Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan Suami dan Istri (No SARA) (Remake)

Lanjutan,

Part 25, Amarah dan Kesedihan

POV Tedy Aka Jona,


6 jam mundur kebelakang sebelum terjadi tragedi aulia.

Jam 19.30 kami semua sudah pergi menuju ke tempat rumah aman ku dulu di pelabuhan ratu, sudah 5 tahun saya tidak kesana karena mencoba untuk tidak kembali kemasa laluku, tapi hari ini aku harus kembali kesana demi untuk menyelamatkan adikku satu-satunya.

Aku pun mengambil hp lamaku dan menyalakannya,

“leh, pinjam hp lu, gua mau telepon pak bambang dulu”, ucapku dan soleh langsung memeberikannya tanpa bertanya.

Akupun lalu mengetik nomor yang ada di hp ku di hp soleh dan meneleponnya.

Tuuutttt,,,,tuuutttt,,,tuuuutttt,,,

“Assalamualaikum,,, siapa ini?”, tanya disana,

“malam pak bambang, masih ingat suara ini?”, ucapku,

“ya Allah,, mas tedy,, ini beneran mas tedy?”, ucapnya sangat terkejut.

“iya pak, tapi namaku sekarang jona, panggil jona saja, mainan ku disana masih aman pak?”,

“masih dan terawat dengan baik mas, mas mau kesini?”,

“iya pak, 2.30 saya sampai disana”,

“baik akan saya tunggu mas”,

“disana aman pak?, gak ada yang mencurigakan?”,

“aman mas, dihari mas jona hilang ada 4 hari ada beberapa orang berkeliling mencari informasi tentang mas, kupikir mas benar-benar meninggal, tapi alhamdullilah ternyata mas selamat”,

“ok pak, tunggu saya ya, kalo ada masalah hubungi nomor ini dulu sementara ya”,

“siap mas”, dan akupun langsung mematikan sambungan hp ku dan menyerahkan ke soleh,

“leh, telepon teman-teman yang dikarang bolong yang bisa ikut suruh langsung ke pelabuhan ratu, kita langsung bergerak malam ini, orangmu sudah ada berapa orang?”,

“sama kita ada 12 orang mas yang siap”,

“baik sudah cukup, terlalu banyak juga susah untuk bergeraknya”,

“infokan siapa saja yang ikut sama kita”,

“baik jona, sudah 8 orang jalan dari karang bolong sisanya stay disana untuk jaga abah ali dan amar”,

“ada adel, budi, bimo dan anak buahku yang dari jakarta sudah sampai tadi sore disana”, jelas soleh,

“bagus, biar kita berkumpul disana lalu langsung kita bergerak”,

Tidak lama ada masuk telepon ke hp soleh.

“ya del ada apa”,

“,,,,,’’’’,,,,,,’’’’’,,,,,,’’,

“ohh ok kirim aja kordinatnya, bagus jadi kita bisa langsung menuju kesana”,

‘,,,,,’’,,,,,,,,’’,,,,,’’ , perrcakapan adel

“ok nanti dibilang sama yang lain”, dan soleh menutup hp nya.

“jona, sudah tidak ada di cotage abah, dia sudah dibawa kabur sama pria bernama adrian”,

“adrian kalau tidak salah mantannya aulia”, ucap ku,

“iya, dan dia menyusup ke perusahaan abah ali dengan seorang wanita bernama yunita, yang kudapat info dia disuruh untuk mengeksekusi abah ali dan amar disana”,

“tapi itu berubah karena diluar rencana, aulia ada disana untuk membantu abah amar dalam pekerjaannya, adrian disuruh juga untuk membunuh aulia tapi dia menolak mangkanya waktu berjalan-jalan dikapal dia tidak ikut, setelah balik dia membiarkan abah ali dan amar untuk melarikan diri dan membawa kabur aulia untuk tidak dibunuh”,

“kau tau posisi mereka sekarang leh”,

“tau jona, tadi adel menginfokan titik kordinat kapalnya bersembunyi dan pulau dimana mereka memproduksi narkoba juga dikasih tadi, adel mendapatkan itu dari adrian”, jelas soleh,

“ok, bawa nanti drone untuk bisa kita liat lokasinya”,

“siap”.

Jam 22.15 malam kami sudah sampai di rumahku dan kamipun langsung turun dan menuju kedalam, akupun langsung memeluk pak bambang dan mengajaknya masuk rumah, kulihat didalam rumah tidak ada yang berubah semenjak terakhir aku tinggalkan,

“pak bambang, mana kunci basement nya”, pintaku kepadanya dan dia langsung memberikan kepadaku,

Tidak lama mobil satu lagi yang berisi teman-teman kita yang lain sudah sampai dan kusuruh soleh dan pak bambang untuk menyuruh mereka masuk. Setelah mereka masuk aku lalu mengajak mereka kedalam kamar utamaku, kemudian akupun membuka lemari bajuku dan membuka pintu rahasia yang ada dibelakang lemari yang langsung bersambung tangga ke dalam basement.

Kami lalu masuk satu-satu menuju kebawah, sampai dibawah mereka tersenyum melihat sekeliling basementku,

“ngeri kali lah jona ini dulu” celoteh soleh kepadaku,

“ambil semua perbekalan kalian jangan ada yang terlewat”,

“pesta kita malam ini”,

“gila bener banyaknya”,

“koleksi kau jona?”, celoteh bang candra,

“seneng aja bang dulu ngumpulin”, jawabku,

Merekapun langsung mengambil perbekalan mereka dan menaruhnya di dalam tas masing-masing,

“del kau bawa apa saja di mobil”,

“ada rompi, granat, penglihat malam dan lain-lain”,

“nanti kita kesana naik apa bang”, tanya adel kepada soleh,

“ada kapal dua di gudang dermaga sebelah”, jawabku.

“bagus, yuk sekarang kita rapat strategi dulu”, ajak soleh,

Dia pun mengeluarkan denah peta dan menjelaskan pergerakan kita, dia membagi 2 grup masing-masing 6 orang dimana aku bersama adel, gareng dan 3 orang anak buah soleh, soleh bersama candra, bimo dan ke 3 anak buahnya.

Dia mengarahkan anak buahnya untuk mengikuti arahan ku tanpa membantah dan mereka mengiyakan.

“ok kita jalan jam 23.20 nanti, persiapkan diri kalian”,

“baik”, ucap kami semua.

“soleh, adel”, aku memanggil mereka untuk mengikutiku dan pak bambang,

Kami agak turun kebawah menuju sebuah rumah dermaga yang tertutup, disana kuletaknya beberapa perahu kecilku dulu untuk memancing dikala tidak ada kerjaan.

Sampai disana pak bambang membuka pintu dan mengajak kami masuk, didalam terlihat ada dua kapal yang tertutup kain hitam dan kusuruh pak bambang membukanya, setelah terbuka adel dan soleh tersenyum melihatnya,

“mantep bener ini kapal’

“hahahaha”,,

“darimana dapetnya ini kapal Warfare RHIB ini kan susah dan terlarang bang”, tanya adel,

“dari teman lama abang, dia mau musnahin ini kapal untuk peremajaan beli baru katanya, tapi abang minta dan dikasih tapi penembak depan di copot, kalau mau pasang juga bisa”,

“gila”

Hahahahaha,,, dan kami lalu kembali kedalam rumah, kusuruh pak bambang untuk mengisi full bahan bakar dan memanasinya.

Aku lalu menyuruh mereka makan semua karena makanan yang kupesan sudah datang, dan mereka makan semua,

“bang kenapa kita tidak habisi mereka pas mereka tadi mengrimkan barang?”, tanya adel ke soleh.

“itu nanti saja, teman kita sedang membuntuti untuk mengetahui gudang dan pembeli mereka, minimal mereka mengirim 3 hari sekali, kalau kita sergap kiriman mereka pemimpin mereka akan sadar dan mengantisipasi pabriknya, tapi kalo pabriknya kita hajar dan alat komunikasinya kita amankan tempat lain tdak akan tau kejadian disini”, jelas soleh.

“ok siap”,

Kemudian soleh menelepon anak buahnya yang mengikuti mobil pengiriman mereka, ingin mengetahui sampai dimana?, dan anak buahnya menginfokan bahwa mobil pengiriman mereka berhenti di gudang sekitaran cengkareng jakarta barat.

“ok leh, selesai disini langsung kalian kesana untuk menghabisi mereka”, ucapku.

“ok”,

Jam 23.20 kami semua lalu menuju ke kapal kami untuk melaksanakan rencana kami, kami menaiki kapal kami masing-masing.

“leh kamu mutar ke kanan pulau, aku dan adel memutar ke kiri sembari mencari kapal aulia dan adrian”.

“baik jona”,

kamipun lalu pergi memisahkan diri sesuai tujuan kami,

“leh kalau sudah dekat pantau dulu pulaunya jangan langsung mendarat tunggu kami”,

“iya jona”,

Aku dan adel langsung menancap gas untuk ke arah kiri menuju kordinat kapal yang diberikan adrian,

“reng kamu siap di depan nanti ya, kalau ada yang mencurigakan kau tau apa yang akan kau lakukan kan?”

“ok bang, tau bang”,

jam 23.55 kami hampir sampai di dekat kapal aulia dan kulihat ada kapal lain seperti kapal nelayan di sekitar kapal mereka, aku lalu menginstruksikan gareng untuk siap-siap menembak.

Semakin dekat aku dan adel melihat kejadian yang janggal yang ada di dalam kapal mereka, lalu akupun langsung menyuruh anak buah soleh yang membawa kapal untuk menambah kecepatan dan gareng untuk melepaskan tembakan kearah kapal mereka.

Doooorrrrr….doooorrrrr…dooorrrrr…doooorrrr… gareng melepaskan tembakan kearah kedua kapal yang ada didepan kami.

Aku melihat orang-orang yang ada dikapal aulia keluar dan memberikan perlawanan, aku dan yang lain menunduk lalu meminta untuk memutar sementara, setelah memutar mereka sudah kembali kedalam kapal mereka, kami lalu kembali menembaki kapal mereka yang mulai pergi dari sana.

Dorrr…dooorrrr….doooorrrrr….doorrrrrr…. kulihat beberapa orang di dalam kapal itu terkena tembakan kami dan salah satu dari mereka keluar dan berlari sambil membawa senapan rpg dan menembakkannya ke kapal aulia.

Lambung kapal mereka terkena dan kulihat ada 2 orang terlempar dari kapal tersebut.

“cepat kesana,,,”, ucapku

Lalu kapal yang kami tumpangi mendatangi kapal aulia dengan cepat sampai disana aku dan adel langsung melompat untuk menyelamatkan mereka. Aku menyelam dan mendapati aulia di dalam air, kuangkat dan kubawa ke kapal. Mereka lalu membantuku merebahkan aulia di bangku kapal sementara aku menekan dadanya untuk mengeluarkan air yang ada didalam paru-parunya.

“sadar de, jangan mati, abang mohon janganlah mati, sadarlah sayang, abang gak bisa memaafkan diri abang kalo kau tidak selamat”, ucapku sedih sambil terus menekan dan memberikan nafas buatan.

“bangun sayang, bangun lia, abang udah disini, bangunnnnn”, ucapku lagi dengan keras.

Tidak lama auliapun sadar dengan memuntahkan air lumayan banyak, dia melihatku dan akupun langsung memeluknya.

“maafin abang ya, gak bisa menjagamu, abang janji abang gak akan meninggalkanmu lagi, huhuhuhu”,

Aulia memelukku dengan erat dan menangis dengan keras.

“kenapa bang, kenapa bang ninggalin lia, lia kangen banget sama abang, kenapa abang jahat sama lia, huhuhuhuh”, tangisnya.

“maafin abang ya, abang salah, abang jahat udah ninggalin kamu, abang janji abang gak akan pernah tinggalin lia lagi”,

“janji bang, lia gak mau kehilangan abang lagi, bang adalah saudara lia satu-satunya, huhuhu,,”,

“iya sayang, abang gak kemana-mana lagi ya”,

Akupun lalu menyuruh gareng untuk mengambil kain yang ada dikotak peralatan dan memakaikan di badan aulia supaya dia tidak kedinginan. Aku lalu melihat adel yang juga sudah menyadarkan adrian dan dia melihatku dan aulia.

Adrian datang dan bersujud didepanku untuk meminta maaf karena dirinya aulia bisa terluka, adrian meminta kepadaku untuk membalas rasa bersalahnya agar ikut memerangi mereka, dia tau jalan dan letak pabrik mereka di pulau.

Aku melihat adel, dia dan lainnya setuju untuk adrian ikut, aku lalu menyuruh gareng memberikan perlengkapan kepada adrian dan kami lalu langsung menuju pulau mereka.

Sampai di pulau mereka aku mengontak soleh dan mereka pun telah sampai, kamipun turun menuju daratan dan adrian memandu kami semua untuk sampai kelokasi pabrik. Sampai di perbatasan pabrik aku mengontak soleh dan mereka juga sudah sampai di posisi mereka.

Kami lalu membagi 4 grup dimana satu grup berisi 3 orang, aku, adel dan satu lagi menuju jalan utama, sedangkan adrian, gareng dan 2 rang lainnya menuju jalan belakang, soleh dan 2 grup lainnya menuju rumah singgah mereka bertujuan untuk mengepung mereka dan memutus jalur mereka.

Sampai di depan aku melihat ada 3 orang sedang berjaga duduk di bangku sedang mengobrol sambil memegang senjatanya, aku memberi kode adel untuk siap-siap, kami mendekati tempat itu mengendap-endap sampai dekat tempat mereka duduk, adel lalu mengeluarkan belati dan diikuti anggota kami yang lain.

Aku menghitung untuk kami segera bertindak, 1, 2, 3, lalu kami bertiga keluar dengan cepat lalu langsung membekap mulut mereka adel langsung menusuk leher mereka hingga tewas dan menarik mereka kesemak-semak.

Kami bertiga langsung menuju ke rumah kecil di tengah dan bertemu grub soleh disana, soleh membuka pintu dan terlihat di dalam rumah itu tidak ada orang, lalu kami menuju 2 rumah yang lain dan ternyata juga sama tidak ada orang.

Akupun langsung menyadarai ada yang tidak beres disini,

“leh hubungi yang lain untuk berhati-hati, sepertinya rencana kita sudah diketahui mereka”,

Soleh lalu memberitahu yang lain untuk berhati-hati,

“leh suruh 2 orang anak buahmu untuk memeriksa atas gudang ada yang mengamati atau tidak”,

“baik”, dan soleh lalu menyuruh anak buahnya memeriksa. Lalu merekapun melapor ke soleh

“ada bang, ada setidaknya 4 orang yang mengamati kata mereka”, kata mereka.

aku lalu menyuruh mereka untuk memusnahkan semua lampu di luar agar suasana gelap gulita, setelah lampu mati aku menyuruh mereka semua mendekati pabrik dengan merangkak. Hampir sampai pabrik aku menyuruh mereka bersiap dan aku melemparkan sebuah granat kecil ke pintu pabrik.

Duuuaaarrrrrrr,,,, pintu pabrik hancur karena terkena ledakan granat.

Dari dalam pabrik langsung terjadi tembakan membabi buta kesegala arah pabrik mengarah keluar, sesuai perkiraan ku, mereka sudah mempersiapkan diri apabila ada yang mendekat mereka akan menembak dari dalam.

Sambil menembak kulihat mereka keluar menuju belakang pabrik, aku memberikan perintah untuk membalas tembakan dan mengejar mereka,

Soleh lalu melemparkan granat lagi kedalam pabrik dan anak buahnya langsung membalas tembakan mereka lalu merangsek masuk kedalam pabrik, sedang terjadi baku tembak di dalam pabrik aku melihat ada kelompok lain yang keluar dari dalam hutan menuju pabrik untuk menyergap soleh,

Aku yang melihat itu langsung memerintahkan adel dan gareng untuk bersiap di belakang rumah,

Dooorrrr….dooorrrr,,,doooorrrrr,,,,, masih terdengar baku hantam didalam pabrik dengan sengit sementara kelompok mereka sudah mulai mendekati pabrik

Terjadi pergolakan batin didalamku apakah aku harus melihat mereka mati atau aku harus melanggar janjiku untuk tidak membunuh lagi, akupun kemudian berdoa dan meminta maaf kepada Tuhanku dan orang-orang yang aku cintai karena melanggar janjiku.

Aku pun langsung menyuruh adel untuk mengikutiku sedangkan gareng kusuruh untuk membackup kami, aku dan adel berlari kearah mereka sambil menembakkan peluru kearah mereka, mereka yang kaget karena kehadiran aku dan adel langsung menyelamatkan diri sambil membalas tembakan kami,

Doorrrrr,,,,dooorrrr,,,,,dooorrrrr, kamipun saling melepaskan tembakan

Aku langsung menembak beberapa dari mereka dan melihat mereka mati karena peluruku, adel pun melakukan hal yang sama sedangkan gareng menembak orang-orang yang hendak menembak kami,

Doorrrr,,,, dooooorrrr,,,,,dooorrrr,,, banyak korban berjatuhan di depan pabrik akibat baku tembak yang terjadi antara kami

Terlihat anak buah soleh yang mendengar suara tembakan sebagian keluar untuk membantu kami melawan mereka,

Akupun langsung lari mendekati mereka sembari di backup adel dan gareng

Dorrrr,,,dorrrr,,,,dooorrrr,,, aku mengenai dua orang yang langsung meninggal.

Adel dan gareng lalu menyusulku untuk menyerang mereka, sedang kami menyerang mereka tiba-tiba dari arah belakang kami ada mobil yang mencoba menabrak kami, kamipun lalu menghindar dan berlindung karena di tembaki,

“apakah harus seperti ini untuk menyelesaikan urusan dimasa lalu tedy”, teriak seorang laki-laki yang dulu pernah hampir membunuhku,

“keluarlah, kita selesaikan secara jantan seperti masa lalu”,

Aku yang mendengar itu menjadi sangat emosi, tapi adel langsung memegang tanganku untuk tidak terpancing.

“ayo tedy keluarlah atau wanita ini akan kubunuh”,

Aku lalu melihat dari tempat persembunyianku, akupun sangat terkejut bahwa aulia sudah disandra oleh pria itu,

“bangsat, dimana kau adrian, kenapa kau tinggalkan aulia, aku sudah menyuruhmu untuk menjaganya”, ucapku dengan penuh emosi

“sabar bang, mungkin adrian juga sudah disandra atau sudah dibunuh olehnya”,

“baiklah aku akan keluar dan kita selesaikan dengan cara lama, tapi bebaskan wanita itu dulu atau aku akan membunuh kalian dengan menghancurkan tempat ini”,

“dengan cara bagaimana bang yang kau maksud”, tanya adel,

“dengan tangan atau belati, aku akan memilih dengan belati karena aku akan menyelesaikan ini dengan secepatnya”

“piihlah belatimu dan infokan ke soleh dan grupnya untuk melakukan hal yang sama”,

Adel lalu melakukan itu dengan memberi tahu soleh

“aku akan melakukan apa yang kau katakan, tapi biarkan wanita itu lepas”,

“aku akan menaruh dia di salah satu rumah disana dan aku menguncinya supaya dia tidak kenapa-kenapa dan kau bisa ada peluang menyelamatkannya”,

Akupun melihat dia menyuruh anak buahnya membawa aulia kesalah satu rumah kecil yang ada disana lalu di kuncinya dan kuncinya dibuangnya kedalam hutan.

“del siap-siap ya, bilang sama mereka aba-aba dari ku kita menyerang barengan”,

“ok bang”, ucapnya sambil dia melihat orang itu dari tempat persembunyian.

Adel sangat terkejut dengan salah satu pria disana, pria yang sangat di hormati dan disayanginya melebihi kedua orang tuanya, dia yang mengajarkannya tentang beladiri dan kemandiriian.

“apakah pria yang memakai baju merah itu yang hampir membunuhmu bang”,

“iya, kau mengenal pria itu”,

“adel tidak menjawab tapi dia terlihat shock dan sedih”,

“kenapa ayah, kenapa kau memilih jalan ini, kau menghilang apakah karena ini”, ucap pelan adel,

Akupun kembali mengingatkan adel untuk bersiap dan kulihat dia menyeka air matanya, dalam hatiku berfikir apakah adel mengenal Gunawan sang Singa.

Aku kemudian memberikan aba-aba kemera untuk menyerang, 1,,,2,,,,3,,, lalu kamipun menyerang kearah kerumunan mereka dan merekapun menyambut kami.

Aku mendatangi salah satu pria dan dia mencoba nemusukku dengan belatinya tapi aku mengelak ke kiri dan kuarahkan belatiku kearah perutnya lalu belati kiriku kuarahkan ke lehernya.

Jleeebbbbb,,,, jlleeeebbbb,,, orang itupun langsung tumbang berlumuran darah

Aku langsung mengarahkan kebeberapa orang, aku langsung meloncat dan menendang salah satunya dan kena

Buggg,,, dia terlempar kebelakang dan aku langsung mendudukinya dan kuarahkan belatiku ke lehernya,, jlebbbb,,

Orang disampingku mencoba menusukku tapi aku menghindar dengan menggulingkan badanku dan kutangkap salah satu kaki mereka dan kutusukkan belatiku kearah kemaluannya sehingga dia kesakitan, lalu kuambil kepalanya dan kutusukkan pula ke lehernya,

Aku terkena tendangan dari belakang dengan keras sehingga menyebabkan aku terngkurap ternyata gunawan yang menendangku dan anak buahnya lalu langsung menyerangku, tapi adel lalu datang menangkap salah satu tangan mereka dan menusukkan belatinya kearah dada dan perutnya juga tenggorokannya.

Aku balik badan dan menendang salah satu pria sehingga dia jatuh, adel lalu memegang kepalanya dan aku langsung menusuknya.

Kulihat ditempat lain solah dan anak buah nya juga sedang berkelahi dengan sangat brutal, dengan menghabisi lawan-lawannya, tapi karena kita kurang jumlah sehingga stamina kami agak terkuras.

Mereka lalu mengambil kayu dan parang lalu menyerang kami serentak kami

Buggg,,, buggg,,, wuusss,,,wuusss,,, buugggg,,,buuggg,,,

Kami ada yang terkena pukulan kayu dan sayatan parang, aku mencoba membalas dengan menghindar serangan mereka dan menyerang dengan bembebi buta sambil merebut parang mereka dan menyerahkannya kepada teman-teman yang lain.

“sial ternyata banyak juga mereka” ucapku sambil sedikit terengah-engah.

“iya bang, gentarkah?”, ucap adel dan soleh,

Tidak akan gentar,, Hahahaha kamipun tertawa,

Kulihat gunawan datang dengan anak buahnya memasuki medan pertempuran, dia langsung berlari dan memberikan tendangan kepadaku tapi aku menghindar tapi dengan cepat dia membalik badannya dan memberikan tendangan lagi dan mengenai badanku sehingga aku terlempar.

Dia lalu menginjakku dan ku memutar badanku tapi lagi-lagi dia menekan lututnya keperutku tapi kutahan dengan tanganku, diarahkan tinjunya kemukaku dan mengenai muka kiriku dan sangat sakit sekali.

Bugggg,,,,

Agggghhhhh,,, aku menendangnya tapi dia mengelak dan dia langsung menendangku dan kutahan dengan tanganku.

Adel lalu membantuku dengan menendang nya tapi dia menghindar dan memberikan pukulan kanannya kearah perut adel buuggghhhhh,,,,, dan adel terhuyung kebelakang sambil memgang perutnya.

Aku langsung mengarahkan terdanganku dan dia menangkisnya, adel memberikan pukulannya dan dia menangkisnya akhirnya aku melihat ada celah dengan menendang kakinya, dia lengah ku beri kode adel untuk memukul wajah nya dan masuk,, bugghhhhh,,,, lalu kuarahkan tendanganku ke perutnya,, bugghhhh,,, dan adel memendangnya lagi di perut,, bugghhhh,,,

“apakah sudah tua, sudah berkurang kelincahanmu, hahaha”,,

“ini baru pemanasan”, jawabnya dengan menyeka mulutnya

Kami bertiga pun kembali melancaran serangan kami, peperangan diantara kami sangat seru dan brutal terlihat banyak darah dan tenaga yang terkuras, kulihat sekeliling kami bahwa kami yang kurang jumlah dan sudah capek terdesak terlihat banyak yang terkena serangan dari mereka. Kamipun dengan sekuat tenaga membalas mereka.

Terlihat dari dalam hutan satu grub orang berlari kearah kami dan terlihat ternyata adrian, bimo, budi dan orang-orang lainnya.

Mereka lalu langsung menghunuskan parang yang mereka bawa menyerang mereka, budi mendapati satu orang dan langsung menghunuskan parangnya, wuuussss,,, terkena perutnya, dan wuuusss bimo langsung menebas lehernya.

Adrian langsung menuju aku dan adel dengan menghunuskan parangnya wussss,,, putuslah salah satu tangan orang itu dan jlebbbbb,,, langsung dia menusukkan parangnya, dia menghindar dan wusss,, ditebasnya salah satu dada orang itu dan di potongnya kakinya kemudian di tusukkan lagi keperutnya,

2 orang langsung tumbang di buat adrian, dia lalu langsung lari menuju gunawan dan mencoba membacok kepalanya tapi dia menghindar dan memukul perut adrian dengan kuat,, bugghhhh,,, dan memukul mukanya bugghhh,,, hingan dia terjadtuh dan parangnya terlepas,

Aku langsung menendangnya untuk menjauhkan dia dari adrian tapi dia menghindariku, adel juga langsung memberikan serangan kepadanya

Kami ber empatpun melancarkan serangan berganti-gantian, kami ber empat sudah banyak keluar darah yang keluar dari mulut dan badan kami,

Kulihat disekelilingnya bimo, budi, soleh dan yang lainnya sudah menghabisi anak buah gunawan dan mereka menuju kami untuk membantu kami, saat mereka mendekat terlihat yunita mengarahkan senjatanya kearah kami dan menembaknya.

Dorrrrr… terdengar satu tembakan dan kulihat adrian tersungkur ditanah dengan menindih adel, ternyata dia menghalangi peluru yang mengarah ke adel, kamipun langsung tiarap karena yunita menembak kembali.

Dorrr…doorrr…doorrrr… kami berlari menghindar, bimo langsung mengeluarkan senjatanya lalu menembak yunita doorrrr,,,doorrrr,,, dua kali dengan mengenai dada dan kepalanya dandia pun langsung meninggal.

Kami semua lalu menuju gunawan dan mengepungnya,

“apa kalian semua akan mengeroyok seorang tua sepertiku ini, hehehehe,, ayo lah maju kalian semua”, ucapnya

“tidak kami berdua yang akan melawanmu, yang lain jangan ada yang ikut campur”, ucap adel.

Aku dan adel langsung berlari dan menendang gunawan dengan bersama-sama, dia mengelak dan memukulku buggg,, adel lalu menendangnya dan dia menangkisnya dipukulnya adel tapi ditangkis, kuarahkan tendangan keperutnya buggg,, dan masuk,, adel memukul punggungnya bugg,, kupukul mukanya tapi ditangkapnya tanganku dan ku hajarnya mukaku dengan kepalanya bugghhh,, keluar lagi darah segar di hidungku.

Adel langsung menendang pahanya dan kubalas dengan memukul mukanya bugghh,,, kami bertiga kembali saling memberikan pukulan-pukulan maut , adel lalu menendang tapi tidak kena dan dibalas tendangan kutendang dari belakang tapi ditangkapnya kakiku dan dengan kakinya dia menyelengkatku dan menghajar perutku dan menginjak pahaku,

Aaaaaa,,, sakit yang kurasakan, buggg,,,buggg,, dia terus memukuliku dan aku berusaha menghindar

Buggg,,,buugggg,,, anjing sakitnya perut dan kepalaku, emosi ku mulai naik dan kubalas pukulannya.

Kamipun saling memberikan pukulan walaupun seringnya aku yang mendapat pukulan, kupegang kelanya dan ku pencet matanya, dia menghajar mukaku dan mencoba melepaskan tanganku,

Adel lalu menendang dia dan tersungkur kedepan lalu di tendangnya lagi punggungnya, dia bangun dan membalas pukulan adel bugggg,,, masuk mengenai muka, adel menendang dan ditangkap, dipukul paha adel dengan sikut nya dan adel mengerang,

Aku yang mencoba berdiri menemukan parang yang tergeletak ditanah, dengan emosi aku mengambilnya dan menusukkan parang itu ke punggungnya dan tembus sampai perutnya, slaaaassss,,,, kucabut dan kutusukkan kembali sambil kupegang lehernya,,, slasssssss,,,,

Gunawan langsung mengeluarkan banyak darah dari dalam mulutnya dan memegang perutnya dan dia jatuh bersimpuh duduk.

“tidakkkkkkkkk,,,,, ayaahhhhhhhh,,,,,,,” teriak adel dengan keras dan penuh kesedihan.

Aku dan kami semua yang ada disini termasuk gunawan yang mendengarkan itu sangat kaget dan melihat adel.

Adel kulihat mendatangi gunawan dan menangis disebelahnya.

“ini adel ayah, ini adel,,, kenapa ayah begini, kenapa ayah,,, huhuhuhuhuhu”, tangisnya sambil memegang pundaknya.

Kulihat gunawan meneteskan air matanya dan dia memegang muka adel.

“ayah mohon jangan menangis, ayah minta maaf karena sudah meninggalkanmu dan menjadi orang yang jahat”, ucapnya sambil meneteskan air mata.

“ayah sudah salah memilih jalan karena sumpah ayah sendiri kepada seorang pria, walaupun sebenarnya ayah tidak ingin melakukannya”,

Huhuhuhuhu,,, adel menangis sambil memegang tangan gunawan dan membelai mukanya.

“kenapa ayah,,, huhuhuhu,, apakah ibu tau?,,,”

“ibu tidak tau, ayah tidak mau ibumu tau siapa ayah sebenarnya karena takut akan keselamatan dan cintanya kepada ayah”,

“tapi ayah,,,,,”,

“ayah senag bisa berakhir seperti ini dan kalianlah yang akhirnya menghentikan ayah”,

“jangan lah menangis lagi, ayah minta kepada mu untuk membunuh pria itu, pria yang membuat ayah menjadi seperti ini”, ucapnya sambil masih memegang kepala adel dan darah terus keluar dari mulutny.

“adel berjanji akan membunuh dia ayah, huhuhuhu,,”

Kulihat gunawan mengeluarkan kalung yang ia pakai dan membuka kalung itu ternyata di dalamnya ada foto istrinya. Dan ia memberikan kalung itu kepada adel.

“ayah mohon berikanlah kalung ini kepada ibumu, dam bilang ayah meminta maaf kapadanya karena ayah sering membuatnya menangis dan khawatir”,

“bilang juga ke ibumu, bahwa ayah sangat mencintainya, maafkan ayah tidak bisa menemaninya lagi”, ucapnya sambil menangis.

Huhuhuhuhuhu,,, adel kemudian memeluk gunawan, dan gunawan mengelus punggungnya, terlihat diwajahnya senyuman

“ayah minta tolong, kalau bisa jasad ayah dibawa ke jogja, ayah ingin dimakamkan di tempat makan dekat tinggal ayah”,

“adel gak tau ayah tinggal dimana, huhuhuhuh”,

Dikeluarkan dompetnya dan diberikan kepada adel,

“didalam ada alamat rumah ayah, ayah minta tolong ya”,

“iya ayah”, ucap adel

“tedy tolong ambilkan handphone ku di dalam mobil itu di dasboardnya”

Akupun langsung menuju mobil dan mengambil handphone nya dan memberikan kepada gunawan. Dia lalu menelepon seseorang.

Dia memberitahu orang disana bahwa kondisi disini terkendali dan para penyerang sudah diamankan, dia sedang menuju ke jogja, jangan dihubungi takut pihak berwajib menyabotasi nomornya, dan mereka menjawab iya, gunawan lalu menutupnya.

“tedy, habisi mereka, waktu kalian hanya 3 hari, karena dihari ke 3 dia akan menghabisi semuanya termasuk yang ada dijakarta”,

“maafkan aku ya ted, aku sudah menghianatimu” ucapnya sambil memegang tanganku,

“aku sudah memaafkan mu bang, kau yang menjadi motovatorku dulu untuk semakin kuat”, ucapku sambil mengeluarkan air mata.

“pergilah bang, pergilang dengan tenang”,

Lalu gunawan melihatku dan adel dengan tersenyum kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir.

“ayaahhhhhhh,,,, huhuhuhuhuhu,,,,”, teriak adellll

“bimo, budi, soleh, kasih tau teman-teman kita supaya langsung bergerak dengan cepat”,

Merekapun langsung menghubungi teman-teman kami yang lain.

Aku menuju rumah tempat aulia dikurung dan membukanya, aulia melihatku dan memelukku dengan erat, akupun membawanya keluar.

“kalian dengar kan kata gunawan waktu kita 3 hari, ayo cari kayu untuk kita bakar mayat-mayat ini”,

Kami mencari kayu dan meletakkan ditengah pabrik dan menyusun mayat mereka semua dan membakarnya, sedangkan gunawan kami balut dengan kain dan langsung kami bawa ke kapal untuk kita bawa ke jogja.

“bang candra, gareng, soleh dah anak buahmu stay di pulau dan dan anyer ya, aku, adel, adrian, budi dan bimo ke jogja untuk membantu mereka disana”

“baik jona, biar dijakarta pak andi dan anak buahnya yang mengurus”, ucap soleh.

“del ingat malam ini kita harus lebih kuat untuk menghadapi yang di jogja”,

“iya bang”,

Kamipun lalu berpisah dengan grup soleh lalu menuju karang bolong, sampai dikarang bolong bimo menelepon temannya yang di RSUD untuk memberikan formalin ke badan gunawan agar jangan cepat busuk, selesai lalu kami masukkan di mobil box mayat gunawan.

“bah berdua pulang kejakarta ditemani anak buah pan andi ya, pak andi sudah siapin rumah buat abah berdua, kami akan langsung menuju jogja”, ucap budi.

“baik bud”,

Kamipun semua pergi dari karang bolong dengan dua 3 mobil 2 mobil pajero dan 1 mobil box.



POV Orang ketiga,

Jakarta

“baik bud”,

Pria itu memberitahu ke andi apa yang budi beritahu.

“baik kamu bikin langsung beberapa team, datu team isi 3 orang untuk menjaga mereka, kalo memungkinkan kalian langsung menghabisi mereka ditempat dan kalau berat yang lain harus bisa langsung backup, cepat kalian langsung pergi jangan di tunda”,

“baik pak, akan kami laksanakan”,

Diapun langsung membagi team untuk menjaga keluarga abah amar, keluarga raihan dan romi, dia langsung memberi 2 team untuk menjaga anak perempuan dan istri abah, dan 2 team menjaga kedua anak raihan, 2 team menjaga naila yang sedang menuju ke sukabumi sedangkan yang di jogja mereka semua berkumpul untuk membackup mereka.

Mereka pun langsung menuju ke target masing-masing dengan persenjataan lengkap untuk memantau dan mengikuti mereka 24 jam.

Besok hari jam 10.45 menjelang siang,

Butik yang ada di daerah Kemang, Nisa sedang melayani pembeli dan ibunya sedang di meja memeriksa pembukuan,

Terlihat 4 orang pria memasuki butik dengan memakai baju casual dan tidak terlihat mencolok, dua mendekati nida dan sisanya mendekati bu haji.

Mereka sedikit berbasa basi menunggu pembeli lain selesai, setelai suasana toko yang sepi mereka lalu mulai melancarkan aksinya,

Dua orang langsung mendatangi nisa dan memukul mukanya lalu menutup mulutnya dan mengikat tangannya, begitupun dua orang yang lain melakukan hal yang sama ke ibu haji. Mereka langsung membawa paksa mereka ke arah mobil fortuner yang ada di depan butik dan memasukkan mereka di bangku tengah, mereka langsung meninggalkan butik tersebut dengan cepat.

Mereka tidak tau bahwa ada beberapa orang di sebuah mobil yang melihat kegiatan mereka lalu mengikutinya,

“ikuti saja, pepet disamping kalau ketemu lampu merah atau macet ambil di depannya, dan kalian tau kan perintahnya habisi di tempat, lalu kita pergi”,

“baik”,

Mereka pun terus mengikuti mereka sampai di arah pondok indah mall dan ternyata macet karena lampu merah, mereka pun langsung mengambil posisi di depan mobil mereka, setelah mobil berhenti mereka lansung keluar semua dan langsung mengarahkan senjata mereka kedalam mobil tersebut.

Di bagian depan sopir dan penumpang depan langsung meninggal karena di tembaki dari bagian samping mereka menembak denga hati-hati pria yang disebelah nisa takut terkena, dan dibagian belakang mereka juga menembak membabi buta hingga penumpang bagian belakang meninggal semua.

Orang yang melihat itu langsung lari dan menjauhi tempat kejadian. Mereka lalu membuka pintu dan membawa bu haji dan nisa kedalam mobilnya lalu meninggalkan tempat itu, polisi yang ada didaerah itu tidak bisa menghentikan karena di tembaki untuk tidk ikut campur.

“jangan takut bu haji dan mbak nisa, kami di suruh untuk melindungi bu haji dan membawa ketempat abah amar berada”,

Merekapun langsung menghilang dari tempat kejadian menuju tempat tinggal abah.

Di tempat lain, di sekolah david dan afifah ada beberapa orang sudah menunggu di gerbang sekolah untuk menculik mereka,

Teng,, teng,, tenngg, terdengar bel keluar sekolah,

Mereka yang di dalam mobil 2 orang keluar untuk menuju kegerbang sekolah dan dua orang lainnya menunggu di dalam mobil.

David dan afifah keluar dari sekolah menuju gerbang untuk menunggu tante norma sepupu dari aulia untuk menjemput mereka.

Tiba-tiba david dan afifah dibekap dan diseret menuju ke mobil yang ada di seberang sekolah, kemudian ada seorang pria yang menggunakan pakaian penyamaran di sebelah tukang mainan keluar mendekati orang itu dan langsung menembak kepala yang membekap david.

Temannya yang melihat itu langsung takut dan melepaskan afifah dan lari menuju mobil tapi dari arah berlawanan keluar lagi seorang pria yang menyamar menarik bajunya dan langsung menembak dadanya hingga langsung tewas ditempat.

Orang yang menunggu di mobil langsung pergi meninggalkan sekolah itu. Tidak lama pergi di depan mobil itu ada truk sampah dan langsung ditabrakkan ke arah mobil itu hingga ringsek dari dalam truk sampah keluarlah beberapa orang dan langsung menembaki mobil itu sampai orang yang di dalam meninggal.

Mereka pun meninggalkan tempat itu lalu mengantarkan david dan afifah ketempat abah dan yang lainnya.

“target sudah kami amankan pak, kami menuju rumah aman”,

“bagus berarti tinggal satu yang belum, siapkan semua orang untuk menyerang kesana”, perintah andi.

“baik pak”,

2 jam setelah nya orang suruhan andi sudah berada di gudang di daerah cengkareng, dimana gudang itu adalah gudang transit penimbun narkoba sebelom dipasarkan ke jakarta.

Terdapat puluhan orang suruhan andi sudah standby disana lalu andi memimpin mereka untuk meyerang tempat itu.

POV Andi.

“kamu dan team mu di sisi belakang pabrik, kamu dan team mu back up di belakang tunggu kami 5 menit kalau sudah masuk kamu menyusul, dan kita team pendobrak pintu depan harus cepat supaya jangan ada waktu polisi datang, paham?”,

“paham”,

Lalu aku dan beberapa orang dengan menggunakan 4 mobil pergi ke depan gudang, team yang satu dengan 2 mobil ke belakang, dan 3 mobil lainnya menunggu 5 menit dibelakang.

Sampai di depan gudang aku dan team ku keluar lalu menuju kedepan pintu gerbang. Akupun langsung mengetok pintu pagar tersebut lalu terbukalah dan keluarlah seorang pria gempal mendekati ku. Langsung tanpa aba-aba ku tembak kepalanya dorrrr,,, hingga dia tersungkur di tanah.

Akupun langsung masuk dan menuju tempat penjagaan, didalam ada 2 orang langsung ku tembak keduanya hingga meninggal sedangkan angota team ku yang lain mulai masuk dan langsung meringsek masuk kedalam gudang lalu mereka menembaki orang yang mereka temui.

Tidak ada 30 menit kami membersihkan gudang walaupun ada perlawanan tapi team ku bersihkan mereka semua.

Lalu masuklah 2 truk box ukuran besar kedalam gudang.

“cepat angkut semua mayat ini dan buang kelaut”, perintahku.

“baik pak”,

Mereka lalu mengangkut semua mayat lalu membawanya kepantai daerah tangerang untuk dibuang disana.

“kalian tunggu disini jangan ada yang boleh masuk, kalau ada masalah langsung hubungi saya”,

“baik pak”,

“Besok lusa kalian bakar gudang ini beserta isi nya, paham?”,

“siap pak”,

Aku dan beberapa anak buahku langsung meninggalkan daerah ini dan menuju rumah tempat abah dan yang lainnya bersembunyi.

“tinggal Jogja, kuharap kau ada disana, supaya bisa kuhabisi kau dengan tanganku sendiri”, ucapku tersenyum dalam hati.



Bersambung,,
 
dan untuk suhu momod yang terhormat, apakah suhu bisa mengajari kami para penulis amatir ini untuk mengatur karya kami yang tidak seberapa ini untuk tidak di COPAS orang lain, agar kami semangat untuk menghasilkan karya-karya yang lain. :semangat::beer::Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd