Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Practice Makes Perfect

Status
Please reply by conversation.

Elkintong

Senpai Semprot
Daftar
2 Sep 2020
Post
922
Like diterima
108.129
Lokasi
Elkintong Planetarium
Bimabet
INDEX STORY

BAB :

I : AKHIR CERITA CINTA
II : TWO OF US
III : 2 MINGGU SEBELUMNYA
IV : I HAVE TO FORGET
V : OPINI PIHAK KETIGA
VI : LIFE IN DESPERATION
VII : MAKE OVER STARTED
VIII : NEW HOPES HAS BEGUN
IX : MISSING YOU
X : MENUNGGUMU
XI : FIRST TIME WITH YOU
XI : FIRST TIME WITH YOU (lanjutan)
XI : RONDE II
XII : ON AND ON
XII : GANTI GAYA
XIII : BACK TO NORMAL LIFE
XIII : DILEMA HATI
XIV : MENU LAIN
XV : SEDIKIT KEJUTAN
XVA : WHAT A SURPRISE
XVI : MASIH CINTA AKU
XVII : AFFAIR DI BELAKANG SELINGKUH
XVIIIa : PERANG
XVIIIb : PERANG
XIX : IS IT THE END
XXa : STEP BACK
XXb : STEP BACK
XXI : NEW HORIZON
XXIIa : SADNESS PART I
XXIIB : SADNESS PART II
XXIII : MENANTI RESTU
XXIV : CINTA MENGGANTUNG DI LANGIT MATARAM
XXV : JANGAN COBAI KESUNGGUHANKU
XXVI : LOVE IS ALL AROUND
EPILOG




BAB I

AKHIR CERITA CINTA



“ Aku mau kita putus….”

Kata-kata itu terngiang dan rasanya hampir tidak bisa dipercaya oleh Deny, jika Silvi, wanita yang sangat dicintainya berani mengucapkan itu

“Apa maksud kamu?” Tanya Deni lagi

“Putus” jawab Silvi

“Putus??”

“Iya, putus!” tegas Silvi

Tidak masuk diakalnya sendiri dan tidak pernah sekalipun ini terlintas di benak Deny bahwa sosok yang begitu ia cintai akan bicara seperti ini.

Putus….pisah….jauh dari Silvi??

Jangankan mengucapkan dan melakukan itu, berpikirpun tidak pernah ada di benak Denyn untuk pisah dengan wanita yg sangat dia cintai dan sayangi. Maka begitu mendengar kata-kata itu muncul dari mulut Silvi, dia jadi merasa aneh dan asing, apa benar ini Silvi yang bicara? Benar ini bibir yg begitu dia cintai berani mengucapkan ini?

“ apa maksud kamu?” tanya Deni “ setelah sekian tahun kita bersama dan melalui banyak suka duka bersama? Lalu dengan tiba-tiba minta selesai seperti ini?”

Silvi dengan dingin menepis wajahnya ke luar, menatap jalanan diluar resto favorit mereka selama ini…. Spaghety yang cuma dimakan 2 sendok itu tidak disentuhnya lagi….

“ aku merasa kosong aja selama ini selama menjalani hubungan kita”

“kosong? Setelah 7 tahun bersama?”

“iya, kosong…. Makanya aku ingin selesai” tandas Silvi

jantung Deny rasanya tidak bisa berdetak lagi mendengar bahasa tersebut

dia tidak menyangka bahwa Silvi akan berani mengucapkan kata-kata yang selama ini dia tidak pernah sangka akan keluar dari mulut Silvi. Hubungan yang mereka jalani hampir 7 tahun ini rasanya sulit dipercaya oleh Deny akan berakhir seperti ini.

Dia hampir tidak bisa mengenali……

Apakah itu Silvi yang berbicara seperti itu Silvi wanita yang begitu disayangi begitu dicintai? Apakah itu Silvi yang selama ini ada disampingnya selama 7 tahun bersama? Sosok yang dia puji-puji di depan teman-teman kantor, teman-teman dia SMA, bahkan didepan keluarga besarnya? Ternyata mampu mengucapkan kata-kata tersebut yang selama ini dia pikir tidak akan muncul dalam hubungan mereka.

Apa yang harus aku bilang ke orang-orang?

Ke keluarga……

Ke teman-teman di kantor…..

Dan apa yg harus aku bilang ke diriku sendiri??? Bathin Deny mau menangis rasanya membayangkan ini….. dia tiba2 tersadar bahwa dia memang tidak bisa hidup tanpa Silvi…..hidupnya terlalu tergantung kepada Silvi…. Dia terlalu mencintai….saking cintanya dia begitu percaya dan tidak pernah curiga dengan Silvi…. Dia terlalu sayang kepada gadisnya ini……Gadis yang dia akan sunting tahun depan, setelah menunggu sekian tahun selesai kuliah, bekerja dan menyenangkan orangtua, lalu akan hidup bersama dengan dirinya….. dan hari ini semua harus pupus karena Silvi ingin pergi darinya…..

Terpana sekaligus kaget dan terkejut

dadanya seketika sesak….. nasi goreng pesanannya yg sangat dia suka teronggok didepannya…. Jus jeruk juga tidak disentuhnya sama sekali…..matanya kabur….air matanya pelan2 menetes….. rasanya dia tidak siap dan tidak akan siap jika harus berpisah dengan wanita yang begitu dia cintai……

Matanya nanar memandang Silvi yang duduk disebelah mejanya…..

“Maaf aku pamit” ujar Silvi sambil menarik tasnya…. Lalu keluar dari restoran

Deny hanya dia terpaku, lidahnya kelu seketika melihat Silvi bangkit dari duduknya dan berjalan keluar…..

Tidak ada ritual yang biasa dia lakukan buat Deny….cium tangan, pamitan dan sambil meluk…..Silvia sudah berubah menjadi sosok yang asing dan benar2 lain dan tidak dia kenal….

Sebuah mobil taksi online serapat di depan resto, Silvi terlihat naik dan segera bergegas mobil itu keluar dan berjalan meninggalkan restoran…..dan juga meninggalkan hati yg perih milik Deny, yang hanya bisa terisak pelan dan menahan pedih….

Cinta dan rasa yang begitu besar dia kumpulkan selama ini, kerja keras dan tabungan serta impian-impian indah tentang indahnya berumahtangga dengan wanita yang dia cintai, harus berakhir dengan redanya bara cinta dari wanita yg dia pikir akan mendampinginya seumur hidup…..

Rumah dimana….anak berapa….mobil impian….bahkan nama anak yg udah mereka siapkan jika nanti menikah…. Sering sekali mereka bahas di sela-sela cumbu rayu mereka saat berdua….. kini impian itu dia harus kubur dalam-dalam…..meski hatinya tidak pernah berhenti bertanya…..kenapa Silvi minta putus… apakah aku salah? Atau jangan2…..apa ada pria lain dalam hidupnya…yg selama ini ngga aku sadari dan tahu…..bathin Deny bertanya tanya…….

“aaaaaarrrrrgggggghhhhhhh” geram hati Deny ingin berteriak kencang……​
 
Terakhir diubah:
BAB II

TWO OF US

Deny terlahir dari keluarga sederhana, kedua orangtuanya adalah abdi negara, merupakan sosok pekerja keras, anak pertama dari 3 bersaudara. Kulitnya sawo matang, dengan tinggi badan 172 cm dan berat 75 kg, dan berusia 30 tahun.

Lulusan tekhnik computer ini bekerja sebagai desain grafis di perusahaan agency iklan, kerja kerasnya selama 4 tahun di perusahaan ini, setelah sebelumnya sempat pindah-pindah perusahaan, membuat dia kini duduk sebagai supervisor.

Wajah dan penampilannya biasa-biasa saja, bukan tampang pemuda yg update dengan penampilan dan gaya hidup anak-anak muda sekarang, dia selalu tampil sederhana, dengan celana kain dan kemeja biasa dan sepatu kantoran layaknya pekerja formal.

Silvi sendiri adalah wanita yg baru berusia 23 tahun, 7 tahun lebih muda dari Deny. Dengan tinggi 165 cm dan beratnya hanya 52 kg, membuatnya telihat selalu cerah dan sangat pas dengan baju dan busana yg dia kenakan. Modis, kulitnya yang putih dan dandanannya yang selalu update memang terlihat berbeda dengan Deny yang old fashioned style. Badannya lansing, rambutnya panjang dan selalu tampil ala-ala KPop girls.

Kulitnya yang putih bersih, wajahnya tipikal oriental karena ada gen yang menurun dari neneknya membuat dia semakin terlihat cantik dan menarik. Kegemarannya memakai baju-baju yang ngepas dibadan, membuat dadanya yg kini berukuran 34B terlihat membusung dan sering menarik perhatian lawan-lawan jenisnya.

Kuliah di jurusan Administrasi Bisnis, lulus tepat waktu dan sekarang setalah lulus dan sempat bekerja di klinik kesehatan sebagai tenaga admin, dia lalu pindah setelah 6 bulan kerja ke perusahaan pembiayaan yang sangat terkenal, dan dia sudah setahun lamanya bekerja disitu. Silvi sendiri sangat bangga dan senang bisa bekerja di perusahaan sebesar ini, gengsi dan juga pamor perusahaan membuatnya bangga dan selalu mengupdate semua kegiatann hariannya di medsos miliknya.

Memang dua sosok ini sangat berbeda satu dengan yang lain. Deny selama ini sibuk dengan pekerjaan dan mencari uang, karena selain membantu adiknya yg kuliah, dia juga ikut membantu biaya kuliah Silvi selama ini hingga lulus.

Sedangkan Silvi, perlahan merubah dirinya dari wanita kuliahan, kerja di klinik kesehatan, menjadi wanita kantoran yang modis, yang sangat menjaga penampilannya, dan perlahan menyadari bahwa penampilan dan sosoknya ternyata bukan hanya Deny yang tertarik.....tapi banyak kaum adam lain yg ikut memperhatikannya.... dari berbagai kalangan, bahkan yg memiliki kemampuan finansial lebih baik, lebih keren penampilannya, serta lebih gaul tongkrongannya.......​
 
BAB III

DUA MINGGU SEBELUMNYA


Masih teringat dua minggu yang lalu…..

Suara desahan dari kamar sederhana di loteng lantai 2 terdengar pelan.... Deny sedang menikmati betapa nikmatnya batang kemaluanya yang sedang ditelan oleh indahnya dan basahnya gua indah milik Silvi…. sambil pantanya naik turun, bibirnya bergantian singgah di leher, pipi, dan terkadang mencoba menggapai pucuk dada milik Silvi

“oh sayang enak banget…..” bisik Deny

“hmmmmmmm….”balas Silvi sambil melebarkan pahanya

Sambil menggenjot pelan tangan Deny meremas paha Silvi yang putih mulus, terkadang tangannya mampir di buah dada indah milik Silvi yg begoyang goyang seirama dengan goyangan Deny…. buah dada yang keras dan sekal, ujungnya masih berwarna pink dan kecil, meski sering dihisap oleh mulut Deny.

Urat urat vagina milik Silvia terasa sekali seperti memijit batang tegang milik Deny

Goyangan Deny yang tadinya berirama tetap....mulai cepat dan tidak beraturan serining meningkatnya tensi nafsunya……

“ Yang….yg lama dikit dong” bisik Silvi….tangannya menekan pantat Deny... Silvi seakan memberi kode untuk Deny menahan sedikit lama proses keluarmasuk batang berurat miliknya.....

Deny mencoba berkonsentrasi untuk menahan…..tapi rasa enak dan cairan yg diujung penisnya seakan tidak mau kompromi……urat-urat vagina silvi yang merah merekah seakan ikut menghisap penis Deny….

Dia berusaha menahan..... tapi akhirnya tidak mampu…..

“sayang….aku ngga kuat…….” Teriak Deny pelan……

Crot…crooooot….. Deny dengan cepat mengangkat penisnya yang memiliki ukuran lumayan besar dari gua indah milik Silvi….dan membuang cairan kental di perut mulus Silvi…..sambil memeluk Silvi erat2….

Badan Deny segera menggelosor di samping Silvi sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan……

Sambil mengumpulkan kesadarannya setelah persetubuhan yg nikmat, dia hanya melirik saat Silvia bangun dan menuju ke kamar mandi diluar kamar….. bunyi air dan keran dari kamar mandi terdengar di telinga Deny….tidak lama pintu kamar mandi terdengar dibuka, menyusul pintu kamarnya…..

Silvi langsung memakai pakaian dalam nya dan dengan cepat memakan celana jins dan kaosnya sekalian…..

Deny terkesiap…..” sayang ngga mau dikeluarin?” Tanya Deny

“ngga” jawab Silvi pendek

“kenapa?”

“Ngga apa2”

Deny agak heran, karena sudah sekian lama mereka sering bercinta dan ritualnya sudah berjalan demikian bertahun tahun….. Deny hampir selalu mencapai puncak duluan, setelah itu ia akan menggunakan jari jari tangannya dibantu oleh Silvi untuk kemudian Silvi akan merasakan kenikmatan orgasmenya…..

Hampir tidak pernah Silvi akan bisa mencapai orgasme dengan hubungan intim normal selama ini…..Deny selalu kalah duluan sebelum Silvi mencapainya…. Seingat Deny, hanya sekali Silvi bisa orgasme dengan penisnya dia, itupun setelah Silvi dirangsang habis2an oleh Deny, dan menggunakan tangan saat menyentuh itilnya Silvi, lalu kemudian dia melakukan penetrasinya…..sisanya semua harus dilalui dengan ritual normal mereka selama ini…..

“aku jalan dulu yah” pamit Silvi….

“aku antarin pulang” ujar Deny sambil bangun untuk ke kamar mandi hendak cuci dan bersih-bersih

“Ngga usah, aku udah pesar Gocar” jawab Silvi sambil senyum

“bye Sayang” Silvi mengambil tangan Deny, salim dan langsung turun

Deny terheran heran lihat Silvi…. Apa dia lagi pengen terus gue ngga segera muasin dia kali ya…..tanya dia dalam hatinya…..dia hanya diam dan mematung….batangnya yang tadi begitu ganas kini kendor dan sisa2 carian campuran antara cairan vagina Silvi dan cairannya dia yang ditumpahkan di perut Silvi nampak masih melekat…..

meski galau dengan tingkah Silvi yang aneh, Deny akhirnya memilih untuk mencoba mngacuhkannya, mungkin lagi ada masalah sama keluarganya dia atau ama kerjaan, pikir Deny demikian.

Selesai mencuci dan bersih-bersih, dia memakai celana pendeknya dan kaos….. membuka laptop dan mecoba menyelesaikan kerjaannya dia…. Ada proyek sampingan membuat website yang harus dia segera selesaikan

Sambil mencoba menepis rasa aneh akibat kelakuan Silvi baru-baru ini, dia mencoba konsentrasi menyelasaikan beberapa tahapan lagi untuk segera diserahterimakan ke pemesannya…. Karena deadline yang dia janjikan sudah mendekati harinya.

Deny mengecek HPnya dia, mencoba membuka WAnya…..scrolling kebawah karena percakapannya terakhir dengan Silvi sudah turun akibat banyaknya wa dari teman kantor dank lien yang masuk. Dia melihat wa Silvi sedang online…. Denny mengetik…..

Udah sampe mana?

Silvi masih online tapi tidak membaca wa Deny

P

P

Sayang…..kok wa aku ngga dibaca

P

Deny menaruh hpnya…. Dia lanjutin lagi kerjaannya sebentar….

Penasaran…dia buka lagi wa nya…Silvi masih online tapi wa nya ngga dibaca….apa karena jaringan kali yah…Tanya hati Deny….biasa khan wa masih dilihat online tapi kemudian ternyata sudah ditutup….

Deny memutuskan untuk menelpon Silvi…..tapi baik lewat WA maupun seluler tidak diangkat….. dia coba chat lagi di wa…..masih online….

Sayang aku telp kok ngga diangkat…..

Tiba-tiba berubah menjadi offline…..lalu sesaat saat ditelp hanya terlihat memanggil, tapi tidak bordering…..dicoba lewat seluler…..terdengar suara manis manja dari telkomsel….nomor yang anda tuju sedang tidak aktif……​
 
BAB IV

I HAVE TO FORGET

Deny bangun pagi dengan mata masih merah, mukanya kusut, rambut acak2an……

Dia tidak bisa tidur semalaman.
Dia sudah mencoba menghubungi Silvi dari mereka bertemu sore hari, hingga jam 2 pagi, tapi no hp Silvi tidak aktif.
Ushanya juga sampai mencoba menghubungi Ka Sinta, kakak Silvi, bahkan Mamanya Silvi…..semua kompak bilang tidak tahu dan Silvi belum pulang, bahkan jam 10 malam dia telp calon mertuanya sudah tidak diangkat lagi.

Benar-benar rasanya tidak ada semangat hidup lagi……sakit dadanya…..perih…..

Dia hanya bisa diam dan memandang sudut sudut kamarnya…..kamar ini menyimpan banyak kenangan dan rahasia….mulai dari awal saat dia memerawani Silvi saat dia kuliah tingkat 1, setelah pacaran 2 tahun lebih, lalu berlanjut bertahun tahun saat Silvi kuliah hingga kerja, kamar ini menjadi sejarah bagi mereka berdua…..
Airmata Deny menetes jadinya…..tidak sanggup dia membayangkan akan begini akhir cerita cintanya…..

Rumah kecilnya ini tadinya kios kelontong yang terpisah dari rumah induk yang disampingnya. Deny mengontrak awalnya diatas, karena bangunan ini 2 lantai dan ada satu ruangan buat kamar plus kamar mandi diatas, bagian bawahnya bekas toko kelontong milik pemilik rumah disampingnya.

Sejalan dengan mulainya bisnis sampingan Deny untuk jual beli laptop,pc dan printer secara online, maka tadinya dia menyimpan diatas dengan kamarnya sekalian, toh Silvi juga tidak keberatan meski berantakan.

Namun saat toko kelontong yang sudah lama tidak dipakai lagi, maka deny berinisiatif bertanya apa dia bisa mengontrak yang bagian bawa juga. Tentu niatan Deny disambut gembira oleh pemilik rumah. Dia lalu mengontrak full bangun 2 lantai dengan luas 10 x 4 meter tersebut. Setelah dirombak dan dimodifikasi, maka jadilah lantai bawah sebagai lokasi perakitan computer, gudang dan juga toko milik Deny.

Selain bekerja sebagai desain grafis, Deny juga menekuni bisnis jual beli computer secara online. Keahlian dia dimasa kuliah, membuat dia piawai memperbaaiki computer, merangkai jaringan, hingga membuat website pesanan, karena memang desain grafis dan juga jiwa seninya membuat dia mampu membuat tampilan2 web terlihat menarik dan enak dilihat…..

Jadi selain kerja kantoran seperti biasa, malam hari atau weekend dia disibukan dengan mengerjakan proyek sambilannya itu….. jual beli computer, dan tentu membagi waktu untuk kekasihnya Silvi….. dan memang kerja kerasnya dia bukan hanya dia saja yang menikmati…..keluarganya, adiknya yg bisa dia kuliahkan…..hingga Silvi…..

Silvi sejatinya tidak pernah terpikir akan kuliah….karena kondisi orangtuanya tidak memungkinkan bagi dia untuk bermimpi kuliah…..tapi Deny selalu menyokongnya…..semenjak mereka pacaran Silvi di kelas 2 SMA, Deny selalu mendukung dan meminta Silvi untuk kuliah….

Orangtua Silvi jelas senang….. maka Silvi pun mulai kuliah….semua biaya kuliah Silvi, dari masuk hingga wisuda, Deny yang menanggungnya…. Untung bisnis Deny dan kerja sampingan Deny plus bonus2 dari hasil desainnya dia sangat cukup untuk semua yg dia tanggung…..

Bahkan saat rumah kecil yang dia tempati dijual oleh pemiliknya karena perlu dana untuk anaknya kuliah, Deny memutuskan membelinya, meski dengan mencicil selama satu tahun….. saking cintanya dia kepada Silvi, bahkan sertifikat rumah tadinya dia ingin atas nama silvi, untuk Pak Karyono pemilik rumah menegurnya…..

“jika belum resmi, sebaiknya jangan….” Nasehat Pak Kar

Deny menurutinya…..dan saat ini…nasehat Pak Karyono ternyata terbukti benar…….

Deny mencoba mengingat ingat….memang dalam dua-tiga bulan terkahir ini perubahan yang terlihat jelas muncul dari diri Silvi….. dia mulai senang belanja online yang branded…..masih tanggal muda dia sudah sering wa minta ditransfer oleh Deny….

Silvi juga memprotes kamar Deny yg katanya jorok….. padahal sekian tahun mereka sering disitu tidak pernah protes…. Juga protes dandanan Deny, jaket deny yg dipakai naik motor….hingga mulai ngga mau naik motor kalau jalan…..sukanya naik grabcar atau gocar…..

Yang lebih aneh lagi, Silvi membeli hp terbaru dan mengatakan bahwa itu untuk keperluan kerjaan dia….tanpa berdiskusi dulu….alasannya karena memakai uang pribadi dia….meski harus menghabiskan uang gajinya dia, dan untuk hariannya dia minta ke Deny….

Satu lagi, Silvi mulai menggunakan dalaman yang sedikit lain. Yang berenda, atau transparan, meski jujur Deny sangat terangsang melihatnya dengan dalaman tersebut, dan juga bulu2 vaginanya yang dulu alami, kini mulai dicukur dan dirapihkan oleh Silvi. Meski dia tidak pernah meminta Silvi demikian, tapi rasanya jadi aneh dan bahkan dengan entengnya silvi bilang biar menarik dan tidak terkesan jorok….. lho khan aku ngga pernah protes dan suka suka saja dengan kondisi alami….demikian bathin Deny…..

Tapi sudahlah…..semua sudah terlambat……. Deny terlambat menyadari perubahan Silvi…. Dia terlalu mencintai silvi….hingga akhirnya dia tidak sadar apa yg silvi mau sebenarnya….. dia terlalu bahagia dengan hanya punya Silvi….dia anggap Silvi ini masih Silvi yang 5,3, atau 7 tahun yang lalu…..dia lupa bahwa pergaulan di kantor, keseharian, dan bahkan perkembangan zaman bisa merubah hati orang….bahkan cinta orang…..
 
BAB V

OPINI PIHAK KETIGA

“Sorry yah Bang Den…..harusnya sih gue ngga masuk campur….” Ujar Dian

Dian teman kampus yang sangat dekat dengan Silvi…. Deny sebenarnya enggan bertanya ke Dian, selain kurang dekat, dia juga malu bertanya masalah pribadinya dia ke teman Silvi….tapi karena tidak ada jalan lain…dia akhirnya menelpon Dian…yg nomor hpnya ada di Denny karena dulu Dian bahkan praktek magangnya bareng dengan Silvi

“Iyo Non…..orangtua dan kakaknya juga terkesan menghindar…..” lirih suara Deny

Dian kasihan dengan Deny…karena dia tahu bagaimana pengorbanan Deny untuk Silvi selama ini……makanya saat Deny kontak dia, dia minta ijin ke calon suaminya Jeffri untuk bertemu dengan Deny…..

“ lu kurang sensitive kali Bang….”

Dian menyarankan Deny untuk mendiamkan dulu hingga tunggu waktu yang tepat Silvi untuk bicara…..meski dia pesimis Silvi akan melakukan itu…..dia kasihan melihat sosok sebaik Deny dicampakan begitu saja…..

“ dia memang ingin pisah, Bang….” Akhirnya buka Dian

“dia juga bilang, akan ganti semua biaya yang sudah abang keluarin buat dia……”

Denny shock mendengarnya…..

“gue bantu dia tulus…karena cinta gue, Dian……” pilu hati terdengar jelas dari suaranya……

“ dia ngga perlu bayar balik ke gue….”

“masalah materi bisa aja dia gampangin….tapi masalah hati??? Apa dia pikir gue gimana setelah sekian tahun bersama trus dia pergi gitu aja???”

Dian ikut terenyuh jadinya…… dia hanya bisa terdiam….sekali kali dia menguatkan Deny dengan kata2 penyemangat…..dia meski tidak habis pikir kenapa Silvi pergi ninggalin Deny…tapi Dian tahu… ada alasan besar dibalik keputusan Silvi…..

Hampir sejam mereka berbincang bincang….. lalu Dian dijemput oleh calon suaminya….mereka berdua juga sekalian berpamitan….karena Dian akan segera pulang ke Pariaman dengan Uda Jeffry…. Uda Jeffry yang PNS mendapat penempatan disana, dan Dian diajak pindah sekaligus menikah disana…..

“ abang yg kuat yah…” pesan Dian…..diamini juga oleh Jeffry

“ banyak diluar yg tunggu Abang….” Bisik Jeffry” Abang punya kerjaan, bisnis ada…..hanya waktu yang akan bawa Abang kesana….” Sambil menjabat erat dan merangkul Deny….meski baru bertemu, tapi dia mendengar kebaikan hati Deny dari Dian…..


DUA MINGGU BERLALU.....

Tiba ada notifikasi wa di hp nya Denny

Ping

Assalamualaikum Abang Deny, saya dan Uda pamit ke Padang yah…. Kami sudah dipesawat….

Semoga Abang bisa memulai hidup baru Abang lagi dengan lebih baik….

Silvi tidak usah dicari dan ditanya lagi Bang, dia sudah dengan yang lain….semoga Abang bisa dapat pengganti yg lebih baik….

Mata Denny seketika buram….hatinya sakit sekali membaca itu…..meski sudah hamper sebulan berlalu…rasanya luka hatinya masih menganga lebar…. Hapenya jatuh dari pegangannya….dia hanya bisa menangis….terisak menangis dan menangis…..

“jahat kamu Silvi……jahat banget……”

“apa salah gue…….sampe lu tega……’

“ya Allah……gimana hidup gue tanpa silvi…….

Tangisan dan kesedihan berganti muncul didada dan benak Deny….. putus cinta dan ditinggalkan oleh orang yang sangat dia cintai…..membuat luka hatinya semakin tersayat sayat…..sakit dan benar2 pedih….. sakit sesakit sakitnya……..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd