Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Poker Wife ~ Translated (Repost)

Mohon maaf sebelumnya, cerita ini saya pecah-pecah supaya lebih mudah dalam penyusunan trit dan pencarian ilustrasi.
Terima kasih dan selamat menikmati.

“Nih!” jawab Carl dan ia meletakkan video kameraku yang lainnya di atas DVD player dan mengarah tepat ke tengah-tengah selangkanganku. Apa si Carl ini homo, pikirku. Lalu ia menyalakan stereo dengan suara yang besar dan pergi meninggalkan ruangan itu. Aku berteriak memanggilnya namun ia tidak dapat mendengar dari balik dentuman musik yang keras.


Aku memperhatikan TV dengan seksama untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dengan suara musik yang keras, aku masih dapat mendengar percakapan mereka dari TV. Mereka mulai bercerita tentang semua omong kosong tentang aku yang mempunyai fantasi seksual untuk melihatnya berhubungan seks dengan mereka semua. Ron menjelaskan bahwa akulah yang merencanakan ini semua dan karena itulah aku tidak keberatan sama sekali atas semua ini dan membiarkan diriku diikat. Lalu di atas meja mereka letakkan TV kecil yang mereka ambil dari dapur. Walaupun aku tidak dapat melihatnya, namun aku tahu apa yang ditayangkan di TV itu. Ron menjelaskan bahwa dengan cara ini aku tidak kehilangan kontrol setelah semua ini dimulai dan TV di atas meja itulah yang menjadi signal dariku apakah harus lanjut terus atau berhenti.

Ron menyalakan TV tersebut. Aku memandang ke arah penisku untuk melihat apa yang sedang Lisa lihat. “Penisnya keras Lisa, berarti dia mau loe untuk lanjut terus. Itu petunjuk yang dia berikan kepada kita.” “Lisa tidak mungkin percaya! Tidak mungkin!” aku berkata kepada diriku sendiri dalam hati.

Lisa menatap layar TV yang memperlihatkan penisku lalu menatap ke arah video kamera di tempat aku duduk sebelumnya. Aku melihat istriku menatapku melalui layar TV. “Ayolah, Lisa! Jangan mau jatuh ke dalam perangkap mereka!!” aku berdoa. Lalu ia bertanya kepada Ron, “OK, jadi kalau penis Brian tak tegang lagi, berarti itu sinyal bahwa kita bisa berhenti?”

Ron menjawab, “Iya, dia bilang kalau penisnya sudah tidak ereksi berarti dia sudah tidak terangsang lagi oleh ini semua dan kita semua harus berhenti saat itu juga.”

Lisa kembali melihat ke layar TV yang masih memperlihatkan penisku yang keras dan menggelengkan kepalanya dengan perlahan seakan-akan ia baru mengerti semua ini. Aku mulai berpikir hal-hal selain seks tapi penisku tetap mengacung dengan keras. Kemudian Carl menyampaikan bahwa aku berpesan agar Lisa terus menuruti perintah mereka seperti ketika permainan kartu tadi supaya semua merasa nyaman.

“Lisa, berdiri,” perintah Mike setelah ia pindah ke belakang Lisa melepaskan celana panjang dan celana dalamnya. “Membungkuk dan rebahkan tubuhmu di atas meja. Dan letakkan wajahmu di depan kamera,” perintah Ron. Lisa merebahkan tubuh bagian atasnya ke atas meja dan wajahnya memenuhi seluruh layar TV di depanku karena wajahnya begitu dekat dengan kamera yang dipasang di tempatku duduk ketika bermain kartu tadi.

Aku melihat ia memalingkan wajah untuk melihat ke arah monitor untuk mengecek ulang keadaan penisku. Sial, mengapa penisku masih keras!?! Mike berdiri di belakangnya dan menaikkan roknya sedikit. Lalu ia menampar pantat Lisa dengan keras! Lisa terlonjak tapi tidak memprotes. Ron dan Carl kemudian juga bergerak ke belakangnya dan mulai menanggalkan bawahan mereka.

Lisa memandang ke kamera dan mengisyaratkan dengan mulutnya, “I love you” kepadaku. Kurang ajar, bagaimana mungkin ia percaya bahwa aku menginginkannya melakukan ini untukku?


Ron berkata, “Gue rasa sekarang sebaiknya loe melepaskan kaosmu.” Lisa mengangkat tubuhnya sedikit dan melepaskan kaosnya. Kedua payudaranya sekarang tertekan di atas meja.

Kemudian Ron bertanya, “Lisa apakah loe siap untuk memberikan pertunjukan yang indah kepada suami loe?”

Carl berkata kalau ia mendapat ide lalu pergi mengambil sesuatu. Ia kembali dengan sebuah buku dan mulai menulis sesuatu dengan bantuan Ron dan Mike. Kemudian mereka memberikan buku itu kepadanya.

Ron kemudian bertanya sekali lagi, “Apakah loe siap untuk memberikan pertunjukan yang indah untuk fantasi suamimu? Nih, supaya lebih seru, setiap kali kami sebut suatu angka, loe harus membacakan dengan keras apa yang tertulis di angka tersebut.”

Lisa membaca tulisan di buku itu lalu melihat ke TV dan mendapati penisku yang masih keras. Ia ingin semua ini berakhir, aku tahu itu, akan tetapi aku masih ereksi. Seberapa gigihnya aku mencoba, penisku tetap sekeras batu.

Ron membungkuk dan menulis beberapa kata lagi di buku itu. Setelah itu, ia bergabung bersama Carl dan Mike dan berkata, “OK, Lisa, nomor 1.”

Lisa membaca tulisan itu dengan datar, “Aduh, gua horny banget. Ayo dong siapapun, entotin gua.”

Ron menampar pantatnya dan berkata, “Ingat, ini fantasi Brian. Mana percaya dia sama omongan seperti itu? Ayo ucapkan sekali lagi, kali ini buat dia pikir bahwa loe sungguh-sungguh menginginkannya!”

“Aduh, gua horny banget! Ayo dong siapapun, ENTOTIN GUA!” Lisa berseru lebih kencang kali ini dan kedengarannya cukup dapat dipercaya. Aku tidak bisa mempercayai kalau mereka benar-benar akan melakukan ini semua.

Mike maju menghampiri Lisa dari belakang. Aku tidak dapat memastikan apakah ia benar-benar berada di dalam istriku atau tidak namun wajah Lisa mulai bergerak-gerak sedikit maju ke arah kamera. Mike pasti sedang mendorong tubuh Lisa dengan penisnya. Lisa mengecek ke monitor TV dan Ron berkata, “Dia masih ingin kita meneruskan semua ini, Lisa.”

Setelah itu Lisa mulai bergoyang maju mundur dan aku benar-benar yakin bahwa ia sedang berhubungan seks dengan Mike, aku melihatnya dengan jelas melalui monitor TV di depanku. Kali ini aku yakin seyakin-yakinnya! Aku berusaha melepaskan diri dari ikatan tapi usahaku sia-sia.

“Nomor dua!” Mike berseru dari belakang. “Rasanya enak sekali dimasukin loe!” kata Lisa setengah mendesah, mukanya memerah karena birahi yang mulai naik.

“Enak dimasukin siapa?” Ron bertanya.
Lisa menunggu sejenak lalu menoleh ke belakang dan menjawab, “Mike.”

“Nomor enam!” Mike berseru. Lisa kembali melihat ke buku lalu wajahnya memelas.

“Tampar pantat gue!” kata Lisa.

Mike menampar pantatnya dengan keras dan pada saat yang sama berteriak, “Nomor tujuh!”

“LAGI!” seru Lisa.

Kemudian sebuah tamparan diluncurkan lalu ia dipaksa untuk memintanya lagi dan lagi. Ini berlangsung lebih dari satu menit. “Lagi,” rengek Lisa. Setelah itu satu tamparan keras terakhir dari Mike sebelum akhirnya ia mundur. Apakah Mike sudah ejakulasi? Apakah ia mengeluarkannya di dalam istriku?! Aku tidak tahu.

Mike bergeser dan tempatnya di ambil oleh Carl.
“Nomor SATU!” Ron berseru.

“Aduh, gua horny banget. Ayo dong siapapun, entotin gua!” kata Lisa.
Seperti sebelumnya Lisa terdorong mendekat ke kamera, namun ada yang beda kali ini. Ia terlihat kaget.

“NOMOR DELAPAN!” seru Carl.

“Gua suka kontol yang gede kaya begini di dalam memek gua,” kata Lisa.
Sambil memompanya dari belakang, Carl membungkuk dan bertanya tepat di telinga Lisa, “Loe suka dientot sama kontol gede kan, Lisa?”

Lisa tidak memberi jawaban, jadi Ron berseru dari samping, “Nomor delapan!”

“Gua suka kontol yang gede kaya begini di dalam memek gua,” jawab Lisa.
Lisa masih bergoyang-goyang maju mundur di depan kamera karena hentakan pinggul Carl.

Carl membungkuk lagi dan tepat di telinga Lisa ia bertanya dengan keras sehingga semua orang di ruangan itu dan aku yang berada di ruang sebelah dapat mendengar, “Loe suka kontol gede gua ngentotin loe, kan Lisa?”

Tidak ada jawaban lagi. Carl masih tetap membungkuk dengan mulutnya menempel di telinga Lisa sambil terus memompa penisnya ke dalam vagina Lisa. Wajah Lisa tertunduk ke bawah menghadap meja. Carl menjambak rambutnya dan menarik wajahnya ke atas sehingga wajahnya kini memandang tepat ke kamera dan bertanya sekali lagi, “Loe suka kontol gede gua ngentotin memek loe, kan, Lisa?”

Lagi-lagi tidak ada jawaban. Rahang Lisa terkatup rapat. Tampak ia berusaha keras supaya tak takluk. Terlihat Lisa menggigit bibirnya yang merah. Goyangan tubuhnya semakin cepat karena Carl benar-benar memompanya dengan garang. Lisa terbelalak, kemudian mendongakkan wajahnya ke langit-langit. Terlihat jelas ia berusaha untuk menoleh ke samping tetapi Carl mencengkram rambutnya kuat-kuat. Bibirnya masih berada di telinga Lisa dan terus berbicara kepadanya. Kini ia menggenjot sekuat yang ia bisa dan bertanya sekali lagi, “Loe suka kontol gede gue ngentotin memek loe, kan, LISA?”

Lisa berteriak dari balik rahangnya yang terkatup, “IYAAAA!” Tidak ada nomor yang disebutkan kali ini! Jawaban itu keluar dari mulutnya sendiri! Ia pasti hanya mencoba menjawab apa yang mereka ingin dengarkan. Aku hanya bisa berharap itu.

“Sudah gua duga,” kata Carl sembari mundur melepaskan Lisa.

“Nomor satu,” kata Ron.

“Aduh, gua horny banget. Ayo dong siapapun, entotin gua!” rengek Lisa.

Aku dapat melihat bahwa Lisa sudah sangat Lelah, tapi aku tahu Ron harus mendapat gilirannya juga. Ia menyuruh Lisa untuk berdiri lalu mereka menggeser meja itu ke samping, meninggalkan satu kursi di tengah-tengah dan Ron duduk di sana menghadap ke kamera. Ia menyuruh Lisa untuk melepaskan rok mininya, selembar pakaian terakhirnya, dan Lisa menurut.

“Lisa duduk di pangkuan gua, menghadap ke kamera. Trus ngentotin gua, karena loe bilang loe horny,” perintah Ron. Ia menghampiri Ron, memutar tubuhnya menghadap kamera lalu duduk di pangkuan Ron. “Oh enggak, gua enggak suka becek bekas orang lain. Nomor sepuluh, Lisa.”


Lisa membaca tulisan di buku itu lalu melihat ke arah monitor TV. “Gua minta dianal,” katanya. Bahkan aku tidak pernah melakukan ini dengannya dan sekarang ia akan melakukannya dengan Ron, untuk pertama kalinya! Setelah mengecek penisku melalui monitor TV untuk kesekian kalinya akhirnya ia dengan perlahan duduk di pangkuan Ron.

Ron mengarahkan penisnya ke liang anal Lisa. Aku dapat melihat semuanya dengan jelas. Tubuh Lisa begitu basah oleh keringat sehingga pantatnya bergerak turun secara perlahan menelan batang kemaluan Ron sampai ia duduk sepenuhnya di pangkuan Ron. Tentu dengan penis Ron bersarang di liang analnya. Ron membuka kedua kaki Lisa lebar-lebar sehingga kami semua dapat melihat apa yang terjadi. Lalu ia memberi perintah, “Sekarang, ngentotin gua Lisa! Ayo, kasih pertunjukan yang bagus!! Gerakin tuh pantat secepat yang loe bisa!”

Dengan penis Ron di anusnya, Lisa mulai menggerakkan pinggulnya dengan gerakan melingkar, Lisa mulai menunggangi Ron! Sementara Ron hanya duduk diam, istrikulah yang melakukan semua gerakan sensual itu. Mike mengambil buku itu dan menaruhnya di tangan Lisa lalu berkata, “Nomor sebelas.”

Gerakannya menjadi sedikit melambat agar dapat membaca tulisan itu lalu berkata, “Gue butuh kontol lain dimasukin ke gua dong.” Penis Ron sudah berada di dalam anusnya, kini Carl maju di hadapannya, berdiri tegak. Karena terhalang punggung Carl, aku tidak dapat melihat apa-apa sekarang, kecuali kepala Lisa. Dan Carl segera memompa tubuh Lisa. Kini ada dua penis yang masuk ke dalam tubuh istriku. Menerima dua penetrasi sekaligus, tubuhnya benar-benar lemas dan tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menghentikan ini semua!


Mike berjalan menuju ke wajahnya dan mengeluarkan penisnya ke arah mulutnya. Lalu Lisa mulai menghisap penis itu! Tidak ada nomor yang disebut, tidak ada perintah yang diucapkan, tidak ada apa-apa, dan ia langsung melahap dengan mulutnya. Dengan satu penis di dalam vaginanya, satu di dalam anusnya, dan satu di dalam mulutnya, Lisa mulai mendesah seperti kesurupan. Desahannya benar-benar keras, lagi dan lagi. “Mmmmppphhhhhh mmmpphhhhh….” Lisa sudah hampir orgasme, lebih kuat dari yang pernah aku lihat sebelumnya, aku dapat melihatnya.

Tiba-tiba mereka semua menarik mundur dengan cepat meninggalkan Lisa dengan nafas yang memburu kencang dan hampir berorgasme. Ia menjadi gila. Ia memandangi mereka dengan terengah-engah lalu menghampiri mereka setelah mendapat kekuatan untuk melangkah. Namun Ron menghentikannya dan berkata, “Jangan! Pakai lutut loe dan merangkak ke sini!” Dan ia menurut. Istriku berulutut, merangkak dengan perlahan menghampiri mereka tetap dengan wajah yang dikuasai birahi yang meletup-letup.


Mike meraih video kamera lalu menyorotnya dari atas. Lisa memandang ke atas ke arah lensa kamera. Carl menampar salah satu payudara Lisa. “Mmmmmppphhh” keluar dari mulut Lisa. Apakah ia suka? Satu tamparan lagi. “Mmmppphhh,” ia mengerang lalu meremas-remas payudaranya sendiri. Satu tamparan lagi dan Ron memberi perintah, “Jangan orgasme dulu!” Aku berharap mereka dapat membiarkannya berorgasme sehingga ia dapat segera berhenti bertingkah seperti lonte murahan.

Mike masih menyorot kamera itu dari atasnya, sementara Ron dan Carl mulai menampari wajahnya dengan penis mereka. Lisa meraih kedua penis itu dan mulai mengocoknya dengan tangannya. Aku tidak pernah melihat Lisa terangsang separah ini sebelumnya!

Carl dan Ron hanya berdiri saja sementara Lisa mengocok penis mereka. Dan kelihatannya mereka berdua sudah mau mencapai klimaksnya. Lisa merasakan hal ini dan memandangi bergantian satu penis ke penis yang lain, mencoba memilih penis mana yang harus dihisapnya sehingga ia dapat menelan semburan sperma panas dari penis mereka. Akhirnya ia menghisap kedua penis itu bergantian. Lalu mereka berdua mulai mengejang dan Lisa menjadi panik. Tak ingin kelepasan salah satu dari penis itu, akhirnya ia memasukkan kedua penis itu ke dalam mulutnya. Dan pada saat yang bersamaan, kedua penis itu meletup dan memuntahkan lahar sperma ke dalam mulutnya sampai penuh meluap. Walaupun ia berusaha untuk menelan secepat mungkin, masih saja lelehan sperma itu mengalir dari pinggir bibirnya.

Mike kemudian memberikan kamera itu kepada Carl lalu bermasturbasi di depan Lisa. Lisa mencoba menghentikan Mike karena belum mencapai klimaks dan ia sangat butuh penis yang masih keras agar ia bisa orgasme. Namun terlambat, Mike memuncratkan cairan spermanya ke seluruh wajahnya. Lisa mulai merangsang diri, mengocok vaginanya dan bermasturbasi agar dapat mencapai orgasme. Ron menghentikannya. Ron memerintah, “Sana ke ruang tamu dan selesaikan dengan suami loe! Kasih tau dia betapa loe suka menjadi lonte malam ini!”

Lisa berlari masuk dan menerjang tubuhku. Teriakanku tenggelam dalam suara musik yang keras. Karena tidak dapat bergerak dalam ikatan di kursiku, aku hanya duduk dan menerima goyangan istriku. Mike, Ron dan Carl pergi sementara Lisa menggenjot penisku. Lisa mendesah dengan keras, mengeluarkan kata-kata kotor, dan mengatakan betapa terangsangnya dia mala mini. Lisa kemudian kelojotan, ia orgasme dengan dahsyat! Tubuhnya meliuk-liuk dan ia berteriak kencang, beriringan dengan music keras di ruang tamu kami. Perlahan getaran tubuhnya pun mulai mereda. Lisa turun dari tubuhku dengan lunglai. Melepaskan tali yang mengikatku, kemudian terjerembab tak sadarkan diri.

Chapter 1 end
 
Izin membaca cerita ini.
Patut ditunggu
ikut menunggu sambil ngopi...
With, ditunggu chapter 3 nya om
Menanti hingga chapter 13 ,, semangat .....
Ikut mantau hu
ikut nyimak hu
Wow, ga sabar nunggu hasil translatenya..
Labjut suhuuu
Ya pernah baca sih cerita gini
Nitip sendal hu

Terima kasih banyak sudah mampir, para semproters sekalian.
Semoga nanti bisa satu minggu selesai terjemah 1 chapter.
Mohon doanya 🙏
 
Terakhir diubah:
Jejak jejak, translate nya oke bgt

terima kasih banyak atas apresiasinya, nubie masih belajar suhu..mohon dukungannya.

Apakah mau dilanjutin cerita legend ini

engga melanjutkan suhu, nubie belum cukup ilmu.
hanya mengganti dari bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia saja.

oh ternyata ada lanjutannya?? ok saya tunggu lanjutannya gan ?

ada suhu sampai Chapter 13, tapi memang bagi saya klimaksnya di 3 chapter pertama.
chapter berikutnya terlalu engga masuk akal, tapi berhubung engga ada bahasa Indonesianya ya saya berusaha berbagi.

Saya termasuk sangat menyukai cerita in. Sama kualitasnya dengan cerita transletan dengan judul Istriku dikuasai Bos. Terima kasih gan sudah mau bersusah payah mentranslete dan berbagi

terima kasih banyak suhu, apakah saya boleh minta pm link cerita itu?
saya dulu mengenal dunia sex dari cerita panas.
sialnya (atau mujurnya?) cerita ini, "Istri Pemain Kartu", dan "Awal Liarnya Istriku" adalah cerita panas pertama yg saya baca.
efeknya sekarang jadi tergila-gila genre cuckold dan NTR. :nohope::nohope:

Kalau suhu-suhu sekalian ada link cerita "Awal Liarnya Istriku" yang lengkap, saya minta dikabari.
Ceritanya nanggung banget kepotong dan saya cari ga nemu-nemu.
🙏
 
terima kasih banyak atas apresiasinya, nubie masih belajar suhu..mohon dukungannya.



engga melanjutkan suhu, nubie belum cukup ilmu.
hanya mengganti dari bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia saja.



ada suhu sampai Chapter 13, tapi memang bagi saya klimaksnya di 3 chapter pertama.
chapter berikutnya terlalu engga masuk akal, tapi berhubung engga ada bahasa Indonesianya ya saya berusaha berbagi.



terima kasih banyak suhu, apakah saya boleh minta pm link cerita itu?
saya dulu mengenal dunia sex dari cerita panas.
sialnya (atau mujurnya?) cerita ini, "Istri Pemain Kartu", dan "Awal Liarnya Istriku" adalah cerita panas pertama yg saya baca.
efeknya sekarang jadi tergila-gila genre cuckold dan NTR. :nohope::nohope:

Kalau suhu-suhu sekalian ada link cerita "Awal Liarnya Istriku" yang lengkap, saya minta dikabari.
Ceritanya nanggung banget kepotong dan saya cari ga nemu-nemu.
🙏
Saya ada sampai 2 kejadian. Pertama yang maen poker di rumah...baru episode 2 nya yang si istri disuruh datengin kawN2 nya itu tanpa suami...terus dikerjain ama mereka lagi plus anak remaja tetangga si istri itu. Kayaknya cerita aseli nya dari situs liter*tyca suhu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Pernah baca sampai sini saja, penasaran lanjutanya seperti apa.
Yg katanya ngk masuk akal itu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ahh..jadi kangen chat sama sis Vivian Lee, ada disini ga ya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd