Dion
=================================
Lanjutan,
Part 12, Penyelamatan Clara dan Petualangan Naila
Pov Raihan,
Kamis pagi jam 10.30 seperti biasa aku masih mengajar di sma 30 untuk mengajar bahasa arab, sedang kegiatan mengajar tiba-tiba hp ku bergetar karena selama mengajar aku memang membuat pengaturan getar agar tidak menganggu proses mengajar,
Drrttttt,,, drrrttttt,,, drrrrttttttt,,, lalu aku keluar kelas untuk mengangkat teleponnya,
“Assalamualaikum”, sapaku,
“selamat siang bang”, jawab ucok disana,
“ada kabar apa kau cok menjelang siang ini kau meneleponku?”,
“bang jam 3 sore ini ada waktu gak?, istriku Aurelia ingin ketemu sama kau bang untuk bahas masalah yang kemaren”, jawabnya,
“ada cok, kebetulan hari ini aku gak ada ngajar di kampus dan kebetulan aulia minta tolong untuk mencarikan atk dan kertas di gramedia”, ucap ku,
“ya sudah bang ketemuan aja di mall MKG aja gimana sekalian abang bisa ke gramedia nanti biar ku kabari aurel”,
“ok cok, siap jam 3 ketemu disana, kau infokan saja ya ketemunya dimana”,
“ok bang, mudah-mudahan berhasil ya”,
Akupun mematikan hp ku dan kembali kedalam kelas untuk mengajar, jam 1 selesai mengajar aku langsung menuju ke mall MKG untuk membeli keperluan istriku dalam bekerja,
Sampai di mall aku langsung menuju ke arah gramedia untuk mencari atk, 30 menit sudah mengelilingi dan mengambil apa yang mau di beli akupun bertemu dengan naila di gramed,
“doooorrrrrrr,,,, istri kedua mas”, ucapku mengagetkan naila,
“ehhh,,,, suami ke dua ade”, jawabnya sambil tertawa,
“lagi ngapain de?”,
“lagi mau beli kertas, selotip, sama spidol mas kemaren habis, buat jualan online nai, mas beli apa disini”,
“ini keperluan kerja kakak mu, kan dia udah mulai kerja bareng pak haji”,
“o iya ya, mudah-mudahan lancar terus fee nya dapet nya gede biar bisa jalan-jalan lagi, hehehe”,
“amin, doain aja ya de, biar bisa kita pesta kaya kemaren lagi ya”, godaku,
“ihhh mas kalo itu mah ngapain jauh-jauh mending dirumah aja yuk, hahaha”, jawabnya sambil tertawa,
“iya juga ya hahaha”,
“yuk kita selesaikan belanja kita”, ajak ku,
“habis belanja mau kemana lagi nai?”,
“mau ketemu orang mas, temen online ngajakin ketemuan disini, mas romi juga dah tau mas karena nai udah minta ijin”, jawab nya,
“ohh,, pasti ganteng ya nai, ayo gantengan siapa dia atau suamimu?”,
“hahahaha, pasti gantengan suami-suaminya nai lah, tapi penasaran aja sama dia karena kenal hanya VC an aja”,
“ayo dah ngapain aja sama dia VC an nya?”,
“ihhh suamiku yang satu ini kepo ya, udah ngapain aja ya, hahaha”,
“jiah dia malah ketawa, hahahaha”,
“nai sama dia udah VC sex mas, itu juga atas maunya mas romi,, hufftttt abang sama adek sama aja penyakitnya, hahahaha”,
“gak tau nai, nafsu aja liat istri kalo di ganggu orang lain, bisa berlipat-lipat rasanya, hehehe”,
“iya, awas aja nanti kalo istrinya ketagihan dan lupa sama suaminya”,
“emangnya kamu mau ninggalin suami-suamimu ini?, yakin mau pindah kelain hati?”, tanyaku sambil menaik turunkan alisku menggodanya,
“ya enggaklah mas, udah ganteng, sayang sama keluarga ditambah sangat bisa memuaskan di tempat tidur ngapain pindah kelain hati”, jawabnya sambil memeluk tanganku dan aku mencium kepalanya,
Hahahahaha, dan kamipun tertawa bersama,
“tapi mas yakin nih kamu pasti di surum romi ketemuan sama laki-laki ini untuk lebih dari ketemuan kan?”,
“ihh kok mas tau sih”,
“kan kata kamu mas ini sama kaya romi otak dan kelakuannya”,
“iya mas tadinya mau jalan-jalan biasa pinginnya, tapi mas romi bilang gak apa-apa kalau nai dan doni melakukan sex betulan jangan VC an aja, tapi syaratnya harus diliat langsung sama mas romi lewat HP”, ucap naila,
“ohh nama cowok itu doni ya, tapi mas juga mau dong liat kamu live sama doni”, pintaku sambil memainkan bibirku,
“boleh aja tar aku live di depan kedua suamiku ini, tapi jujur sebenarnya nai masih takut untuk langsung sex sama doni mas”,
“kalo kamu takut ya bertahap aja, bikin suasananya jangan terpaksa tapi romantis biar kesannya dua-duanya kepengen”, ujarku sambil menggoda naila,
“iya mas, nah mas sendiri nanti habis dari sini langsung pulang?”,
“gak nai, mas mau ketemu seseorang dulu”,
“cowok atau cewek mas?”,
“istri temen mas nai”,
“waawww,, mau bicarain apa mas?”,
“ya udah mas jujur sama kamu ya, karena tadi kamu dah jujur sama mas”,
“mang kenapa mas?”,
“mas nanti ketemu sama istri temen sma mas dulu, mau ngobrolin tentang kesediaan mas untuk membantu mereka mendapatkan anak”,
“maksudnya membantu itu apa mas?, ngenalin mereka sama dokter ya”,
“bukan nai”,
“terus apaan dong mas?”,
“mas dimintain tolong untuk menggauli atau membuahi rahim istri temen mas biar hamil”,
“apaaaa,,, yang bener mas?”, tanya naila yang terkejut,
“bener nai”,
“mas udah ngomong sama kak aulia tentang hal ini?, soalnya ini berkaitan dengan anak loh mas bukan fantasi sex lagi”, ucapnya,
“sudah nai, kakakmu sudah merestuinya malah dia mau melihat aku main sama wanita itu”,
“hebat ya kak aulia, punya hati yang sangat baik, kalo nai mungkin akan berfikir panjang untuk memperbolehkan mas romi melakukan itu”,
“mas juga tadi gak mau nai, mangkanya mas tanya kakakmu dulu eh malah di restuin”,
“ya udah mas, jangan pernah jahat dan tinggalkan kak aulia ya mas dia wanita yang sangat baik buat mas”,
“pasti itu de, justru mas yang takut kalau kehilangan kakakmu”,
“ya udah satu lagi mas, nai juga liat ya mas main sama wanita itu, o iya namanya siapa mas?”,
“namanya Aurel nai”,
“pasti orangnya cantik ya mas”,
“di fotonya si cantik, ini mas mau ketemu sama orangnya jam 3 nanti”,
“ya udah yang semangat ya mas”,
“kamu juga ya yang semangat sama doni nya”, ujarku,
Hahahaha dan kamipun tertawa lagi berdua sembari lanjut untuk membeli apa yang akan kami beli, tidak lama ada chat wa masuk yang ternyata dari ucok yang memberi tahu bahwa istrinya sudah sampai di starbuck yang dilantai satu dengan memakai pakaian kerja berwarna hitam dan kujawab ok,
Setelah semua yang mau kubeli lengkap, akupun langsung membayarnya sekalian barang belanjaan naila lalu pamit kepadanya,
“nai mas duluan ya, aurel udah nungguin di starbuck bawah, terus doni udah dimana?”,
“ok mas, good luck ya mas, mas doni udah di tempat parkir ini mau janjian di pizza mau makan dulu katanya”, jawab naila,
“ok nai mas duluan ya”, sambil kupeluk dan kucium kepalanya dan meninggalkannya,
Sampai di starbuck akupun mencari aurel dimana, ternyata dia sudah duduk dipojok ruangan yang agak private mungkin supaya obrolan kita nanti tidak terdengar oleh orang lain, akupun memesan kopi lalu menghampirinya dan memperkenalkan diri,
“sore, kamu aurel ya, salam kenal saya raihan”, ujarku sambil menyerahkan tanganku untuk berjabat tangan,
“aurel”, jawabnya sambil tersenyum,
Aurel terlihat cantik dan badannya sangat proporsional dengan baju kerjanya terlihat pas dan berisi, akupun langsung duduk di depan nya,
“sudah lama sampainya?”,
“baru saja mas”,
“nah sekarang apa yang ingin aurel omongin dan tanyakan sama mas?”,
“hanya satu aja mas?”,
“apa itu?”,
“apa sebenarnya motif mas melakukan hal ini?”,
“gak ada motif nya, hanya murni untuk membantu suamimu ucok”,
“hanya itukah?”, tanyanya sambil melihatku dengan tajam,
“iya hanya itu gak ada yang lain”,
“bukannya untuk mendapatkan keuntungan karena keadaan rumah tangga kami yang seperti ini mangkanya mas menyetujui permintaan konyol suamiku”, ucapnya yang membuatku sedikit terkejut tapi kutahankan,
“untuk apa saya lakukan itu, banyak kok wanita di luar sana bisa saya dapatkan tapi saya tidak lakukan karena sudah ada istri saya yang bisa memuaskan saya lahir dan batin”,
“lalu tujuan mas sebenarnya itu apa melakukan ini semua, karena aku masih gak percaya dengan permintaan konyol suamiku itu”,
“yang tadi kusebutkan untuk membantu ucok dan rumah tangga kalian, asal aurel tau saya melakukan ini pun meminta ijin kepada istriku untuk mendapatkan restu darinya karena ini menyangkut dengan keturunan anak”, terangku dan aurel sedikit terkejut dengan perkataan ku itu,
“mas beneran meminta ijin istri mas?”,
“beneran, karena di dalam hubungan kami tidak ada kerahasiaan”, jawabku sambil meminum kopiku,
“tapi aku masih belum bisa mengerti mas kenapa bang ucok dan mas raihan mau melakukan hal itu”, ucap nya sambil tertunduk lesu,
“aurel, kalau kau berat untuk melakukan itu, satu saran mas lakukan hamil bohong-bohongan tutup sampai 9 bulan dan pas saatnya kamu melahirkan kamu dan ucok cari bayi merah yang ada di panti asuhan untuk dijadikan anak mu”, saranku kepadanya,
“itu sudah dipikirkan dan di utarakan bang ucok kepadaku, tapi dia bilang kalau dia pengen anak lahir dari rahimku walaupun bukan dari bibitnya, karna menurutnya itu bisa merangsang rahimku untuk mudah mendapatkan anak kedua karena sudah lahir anak pertama dari rahimku mas”, jelasnya kepadaku,
“tapi kutanyakan ke bang ucok gimana kalau tidak ada anak kedua nanti dan kau kemudian membenciku dan anak ini di kemudian hari”, jelasnya lagi,
“lalu jawab ucok apa aurel?”,
“dia jawab bahwa dia akan selalu mencintaiku dan anak ini walaupun nanti Tuhan tidak memberikan kami anak kedua dari bibit suamiku, aku yang mendengar itu menangis mas dengan besarnya cinta bang ucok kepadaku, mangkanya aku setuju melakukan ini karena cinta dan sayangku kepada suamiku”,
“tapi aurel takut mas raihan kalau nanti aurel ada rasa dan terikat dengan mas raihan karena anak ini”,
“jangan takut aurel, anggap saja mas ini sebagai pendonor bibit untukmu, bedanya donornya langsung bukan dari simpanan bibit, jujur kelak nanti kalau jadi, istriku aulia akan menganggap anak yang kau lahirkan nanti sebagai anaknya juga”, jelasku kepadanya,
“benar istri mas bilang gitu?”,
“iya aurel, kamu mau ngobrol sama istriku biar aku telepon dan bicara kepadamu”,
“gak mas, aurel percaya dengan mas, urel salut dan bangga dengan kebesaran hati istri mas raihan yang memperbolehkan suaminya melakukan hal ini”,
“dia memperbolehkan ini karena melihat besarnya cinta suamimu ucok kepadamu demi mempertahankan mu dan keluarga kecilnya dari raungan keluarga besarnya”, jelasku,
“makasih ya mas, aku sebenarnya siap untuk di ceraikan oleh bang ucok karena kasihan dengannya yang terus diteror oleh keluarganya untuk cepat mendapatkan keturunan, tapi dia marah kepadaku karena permintaanku itu, dia tidak akan melepaskan ku katanya karena bang ucok sangat cinta dan dia berkata pernikahan hanya dilakukan 1 kali dalam hidupnya karena aku masih hidup, kecuali kalau aku meningga baru dia akan menikah lagi”,
“makasih juga ya mas untuk istri mas yang sudah memberikan ijin nya kepada mas, aurel yakin sekarang bahwa mas itu orangnya baik dan bertanggung jawab”, ujarnya sambil tersenyum,
“yaudah jadi gimana aurel maunya?”,
“bang ucok sih sudah mengatur mas kalau kita sudah sepakat untuk melangsungkannya di jogja hari rabu minggu depan berangkatnya, karena minggu depan pas aku lagi subur mas”,
“waaahhh kaya honeymoon ya hahahaha”, ujarku sambil tertawa,
“iya mas, hehehe,, dan bang ucok sudah membook villa yang ada kolam private biar bisa bebas katanya kita disana”,
“sampai hari apa kita disana?”,
“sampai hari sabtu kita pulang mas, biar gak rame kata bang ucok”,
“ok aurel, atur aja ya, mas ikut aja, tar mas makan makanan sehat semoga jadi ya”,
“amin mas”, lalu kamipun minum kopi kami dan mengobrol dengan asiknya sambil bercanda,
Tidak terasa sudah 1.5 jam kami ngobrol dan akupun pamit kepada aurel,
“mas pamit pulang dulu ya rel, sudah sore”,
“iya mas, yuk pulang”,
“kamu di jemput sama ucok?”,
“iya mas ini aku udah wa dan ternyata bang ucok udah di lobby, abang mau ketemu?”,
“gak usah rel, nanti aja, gak enak bis ngobrol sama istrinya”,
Hahahaha, dan kamipun tertawa bersama,
“titip salam aja ya sama ucok”,
“iya bang”, ucapnya sambil kami perpelukan dan kulihat senyuman di mukanya,
Akupun langsung meninggalkannya menuju lobby untuk memesan taxi untuk pulang kerumah karena tadi aku kemall gak bawa motor tapi nebeng sama teman guru yang rumahnya searah mall,
Sambil menunggu giliran dapat taxi aku di datangi sebuah motor dan kulihat ternyata reno yang tersenyum kepadaku,
“sore mas, lagi nunggu taxi pulang ya?”,
“ehhh,, iya ren, kamu juga mau pulang?”,
“iya mas, bareng aja mas yuk, reno bawa helm 2 kok?”,
“yuk ren”,
Lalu akupun naik kemotornya sambil memangku belanjaanku menuju ke arah rumah kami, sampai di lampu merah kemayoran reno mendapat panggilan hp dari teman sma nya dulu,
Kriinnnngggg,,, krriiiiinngggg,,, kriiinnngggg,,,
“Assalamualaikum man”, sapa reno sambil me load speaker hpnya karena memakai helm,
“Wallaikumsalam”, jawab teman reno,
“ada apa man telepon?”,
“clara ren, gua liat di papah masuk hotel sama 2 orang cowok kayanya sempoyongan gitu”,
Reno dan aku yang mendengar perkataan teman reno kaget,
“di hotel mana man?”,
“Hotel Aryaduta Tugu tani ren, cepetan ren kayanya clara bakal diapa-apain di sini”,
“ya udah lu tunggu ya gua kesana, lu cari info dia ada dikamar berapa ya man”,
“siap ren gua tanya temen-temen yang kerja disini”,
Reno dan akupun langsung putar arah kearah senen menuju tugu tani ke hotel arya duta untuk menolong clara, sampai dihotel reno diarahkan menuju belakang ke tempat karyawan hotel dan hilman teman reno sudah menunggu disana,
“gimana man, lu dah tau di kamar berapa clara?”,
“udah ren, di suite bisnis kayanya didalam orang kaya ren”,
“ok, terus kita masuk dari mana man?”,
“masuk lewat lift karyawan aja ren, nih gua dah dipinjamin ID sama room kee nya sama manajer sini, tapi pesannya jangan sampe gaduh ya takut polisi nanti datang, di buat tenang ya”,
“kok lu bisa dapet man?”,
“manajer sini dulu anak buah bokap, sekarang dia kerja sini, bokap gua penyalur produk panganan laut ke hotel ini udah lama ren dan yang masukin manajer itu ya bokap gua”,
“ya udah ren yuk cepetan, takut kenapa-kenapa clara kalo kita kelamaan”,
“ok man, mas raihan kita bertiga gpp kan apa mau nunggu siapa lagi mas?”,
“kalian berani kan, kalo berani bertiga cukup”, jawabku dengan tatapan tegas ke mereka berdua,
“berani mas”, jawab mereka berdua,
“ini mas buat bekal kita diatas nanti”, diberinya batang besi paralon untuk kami pakai,
Lalu kami bertiga pun menuju lift karyawan menuju lantai dimana kamar suite bisnis berada, sampai dilantai yang dituju ternyata teman hilman sudah menunggu disana,
“di dalam ada 3 wanita dan 6 laki-laki man”,
“ok siap bro thank ya”,
“ini pakai buat tutupin kepala biar mereka gak kenalin kalian”, teman hilman kasih kain putih ke kami bertiga,
Kamipun bertiga memakainya dan menuju kamar tersebut, sampai didepan kamar reno pun membuka kamar tersebut dengan memakai kee card yang sudah didapatkan dan kamipun bertiga masuk kedalam,
Didalam kamar terdapat pemandangan yang sangat erotis, dimana ada satu wanita di sofa sedang di entot dari belakang sambil mengoral kontol pria di depannya, yang membuat aku kaget ternyata wanita tersebut adalah anggun, pekerja dibagian akademik kampus yang sehari-hari memakai busana muslimah dan terkenal alim dan sopan dikampus,
Di bagian tengah di kasur aku melihat ramdan sedang ngentot dengan gaya misionaris dan akupun terkaget karena dia melakukan itu dengan salah seorang teman clara yang bernama maya yang juga sama hari-hari biasa menggunakan pakaian muslimah,
Sedangkan di kursi besar dekat kasur aku melihat clara yang hanya tinggal celana dalam sedang di pegang oleh dua orang yang lumayan atletis sedang di hisap payudaranya oleh seorang tua tambun sambil berjongkok, clara berusaha berontak dan melepaskan diri dari mereka tapi tidak bisa karena dipegang erat oleh kedua pria tersebut,
“reno kamu dan hilman urus yang ujung dan tengah, biar mas yang hadapin 3 orang ini”,
“baik mas”, dan kamipun langsung menuju ke ruangan dalam,
Akupun langsung lari dan memukul salah satu pria yang memegang clara dengan batang paralon dan mengenai kepalanya, tuuuunnngggg,,, terdengar benturan dan keluarlah darah segar dari kepalanya dan langsung pingsan seketika, lalu aku menuju pria yang kedua dan langsung memukul siku tangan kanan nya dengan kuat yang membuatnya sangat kesakita dan berteriak histeris,
“aarrrggggg,,, bangsat siapa lu berani-beraninya gangguin kita”, tanyanya,
Akupun menjawabnya dengan memberikan lagi pukulan yang sangat keras ke arah kepalanya sehingga mengeluarkan darah segar yang membuat dia juga pingsan,
Setelah 2 orang pria itu tumbang akupun menghampiri orang tua tambun yang terlihat ketakutan karena 2 orang penjaganya sudah tumbang di dihadapannya sendiri,
“aaammmmppuuunnn bang, kalau abang mau uang akan saya kasih bang berapapun abang minta”, mohon nya,
Akupun berdiri di depannya yang sedang bersimpuh di depanku dan kuarahkan batang besi paralon tersebut di dahinya sehingga rembesan darah yang ada turun ke arah dahinya,
“cepat berdiri dan duduk diatas bangku itu, terdengar suaramu sedikit saja, nasib kepalamu akan sama dengan kedua orang itu” ucapku kepada orang tua itu,
Diapun melakukan apa yang aku suruh dan duduk dengan ketakutan di atas bangku, akupun melihat sekeliling dimana hilman dan reno menggila memukuli 3 orang pria yang lain,
Aku lalu menuju kearah ramdan yang tertatih karena dipukuli seluruh badannya oleh reno, kuraih tangannya, kuseret dan kududukkan di bangku sebelah bapak tua tadi, aku sejenak melihat ramdan dengan tatapan yang sangat jijik kepadanya, ku ambil kain dan kusumpal mulut nya kemudian ku hajar dengan sangat kuat lututnya yang sebelah kiri,
“oouuuuuuurrrrgggggggggg”, erangnya kesakitan sambil memegang lutut kirinya, orang tua yang disebelahnya sangat ketakutan,
Tidak lama reno dan hilman menghampiriku sekilas kulihat 2 orang laki-laki yang lain sudah sangat tidak berbentuk di buat oleh mereka berdua,
“ampun bang, ampuni saya, akan saya berikan apapun yang abang mau tapi tolong lepaskan aku”, dengan bergetar dia mengucapkan nya,
Akupun memutari orang tua itu dan langsung menyumpal mulutnya dari belakang,
“hajar kedua lutut nya”, perintahku ke reno dan hilman,
di hajarnya kedua lutut orang tua itu dengan sangat kuat sehingga membuat orang tua tersebut pingsan dengan rasa sakit yang dirasakannya,
setelah semua laki-laki yang ada dikamar itu pingsan akupun lalu menyuruh anggun, maya dan clara untuk memakai kembali pakaiannya di kamar mandi sementara kami bertiga menunggu mereka, tidak lama mereka bertiga pun keluar dari kamar mandi dan melihat kami dengan ketakutan,
“sudah jangan takut kami bukan orang jahat, untuk kalian berdua (aku menunjuk maya dan anggun) pulanglah dan untuk mbak nanti ikut kami (menunjuk clara)”, ucapku ke mereka,
Anggun dan maya langsung keluar dari kamar itu dan langsung pergi melalui lift pengunjung, sedangkan kami berempat keluar melalui lift karyawan, sampai di bawah barulah kami membuka penutup kepala kami, clarapun terlihat sangat kaget melihat aku dan reno,
“ren-ren makasih udah selamatin clara”, ucapnya sambil memeluk erat reno dan menangis dengan keras,
“tadi clara diajakin pergi ketemuan sama maya di kostan nya, pas disana clara di paksa mereka ikut karena mengancam akan membunuh maya, mangkanya clara ikut”, jelasnya lagi,
“makasih banyak, huhuhuhuhuhu”,
“ehemmm,,, ucapku dan hilman berbarengan”, dan sontak membuat clara dan reno melepaskan diri,
Hahahahaha akupun dan hilman tertawa bersamaan,
“mas raihan makasih banyak ya tadi dah lepasin clara”, ucapnya sambil memelukku,
“iya de, dah jangan nangis lagi ya, udah lewat udah aman”, ucapku sambil mengelus kepalanya dengan lembut,
Lalu clara melepas pelukanku dan mengahampiri hilman dan menjabat tangannya,
“makasih banyak ya man udah ikut selamatin clara”,
“sama-sama clara itulah gunanya teman kan”,
“iya makasih ya”, ucap clara sambil tersenyum,
“yuk kita pulang biar kamu bisa tenangin diri” ajakku ke clara,
“ayok mas”,
“man makasih banyak ya atas bantuannya”, ujar reno,
“santai aja ren, sudah kewajiban kalau temen lagi ada susah mesti dibantu”, ucap hilman,
“gua cabut ya man”,
“mas juga pamit ya man, makasih atas bantuannya”,
“sama-sama mas, hati-hati dijalannya ya”,
Kamipun meninggalkan hilman lalu langsung menuju parkiran motor,
“kamu bareng aja ya sama reno, biar mas pulang naik mobil online aja”, suruh ku ke clara,
“iya mas, makasih ya mas, nanti ketemu di rumah”, ucapnya sambil memelukku,
“ren hati-hati ya bawa nya, di ajak jalan-jalan dulu aja, siapa tau bisa jadian, hahahaha”, godaku ke mereka dan terlihat clara tersenyum sambil memeluk reno,
“iya mas, reno pamit ya”,
“ok, mas juga mau pergi”,
Renopun langsung pergi meninggalkan hotel menuju jalan raya, sedangkan aku berjalan menunggu jalan raya untuk menunggu mobil online yang sudah kupesan,
Sesampai di rumah akupun langsung mandi, sholat dan makan bersama keluargaku, kemudian santai bersama istriku di dalam kamar sembari menceritakan kegiatanku hari ini, pertemuan ku dengan aurel dan kejadian yang dialami oleh clara,
Istriku yang mendengarnya merasa khawatir atas keselamatanku, reno dan clara,
“kalau bisa hindari kontak fisik ya yah”,
“iya bunda, ayah akan selalu hati-hati ya sayang”,
“lalu nanti ayah naik apa ke jogjanya buat honey moon sama aurel hehehe?”, goda istriku,
“dah berani ya goda ayah”, sambil ku kelitiki dan kucium,
Dan malam ini kami melakukan sex yang sangat hebat karena rasa cemburu istriku terhadap aurel yang akan honey moon dengan suaminya minggu depan, kamipun berdua tertidur sampai pagi karena lelah.
POV Naila,
Kamis jam 10 pagi akhirnya selesai juga aku mengepak barang pesanan jualan online ku berupa pakaian muslimah dan perlengkapan rumah tangga yang kudapatkan dari join dengan teman sma ku dulu,
“ahh akhirnya kelar juga, sekarang tinggal di antar ke JNE untuk diantarkan ke konsumen”, ucapku,
“sekarang waktunya mandi dan siap-siap karena mau ketemuan juga sama bang doni jam 12 nanti di mall”,
Lalu akupun mengambil hp untuk menelepon suamiku,
Tuuuttttt,,,,tuuutttt,,,,tuuuuttt,,,,
“Assalamualaikum ayah”, salam ku,
“waalaikumussalam bunda”, jawab suamiku,
“lagi apa yah?”,
“lagi di rumah singgah bunda, tapi sebentar lagi mau ke pangkalan dulu untuk ngelapor piket sama komandan disana bunda, bunda lagi apa sayang?”,
“ini habis selesai pak barang jualan yah, mau dikirim ini sekalian mau pergi ke mall buat janjian ketemu sama bang doni”, jawabku,
“ohh hari ini ya, ya udah selamat bersenang-senang ya bunda, jangan lupa pesan ayah di VC live ya kalau jadi”, pinta suamiku,
“iya ayah, ayah juga yang semangat kerjanya ya, ayah selesai dinas kapan?”,
“sabtu rencana ayah sudah pulang dari sini bun, bunda mau oleh-oleh apa dari ayah?”,
“minta ayah sehat aja sampe rumah, bunda kangen sama ayah pengen dipeluk dan dicium mesra”,
“duhhh manjanya istri ayah ini”,
“ya udah bunda mandi dulu ya yah, love u ayah, muuuaaaccchhhh”,
“love u to bunda, muuuuuaaaaccchhhhh”,
Setelah menutup telepon akupun langsung mandi untuk membersihkan diriku, habis mandi akupun memakai pakaian terusan jeans sebatas lutut dan memakai celana semi jeans berwarna biru langit serta dipadu jilbab warna abu-abu muda dan membawa tas wanita kecil berwarna coklat muda,
“cantik nya”, ucapku sambil melihat ku di kaca rias kamarku,
Lalu akupun memesan mobil online untuk mengantarku ke jne dan ke mall untuk ketemu bang doni, tidak lama mobil tersebut sudah sampai di depan rumahku, akupun memasukkan barang jualanku dengan dibantu drivernya dan langsung meninggalkan rumahku untuk menuju perwakilan jne terus lanjut ke mall central park,
Sampai di mall akupun menghubungi bang doni bahwa aku sudah sampai di lobby mall, bang doni menjawab bahwa dia sudah ada di restoran cop buntut yang ada dilantai 4 dan akupun langsung menuju kesana,
Sampai di restoran bang doni mempersilahkan aku duduk dan memberikan menu untuk memesan makanan karena sudah waktunya makan siang,
“tau aja bang kalau lapar langsung di ajakin ke restoran”,
“iya dong nai, kan memang sudah waktunya makan siang, dah dipilih maunya apa ya”,
“iya bang”,
Kemudian akupun memesan makanan dan minuman yang akan aku makan, 10 menit kemudian pesanan kami datang lalu kamipun makan sambil berbincang-bincang,
“sampai kapan dijakarta bang?”,
“sampai hari minggu nai, agak alot negosiasi dengan calon investor besar perusahaan abang untuk proyek berikutnya”,
“emang kenapa bang?”,
“gak tau nai, ada aja maunya yang harus di turuti, kebanyakan maunya yang aneh-aneh, tapi ya mau gimana nai, kalau tembus dana yang cair untuk proyek berikutnya 80% langsung ketutup nai”, jelas bang doni,
“semoga lancar ya bang, lah ini abang emangnya gak kerja?”,
“kerja nai tapi gantian sama temen abang, porsi abang udah selesai abang selesaikan, tinggal tugas temen abang yang terusin”,
“ohh gitu ya”,
“nah kalo nai kegiatannya sekarang ngapain?”,
“ya masih sama bang, jadi ibu rumah tangga dan sekarang jualan online buat isi kesibukan”,
“bagus itu nai biar rada bisa mandiri, hehehe”,
“iya bang, hehehe”,
“nanti habis ini nai mau jalan-jalan kemana?”,
“terserah abang aja”,
“yaudah nanti kita keliling mall ini dulu aja ya”,
“ok bang”,
Lalu kamipun lanjut menyantap makanan kami, setelah makan kamipun lalu berkeliling mall central park, tiba-tiba bang doni memegang tangan kiriku, akupun membiarkannya memegangnya,
Tidak terasa 1 jam kami mengitari mall sambil ngobrol juga ditambah tadi beli eskrim untuk menemani tibalah kami di toko hp eraphone,
“masuk dulu yuk nai liat ada hp baru apa gak”,
“ayuk bang”,
Dan kamipun melihat-lihat hp yang di pajang di toko tersebut dan sebagian kami coba untuk mengetahui kualitas hp tersebut,
“bagus juga hp samsung a31 ini, tar kalau ayah udah pulang mau tukar tambah ahh sama hp yang lama biar jualannya gak lemot lagi”, ucapku dalam hati,
“bagus nai?”, tanya bang doni yang mengagetkanku,
“bagus bang, nanti nabung dulu mau beli buat ganti hp yang lama, hehehe”,
“kamu mau?”,
“mau bang tapi nanti aja nunggu 2 bulan lagi, nabung dulu”,
“kamu suka warna apa hp nya?”,
“warna hitam bang, salah satu warna kesukaan naila”,
“mbak nanya dong kalau yang ram 6/128 giga harga nya berapa ya?”,
“harganya 3.250.000 pak, tapi kami ada promo kalau belinya sama pelindung layar + heat seat dan case hp nya hanya 3.500.000 pak”, jelas mbak penjualnya,
“warna hitam ready mbak?”,
“ready pak”,
“ya udah mbak kami ambil satu ya”, ujar bang doni,
“baik pak kami ambilkan dulu ya”,
“bang kok jadi gini, kok jadi dibeliin sih bang, kan jadi gak enak naila sama abang”,
“gpp nai, abang ada sedikit rejeki, semoga hp ini bisa bantu nai buat jualan online ya”,
“makasih banyak ya bang”, ucapku sambil memegang erat tangannya,
“sama-sama nai”, sambil tersenyum,
Bang doni pun lalu ke kasir untuk membayar hp tersebut, setelah membayar mbak penjual tadipun langsung membuka dan mensetting hp tersebut supaya langsung bisa aku gunakan,
“makasih banyak ya bang sekali lagi, habis ini kita mau kemana bang?”,
“terserah naila, mau bawa abang kemana kan naila tinggal di jakarta”,
“gimana kalau kita karaokean yuk bang di lantai 5?”,
“ayok nai”,
Dan kamipun langsung menuju ke tempat karaoke di lantai 5 dan memesan room untuk 2 orang yang besar lalu mbak penjaganya mengantarkan kami ke room karaoke yang dipesan,
“mau minum apa nai?”,
“air mineral sama cola aja bang”, jawabku,
“ok nai”, lalu bang doni memencet tombol dan datang mbak yang tadi untuk mencatat pesanan minuman dan makanan ringan yang dipesan bang doni,
“mau nyanyi lagi apa bang?”,
“terserah naila aja”,
“yaudah pertama kita nyanyi lagi pop ya lalu lanjut genre yang lain”, ucapku,
“atur aja nai”,
Lalu kamipun mulai bernyanyi dimulai dari lagi pop sampai lagu dangdut, sudah 1 jam kami bernyanyi, kamipun beristirahat sejenak dan memimun minuman kami,
“gimana bang, seneng gak?”,
“seneng lah apalagi di temenin sama kamu nai”, sambil mengecup pipi kiriku,
Akupun kembali memencet pencarian lagu random, keluarlah lagu dangdut ayo goyang dumang dan langsung aku play, akupun berdiri di depan bang doni dan mulai bernyanyi sambil bergoyang,
Sedang asik bernyanyi dan bergoyang aku merasakan ada yang memelukku dari belakang, ternyata bang doni yang memelukku dan menaruh kepalanya di pundak kananku sambil ikut bernyanyi, di belainya perutku dan ditempelkan kontolnya ke pantat ku, kusambut dengan goyangan pantatku yang semakin mundur menempel di kontolnya,
Tangan bang doni pun turun ke pahaku dan menarik baju terusanku sampai kepinggang, kurasakan tangan kasarnya mengelus langsung perutku, dibelainya dan dielusnya dengan mesra, tangan kanan nya kurasakan naik dan menggapai payudara sebelah kananku dan meremasnya diluar bh ku,
“akhirnya abang bisa merasakan kulit perutny dan payudaramu walaupun masih di bungkus bh nai, lebih indah dan enak daripada VC sex”, ujarnya,
“iya bang nai juga enak”,
Akupun kembali bernyanyi sambil berjoget sedangkan bang doni melanjutkan kegiatan mencabuliku, sekarang kedua tangannya sudah meremas kedua payudaraku sembari memilin pentil payudaraku,
“ahhh,,, terus bang hmmmm,,, enak bang”, desahku,
“mantep banget nai tetemu, akhirnya bisa abang rasain juga”,
Bang doni terus meremas dan memilin payudaraku sambil menggesekkan kontolnya ke pantatku, puas meremas payudaraku bang donipun kembali menaruh tangannya di pinggangku sambil bergoyang erotis bersamaku,
Tidak terasa sudah dua lagi aku nyanyikan dan akupun balik badan dan kami saling berpelukan, bang doni pun langsung mencium bibirku awal nya dengan dengan lembut lalu semakin buas memasukkan lidahnya bertukar ludah dan saling hisap,
“enaknya nai bibir mu”,
“iya bang, bibir abang juga enak”,
“yuk cari lagu yang lain”, sambil ku ambil alat untuk memilih lagu,
“sini abang pangku ya nai”, ucapnya sambil menarik badanku untuk duduk di pahanya dia,
Akupun lalu memilih lagi pop romantis dan langsung kunyalakan, kamipun lalu bernyanyi bersama sambil bang doni kembali meremas payudaraku dengan tangan kirinya, yang membuatku tidak terlalu fokus menyanyi,
“genit ya tangannya iseng pegang-pegang terus, hehehe”, candaku,
“bis ngangenin sih nai”,
Hahaha, kamipun tertawa
Di tengah lagu bang doni pun menarik bajuku ke atas dan mulai menghisap payudaraku yang sebelah kiri dan meremas yang sebelah kanan,
“hmmmm,,, ohhhh,,, ahhh,,,, terus bang”, dengan refleks aku mendesah dan terdengar kencang karena masih pakai mic,
“enak nai?”,
“banget bang, kalo abang mau terusin aja, hehehe”,
Tanpa jawaban bang doni pun langsung mendudukiku di sofa dan dia berlutut dilantai menghadapku langsung menjilat dan menghisap kedua payudaraku secara bergantian, akupun mengambil hp ku dan memfoto kegiatan nya dan kukirimkan ke suamiku, tidak lama ada balasan dari suamiku,
“enak banget bunda, tapi jangan langsung main ya, ayah bentar lagi pulang, ayah pengen liat bunda ngentot sama doni”, pintanya,
“iya ayah, bunda akan tahan biar jangan sampe ngentot sebelum ayah sampe kamar, hehehehe”, godaku ke suamiku,
“ayah sangat cemburu tapi juga sangat terangsang bunda”,
“bunda juga yah”,
Kutaruh kembali hp ku dan ku elus kepala bang doni yang masih menete di payudaraku, akupun kemudian mengangkat kepalanya dan kubetulkan bajuku, terlihat mukanya yang kentang, dalam hatiku tertawa kasihan bang doni,
Tidak lama ada notifikasi muncul bahwa jam sewa kamar karaoke sudah hampir habis, aku dan bang doni pun sepakat untuk tidak memperpanjangnya lalu keluar dari ruang karaoke dan kembali berjalan-jalan mengitari mall centrall park, kulihat jam sudah pukul 15.30 tidak terasa sudah 3 jam di mall,
“bang doni pasti kentang tadi di dalam ya”, tanyaku sambil bertanya,
“ya pasti lah nai:, jawabnya sambil mengelitiki ku,
Hahahahaha,,, kamipun tertawa lagi,
“nai mau ke tempat abang gak di atas kok”,
“gak ah bang gak enak nanti ada teman abang”,
“gak ada nai, abang di kasih kamar single sendirian, yuk”, pintanya,
“ya udah tapi jalan-jalan dulu aja ya bang nai masih kangen jalan berduaan sama abang”, jawabku, padahal aku menunggu chat dari suamiku apabila dia sudah sampai akupun langsung naik keatas menuntaskan yang di ruang karaoke, hehehehe,
Berdua kami kembali berjalan-jalan dan mampir di starbuck untuk membeli es kopi, sambil menunggu ada notifikasi chat dari suamiku bahwa dia sudah sampai di rumah dan akupun tersenyum lalu kujawab ok sama suamiku,
“yuk bang, habis ini abang mau bawa nai kemana?”,
“ayo, mau bawa nai ke pulau kasur”, jawabnya dan kucubit pelan perutnya,
Keluar dari starbuck kami menuju lift ke kamar hotel yang di tempati bang doni, sampai dikamar akupun menaruh tas dan kopi ku di meja dan duduk di bangku yang ada di sebelah kasur,
“nai tunggu ya abang mau mandi dulu”,
“iya bang”,
Bang doni pun membuka bajunya terlihat badannya yang hampir sama dengan suamiku walaupun rada putih, suamiku rada gelap, setelah telanjang bang donipun masuk kedalam kamar mandi, aku langsung berdiri dan menuju ke lemari untuk mengatur hp supaya bisa leluasa melihat ke arah kasur dan ku VC suamiku, setelah diangkat dan suamiku sudah melihatku akupun mengambil hanger dan membuka baju ku sampai telanjang dan menggantungnya dengan rapi di hanger,
Tidak lama bang doni pun sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, dia terkesima melihat tubuh telanjangku dia langsung memeluk dan mencium bibirku dengan ganas, aku mendorong tubuhnya dengan halus,
“sabar ya bang, nai mandi dulu ya”,
“jangan lama-lama ya nai, abang udah horni banget sama kamu”,
“iya abang sayang”, kucium bibirnya dan langsung menuju kamar mandi,
Akupun langsung mandi membersihkan diriku sampai bersih lalu kembali ke dalam kamar, bang doni sudah diatas kasur hanya memakai handuk sedang nonton tv, akupun mendatangi nya dan duduk di sebelahnya,
Bang donipun lalu merangkul badan ku dan membelai rambut ku sembari mencium kepalaku, dia lalu mengangkat kepalaku dan mencium bibirku dengan lembut akupun membalasnya dengan lembut, semakin lama ciuman kami pun menjadi lebih ganas dan penuh nafsu,
Kami berdua pun saling bertukar ludah dan saling memasukkan lidah ke dalam mulut masing-masing, dibukanya handuk yang kupakai dan langsung di belainya payudaraku bergantian kiri dan kanan,
“ehhmmmm,,, ahhhh,,,, enak nya bang, terus bang”, lalu di jilatnya leherku hingga kurasakan basah di sekitar leherku akibat jilatan bibir bang doni,
Dibekapnya diriku dan di hisapnya payudaraku bergantian kiri dan kanan sembari di remas agak kuat bergantian yang membuatku semakin bernafsu,
Aku lalu mendorong tubuhnya hingga terlentang lalu kupeluk dan kijilat leher lalu turun ke dadanya, kuhisap dan kumainkan puting payudaranya bergantian, kubuka handuk yang dipakainya lalu kubelai dan kukocok kontol bang doni yang sudah menegang sangat keras,
“dah keras banget si bang kontolnya”,
“iya nai, abang nafsu banget sama kamu”,
Di tariknya wajahku dan kembali diciumnya dengan buas mulutku, kuturunkan badanku dan mulai ku kocok dan kuciumi kontol bang doni yang besarnya hampir sama dengan punya suamiku, kumasukkan kontolnya dan mulai kuhisap sembari memaju mundurkan kepalaku dengan tempo sedang,
“ahhhh,,, enak nai,,, terus nai yang cepet dan kuat nai hisapnya”,
Ku majukan kepalaku dengan cepat dan ku remas biji kontolnya dengan lembut sehingga bang donipun semakin keenakan, 5 menit aku melakukan itu lalu akupun berdiri lalu jongkok di atas kepalanya, bang donipun tau apa yang kuinginkan,
Di pegangnya pinggangku lalu mulai dijilat memekku dengan buas dan kuat, dimasukkan lidahnya ke dalam memekku dan mengaduk-aduk dalam memekku dengan lidahnya,
“ahhhhh,,,, ehhhmmmm,,, enak bang mulut abang”, desahku sambil kugoyang kecil pinggulku dan meremas sendiri kedua payudaraku,
“mau kemenu utama bang?”, godaku ke bang doni yang sudah turun memeluknya,
“mau banget nai”,
Lalu akupun jongkok dan mulai mengarahkan kontol bang doni ke liang memekku, bleessss kurasakan penuh di dalam memekku kontol bang doni,
Ku naik turunkan badanku dengan tempo sedang sambil ku taruh tanganku di dada bang doni,
“ohhh,,,, ahhhhh,,, enak banget memek mu nai, akhirnya abang bisa ngerasain langsung memekmu nai”,
“ahhhh,,, ehhmmmm,,,, nai juga bang, kontol abang enak banget terasa penuh di dalam memek nai”,
Ku cepatkan goyangan pinggulku sambil kucium bibir bang doni yang sedang asik meremasi kedua payudaraku,
10 menit kami melakukan gaya ini bang doni pun minta untuk diatas dan kamipun berubah posisi, di masukkan kontolnya kembali kedalam memekku dan langsung di goyangkan dengan cepat sambil mengangkat satu kaki kiriku ke atas pundaknya sambil memainkan itilku dengan jempol kanan nya,
“ahhh fuck yesss,,, oohhhhh,,,, terus bang yang kenceng, enak bang”, desahku,
Terus bang doni menggoyang memekku dengan cepat sehingga memekku semakin gatal dan sangat enak, di hisapnya jempol kakiku dan meremas payudara kananku,
“ahhh,,, bangg, kontol abang enak banget, nai suka, ohhh,, terus bang”, ucapku sambil meremas payudara kiriku,
Di taruh nya kedua kakiku di pundaknya dan di kepitnya sehingga kontolnya sangat terasa di dalam memekku, digoyangnya kembali dengan cepat kontolnya,
“nai enaknya memekmu sayang,, kontol abang kaya di isep dari dalam”,
“iya bang, goyang terus bang yang kenceng, nai juga enak banget bang, kayanya nai mau sampai”,
Di goyangnya semakin cepat kontolnya yang membuat memekku semakin gatal dan sepertinya sel telurku sudah akan tumpah keluar dan akhirnya,
“bang nai keluar,, aggghhhhhh,,,, ooohhhhhh,,,,,ahhhhhhh,,,,,”, kupeluk badan bang doni dengan erat sambil kutempelkan dengan erat pingganggu untuk merasakan orgasme ku yang hebat,
Kuciumi mulut dan leher bang doni karena sangat enak nya orgasme yang kurasakan, di lepaskan kontol bang doni dengan perlahan dan dia tidur di sampingku sambil membelai rambutku,
“gimana nai?, enak kontol abang?”,
“enak banget bang”,
Setelah 5 menit istirahat akupun kembali menghisap kontol bang doni yang sudah bercampur dengan cairan orgasmeku, setelah tegang maksimal akupun lalu membelakangi dia, diangkatnya kaki kananku dan dimasukkan kontolnya kembali di dalam memekku,
“ouuggghhhhh,,, goyang bang”,
Di goyangnya langsung dengan cepat sambil mencium bibirku dari belakang, setelah puas dengan gaya itu bang donipun langsung mengambil 2 bantal dan menyuruhku menungging di bantal itu, dimasukkan kembali kontolnya dan di goyangnya langsung dengan cepat,
Plookkkk,, plookkkk,,plokkkk,,, bunyi benturan kontol dam memekku,
“ahhhhh,,, ahhhh,, enaknya nya memek istri orang ini”, desahnya”
“terus bang, entotlah istri orang ini dengan sepuasmu,, ahhhh,,, ohhhh,,,”,
Ditariknya rambutku dan dihadapkannya mukaku kebelakang, langsung di hisap mulutku dengan rakus sambil masih di goyang memekku dengan kencang,
“nai, abang udah mau sampai sayang, mau di buang dimana?”,
“didalam aja bang, nai pakai KB kok, tapi bareng bang, nai juga dah mau sampe juga, enak banget kontol abang soalnya”, ujar
Di hajarnya memekku dengan sangat cepat sehingga membuat kami berdua sangat keenakan dan akhirnya kamipun keluar sama-sama,
Crooooorttttt,,, crrroooootttt,,, croooootttt,,, creeeetttt,,,creeeettt,,,,creeetttt,,
“oooouuuggghhhhhhh,,,, aaahhhhhhhh,,, aaahhhhhhh,,,, “, desah kami berdua,
Bang donipun menindihku dan memelukku dari belakang,
“enaknya ngentot sama mu nai, kapan-kapan boleh abang ngentot sama mu lagi?”,
“boleh bang, nai juga enak bisa ngentot sama abang, kontol abang enak banget”
Tidak lama keluarlah kontol bang doni dari memekku dan kurasakan sebagian peju nya keluar dari memekku dan membasahi sprey dibawahku,
“bang ambil tisu, ini pejunya keluar, hahahaha”, candaku,
Bang doni pun langsung diri mengambil tisu dan memberikan kepadaku, aku langsung membersihkan cairan peju yang ada di sprey dan memekku dan langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi,
“bang sini mandi yuk baru nanti istirahat kita” ajakku,
“yuk nai”,
Kami mandi saling membersihkan diri dan kembali ke kasur untuk istirahat dan mengobrol,
“bang doni kapan-kapan mau gak ngentot sama naila tapi bareng sama suami naila?”,
Bang doni yang mendengar itu sangat kaget dan langsung duduk melihatku,
“kamu serius nai nanya gitu sama abang?”
“iya bang”, ucapku sambil tersenyum manisa kepadanya,
“yang bener nai, abang takut kalau suami kamu marah dan menjebloskan abang ke penjara karena udah ngentot sama istrinya”,
“gak bang, gpp kok, malah dia mau juga”, jelasku,
“gak, abang gak percaya nai, jujur abang takut”,
“kalau abang takut ngomong aja sama orang nya langsung gih”, ujarku kepadanya,
“hahhhh yang bener kamu nai, abang gak mau ah abang takut kenapa-kenapa”,
“beneran gak papa bang, tunggu ya nai ambil hp nya”, lalu akupun menuju ke lemari dan mengambil hp yang masih tersambung vc ke suamiku dan membawanya ke bang doni,
“yah, ini bang doni takut mau ngomong sama ayah”, ucapku yang sudah tidur disamping bang doni VC an kita bertiga,
“masa sudah berani ngentot istri orang tapi gak berani ngomong sama suaminya si don, hehehe,,”, canda suamiku,
“maaf mas, ya takut lah walau bagaimanapun, hehehe”,
“gimana istriku nai don?”,
“luar biasa mas, kaya perawan masih sempit”, jawab bang doni,
“mas gak marah aku sama nai ngentot gini?”, tanya bang doni sambil bergetar agak takut,
“marah lah tapi nafsu juga don, kamu ngentot sama nai sama kaya psk atau istri sendiri?”,
“jujur mas, dari pertama kali VC sama nai, saya ada rasa sama nai tapi ya gimana nai itu udah punya suami, sudah kaya gini aja saya kayaknya mimpi mas nai mau ngentot sama saya”, jawabnya,
“ya udah kamu mau gak ngentot bertiga sama mas kapan-kapan?”,
“mau mas kalo mas ijinin”,
“ di ijinin kok hahahahaha, tapi jaga nai dengan baik ya don jangan bikin dia sedih dan jangan rebut hatinya karena aku akan membunuhmu”,
“baik mas, aku akan menjaga nai bagai istriku sendiri dan aku tidak akan merebut nai dari sisinya mas, begini aja aku sudah sangat beruntung bisa dekat dan merasakan ngentot sama nai”,
“ok don, mas pegang kata-katamu, dah kalau kalian mau lanjut juga gpp mas mau bikin laporan dulu ke bos”,
“baik mas”, jawab bang doni,
“ayah pamit ya bunda, nanti pulangnya jangan malam-malam ya sayang, ayah cinta sama bunda, muuuaaaccchhhh”,
“love u to ayah, muuuuaaacchhh”, dan kumatikan sambungan vc nya,
“makasih ya nai, kamu dah kasih kejutan sama abang, abang janji akan jaga nai dan anggap nai seperti istri atau pacar abang sendiri bukan PSK yang sekedar memuaskan abang”,
“makasih ya bang, mau nambah lagi gak?”, godaku ke bang doni,
“gak ahh,, nanti juga dapet lagi hehehehe, abang mau mesra-mesraan aja sama kamu”, ucapnya sambil memelukku dengan mesra,
Tidak lama ada telepon masuk ke hp nya bang doni yang mengabarkan bahwa bos nya ingin ketemu karena ada draft proyek yang masih salah dan harus segera di revisi karena besok akan di presentasikan ke investornya,
Aku dan bang donipun memakai pakaian kami dengan rapih dan keluar kamar menuju lift ke arah mall, di tengah jalan kami bertemu dengan teman kantor bang doni dan akupun pamit untuk pulang kerumah, sampai dirumah sudah jam 7 malam, aku langsung mengganti pakaianku dan istirahat di dalam kamarku,
POV Doni,
Entah apa yang bisa aku bilang yang kurasakan hari ini sangat luar biasa dengan di berikan lampu hijau oleh suami naila untuk bisa bebas menggauli istrinya bahkan ditawari untuk bermai bertiga, itu tawaran yang sangat gila sekaligus menggiurkan, jujur aku ada rasa dengan naila tapi sekarang aku salut dengan suaminya yang sangat sayang oleh istrinya dan juga naila sangat sayang sama suaminya, aku seperti mendapatkan durian runtuh,
Selepas aku mengantarkan naila untuk naik mobil online yang dipesan olehnya akupun kembali ke teman dan bosku untuk memperbaiki draft proyek yang akan kami presentasikan ke investor prioritas kami dimana setiap proyek yang kami garap beliau bisa mengucurkan dana hampir 80% dari nilai proyek,
“siapa cewek tadi don?”, tanya teman ku bram,
“teman online bro”,
“cakep dan kelihatan alim ya, lu dah pake lom?”,
“jujur udah bro, tapi gak buat bareng-bareng, private aset, hahahaha”,
“setan, barang bagus di kekepin sendiri”,
Hahahahaha, tawa kami berdua,
“bos kenapa tuh muka ditekuk mulu?”,
“biasa mister han sekarang minta nya aneh lagi”,
“mang minta apaan?”,
“minta cewek tapi bukan yang biasa tapi yang berjilbab muslimah kalo ada yang bukan player tapi ibu rumah tangga atau mahasiswi”,
“udah dapet bro?”,
“udah dicoba sama bos psk yang di dandanin muslimah tapi mister han gak mau, tau aja dia kayaknya itu kalo bukan barang asli, hahahaha”,
“terus nasib proyek gimana?”,
“kalo gak dapet ya cari calon investor lain bro sementara”,
Tidak lama kamipun segera rapat untuk memperbaiki draft proyeknya,
“kalian tau kan masalah yang kita hadapi sekarang?”, ucap bos kami pak jamal,
“gak tau bos, emang ada apa?”, tanyaku,
“untuk draft proyek hanya sedikit perubahan yang besarnya keinginan mr. han kali ini yang bikin pusing kepala”, jawabnya,
“kalau tidak dipenuhi percuma 2 bulan kita merencanakan ini semua dan proyek besar akan lepas dari tangan kita, sia-sia kita datang ke jakarta”, jelas nya lagi,
“kamu bram sudah cari info tentang gadis-gadis online yang bisa di booking yang muslimah?”,
“ada bos tapi kalau untuk hari sabtu mereka belom bisa karena kebanyakan berada di luar kota”,
“hadeehhh,,, kalau kamu adi gimana ada info tari teman-teman mu?”,
“gak ada bos masih yang lama belom ada orang baru, tapi tadi aku liat doni jalan bareng sama perempuan pakai jilbab bos”, ujarnya,
Aku dan bram yang mendengar itu langsung melihat ke arah adi,
“benar itu don?”, tanya bos jamal,
“bener bos, itu teman saya”, jawabku,
“ada fotonya?”,
“ada bos”, lalu kuberikan hp ku yang di dalamnya ada galeri foto naila,
“cantik dan terlihat alim, masih single atau sudah menikah?”,
“sudah menikah bos tapi belum mempunyai anak?”,
“kamu sudah ngapain aja sama dia?”,
“hanya ketemuan biasa aja bos, nongkrong sambil ngobrol”, jawabku,
“bohong banget lu don, orang gua liat lu sama dia masuk kamarlu”, celoteh adi,
“bener itu don?”, tanya bos jamal,
Bangsat adi mulutnya ember banget,
“bener bos tapi hanya ngobrol aja bos”, jawabku ingin melindungi naila,
“jangan bohong kamu, sini biar aku kirim foto nya ke mr. han siapa tau beliau suka”,
“jangan bos dia wanita baik-baik”, jawabku,
“buset dah wanita baik-baik kok bisa ngamar sama pria lain”, celetuk adi,
Aku dan bram pun melihat adi dengan perasaan benci karena terlalu banyak bicara,
“aku sudah mengirim foto wanita ini ke mr. han, siapa tau beliau suka, kalau suka kau rayu dia untuk mau melayani mr. han dan apabila mr. han puas bonus besar akan diberikan kepada lu don”, jelas bos jamal,
Tidak lama ada balasan ke hp bos jamal,
“bagus mr. han suka sama wanita ini dan ingin ada di rumah pribadinya hari sabtu nanti, kita antarkan sekalian draft proyeknya akan ditandatangani sesuai permintaan kita”, jelasnya lagi,
“apa gak bisa wanita yang lain bos, nanti saya akan carikan?”, pintaku,
“tidak ada waktu lagi don, tugas mu rayu wanita itu kalo gak mau kamu paksa dia, jebak biar nanti urusan belakang sama mr.han”,
“saya gak berani bos”, ucapku,
“baik kalo lu gak mau don, lu akan gua jeblosin ke penjara dan seluruh keluargalu yang di desa akan gua habisin pake anak buah mr. han”,
“lu tau kan dosa masa lalu lu yang memanipulasi data proyek di beberapa instansi pemerintah tahun kemaren, lu pikir, mau ngelaksanain kemauan mr. han atau gua jemblosin lu ke penjara plus keluargalu gua bikin menderita”, ancam bos jamal,
Akupun tertunduk terdiam membayangkan hal yang baru saja di omongin bos jamal, aku melihat bram dan bram melihatku dengan tatapan yang sedih menyiratkan kepadaku supaya sabar,
“baik bos aku akan coba merayu wanita tersebut”, ucapku,
“bagus, gitu dong, sekarang kita makan dan setelah itu beristirahat karena masalah nya udah selesai”,
Akupun balik kekamarku dan langsung menghubungi naila,
Tuuuuutttt,,, tuuuutttt,,, tuuuuttttt,,,
“Assalamualaikum, halo”, jawab naila disana,
“
waalaikumsalam nai, boleh minta no hp suamimu nai, ada hal penting yang mau abang bicarakan sama suamimu”,
“boleh bang, nanti nai kirim lewat wa ya”,
“makasih ya nai”,
“iya bang”, lalu di tutupnya teleponnya, tidak lama notifikasi wa muncul dan ku klik no hp yang di share naila,
Tuuutttt,,, tuuuttt,,, tuuuuttt,,,
“Assalamualaikum, halo”, jawab romi disana,
“
waalaikumsalam mas, ini dengan doni bang”,
“ada apa don telepon mas?”,
“mas, doni mohon mas bawa naila sementara pergi dari jakarta, dan apabila ada yang menelepon naila abang yang angkat bilang aja lagi jalan-jalan bang”,
“emangnya ada apa don?”, tanyanya,
Akupun menceritakan apa yang bos ku dan mr, han rencakan kepada naila hari sabtu nanti ke mas romi,
“kenapa kau ingin menolong naila don?”,
“karena aku yakin kalian orang yang baik mas, kan aku sudah bilang sama mas bahwa aku sayang sama naila, aku gak mau terjadi apa-apa sama dia, mangkanya doni mohon mas romi pergi ya biar doni bisa ada alasang untuk tidak menjerumuskan naila”,
“kamu turutin aja kemauan mereka don”, aku yang mendengar perkataan mas romi pun sangat kaget,
“kenapa mas?, apa yang mas pikirkan, mss yakin dengan perkataan mas?”,
“mas yakin, lakukan lah apa yang mereka mau, bawa naila hari sabtu ke tempat mereka, tapi tarus naila di tempat aman, biar sisanya mas yang bereskan”, jelasnya,
“maksudnya mas?”, tanyaku,
“sudah kamu lakukan saja yang mas perintahkan, tapi jangan sampai naila dan mereka tau rencana kita”,
“baik mas kalau itu mas mas”,
“baik jadi kamu jemput naila sabtu sore nanti dan bawa ketempat mereka nanti infokan ke mas ya dimana lokasi diadakan acara tersebut sama mas, biar sisanya nanti mas yang urus”, jelas nya,
“baik mas aku akan melakukan apa yang mas bilang”, ucapku,
“ok don, sudah kamu lanjutkan saja kegiatan kamu ya dan beristirahat buat sikap nya biasa aja ya”,
“ok mas siap”,
“Assalamualaikum”, sapa romi disana,
“
waalaikumsalam mas”, jawabku, dan kututup telepon ku,
Aku berfikir apa yang akan dilakukan mas romi sabtu nanti, mudah-mudahan baik-baik saja.
Bersambung,