Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jay yang berada disamping clara semalaman tanpa sengaja terlelap dan menyandarkan kepalanya diatas kepala clara sedangkan ponselnya terjatuh diantara celah himpitan badan mereka berdua.

Hari sudah mendekati fajar, clara yang mulai terbangun dari tidurnya mulai melihat keadaan disekitarnya dan masih terbaring dikasur tersebut dirinya melihat seorang lagi yang berada dengannya.
"Ngh? Aku dimana? Jam berapa ini?" Sontak dengan refleknya pandangan clara langsung melihat kondisinya dan tangannya meraba tubuhnya.



"Jay?" clara masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya bahwa jay tidur disampingnya, akan tetapi mereka berdua masih berpakaian lengkap tidak ada tanda-tanda bahwa jay melakukan percobaan pelecehan sama sekali. Satu hal yang tidak dia sadari adalah semalaman dirinya lah yang tidak pernah melepaskan lengannya dari jay sama sekali.

Disaat panik itu clara melihat ponsel jay yang tergeletak disampingnya dan layarnya kembali terbuka menunjukkan isi pesan yang diterima jay semalam. Clara berusaha mengambilnya untuk menelepon seseorang tapi dihentikannya ketika dirinya tanpa sengaja membaca pesan milik jay itu.

"Emmmm... Jay kamu?" pikir clara yang membaca seluruh pesan terakhir terkirim dalam ponselnya. Clara berusaha menyingkirkan pikiran negatifnya terhadap jay karena dirinya sebagai seorang wanita juga iba dengan keadaan yang harus dihadapi jay dibalik semua profesionalitas yang ditunjukkan kepadanya.

Clara berusaha mengembalikan ponsel itu ketempat semula dan beranjak bangun dari tempat tidur mereka. Ketika clara berusaha memperbaiki pakaiannya, jay terbangun karena aktivitas clara sedikit mengusik tidurnya. "Lu udah bangun cla?" dengan mengusap matanya dengan tangannya.

"Jay... Kamu yang bawa aku kesini?" tanya clara penasaran.

"Iya... Semalem lu mabuk gitu dan yang paling nyebelin apa? Lu udah mabuk, tidur ngigau sambil ngerangkul lengan kanan gua lagi. Gimana mau gua lepas? Nyetir aja gak mungkin kan satu tangan? Ya terpaksa gua gendong lu kesini..!"

"Tapi kamu beneran gak aneh-aneh kan jay?" lanjut clara.

"Ya lu cek aja sendiri... Lu kaya bekas orang dilecehin apa enggak? Justru yang rugi gua, buat cowok kesempatan ngapa-ngapain lu terbuka lebar tapi gua gak ambil malah gua dituduh aneh-aneh." balas jay sambil menatap clara tajam.

"Justru gua yang kasian sama lu cla... Lu siang kemarin masih seneng-seneng tapi malemnya lu diselingkuhin kan?" lanjut jay membuka informasi yang dia dapat.

Glek... clara terdiam sambil menelan ludahnya sendiri mendengar ucapan jay.

Tapi dirinya teringat dengan isi pesan dalam ponsel jay dan menggunakannya untuk membalas jay. "Tapi kamu juga ditinggalin cewek juga kan? Apalagi dia bawa pergi bayi kamu? balas clara.

"Lu tau darimana soal itu?" jay bangun dari tempat tidurnya dan mendekati clara dan menariknya duduk di kasur.



"Tuh liat aja ponsel kamu, jatuh nyelip diantara kita. Kamu gak sadar ketiduran sambil megang ponsel? Apalagi kamu gak ngasih password buat ponsel kamu sama sekali, jelas aku yang tadinya mau nelepon seseorang malah ngeliat isi percakapan kamu sama cewek kamu." balas clara beradu argumen dengan jay.

Clara melanjutkan percakapan mereka "Jay... Kita dalam kondisi yang sama-sama gak enak, gak perlu lagi debat soal pasangan kita. Aku tahu kita lagi sama-sama terluka, maaf ya aku gak sengaja tahu permasalahan kamu dan bawa-bawa anak kamu. Kamu pasti sebagai bapak baru juga terluka karena gak bisa nengokin anak kamu sewaktu dilahirin." clara yang mulai tersadar dengan apa yang diucapkannya membuat dirinya tertunduk dan mulai kembali menangis disana tapi kali ini dengan perasaan yang berbeda. Semalam dia menangisi hubungan spesialnya tapi kali ini dia menangis karena bersimpati tanpa sengaja melukai perasaan jay.

Jay dengan spontan memeluk clara untuk menenangkannya karena dia tahu clara tidak bersalah sama sekali. "It's okay... Gua juga minta maaf ya... Gua juga tahu lu lagi terluka, apalagi yang ngelakuinnya adalah orang-orang yang lu percaya sendiri..."

Pelukan jay disambut hangat dengan clara mengalungkan kedua tangannya melingkar disekitar punggung bawah jay dan menempelkan kepalanya di dada jay. Clara merasakan kehangatan seorang pria yang kokoh yang bahkan terus berusaha mencoba menghiburnya dibalik kerapuhannya sendiri.

Flashback POV Clara

"Aaaah... Ahhhh... Naaahhhh..."

"Ah... Ahnnn... Aahh..."

"Sayang... Terusss..."



Clara sedang bercinta dalam posisi missionary terus mendesah ketika kekasihnya terus menghujamkan kontolnya. Terdengar bunyi dering ponsel milik kekasihnya itu.

Trrrr... Trrrr...

Trrrr... Trrrr...

"...Sayang... Ponsel kamu bunyi terus itu loh!!!" ucap clara sedikit terganggu dengan bunyi panggilan masuk itu.

"Udah biarin aja yang... Aku telepon balik nanti setelah kita kelar yah..." balas sang kekasih ingin meneruskan permainan mereka.

"Tapi gimana nanti kalo itu soal kerjaan kamu? Cepet angkat dulu deh sana..." perintah clara sambil membuka ponselnya sendiri dan bermain sebentar agar panggilan telepon di ponsel kekasihnya itu tidak terus kembali karena tidak ada jawaban dari pemiliknya.

"H-Halo? Ah, iya pak? Tentu pak, saya juga sedang diluar menunggu berita untuk meeting selanjutnya. Ya, tentu saja saya yakin tawaran kita bisa mereka terima pak!! Hahaha!! Baik pak, terima kasih sudah mempercayakan semua pekerjaan sama saya. Sampai ketemu besok pak... Malam..."

"Ada apa yang?" tanya clara penasaran karena menguping pembicaraan kekasihnya itu.

"(Dia gak boleh tahu sama siapa gua ngomong barusan) Yah, pak bos biasa nanyain progress meeting kemarin yang... Ayo kita tuntasin yang tadi yang??" balas sang kekasih menyudahi pertanyaan clara dan bersiap mempenetrasinya kembali.

"....." clara hanya melirik kekasihnya itu karena perasaannya sedikit kurang enak mendengar nada biasa kekasihnya ditelepon dan berdiri dari kasur tempat mereka bercinta.

"Kamu mau kemana yang? Kok udahan?" ucap sang kekasih yang melihat clara memakai kembali pakaiannya.



"Aku lupa liat jadwal hari ini ada jadwal pilates yang. Aku kira tadi kita bakalan cepet tapi terlanjur mepet sama jadwalku, kita udahan dulu ya. Next time aja kita lanjutin."

"Mau aku anter kesana gak yang?" balas sang kekasih sedang memakai handuk dipinggangnya.

"Gak perlu yang... Aku bisa sendiri kok... Bye..." Clara pergi tanpa menyelesaikan permainan mereka.

"Makin lama jarang banget bisa ketemu, kalo ketemu ada aja urusan kerjaan yang belum kelar. Kaya aku bukan lagi prioritasnya, waktu ketemu cuma dipake buat ngentot doang." pikir clara dengan kesal karena orang yang dicintainya perlahan mulai berubah.

Flashback End



Karena teringat akan hal itu, clara merasa sedikit nyaman dengan jay karena memberikan kenyamanan yang hilang dari kekasihnya yang hampir sebulan tidak bertemu apalagi berkomunikasi. Dirinya tentu sebagai wanita ingin selalu disayang, dimanjakan bukan hanya sebagai pemuas nafsu semata.

Dengan masih sedikit terpengaruh efek minuman milik jay, clara tanpa malu melepas pakaian atasnya dihadapan jay.



"Jay... Kamu udah baik sama aku semaleman nungguin, sorry ya udah ngerepotin kamu... Ijinin aku..." clara dengan pakaian atasnya yang sudah terbuka dan dirinya memang tidak memakai bra sama sekali, terlihat payudaranya yang bulat indah itu tergantung bebas.



Perlahan clara berjongkok dan meraih pengait celana panjang jay dan berusaha membukanya, sedangkan jay tidak menolaknya sama sekali.

"Aku tahu kamu pasti tegang kan jay? Aku bisa lihat kok dari tonjolan celana kamu, pasti ketat banget kan rasanya. Biarin aku bantu lemesin yah..."

"Aku pake mulut aku boleh?" clara yang sudah melepas seluruh celana yang dipakai jay berusaha menggenggam kontol jay dan mengocoknya agar segera berdiri tegak.



"Hmmmmmm..." clara mulai menjilati kepala kontol jay dengan mulut mungilnya itu.

"Slurppp... Gimana rasanya jay? Enak?" clara yang bertanya dengan sesekali mendongak menatap mata jay dan memaju-mundurkan mulutnya itu.

"Yeah... Enak kok cla... Coba lebih banyak mainin lidah lu..." balas jay kepadanya dan mulai memegang kepala clara dengan kedua tangannya dan membantunya bergerak.

15 menit berlalu...

"Cla... Gua mau keluar nih!"

"Okehhh... Keluarin aja dimulut aku..."

Cretttttt... Cretttttt...



"Haaa... Haaa... Kamu keluarnya lumayan banyak jay... Kental lagi..." ucap clara sambil membuka mulutnya lebar memperlihatkan sperma jay yang belum ditelannya dan berserakan disekitar pipinya kemudian menjilatinya bersih.

Glekkk... dalam sekali percobaan clara mencoba menelan semua sperma milik jay.

"Jay... Kita sama-sama tahu permasalahan kita, kamu mau enggak bantu aku?" clara mulai lepas kendali karena terlalu lama absen bercinta sebelumnya, dan dirinya sudah melepas semua sisa pakaiannya dan bugil sepenuhnya. Clara berpindah posisi kembali naik ke kasur dan menungging menunjukkan pantatnya kearah jay.



"Masukin jay!!! Kamu boleh perlakukan aku semau kamu!!! Kamu seorang yang saat ini aku tunjukin sisi lain dari aku bahkan pacar aku gak pernah lihat aku begini..." lanjut clara membuka lebar belahan memeknya menunggu jay beraksi.

"Lu tahu cla? Pikiran gua berkata enggak, sedangkan kontol gua berkata iya..."

"Iya aku bisa lihat kok jay... Tuh penis kamu berdiri lagi... Ayuk masukin ajah cepet..."

"Gua mau masukin asal lu jangan nahan buat ngomong lebih jorok lagi... Ngeliat lu nyodorin memek begini tapi masih kaya cewek alim gak cocok ah... Ini kontol namanya..."

"Iyah deh... Hai kontol, mau masuk ke memek aku sekarang???" ucap clara mengiyakan saran dari jay, baginya dalam pertemanannya juga sering yang memakai trashtalk atau bahasa kotor lainnya tapi seringkali dia menahan karena tidak sesuai dengan imagenya sebagai seorang influencer yang harus berkata manis ketika berinteraksi karena daya tariknya tentu selain paras cantik juga tutur kata yang baik juga jadi penentu dirinya disukai banyak audience.

"As you wish... Ohhhhhh..." jay memasukkan kontolnya perlahan.



"Memek lu licin juga cla, daritadi udah horny ya? Enak juga jepitan memek lu..." tanya jay.

"Aaaahhh... Iyahhhhh... Aku udah horny jayyyyy... Akhirnya kita ngelakuinnya juga... Ahhhhhhh..."

Aaaahhh... Fuahhh... Aaahhh...

Mmmmmhhhh... Aaaahhh...



"Terusssss... Jayyyyyyy..." clara mendesah dan mengigit bibir bawahnya menikmati setiap genjotan jay.

Meskipun beberapa saat, mereka hanya melakukan doggy style tapi tentu menjadi kenangan pertama yang berharga terutama bagi clara yang mendapati dirinya menyukai bentuk kontol jay yang mengaduk-aduk liang memeknya sekarang dan juga permainan jay yang santai dan menuruti semua permintaannya bak seorang ratu.

"Hnaaaaaaaaaahhhhh..." desahan clara makin menguat sewaktu kontol jay menyentuh mulut rahimnya.

"Aduuuhhhh... Enaaaaakkkkkk... Bisa mentok gitu kontol kamuuuuuuu..."

"Lu juga ngejepit rapet banget claaaaaaa... Gua gak tahan kalo beginiii..." lenguh jay menahan sensasi empotan memek clara dan bisa sewaktu-waktu meledak akan berejakulasi.

"Kamu mau keluar jay? Tumpahin semua didalam memek akuuuuu!!!" clara memberikan lampu hijau agar jay menyirami rahimnya dengan benih cintanya.

"Kamu yakin cla? Kita baru pertama ketemu loh, gua gak tanggung jawab kalo lu hamil yah..." bisik jay ditelinga jay sambil terus memegangi bahu dan perut clara agar tetap dekat dalam dekapannya.

"Like I care!!! Aku lebih milih kamu hamilin daripada harus dihamilin sama pria bajingan yang selingkuh sama adek aku sendiri. Ngebayanginnya aja aku jijik kalo nanti rahim aku mengandung anaknya dia..."

"Ayooo jay... Tandain rahim aku sama benih kamuuuu... Aku rela kok, aku mau kasih mereka pelajaran. Kamu tahu jay? Aku punya ide yang mungkin terdengar gila... Kamu mau kan buat rekaman kita ngentot sekarang? Buktiin ini nanti hasil perbuatan kita, aku berencana buat revenge sextape buat mereka. Aku mau pake rekaman ini buat ceraiin dia nanti, akan lebih baik aku berpura-pura menikah dan punya anak darinya supaya damagenya lebih sakit buat dia nanti. Semua konsekuensi aku yang tanggung, daripada aku harus seumur hidup dengan tukang selingkuh lebih baik aku gak nikah lagi jay..."

"Shit!!! Lu yakin cla?" tanya jay sambil menarik kepala clara mendekat dan menngecup bibirnya lembut.

"Mmmmmmhhh..."

"100%... Kamu daripada harus nunggu anak kamu dibawa kesini, apa gak pingin liat anak kamu yang lain? Aku bisa kok ngelahirin anak kamu jay! ucap clara memegang kedua pipi jay dan mata mereka saling bertatapan dalam.

"Meski aku sudah mutusin kalo pernikahanku adalah pura-pura dan cuma untuk balas dendam, disamping itu dengan kehamilanku ini aku bisa ngehindarin buat nolak ngentot sama bajingan itu selama kehamilan aku. Aku bisa tiap minggu ke bali cuma buat ketemu kamu, kamu tentu pingin kan waktu kamu yang hilang bisa balik sewaktu anak kamu pertama berada jauh dari kamu. Aku tahu kamu sakit hati dengan hubungan sebelumnya. Buat aku harga yang harus aku bayar ini gak terlalu buruk dan aku gak masalah dengan ini sekarang. Aku gak ngajak kamu nikah kok, aku nanti bisa tinggal sama kamu dan kamu gak perlu jauh dari anak kamu kan? Win-win solution kan... Mana ponsel kamu? Rekam sebelum keluar yah?"

"Tapi lu yakin? Sama keluarga lu gimana? Tuh ada depan lu... Kan daritadi ada dikasur..."

"Ssssssstttttt... Pernikahan ini juga yang ngatur keluarga aku, biarin mereka liat pilihan mereka kaya gimana..." Clara yang mengambil ponsel jay, kemudian menyalakannya dan memencet tombol record pada aplikasi kameranya. Tangannya mengait kearah leher jay dan mereka berdua yang kembali berciuman dan jay mulai menaikkan tempo genjotannya sehingga payudara clara bergoyang dengan indahnya.

"HEH LU COWOK BAJINGAN!!! LU PIKIR GUA GAK TAHU LU SELINGKUH SAMA SIAPA? GUA JUGA BISA!!! SEKARANG LIAT PEMBALASAN GUA, GUA GAK PERNAH BOLEHIN LU NEMBAK DALEM KAN? GUA SEKARANG BAKAL DIHAMILIN SAMA COWOK LAIN DAN LU BAKAL NGERTI KALO ITU BUKAN ANAK LU NANTINYA. HAHAHAHA GUA BIKIN REKAMAN INI SUPAYA GUA BISA LEPAS DARI LU SELAMANYA, DARIPADA GUA STRES PUNYA SUAMI KAYA LU!!!"

"AYO SAYANG... TERUS SODOK MEMEK AKUUUU... TANDAIN RAHIM AKUUU... HAMILIN AKUUUUU... TUNJUKIN KALO KAMU LEBIH PANTES NGAMBIL ANAK PERTAMA AKUUUU..." ucapan clara lebih memprovokasi isi rekaman itu.

"Sorry ya bro... Calon bini lu yang minta sendiri yah, jangan salahin gua kalo gua nurutin keinginannya sekarang... HEHEHEHE..." senyum jay dengan senang hati ikut mengerjai calon suami clara dan menciuminya dengan ganas tepat saat kamera menyorot muka mereka.

"Mmmmmmmmmmhhhh... I Love You Jay!!!"

Perlakuan itu membuat clara sedikit terbuai dan mulai menyadari apa yang kini diinginkannya.



Crrrrrrrroooooooooottttttttt... semburan sperma deras sekarang mengisi penuh rahim clara dan clara dengan cepat merebahkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya kesamping agar kamera dapat menyorot langsung memeknya yang dibanjiri cairan putih itu.

"Sayang... Jangan biarin sperma kamu tumpah dong! Masukin lagi gih yang keluar barusan..." pinta clara makin tak terkendali karena hasratnya untuk balas dendam telah memenuhi pikirannya.

Jay menurutinya dan menyendok ceceran spermanya yang menetes disekitar sprei kasur dan memek clara dan memasukkannya kembali. Clara mengambil bantal dan meletakkannya dibawah pantatnya agar posisinya tidurnya sedikit miring agar sperma milik jay tidak tumpah keluar...

"Aku mau jilatin sini!!! Mmmmmmmphhhhh!!!" suara jilatan lidah clara menyapu bersih jemari jay yang masih menyisakan sedikit sperma diantaranya.



"Huuaaaaaaaaaahhh... Enak banget jay... Kita harus lakuin ini lagi nanti sampe aku bener-bener hamil... Oke???" ucap clara menatap penuh nafsu dan harap kepada jay.

"Count me in Cla..." balas jay sambil merebahkan tubuhnya disamping clara dan kembali melumat bibir clara sambil mengumpulkan tenaga mereka kembali.

Rekaman itu segera dimatikan oleh jay...

"Huuu... Huuuu..." clara kembali menangis setelah menyelesaikan rekaman itu. Dirinya tentu shock dengan pilihan yang diambilnya antara pikiran dan hatinya saling beradu dalam jangka waktu singkat .

Jay duduk disampingnya dan mencoba mengusap air matanya... "Let it go cla... Lu nangis sepuas lu sekarang, gua bakal disini nemenin lu sampe lu udah lega..."

Clara dengan posisinya masih tetap rebahan, menarik punggungnya kearah paha jay dan menidurkan kepalanya di paha kiri jay dengan kepala bagian atasnya berjarak 10 cm dari kontol jay yang sedang lemas itu. Tak lupa dia menarik kembali bantal yang menyangga pantatnya untuk berada diposisinya semula.

"Jay... Aku serius dengan apa yang aku omongin barusan, kamu mau kan bantuin aku? Aku belum tuntas juga ngerjain adik aku... Bisa-bisanya dia main api dibelakang kakaknya sendiri..."

"Oke cla... Karena gua udah setuju untuk terjun kedalam lumpur, tentu harus bantu lu sampe tuntas kan..." balas jay mengelus rambut clara.

"Makasih ya jay... Seandainya aku ketemu kamu dari lama, mungkin aku atau kamu gak perlu ngalamin sakit yang serupa yah?" ucap clara sambil meraba tangan jay yang diletakkan di paha atas kaki jenjang miliknya.

Waktu berlalu dengan percakapan antara mereka berdua... Tak terasa hari sudah hampir 9 pagi, mereka berdua segera bergegas berpakaian dan meninggalkan club itu untuk sarapan pagi.

"Jay... Kita maau ke villa apa mampir cari makan dulu?" tanya clara sambil menggandeng lengan jay bak sepasang kekasih. Clara mulai membiasakan dirinya untuk bergantung dengan jay agar pikirannya akan calon suaminya itu tidak membekas lebih dalam.

"Makan aja gimana? Lu pasti laper kan? Apalagi calon bumil gak boleh sampe gak dapet nutrisi baik kan..."

"Bisa aja sih kamu... Belum hamil juga tapi makasih ya udah pengertian... Iya kita makan deh kalo gitu... Di restoran hotel A itu jam segini enak menunya, mau coba?"

Jay hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas membukakan pintu mobilnya untuk clara kemudian pergi ketempat yang ditunjuk oleh clara.

[Siang hari di villa mereka...]

"Mmmm... Aku ketiduran? Jam berapa sekarang?" ucap melissa sambil mengusap kedua matanya.

"Aku mimpi semalem ditelanjangin... Bener-bener mimpi buruk..." lanjutnya sambil memegang kepalanya tapi dirinya merasa sedikit kedinginan dan tentu saja matanya kemudian mengarah kebawah dan mendapatinya tidak memakai pakaian sama sekali.

Melissa panik melihat dirinya telanjang dan menyadari disisi kasurnya terbaring seorang pria yang juga telanjang saat dirinya membuka selimut. Rasa ingin tahunya membuat tangannya reflek memegang alat kelaminnya dan mendapati bekas cairan yang sudah mulai mengering. "Ini? Kyaaaaaaaaaaaaa!!!"

Dirinya merasa jijik dan mengoleskan cairan yang berada dijemarinya itu ke sprei kasurnya dan berlari menuju kamar mandi.

Melissa langsung berlari ke kamar mandi itu, dirinya sudah berjongkok di closet duduk dan mengambil shower untuk menyemprot kelaminnya untuk mengeluarkan sisa sperma yang menempel ketika dirinya sedang tidur. Setelah selesai dan dirinya merasa bersih, dia kembali mendatangi pria yang tadi ia lihat masih terbaring dikasur.

Dengan emosi selimut itu melissa buka untuk melihat siapa yang tertidur disana. Bagian samping mukanya sudah terlihat, selimut itu makin ia buka ke bagian bawah. Terlihat bagian badannya tidak tertutupi apa-apa, Melissa yang kaget berteriak kencang melihat seorang pria yang tidak memakai busana apapun. Ia gulingkan pria itu menjadi telentang menghadapnya, "STEVENNNNNNNNNNN...!!!"

Melissa memicingkan matanya kearah steven yang belum terbangun itu. Tak butuh waktu lama dirinya menduduki tubuh steven dan memukulinya dengan kepalan tangannya.

"TEGA LU VEN... KENAPA LU LAKUIN INI KE GUA HAH??? HUUUU... HUUU..." sambil berlinang air mata, pukulan melissa sedikit melemah dan membuat steven otomatis terbangun.

"Lu udah bangun mel?" steven mencoba sepenuhnya terbangun dan menggenggam kedua tangan melissa yang memukulinya.

"Mel... Denger dulu... Gua gak ngerencanain ini kok, gua akuin gua lepas kontrol ngeliat lu teler tapi lu harus tahu gua sebagai temen lu udah lama suka sama lu mel... Gua gak suka lu deket apalagi disakitin cowo lain..."

"Tapi ini namanya pemerkosaan ven!!! Lu maksain keinginan lu disaat gua sendiri gak sadar karena minum!!!"

"Sekarang udah terlanjur, lu mau gue bilang sorry? Terus lu mau urusan polisi? Lu gak tahu gue punya apaan?" steven mulai mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman kejadian semalam di villa itu.

"Sekarang lu pilih terima gue jadi pacar lu apa lu mau ini nyebar ke internet? Jujur gue gak pingin lakuin ini, gue cuma pingin lu jadi pacar gue dari awal tapi lu sendiri gak peka..."

"Jahat lu ven pake ngancem gua!!!"

"Jadi gimana tawaran gue? Come on... Lu nerima gua jadi pacar lu, gua bolehin lu hapus rekaman ini sekarang juga..." balas steven yang menggunakan cara terlarang untuk mendapatkan hati melissa dan berdiri dihadapan melissa memperlihatkan kontolnya yang kembali mengeras.

Mata melissa hanya terpaku menjauh tidak ingin melihat benda hidup yang berada didepan matanya.

"...Please... Ven... Jangan... Lu udah merawanin gue... Mesum lu..." melissa merasa tidak nyaman dengan situasinya.

Steven terus mendekatkan kontolnya ke muka melissa agar dirinya segera membuat pilihan.

"Semua cowok emang begini ya?"

"Well, tubuh gue seenggaknya jujur mel..." balas steven.

"Udah gue duga..." dengan wajah memerah, melissa yang sudah menghitung kemungkinan terburuk yang dipilihnya kemudian berusaha menggenggam kontol steven dan mengocoknya.

"Nah gitu dong mel... Sekarang kita resmi pacaran kan sayang?" tanya steven memastikan jawaban yang keluar dari mulut melissa sesuai dengan kehendaknya.

"Iyahhhh... Aku bisa apa lagi..."

"Asekkkk... Akhirnya lu jadi pacar gue juga mel... Gue sayang banget sama lu... Ahhhh... Terusin sayang lebih mantep emang daripada gue harus ngelakuinnya sendiri semalem..." steven menikmati kocokan melissa meski belum ahli.

"Sepongin dong sayang..." perintah steven.

Melissa hanya menurutinya dan mencoba untuk membiasakan dirinya menghisap alat kelamin lawan jenisnya itu. Steven yang tidak sabaran mulai memegang kepala belakang melissa dan menahannya agar dia bisa menggerakkan kontolnya tanpa melissa bisa menolak.

"Mmmmmm... Hmmmmm..."

"Yahhhh... Gituuuu melllllll... Lidahnya puterin didalemmmmm... Mantepppp..."

"Coba sekarang lu gak pake ngocok, biar mulut lu aja yang kerja..."

"Lu banyak maunya ya!!!" meski melissa mengomel tetapi dia tetap menurutinya.

"Hmmmmm... Ngkkkkk... Nghhhhhhhhh..." perlahan dirinya mulai terbiasa dengan aktivitas yang hanya dilakukan oleh suami istri itu.

"Dalemin yang... Gue mau ngecrot nih..." steven terus menahan kepala melissa sedangkan dirinya menolak dan matanya terbelalak.

"Hmgghhh! Mmmmfffhhhh!!"

"Aaaaaaahhh melllllll...!!!"

Crrrrrreeeeetttt... steven kembali ejakulasi kali ini didalam mulut melissa yang kepalanya dia tahan sebelumnya. Melissa hanya pasrah menerima semprotan sperma steven didalam tenggorokannya.



"Puehhh... Puehhh... Lu puas sekarang???" balas melissa yang meludahkan sperma steven keluar dari mulutnya.

Tanpa babibu steven memeluk melissa yang sedang berjongkok dibawahnya dan menariknya ke kasur.

"Apa lagi ven? Lu mau ngentotin gue lagi? Please gue gak mau..." jawab melissa yang telentang dikasur.

"Gue tahu badan lu gak nolak kan mel..."

"Apaan sih...!!!" melissa mendorong wajah steven yang mendekatinya.

Steven menjalankan aksinya dengan meraba memek melissa dan memasukkan jari tengahnya kedalamnya.

"Nggghhh..." melissa menutup matanya karena perlakuan steven.

"Liat... Memek lu basah kuyup gini dalemnya..." balas steven berbaring disamping melissa dan terus mengocok memeknya.

"Ahhh... Tunggu... Stop ven..."

Clopppp... Clopppp... Clopppp... permainan jari steven makin kencang dan bunyi tumbukan kulit mereka saling beradu.

"Liat yang... Jari gue basah kena cairan cinta lu... Ini tandanya badan lu juga kepingin lagi..." steven menarik tubuh melissa kearahnya sedangkan dirinya bersandar pada sandaran kasur.

"Haaaa... Haaa..." melissa hanya mendesah tanpa menjawab.

"Ven... Lu boleh lakuin lagi dari belakang..."

"Lu yakin yang? Bukannya lu benci banget tadi?"

"Just for today!!!" balas melissa singkat.

Kontol steven kembali tegak mendengar ajakan melissa.

"Cepet masukin!!!" perintah melissa mengubah posisinya menungging.

"Wow... Udah gak sabaran nih?"

"Gak... Bukan gitu maksud gue!!!"



"Yaudah gue masukin yaa... Ngggghhhhhh..." steven sudah mengarahkan kontolnya berada dibelakang pantat melissa.

Blessssss...

"Aahh... Enak banget sayang... Gue bisa ngerasain memek lu ngejepit kontol gue dari posisi gini..."

"Uggghhhhhh..." melissa menutup mata dan membiarkan steven beraksi sendirian.

"Ohhhh... Gue gak bisa berhenti menggenjotin pinggul gue mel... Ini enak bener dah..."

"Gue tahu ini pertama kali lu ngerasain ngentot dalam keadaan sadar... Ya kan mel?"

"Kalo gitu gue lebih baik ningkatin tempo permainannya sekarang..." sambung steven.

"Ahhh... Haaaa... Aahhhh!!!"

Genjotan steven makin kencang dan kasar, membuat melissa sedikit tidak nyaman.

"Stop bentarrrrr... Pelan-pelan dong... Kasar banget sihhh!!!" melissa menahan perih ketika memeknya dibombardir kontol steven dengan kencang.

"Nghhhh... Aahhhh... Ahhhh..."

"Ehhhh... Lu apain lubang pantat gue ven? Jangan dilebarinnnnn... Stoppppp..." melissa kaget ketika kedua jempol steven mencoba merenggangkan lubang pantat miliknya menyamping.



"Ayolah... Jangan malu-malu gitu... Lubang pantat lu berkedut-kedut gini lucu deh mel..."

Melissa yang hanya menerima perlakuan steven itu menundukkan kepalanya ke kasur sehingga posisi pantatnya lebih terangkat.

"Nghhhh... Aahhhh... Ahhhh..."

"Aghhhh... Nggghhhh... Ahhhh..."

(Gue bisa gila dikerjain steven begini... Gue gak bisa... Jika dia bertindak lebih jauh dari ini, gue bakal...)

"Aahhhh... Aahhhh... Ahhhh..."

"Mel... Lu boleh ngecret kalo lu mau..."

"Lu juga cepetan keluarrrrr...!!!" balas melissa.

"Lu keliatan terburu-buru mel... Ah gue tahu... Gue masih kelewat baik ngentotin lu, gue harus bikin lu ketagihan ngentot dulu kayanya baru deh lu seneng ngentot sama gue..."

"Apa lu bilang!?"

"Gue boleh bilang ini "hukuman awal" buat lu..."

"Ehh? Apa maksud lu?"

Tangan kiri steven terangkat tinggi dan menampar pantat melissa dengan keras...

PLAKKKK... PLAKKKK...

"Hngggaaaaaahhhhhhhhh!!! Sakittttttttt!!!"

"Apa-apaan lu tadi ven? Udah... Udah... berhentiii..."

Steven tidak mendengarkan melissa dan terus menggenjotnya kasar dan menampar-nampar pantatnya berulang kali...

"Raut wajah lu gak enak dipandang sekarang mel... Jangan keenakan yah gue entotin..."

"B~bukan..."

"Heiii.. It's fine. Gue seneng kok cewek demen ngentot..."

"Ahhhh... (Enggak mungkin...)"
(Kalo dia gerakin penisnya sewaktu ciumin gue...)

"Aaahhhh... Ahhhh..."
(Gue bakal keluarrrr...)

Plokkk... Plokkk... Plokkkk... suara hujaman kontol steven makin kencang dan memek melissa makin basah terlihat dari cairan cinta miliknya menetes kemana-mana.

"Nhaaaaaaaaaahhhhhhhh..." desah melissa makin kencang dan kembali mengeluarkan cairan bening lewat lubang kencingnya...

"Itu enak kan tadi yang?"

"Lu berlebihan ngelakuinnya tadi ven..."

"Jika lu udahan, bisa minggirin badan lu gak? Tuan Monyet..."

"Ayolah jangan gitu mel... Gak masalah kan kita ngentot nonstop? Hari ini aja mumpung clara belum balik..."

"Nggoooooohhhhhhh..." mata melissa melotot saat steven menekan kontolnya begitu dalam.

"Memek lu berkedut sekarang mel... Lu ngecret lagi ya?"

"E~enggakkk... Lu sal~~ Enghhhh..."

"Ahhh... Stopp..."

"Bisa stop gak ven?"

"Nope... Gue gak bakal berenti sampe lu ngecret lagi mel..."

"Iya... Iyaaa... Gue tahu... Biarin gue ganti posisi dulu dong, berat banget badan lu nindihin gue!!!"

(Gue gak bisa nahan perlakuan steven ini lebih lagi... Gue sama dia udah kaya hewan aja...)

"Aaaahhh... Agghhhhhhh..."

"Stop... Gue keluarrrrrr..."

"Yap... Gue bisa denger lu kok mel... Bisa lu ulangin lagi gak?" bisik steven ke telinga kanan melissa dengan terus menyodok memek melissa tanpa ampun.

"Gueee... Gueeeee... Keluarrrrrrrrrr..."

"Beneran???"

"Aaahhhh... Hyaaahhhh..."

"Aaahhhh... Aaahhhh..."

"Serius...Gue udah gak kuat ven... Gue beneran keluar abis ini..."

Crrrtttt...

"Gue udah keluar ven... Udahhhhh... Pleaseeee... Stopppppp..." melissa memohon ampun kepada steven tapi dibalas dengan makin kencang genjotan oleh steven.

"Okeee... Okeee... Gue juga mau keluar sayang..." balas steven menarik kepala melissa mendekat dan menjilati lidah melissa agar membalasnya.

"Ngggggggghhhh... Gue ngecrot melllll...!!!" tangan steven melingkar didepan dada melissa.

"Hyaaaahhh... Aaahhhh..."

"Siap ya mellll...!!!"

Crrrrrrrrrroooooooottttttttt...

Crrrrrrrrrroooooooottttttttt...

"Nhaaaaaaaaaaahhhhhhh..." desahan terakhir melissa saat dirinya merasakan semburan sperma steven dengan sadar.

Tubuh steven menindih tubuh melissa saat dirinya mengeluarkan semua sisa sperma yang dia miliki...



"Ahh... Haaa... Nhaaa..."

"Haaa... Haaa... Haaa..."

Suara desahan mereka saling bertautan satu sama lain dan mereka berada dalam posisi itu untuk beberapa saat.

Tak berapa lama, suara pintu terbuka...

Klek...

"Eh kok gak dikunci?" suara clara menuju kearah dalam villa dan melihat keadaan sekeliling.

"Mana ya melissa? Belum bangun kali?"

Clara mengarahkan tubuhnya ke kamar, malang bagi melissa dan steven yang baru saja bertempur untuk berpindah posisi saja sudah berat.

"Ehhhh!? Kalian?" clara kaget karena melihat steven menindih tubuh melissa dan yang membuatnya ingin tertawa karena kontol steven belum sepenuhnya ditarik keluar dari dalam memek melissa.

"Cieeee... Oh jadi baru jadian udah ngewe aja nih??? Jay liat deh mereka... Lucu banget kan posisinya, hahaha!!!"

"Sorry deh kalo ganggu... Aku dikamar samping sama jay yah... Lanjutin aja... Byeeee!!! Hihihihihi..."

Clara merebahkan tubuhnya telentang dikasur... "Jay... Sini temenin aku!!" ucapnya sambil menepuk bagian kasur disebelahnya.

"Hei lu ga boleh keburu nafsu gitu dong cla, masih banyak waktu sebelum hari pernikahan lu kan." jay menjawab sambil berjalan mendekati clara.



"Gak ada kata nanti-nanti... Aku sekarang udah ngebet tau selain ngeliat melissa tadi, kamu janji kan bantuin aku? Dan satu hal lagi, biar makin nyaman dan keberhasilan skenario hubungan kita lebih baik lagi aku mau kita punya panggilan sayang seperti kekasih umumnya." ucap clara sambil mengusap kemaluan jay dari luar celananya.

(Cewek kalo sakit hati bisa berubah 180 derajat ya, gua harus waspada juga supaya gak terlalu dimanfaatin juga meskipun dia sendiri rela memberikan kompensasi terbesar miliknya buat gua) "Lu mau dipanggil biasa apa spesifik? Gua sendiri gak suka aneh-aneh sih..."

"Iya... Sayang atau sejenisnya udah cukup kok, perlakuin aku layaknya milikmu jay..." clara mengigit bibirnya dan menatap jay penuh harap.

Sementara jay belum memberikan jawabannya, clara menarik jari telunjuk jay dan memasukkannya kedalam mulutnya. Clara memainkannya seperti sedang memblowjob.

"Hhhmmmmmppppphhhh..."

"Tapi ada syaratnya? Lu mau tau?"

"Apah? Kasih tau aja sekarang jay..."

"Lu harus tau gua mulai suka sama foto bdsm boudoir... Kalo semisal gua fotoin lu atau ngentotin lu dengan konsep itu mau kan?" ujar jay memberikan syarat kepadanya.

"Boudoir? BDSM? Aku belum pernah sih jay, tapi kalo kamu mulai biasa sih aku oke. Ajarin tapi ya? Next time ya? Sekarang ayok kita lanjut lagi..." balas clara dengan senyum manisnya.

"Oke nanti kalo lu kesini lagi gua siapin semuanya. Sekarang sini..." jay menarik kepala clara mendekat dan menciumnya dengan penuh hasrat.

Jay menghentikan ciumannya dan bertanya "Gua tanya sekali lagi... Lu gak bakal nyesel kan ngelakuin ini semua? Lu bahkan gak ada persiapan sama sekali..!"

"Apapun jay... Bebasin aku dari rasa sakit hati ini, aku juga bakal ngasih hal yang termasuk berharga buat kamu kan!" clara yang mendongak membalas pertanyaan jay.

"Puk... Puk... Good girl..." jay menepuk pipi clara lembut.

Jay kembali melepaskan celananya hingga tersisa boxer yang dikenakannya dihadapan clara.

"Lu mau rekam lagi pake kamera hp apa mirrorless? Memory nya masih ada yang kosong lebih kalo mau bikin panjang..." jay teringat akan stok memory yang dibawanya.

Clara sedikit berpikir lama sebelum menjawab "Tapi alatnya kan ga ada jay? Emang bisa?"

"BDSM? Pake handuk dulu kan bisa, buat nyaman sama sensasinya dulu baru nanti pake alat beneran. Kulit lu gak bakal panas kalo pake handuk, beda cerita nanti..."

"Oh bisa pake itu ya? Boleh deh jay. Terserah kamu aja rekamnya gimana, nanti aku minta copynya ya..." ujar clara tersenyum sambil kedua tangannya menarik turun sisa boxer yang melekat di tubuh bagian bawah jay.

"Gak sabaran amat sih, belum juga nyiapin kameranya... Buka juga dong bajunya..."

"Iya sayang... ambil dulu gih kameranya, untung tas perlengkapan kamu ada didepan kamar aku persis."

Jay yang telanjang sepenuhnya dengan santai berjalan keluar kamar clara sedangkan clara secara perlahan melucuti satu per satu pakaiannya sampai tersisa pakaian dalamnya saja.

bersambung...
 
Awesome update, bro....
Fuckin' awesome
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd