Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Pulang

Bimabet
Ni saya kasih spoiler terjemahan sederhana ya walaupun mungkin ga lengkap..


Dia lalu merasa haus dan ingin memesan minuman, "Aku juga perlu untuk bicara dengan Denis. Apa kamu tahu dia dimana?"

"Bar?" Aku mengusulkan kami turun dan membeli minuman dibawah sekaligus kalau dia ingin menemui Denis, jadi kami pergi ke bar dan juga restoran hotel, tapi ga menemukan keberadaan Denis ataupun Jenni. "Mungkin mereka naik ke kamar kami."

"Kamu berbagi satu kamar dengan dia?" dia mengangkat alis.

"Cuma satu kamar yang tersisa. Jangan salah paham, Victor. Maksudku, lihat penampilanku!" Aku mengatakannya sambil tersenyum agar dia ga merasa ga nyaman. Dia tersenyum balik.

"Aku paham. Apa kita boleh merusak pesta mereka?"

"Aku rasa ga akan ada pesta disana. Jenni ga terlalu suka padanya, Aku akan kaget kalau ada yang terjadi, Victor." Aku ingat pada apa yang dikatakan Jenni tadi sore, dan aku yakin dia gadis yang ga gampang berubah pikiran.

“Aku yakin dia pandai membujuk.” Sepertinya Victor masih yakin Denis akan berhasil merayu Jenni.

Kami berdua naik ke kamar suite-ku. Aku memasukkan kartu untuk membuka kunci pintu, Victor menyentuh bahuku dan mengangkat telunjuknya ke bibir, dan kami mengendap-endap masuk tanpa bersuara. Ruang tamu kosong ga ada orang, tapi kami bisa dengar ada suara-suara dari dalam kamar tidur. Kami berdiri dan mendengarkan.

"Ayolah, Jenni, kamu tahu kamu mau."

"Denis, keluar dari kamarku. Kamu mau ke toilet dan sekarang kamu sudah selesai. Sekarang, keluar!" Kudengar Jenni mengusir Denis dari dalam kamar.

"Jenni, kamu wanita yang cantik, kamu punya hasrat, kamu tahu itu. Aku bisa memberimu kesenangan."

Refleks aku menyalakan alat perekamku. Aku merasa kami butuh rekaman untuk ini.

"Tidak, kamu ga bisa. Sorry, Denis, tapi aku ga menyukaimu."

"Kamu ga tahu apa yang kamu lewatkan. Aku akan membuatmu senang. Sumpah." Mungkin Victor benar bahwa Denis bisa sangat persuasif agar mendapatkan apa yang dia mau.

"Keluar, Denis. Pulanglah. Aku ga tertarik." Tapi aku juga tahu Jenni ga akan mudah terpengaruh.

"Aku rasa kamu akan tertarik. Kamu menginginkan kontrak ini. Aku harus menghadap Victor besok dan memberi rekomendasiku. Ke arah mana kamu mau?"

"Kamu memerasku untuk seks, Denis? Apa itu caramu membuat wanita jatuh ke tempat tidurmu?"

Aku terkejut saat menyadari arah pembicaraan mereka, sekarang aku tahu kenapa aku merasa harus merekamnya, dan terus mendengarkan sambil melangkah mendekat ke arah pintu.

"Aku cuma melakukan ini untuk membantu kamu, flower. Jadi mau bagaimana? Rekomendasi kontrak atau pembatalan?"

"Bajingan kamu. Kamu ga bisa melakukan itu. Kamu tahu produk kami lebih bagus dari saingan kami."

"Tapi Victor ga tahu itu. Jadi mulai buka bajumu dan ayo kita selesaikan. Sini, aku bantu kamu."

"Menjauh dariku! Lepaskan aku!" Sekarang terdengar suara pergumulan dari dalam kamar.

"Diam, Jalang!"

Ada erangan dan geraman dan aku bergegas menuju ke pintu kamar tidur. Mereka ada di atas tempat tidurku. Denis menindih Jenni, dan tangannya terselip masuk ke dalam rok Jenni. Jenni menggeliat untuk melepaskan diri dari tindihan Denis.

"Aku pikir dia mau kamu meninggalkannya sendiri," kataku.

Dia kaget lalu menoleh ke arah pintu, "Keluar!" dia berteriak. "Pelacur ini punyaku!"

"Kurasa bukan," aku bicara dengan suara pelan sehingga dia harus mencondongkan kepalanya untuk mendengarku. "Ini adalah penyerangan dan pemerkosaan, dan kalau ini adalah caramu untuk menyelesaikan bisnis, aku rasa kami ga mau menyuplai kalian, dan aku akan memberitahu Tuan Victor Belling alasannya."

Dia mencibir meremehkan ancamanku. Jenni sekarang masih di bawahnya, tapi dia sudah menarik tangannya dari dalam rok Jenni.

"Kata-katamu melawan kata-kataku. Aku tahu siapa yang akan dia percaya, pastinya bukan teknisi rendahan dan sales girl pelacur.Aku akan bilang ke orang tua bodoh itu kamu menjebakku supaya kalian bisa membatalkan kontrak karena kalian ga sanggup memenuhi pesanan kami."

"Orang tua bodoh itu pikir kamu ga akan melakukan itu."

Suara itu datang dari belakangku, sama tenangnya tapi juga sangat berwibawa. "Denis, kamu akan mengemasi barang-barangmu dari kantorku besok. Kamu ga bekerja untukku lagi."

Denis melompat berdiri dan menghadap kami, ereksinya mendorong celana dalamnya keluar dari resletingnya yang sudah terbuka. "Kamu ga bisa melakukan itu, Victor. Aku akan menuntutmu. Kamu ga punya bukti apa yang sudah terjadi disini."

Sementara mereka berbicara, aku sudah menyiapkan alat perekamku, dan sekarang berdiri di belakang Victor. Aku memutar ulang rekamannya dan dia memucat mendengar suaranya di dalam rekaman, tidak terlalu keras, tapi jelas.

Sekarang dia tahu ini bukan semata soal dia dipecat, tapi ini jelas usaha pemerkosaan, dan nasibnya bisa jadi lebih buruk dari ga punya pekerjaan.

Dia berlari hendak merebut alat perekam. Aku melangkah mundur dan Victor menjulurkan kakinya, menjegal Denis yang jatuh terkapar. Kami berdua berdiri di sampingnya.

"Kamu memang laki-laki bodoh," kata Victor. "Terlepas dari apa yang kita dengar, dia ini adalah pemilik perusahaan yang sedang negosiasi dengan kita, dan dia temanku. Aku akan lebih percaya dia daripada kamu. Sekarang keluar dari sini."

Dia bergegas berdiri dan tersandung lagi saat berlari keluar.
Tengkiyu translate suhu
 
Sama kayak subes subes sebelum ane komeng, makasih banyak maturnuman abdetnya kuereeeeennn pake buanget tnan, so sweet n romantis feelnya duapet buanget, terbaik lah suhu.......
Oiyo, skalian abdet absen, siapa tau dapet bonus weekend, hehehehe....
Cerita indah selalu gak pernah kenyang bacanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd