Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

BERTEMU DENGAN SEMUA ELEMEN.



Selama Udin belum bangun,Rissa keluar dari dunia cincin untuk mencari tempat tinggal berada di kota,dan berencana memasukkan Udin dan yang lainnya untuk belajar sihir di akademi sihir. Rissa melakukan itu agar Udin dan yang lainnya bisa paham akan ilmu sihir.
Jika sudah mahir dalam sihir maka Rissa akan membawa ke dunia kultivator lagi.

Dunia sihir yang di kunjungi Udin hampir sama seperti dunia kultivator,

Tingkatan Sihir berdasarkan Energi MANA yang dimiliki.

1. Junior. 1- 49 Energi

2. Senior. 50 - 99 Energi

3. Pro. 100 - 299 Energi.

4. Emas. 300 - 499 Energi.

5.Platinum 500 - 749 Energi

6. Berlian.750 - 999 Energi

7. Master. 1000 - 2499 energi.

8.Grand Master 2500 - 4.999 Energi

9. Raja 5000 - 9999 Energi

10. Kaisar 10.000 - 24.499 Energi.

11. Saint 25.000 - 49.99 Energi.

12. Dewa 50.000 - 99.999 Energi

13. Raja Dewa 100.000 - 499.999 Energi.

14.Kaisar Dewa 500.000 -999.999 Energi

15.Penguasa Dewa1000.000 -10.000.000Energi

16.Dewata Agung Unlimited(tak terbatas) Energi.

Kembali Udin saat ini.

Penampilan Udin saat ini berbeda dari sebelumnya setelah membuka elemen ES,rambut Udin bewarna putih. Sebab elemen Cahaya milik Udin belum terbuka. sedangkan yang lainnya bewarna hitam.

"Woii Shan... habis ini kemana?" ucap Udin sambil berjalan.

"Hem... Kita ke perpustakaan gimana?" ucap Li Shan.

"Ayoo... Tapi Regina gimana?" ucap Udin.

"Aku pulang sendiri saja..." ucap Regina.

"Kita antar pulang saja..." ucap Udin.

"Tak perlu... Aku tinggal di asrama" ucap Regina.

"Oalah.... Ngekost to.." ucap Udin.

"Ngekost??" ucap Regina.

"Iya ngekost.. ngekost itu sama tinggal di asrama ,tinggal tiap bulan bayar... Begitu kan?" ucap Udin

"Iya benar..." ucap Regina.

"Ayoo kita antar kesana... Aku penasaran dengan asrama disini." ucap Udin.

20 meter dari Udin ada beberapa pemuda sedang memalak seseorang pemuda,nampak pemuda itu seperti junior.

Tak lama kemudian rombongan Udin hendak melewatinya.

"Hei...Mana uangmu...Kamu belum menyetor pada kami" ucap pemuda A.

"Maaf kakak senior,saya belum punya uang.." ucap Pemuda B.

"Ya ampun.... Dah gede gitu kok suka malak,kalau besar jadi bandit tuh." ucap Udin dalam hati.

Begitu melewati gerombolan pemuda itu yang berjarak 10 meter,

"Shan... Regina... Kamu duluan dulu,aku kebelet neh" ucap Udin alasan.

"Iya..." ucap Regina.

"Bos mau kemana? kan bisa ngeluarin pakai kekuatannya,ngapain repot - repot cari toilet?" ucap Shan dalam hati.

Shan dan Regina melanjutkan jalannya.

Udin celingukan untuk memastikan tak ada orang melihat,Lalu Udin memggunakan ilmu menghilangnya dan menghilangkan aura keberadaannya. Setelah itu Udin menghampiri gerombolan pemuda tadi.

Nampak para pemuda itu masih disana,namun pemuda yang dipalakin sudah pergi.

Udin memukul perut salah satu di antara pemuda itu.

Bugh..... Hoeek.....

Pemuda yang di pukul Udin langsung sujud sambil memegang perutnya.

"Kamu kenapa Zen?" ucap pemuda itu menanyakan temannya yang tersungkur.

Udin lanjut memukul yang lainnya dengan gerak cepat.

Bugh.... Bughh... Bugghh... Buggh... Bughh..

Hoeek.... Hooeek... Hoeek... Hoeek.. Hoeek...

Mereka tersungkur di tanah.

Udin memegang kaki pemuda itu lalu melemparkannya ke tembok.

Boomm....

Udin lanjut melempar pemuda yang lainnya.

Boomm.... Boomm... Boomm.. Boomm... Boomm...

Setelah selesai menghajar,Udin melesat pergi dengan cara terbang ke arah Li Shan.

Orang - orang yang mendengar suara itu pada berdatangan. Diantaranya itu ada Nenek - nenek yang diberi koin emas oleh Udin.

"Siapa yang melakukan ini?" ucap Nenek itu dalam hati,lalu mencari keberadaan pelaku.

"Aneh... Aku tidak merasakan energi sihir disini." gumam Nenek itu.

Para pemuda yang dihajar oleh Udin dibawa oleh Orang - orang yang datang.

.

.

---***---

Udin menampakkan dirinya ketika yakin tidak ada orang yang melihat.

"Beres.... Rasakan itu tukang palak" ucap Udin dalam hati.

Udin berjalan ke arah Li Shan.

"Mana pacarmu Shan..." ucap Udin tak melihat Regina.

"Dia bukan pacarku Bos..Tadi dia pulang sendiri sebelum sampai di asrama" ucap Shan.

"Eh... Tunggu sebentar... Shan." ucap Udin menahan Li Shan.

"Ada apa Bos..?" ucap Li Shan Heran.

"Sepertinya disini banyak Energi untuk MANA" ucap Udin.

Li Shan kemudian mencoba merasakan energi tersebut.

"Iya Bos beneran ada.." ucap Li Shan.

"Ayoo kita serap.." ucap Udin.

Udin dan Li Shan saat ini berada di taman yang banyak ditumbuhi Pohon dan berbagai macam bunga.

Udin dan Li Shan menyerap energi tersebut. Tak lama kemudian mereka selesai menyerapnya.

"Kok aku naik tingkatnya cuman 2 saja?" ucap Li Shan heran.

"Latihan lha broo... Eh Btw,kita keperpus gimana?" ucap Udin.

"Ayoo... Mumpung masih siang." ucap Li Shan.

Mereka pun berjalan sambil mencari gedung perpustakaan.

Udin melihat ada 2 orang Gadis sedang duduk di koridor.Udin pun menghampiri gadis itu.

"Permisi Kak... Maaf saya mau nanya" ucap Udin sopan.

"Iya... Mau tanya apa?" ucap Gadis 1

"Hem... Disini ada gak tempat perpustakaan" ucap Udin.

"Kamu murid baru ya disini" ucap gadis 2

"Iya kami baru masuk,makanya tidak tahu" ucap Udin.

Gadis 1 lalu menjelaskan tempatnya.

"Jika kalian masih Bingung disana ada peta mengenai Tempat ini" ucap Gadis 2 sambil menunjuk.

Udin menoleh untuk melihat arah yang ditunjuk.

"Oke... terima Kasih kakak - kakak yang cantik.. Kami ke perpus dulu" ucap Udin tersenyum.

"Iya sama - sama" ucap mereka serempak.

Udin dan Li Shan meninggalkan dua gadis itu.

"Sepertinya dia pendatang baru,aku penasaran dengan mereka,kenapa mereka memiliki aura yang berbeda dari yang lainnya." ucap Gadis 1 dalam hati.

----***----

.

.

Udin dan Li Shan berjalan di koridor ruangan sambil melihat plang nama di setiap Pintu.

"Disana Boss... " ucap Li Shan sambil menunjuk.

"Oke...." ucap Udin.

Kriieett....Pintu terbuka.

Nampak seseorang Pria duduk sambil membaca buku,orang itu sudah tidak muda lagi.

"Permisi..." ucap Udin pelan. Sebab ada tulisan dilarang berbicara nyaring.

"Iya... Ada keperluan apa" ucap Orang itu masih membaca.

"Bolehkah kami masuk untuk membaca buku" ucap Udin.

Orang itu meletakkan bukunya lalu melihat Udin dan Li Shan.

"Serahkan Pinmu baru boleh masuk" ucap Orang itu.

Udin dan Li Shan menyerahkan Pinnya.

" Ini pak..." ucap Udin dan Li Shan.

"Jika mau keluar,kembali kesini untuk mengambil Pin Kalian,ini Nomor pengambilannya" ucap Orang itu sambil menyerahkan Nomor penyimpanan Pin.

Udin dan Li Shan mengambil No tersebut.

"Terima kasih pak." ucap Udin dan Li Shan hampir serempak.

Udin dan Li Shan masuk kedalam ruangan.

"Wuuihhh... Banyak banget bukunya.." ucap Udin dalam hati.

Udin dan Li Shan berpisah.

Udin mencari buku yang kiranya membuat Udin tertarik.

"Sihir Tanaman,Sihir api,Sihir tanah,Sihir .. Bingung pilih yang mana"ucap Udin dalam hati.

Ketika pandangan Udin ke bawah Rak buku,Udin melihat ada 1 buku. Buku itu nampak kusam dan berdebu.

" Buku apa ya ini?" ucap Udin dalam hati lalu mengambil buku tersebut yang sangat tebal diantara buku - buku yang lainnya.

Udin mencari tempat duduk setelah dapat Udin mengelap buku itu. Posisi saat itu nampak sepi tak ada yang duduk membaca buku.

"Hem... Tulisannya kok bahasa indonesia begini? Aneh..." ucap Udin dalam hati sambil membaca.

Nampak buku itu memancarkan sinar terang lalu Udin menghilang beserta Buku yang ia baca itu.

Udin tak sadar dirinya berada di alam lain,sebab dirinya fokus membaca.Udin duduk di Singgasana yang mewah. tanpa atap..

Nampak ada puluhan Orang berpakaian warna warni (Tidak ada warna Hitam) memakai sayap dipunggungnya bersujud.

"SELAMAT DATANG KEMBALI YANG MULIA AGUNG RAJA SEGALA RAJA ALAM SEMESTA."ucap mereka serempak.

"Aku lagi baca jangan brisik,nanti pak penjaga bisa marah tahu.." ucap Udin belum menyadarinya.

"EH...!!?? Mereka terkejut mendengar ucapan Udin.

"Shan... Kamu sudah dapat apa belum buku yang kamu baca." ucap Udin.

Udin menutup buku itu.

"JUANGKREEEKKKKK........" Teriak Udin terkejut bukan maen sampai ia melompat dari tempat duduknya.

Udin melihat belasan Orang bersujud padanya.

"Si...Si...Siapa Kalian....." ucap Udin agak ketakutan. Sebab ia merasa orang - orang yang bersujud itu memiliki aura yang begitu besar.

"KAMI ADALAH ELEMEN YANG ADA PADA TUBUH YANG MULIA RAJA SEGALA RAJA ALAM SEMESTA" ucap Mereka serempak.

"Ber...Berdirilah..." ucap Udin masih ketakutan.

"TERIMA KASIH YANG MULIA RAJA SEGALA RAJA ALAM SEMESTA." ucap Mereka serempak.

"Jangan panggil aku Raja... Panggil Aku Bos... Bos Udin" ucap Udin.

Udin melihat sekeliling,Nampak Udin seperti berada di pulau yang melayang,tak ada pohon. hanya ada pilar tanpa atap.

"BAIK BOS UDIN.." ucap Mereka serempak.

"Dek..."ucap Udin dalam hati.

10 menit menunggu tak ada jawaban dari Rissa.

"Asem... Masa aku harus ngalahin mereka seperti aku menghadapi kembaranku" ucap Udin dalam hati.

Nampak Orang yang memakai baju putih maju kedepan.

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Cahaya"

yang lain mengikuti elemen cahaya.

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Tanaman."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Api."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Tanah."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Air."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Logam."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Angin"

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Racun."

"Bos Udin ...Saya adalah Elemen Es."

"Bos Udin....Saya adalah Elemen Petir."

"Bos Udin....Saya adalah Elemen Hampa."

"Bos Udin ...Saya adalah Elemen Ruang."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Waktu."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen penciptaan(Tidak bisa menciptakan makhluk hidup yang mempunyai Ruh )."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Penyubur."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Kehancuran"

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Ketiadaan."

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Reinkarnasi"

"Bos Udin...Saya adalah Elemen Pengetahuan."

"Bos Udin... Saya adalah Elemen gravitasi "

Udin masih bingung dengan ini semua.

"Maaf Paman - paman Udin masih Bingung." ucap Udin.

"Kami semua ada di didalam tubuh Bos Udin" ucap elemen Cahaya.

"Kalau kalian adalah Elemenku,dimana elemen kegelapan." ucap Udin penasaran,sebab ia tak mendengar dari ucapan mereka saat mengenalkan diri.

"Elemen Kegelapan berada di tempatnya sendiri Bos Udin,sebab ada saya disini" ucap Elemen Cahaya.

"Ooo... Begitu.. " ucap Udin.

Udin paham mengapa Elemen kegelapan tidak ada didepannya,sebab dirinya takut dengan elemen Cahaya,kecuali tidak ada elemen cahaya.

Semua orang itu tiba - tiba berubah menjadi bola cahaya sebesar Bola basket. Semuanya berputar - putar mengelilingi Udin.

Di mulai Elemen Cahaya masuk kedalam tubuh Udin.

"AAAAAAA.........." teriak Udin....kesakitan.

Kraacck... pyarr..... Segel Elemen cahaya pecah.

Baamm..... Baam.... Bamm... Bamm.... Bamm...

Baamm... Bamm... Baam.. Bamm... Bamm....

Baamm.. Baamm... Bamm... Bamm... Bamm...

Terdengar Ledakan energi didalam tubuh Udin.

Setelah Elemen cahaya,di ikuti yang lain.
Udin tak merasa kesakitan,sebab dilindungi elemen cahaya. Elemen yang yang sudah terbuka,tidak memiliki efek apa - apa,kecuali yang belum terbuka.

Selama 2 jam Udin menerima seluruh Elemen dan kekuatannya.

Nampak Tubuh Udin dikelilingi bulatan cahaya bewarna warni.

Tubuh Udin melayang.Lalu Tubuh Udin bersinar bagaikan pelangi.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak Udin.

Boom....Boomm... Boomm... Boomm... Boomm.. Boomm.... Boommm.... Boomm... Boomm.... Boomm.... Boomm... Boomm...

Pulau melayang tadi hancur terkena suara teriakan Udin. begitu pula pulau melayang lainnya.

Udin sekarang berada di Ranah pendekar Dewa penguasa puncak.

Udin lalu menutup matanya lalu tak sadarkan Diri.

.

.

----***-----

.

Dunia nyata

Di Ruang perpustakaan.

Li Shan ingin pulang,karena bentar lagi perpustakaannya akan tutup,ia mencari keberadaan Udin.

"Bos kemana lagi ini... Asem.... Masa dia ninggalin aku sendiri disini" ucap Li Shan dalam hati sambil mencari keberadaan Udin.

Karena tak kunjung menemukan Udin,maka Li Shan memutuskan keluar dari perpustakaan.

Begitu ia mau mengambil Pinnya kembali,yang berjaga sudah berganti orang.

"Maaf pak... Saya mau nanya.. Apakah teman saya ada keluar dari sini" ucap Li Shan sambil memberikan Nomor pada penjaga itu.

"Hem... Ciri - cirinya seperti apa?" ucap penjaga itu.

Li Shan lalu memberi tahu ciri - ciri Udin.

"Apa bapak tahu.." ucap Li Shan setelah memberi tahu ciri - ciri Udin.

"Maaf Nak... aku gak tahu,sebab dari pagi sampai sekarang saya yang berjaga disini tidak melihatnya." ucap Penjaga itu.

"EH...!!?? Masa seh pak" ucap Li Shan terkejut dan heran.

"Beneran Nak...Aku dari tadi yang berjaga disini,Hanya keluar sebentar saja ketika aku ingin ke toilet." ucap Penjaga itu.

"Lalu siapa yang memberi Nomor ini Pak?" ucap Li Shan Bingung.

"Nah itu aku gak tahu Nak...Ini Pinmu" ucap Penjaga itu sambil memyerahkan Pinnya.

"Apa Bos pulang duluan ya..." ucap Li Shan dalam hati sambil mengambil Pinnya itu.

"Terima kasih pak" ucap Li Shan lalu pergi.

Li Shan berjalan sambil memikirkan keberadaan Udin.

"Biasanya Bos selalu bersamaku,jika ditinggal maka dia bilang. Ne kok enggak ya. Cek dulu kesana sajalah. " ucap Li Shan dalam hati.

Tak lama kemudian Li Shan sampai di rumah.
Nampak semua Orang berdiri didepan rumah.

Begitu Li Shan dekat dengan Rissa.

"Dimana Udin... Shan ?" ucap Rissa.

"EH.... !!!??? Li Shan terkejut. Ia pikir Udin sudah pulang duluan.

"Maaf nyonya... Tadi kita setelah mengantar Regina kita ke perpus, lalu di perpus kita memisahkan diri untuk mencari buku. Setelah sore hari pas mau tutup aku mencari keberadaan Udin. tapi tidak ketemu,begitu keluar tuk mengambil Pin aku tanya pada penjaga,penjaga jawab tidak tahu. Aku pikir Boss pulang duluan." ucap Li Shan.

"Se...Se...Serius kamu Shan" ucap Rissa tak percaya,sebab dirinya tak bisa menelepati Udin dan juga mengetahui keberadaan Udin.

" Iya saya serius nyonya.." ucap Li Shan.

Rissa lalu melesat ke arah perpustakaan.

Tak sampai satu menit Rissa tiba. Nampak ada tulisan Tutup di pintu masuk.

Rissa memakai kekuatannya untuk membuka pintu itu.

kraack... Suara Pintu. Sebab Pintu itu di beri mantra sihir.

Rissa lalu masuk kedalam.

"Sayang... Kamu Di Mana" ucap Rissa cemas sambil berputar putar mengelilingi perpustakaan.

"Sial... Akan aku hancurkan jika aku tahu siapa yang menculik kekasihku." ucap Rissa penuh amarah.

Rissa mencoba untuk mendeteksi Dunia cincin namun Gagal. Ia tak bisa mendeteksinya.

Rissa berdiri tepat Udin menghilang.Ia hanya merasakan Udin terakhir ditempat itu,setelah itu entah kemana.

Dengan tatapan kosong Rissa keluar dari perpustakaan,Ia lalu melesat kembali ke Mansion.

Begitu tiba di Mansion,Semua orang melihat Rissa menitikkan air matanya ,ia berjalan melewati anak buah Udin dan keluarga Udin tanpa sepatah kata.

"Shan... Beneran kamu tadi bersama Bos.." ucap Paijo.

"Sumpah demi apapun, Aku gak bohong.. Malah aku bingung " ucap Li Shan.

----***----

.

.

Didalam kamar.

Rissa sempat berpikir ini ulah musuh bebuyutannya Udin sewaktu Udin melindungi Rissa saat terluka. Udin Tewas saat melindungi Rissa. Jika tidak melindungi maka Udin menang waktu melawan musuhnya itu.Namun Rissa menepis itu semua. Ia tak merasakan Hawa musuh bebuyutannya itu.

Nampak Rissa tidur tengkurap,Ia menangis sejadi jadinya.

"Huuuaaaaa...... Udin.... Kamu dimana.... Huuu...."😭😭😭.

Tak lama kemudian Rissa tertidur.

Didalam mimpinya ia didatangi sosok bercahaya.

"Udin ada di Ruang Khusus. saat umur 18 tahun,Ia akan keluar dengan sendiri" ucap Sosok bercahaya itu lalu lenyap.

Rissa terbangun.

"Jadi aku harus menunggu Udin 6 tahun. Baiklah kalau begitu." ucap Rissa dalam hati.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd