Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

MENGUNJUNGI PARA ISTRI UDIN

Udin membiarkan Abimanyu mengobrol dengan Paijo,Ponijan,dan Djarwo.

"Banyak banget Monster disini Dek. Kalau seumpama ini Monster ditaruh dibumi bagus sepertinya.." ucap Udin memperhatikan Seluruh Monster yang ada di depannya.

"Ya hancur lah Kang mas..Piye to.." ucap Rissa.

"Kan ada Ultramen yang bisa menghadapi para monster itu,Ciat.. Ciat... Ciat." ucap Udin sambil meragakan gaya bertarung Ultramen.

Udin dan Rissa melayang di udara.

Abimanyu mendekati Udin.
"DENGARKAN AKU WAHAI RAKYATKU...." ucap Abimanyu pakai Qi.

Seluruh bawahannya melihat ke arah Abimanyu.

"PUNCAK KEPEMIMPINAN AKU SERAHKAN PADA BOS UDIN,...

"DIA ADALAH PIMPINAN KALIAN YANG BARU.." ucap Abimanyu sambil menunjuk Udin.

Semua Monster sujud pada Udin.

"Lah Kok gitu..." ucap Udin.

"Bos... Aku dah serahkan semua bawahanku pada Bos... Aku ijin pergi dulu sama yang lainnya." ucap Abimanyu lalu pergi lagi menuju ke arah Paijo.

Abimanyu melakukan itu atas dasar usulan Paijo. Soalnya Abimanyu akan meninggalkan semua bawahannya .

"Edaannn... Maen tinggal aja... Asem.... Gak Paijo,gak Ponijan... Sama aja..." umpat Udin.

"BERDIRILAH WAHAI RAKYATKU.. MAAF ACARA SERAH TERIMANYA MENDADAK TANPA PEMBERITAHUAN SEBELUMNYA" ucap Udin pakai Qi.

Semua monster berdiri.

"Dek.. Tolong jaga sebentar.. Aku mau masuk kedunia jiwaku dulu" ucap Udin.

"Baik kang mas..." ucap Rissa.

Udin masuk ke dalam dunia jiwanya.

"Hem.... Nampaknya disini cocok..." gumam Udin saat melihat pemandangan dunia jiwanya.

Udin kemudian keluar lagi.

"AKU AKAN MEMBAWA KALIAN BERSAMAKU." ucap Udin pakai Qi.

Lalu memasukkan semua bangsa Monster ditempat yang cocok sesuai tipe mereka.

Wuuusshh...... Semua Monster hilang.

"EH.....!!!?? Abimanyu terkejut melihat semua Monster hilang.

"Gak usah terkejut,itu ulah Bos Udin..." ucap Paijo.

Mereka berempat sedang minum Minuman beralkohol yang tak jauh dari Udin berada.

"Mereka ada dimana?" ucap Abimanyu.

"Mereka ada didunia Cincin " ucap Djarwo.

"Ooo... Begitu....

" Oh iya... Kalian sudah lama bertemu dengan Bos Udin." ucap Abimanyu.

"Yang pertama kali bertemu itu Aku,lalu Krilin,Andin,Juminten,Ponijan,Djarwo,dan kuwi" ucap Paijo.

"Andin... Juminten... dan Kuwi itu siapa?" ucap Abimanyu penasaran,karena baru kenal dengan nama itu.

"Andin itu Phoenix api,Juminten itu Ratu bangsa Ular, Kuwi itu burung elang emas" ucap Ponijan.

"Ratu bangsa Ular?? Tunggu dulu...Maksudmu Ular yang kepalanya ada banyak gitu?" ucap Abimanyu terkejut dan penasaran. Sebab dirinya pernah melihat Ular yang kepalanya ada banyak. Ia menghindari Ular tersebut. Bila bentrok bisa dipastikan dirinya kalah,karena dirinya tak kebal oleh racun.

" Ho oh.... Pacarnya ada di sini" ucap Paijo.

"Pacar??... Emang siapa pacarnya... Kok dia berani betul. Aku saja gak berani. Mending Aku bertarung melawan monster aja dari pada melawan Ratu ular..." ucap Abimanyu.

"Tuh yang lagi makan kacang Kulit..." ucap Ponijan.

Abimanyu menoleh ke arah Djarwo.

Uhuk...Uhuk.... Uhukk... Djarwo kesedakan gara - gara dengarin ucapan Paijo dan Ponijan.
Djarwo lalu meminum habis 1 botol Anggur

Glek...Glek... Glek... Glek... Glek... Glek... Glek... Glek.... Glek...Aaahh...

"Kamu Haus apa doyan Wook..." ucap Paijo heran, 1 Botol Anggur isi 2 liter langsung dihabiskan.

"Kesedakan aku Kang..." ucap Djarwo sambil mengelap mulutnya.

"Aku kok merasa ada manusia kesini,sebentar aku Cek dulu" ucap Abimanyu lalu hendak berdiri

"Gak usah kamu cek... Mereka itu keluarga dan anak buah Bos Udin" ucap Paijo.

"Ooo... Begitu... " ucap Abimanyu kembali duduk lagi.

Tak lama kemudian datanglah yang lainnya.

Andin mendekati mereka.

"Beb.. Kemana semua Monsternya?"ucap Andin heran dan penasaran

"Sudah di urus sama Bos Yank" ucap Ponijan.

"Beb??? Yank?" ucap Abimanyu dalam hati.

"Oh iya Yank... Kenalin ini Bima.. Abimanyu nama aslinya Fenghuang." ucap Ponijan.

Andin menyodorkan tangannya ke arah Abimanyu..
Abimanyu tak paham akan kode itu.

"Diajak salaman itu loh" ucap Paijo.

Abimanyu lalu menjabat tangan Andin

"Andin... Andini kharisma Putri" ucap Andin.

"Bima...Abimanyu.." ucap Abimanyu. Lalu mereka melepaskan jabatan tangan.

"Sepertinya Aku pernah dengar nama itu Beb... Tapi aku lupa..." ucap Andin.

"Fenghuang ini Dewa penguasa Phoenix" ucap Paijo.

"Haaa.....!!?? Seriusss...?" ucap Andin tak percaya.

"Kamu Phoenix Api ya..." ucap Abimanyu.

"Iyaa.. Kok kamu bisa tahu aku?" ucap Andin heran.

"Dari baumu aku bisa mengetahuinya.."ucap Abimanyu.

Andin lalu mencium badannya sendiri.

"Pon... Dia siapa?" ucap Abimanyu.

"Dia istriku.. " ucap Ponijan.

"Haaaa...!!?? Seriuss...?" ucap Abimanyu terkejut dan tak percaya.

"Iya aku serius.... " ucap Ponijan.

Tak lama kemudian datang Udin dan yang lainnya.

"Ayo kita pulang" ucap Udin.

" Pulang kemana Bos..." ucap Abimanyu.

"Pulang kerumahku yang dulu." ucap Udin.

Udin Mengingat kembali Rumah yang dulu ia Buat didunia Jiwa. Kemudian membuat Portal.

Wuuussh... Muncul Portal didepan mereka.

"Ayoo semuanya.... kita masuk" ucap Udin

Mereka Semua masuk dalam portal itu.

"Ini kita kemana Nak?" ucap Lin Mei Yun penasaran.

"Hem... Rumah Udin yang dulu Bu..." ucap Udin sambil berjalan.

"Rumah...!!?? Lalu yang Istana itu?"ucap Ibu heran.

" Istana dan Rumah itu beda Ibuuuu... Yang Udin maksud ini Rumah Udin yang sederhana yang pertama kali Udin buat" ucap Udin.

Tak lama kemudian mereka Keluar.

"Dek... Sudah benar kan Waktunya?" ucap Udin telepati.Udin menanyakan Waktu ia membuat portal,sudah tepat waktu sekarang atau sebelum ia tewas.

Rissa kemudian mengedarkan kesadarannya.
"Benar Kang mas" ucap Rissa telepati.

Mereka keluar tepat didepan Rumah Udin yang dulu. Letak rumahnya didekat kebun herbal.

"EH....!!?? Paijo,Ponijan,Andin,dan Juminten terkejut saat melihat Rumah yang tidak asing.

" Boss... Ini rumah sepertinya aku kenal deh?" ucap Paijo mengamati Rumah didepanya.

"Ini Rumahku yang dulu Pakde..." ucap Udin.

"Seriuss Bosss...!!!" ucap Paijo.

"Dua Riuss..." ucap Udin.

Ayahnya Udin melihat sekeling halaman Rumah Udin.

Begitu melihat kebun Herbal.

"I...I...Inikan Tanaman langka.. Mengapa tumbuh disini... Banyak lagi" ucap Lin Shang Pheng.

Kemudian Lin Shang Pheng mendatangi Udin.

"Nak... Kita berada dimana? Mengapa banyak tanaman Herbal yang langka banyak tumbuh disini?" ucap Lin Shang Pheng yang heran.

"Itu kebunku Ayah... Sengaja Udin tanam buat Pil." ucap Udin.

"Sebentar,Udin mau menjemput mereka " ucap Udin.

Udin terbang melayang ke atas dengan ketinggian 1Km.

"Diampuutt.... Kok sudah berubah begini.. Mana Istana istriku" ucap Udin kebingungan.

Udin melihat banyak Gedung pencakar langit.Udin kemudian melesat kearah Istana istrinya yang dulu.

Ketika Dirinya keluar dari Zona rumahnya,dirinya dihadang oleh dua prajurit TNU.

"Tolong tunjukkan kartu Identitas anda." ucap prajurit TNU B

"Maaf aku gak punya kartu Identitas,jangankan kartu identitas,kartu SIM,Kartu kredit,kartu Remi kartu Domino gak ada bawa,soalnya di bawa sama Vgilovers " ucap Udin.

"Anda kami tahan,sebab anda memasuki Zona larangan tanpa izin" ucap Prajurit TNU A

"Diampuutt... Mau nemuin istriku saja kok begini ribetnya seh" ucap Udin dalam hati.

Udin mengikuti saja. Kemudian Udin dibawa 2 prajurit TNU menggunakan Mobil patroli dalam keadaan tangan terborgol.

Mereka tak mengenali Udin karena Udin tak memakai topeng seperti biasanya,dan mereka adalah para prajurit yang baru bergabung.

"Wooaahhh.... Canggiiih... " ucap Udin dalam hati. Melihat suasana kota yang super modern.

"Om Jin... Tolong datang kesini,temui istriku di kebun herbal" ucap Udin telepati ke Umam.

"Siap Boss... "ucap Umam telepati.

"Kalian kenal dengan Krilin?" ucap Udin.

"Iya kami kenal,Beliau adalah jendral kami" ucap Prajurit TNU A.

"Apa hukumannya bila menangkap orang yang masuk rumahnya sendiri" ucap Udin.

"Apa maksud anda masuk rumah sendiri?" ucap Prajurit TNU A heran.

"Kesuwen cookk" ucap Udin dalam hati lalu menggunakan ilmu menghilangnya saat pandangan mereka tak melihat Udin.

Taakk.... Suara borgol terjatuh.

Prajurit A menoleh kebelakang.

"Loh...Kemana orangnya bro... Kok hilang?" ucap Prajurit A.

Udin keluar dari mobil itu kemudian melesat pergi.

Prajurit B yang dengar lalu menghentikan mobilnya,dan melihat kebelakang.
"Asem..... Dia kabor... Tapi kalau kabur kenapa pintu mobil gak rusak?" ucap Prajurit B.

"Ayo kita lapor ke jendral..." ucap Prajurit A.

"Ayooo.... " ucap Prajurit B kemudian mejalankan Mobilnya melesat kencang sambil menyalakanan Sirine.

---***----

.

"Canggih - canggih mereka sekarang..." ucap Udin dalam hati melihat - lihat kota sambil melesat ke arah Istana Peri.

"Itu kan aku sama Paijo?" ucap Udin saat melihat patung yang besar berdiri kokoh.

"Lebih baik aku pakai topeng saja ucap Udin.

"Ini mah lebih bagus daripada Jakarta,Lalu lintasnya lancar meskipun banyak mobil berlalu lalang,Sungainya bersih,gak ada sampah berserakan,gak ada pengamen, Waaahhh.... Seandainya indonesia seperti ini pasti jadi No 1 terbersih,terapi seluruh dunia." ucap Udin dalam hati sambil melihat - lihat Kota.

Tak lama kemudian dirinya sudah sampai di istana peri.

Nampak Li Hua sedang bercengkerama para penduduk.

Udin menampakkan dirinya sebelum mendarat ditanah.

Li Hua merasakan Aura Asing mendekati dirinya langsung berdiri dan waspada.

"Permisi....." ucap Udin ketika sudah dekat dengan istrinya.

"Iya... Ada yang bisa aku bantu" ucap Li Hua tetap waspada.

"Kamsono... Bawa 10 prajurit Elit datang padaku di dekat taman" ucap Li Hua telepati kepada bawahannya.

"Siap yang mulia Ratu" ucap Dhilan Feng telepati.

"Dimana kah Li Hua,Liu Chang dan Li Xing berada? Karena Saya ingin bertemu dengannya" ucap Udin.

"Siapa kamu?" ucap Li Wei menatap tajam lalu mengeluarkan pedangnya.

"Asem... Galak banget istriku"ucap Udin dalam hati.

"Adek gak kangen sama Kang Mas ya? Ya sudah aku pergi aja cari istri baru.." ucap Udin lalu memutar badannya lalu berjalan.

"EH.... !!?? Li Wei terkejut.

"Tunguuuuuuu...." Teriak Li Wei lalu mengejar Udin.

Udin yang mendengar teriakan Li Wei tidak menghentikan langkahnya.

Tiba - tiba Li Wei terbang dan menghadang Udin sambil menghunuskan pedangnya.Lalu menyerang Udin.

Udin menahan Pedang Li Wei dengan jari telunjuknya yang sudah di aliri Qi.

Orang - orang yang melihat sang Ratu melawan Orang asing menghindar. Agar tak terkena serangan.

Trang... Trang... Trang... Trang.... Trang...

"Sudah mahir berpedang sekarang" ucap Udin dalam hati sambil mengimbangi Li Wei dan mencari celah.

Udin menggunakan Skilnya,Udin membagi dua ,yang satu tetap meladenin Li Wei,dan satunya menghilang.

"Gelitikin Aaah..... " ucap Udin yang menghilang.Udin mengetahui kelemahan Li Wei,yaitu tak tahan geli.

Trang... Trang....Trang....

"Hahahahahaha......." Tawa Li Wei saat badannya ada yang mengelitiki.Pedang Li Wei jatuh.

Li Wei mencoba menahan sekuat tenaga tapi tak bisa.

Tak lama kemudian datanglah jendral bersama Prajurit Peri membawa 10 orang.

Udin yang terlihat lalu mengambil pedang Li Wei lalu memeluk Li Wei dari belakang.

Pedang Li Wei nampak melayang tepat di lehernya.
"Kalian mundur atau Ratu kalian aku bunuh" ucap Udin menatap para prajurit peri sambil menempelkan pedang di leher Li Wei.

"Untung aku memgetahui kelemahan istriku,jika enggak bisa babak belur aku" ucap Udin dalam hati,sebab Udin melihat kultivasi Li Wei berada di atasnya. Li Wei belum mengerahkan semua kekuatannya saat menghadapi Udin

Prajurit Peri lalu mundur. Mereka tak ingin Ratu mereka celaka.

Udin menyatukan lagi kembarannya,kemudian melesat ke arah Istana.

Li Wei mencoba melepaskan pelukan Udin ,Ia mengeluarkan semua kekuatannya.
Udin yang merasakan Li Wei mengeluarkan semua kekuatannya lalu berkata.
"Dek... Ne aku Udin.. Suamimu...Tenang ya dek..." ucap Udin sambil terbang ke arah kamar tidurnya yang dulu ia tempati.

Deg..... Jantung Li Wei merasa copot saat mendengar suara pemuda yang memeluk dirinya itu.

"Se.. Se...Seriuss..!!!???." ucap Li Wei tak percaya.

Udin melihat Pintu balkon kamarnya terbuka,lalu masuk.

Tap.. Kaki Udin mendarat.

"Iya aku serius... Maaf ya Sayang... Aku baru menemuimu. " ucap Udin sambil melepaskan Li Wei.

"Buka dulu topengmu baru aku percaya." ucap Li Wei menjaga jaga. Ia bisa saja membunuh pemuda yang ada dihadapannya karena pemuda itu tidak sopan dan melecehkan dirinya. Tapi ia tahan.

"Wajahhku mungkin tak sama seperti dulu... Jika tak percaya silahkan panggil saja Shan To kemari dek.. Jika adek gak percaya." ucap Udin. Lalu melepaskan topengnya.

"Sedikit mirip,tapi kok aku merasa gak mau pisah dengannya ya.." ucap Li Wei dalam hati.Tangannya hendak membunuh tapi hatinya menolak.

"Ini pedangmu dek..." ucap Udin sambil berjalan lalu menyerahkan pedang.

"Silahkan bunuh aku jika masih gak percaya,tapi adek jangan menyesal kalau aku pergi jauh lagi. Mungkin 1000 tahun kita ketemu lagi,atau bahkan kita gak pernah bertemu lagi." ucap Udin.

Li Wei mendengarkan ucapan Pemuda itu lalu percaya 100 % Bahwa yang didepannya itu adalah Udin suaminya.Lantas ia menjatuhkan pedangnya lalu memeluk Udin. Udin membalas pelukan Li Wei.

"Hiks...Hiks...Hiks... Aku gak mau membunuh Kang Mas.... Aku gak mau berpisah lagi dengan Kang Mas lagi... Hiks... Hiks... Hikss..." ucap Li Wei sambil menangis.

"Aku pun begitu sayang... Maaf ya.. Aku baru menemuimu. Sebab waktu aku hidup lagi ,Aku berada ditubuh anak kecil." ucap Udin sambil menitikkan air matanya.

"Kami disini sangat merindukan Kang Mas..Hiks...Hiks.. Hikss..." ucap Li Wei.

"Sama.. Aku pun begitu dek..." ucap Udin.

Udin membiarkan Li Wei memeluk dirinya.

Tak lama kemudian Li Wei melepaskan pelukannya.

"Kemana yang lainnya dek.." ucap Udin.

"Mereka sedang bekerja di kantor kang Mas..Bentar Adek panggil mereka" ucap Li Wei.

Li Wei kemudian menelepati Li Hua,Liu Chang dan Liu Xing.

Tak lama kemudian mereka muncul.

Li Hua ,Liu Xing dan Liu Chang menatap Udin dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Kalian tidak kangen sama aku? kalau tidak maka Dek Li Wei saja yang aku ajak pergi" ucap Udin memegang tangan Li Wei yang berdiri disampingnya.

"Kang Mas Udin........" ucap mereka serempak.
Mereka percaya 100% karena melihat Li Wei mau dipegang tangannya oleh pemuda disampingnya,sebab tak ada pemuda yang berani menyentuh tangan Li Wei,bila berani maka dia akan mati.

"Iya Sayang.. Mau ikut apa aku tinggal" ucap Udin.

Mereka berlari kearah Udin lalu memeluknya.

Pecahlah isak tangis mereka..

"Huaa......Kang Mas jahat... Mau ninggalin adek..." ucap Li Hua menangis .

"Jangan tinggalin Aku kang mas... Hiks... Hiks... Hikss..." ucap Liu Xing.

" Aku gak kan ninggalin kalian kok." ucap Udin sambil menangis bahagia. Karena sekian lama akhirnya bisa berjumpa lagi dengan mereka.

Tak lama kemudian mereka melepaskan pelukanya.

"Hem... Pegangan yang erat,Aku akan membawa kalian kerumah kita yang dulu" ucap Udin.

"Baik kang Mas.." ucap mereka serempak.

Setelah mereka saling berpegangan tangan,Udin berteleportasi ke rumahnya yang dulu.

---***---

MARKAS BESAR TNU.

Ruangan jendral Krilin.

Tok... Tok... Tok... suara pintu diketuk.

"Masukk..." Suara dari dalam ruangan.

Ceklek... Kreeeiiiit.... Pintu terbuka.

Prajurit A dan B memberi hormat pada Krilin.
"Lapor... kami prajurit penjaga perbatasan zona larangan melaporkan ada pemuda asing yang keluar dari zona larangan, ketika ditanya pemuda itu tidak bisa menunjukkan identitasnya. kami pun menahannya,begitu dalam perjalanan pemuda itu menghilang. Laporan selesai." ucap prajurit A.

"Kapan kejadiannya?" ucap Krilin.

"Siap. Kejadiannya dua puluh menit yang lalu" ucap Prajurit A.

"Silahkan kembali bertugas.." ucap Krilin.

"Siap laksanakan" ucap Prajurit A dan B serempak lalu pergi.

"Lebih baik aku mengecek kesana langsung" ucap Krilin lalu keluar dari ruangannya.

Begitu sudah sampai diluar,Krilin langsung melesat terbang ke arah rumah Udin yang dulu.

"Apakah orang itu anak buah Udin atau musuh?" ucap Krilin sambil terbang.

Tak lama kemudian Krilin hampir sampai di rumah Udin.

"Aura ini...." ucap Krilin. Krilin merasakan aura familiar dan aura asing yang berada dirumah Udin. Krilin mempercepat terbangnya.

Begitu ia melihat Paijo dan yang lainnya.

"I...I...Itu kan Paijo,Ponijan, Andin dan Juminten" ucap Krilin.

Paijo merasakan Aura yang familiar lalu menoleh.

"Penjaga kebunnya datang" ucap Paijo.

"penjaga kebun.??? Siapa penjaga kebunnya Jo?" ucap Abimanyu penasaran. Ia juga merasakan Aura asing mendekati dirinya.

Krilin mendarat di tanah.. Tap...

"Tuh penjaga kebunnya yang baru datang" ucap Paijo

"Kakak pertama? Adik Ponijan...?" ucap Krilin lalu Berjalan ke arah paijo lalu memeluk Paijo.

Krilin melepaskan pelukannya lalu memeluk Ponijan.

"Kakak?? Adik??" ucap Abimanyu heran.

"Dia ini Krilin.... Dia manggil Ponijan adik karena Ponijan berada di urutan bawahnya Krilin." ucap Paijo.

Krilin menyodorkan tangannya ke Abimanyu.
Abimanyu menyambut tangan Krilin.

"Krilin..."ucap Krilin.

"Abimanyu,panggil saja Bima" ucap Abimanyu.

"Krilin.." ucap Krilin ketika salaman dengan Kuwi.

"Ooo... Begitu... Terus aku urutan keberapa?" ucap Abimanyu.

"Kusuma Wijaya panggil saja Kuwi.

"Krilin..." ucap Krilin bersalaman dengan Li Shan.

"Kamu urutan terakhir.." ucap Ponijan.

"Li Shan" ucap Li Shan.

"Krilin..." ucap Krilin ketika bersalaman dengan Djarwo.

"Djarwo.. " ucap Djarwo.

"Kapan kalian datang?" ucap Krilin.

"Lagek sejamman lah" ucap kuwi.

"sampeyan iso boso jowo?" ucap Krilin bertanya pada Kuwi.

"Ya Iso lah... Cuman Bima saja yang belum bisa" ucap Kuwi.

"Kok kamu tahu Kita ada disini Lin? Siapa yang kasih tahu?" ucap Paijo heran.

"Anak buahku yang memberi tahu,ada pemuda yang keluar dari zona larangan ini,kemudian pemuda itu ditahan namun pemuda itu kabur, Ya aku cek langsung saja,Aku takut kejadian waktu itu terulang kembali" ucap Krilin trauma soal Umam membuat geger di tempatnya.

"Kamu bertemu dengan Bos Udin..." ucap Abimanyu.

"Bos Udin ??? Bos Udin ada di sini !!!?" ucap Krilin.

"IYA...." ucap Mereka serempak.

"Ja...Ja...Jadi Pemuda itu Bos Udin??" ucap Krilin.

"IYA.... " ucap mereka serempak.

Sementara yang lainnya melihat - lihat kebun herbal milik Udin.

Lingling memetik beberapa Apel emas lalu memberikan ke Kakashi. Mereka duduk sambil memakan buah apel emas.

---***---

Didalam Rumah Udin.

Udin muncul diruang tamu bersama ke empat istrinya.

"Aku akan memperkenalkan Kalian pada keluarga baruku. Ada Istri pertamaku dan istri terakhirku" ucap Udin.

"Istri Kang mas pertama ada disini?" ucap Liu Xing.

"Iya... " ucap Udin.

"Apa kang Mas pergi ke Bumi?" ucap Li Hua.

"Iya... Ayo kita keluar..." ucap Udin.

"Itu Bos Udin... Sama siapa dia ya..." ucap Abimanyu ketika melihat Udin keluar bersama ke empat istrinya.

"Itu istri - istrinya Bos Udin...." ucap Paijo.

"Banyak banget istrinya Bos...Kirain cuman 2 saja.." ucap Abimanyu dalam hati.

Krilin yang mendengar ucapan Abimanyu lalu celingukan mencari,begitu pandangan mengarah ke Pemuda dan ke empat Istri Udin ia terkejut,lalu melesat ke arah Udin.

"Boss Udin....." teriak Krilin sambil berlari.

Udin menoleh ke arah Krilin.

Krilin memeluk Udin ketika sudah didekat Udin.

"Huaaaaa... Bos Udin... Aku kangeeennn...." ucap Krilin sambil menangiss.

Udin membalas pelukan Krilin.

"Aku juga kangen denganmu... Piye kabarmu?" ucap Udin.

"Apik Bos....."ucap Krilin.Lalu melepaskan pelukannya.

"Hem.. Tak tinggal dulu ya Paman.. Aku mau nemuin orang tuaku dulu" ucap Udin.

"Siap Boss..." ucap Krilin.

Udin dan ke empat istrinya melanjutkan perjalanannya.

Udin melihat Rissa,Han Meiling Xing dan kedua orang tuanya duduk dibawah pohon .

"Siapa mereka ya?Apakah mereka istri - istrinya Kang Mas Udin?" ucap Han Meiling Xing melihat Udin dari kejauhan.

Begitu sudah sampai.

"Siapa mereka Nak?" ucap Ibu melihat 4 wanita cantik bersama Udin.

"Ayah... Ibu... Dek Rissa... Dek Meiling perkenalkan ini adalah Istri -istriku" ucap Udin.
Udin sengaja memperkenalkan Rissa,meskipun Rissa sudah tahu.

"Benar... Dia istri - istrinya Kang mas Udin.
"Mereka masih muda dan Cantik - cantik,Yang satu lagi kemana ya?" ucap Han Meiling Xing dalam hati ketika melihat wajah dan tubuh ke empat istri Udin.

Kedua orang tua Udin terkejut dan Syok. Mereka tak menyangka Istri Udin ada banyak.

"Buset dah... Banyak banget istri anakku. Apakah dia mampu?" ucap Lin Shang Pheng dalam hati.

Mereka pun saling memperkenalkan diri.

Lin Shang Pheng mendekati Udin.
"Nak... Apa kamu sanggup meladenin mereka semua?" ucap Lin Shang Pheng berbisik.

"Udin masih sanggup ayah,ini masih ada lagi..Nanti Udin perkenalkan pada ayah" ucap Udin berbisik.

Tak lama kemudian Lingling datang bersama Kakashi Sujatmiko. Sedangkan Mingxia berada didunia cincin menemani anaknya bermain bersama Kuciah dan sulastri.

Juminten,andin dan dewi bulan masih berkeliling di kebun herbal. Umam dan istri juga ada di kebun herbal.

"Ayah... Ibu....Siapa mereka?" ucap Lingling.

"Mereka ini Istri - istrinya kakakmu Ling'er." ucap Ibu.

Lingling lalu bersalaman tak lupa mencium tangan.

"Istri kakak semuanya cantik - cantik.." ucap Lingling.

"Lingling juga cantik..." ucap Li Hua.

"Itu sudah pasti Lingling paling cantik di antara semua wanita yang ada... Sebab Lingling adalah adik kesayangan Kak Udin" ucap Liling.

"Hem..... Mulai lagi deh" ucap Han Meiling Xing.

"Lah... Emang benar kan Lingling paling Cantik... Buktinya banyak kupu - kupu yang hinggap lalu mereka bilang Lingling sangat cantik."ucap Lingling.

"Ah yang benar...."ucap Han Meiling Xing.

"Ibu... Mak Lampir sewot lagi Bu...Dia gak terima kekalahannya Bu" ucap Lingling.

"Sialan... Jika aku bisa bahasa binatang ,aku pasti menang" ucap Han Meiling Xing dalam hati.

Waktu itu Lingling dan Han Meiling Xing berlomba mengambil Bola di kolam air. Tanpa kekuatan tanpa menyentuh air. Yang menang maka dia yang cantik dan harus mengakuinya. Lingling menggunakan kemampuannya bahasa binatang,ia menyuruh ikan mengantar bola itu,sedangkan Han Meiling Xing memakai ranting pohon. Lingling menang.

Kembali ke Udin saat ini.

Mereka kemudian berjalan ke arah Rumah.

"Dek... Air pelanginya masih ada gak dek?" ucap Udin telepati.

"Gak ada kang mas. Adanya Pil yang Kang mas buat dulu"ucap Rissa telepati.

"Hem... Begitu ya... Apakah Pilnya masih banyak dek,?" ucap Udin telepati.

"Sisa tiga ratus ribu kalau gak salah." ucap Rissa telepati .

"Pil alam semesta masih ada?" ucap Udin.

"Itu masih ada kang mas...Sudah Adek taruh didalam cincin Kang Mas" ucap Rissa telepati.

"Kang mas..." ucap Li Wei.

"Iya dek Wei.. Ada apa?" ucap Udin.

"Gimana kalau kita ke Istana saja" ucap Li Wei.

"Hem... Nanti dulu dek.. Aku pengen disini dulu" ucap Udin.
Udin ingin bernostalgia dirumahnya sendiri.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai.

Udin membangun Gazebo didepan rumahnya dengan ukuran 10 x 10 meter.

Setelah itu Udin mengeluarkan Sofa,meja,TV,kulkas,makanan dan minuman, dan home theater.

Setelah selesai menyusun dibantu oleh anak buah Udin,kini mereka semua masuk dalam Gazebo.
Mereka makan dan minum sambil mengobrol ngalor ngidul.

"

Ketika lagi asik mengobrol Hape Krilin bunyi.

Krilin melihat dilayar Hape tertera nama Meng Tian

"Halo Kak Tian"ucap Krilin.

"Halo... Lin... Daerah Pos barat melihat sebuah Kapal asing mendarat" Suara Meng Tia.

"Apakah mereka musuh apa bukan?" ucap Krilin.

"Kurang tahu,gambarnya tengkorak lalu ada dua pedang" Suara Meng Tin.

Rissa yang mendengar suara Meng Tian lalu melesat ke arah kebun herbal,lalu menarik Umam melesat ke arah Barat.

Kota Udin dilindungi Array,selebihnya hanya Array biasa buat mendeteksi jika ada benda asing masuk. Sebab mereka semua tinggal didalam array,kecuali Prajurit TNU yang bertugas mengawasi di tiap - tiap Titik Pos keamanan.

Tak lama kemudian Rissa dan Umam sampai. mereka melihat pasukan turun dari kapal.

"Itu mirip Lambang kekaisaran Alex,dan aku merasakan ada energi kegelapan." ucap Rissa dalam melihat Logo dikapal itu bersebelahan dengan gambar tengkorak.

"Ayo kita Serang Mereka dan habisi mereka tapi jangan merusak kapalnya"ucap Rissa memerintahkan Umam.

Rissa dan Umam kemudian menyerang mereka dengan gerak cepat tak bisa dilihat oleh mata.

1 kapal berisi 150.000 prajurit.Mereka semua diranah pendekar prajurit dewa,hanya 1 orang berada diranah kaisar dewa. Setelah Membunuh semua,Rissa dan Umam melesat ke luar angkasa.

Begitu sampai,mereka Melihat Sekitar 100 an kapal terbang.

"Mereka itu siapa Nyonya Bos..?" ucap Umam.

"Mereka itu para perompak luar angkasa yang menculik dan membunuh manusia tak bersalah. Habisi mereka dan ingat jangan lupa gunakan jurus penghilang jejak" ucap Rissa.

"Asshiiaaaaapp..." ucap Umam.

Rissa dan Umam menembakkan Elemen api dan petir ke arah Kapal itu dengan cepat.

Wusshh.... Wuusshh... Wuusshh.... Wuusshh....

wuushh.... wuussshh... Wuusshh.... Wusshh....

Wusshh.... Wuusshh... Wuusshh.... Wuusshh....

wuushh.... wuussshh... Wuusshh.... Wusshh....

Ratusan Bola api di sertai petir melesat ke arah Kapal itu.

Boomm... Boomm.... Boommm..... Boomm....

Boomm.... Boomm.....Boomm.... Boomm...

Boomm... Boomm.... Boommm..... Boomm....

Boomm.... Boomm.....Boomm.... Boomm...

Boomm... Boomm.... Boommm..... Boomm....

Boomm.... Boomm.....Boomm.... Boomm...

Seluruh Kapal itu Hancur... tak ada yang selamat.

Rissa mengedarkan kesadarannya untuk memastikan tak ada yang kabor dan tak ada kapal musuh lagi.

"Bagaimana bisa dia ada disini. Bukannya Alex sudah mati" ucap Clarissa Yue Yan dalam hati.merasakan energi yang familiar pada kapal yang dihancurkan.

"Kamu pergi kesana,dan aku kesana,habisi semua setiap kapal yang ada" ucap Rissa.

"Ashiaaap.... " ucap Umam.

Rissa melesat ke arah planet satunya. Ia melihat puluhan kapal terbang yang sama. Kemudian Rissa menghancurkannya.Rissa masuk dalam planet itu,Rissa menggunakan ilmu menghilangnya dan menghilangkan hawa keberadaan.

Nampak 20 Kapal mendarat. Mereka menangkapi para gadis lalu dimasukkan dalam kapal mereka. Nampak asap hitam membumbung tinggi.

Rissa menandai orang tak bersalah, setelah itu Membuat 20 portal.

Musuh yang melihat portal itu terkejut,keterkejutannya hanya sebentar saja,sebab sebuah panah menembus jantungnya.Panah itu dilapisi elemen cahaya.

"Apakah tempat tinggal mereka ada didekat sini?" gumam Rissa.

Rissa kemudian melesat keplanet satunya.

Terdapat 6 planet yang Rissa kunjungi sedangkan Umam 8 planet
total kurang lebih 1200 an kapal yang dihancurkan Rissa dan Umam.

Setelah itu mereka kembali kerumah Udin.

.

.

.

----***----

.

Plannet Xanders.

.

Pengawal setia Alex sedang bersantai setelah menikmati persembahan anak buahnya itu. puluhan Mayat gadis prawann tergeletak dilantai. dia adalah Jhon Shon.

Tiba - tiba ada prajurit datang.

"Salam hormat Jendral Jhonson,Aku barusan mendapat laporan bahwa di galaksi Fluronsis pasukan perompak kita telah musnah. kami tidak tahu siapa yang menyerang." ucap Prajurit itu.

"Hem.... Menarik... Kirim pasukan sebanyak 10 milyar kesana..." ucap Jhon Shon.

"Baik Jendral." ucap Prajurit itu lalu pergi.

Jhon Shon kemudian berdiri,ia hendak menemui Alex.

---***----

.

Dirumah Udin.

"Adek habis darimana?" ucap Udin.

"Adek dan Umam habis membantai perompak luar angkasa" ucap Rissa.

"PEROMPAK LUAR ANGKASA??" ucap Mereka serempak.

"Iya Perompak luar angkasa,aku khawatir mereka datang kembali kesini dengan jumlah yang sangat besar" ucap Rissa.

"Paman Krilin.. Apakah persenjataan prajurit TNU ada banyak?" ucap Udin.

"Siap... Persenjataan TNU ada banyak Panglima besar." ucap Krilin.

"Apakah prajurit TNU memiliki pesawat luar angkasa?" ucap Udin.

"Siap... Kebetulan Kami sedang mengerjakan Proyek itu panglima besar.." ucap Krilin.

"Ayoo kita kesana..." ucap Udin.

Mereka pun pergi ke pabrik senjata TNU.

Begitu mereka dipintu Masuk. Semua Prajurit terkejut melihat Paijo. Lalu melesat mendekat ke arah rombongan Udin.

"HORMAT KEPADA JENDRAL BESAR PAIJO....... GRAK..." ucap Salah prajurit TNU melihat Paijo.

Semua prajurit yang berkumpul memberi Hormat pada Paijo.

"TEGAK..... Graaakk..." ucap Prajurit itu lagi.

" Buka Pintunya." ucap Krilin.

"Siap Jendral...." ucap Prajurit itu. Nampak prajurit itu menempelkan kartu,

Ceklik..... Ketika kartu ditempelkan.

Pintu masuk terbuka otomatis.

Rombongan Udin pun masuk kedalam.

Para prajurit melihat Paijo nampak kesenangan dan memberi Hormat.

Mereka tak mengenali Udin.

Tak lama kemudian mereka sampai di Pabrik Pesawat terbang.

ME64PHF_t.jpg


ME64PHG_t.jpg


ME64PHH_t.jpg


"Woooaaahh.... Kereeeeenn........" ucap Udin melihat sejumlah pesawat penjelajah luar angkasa.

"Inilah Pesawat penjelajah luar angkasa yang kita kembangkan. Ada yang sudah jadi .Tapi jumlahnya tak banyak." ucap Krilin.

Udin kemudian memutari pesawat itu dengan terbang.

"Jika di jual ke Bumi,kalah neh Rusia dan Amerika. Eh... Gak jadi deh,daripada nanti dibuat perang dunia ke 3 malah jadi Kiamat." ucap Udin dalam hati.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd