.
Tubuhku yang sekujurnya mengeluarkan urat-urat darah dibalut rambut-rambut kasar yang memanjang berwarna abu-abu.
Hanya dengusan nafas kami berdua dan gemeretak kayu hutan yang terbakar yang mewarnai malam ini.
“Kau meningkat drastis, ya?...” sadar golem api itu.
“Ya... Sekarang kita seimbang... Levelku 80 dan HP-ku 76000...” jawabku.
“Aku tak akan membiarkanmu pergi ke gunung Cursed... Aku diperintahkan untuk menghabisi siapapun yang berniat ke sana...” kata VERHALAD.
“Pergi atau tidak ke gunung Cursed... Aku akan tetap menghancurkanmu...” kataku... MARVELOCITY!
BUG! BUG! BUG!
Begitu bunyi berdebum yang kuhasilkan saat tinju RAGING BEAST ini menghantam bagian dada Golem api itu dengan telak.
Monster itu terjajar menerimanya tak percaya.
Aku tidak menghitung berapa kali kulayangkan pukulan itu, tapi HP-nya sudah berkurang menjadi 6324.
“Kau ternyata kuat juga... Belum ada yang pernah menyerangku seperti itu...” gumam VERHALAD menepis debu dan pasir dari batuannya yang retak.
Ia bersiap menyerang balik.
“LAVA PUNCH!” ia melayangkan tinju kanannya kepadaku.
Aku tak mau tinggal diam...
“CLAMP!” kutangkap tinjunya dengan kekuatan CANCER.
“SHADOW STRIKE!” serangan lututku menyusul mengincar kepalanya.
Golem itu terbanting berputar sekali ke belakang.
“SHADOW STRIKE!” belum sempat ia mendarat, aku sudah menyarangkan sebuah tendangan LEO padanya. Lalu disusul beberapa SHADOW STRIKE susulan. Membuat tanah di mana ia jatuh berlubang dan mengepulkan debu tebal.
HP 2573...
Begitu aku melihat pergerakannya yang ingin bangkit...
“TRANSPORTER MILL!” serangan terbaruku. Serangan memakai kekuatan VIRGO yang berbentuk tengkorak mahluk beroda tajam itu berputar seperti kincir.
Mata VERHALAD yang kecil diantara batu-batu muka itu terlihat terbelalak melihat serangan ini.
GROG! GROG! GROG!
Begitu suara tubuh batu Golem api itu kala tubuhnya tercabik-cabik roda tajam kincir TRANSPORTER.
Batu dan lava yang membentuk tubuhnya tersebar berceceran di sekitarku.
Deed ded ded ded deed ded deeeded...
Begitu suara yang muncul tiap kali aku memenangkan atau menyelesaikan sebuah pertarungan.
Aku menang...
Experience yang kuperoleh : 79000. Itu sebesar HP milik VERHALAD. Item yang kuperoleh darinya adalah Crimson Ring.

Crimson Ring : Drop item of VERHALAD, the flaming lava golem from the crater of Isilad. Ring that absorbs 50% of fire elemental attacks. (Drop item VERHALAD, golem lava menyala dari kawah Isilad. Cincin yang menyerap 50% serangan elemen api)

Deed!
Operator :
Mas... hebat! Itu battle terseru yg pnh kulihat!

Perlahan tubuh RAGING BEAST-ku memudar kembali normal menjadi tubuh biasa-ku. Level-ku yang secara tidak wajar meningkat ke level 80 kembali ke level 6.
Karena kembali menjadi seorang Knight, Exp yang kuperoleh tadi langsung ditambahkan padaku hingga levelku menjadi level 10.
Lumayan cepat naik level. Tapi...
Bagaimana ini? Aku tidak lagi mempunyai teman yang tahu arah tujuan untuk menuju kota Mishaa.

========
QUEST#07
========​

Knight Satria :
Len. Gimana aku ke kota Mishaa? Scout sdh mati.

Deed!
Operator :
Apa mas bisa melewati hutan itu?

Knight Satria :
Tdk bisa. Hutan itu trs terbakar. Tdk berhenti.

Deed!
Operator :
Kl gt. Kita pake cara curang lg. Mas terbang aja.

Benar... Game ini juga telah curang padaku... Masa pemain level awal dihadapkan dengan bos dengan level 79 begitu.
Dengan sayap hitam XOXAM, aku terbang tetap menuju barat. Seperti yang digariskan dalam skenario QUEST FOR WAY OF LOVE.
Begitu aku beranjak, aku mendapat pemberitahuan kalau aku sudah melewati Stage 1 dan memulai Stage 2.

End of STAGE 1.

STAGE 2 Start.
 
Terakhir diubah:
saya gagal paham dengan game sodara-sodara, tapi ya batle ny seru juga,jadi melatih tokoh satria kemampuan nya,brarti nantny ss sama putri tidur harus ada cemistri ny yah
 
Mantappp!
Tapi kok Satria lama2 OP ya...
Request datengin orang nyentrik yg ganggu doang dong hu, gak jahat tapi...

Maapken klo menyinggung ya hu •,•v
Terus update ane pantengin terus~
 
rpg da Best, haha

penasaran kreatifitas apa lagi stelah game l, wkwk
 
ini mending di bikin anime sama game virtual nya gan biar makin seru...
hhehehe
 
Menanti update... Satria menaklukan tantangan... Mendapatkan core libra... Ganbate satria...
 
Bimabet
Mantappp!
Tapi kok Satria lama2 OP ya...
Request datengin orang nyentrik yg ganggu doang dong hu, gak jahat tapi...

Maapken klo menyinggung ya hu •,•v
Terus update ane pantengin terus~

si Wira itu juga sebenarnya gak jahat2 amat kan? gak dong. mana mungkin tersinggung. lah tanpa agan, suhu, master n bro semua apalah ane ini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd