Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pulang Kerumah

Bimabet
Bangun tidur, ke dapur, ngagetin bunda yg masih dasteran lengkap dengan langsung stand doggy, sudah itu ambil lauk, makan di depan TV. Tidak ada acara yang menarik, tapi cukuplah suara khas kucupan pejantan lagi nyusu ke betina nya menemani kesunyian rumah ini. Hihihi..

Ugh, berharap suatu saat nanti setelah perjuangan Adit yg panjang merengkuh bundanya hal semacam demikian bisa terwujud dengan rasa yg samasama saling berbahagia bersenggama ria.. wiuwiuwiu...ihirr
Diem , tanpa obrolan apapun. Hanya ada desahan bundanya yang menandakan rumah itu masih ada penghuninya .

Wkwkw

Nikmat banget kayaknya.

Iya hu . Semoga saja perjuangannya ga sia sia :cim::cim:
 
Hanya ada desahan & tawa tertahan tiap kali milyaran mani putra nya mudik pulang ke rumah tempat Adit dulu dilahirkan. Menyuburkan rahim hangat sbg tanda bakti sang putra pada bunda. Dan penuh pengertiannya, bunda selalu menawarkan "Lagi kah nak..? hihihi..". Sebab ia tau, pejantan muda macam Adit pasti tak puas hanya dgn 1x ejakulasi. Sungguh betapa besarnya kasih sayang bunda trhadap putra jantannya yg nakal nan gairahnya menggebu gebu... Wiu wiu wiuuw...hihi...
 
Hanya ada desahan & tawa tertahan tiap kali milyaran mani putra nya mudik pulang ke rumah tempat Adit dulu dilahirkan. Menyuburkan rahim hangat sbg tanda bakti sang putra pada bunda. Dan penuh pengertiannya, bunda selalu menawarkan "Lagi kah nak..? hihihi..". Sebab ia tau, pejantan muda macam Adit pasti tak puas hanya dgn 1x ejakulasi. Sungguh betapa besarnya kasih sayang bunda trhadap putra jantannya yg nakal nan gairahnya menggebu gebu... Wiu wiu wiuuw...hihi...
Setelah ronde terakhir , bunda mengelus dan mengusap kepala anaknya. Memperhatikan wajahnya yang lelah setelah mereka berjuang bersama mendaki kenikmatan . Bunda yang saat itu menatap bingkai di dinding , mengatakan dengan bangga pada suaminya .

" Kini kau tak perlu khawatir lagi sayangku .Putra kita akan melanjutkan tugasmu. Mengisi kembali rahim ini dengan cinta kasih dan kehangatannya "

:Peace: :Peace: :Peace:
 
Chapter 9



Bukan pertemuan pertama




Aku duduk di pojokan .



Di meja yang hanya untuk dua orang . Sesekali memperhatikan sekeliling, melihat banyak orang yang sedang bercanda gurau dan ada juga yang berduaan .



" Ah sial, ketipu nih ! " Ucap dalam hati



Awalnya aku uda berat hati untuk diajak ketemuan. Udah malem , tubuh ini juga masih rada lemas . Pengennya langsung rebahan .



Tapi karena katanya dia uda nungguin ditambah aku orangnya yang ga enakan , jadinya mau ga mau aku nurut aja .



Eh tapi ....



Begitu nyampe , malah aku yang di suruh nunggu.



Agak malu sih rasanya masuk ke coffe shop . Clingak clinguk , waktu di parkiran di suruh pap lokasi . Katanya buat bukti kalau aku uda beneran di lokasi . Eh tau tau yang ngajakin ternyata masih dijalan .





Lah .



Aku disuruh nyari tempat. Pesen aja dulu tar di ganti . Katanya . Yaudah aku lagi-lagi nurut



Sekitar 20 menitan nunggu , akhirnya tiba juga .



Tersenyum padaku dan melambaikan tangannya .



Entah kebiasaan atau karena didikan , aku berdiri lalu melambaikan tangan juga padanya . Agak canggung juga diliatin orang-orang.



Memakai , rok hitam dan kaos putih gambar band . Tipikal anak skena



" Uda lama ? "



" Ehh. Engga kok , baru aja "



" Yauda , bentar ya mau pesen dulu "



Aku mengangguk.



Memperhatikan saat dia di kasir . Tapi saat dia menoleh dan tersenyum, lagi lagi aku jadi salah tingkah .



Aku suka dengan rambut pendek sebahu yang mengembang dan poni menutupi keningnya .



Senyumannya yang manis , jauh berbeda saat pertama kali bertemu. Kali ini ekspresinya lebih keluar . Dan ada pesona tertentu terpancar darinya yang membuat malam ini sulit untuk berpaling





Ngerasa kebanggaan tersendiri saat ada beberapa cowok yang melirik ke arahnya . Entah sedang bersama temannya maupun sedang bersama pasangannya .



Bahkan ,cewek juga ada yang ikutan.



Seperti ku bilang sebelumnya . Kalau ngomongin cantik , masih ada beberapa disitu yang speknya bidadari. Tapi bicara pesona , hmmm , sepertinya dia lah pemenangnya



Aku sempat berpikir, apakah dia seperti cewe anime gitu ya , bisa nyembunyiin auranya di saat tertentu .





Pada intinya , penampilannya malam ini jauh berbeda dari pertemuan sebelumnya



Dan juga , baru nyadar bodynya yang menurutku sangat proforsional dengan ukurannya tubuhnya . Kecil ,walau hanya sebesar nasi Padang, porsinya yang sangat enak di nikmati seorang diri .



Hmmm, sedapnya ...



Dia kembali ke meja dengan minuman di tangannya . Duduk kami berseberangan



" Oh ya , nomor kamu sama dengan dana kan ? "



" Iya . "



" Uda verified ? "



" Uda mbak... "



" Ok ,uda transfer ya ." Sambungnya



" Eh apa ? " Aku kaget , buru buru aku cek hp



" Itu , buat gantiin yang tadi"



" Eh , duh . Ga usah .gpp...."



" Uda santai aja . "



" Tapi ini kebanyakan.... "



" Gpp. Buat uang jajan . Toh sebentar lagikan kita kakak adik . Mumpung kakaknya ada rezeki, ya bagi bagilah sama adiknya . Ya kan "



Dalam hati .



Ya ada benernya juga sih



" M..makasih mbak ... "



Lalu



" Eh. Tapi kamu ga keberatankan ?? "



" Apanya ? Oh iya .. adit terserah, ikut gimana bundanya aja. "



" Hmmm.. yakin ? Mbak kalau uda jadi kakak kamu bakalan galak loh . " Ucapnya .



" Hahhh, pengennya sih punya adik tapi masih kecil gitu. Biar bisa di kucel kucel ampe nangis "



Aku tertawa .



Lalu .



" Hmm mbak ,tadi katanya mau ngomong sesuatu ? "



" Oh iya ... Ini .... "



Mbak Rachel meletakkan tangannya di mulut seperti orang berbisik



" SE...SU... WA ..TU ... "



Aku heran .



" Hahahaha " dia tertawa



" Emm .. ga ada sih .. pengen lebih deket sama calon adik tiri aja "



" Emang ga boleh? " sambungnya



" Ehh . Bo...boleh kok... " Jawabku panik



" Nah terus ? Atau tadi kamu lagi sibuk ? Emang sesibuk apasih anak yang baru bisa kencing berdiri . "



" Hmmmm.. atau jangan jangan......... "



Ekspresi mbak Rachel sambil berpikir , lalu mengangguk kepalanya sendiri .



" ...... ??? " Aku



" Oh ya , uda punya pacar? Tanyanya lagi .



Aku menggeleng



" Hmm ... Kalau .....ehem.. uda pernah ? "



Kembali menggeleng



" Tapi kamu ngerti apa yang mbak maksud? "



Sekali lagi aku menggeleng.



Aku sedikit paham , tapi masih pura-pura polos



" Hmmm.. gini ya ... Suatu saat kan kita tinggal serumah nih. Maksudnya....hmmm gimana ya ... Mbak juga bingung jelasinnya. . "



Hening saat kentang goreng tiba di meja kami .



Kemudian



Sambil mempersilahkan aku makan, dia melanjutkan percakapannya



" Oh ya gini aja deh. "



" Kamu pernah... " Ucapnya pelan sambil membuat bulatan di jarinya naik turun . Juga memperhatikan sekeliling memastikan tidak ada yang melihat gerak geriknya.



" Paham kan ? " Sambung



Aku sempat kaget . Lalu mengangguk.



" Pernah ? "



Sekali lagi aku mengangguk.



" Hmmm ... Oke ."



" Pertanyaan kedua ... "



" Oh ya sebelumnya mbak minta maaf nih , nanya nanya gini ke kamu . Hmmm nanti deh mbak jelasin "



" Ii.. iya mbak ." Jawabku



" Ok. Pertanyaan kedua "



" Aku... Kalau dirumah biasanya ... Cuman pake kaos kutang sama celana pendek doang. Itu yang ngepas ke badan ."



"....... " Aku



" Menurutmu gimana ? " Tanyanya .



" Ya.. gimana apanya ? " tanyaku balik



" Maksudnya, kamu ga pengen apa gitu ? "



"...... ? " Aku



" Kamu masih normalkan ? ... Atau kamu suka yang kayak .....mas mas .. yang itu " sambil mengisyaratkan ke arah makhluk bertulang lunak tak jauh dari meja kami



" Idih. Ya engga lah .. kalau ga percaya cobain aja . ". Jawabku seakan menantangnya



Mbak Rachel pun membalas .



" Nahh itu dia maksud aku ...takutnya nih ya...waktu cuman ada kita berdua .. kamu.... "



" Ehh .... Iss gak lah .. mana mungkin...aku gini gini masih punya norma tauukkk. Selama mbak jadi kakak ya aku ga berani mikir kayak gitu ... " Ucapku



" Haha... Ya kali aja . mbak kan wanita lemah .ngelawan kamu yang berbadan besar gini ". Balas mbak Rachel sambil tersenyum agak menggoda.. "



Aku tak merespon



" Eh berarti, kalau mbak belum jadi kakak kamu, kamu berani gituin mbak ? "



" Ya engga juga lah . Apasih . Aneh deh "



" Hahaha .. canda " tawanya



" Terus nih ... Kalau semisal aku... Ngajakin mandi bareng ...mau gak ? "



Ucapnya sambil menyantap kentang goreng



" Ya tergantung.. "



" Tergantung gimana ? " Tanyanya balik



". Tergantung .. kalau aku belum mandi ya gpp... Tapi kalau uda.. masak iya mandi lagi "



" Emang kalau ..hmmm.. posisinya kita uda berdua nih di kamar mandi.. bugil bareng dong .. terus kamu gak ?... "



" Gak apa ?" Aku



" Gak ada niat apa gitu ? " Jawabnya.



" Apasih ? ... Mandi ya mandi aja kali.. emang ngapain sih harus banget mandinya sama sama . Kan bisa gantian .. " ucapku .



" Yang engga kenapa-napa. Cuman ya pengen aja gitu .. jadi kita kayak bocil bocil gitu loh haha "



Pikiranku mulai kemana mana. Tapi aku paham .. untuk tetap menjadi adik yang polos .



Lalu disambung mbak Rachel



" Hmm , bayangin aja , kamu tuh susah banget disuruh mandi. Terus aku sebagai kakak yang baik, mau ga mau harus turun tangan maksain kamu . "



" Ih ogah " jawabku



" Hahaha , terus ni ya.. biar kamunya seneng , mbak buatin gelembung gelembung gitu ..mbak jago loh " ucapnya .



Dari ekspresinya seperti membayang sesuatu ambigu .



Perlahan hormon mulai memberikan sinyal . Celanaku terasa ada yang mengembang.



Aku sebisa mungkin tetap pada karakter polos



Lalu



" Bentar . " Ucapnya sambil melihat hp



Beberapa saat kemudian



" Eh .. liat deh...papa sama bunda kamu ternyata lagi ngedate loh ... "



Menunjukkan foto bunda yang di rangkul om

Aryo .



" Cocok banget ya " ucapnya



Aku tersenyum .



Dalam hati sebenarnya aku merasa cemburu



" Duh , ga sabar .. pengen banget secepatnya mereka nikah . Terus punya dedek baru lagi deh. " Ucapnya



Aku lagi lagi tersenyum.



" Oh ya ... Ngomong ngomong..... Tadi siang kamu kemana ? "



Duar !!! Seperti kilat menyambar. Sebisa mungkin aku tahan



Matanya kini tajam menatapku



Pertanyaannya membuat aku mengingat kembali kejadian tadi siang.



" Hmm. Ga kemana-mana " sambil buru buru aku menyedot minumanku



Hening



" Emang napa ? " Tanyaku balik



" Ya ... Gpp . Nanya aja. " jawabnya



" Tapi ..... Ehh ga jadi... "



" Hmmm . Soalnya mbak tadi ngeliat ada yang mirip kamu . " Sambungnya



" Oh ya , dimana tuh ? " Tanyaku lagi



Boommm...



Kali ini sepertinya kilatan itu mengarah ke Mbak Rachel.



Kemudian



" Yaa. Dimana ya ... Mbak lupa ." Jawabnya sambing ekspresinya mengawang awang. Mengingat sesuatu



" Eh . Lupakan aja .. skip . Ganti topik " ucapnya lagi .



Kemudian, mbak mulai menceritakan beberapa hal tentang dia.



Dia pun menjelaskan alasan dia nanya yang aneh aneh . Karena dia tau kami berdua jadi kakak adeknya waktu uda seusia gini . Dia khawatir kalau kalau terjadi sesuatu hal pada kami .



Meskipun dari cara dia ngomong takut hal itu akan terjadi, tapi dari ekspresinya menunjukkan bahwa sebenarnya dia sedang memancing sesuatu dariku .



Entahlah . Atau otakku aja yang ambigu.



Aku baru tau, ternyata mbak Rachel orangnya periang dan ga jaim . Berbeda dari yang waktu itu . Aku jadinya santai aja ngobrol dengannya



Dan sebenarnya aku tersadar akan sesuatu hal . Dan aku yakin itu. Tapi aku juga ingin melihat sejauh mana permainan ini akan berlanjut .



Lalu .



Tak berapa lama .



Jam sudah menunjukkan 23.10 . Para karyawan di coffe shop itu seperti mulai membersihkan.



Kami berdua pun akhirnya pulang .



Sebelumnya dia berpesan , untuk tidak menceritakan pertemuan ini pada bunda maupun om Aryo. Aku tak paham kenapa harus di rahasiakan .



Sesampainya dirumah .



Kulihat pintu kamarnya sudah di tutup . Dan surat yang ku letakkan di bawah pintu sudah tiada .



Surat itu berisi permohonan maafku ke bunda



Hmm ya sudah.



Aku pun menuju kamarku
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd