Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan Suami dan Istri (No SARA) (Remake)

DImas-Teman-Romi.jpg

Dimas

Toro-Teman-Romi.jpg

Toro

Dion-Teman-Romi.jpg

Dion

Arumi.jpg

Arumi

======================

Lanjutan,

Part 11, Misi Di Sumedang

POV Romi


Setelah pergumulan ku yang panas dengan kak aulia akupun mendapatkan kabar dari atasan ku untuk segera ke sumedang untuk membereskan masalah yang ada disana,

Tuuuutttt,,,, tuuuuttt,,,, tuuuuutttt,,,,

“hallo,,,,” jawab orang disana,

“lagi dimana?”, tanyaku,

“lagi makan sama istri diluar bang, ada apa?”,

“siap-siap, 1 jam lagi ketemu tempat biasa, ada tugas ke sumedang penting, ajak sekalian toro dan dion untuk kesana”,

“siap bang aku akan kesana segera”,

“ok aku tunggu”, jawabku

Akupun lalu siap-siap mengepak baju dan keperluan ku disana untuk waktu yang agak lama, kak aulia membantuku menyusun di tas ransel besarku, kemudian aku kerumah bang rayihan untuk berpamitan kepada istriku untuk pergi.

Setelah berpamitan akupun naik mobil online menuju taman kota untuk bertemu teman-temanku dan menuju ke sumedang, setelah sampai taman kota akupun menunggu mereka, tidak berapa lama mereka tiba dengan dengan menggunakan mobil yang biasa kita gunakan,

“yuk jalan, kita harus sampe sana jangan sampe larut malam”, ucapku,

“ok bang”, dan kamipun langsung berangkat menuju sumedang,

“ada masalah apa bang sampai mendadak begini”, tanya toro,

“akupun belum tau, nanti pas sampai disana komandan akan memberi tahu masalah dan yang akan kita lakukan”, jawabku,

Setelah hampir 4 jam akhirnya kami sampai juga di desa citengah sumedang dan kami langsung menuju rumah singgah yang biasa kami gunakan kalau ke sini,

“sudah jam 7 malam, kau cari makanan dulu untuk kita aku akan menunggu kabar dari komandan”, ucapku,

“baik bang”, ucap dimas dan langsung pergi untuk mencari makanan,

Akupun masuk kerumah dan menunggu kabar dari komandanku,

Tuuuuttt,,, tuuuuttt,,, tuuuutttt,,,,

“hallo malam ndan, gimana?”, tanyaku,,

“,,,,,,,,’,,,,,,’,,,,,,,”, ucap komandan disana

“ohhh,, ok ndan nanti pagi saya akan mengelilingi desa-desa disini untuk melihat aset paguyuban disini”,

“,,,,,,,,,,,,,,’,,,,,,,,,’,,,,,,,”, ucapnya lagi,

“ok siap ndan, kami akan lakukan secara bersih seperti biasa”, jawab ku dan akupun menutup telepon beliau,

Tidak lama dimas, toro dan dion sudah balik dan membawa makanan dan kamipun makan bersama,

“Toro besok kamu ke dua alamat ini, kamu lihat keadaan disana dan lihat kegiatan 2 orang tersebut satu hari nanti sore kabari”, ucapku ke toro,

“dimas besok ke desa cisoka lihat aset disana kondisinya seperti apa”,

“ok bang”,

“dan kau dion besok ke desa sukajadi lihat juga aset disana kondisinya bagaimana”,

“biar aset yang disini aku yang lihat sekalian mau ke kantor kepala desa”, ucapku

“baik bang”, ucap dion.

Dan kamipun beristirahat untuk melaksanakan tugas kami masing-masing besok,

Besok pagi kami bangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan tugas masing-masing, karena jarak desa satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh, kami ber empat meminjam motor warga untuk berkeliling desa,

Mereka bertiga pun pamit untuk melaksanakan tugas mereka, dan akupun mulai mengitari desa untuk melihat keadaan aset yang ada di desa citengah,

Setelah berkeliling dan memfoto kondisi aset yang ada di desa citengah akupun lalu ke rumah kepala desa untuk mencari tau, tidak berapa lama akupun sampai di rumah kepala desa citengah,

“asallamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab orang didalam,

“punten pak gimana kabarnya? Baik?”, tanyaku,

“ehhh pak romi kapan sampai disini?”,

“tadi malam pak”,

“mari masuk pak, mau minum apa?, bu tolong bawakan minum untuk pak romi”, ucap pak kades,

“iya pak”, jawab ibu kades,

“belom ke kantor lurah pak?”,

“nanti siangan pak romi, tidak ada yang terlalu penting pagi ini”, jawabnya,

“gini pak maksud kedatangan saya kemari untuk menanyakan tentang asset paguyuban yang ada didesa ini kok semua di segel ya pak, apakah bapak tau?”, tanyaku kepadanya,

“maaf pak romi, kalau masalah itu bapak sudah menjelaskan ke bapak bupati yang baru bahwa asset tersebut tidak bisa di ganggu gugat karena sudah ada perjanjian nya, tapi beliau tidak mau tau dan langsung menyegelnya dengan alasan ingin bertemu dengan yang bertanggung jawab atas asset tersebut”, jelas pak kades,

“ohh begitu, tapi gimana dengan tanggapan warga disini?”, tanyaku lagi,

“ya mau gimana lagi pak, kita susah untuk melawan mangkanya kita selama hampir seminggu ini nganggur karena tidak bisa mengurusi lahan tersebut pak”, jawabnya,

“baik pak, kira-kira bapak tau bupati yang baru ini orangnya seperti apa?”,

“yang bapak tau dari info yang dibalai kota, beliau keras dan agak memeras untuk kepentingan pribadi dan suka korupsi pak romi”, jelas nya,

“ok pak, saya sudah bisa ambil kesimpulan, terima kasih atas infonya pak”,

“siap pak romi”,

Dan datanglah ibu kades dengan membawa minuman untukku dan pak kades, akupun dan pak kades berbincang-bincang mengenai banyak hal,

“pak, saya permisi dulu ya”,

“baik pak romi, o iya pak, malam nanti datang ke alun-alun desa ya, nanti ada acara angklungan sekalian tausyah menjelang panen raya tahun ini”, ajak nya,

“iya pak saya akan datang malam nanti”, ucapku,

“asallamualaikum, saya pamit ya pak”,

“wallaikumsalam”, jawab pak kades,

Akupun langsung menuju ke warung kopi langganan di sebelah perkebunan teh,

“teh Ambar, kopinya satu ya yang hitam, sama gorengan pisangnya 2”,

“iya a, tunggu ya”, jawab teteh warung dari dalam,

Tidak lama pesanan kopi dan pisang datang,

“ehh mas romi, kirain siapa?, kapan dateng mas?”,

“malam kemaren teh, dari tadi saya gak lihat mang dadang?”,

“mamang lagi ke kepasar belanja persediaan warung mas”, jawabnya,

“ohhh, tambah montok aja teh?”,

“hehehe,, bisa aja mas, lagi isi 4 bulan mas, galih nanti ada adiknya, mudah-mudahan perempuan mas, biar sepasang”, jawabnya,

“mas udah hamil mbaknya?”,

“doain ya teh, biar cepet dapet momongan”,

“amin mas, semoga lekas dapet ya, berapa hari mas disini?”,

“rencana 1 minggu teh”,

“kalau sepi mau teteh temenin gak mas, teteh kangen sama pelukan mas”,

“nanti kalau ada waktu ya teh, nanti saya mampir kerumah”,

“ditunggu lu mas”, ucapnya sambil tersenyum genit,

Akupun meminum kopiku dan memakan goreng pisang sambil melihat pemandangan indah kebun teh, tidak lama akupun pamit untuk balik ke rumah,

“teh, makasih ya, saya pamit ya, nanti bayarnya di total aja pas balik nanti saya bayar semua”,

“iya mas”, jawab teteh,

Akupun langsung menuju rumah untuk beristirahat sambil menunggu temanku pulang untuk memberikan hasil investigasi mereka,

Sore hari jam 16.30 akupun bangun dari tidur dan menuju kamar mandi untuk mandi sore, selesai mandi ternyata ketiga temanku sudah sampai di rumah, kusuruh mereka mandi dan beristirahat sebentar sambil kubuatkan mereka kopi,

“dimas, dion gimana hasil investigasi kalian?”,

“di Cisoka semua asset di segel bang”, kata dimas,

“sama bang di Sukajadi juga semua asset di segel”, ucap dion,

“ok, dan gimana hasil intaian mu toro?”,

“aku sudah mendapatkan info dari orang kita bahwa kedua orang itu berada di tempat yang aku intai dari pagi hingga sore jam 4 bang, dan pergi dan pulang hanya diantar oleh 1 orang supir”, ucap toro,

“dan yang aku liat satu hari ini setelah pulang mereka langsung balik ke rumah mereka bang”, jelasnya lagi,

“ok, sekarang kalian istirahat saja dulu, malam nanti mau ikut ke alun-alun untuk acara desa angklungan dan tausyah, untuk bupati baru nanti besok lusa kita laksanakan rencana kita yang nanti akan aku kasih tau”, jelas ku,

“ok bang siap, kita nanti ikut bang ke alun-alun malam ini”, jawab mereka bertiga,

Malam nya kamipun pergi ke alun-alun untuk menghadiri acara angklungan yang biasa diadakan pas mau panen raya tiba, kami duduk di meja pinggir lapangan dan melihat acara yang sudah dimulai.

Kami sangat senang melihat acara pagelaran angklung dan tari-tarian malam ini, kemudian berlanjut ke acara tausyah yang dibawakan oleh seorang ustad dari jakarta,

Malam sudah larut dan kamipun kembali ke rumah untuk beristirahat, di tengah jalan aku melihat seorang wanita yang sepertinya aku kenal dan akupun menghampirinya,

“kalian duluan aja, gua mau ketemu orang dulu ya”, ucap ku,

“baik bang”, kata mereka bertiga,

“jangan sampe kemalaman pulangnya ya bang, takut di absen nanti, hihihihi”, ucap dimas,

“hahahaha, siap”, jawabku,

Kamipun berpisah dan akupun mendatangi wanita itu untuk memastikan dugaanku,

“asallamualakim”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab wanita itu sambil melihatku,

“mbak ini mbak Arumi kan yang rumahnya di cempaka putih?”, tanyaku,

“iya mas, ehhh ini mas yang anterin saya kemaren itu ya, makasih banyak ya mas udah bantu saya dan memperbaiki motor saya”, ucapnya,

“tapi kenapa mas gak mau dibayar, kan memperbaiki motor nya lumayan mahal?”,

“gpp mbak membantu gak boleh setengah-setengah”,

“o iya mbak, disini ngapain?”, tanyaku,

“lagi ikut suami isi acara tausyah mas, sama nanti saya besok 4 hari jadi salah satu pengajar dan pembicara untuk acara pesantren kilat buat para wanita di desa ini, mas sendiri lagi apa disini?”,

“lagi dinas mbak di markas AD dekat sini”,

“ohh mas nya angkatan toh, balik ke mess dong malam ini?”,

“enggak mbak kami sewa rumah di desa ini, kalau mbak tinggal dimana?”,

“kami rombongan tinggal di rumah samping rumah pak lurah lumayan mas kamar 3 bisa berbagi, kalau suami besok sudah harus ke bandung karena isi acara lain disana”, jelas nya,

“mbaknya sekarang mau kemana?, kok sendirian”,

“itu tadi di panggil untuk ambil makanan karena sudah matang, mas nya sudah makan, yuk makan bareng”, ajaknya,

“makasih mbak, tadi sudah makan, ya sudah dilanjut aja, aku permisi dulu balik kerumah untuk istirahat”,

“iya mas, o iya mas boleh minta no hp nya, kemaren hp saya jatoh ke air dan rusak jadi no nya hilang”,

“ohh gpp mbak, ini no nya ya”, sambil kuberikan no hp ku dan kamipun berpamitan,

“assalamualaikum”, salam ku,

waalaikumussalam”, jawab mbak Arumi,

Akupun balik menuju rumah untuk beristirahat,

Besok pagi kamipun bangun dan berkumpul di ruang tamu untuk minum kopi dan makan goreng pisang yang sudah aku beli di warung the ambar,

“jadi besok rencananya gimana bang”, tanya toro,

“kamu toro dan dimas, kalian berdua besok jemput dan amankan target yang sudah kau incar, bawa ke rumah yang di daerah kota atur supaya tidak ada orang yang tau, juga ajak sekalian anak buah kita yang di percaya untuk membantu kalian menjaga mereka di rumah itu”, jelas ku,

“baik bang”, kata mereka,

“kalau aku dan dion besok akan ke kantor bupati, aku sudah tanya sama orang kita di sana bahwa besok sekitar jam 10 – 12 siang dia bebas ada dikantor tidak ada kegiatan”, jelas ku lagi,

“apa yang akan abang bawa kesana?”, tanya toro,

“seperti biasa aku akan bergerak setelah mendengar kabar dari kalian, kirim foto dan video mereka setelah sudah sampai di rumah”,

“tapi kalau tidak berhasil dan terjadi perlawanan bang?”, tanya toro lagi,

“kaya orang baru aja kau toro, kita bereskan dan tinggalkan tkp segera jangan ada jejak, walaupun ketauan komandan sudah siap untuk backup personil bila terjadi perlawanan, semua sudah siap”,

“mangkanya komandan suruh kita bereskan secara diam-diam dan senyap dia tidak mau terjadi peperangan hanya gara-gara ini, kalian tau sebentar lagi beliau pensiun tidak mau merusak namanya”, jelasku panjang lebar,

“siap bang”, ucap mereka,

“ya sudah kalian siapkan rumah di kota dan sudah ada mobil disana biar mobil yang ini aku dan dion yang bawa, segala perlengkapan sudah ada disana, biar yang di mobil ini aku dan dion yang pakai”,

“ok bang, nanti siang aku dan toro meluncur kesana”, ucap dimas,

Setelah itu aku siap-siap untuk lari pagi karena belum terlalu siang untuk menjaga stamina, akupun berlari mengelilingi jalan desa dan perkebunan yang ada didesa ini, dan di tengah jalan akupun bertemu lagi dengan Arumi,


“assalamualaikum”, salam ku,

waalaikumussalam”, jawab mbak Arumi,

“lari pagi juga mbak?”,

“iya jaga stamina mas biar sehat, jangan panggil mbak panggil arumi aja”,

“iya mbak eh arumi, sendiri aja yang lain mana?”,

“lagi masak sambil buat persiapan untuk tar siang pesantren kilat mas, mas juga sendirian aja?”,

“iya biasanya sendiri rum”, arumi masih mau lari biar di temenin?”,

“masih mas, boleh, yuk lari kesana ke arah kebun”,

Kamipun berlari bersama mengitari kebun teh, 30 menit kami berlari kamipun beristirahat sebentar di sebuah saung kecil tempat istirahat pekerja pemanen pucuk teh,

“istirahat dulu rum”,

“iya mas, lumayan capek ya lari naik dan turun perkebunan”,

“minum dulu rum”, kuberikan minum yang kubawa dari rumah tadi,

“makasih ya mas”,

Aku terkesima melihat arumi minum, arumi terlihat cantik hari ini dengan baju lari yang agak ketat dibalut jilbab dikepalanya,

“mas kok ngeliatin arumi kaya gitu”,

“eh,, ehh, maaf rum kalau mas lancang udah liat kamu”,

“gpp mas santai aja arumi gak marah kok, kan Cuma melihat asal gak diapa-apain ya mas, hihihihi”, candanya,

Hahahaha,, dan kamipun tertawa,

“mas kok masih liatin arumi terus”, ucapnya karena aku masih terpaku melihatnya,

“maaf rum kalo mas lancang tapi itu di baju kamu basah dibagian dadanya”, jelasku,

Arumi pun melihatnya dan langsung menutup dadanya,

“arrggggg,,,, tutup matanya mas jangan liat sini”,

“kenapa emangnya rum?”, tanyaku bingung,

“ini air asiku sudah penuh mangkanya rembes keluar mas, aku lupa untuk dikasih double kain jadinya rembes”,

“emangnya bisa rembes ya rum”,

“bisalah mas, kalau sudah penuh dia pasti keluar sendiri, kalau gak dikeluarin jadi sakit akunya bisa demam”,

“ya udah rum dikeluarin aja”, ucapku dengan polos, dan arumi memelototiku,

“keluarin disini?, enak mas bisa liat, hihihihi”, ujarnya sambil bercanda,

“ya sudah yuk kita balik aja, kasihan tar kelamaan kamu jadi sakit lagi”, ajakku,

“iya mas”, ucapnya sambil berjalan pulang,

Di tengah jalan arumi terpeleset dan kakinya terkilir, akupun menghampirinya untuk mengecek keadaannya,

“gpp rum, sini mas liat kakinya, maaf ya rum mas pegang”,

“gpp mas”, jawabnya sambil meringis menahan sakit,

akupun mengangkat kakinya sedikit dan mengurut bagian yang terkilir supaya jangan terlalu parah nantinya,

“sudah enakan rum, coba dibawa jalan”, akupun membantunya berdiri

Arumi mencoba berjalan tapi belom bisa karena masih sakit dan hampir terjatuh lagi, akupun menangkap badannya dan memeluknya supaya tidak jatuh,

“maaf ya rum, mas gak bermaksud”, ucapku sambil melepaskan pelukannku dan langsung memapahnya,

“gpp mas”, ucapnya sambil kulihat dia malu dan menunduk mukanya,

“jalannya dipapah apa mau mas gendong di belakang rum”, tawarku,

“dipapah aja mas, kalo di gendong keenakan mas nya”, ujarnya

Hahahahaha,, tawa kami berdua, kami melanjutkan berjalan sambil memapah arumi,

“rum, bajunya tambah basah tuh”,

“mas jangan diliatin terus, malu akunya, matanya dijaga”, sambil mencubit pinggangku,

“hehehehehe,,,, maaf rum habisnya mas heran aja bisa ya sampai basah banget kaya gitu gara-gara asi tumpah”,

Dicubitnya lagi pinggangku, dan akupun tertawa,

“mas, di gendong aja aku udah gak kuat, kakiku rasanya tambah sakit”,

“ya udah sini naik kepunggung mas”, sambil aku jongkok,

arumipun naik kepunggungku dan melingkarkan tangannya ke leherku, dan akupun mulai jalan sambil menggendong arumi,

“kok tambah basah ya rum, punggung mas basah, hihihihi”, ucapku sambil bercanda,

“terus ya godain terus, udah tau kaki arumi sakit dan juga yang diatas sakit masih aja di goda”, ucapnya sambil menjewer telingaku,

“hahahaha,, yang diatas itu yang mana yang sakit rum?”, celotehku dengan beraninya,

“ini nih yang sakit”, sambil menjewer kedua telingaku,

“ampun rum, tapi kalau gak di keluarin sakit banget ya”,

“iya lah ini aja rasanya udah sakit dan ngilu payudara nya”, dia sudah bisa lepas bicaranya,

“kan anaknya gak ada, nanti di taro dimana?”,

“di pompa di taruh di botol susu mas buat disimpan di frezzer”,

“dipompanya pake tangan ya rum”,

“kadang mas kalo lupa bawa pompa nya, kenapa tanya-tanya?”,

“sini mas bantuin mompa”, ujarku tambah berani,

“huuu enak di mas nya”, sambil kembali di jewer nya telingaku,

“makasih ya mas, dua kali mas udah nolongin aku disaat kecelakaan”, ucapnya sambil memelukku dengan erat dan menaruh kepalanya dipundakku,

“iya rum sama-sama, tapi kok kamu bisa langsung bisa begini sama mas, kan mas baru ketemu sama arumi”, tanyaku,

“gpp arumi ngerasa mas nya orangnya baik mangkanya arumi nyaman sama mas”, jawabnya,

“masa sih, mas nya orangnya jahat lu sebenarnya”,

“masa”, jawabnya sambil di cubitnya pinggangku yang sebelah kanan,

Hahahaha, kami tertawa lagi,

“kamu gak takut suami mu tau istrinya yang cantik dan baik ini mas gendong?”,

“gak, kan dia udah ke bandung pagi tadi, hihihihi, lagian kalau tau pun biarin aja mas, orang suamiku juga masa bodo sama aku”, jawabnya,

“maaf ya mas jadi tau hubungan kalian”,

“gpp mas santai aja”, sambil kembali dipeluknya badanku dengan erat,

“mas udah punya anak?”,

“belum rum, doain ya biar cepet dapet kaya kamu”,

“amin, arum doain ya, sama jangan sia-siain istrinya ya”,

“ya,, ada yang curhat nih”,

Ahhhh,,,, di jewernya telingaku lagi dengan keras,

“orang dibilangin juga, cowok semua sama nih”,

“ampun rum, iya mas akan jaga istri mas dengan baik”,

“gitu dong, jadi laki harus bertanggung jawab dan sayang keluarga”,

“harus itu”, hahahaha,

Di perjalanan kami berdua ngobrol dengan asiknya sampai hampir sampai di dekat rumah singgah arumi, lalu aku menurunkan dia dan mulai memapahnya takut kalo ada yang lihat nanti jadi fitnah,

“akhirnya sampai juga, mau dipapah sampai dalam gak rum?”,

“boleh mas”,

akupun memapah arumi ke dalam rumah dan mendudukinya di kursi yang ada diruang tamu, akupun membantunya membuka sepatu yang dipakainya dan melihat kakinya sudah agak membiru akibat terkilir tadi,

“dapurnya dimana rum, mas mau ambil air dingin buat kompres lukamu biar agak mendingan”,

“di belakang mas”,

“kok sepi pada kemana?”,

“sudah jalan mungkin mereka mas untuk ngajar, arumi udah wa mereka bahwa hari ini arumi kena musibah, kalau kuat bisa kesana kalo gak istirahat dulu hari ini”, jelasnya,

Aku langsung kebelakang untuk mencari air dan kain untuk ngompres kaki arumi lalu kembali keruang tamu, aku mulai mengompres kaki nya dengan air dingin dan mulai sambil mengurut-urut kecil di bagian yang terkilir,

“auuuu,,, aduuhhh,,, pelan mas sakit”,

“tahan ya, biar bisa jalan besok walau masih pincang dikit”,

30 menit aku mengurut kakinya dan terlihat luka lebamnya berkurang dan rasa sakit yang dirasakan arumi sudah berkurang,

“kami gak mandi atau ganti baju rum?, itu bajunya basah semua di depan”,

“maunya mas tapi masih susah jalan, mana gak ada yang bantuin buat ke kamar mandi lagi”,

“sini mas yang papah aja ke kamar mandi, kamu mandi duduk di kursi plastik yang di meja makan”,

“gak ah tar ngerepotin mas”,

“kalo yang ini gak lah, menolong jangan tanggung-tanggung hihihihi”, godaku,

“jangan macem-macem ya”,

“gak lah rum, satu macem aja liat kamu mandi, hahahaha”, candaku lagi,

Di cubitnya lagi pinggangku dengan keras,

“coba aja kalau berani”,

“ampun-ampun rum, hehehe”,

“mas tolong ambilin koperku yang dikamar itu dong, yang warna abu-abu ya mas”,

“ok rum”, lalu akupun mengambil koper arumi dan menaruhnya di atas meja tamu dan membukanya,

Arumi lalu mengambil baju ganti dan dalaman yang akan dipakainya, juga alat perasan susu nya, namun dia tidak menemukan plastik untuk menampung asinya,

“yah, plastiknya kebawa di dalam koper suamiku, sayang dong asiku kebuang”, ucapnya dan kulihat dia agak sedih,

“pakai kantong plastik yang lain gak bisa rum?”,

“gak bisa mas, itu plastik khusus biar asinya gak rusak”,

“ya sudah memang jalannya udah begitu rum, yang penting kamu semangat aja 4 hari ini biar pas pulang dari sini mudah-mudahan asinya tambah banyak”, ucapku,

“iya si mas, tapi kan sayang kebuang ihhh kesel deh”,

“ya udah sini biar mas yang minum biar gak sayang kebuang”,

“emangnya mas mau apa?, kan gak ada rasanya gitu”,

“mau lah asal minum nya langsung dari pabriknya, hahahahaha,,, ujarku sambil bercanda,

“maunya mas itu”, sambil dijitaknya kepalaku,

Hahahaha,, akupun tertawa melihat kelakuan arumi,

“ya udah yuk mas anterin kamu ke kamar mandi biar bersih badannya tar mas urut dan kasih perban sementara kakinya, biar enakan besok”,

“iya mas ayok”,

Akupun memapah arumi masuk kedalam kamar mandi dan mendudukkan dia di bangku plastik yang sudah kusiapkan, dan kutinggalkan dia untuk mandi, 20 menit aku mendengar panggilan arumi dari kamar mandi dan akupun langsung kesana,

“sudah mandinya rum?”,

“sudah mas, tolong bantu papah mas”,

“kok kamu gak pake jilbab rum?”, terlihat rambut lurus warna hitam arumi yang sebahu membuat terlihat tambah cantik,

“tadi lupa bawa mas”,

“mas,,, mass,,, massss”,

“o iya rum, maaf ya”, lalu aku mulai memapah dia keluar kamar mandi,

“mikirin apa sih mas, kok dipanggilin gak nyaut, hihihihi”,

“tadi bis lihat bidadari di kamar mandi, jadinya tersirep pandangan mas”,

“bisa aja, bilang aja mas terkesima sama kecantikan arumi ya, hihihihi”, sambil dicubitnya pinggangku,

“hahahahaha, iya rum, tambah cantik tanpa jilbab, hehehe”,

“ya udah ini mau di rebahin dimana?, dikamar aja ya biar bisa langsung istirahat”,

“boleh mas”,

Akupun langsung membawanya ke kamar dan merebahkan di atas kasur, aku keluar untuk mengambil minyak sayur dan minyak angin untuk mengurut kaki arumi,

Akupun mulai mengurut lagi kakinya dengan sedikit keras yang membuat arumi menahan sakit, tapi aku bilang untuk ditahan supaya besok dia bisa berjalan lagi, dan kupakaikan perban pergelangan kakinya agak kalau jalan tidak terlalu sakit,

“dah selesai, mas pamit ya rum, gak enak dah lama kita berdua disini takut nanti ada yang liat”,

“makasih banyak ya mas romi dah bantuin dan temanin arumi”,

“sama-sama rum”,

“tar lanjut wa an ya mas, tapi gak dimarahin istri kan?”

“gak rum aman, wa aja kalo mau ngobrol ya”

“iya mas”,

“ya udah mas pamit ya,
assalamualaikum”, salam ku,

waalaikumussalam”, jawab arumi,

Akupun langsung pulang kerumah untuk mandi dan beristirahat agar sore nanti bisa siap-siap untuk misi besok, sampai dirumah akupun langsung mandi dan beristirahat di kamar, pas mau tidur aku mendapatkan notifikasi chat wa masuk ke hp dan kubuka yang ternyata dari arumi,

“makasih banyak ya mas yang baik hati”, sambil di tambahkan emot peluk dan cium

“sama-sama rum” dan kutambahkan juga emot peluk dan cium,

Lalu akupun tidur siang karena tidak ada hal lain yang kukerjakan, sore aku bangun teman-temanku sudah berkumpul di ruang tamu,

“bagaimana persiapan untuk besok?”,

“beres bang, orang kita di kantor bupati bilang bupati ada dikantor jam 9 – 12 siang dia gak ada agenda keluar kantor”, jawab dimas,

“bagus, dan kau toro gimana besok udah siap untuk culik kedua target kita?”,

“semua sudah disiapkan bang, orang kita sudah di kondisikan di daerah penculikan takut ada yang menggagalkan”, jawab toro,

“bagus, dan kau dion gimana dengan perlengkapan yang akan kita gunakan besok udah ready?”,

“sudah bang sudah kuletakkan di dua mobil”,

“ok jadi besok aku dan dion yang akan ke kantor bupati, dimas dan toro yang menculik target, jangan sampai gagal, kuncinya di mereka”,

“rumah bupati sudah di kondisikan?”,

“sudah bang, orang kita sudah disana tinggal tunggu perintah baru dijalankan”,

“ok bagus, sekarang mari cari makan dah lapar aku, hahaha”, ujarku,

Lalu kami berempatpun pergi mencari makanan, di tengah jalan istriku naila menelepon,

Kriiinnnnggg,,, kriiinnnnggg,,,, krriinnnnnnggg,,,,


“asallamualakim”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab istriku,

“apa kabar bunda?”,

“apa kabar - apa kabar, udah lupa sama istri sendiri, 2 hari pergi gak ada kabarnya, asik ya disana sampe lupa sama bunda”, marah istriku,

“maaf bunda, ayah lagi prepare dinas disini, duhhh kangennya ayah di omelin bunda, ayah kangen sayang”,

“bunda juga kangen sama ayah, sebelllllll awas aja balik jakarta bunda setrap tidur diluar”,

“jangan lah bunda, ayah minta maaf ya sayang”,

“gak mau, minta cium dulu baru dimaafin”,

“muuuuuuaaaacccchhhhhhhhhhh, love u sayang”,

“love u tu ayah, muuuuuaaaccccchhhhh”,

“ayah lagi dimana?”,

“lagi cari makan bun, bunda dimana sekarang?”,

“lagi di mall sendirian, lagi cari ATK yah buat perlengkapan dagangan online bunda”,

“yang semangat ya sayang”,

“sebenarnya ada yang mau bunda bilang sama ayah, tapi ayah jangan marah sama bunda ya?”,

“apa bun?”,

“tadi bunda gak sengaja ketemu sama bang doni di mall sini, dia mau ajak bunda karaokean sama jalan-jalan sore yah, mangkanya bunda telepon ayah mau minta ijin sama ayah”,

“ya udah bunda jalan aja gpp, bila perlu bunda realisasikan yang kemaren, mang gak mau apa beneran ngewe daripada vcs an doang”,

“emang ayah ijinin apa?”,

“ayah ijinin sayang, tapi jangan lupa di videoin ya, kalo bisa online ya sayang biar ayah bisa liat”,

“iya yah kalo menuju kesana bunda kasih tau ya, ya udah hati-hati dinas nya ya ayah sayang, muuuuaaaacccchhh, love u”,

“love you to bunda”,

“asallamualakim”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab istriku,

Setelah kami makan, kami mengitari tempat tkp kami besok untuk melihat kondisi medan yang akan kami hadapi besok, lalu kembali ke rumah untuk beristirahat karena aku mendapat kabar dari istriku bahwa iya sudah pulang ke rumah karena dia dan doni tidak jadi karaoke karena doni dipanggil oleh bosnya, tapi mereka janji ketemuan 2 hari lagi untuk jalan-jalan,

Pagi kami bangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan misi penting hari ini,

“ingat jangan sampai membunuh, tujuan kita hanya untuk merubah keputusan bupati, tapi kalau kondisi sangat tidak memungkinkan kalian bunuh saja jangan sungkan yang penting jangan tertangkap”,

“siap bang”, jawab mereka bertiga,

“ok kami pergi dulu ya bang, TO 1 biasa sampai tempat jam 7.20 sekarang sudah jam 6.30”,

“ok hati-hati, bawa peredam kan?”,

“bawa bang”,

“ok, kami jalan jam 9 ke kantor bupati, sambil menunggu kabar dari kalian”,

Akhirnya toro dan dimas pun berangkat untuk kesekolah anak bupati untuk menculik putri nya yang masih kelas 2 smp, dan langsung menuju ke usaha istrinya untuk menculik istri bupati,

Jam 9 pagi kamipun berangkat menuju ke kantor bupati,

Krinnggggg,,, krinnggggg,,, kriiinggggg,,,

“hallo gimana toro?”,

“berhasil bang walaupun tadi pas menculik target 2 ada sedikit perlawanan dari driver dan warga, tapi aku kasih tembakan peringatan dan berhasil bisa melarikan diri, dan sudah menuju ke rumah persembunyian”,

“bagus sekarang, kalian siap untuk online video mereka untuk abang kasih tau ke bapak bupati”,

“baik bang”,

Akhirnya kami sudah sampai di kantor bupati dan langsung menuju ke lobby untuk bertemu karena sudah diatur oleh orang dalam kami, aku dan dion pun sudah masuk ke ruangan bupati dan mengobrol di meja kerjanya,

“selamat pagi pak, maaf kalau kami datang pagi-pagi ke tempat bapak”,

“tidak apa-apa pak, bapak ini namanya siapa dan ada keperluan apa bertemu dengan saya”, tanya bapak bupati,

“perkenalkan nama saya Kurniawan”, sambil berjabat tangan,

“Bambang Rahmadi” ucapnya memperkenalkan dirinya juga,

“kedatangan kami berdua disini karena masalah aset dari paguyuban purna darma yang ada di beberapa wilayah di sumedang kondisinya sudah tersegel, dan dari info yang kami dapatkan bahwa bapak yang menyuruh untuk menyegelnya”, jelas ku,

“betul saya yang menyegelnya pak kurniawan karna saya pikir porsi yang didapatkan oleh pemda sangat sedikit hanya 10% kalau mau dibuka minimal harus 20% karena untuk kesejahteraan warga kami”, ucapnya,

“kesejahteraan warga atau kesejahteraan untuk bapak?”, tanyaku,

“hati-hati pak kurniawan dalam berucap, itu bisa saya bawa ke ranah hukum karena bisa mencemarkan nama baik saya”,

“bukan saya asal ucap pak bambang, selama saya mengurus paguyuban itu sudah ada klasual pembagian hasil yang sudah ditandatangani oleh semua pihak karena setengah lahan itu adalah tanah angkatan darat mangkanya kami dipangkalan dipercaya pemerintah dan pemda terdahulu untuk mengelolanya”,

“Tapi hasil yang di dapatkan oleh pemda sangat kecil pak kurniawan”,

“Kami rasa sudah cukup karena pemda tidak melakukan apapun dalam urusan lahan tersebut”,

“kami saja hanya dapat 20% padahal itu dilahan kami, mangkanya kemaren sudah di sepakati oleh pemerintah, angkatan darat, dan para sesepuh adat serta perwakilan rakyat bahwa pembagian itu terjadi 40% untuk pemerintah karena mereka yang memegang kontak karya, 30% untuk warga karena warga yang bekerja dan mengusahakannya, 20% untuk angkatan darat karena sebagai pengawas dan pemilik sebagian lahan, dan 10% untuk pemda karena pemangku pimpinan daerah lahan itu berada”,

“tapi kami bisa memperbaharui kontrak tersebut karena cacat administrasi”, ucapnya,

“kami ini ditujukan instansi yang bapak pimpin atau untuk diri bapak sendiri”, sindirku,

“sekali lagi pak kurniawan saya bilang hati-hati dalam berbicara”,

“bapak sendiri tidak berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan”, ejekku lagi,

“maksud pak kurniawan?”,

“sekarang begini saja pak, bapak lihat tap yang saya kasih lihat kebapak ini”, sambil aku letakkan tap yang aku bawa dan meletakkannya diatas meja menghadap dia”,

“untuk apa aku melihat itu?”,

“bapak pikir saya bodoh dengan adanya cctv yang bisa merekan gambar dan suara yang ada di ruangan ini, posisi nego akan berat ke bapak”, ucapku,

Lalu aku perlihatkan tulisan yang ada di dalam tab tersebut,

“dalam waktu 3 jam dari sekarang tidak dibuka segel yang terpasang, maka bapak pilih kasus korupsi bapak yang akan kami usut atau keluarga bapak yang akan kami hilangkan?”,

“emangnya kalian bisa mengancam saya?”,

Akupun tersenyum dan kembali menunjukkan tulisan di dalam tab itu ke beliau,

“kami tidak main-main dalam berucap pak bambang, apa yang sudah terucap pasti akan kami laksanakan”,

“saya akan melaporkan ini ke polisi”,

“silahkan pak bambang, selain bapak tidak ada bukti keterlibatan kami, kami pastikan bahwa anak dan istri bapak akan di temukan dalam keadaan yang sudah meninggal, bagaimana”, isi tulisan itu lagi,

Aku melihat raut wajah beliau menjadi takut dan khawatir, dalam pikiranku ternyata masih termasuk amatir beliau ini,

“bagaimana aku tau bahwa keluargaku ada di pihak kamu?”,

“silahkan bapak liat di dalam sini”, isi tulisan di tab,

Dan akupun menelepon dimas untuk bisa online vidio dan tersambung, terlihat istri dan anak beliau terikat di atas kursi meja makan dengan ditutup matanya dan disumpal mulutnya, pak bambang yang melihat itu menjadi sangat takut dan beliau melihatku,

“apakah kondisi mereka baik-baik saja?”,

“itu tergantung keputusan bapak pagi ini, bagaimana pak bambang, bapak mau menyetujui permintaan kami atau keluarga bapak akan kami lenyapkan ditambah bapak akan kami jebloskan kedalam penjara karena kami tau tindak korupsi yang bapak sudah lakukan di beberapa daerah di jawa dan sumatera”,

“baik, tapi saya mohon mereka di lepaskan dulu di tempat yang ramai baru akan saya copot dan membuat surat perjanjian kepada kalian supaya tidak mengganggu lahan tersebut”, pintanya,

“bapak pikir kami orang bodoh, lepas dulu segel nya dan bapak tandatangani surat perjanjiannya baru akan kami lepaskan anak dan istri bapak tanpa lecet dibadannya”, jelas tulisan yang ada di dalam tab,

Kemudian pak bambang menelepon anak buahnya untuk membuat surat perjanjian dengan segera supaya bisa ia tandatangani, dan anak buahnya membuat surat tersebut lalu memberikan nya kepada pak bambang dan menandatanganinya diatas materai lalu menyerahkan kepadaku,

“dan segelnya pak bambang?”,

Diapun menelepon lagi anak buahnya untuk datang ke ruangnya,

“tolong cabut semua segel yang terpasang di lahan paguyuban purna darma pastikan itu terlepas semua”, suruh dia ke anak buahnya,

“baik pak”,

“puas pak kurniawan, sekarang lepaskan istri dan anak saya”, pinta nya,

“akan saya lepaskan bila segel sudah terlepas semua, kami mohon pamit dan kami akan menunggu kabar dari pak bambang, ini nomor HP saya (no samaran)”, kamipun pergi menuju kepintu keluar,

“o iya saya lupa pak bambang satu lagi tentang keseriusan kami”,

Akupun kembali mendatangi meja pak bambang dan meletakkan tab di meja beliau dan menelepon vidio call dimas dan diangkatnya didalam vidio tersebut terlihat bahwa rumah pak bambang sedang terbakar hebat, pak bambang yang melihat itu menatapku dengan takut,

“ingat pak saya tunggu kabar dari bapak, jika bapak ingkar anak dan istri bapak akan bernasip sama seperti rumah bapak”,

“baa,,,baaaiikk pak kurniawan”,

“permisi pak, selamat pagi”, aku dan dion pun meninggalkan ruangnya menuju tempat parkir dan langsung meninggalkan kantor bupati menuju rumah singgah kami di desa,

Tuuutttt,,,, tuuttt,,,, tuuutttt,,,

“iya bang”, jawab toro,

“tunggu kabar dari abang ya nasib mereka dilepas atau di eksekusi”,

“baik bang”, lalu akupun menutup telepon,

“kita ke alun-alun cari makanan dulu dion sambil menunggu kabar dari dia, abang lapar dari pagi belum sarapan”,

“baik bang”, lalu kamipun menuju ke alun-alun untuk makan,

Sambil kami makan tidak lama masuk telepon dari pak bambang yang memberitahukan bahwa semua segel sudah terlepas dan memohon untuk melepaskan anak dan istrinya,

“tunggu 1 jam dari sekarang akan saya kasih tau dimana pak bambang bisa menjemput keluarga bapak”, dan telepon langsung kumatikan,

Tuuutttt,,,, tttuuuuuutttt,, tuuuutttt,,,

“hallo bang”, jawab dimas,

“tolong hubungi orang kita yang mengintai aset apak semua segel sudah terlepas?”,

“ok baik bang akan saya telepon”,

Kamipun kembali makan dan bersantai di alun-alun menunggu kabar dari dimas, dan dimas pun chat wa kepadaku bahwa sudah terlepas semua segel nya dan kubalas ok,

Tuuuuuttt,,,, tuuutttt,,,, tuuuuttt,,,

“hallo bang”, jawab toro,

“kalian bawa target 1 dan 2 ke alun-alun taruh di dalam mobil sewaan, abang dan dion sudah ada di alun-alun”, perintahku,

“baik bang”, dan akupun menutup teleponnya,

Alun-alun siang hari tidak terlalu ramai, ini merupakan keuntungan karena bisa leluasa melihat sekeliling dan bisa langsung kabur apabila terjadi hal yang tidak di inginkan,

30 menit kemudian aku melihat mobil yang kami sewa berhenti di ujung alun-alun yang sepi dan keluarlah toro, kemudian aku me wa dia supaya memutar dan menuju tempatku agar tidak terlihat mencurigakan oleh orang-orang,

“gimana toro, sudah didalam mereka?”,

“sudah bang duduk ditengah dengan tangan terikat dibelakang dan kubilang bahwa mobil sudah aku pasang peledak apabila macam-macam aku akan meledakkan mobil ini”,

“bagus”,

Tuuuuutttt,,,,tuuuutttt,,,tuuuuttt,,,

“hallo pak kurniawan”,

“halo pak bambang, ternyata bapak termasuk orang yang menepati janji ya, sekarang anak dan istri bapak sudah ada di alun-alun di dalam mobil avanza berwarna hitam dengan plat nomor z 1205 bab, datang jemput sendiri jangan libatkan polisi, apabila bapak macam-macam maka anak dan istri bapak akan saya ledakkan bersama dengan mobil avansa tersebut”, jelasku,

“baik pak, saya akan langsung menuju kesana”, dan akupun memutuskan telepon,

20 menit kemudian akupun melihat ada mobil honda accord mendekati mobil avanza tersebut dan kulihat pak bambang keluar dari mobil tersebut dan mengeluarkan istri dan anaknya dari dalam mobil tersebut dan meninggalkan alun-alun,

Tuuuutttt,,,,tuuuttt,,,,tuuuttt,,,

“hallo pak kurniawan”, jawab pak bambang,

“selamat sekarang bapak sudah berkumpul kembali bersama keluarga bapak, tapi ingat apabila bapak berulah dan berubah pikiran mengganggu kami, kami akan mencari dan membunuh bapak sekeluarga”, lalu akupun memutuskan telepon dan kubuang sim card nya,

Kamipun bersiap untuk pulang kerumah singgah namun ternyata ada seseorang yang menghalangi jalanku dan akupun sedikit terkejut dibuatnya,

“toro dan dion kalian duluan saja ke rumah, nanti abang nyusul ada urusan yang abang masih urus”, perintah ku,

“baik bang”, dan mereka pun meninggalkan alun-alun,

“ada urusan apa bang ucok di daerah sumedang ini?”,

“ayo naik, ngobrol di toga peak café aja, enak kopinya disitu”,

“ayo bang”, lalu aku naik kemobil bang ucok,

Sampai di toga peak café kamipun mencari tempat duduk yang menghadap pemandangan pegunungan yang indah, lalu memesan kopi kepada pelayan,

“sedang apa bang ucok disini?”,

“sedang ada kasus yang abang tangani dan itu ada di desa tempat tinggal sementaramu”, jawabnya,

“kau hebat juga ya menyelesaikan masalahnya, sama seperti mas mu, hahahaha”, ujarnya lagi,

“abang tau”, pantaslah abang masuk unit reserse”, ucapku sambil menyeruput kopi,

“tau, dari mulai pertama ketemu samamu di alun-alun desa malam kemaren pas ada pesta angklung”,

“pantaslah abang masuk unit reserse”, ucapku sambil menyeruput kopi,

“lalu, sudah selesaikah urusan lahan itu?”, tanyanya lagi,

“sudah bang, mudah-mudahan tidak adalagi masalah”,

“kapan kau balik ke jakarta?”,

“3 hari lagi bang, lapor ke barak dulu bang, ketemu komandan disana”, jawabku,

“abang sendiri siapa yang lagi di target di desa citengah?”,

“bukan masyarakat sini tapi beberapa pendatang dari jakarta yang sedang mengadakan acara di desa, beberapa sudah pergi ke bandung dan sisanya masih stay di desa citengah”, jelasnya,

“emangnya ada kasus apa bang?”, tanyaku

“kasusnya gak terlalu besar sebenarnya, menyangkut prostitusi online berkedok pengajian dan peredaran narkoba, yang sebagian pelakunya bekerja dan berkuliah di tempat mas mu mengajar”, jelas nya,

“mas raihan sudah tau bang?, dan bang ucok sudah tau siapa saja targetnya?”,

“mas mu belum tau dan sebagian abang sudah mengantongi siapa saja pelakunya, hanya abang belum tau siapa yang menggerakkan mereka, kalau tau abang bisa langsung menangkap mereka”,

“boleh kubantu bang?”,

“ini yang abang tunggu-tunggu dari mu tawaran bantuan hahahaha”,

“gini rom kamu kemaren bertemu dengan wanita ini kan?”, sambil menunjukkan foto yang ada di hp nya,

“iya bang, wanita ini tinggal di rumah sebelah rumahnya kepala desa, namanya Arumi, apakah dia salah satu target abang?”,

“bukan tapi orang dekatnya rom, dia adalah salah satu wanita yang dekat dengan salah satu target penting di jaringan ini, abang minta bantuan kamu untuk mendekati dia untuk bisa mendapatkan informasi orang terdekatnya tersebut, secara kan dia juga kayanya nyaman sama kamu hehehehe”, goda bang ucok,

“baik bang akan romi coba bantu abang untuk dapatkan info”,

“makasih ya rom, ini no abang kalau ada info kabari kesini ya”,

“ok bang”, jawabku,

“dan untuk mas mu nanti abang akan bicara seperti ini juga ke dia, karena info yang abang dapat di kampusnya banyak terdapat anggota mereka disana, mangkanya abang mau minta bantuan mas mu untuk pantau suasana disana sama anak buah abang”, jelasnya,

“tapi abang minta satu hal, kau dekat arumi jangan sampai terlalu jauh ya, kasihan dengan istrimu nanti kalau kalian bermain hati, ingat batasannya”,

“iya bang, makasih dengan nasehatnya, sampai kapan abang disini?”, tanyaku,

“sampai rombongan arumi semua balik kejakarta abang tetap akan pantau mereka, sekarang anak buah abang masih stay di citengah untuk memantau mereka”, jawabnya,

Di tengah obrolan kami ada telepon masuk,

Kriiingggg,,, kriinngggg,,,

“ya hallo dan”,

“gimana kabarnya disana rom?”,

“masalah teratasi dan, tapi aku mau lihat dulu 3 hari kedepan apakah pak bambang akan memegang janjinya atau melanggarnya”,

“bagus, aku percaya sama kamu rom, kalau ada masalah segera lapor ya”,

“baik ndan”,

“seperti biasa bonus tambahanmu sudah dikirimkan ke rekeningmu, ajak istrimu jalan-jalan ya, habis ini aku kasih kamu 3 hari libur lalu balik kemarkas pusat ya”,

“makasih banyak ya ndan, sampai ketemu di markas ndan minggu depan”,

“ok, saya pamit ya rom”,

“baik dan”, dan telepon pun di tutup,

“kamu harus lebih hati-hati ya rom dalam mengurusi hal seperti ini, karena ini penuh dengan resiko apalagi kalau tidak salah komandanmu itu akan segera pensiun kan?”,

“darimana abang tau?”, tanyaku,

“adalah dari rumput yang bergoyang hahahaha”,

“yang penting kamu lebih berhati-hati ya, pergantian komandan biasanya dia akan menggantikan yang sudah ada, ini urusan uang orang pasti akan berubah rom”,

“baik bang, akupun juga capek mas ngurusin hal seperti ini, mangkanya aku mengincar wadan di markas bandung untuk jadi batu loncatan stay di markas pusat bang”,

“kalau kau ada masalah call abang ya, saling bantu kita ya, kita kan sudah seperti keluarga jadi harus saling menjaga”,

“baik bang”, lalu kamipun lanjut meminum kopi sambil menikmati pemandangan sore yang indah,

tidak terasa sudah jam 6.30 sore kami mengobrol di café dan abang ucok pun mengantarku sampai ke rumah singgah yang kutempati,

“makasih tumpangannya ya bang”,

“sama-sama rom, ingat tugasmu ya, abang minta tolong sama mu”,

“beres bang”, lalu bang ucokpun pergi meninggalkan ku,

Sampai dirumah akupun mandi dan duduk santai diruang tamu dengan teman-temanku,

“kapan kalian kembali ke jakarta?”,

“aku dan toro besok baliknya bang, karena akan langsung ke serang banten karena ada dinas disana”, jawab dion,

“kalau aku besok lusa bang, ada urusan dikit di desa cisoka lalu balik dari sana”, jelas nya,

“ok baik, berarti kalian malam ini terakhir disini, uang bonus nanti abang kirim ke rekening kalian masing-masing ya”, ucapku,

“baik bang”, jawab mereka bertiga dan kamipun keluar untuk berkeliling menikmati malam sehabis melaksanakan tugas yang alhamdullilah tidak terjadi baku tembak,

Bersambung,
 
Doni.jpg

Dion

=================================

Lanjutan,

Part 12, Penyelamatan Clara dan Petualangan Naila

Pov Raihan,

Kamis pagi jam 10.30 seperti biasa aku masih mengajar di sma 30 untuk mengajar bahasa arab, sedang kegiatan mengajar tiba-tiba hp ku bergetar karena selama mengajar aku memang membuat pengaturan getar agar tidak menganggu proses mengajar,

Drrttttt,,, drrrttttt,,, drrrrttttttt,,, lalu aku keluar kelas untuk mengangkat teleponnya,

“Assalamualaikum”, sapaku,

“selamat siang bang”, jawab ucok disana,

“ada kabar apa kau cok menjelang siang ini kau meneleponku?”,

“bang jam 3 sore ini ada waktu gak?, istriku Aurelia ingin ketemu sama kau bang untuk bahas masalah yang kemaren”, jawabnya,

“ada cok, kebetulan hari ini aku gak ada ngajar di kampus dan kebetulan aulia minta tolong untuk mencarikan atk dan kertas di gramedia”, ucap ku,

“ya sudah bang ketemuan aja di mall MKG aja gimana sekalian abang bisa ke gramedia nanti biar ku kabari aurel”,

“ok cok, siap jam 3 ketemu disana, kau infokan saja ya ketemunya dimana”,

“ok bang, mudah-mudahan berhasil ya”,

Akupun mematikan hp ku dan kembali kedalam kelas untuk mengajar, jam 1 selesai mengajar aku langsung menuju ke mall MKG untuk membeli keperluan istriku dalam bekerja,

Sampai di mall aku langsung menuju ke arah gramedia untuk mencari atk, 30 menit sudah mengelilingi dan mengambil apa yang mau di beli akupun bertemu dengan naila di gramed,

“doooorrrrrrr,,,, istri kedua mas”, ucapku mengagetkan naila,

“ehhh,,,, suami ke dua ade”, jawabnya sambil tertawa,

“lagi ngapain de?”,

“lagi mau beli kertas, selotip, sama spidol mas kemaren habis, buat jualan online nai, mas beli apa disini”,

“ini keperluan kerja kakak mu, kan dia udah mulai kerja bareng pak haji”,

“o iya ya, mudah-mudahan lancar terus fee nya dapet nya gede biar bisa jalan-jalan lagi, hehehe”,

“amin, doain aja ya de, biar bisa kita pesta kaya kemaren lagi ya”, godaku,

“ihhh mas kalo itu mah ngapain jauh-jauh mending dirumah aja yuk, hahaha”, jawabnya sambil tertawa,

“iya juga ya hahaha”,

“yuk kita selesaikan belanja kita”, ajak ku,

“habis belanja mau kemana lagi nai?”,

“mau ketemu orang mas, temen online ngajakin ketemuan disini, mas romi juga dah tau mas karena nai udah minta ijin”, jawab nya,

“ohh,, pasti ganteng ya nai, ayo gantengan siapa dia atau suamimu?”,

“hahahaha, pasti gantengan suami-suaminya nai lah, tapi penasaran aja sama dia karena kenal hanya VC an aja”,

“ayo dah ngapain aja sama dia VC an nya?”,

“ihhh suamiku yang satu ini kepo ya, udah ngapain aja ya, hahaha”,

“jiah dia malah ketawa, hahahaha”,

“nai sama dia udah VC sex mas, itu juga atas maunya mas romi,, hufftttt abang sama adek sama aja penyakitnya, hahahaha”,

“gak tau nai, nafsu aja liat istri kalo di ganggu orang lain, bisa berlipat-lipat rasanya, hehehe”,

“iya, awas aja nanti kalo istrinya ketagihan dan lupa sama suaminya”,

“emangnya kamu mau ninggalin suami-suamimu ini?, yakin mau pindah kelain hati?”, tanyaku sambil menaik turunkan alisku menggodanya,

“ya enggaklah mas, udah ganteng, sayang sama keluarga ditambah sangat bisa memuaskan di tempat tidur ngapain pindah kelain hati”, jawabnya sambil memeluk tanganku dan aku mencium kepalanya,

Hahahahaha, dan kamipun tertawa bersama,

“tapi mas yakin nih kamu pasti di surum romi ketemuan sama laki-laki ini untuk lebih dari ketemuan kan?”,

“ihh kok mas tau sih”,

“kan kata kamu mas ini sama kaya romi otak dan kelakuannya”,

“iya mas tadinya mau jalan-jalan biasa pinginnya, tapi mas romi bilang gak apa-apa kalau nai dan doni melakukan sex betulan jangan VC an aja, tapi syaratnya harus diliat langsung sama mas romi lewat HP”, ucap naila,

“ohh nama cowok itu doni ya, tapi mas juga mau dong liat kamu live sama doni”, pintaku sambil memainkan bibirku,

“boleh aja tar aku live di depan kedua suamiku ini, tapi jujur sebenarnya nai masih takut untuk langsung sex sama doni mas”,

“kalo kamu takut ya bertahap aja, bikin suasananya jangan terpaksa tapi romantis biar kesannya dua-duanya kepengen”, ujarku sambil menggoda naila,

“iya mas, nah mas sendiri nanti habis dari sini langsung pulang?”,

“gak nai, mas mau ketemu seseorang dulu”,

“cowok atau cewek mas?”,

“istri temen mas nai”,

“waawww,, mau bicarain apa mas?”,

“ya udah mas jujur sama kamu ya, karena tadi kamu dah jujur sama mas”,

“mang kenapa mas?”,

“mas nanti ketemu sama istri temen sma mas dulu, mau ngobrolin tentang kesediaan mas untuk membantu mereka mendapatkan anak”,

“maksudnya membantu itu apa mas?, ngenalin mereka sama dokter ya”,

“bukan nai”,

“terus apaan dong mas?”,

“mas dimintain tolong untuk menggauli atau membuahi rahim istri temen mas biar hamil”,

“apaaaa,,, yang bener mas?”, tanya naila yang terkejut,

“bener nai”,

“mas udah ngomong sama kak aulia tentang hal ini?, soalnya ini berkaitan dengan anak loh mas bukan fantasi sex lagi”, ucapnya,

“sudah nai, kakakmu sudah merestuinya malah dia mau melihat aku main sama wanita itu”,

“hebat ya kak aulia, punya hati yang sangat baik, kalo nai mungkin akan berfikir panjang untuk memperbolehkan mas romi melakukan itu”,

“mas juga tadi gak mau nai, mangkanya mas tanya kakakmu dulu eh malah di restuin”,

“ya udah mas, jangan pernah jahat dan tinggalkan kak aulia ya mas dia wanita yang sangat baik buat mas”,

“pasti itu de, justru mas yang takut kalau kehilangan kakakmu”,

“ya udah satu lagi mas, nai juga liat ya mas main sama wanita itu, o iya namanya siapa mas?”,

“namanya Aurel nai”,

“pasti orangnya cantik ya mas”,

“di fotonya si cantik, ini mas mau ketemu sama orangnya jam 3 nanti”,

“ya udah yang semangat ya mas”,

“kamu juga ya yang semangat sama doni nya”, ujarku,

Hahahaha dan kamipun tertawa lagi berdua sembari lanjut untuk membeli apa yang akan kami beli, tidak lama ada chat wa masuk yang ternyata dari ucok yang memberi tahu bahwa istrinya sudah sampai di starbuck yang dilantai satu dengan memakai pakaian kerja berwarna hitam dan kujawab ok,

Setelah semua yang mau kubeli lengkap, akupun langsung membayarnya sekalian barang belanjaan naila lalu pamit kepadanya,

“nai mas duluan ya, aurel udah nungguin di starbuck bawah, terus doni udah dimana?”,

“ok mas, good luck ya mas, mas doni udah di tempat parkir ini mau janjian di pizza mau makan dulu katanya”, jawab naila,

“ok nai mas duluan ya”, sambil kupeluk dan kucium kepalanya dan meninggalkannya,

Sampai di starbuck akupun mencari aurel dimana, ternyata dia sudah duduk dipojok ruangan yang agak private mungkin supaya obrolan kita nanti tidak terdengar oleh orang lain, akupun memesan kopi lalu menghampirinya dan memperkenalkan diri,

“sore, kamu aurel ya, salam kenal saya raihan”, ujarku sambil menyerahkan tanganku untuk berjabat tangan,

“aurel”, jawabnya sambil tersenyum,

Aurel terlihat cantik dan badannya sangat proporsional dengan baju kerjanya terlihat pas dan berisi, akupun langsung duduk di depan nya,

“sudah lama sampainya?”,

“baru saja mas”,

“nah sekarang apa yang ingin aurel omongin dan tanyakan sama mas?”,

“hanya satu aja mas?”,

“apa itu?”,

“apa sebenarnya motif mas melakukan hal ini?”,

“gak ada motif nya, hanya murni untuk membantu suamimu ucok”,

“hanya itukah?”, tanyanya sambil melihatku dengan tajam,

“iya hanya itu gak ada yang lain”,

“bukannya untuk mendapatkan keuntungan karena keadaan rumah tangga kami yang seperti ini mangkanya mas menyetujui permintaan konyol suamiku”, ucapnya yang membuatku sedikit terkejut tapi kutahankan,

“untuk apa saya lakukan itu, banyak kok wanita di luar sana bisa saya dapatkan tapi saya tidak lakukan karena sudah ada istri saya yang bisa memuaskan saya lahir dan batin”,

“lalu tujuan mas sebenarnya itu apa melakukan ini semua, karena aku masih gak percaya dengan permintaan konyol suamiku itu”,

“yang tadi kusebutkan untuk membantu ucok dan rumah tangga kalian, asal aurel tau saya melakukan ini pun meminta ijin kepada istriku untuk mendapatkan restu darinya karena ini menyangkut dengan keturunan anak”, terangku dan aurel sedikit terkejut dengan perkataan ku itu,

“mas beneran meminta ijin istri mas?”,

“beneran, karena di dalam hubungan kami tidak ada kerahasiaan”, jawabku sambil meminum kopiku,

“tapi aku masih belum bisa mengerti mas kenapa bang ucok dan mas raihan mau melakukan hal itu”, ucap nya sambil tertunduk lesu,

“aurel, kalau kau berat untuk melakukan itu, satu saran mas lakukan hamil bohong-bohongan tutup sampai 9 bulan dan pas saatnya kamu melahirkan kamu dan ucok cari bayi merah yang ada di panti asuhan untuk dijadikan anak mu”, saranku kepadanya,

“itu sudah dipikirkan dan di utarakan bang ucok kepadaku, tapi dia bilang kalau dia pengen anak lahir dari rahimku walaupun bukan dari bibitnya, karna menurutnya itu bisa merangsang rahimku untuk mudah mendapatkan anak kedua karena sudah lahir anak pertama dari rahimku mas”, jelasnya kepadaku,

“tapi kutanyakan ke bang ucok gimana kalau tidak ada anak kedua nanti dan kau kemudian membenciku dan anak ini di kemudian hari”, jelasnya lagi,

“lalu jawab ucok apa aurel?”,

“dia jawab bahwa dia akan selalu mencintaiku dan anak ini walaupun nanti Tuhan tidak memberikan kami anak kedua dari bibit suamiku, aku yang mendengar itu menangis mas dengan besarnya cinta bang ucok kepadaku, mangkanya aku setuju melakukan ini karena cinta dan sayangku kepada suamiku”,

“tapi aurel takut mas raihan kalau nanti aurel ada rasa dan terikat dengan mas raihan karena anak ini”,

“jangan takut aurel, anggap saja mas ini sebagai pendonor bibit untukmu, bedanya donornya langsung bukan dari simpanan bibit, jujur kelak nanti kalau jadi, istriku aulia akan menganggap anak yang kau lahirkan nanti sebagai anaknya juga”, jelasku kepadanya,

“benar istri mas bilang gitu?”,

“iya aurel, kamu mau ngobrol sama istriku biar aku telepon dan bicara kepadamu”,

“gak mas, aurel percaya dengan mas, urel salut dan bangga dengan kebesaran hati istri mas raihan yang memperbolehkan suaminya melakukan hal ini”,

“dia memperbolehkan ini karena melihat besarnya cinta suamimu ucok kepadamu demi mempertahankan mu dan keluarga kecilnya dari raungan keluarga besarnya”, jelasku,

“makasih ya mas, aku sebenarnya siap untuk di ceraikan oleh bang ucok karena kasihan dengannya yang terus diteror oleh keluarganya untuk cepat mendapatkan keturunan, tapi dia marah kepadaku karena permintaanku itu, dia tidak akan melepaskan ku katanya karena bang ucok sangat cinta dan dia berkata pernikahan hanya dilakukan 1 kali dalam hidupnya karena aku masih hidup, kecuali kalau aku meningga baru dia akan menikah lagi”,

“makasih juga ya mas untuk istri mas yang sudah memberikan ijin nya kepada mas, aurel yakin sekarang bahwa mas itu orangnya baik dan bertanggung jawab”, ujarnya sambil tersenyum,

“yaudah jadi gimana aurel maunya?”,

“bang ucok sih sudah mengatur mas kalau kita sudah sepakat untuk melangsungkannya di jogja hari rabu minggu depan berangkatnya, karena minggu depan pas aku lagi subur mas”,

“waaahhh kaya honeymoon ya hahahaha”, ujarku sambil tertawa,

“iya mas, hehehe,, dan bang ucok sudah membook villa yang ada kolam private biar bisa bebas katanya kita disana”,

“sampai hari apa kita disana?”,

“sampai hari sabtu kita pulang mas, biar gak rame kata bang ucok”,

“ok aurel, atur aja ya, mas ikut aja, tar mas makan makanan sehat semoga jadi ya”,

“amin mas”, lalu kamipun minum kopi kami dan mengobrol dengan asiknya sambil bercanda,

Tidak terasa sudah 1.5 jam kami ngobrol dan akupun pamit kepada aurel,

“mas pamit pulang dulu ya rel, sudah sore”,

“iya mas, yuk pulang”,

“kamu di jemput sama ucok?”,

“iya mas ini aku udah wa dan ternyata bang ucok udah di lobby, abang mau ketemu?”,

“gak usah rel, nanti aja, gak enak bis ngobrol sama istrinya”,

Hahahaha, dan kamipun tertawa bersama,

“titip salam aja ya sama ucok”,

“iya bang”, ucapnya sambil kami perpelukan dan kulihat senyuman di mukanya,

Akupun langsung meninggalkannya menuju lobby untuk memesan taxi untuk pulang kerumah karena tadi aku kemall gak bawa motor tapi nebeng sama teman guru yang rumahnya searah mall,

Sambil menunggu giliran dapat taxi aku di datangi sebuah motor dan kulihat ternyata reno yang tersenyum kepadaku,

“sore mas, lagi nunggu taxi pulang ya?”,

“ehhh,, iya ren, kamu juga mau pulang?”,

“iya mas, bareng aja mas yuk, reno bawa helm 2 kok?”,

“yuk ren”,

Lalu akupun naik kemotornya sambil memangku belanjaanku menuju ke arah rumah kami, sampai di lampu merah kemayoran reno mendapat panggilan hp dari teman sma nya dulu,

Kriinnnngggg,,, krriiiiinngggg,,, kriiinnngggg,,,

“Assalamualaikum man”, sapa reno sambil me load speaker hpnya karena memakai helm,

“Wallaikumsalam”, jawab teman reno,

“ada apa man telepon?”,

“clara ren, gua liat di papah masuk hotel sama 2 orang cowok kayanya sempoyongan gitu”,

Reno dan aku yang mendengar perkataan teman reno kaget,

“di hotel mana man?”,

“Hotel Aryaduta Tugu tani ren, cepetan ren kayanya clara bakal diapa-apain di sini”,

“ya udah lu tunggu ya gua kesana, lu cari info dia ada dikamar berapa ya man”,

“siap ren gua tanya temen-temen yang kerja disini”,

Reno dan akupun langsung putar arah kearah senen menuju tugu tani ke hotel arya duta untuk menolong clara, sampai dihotel reno diarahkan menuju belakang ke tempat karyawan hotel dan hilman teman reno sudah menunggu disana,

“gimana man, lu dah tau di kamar berapa clara?”,

“udah ren, di suite bisnis kayanya didalam orang kaya ren”,

“ok, terus kita masuk dari mana man?”,

“masuk lewat lift karyawan aja ren, nih gua dah dipinjamin ID sama room kee nya sama manajer sini, tapi pesannya jangan sampe gaduh ya takut polisi nanti datang, di buat tenang ya”,

“kok lu bisa dapet man?”,

“manajer sini dulu anak buah bokap, sekarang dia kerja sini, bokap gua penyalur produk panganan laut ke hotel ini udah lama ren dan yang masukin manajer itu ya bokap gua”,

“ya udah ren yuk cepetan, takut kenapa-kenapa clara kalo kita kelamaan”,

“ok man, mas raihan kita bertiga gpp kan apa mau nunggu siapa lagi mas?”,

“kalian berani kan, kalo berani bertiga cukup”, jawabku dengan tatapan tegas ke mereka berdua,

“berani mas”, jawab mereka berdua,

“ini mas buat bekal kita diatas nanti”, diberinya batang besi paralon untuk kami pakai,

Lalu kami bertiga pun menuju lift karyawan menuju lantai dimana kamar suite bisnis berada, sampai dilantai yang dituju ternyata teman hilman sudah menunggu disana,

“di dalam ada 3 wanita dan 6 laki-laki man”,

“ok siap bro thank ya”,

“ini pakai buat tutupin kepala biar mereka gak kenalin kalian”, teman hilman kasih kain putih ke kami bertiga,

Kamipun bertiga memakainya dan menuju kamar tersebut, sampai didepan kamar reno pun membuka kamar tersebut dengan memakai kee card yang sudah didapatkan dan kamipun bertiga masuk kedalam,

Didalam kamar terdapat pemandangan yang sangat erotis, dimana ada satu wanita di sofa sedang di entot dari belakang sambil mengoral kontol pria di depannya, yang membuat aku kaget ternyata wanita tersebut adalah anggun, pekerja dibagian akademik kampus yang sehari-hari memakai busana muslimah dan terkenal alim dan sopan dikampus,

Di bagian tengah di kasur aku melihat ramdan sedang ngentot dengan gaya misionaris dan akupun terkaget karena dia melakukan itu dengan salah seorang teman clara yang bernama maya yang juga sama hari-hari biasa menggunakan pakaian muslimah,

Sedangkan di kursi besar dekat kasur aku melihat clara yang hanya tinggal celana dalam sedang di pegang oleh dua orang yang lumayan atletis sedang di hisap payudaranya oleh seorang tua tambun sambil berjongkok, clara berusaha berontak dan melepaskan diri dari mereka tapi tidak bisa karena dipegang erat oleh kedua pria tersebut,

“reno kamu dan hilman urus yang ujung dan tengah, biar mas yang hadapin 3 orang ini”,

“baik mas”, dan kamipun langsung menuju ke ruangan dalam,

Akupun langsung lari dan memukul salah satu pria yang memegang clara dengan batang paralon dan mengenai kepalanya, tuuuunnngggg,,, terdengar benturan dan keluarlah darah segar dari kepalanya dan langsung pingsan seketika, lalu aku menuju pria yang kedua dan langsung memukul siku tangan kanan nya dengan kuat yang membuatnya sangat kesakita dan berteriak histeris,

“aarrrggggg,,, bangsat siapa lu berani-beraninya gangguin kita”, tanyanya,

Akupun menjawabnya dengan memberikan lagi pukulan yang sangat keras ke arah kepalanya sehingga mengeluarkan darah segar yang membuat dia juga pingsan,

Setelah 2 orang pria itu tumbang akupun menghampiri orang tua tambun yang terlihat ketakutan karena 2 orang penjaganya sudah tumbang di dihadapannya sendiri,

“aaammmmppuuunnn bang, kalau abang mau uang akan saya kasih bang berapapun abang minta”, mohon nya,

Akupun berdiri di depannya yang sedang bersimpuh di depanku dan kuarahkan batang besi paralon tersebut di dahinya sehingga rembesan darah yang ada turun ke arah dahinya,

“cepat berdiri dan duduk diatas bangku itu, terdengar suaramu sedikit saja, nasib kepalamu akan sama dengan kedua orang itu” ucapku kepada orang tua itu,

Diapun melakukan apa yang aku suruh dan duduk dengan ketakutan di atas bangku, akupun melihat sekeliling dimana hilman dan reno menggila memukuli 3 orang pria yang lain,

Aku lalu menuju kearah ramdan yang tertatih karena dipukuli seluruh badannya oleh reno, kuraih tangannya, kuseret dan kududukkan di bangku sebelah bapak tua tadi, aku sejenak melihat ramdan dengan tatapan yang sangat jijik kepadanya, ku ambil kain dan kusumpal mulut nya kemudian ku hajar dengan sangat kuat lututnya yang sebelah kiri,

“oouuuuuuurrrrgggggggggg”, erangnya kesakitan sambil memegang lutut kirinya, orang tua yang disebelahnya sangat ketakutan,

Tidak lama reno dan hilman menghampiriku sekilas kulihat 2 orang laki-laki yang lain sudah sangat tidak berbentuk di buat oleh mereka berdua,

“ampun bang, ampuni saya, akan saya berikan apapun yang abang mau tapi tolong lepaskan aku”, dengan bergetar dia mengucapkan nya,

Akupun memutari orang tua itu dan langsung menyumpal mulutnya dari belakang,

“hajar kedua lutut nya”, perintahku ke reno dan hilman,

di hajarnya kedua lutut orang tua itu dengan sangat kuat sehingga membuat orang tua tersebut pingsan dengan rasa sakit yang dirasakannya,

setelah semua laki-laki yang ada dikamar itu pingsan akupun lalu menyuruh anggun, maya dan clara untuk memakai kembali pakaiannya di kamar mandi sementara kami bertiga menunggu mereka, tidak lama mereka bertiga pun keluar dari kamar mandi dan melihat kami dengan ketakutan,

“sudah jangan takut kami bukan orang jahat, untuk kalian berdua (aku menunjuk maya dan anggun) pulanglah dan untuk mbak nanti ikut kami (menunjuk clara)”, ucapku ke mereka,

Anggun dan maya langsung keluar dari kamar itu dan langsung pergi melalui lift pengunjung, sedangkan kami berempat keluar melalui lift karyawan, sampai di bawah barulah kami membuka penutup kepala kami, clarapun terlihat sangat kaget melihat aku dan reno,

“ren-ren makasih udah selamatin clara”, ucapnya sambil memeluk erat reno dan menangis dengan keras,

“tadi clara diajakin pergi ketemuan sama maya di kostan nya, pas disana clara di paksa mereka ikut karena mengancam akan membunuh maya, mangkanya clara ikut”, jelasnya lagi,

“makasih banyak, huhuhuhuhuhu”,

“ehemmm,,, ucapku dan hilman berbarengan”, dan sontak membuat clara dan reno melepaskan diri,

Hahahahaha akupun dan hilman tertawa bersamaan,

“mas raihan makasih banyak ya tadi dah lepasin clara”, ucapnya sambil memelukku,

“iya de, dah jangan nangis lagi ya, udah lewat udah aman”, ucapku sambil mengelus kepalanya dengan lembut,

Lalu clara melepas pelukanku dan mengahampiri hilman dan menjabat tangannya,

“makasih banyak ya man udah ikut selamatin clara”,

“sama-sama clara itulah gunanya teman kan”,

“iya makasih ya”, ucap clara sambil tersenyum,

“yuk kita pulang biar kamu bisa tenangin diri” ajakku ke clara,

“ayok mas”,

“man makasih banyak ya atas bantuannya”, ujar reno,

“santai aja ren, sudah kewajiban kalau temen lagi ada susah mesti dibantu”, ucap hilman,

“gua cabut ya man”,

“mas juga pamit ya man, makasih atas bantuannya”,

“sama-sama mas, hati-hati dijalannya ya”,

Kamipun meninggalkan hilman lalu langsung menuju parkiran motor,

“kamu bareng aja ya sama reno, biar mas pulang naik mobil online aja”, suruh ku ke clara,

“iya mas, makasih ya mas, nanti ketemu di rumah”, ucapnya sambil memelukku,

“ren hati-hati ya bawa nya, di ajak jalan-jalan dulu aja, siapa tau bisa jadian, hahahaha”, godaku ke mereka dan terlihat clara tersenyum sambil memeluk reno,

“iya mas, reno pamit ya”,

“ok, mas juga mau pergi”,

Renopun langsung pergi meninggalkan hotel menuju jalan raya, sedangkan aku berjalan menunggu jalan raya untuk menunggu mobil online yang sudah kupesan,

Sesampai di rumah akupun langsung mandi, sholat dan makan bersama keluargaku, kemudian santai bersama istriku di dalam kamar sembari menceritakan kegiatanku hari ini, pertemuan ku dengan aurel dan kejadian yang dialami oleh clara,

Istriku yang mendengarnya merasa khawatir atas keselamatanku, reno dan clara,

“kalau bisa hindari kontak fisik ya yah”,

“iya bunda, ayah akan selalu hati-hati ya sayang”,

“lalu nanti ayah naik apa ke jogjanya buat honey moon sama aurel hehehe?”, goda istriku,

“dah berani ya goda ayah”, sambil ku kelitiki dan kucium,

Dan malam ini kami melakukan sex yang sangat hebat karena rasa cemburu istriku terhadap aurel yang akan honey moon dengan suaminya minggu depan, kamipun berdua tertidur sampai pagi karena lelah.



POV Naila,



Kamis jam 10 pagi akhirnya selesai juga aku mengepak barang pesanan jualan online ku berupa pakaian muslimah dan perlengkapan rumah tangga yang kudapatkan dari join dengan teman sma ku dulu,

“ahh akhirnya kelar juga, sekarang tinggal di antar ke JNE untuk diantarkan ke konsumen”, ucapku,

“sekarang waktunya mandi dan siap-siap karena mau ketemuan juga sama bang doni jam 12 nanti di mall”,

Lalu akupun mengambil hp untuk menelepon suamiku,

Tuuuttttt,,,,tuuutttt,,,,tuuuuttt,,,,

“Assalamualaikum ayah”, salam ku,

“waalaikumussalam bunda”, jawab suamiku,

“lagi apa yah?”,

“lagi di rumah singgah bunda, tapi sebentar lagi mau ke pangkalan dulu untuk ngelapor piket sama komandan disana bunda, bunda lagi apa sayang?”,

“ini habis selesai pak barang jualan yah, mau dikirim ini sekalian mau pergi ke mall buat janjian ketemu sama bang doni”, jawabku,

“ohh hari ini ya, ya udah selamat bersenang-senang ya bunda, jangan lupa pesan ayah di VC live ya kalau jadi”, pinta suamiku,

“iya ayah, ayah juga yang semangat kerjanya ya, ayah selesai dinas kapan?”,

“sabtu rencana ayah sudah pulang dari sini bun, bunda mau oleh-oleh apa dari ayah?”,


“minta ayah sehat aja sampe rumah, bunda kangen sama ayah pengen dipeluk dan dicium mesra”,

“duhhh manjanya istri ayah ini”,

“ya udah bunda mandi dulu ya yah, love u ayah, muuuaaaccchhhh”,

“love u to bunda, muuuuuaaaaccchhhhh”,

Setelah menutup telepon akupun langsung mandi untuk membersihkan diriku, habis mandi akupun memakai pakaian terusan jeans sebatas lutut dan memakai celana semi jeans berwarna biru langit serta dipadu jilbab warna abu-abu muda dan membawa tas wanita kecil berwarna coklat muda,

“cantik nya”, ucapku sambil melihat ku di kaca rias kamarku,

Lalu akupun memesan mobil online untuk mengantarku ke jne dan ke mall untuk ketemu bang doni, tidak lama mobil tersebut sudah sampai di depan rumahku, akupun memasukkan barang jualanku dengan dibantu drivernya dan langsung meninggalkan rumahku untuk menuju perwakilan jne terus lanjut ke mall central park,

Sampai di mall akupun menghubungi bang doni bahwa aku sudah sampai di lobby mall, bang doni menjawab bahwa dia sudah ada di restoran cop buntut yang ada dilantai 4 dan akupun langsung menuju kesana,

Sampai di restoran bang doni mempersilahkan aku duduk dan memberikan menu untuk memesan makanan karena sudah waktunya makan siang,

“tau aja bang kalau lapar langsung di ajakin ke restoran”,

“iya dong nai, kan memang sudah waktunya makan siang, dah dipilih maunya apa ya”,

“iya bang”,

Kemudian akupun memesan makanan dan minuman yang akan aku makan, 10 menit kemudian pesanan kami datang lalu kamipun makan sambil berbincang-bincang,

“sampai kapan dijakarta bang?”,

“sampai hari minggu nai, agak alot negosiasi dengan calon investor besar perusahaan abang untuk proyek berikutnya”,

“emang kenapa bang?”,

“gak tau nai, ada aja maunya yang harus di turuti, kebanyakan maunya yang aneh-aneh, tapi ya mau gimana nai, kalau tembus dana yang cair untuk proyek berikutnya 80% langsung ketutup nai”, jelas bang doni,

“semoga lancar ya bang, lah ini abang emangnya gak kerja?”,

“kerja nai tapi gantian sama temen abang, porsi abang udah selesai abang selesaikan, tinggal tugas temen abang yang terusin”,

“ohh gitu ya”,

“nah kalo nai kegiatannya sekarang ngapain?”,

“ya masih sama bang, jadi ibu rumah tangga dan sekarang jualan online buat isi kesibukan”,

“bagus itu nai biar rada bisa mandiri, hehehe”,

“iya bang, hehehe”,

“nanti habis ini nai mau jalan-jalan kemana?”,

“terserah abang aja”,

“yaudah nanti kita keliling mall ini dulu aja ya”,

“ok bang”,

Lalu kamipun lanjut menyantap makanan kami, setelah makan kamipun lalu berkeliling mall central park, tiba-tiba bang doni memegang tangan kiriku, akupun membiarkannya memegangnya,

Tidak terasa 1 jam kami mengitari mall sambil ngobrol juga ditambah tadi beli eskrim untuk menemani tibalah kami di toko hp eraphone,

“masuk dulu yuk nai liat ada hp baru apa gak”,

“ayuk bang”,

Dan kamipun melihat-lihat hp yang di pajang di toko tersebut dan sebagian kami coba untuk mengetahui kualitas hp tersebut,

“bagus juga hp samsung a31 ini, tar kalau ayah udah pulang mau tukar tambah ahh sama hp yang lama biar jualannya gak lemot lagi”, ucapku dalam hati,

“bagus nai?”, tanya bang doni yang mengagetkanku,

“bagus bang, nanti nabung dulu mau beli buat ganti hp yang lama, hehehe”,

“kamu mau?”,

“mau bang tapi nanti aja nunggu 2 bulan lagi, nabung dulu”,

“kamu suka warna apa hp nya?”,

“warna hitam bang, salah satu warna kesukaan naila”,

“mbak nanya dong kalau yang ram 6/128 giga harga nya berapa ya?”,

“harganya 3.250.000 pak, tapi kami ada promo kalau belinya sama pelindung layar + heat seat dan case hp nya hanya 3.500.000 pak”, jelas mbak penjualnya,

“warna hitam ready mbak?”,

“ready pak”,

“ya udah mbak kami ambil satu ya”, ujar bang doni,

“baik pak kami ambilkan dulu ya”,

“bang kok jadi gini, kok jadi dibeliin sih bang, kan jadi gak enak naila sama abang”,

“gpp nai, abang ada sedikit rejeki, semoga hp ini bisa bantu nai buat jualan online ya”,

“makasih banyak ya bang”, ucapku sambil memegang erat tangannya,

“sama-sama nai”, sambil tersenyum,

Bang doni pun lalu ke kasir untuk membayar hp tersebut, setelah membayar mbak penjual tadipun langsung membuka dan mensetting hp tersebut supaya langsung bisa aku gunakan,

“makasih banyak ya bang sekali lagi, habis ini kita mau kemana bang?”,

“terserah naila, mau bawa abang kemana kan naila tinggal di jakarta”,

“gimana kalau kita karaokean yuk bang di lantai 5?”,

“ayok nai”,

Dan kamipun langsung menuju ke tempat karaoke di lantai 5 dan memesan room untuk 2 orang yang besar lalu mbak penjaganya mengantarkan kami ke room karaoke yang dipesan,

“mau minum apa nai?”,

“air mineral sama cola aja bang”, jawabku,

“ok nai”, lalu bang doni memencet tombol dan datang mbak yang tadi untuk mencatat pesanan minuman dan makanan ringan yang dipesan bang doni,

“mau nyanyi lagi apa bang?”,

“terserah naila aja”,

“yaudah pertama kita nyanyi lagi pop ya lalu lanjut genre yang lain”, ucapku,

“atur aja nai”,

Lalu kamipun mulai bernyanyi dimulai dari lagi pop sampai lagu dangdut, sudah 1 jam kami bernyanyi, kamipun beristirahat sejenak dan memimun minuman kami,

“gimana bang, seneng gak?”,

“seneng lah apalagi di temenin sama kamu nai”, sambil mengecup pipi kiriku,

Akupun kembali memencet pencarian lagu random, keluarlah lagu dangdut ayo goyang dumang dan langsung aku play, akupun berdiri di depan bang doni dan mulai bernyanyi sambil bergoyang,

Sedang asik bernyanyi dan bergoyang aku merasakan ada yang memelukku dari belakang, ternyata bang doni yang memelukku dan menaruh kepalanya di pundak kananku sambil ikut bernyanyi, di belainya perutku dan ditempelkan kontolnya ke pantat ku, kusambut dengan goyangan pantatku yang semakin mundur menempel di kontolnya,

Tangan bang doni pun turun ke pahaku dan menarik baju terusanku sampai kepinggang, kurasakan tangan kasarnya mengelus langsung perutku, dibelainya dan dielusnya dengan mesra, tangan kanan nya kurasakan naik dan menggapai payudara sebelah kananku dan meremasnya diluar bh ku,

“akhirnya abang bisa merasakan kulit perutny dan payudaramu walaupun masih di bungkus bh nai, lebih indah dan enak daripada VC sex”, ujarnya,

“iya bang nai juga enak”,

Akupun kembali bernyanyi sambil berjoget sedangkan bang doni melanjutkan kegiatan mencabuliku, sekarang kedua tangannya sudah meremas kedua payudaraku sembari memilin pentil payudaraku,

“ahhh,,, terus bang hmmmm,,, enak bang”, desahku,

“mantep banget nai tetemu, akhirnya bisa abang rasain juga”,

Bang doni terus meremas dan memilin payudaraku sambil menggesekkan kontolnya ke pantatku, puas meremas payudaraku bang donipun kembali menaruh tangannya di pinggangku sambil bergoyang erotis bersamaku,

Tidak terasa sudah dua lagi aku nyanyikan dan akupun balik badan dan kami saling berpelukan, bang doni pun langsung mencium bibirku awal nya dengan dengan lembut lalu semakin buas memasukkan lidahnya bertukar ludah dan saling hisap,

“enaknya nai bibir mu”,

“iya bang, bibir abang juga enak”,

“yuk cari lagu yang lain”, sambil ku ambil alat untuk memilih lagu,

“sini abang pangku ya nai”, ucapnya sambil menarik badanku untuk duduk di pahanya dia,

Akupun lalu memilih lagi pop romantis dan langsung kunyalakan, kamipun lalu bernyanyi bersama sambil bang doni kembali meremas payudaraku dengan tangan kirinya, yang membuatku tidak terlalu fokus menyanyi,

“genit ya tangannya iseng pegang-pegang terus, hehehe”, candaku,

“bis ngangenin sih nai”,

Hahaha, kamipun tertawa

Di tengah lagu bang doni pun menarik bajuku ke atas dan mulai menghisap payudaraku yang sebelah kiri dan meremas yang sebelah kanan,

“hmmmm,,, ohhhh,,, ahhh,,,, terus bang”, dengan refleks aku mendesah dan terdengar kencang karena masih pakai mic,

“enak nai?”,

“banget bang, kalo abang mau terusin aja, hehehe”,

Tanpa jawaban bang doni pun langsung mendudukiku di sofa dan dia berlutut dilantai menghadapku langsung menjilat dan menghisap kedua payudaraku secara bergantian, akupun mengambil hp ku dan memfoto kegiatan nya dan kukirimkan ke suamiku, tidak lama ada balasan dari suamiku,

“enak banget bunda, tapi jangan langsung main ya, ayah bentar lagi pulang, ayah pengen liat bunda ngentot sama doni”, pintanya,

“iya ayah, bunda akan tahan biar jangan sampe ngentot sebelum ayah sampe kamar, hehehehe”, godaku ke suamiku,

“ayah sangat cemburu tapi juga sangat terangsang bunda”,

“bunda juga yah”,

Kutaruh kembali hp ku dan ku elus kepala bang doni yang masih menete di payudaraku, akupun kemudian mengangkat kepalanya dan kubetulkan bajuku, terlihat mukanya yang kentang, dalam hatiku tertawa kasihan bang doni,

Tidak lama ada notifikasi muncul bahwa jam sewa kamar karaoke sudah hampir habis, aku dan bang doni pun sepakat untuk tidak memperpanjangnya lalu keluar dari ruang karaoke dan kembali berjalan-jalan mengitari mall centrall park, kulihat jam sudah pukul 15.30 tidak terasa sudah 3 jam di mall,

“bang doni pasti kentang tadi di dalam ya”, tanyaku sambil bertanya,

“ya pasti lah nai:, jawabnya sambil mengelitiki ku,

Hahahahaha,,, kamipun tertawa lagi,

“nai mau ke tempat abang gak di atas kok”,

“gak ah bang gak enak nanti ada teman abang”,

“gak ada nai, abang di kasih kamar single sendirian, yuk”, pintanya,

“ya udah tapi jalan-jalan dulu aja ya bang nai masih kangen jalan berduaan sama abang”, jawabku, padahal aku menunggu chat dari suamiku apabila dia sudah sampai akupun langsung naik keatas menuntaskan yang di ruang karaoke, hehehehe,

Berdua kami kembali berjalan-jalan dan mampir di starbuck untuk membeli es kopi, sambil menunggu ada notifikasi chat dari suamiku bahwa dia sudah sampai di rumah dan akupun tersenyum lalu kujawab ok sama suamiku,

“yuk bang, habis ini abang mau bawa nai kemana?”,

“ayo, mau bawa nai ke pulau kasur”, jawabnya dan kucubit pelan perutnya,

Keluar dari starbuck kami menuju lift ke kamar hotel yang di tempati bang doni, sampai dikamar akupun menaruh tas dan kopi ku di meja dan duduk di bangku yang ada di sebelah kasur,

“nai tunggu ya abang mau mandi dulu”,

“iya bang”,

Bang doni pun membuka bajunya terlihat badannya yang hampir sama dengan suamiku walaupun rada putih, suamiku rada gelap, setelah telanjang bang donipun masuk kedalam kamar mandi, aku langsung berdiri dan menuju ke lemari untuk mengatur hp supaya bisa leluasa melihat ke arah kasur dan ku VC suamiku, setelah diangkat dan suamiku sudah melihatku akupun mengambil hanger dan membuka baju ku sampai telanjang dan menggantungnya dengan rapi di hanger,

Tidak lama bang doni pun sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, dia terkesima melihat tubuh telanjangku dia langsung memeluk dan mencium bibirku dengan ganas, aku mendorong tubuhnya dengan halus,

“sabar ya bang, nai mandi dulu ya”,

“jangan lama-lama ya nai, abang udah horni banget sama kamu”,

“iya abang sayang”, kucium bibirnya dan langsung menuju kamar mandi,

Akupun langsung mandi membersihkan diriku sampai bersih lalu kembali ke dalam kamar, bang doni sudah diatas kasur hanya memakai handuk sedang nonton tv, akupun mendatangi nya dan duduk di sebelahnya,

Bang donipun lalu merangkul badan ku dan membelai rambut ku sembari mencium kepalaku, dia lalu mengangkat kepalaku dan mencium bibirku dengan lembut akupun membalasnya dengan lembut, semakin lama ciuman kami pun menjadi lebih ganas dan penuh nafsu,

Kami berdua pun saling bertukar ludah dan saling memasukkan lidah ke dalam mulut masing-masing, dibukanya handuk yang kupakai dan langsung di belainya payudaraku bergantian kiri dan kanan,

“ehhmmmm,,, ahhhh,,,, enak nya bang, terus bang”, lalu di jilatnya leherku hingga kurasakan basah di sekitar leherku akibat jilatan bibir bang doni,

Dibekapnya diriku dan di hisapnya payudaraku bergantian kiri dan kanan sembari di remas agak kuat bergantian yang membuatku semakin bernafsu,

Aku lalu mendorong tubuhnya hingga terlentang lalu kupeluk dan kijilat leher lalu turun ke dadanya, kuhisap dan kumainkan puting payudaranya bergantian, kubuka handuk yang dipakainya lalu kubelai dan kukocok kontol bang doni yang sudah menegang sangat keras,

“dah keras banget si bang kontolnya”,

“iya nai, abang nafsu banget sama kamu”,

Di tariknya wajahku dan kembali diciumnya dengan buas mulutku, kuturunkan badanku dan mulai ku kocok dan kuciumi kontol bang doni yang besarnya hampir sama dengan punya suamiku, kumasukkan kontolnya dan mulai kuhisap sembari memaju mundurkan kepalaku dengan tempo sedang,

“ahhhh,,, enak nai,,, terus nai yang cepet dan kuat nai hisapnya”,

Ku majukan kepalaku dengan cepat dan ku remas biji kontolnya dengan lembut sehingga bang donipun semakin keenakan, 5 menit aku melakukan itu lalu akupun berdiri lalu jongkok di atas kepalanya, bang donipun tau apa yang kuinginkan,

Di pegangnya pinggangku lalu mulai dijilat memekku dengan buas dan kuat, dimasukkan lidahnya ke dalam memekku dan mengaduk-aduk dalam memekku dengan lidahnya,

“ahhhhh,,,, ehhhmmmm,,, enak bang mulut abang”, desahku sambil kugoyang kecil pinggulku dan meremas sendiri kedua payudaraku,

“mau kemenu utama bang?”, godaku ke bang doni yang sudah turun memeluknya,

“mau banget nai”,

Lalu akupun jongkok dan mulai mengarahkan kontol bang doni ke liang memekku, bleessss kurasakan penuh di dalam memekku kontol bang doni,

Ku naik turunkan badanku dengan tempo sedang sambil ku taruh tanganku di dada bang doni,

“ohhh,,,, ahhhhh,,, enak banget memek mu nai, akhirnya abang bisa ngerasain langsung memekmu nai”,

“ahhhh,,, ehhmmmm,,,, nai juga bang, kontol abang enak banget terasa penuh di dalam memek nai”,

Ku cepatkan goyangan pinggulku sambil kucium bibir bang doni yang sedang asik meremasi kedua payudaraku,

10 menit kami melakukan gaya ini bang doni pun minta untuk diatas dan kamipun berubah posisi, di masukkan kontolnya kembali kedalam memekku dan langsung di goyangkan dengan cepat sambil mengangkat satu kaki kiriku ke atas pundaknya sambil memainkan itilku dengan jempol kanan nya,

“ahhh fuck yesss,,, oohhhhh,,,, terus bang yang kenceng, enak bang”, desahku,

Terus bang doni menggoyang memekku dengan cepat sehingga memekku semakin gatal dan sangat enak, di hisapnya jempol kakiku dan meremas payudara kananku,

“ahhh,,, bangg, kontol abang enak banget, nai suka, ohhh,, terus bang”, ucapku sambil meremas payudara kiriku,

Di taruh nya kedua kakiku di pundaknya dan di kepitnya sehingga kontolnya sangat terasa di dalam memekku, digoyangnya kembali dengan cepat kontolnya,

“nai enaknya memekmu sayang,, kontol abang kaya di isep dari dalam”,

“iya bang, goyang terus bang yang kenceng, nai juga enak banget bang, kayanya nai mau sampai”,

Di goyangnya semakin cepat kontolnya yang membuat memekku semakin gatal dan sepertinya sel telurku sudah akan tumpah keluar dan akhirnya,

“bang nai keluar,, aggghhhhhh,,,, ooohhhhhh,,,,,ahhhhhhh,,,,,”, kupeluk badan bang doni dengan erat sambil kutempelkan dengan erat pingganggu untuk merasakan orgasme ku yang hebat,

Kuciumi mulut dan leher bang doni karena sangat enak nya orgasme yang kurasakan, di lepaskan kontol bang doni dengan perlahan dan dia tidur di sampingku sambil membelai rambutku,

“gimana nai?, enak kontol abang?”,

“enak banget bang”,

Setelah 5 menit istirahat akupun kembali menghisap kontol bang doni yang sudah bercampur dengan cairan orgasmeku, setelah tegang maksimal akupun lalu membelakangi dia, diangkatnya kaki kananku dan dimasukkan kontolnya kembali di dalam memekku,

“ouuggghhhhh,,, goyang bang”,

Di goyangnya langsung dengan cepat sambil mencium bibirku dari belakang, setelah puas dengan gaya itu bang donipun langsung mengambil 2 bantal dan menyuruhku menungging di bantal itu, dimasukkan kembali kontolnya dan di goyangnya langsung dengan cepat,

Plookkkk,, plookkkk,,plokkkk,,, bunyi benturan kontol dam memekku,

“ahhhhh,,, ahhhh,, enaknya nya memek istri orang ini”, desahnya”

“terus bang, entotlah istri orang ini dengan sepuasmu,, ahhhh,,, ohhhh,,,”,

Ditariknya rambutku dan dihadapkannya mukaku kebelakang, langsung di hisap mulutku dengan rakus sambil masih di goyang memekku dengan kencang,

“nai, abang udah mau sampai sayang, mau di buang dimana?”,

“didalam aja bang, nai pakai KB kok, tapi bareng bang, nai juga dah mau sampe juga, enak banget kontol abang soalnya”, ujar

Di hajarnya memekku dengan sangat cepat sehingga membuat kami berdua sangat keenakan dan akhirnya kamipun keluar sama-sama,

Crooooorttttt,,, crrroooootttt,,, croooootttt,,, creeeetttt,,,creeeettt,,,,creeetttt,,

“oooouuuggghhhhhhh,,,, aaahhhhhhhh,,, aaahhhhhhh,,,, “, desah kami berdua,

Bang donipun menindihku dan memelukku dari belakang,

“enaknya ngentot sama mu nai, kapan-kapan boleh abang ngentot sama mu lagi?”,

“boleh bang, nai juga enak bisa ngentot sama abang, kontol abang enak banget”

Tidak lama keluarlah kontol bang doni dari memekku dan kurasakan sebagian peju nya keluar dari memekku dan membasahi sprey dibawahku,

“bang ambil tisu, ini pejunya keluar, hahahaha”, candaku,

Bang doni pun langsung diri mengambil tisu dan memberikan kepadaku, aku langsung membersihkan cairan peju yang ada di sprey dan memekku dan langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi,

“bang sini mandi yuk baru nanti istirahat kita” ajakku,

“yuk nai”,

Kami mandi saling membersihkan diri dan kembali ke kasur untuk istirahat dan mengobrol,

“bang doni kapan-kapan mau gak ngentot sama naila tapi bareng sama suami naila?”,

Bang doni yang mendengar itu sangat kaget dan langsung duduk melihatku,

“kamu serius nai nanya gitu sama abang?”

“iya bang”, ucapku sambil tersenyum manisa kepadanya,

“yang bener nai, abang takut kalau suami kamu marah dan menjebloskan abang ke penjara karena udah ngentot sama istrinya”,

“gak bang, gpp kok, malah dia mau juga”, jelasku,

“gak, abang gak percaya nai, jujur abang takut”,

“kalau abang takut ngomong aja sama orang nya langsung gih”, ujarku kepadanya,

“hahhhh yang bener kamu nai, abang gak mau ah abang takut kenapa-kenapa”,

“beneran gak papa bang, tunggu ya nai ambil hp nya”, lalu akupun menuju ke lemari dan mengambil hp yang masih tersambung vc ke suamiku dan membawanya ke bang doni,

“yah, ini bang doni takut mau ngomong sama ayah”, ucapku yang sudah tidur disamping bang doni VC an kita bertiga,

“masa sudah berani ngentot istri orang tapi gak berani ngomong sama suaminya si don, hehehe,,”, canda suamiku,

“maaf mas, ya takut lah walau bagaimanapun, hehehe”,

“gimana istriku nai don?”,

“luar biasa mas, kaya perawan masih sempit”, jawab bang doni,

“mas gak marah aku sama nai ngentot gini?”, tanya bang doni sambil bergetar agak takut,

“marah lah tapi nafsu juga don, kamu ngentot sama nai sama kaya psk atau istri sendiri?”,

“jujur mas, dari pertama kali VC sama nai, saya ada rasa sama nai tapi ya gimana nai itu udah punya suami, sudah kaya gini aja saya kayaknya mimpi mas nai mau ngentot sama saya”, jawabnya,

“ya udah kamu mau gak ngentot bertiga sama mas kapan-kapan?”,

“mau mas kalo mas ijinin”,

“ di ijinin kok hahahahaha, tapi jaga nai dengan baik ya don jangan bikin dia sedih dan jangan rebut hatinya karena aku akan membunuhmu”,

“baik mas, aku akan menjaga nai bagai istriku sendiri dan aku tidak akan merebut nai dari sisinya mas, begini aja aku sudah sangat beruntung bisa dekat dan merasakan ngentot sama nai”,

“ok don, mas pegang kata-katamu, dah kalau kalian mau lanjut juga gpp mas mau bikin laporan dulu ke bos”,

“baik mas”, jawab bang doni,

“ayah pamit ya bunda, nanti pulangnya jangan malam-malam ya sayang, ayah cinta sama bunda, muuuaaaccchhhh”,

“love u to ayah, muuuuaaacchhh”, dan kumatikan sambungan vc nya,

“makasih ya nai, kamu dah kasih kejutan sama abang, abang janji akan jaga nai dan anggap nai seperti istri atau pacar abang sendiri bukan PSK yang sekedar memuaskan abang”,

“makasih ya bang, mau nambah lagi gak?”, godaku ke bang doni,

“gak ahh,, nanti juga dapet lagi hehehehe, abang mau mesra-mesraan aja sama kamu”, ucapnya sambil memelukku dengan mesra,

Tidak lama ada telepon masuk ke hp nya bang doni yang mengabarkan bahwa bos nya ingin ketemu karena ada draft proyek yang masih salah dan harus segera di revisi karena besok akan di presentasikan ke investornya,

Aku dan bang donipun memakai pakaian kami dengan rapih dan keluar kamar menuju lift ke arah mall, di tengah jalan kami bertemu dengan teman kantor bang doni dan akupun pamit untuk pulang kerumah, sampai dirumah sudah jam 7 malam, aku langsung mengganti pakaianku dan istirahat di dalam kamarku,



POV Doni,



Entah apa yang bisa aku bilang yang kurasakan hari ini sangat luar biasa dengan di berikan lampu hijau oleh suami naila untuk bisa bebas menggauli istrinya bahkan ditawari untuk bermai bertiga, itu tawaran yang sangat gila sekaligus menggiurkan, jujur aku ada rasa dengan naila tapi sekarang aku salut dengan suaminya yang sangat sayang oleh istrinya dan juga naila sangat sayang sama suaminya, aku seperti mendapatkan durian runtuh,

Selepas aku mengantarkan naila untuk naik mobil online yang dipesan olehnya akupun kembali ke teman dan bosku untuk memperbaiki draft proyek yang akan kami presentasikan ke investor prioritas kami dimana setiap proyek yang kami garap beliau bisa mengucurkan dana hampir 80% dari nilai proyek,

“siapa cewek tadi don?”, tanya teman ku bram,

“teman online bro”,

“cakep dan kelihatan alim ya, lu dah pake lom?”,

“jujur udah bro, tapi gak buat bareng-bareng, private aset, hahahaha”,

“setan, barang bagus di kekepin sendiri”,

Hahahahaha, tawa kami berdua,

“bos kenapa tuh muka ditekuk mulu?”,

“biasa mister han sekarang minta nya aneh lagi”,

“mang minta apaan?”,

“minta cewek tapi bukan yang biasa tapi yang berjilbab muslimah kalo ada yang bukan player tapi ibu rumah tangga atau mahasiswi”,

“udah dapet bro?”,

“udah dicoba sama bos psk yang di dandanin muslimah tapi mister han gak mau, tau aja dia kayaknya itu kalo bukan barang asli, hahahaha”,

“terus nasib proyek gimana?”,

“kalo gak dapet ya cari calon investor lain bro sementara”,

Tidak lama kamipun segera rapat untuk memperbaiki draft proyeknya,

“kalian tau kan masalah yang kita hadapi sekarang?”, ucap bos kami pak jamal,

“gak tau bos, emang ada apa?”, tanyaku,

“untuk draft proyek hanya sedikit perubahan yang besarnya keinginan mr. han kali ini yang bikin pusing kepala”, jawabnya,

“kalau tidak dipenuhi percuma 2 bulan kita merencanakan ini semua dan proyek besar akan lepas dari tangan kita, sia-sia kita datang ke jakarta”, jelas nya lagi,

“kamu bram sudah cari info tentang gadis-gadis online yang bisa di booking yang muslimah?”,

“ada bos tapi kalau untuk hari sabtu mereka belom bisa karena kebanyakan berada di luar kota”,

“hadeehhh,,, kalau kamu adi gimana ada info tari teman-teman mu?”,

“gak ada bos masih yang lama belom ada orang baru, tapi tadi aku liat doni jalan bareng sama perempuan pakai jilbab bos”, ujarnya,

Aku dan bram yang mendengar itu langsung melihat ke arah adi,

“benar itu don?”, tanya bos jamal,

“bener bos, itu teman saya”, jawabku,

“ada fotonya?”,

“ada bos”, lalu kuberikan hp ku yang di dalamnya ada galeri foto naila,

“cantik dan terlihat alim, masih single atau sudah menikah?”,

“sudah menikah bos tapi belum mempunyai anak?”,

“kamu sudah ngapain aja sama dia?”,

“hanya ketemuan biasa aja bos, nongkrong sambil ngobrol”, jawabku,

“bohong banget lu don, orang gua liat lu sama dia masuk kamarlu”, celoteh adi,

“bener itu don?”, tanya bos jamal,

Bangsat adi mulutnya ember banget,

“bener bos tapi hanya ngobrol aja bos”, jawabku ingin melindungi naila,

“jangan bohong kamu, sini biar aku kirim foto nya ke mr. han siapa tau beliau suka”,

“jangan bos dia wanita baik-baik”, jawabku,

“buset dah wanita baik-baik kok bisa ngamar sama pria lain”, celetuk adi,

Aku dan bram pun melihat adi dengan perasaan benci karena terlalu banyak bicara,

“aku sudah mengirim foto wanita ini ke mr. han, siapa tau beliau suka, kalau suka kau rayu dia untuk mau melayani mr. han dan apabila mr. han puas bonus besar akan diberikan kepada lu don”, jelas bos jamal,

Tidak lama ada balasan ke hp bos jamal,

“bagus mr. han suka sama wanita ini dan ingin ada di rumah pribadinya hari sabtu nanti, kita antarkan sekalian draft proyeknya akan ditandatangani sesuai permintaan kita”, jelasnya lagi,

“apa gak bisa wanita yang lain bos, nanti saya akan carikan?”, pintaku,

“tidak ada waktu lagi don, tugas mu rayu wanita itu kalo gak mau kamu paksa dia, jebak biar nanti urusan belakang sama mr.han”,

“saya gak berani bos”, ucapku,

“baik kalo lu gak mau don, lu akan gua jeblosin ke penjara dan seluruh keluargalu yang di desa akan gua habisin pake anak buah mr. han”,

“lu tau kan dosa masa lalu lu yang memanipulasi data proyek di beberapa instansi pemerintah tahun kemaren, lu pikir, mau ngelaksanain kemauan mr. han atau gua jemblosin lu ke penjara plus keluargalu gua bikin menderita”, ancam bos jamal,

Akupun tertunduk terdiam membayangkan hal yang baru saja di omongin bos jamal, aku melihat bram dan bram melihatku dengan tatapan yang sedih menyiratkan kepadaku supaya sabar,

“baik bos aku akan coba merayu wanita tersebut”, ucapku,

“bagus, gitu dong, sekarang kita makan dan setelah itu beristirahat karena masalah nya udah selesai”,

Akupun balik kekamarku dan langsung menghubungi naila,

Tuuuuutttt,,, tuuuutttt,,, tuuuuttttt,,,

“Assalamualaikum, halo”, jawab naila disana,

waalaikumsalam nai, boleh minta no hp suamimu nai, ada hal penting yang mau abang bicarakan sama suamimu”,

“boleh bang, nanti nai kirim lewat wa ya”,

“makasih ya nai”,

“iya bang”, lalu di tutupnya teleponnya, tidak lama notifikasi wa muncul dan ku klik no hp yang di share naila,

Tuuutttt,,, tuuuttt,,, tuuuuttt,,,


“Assalamualaikum, halo”, jawab romi disana,

waalaikumsalam mas, ini dengan doni bang”,

“ada apa don telepon mas?”,


“mas, doni mohon mas bawa naila sementara pergi dari jakarta, dan apabila ada yang menelepon naila abang yang angkat bilang aja lagi jalan-jalan bang”,

“emangnya ada apa don?”, tanyanya,

Akupun menceritakan apa yang bos ku dan mr, han rencakan kepada naila hari sabtu nanti ke mas romi,

“kenapa kau ingin menolong naila don?”,

“karena aku yakin kalian orang yang baik mas, kan aku sudah bilang sama mas bahwa aku sayang sama naila, aku gak mau terjadi apa-apa sama dia, mangkanya doni mohon mas romi pergi ya biar doni bisa ada alasang untuk tidak menjerumuskan naila”,

“kamu turutin aja kemauan mereka don”, aku yang mendengar perkataan mas romi pun sangat kaget,

“kenapa mas?, apa yang mas pikirkan, mss yakin dengan perkataan mas?”,

“mas yakin, lakukan lah apa yang mereka mau, bawa naila hari sabtu ke tempat mereka, tapi tarus naila di tempat aman, biar sisanya mas yang bereskan”, jelasnya,

“maksudnya mas?”, tanyaku,

“sudah kamu lakukan saja yang mas perintahkan, tapi jangan sampai naila dan mereka tau rencana kita”,

“baik mas kalau itu mas mas”,

“baik jadi kamu jemput naila sabtu sore nanti dan bawa ketempat mereka nanti infokan ke mas ya dimana lokasi diadakan acara tersebut sama mas, biar sisanya nanti mas yang urus”, jelas nya,

“baik mas aku akan melakukan apa yang mas bilang”, ucapku,

“ok don, sudah kamu lanjutkan saja kegiatan kamu ya dan beristirahat buat sikap nya biasa aja ya”,

“ok mas siap”,

“Assalamualaikum”, sapa romi disana,

waalaikumsalam mas”, jawabku, dan kututup telepon ku,

Aku berfikir apa yang akan dilakukan mas romi sabtu nanti, mudah-mudahan baik-baik saja.



Bersambung,
 
Nisa-Kakak-Reno.jpg

Nisa Kakak Reno

================================

Lanjutan

Part 13, Deru nafsu Romi dan Arumi serta Kegilaan Reno dan Kakaknya

POV Romi

Badanku terasa lengket sehabis pulang dari markas lalu langsung melakukan onani sambil melihat istriku sedang sex live sangat hot dengan doni kenalan pria nya di online, aku sangat terangsang dengan kebinalan istriku melayani doni sehingga ada di dalam pikiranku ingin mengulang seperti dengan reno ingin three some dengan doni,

Hujan malam ini turun semakin deras, akupun mengambil handuk dan langsung menuju ke kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk di pinggangku tanpa celana dalam, hampir sampai kamar mandi aku mendengar ketukan yang keras di pintu depan, akupun menuju pintu depan dan membukanya,

Aku melihat arumi berdiri dengan baju yang sudah basah dan menggigil kedinginan, akupun langsung menyuruhnya masuk ke rumah dan memberikan handuk kering yang ada di dalam kamar, arumipun mengeringkan baju dan jilbabnya lalu melilitkan handuk dibadannya sambil memeluknya karena kedinginan,

Kemudian akupun bergegas ke dapur untuk memasak air untuk mandi arumi dan balik lagi ke ruang tamu,

“kamu ngapain kesini rum?”,

“maaf mas, soalnya rumah dikunci sama teman-teman yang masih kejebak hujan lebat di kota, tadi rumi pulang duluan mas, gak taunya malah kehujanan dan gak bawa kunci”, jelas nya,

“ya udah nanti kamu mandi disini dulu ya daripada kamu sakit”, saranku,

“iya mas, makasih ya”, ucapnya,

Aku langsung balik lagi kedapur dan membuat teh panas untuk di minum arumi agar badannya agak hangat, pas balik ke ruang tamu arumi melihat ku dengan tatapan yang aneh, ternyata pas aku lihat handukku sedikit tersingkap hingga bagian paha dalam ku kelihatan walaupun kontolku tidak tampak, aku lalu memberikan teh panasnya sambil melihat muka arumi yang malu melihatku,

“hahahaha, santai aja rum, maaf kalo mas bikin kamu salah tingkah”, candaku,

“habisnya mas nya Cuma pake handuk”, jawabnya sambil sedikit melirik ke arahku,

Hahahaha, akupun tertawa dan duduk di bangku depan arumi,

“diminum rum teh nya biar badannya hangat”, ujarku

“iya mas”, sambil dia mulai meminum teh nya,

“dah mas nya mandi sana nanti biar gantian nanti”, ucapnya sambil masih malu-malu melirikku,

“gak mau ahh, tunggu matang aja airnya, biar kita berdua mandi bareng”, celotehku,

“enak di mas, aku nya yang rugi, weeeeee”, ucapnya,

Hahahahaha, kamipun berdua saling tertawa,

Akupun langsung meninggalkan arumi dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badan, selesai mandi akupun keluar sambil masih hanya memakai handuk di pinggangku, kulihat air mandi untuk arumi sudah mendidih, lalu akupun meyiapkan air mandinya di kamar mandi dan menyuruh arumi untuk mandi,

Arumipun kemudian mandi untuk menghangatkan diri, aku pun memakai bajuku dan menyiapkan baju untuk dipakai arumi,

“rum, ini baju ganti nya ya, maaf mas gak ada CD dan BH nya soalnya mas gak pernah pake, hahaha”, candaku kepadanya,

“iya mas, makasih ya”,

“rum, nanti habis mandi ini ada gorengan ya, biar enakan badannya ya”, ujarku sambil menyiapkan gorengan yang sudah kubeli tadi,

“iya mas, makasih ya, nanti makan nya bareng aja”,

Akupun lalu menuju ruang tamu, sedang menunggu arumi mandi hp ku berbunyi dan kuangkat ternyata itu dari doni,

“Asallamualaikum”, saalamku,

“wallaikumsalam”, jawab doni,

“ada apa don telepon mas?”, tanyaku

“mas, doni mohon mas bawa naila sementara pergi dari jakarta, dan apabila ada yang menelepon naila abang yang angkat bilang aja lagi jalan-jalan bang”,

“emangnya ada apa don?”, tanyaku lagi,

Doni pun menceritakan apa yang bos nya dan mr. han rencakan kepada naila hari sabtu nanti ke aku,

“kenapa kau ingin menolong naila don?”,

“karena aku yakin kalian orang yang baik mas, kan aku sudah bilang sama mas bahwa aku sayang sama naila, aku gak mau terjadi apa-apa sama dia, mangkanya doni mohon mas romi pergi ya biar doni bisa ada alasan untuk tidak menjerumuskan naila”,

“kamu turutin aja kemauan mereka don”, ucapku kepadanya

“kenapa mas?, apa yang mas pikirkan, mas yakin dengan perkataan mas?”, tanyanya,

“mas yakin, lakukan lah apa yang mereka mau, bawa naila hari sabtu ke tempat mereka, tapi taruh naila di tempat aman, biar sisanya mas yang bereskan”, jelasku,

“maksudnya mas?”, tanyanya,

“sudah kamu lakukan saja yang mas perintahkan, tapi jangan sampai naila dan mereka tau rencana kita”,

“baik mas kalau itu mas mas”,

“baik jadi kamu jemput naila sabtu sore nanti dan bawa ketempat mereka nanti infokan ke mas ya dimana lokasi diadakan acara tersebut sama mas, biar sisanya nanti mas yang urus”, jelas nya,

“baik mas aku akan melakukan apa yang mas bilang”, ucapku,

“ok don, sudah kamu lanjutkan saja kegiatan kamu ya dan beristirahat buat sikap nya biasa aja ya”,

“ok mas siap”,

“Assalamualaikum”, salamku,

waalaikumsalam mas”, jawabnya, dan kututup telepon ku,

Setelah hubungan telepon kumatikan aku memikirkan apa yang akan aku lakukan, apabila aku menuruti kemauan doni pasti mereka sudah mempunyai foto naila bersama doni itu bisa menjadi bumerang kepada naila dan aku karena bisa ada berita yang tidak-tidak nanti,

Kalau kuturuti mereka apa yang akan aku lakukan untuk menyelamatkan naila, sambil aku memikirkan jalan keluar apa yang akan aku lakukan arumi keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju kemeja ku dan celana boxer ku, terlihat arumi sangat cantik dengan rambut basahnya dia, arumipun datang dan duduk di depanku sambil mengeringkan rambutnya,

“jangan dilihat terus mas, tar jatuh cinta lu, hehehehe”, canda arumi yang membuatku tersadar,

“ehh gak rum, hehehehe”,

“diminum rum teh nya biar hangat badannya”,

“iya mas”, lalu arumi mengambil teh dan meminumnya, aku baru sadar kalau arumi tidak mengenakan bra di balik kemejanya,

“mas kapan pulang kejakarta?”,

“jumat malam atau sabtu pagi rum, kenapa”,

“boleh bareng mas?, soalnya teman-teman mau lanjut ke bandung, rumi mau langsung pulang kasihan anak rumi”,

“ok rum kasih tau aja ya jadi apa gak”,

“iya mas”,

Kamipun ngobrol di ruangh tamu sedangkan hujan di luar masih lebat jauh dari reda,

“rum itu kemeja nya basah di dadamu, kayanya rembes lagi asinya”,

“arrggg mas tutup matanya”,

“gimana gak liat rum, kamu gak pake bra ya?”,

“iya mas basah, sama lagi penuh ini asinya jadi rada sakit”,

“ya udah sana kamu peras di kamar mandi biar senakan, apa mas yang perasin”,

“ihh mesum, enak di mas weeeeee”, ujarnya sambil memeletkan lidah,

Hahahaha,, kamipun tertawa bersama,

“mas ada selimut gak, dingin mas, sekalian mau nutupin ini nih, malu diliatin mas mulu”,

“tunggu ya rum”,

Akupun pergi ke kamar dan mengambil selimut untuk arumi lalu memberi kepadanya dan kamipun kembali ngobrol lagi,

“kamu masih kedinginan rum”, kuliat dia meringkuk di bangku,

“iya mas, masih dingin dan biasa kalau asinya penuh pasti rada gak enak badan kalo gak dikeluarin”,

Akupun menuju kearahnya dan duduk di sampingnya,

“mau ngapain mas?”,

“sini peluk badan mas biar kamu angetan”,

“gak mau ah, nanti ada setan jurus ke hal mesum”,

“gak rum, nih tangan mas dinaikin ke atas, kalo turun dan meluk kamu teriak aja biar orang desa dateng buat gebukin mas”,

“bener ya”,

“iya cerewet, mau gak”,

Akhirnya arumipun membuka badannya dan memelukku dan kuatur selimutnya untuk menutupi badan kami berdua,

“makasih ya mas, badan mas hanget dan wangi”,

“ahh mas, kalo wangi sini masuk ketek mas aja, hahahaha”,

Dicubitnyas pinggangku dengan keras,

“auugggg,, sakit rum”, teriakku,

“bodo”, sambil di peluk dan ditaruh kepalanya di dadaku,

Alupun mengelus rambutnya yang basah dan mencubit pipi nya,

“awas, tar suka lu mas, hehehehe”,

“emangnya kamu juga mau kalo mas suka?”,

“gak tau ahh, hehehe”, sambil dipeluk erat badanku,

Akupun menaruh tangan kiriku di pundak kirinya dan kembali tangan kananku mengelus rambutnya lagi,

“rum udah hangatan badannya?”,

“iya mas, makasih ya, sambil mendongakkan kepalanya melihatku”,

Akupun memegang kepalanya dengan tangan kiriku kemudian aku memajukan kepalaku dan mencium bibir nya dengan lembut dan langsung melepasnya, arumi pun tidak menolaknya, aku melihatnya dan kembali mencium nya kali ini dengan agak lama,

Arumi membalas ciumanku dengan lembut dan membuka mulutnya memberiku akses untuk memasukkan lidahku di dalam mulut nya, kurasakan ludah nya manis dan kamipun saling bertukar ludah juga saling menghisap, tidak lama arumi pun melepasnya dan memeluk dengan erat terlihat malu di wajahnya,

“maafin mas ya rum, mas kelewatan”,

“gak mas, kita sama-sama sadar kok, arumi juga menikmatinya, entah kenapa arumi nyaman sama mas”,

Akupun mencium kepalanya dan memeluknya dengan erat, tidak lama kurasakan arumi tertidur di pelukanku,

Kemudian akupun mengambil HP ku dan menghubungi istriku untuk menceritakan perihal arumi, karena tidak fair kalo istriku tidak tau kelakuan ku di luar karena aku selalu menuntut istriku selalu terbuka kepadaku,

Lalu kami ngobrol via WA supaya tidak membangunkan arumi yang sedang tidur,

“assalamualaikum bunda”,

“wallaikumsalam ayah, tumben pake WA biasanya telepon”,

Akupun memfoto kami berdua dan mengirimkan ke istriku,

“ihhh ayah siapa wanita itu?, ayah selingkuh ya?”,

Akupun menjelaskannya kepada istriku siapa arumi dari awal kami bertemu sampai sekarang dan istriku pun mau mengerti,

“yang penting ayah jangan main hati aja ya, bunda gak akan memaafkan ayah bila ayah selingkuhi bunda atau sampai kawin lagi, bunda akan bunuh diri di depan ayah karena bunda gak mau kehilangan ayah”,

“gak bun cinta dan hati ayah hanya untuk bunda, ayah akan menjaga bunda dan mencintai bunda dengan nyawa ayah”,

“ya udah awas aja, tapi cantik ya yah, siapa namanya yah?”,

“arumi bun baru punya anak umur 3 bulan”,

“duh dapet mama muda nih ayah hehehehe, terus suaminya mana yah?, hati-hati tar ketauan ayah di arak keliling desa nanti hahahaha”,

“hahahaha,,, gak lah bun aman, rumah dinas kan jarang orang desa datang kalau gak penting”,

“yaudah yah lanjut aja, makasih ya ayah udah jujur sama bunda”,

“iya bun, kan kita udah sepakat untuk selalu terbuka tidak ada yang di tutupi”,

“iya ayah, ya udah ayah istirahat ya, ajak aja arumi bobo di kamar kasihan tidurnya di bangku, bunda dah ijinin kok kalo ayah sampai ena-ena sama arumi, hehehehe”,

“iya bun bentar lagi kasihan baru bobo dia”,

“vidion juga ya yah kalo ayah ena-ena sama arumi, bunda pengen lihat mainnya ayah sama arumi”,

“siap bu komandan, biar jadi tolak ukur ya bun kalo nanti arumi hot bunda nanti lebih hot ke ayah ya, hehehehe”,

“itu ayah tau, ya udah istirahat ya ayah sayang,, love u ayah, muuuaaacccchhh”,

“love u to bunda, muuuaaccchhh”, dan akupun mengakhiri WA ke istriku lalu meletakkan hp ku di meja,

Tiba-tiba arumi bangun dari tidurnya dan tersenyum kepadaku,

“kenapa nih bangun-bangun langsung senyum?”,

“enak aja tidur di dada mas padahal baru sebentar, hehehe”,

“kalo masih ngantuk pindah aja bobo di kamar”,

“tar ahh mas, masih enak disini sambil dipeluk lagi badanku”,

Aku lalu mencoba mengangkat wajah arumi lagi dan mulai menciumnya lagi, arumipun membalasnya, kami berciuman dengan penuh nafsu,

Cuppp,,sruuppp,,,cuuppp,, bunyi suara ciuman dan lumatan kami berdua, akupun kemudian memegang kepala belakang arumi dan mulai menciumi seluruh muka arumi lalu turun ke lehernya, tangan kiriku turun dari bahu kirinya menuju payudara kirinya dan mulai meremasnya dengan lembut,

“ahhh,, mas enak,, jangan keras-keras ya tegang banyak asi soalnya”,

“iya rum”, sambil kucium lagi lehernya dan kuraba lagi payudaranya dengan lembut dan memainkan putingnya di luar kemeja yang dipakainya,

“basah bajunya rum”,

“gimana gak basah, mas pencet-pencet sih”, ujarnya lalu menarik kepalaku dan menciumku kembali dengan buas,

“tar mas, rumi ke kamar mandi dulu mau pipis”,

“iya rum, mas juga mau kunci pintu dulu takut ada yang masuk”,

Arumi pun kemudian ke kamar mandi dan aku mengunci pintu depan dan belakang dan meredupkan lampu ruang tamu juga langsung menghubungi istriku untuk melihat kami ena-ena, tidak lama arumipun kembali ke ruang tamu dan duduk disebelahku,

Aku lalu menarik arumi dan mendudukan dia dipahaku dan berhadapan dengan ku, akupun langsung memeluk dan menciumnya dengan ganas arumi pun membalasnya dengan ganas, di lingkari tangannya di leher dan kepalaku dan membekap nya dengan erat,

Aku lalu melepas kancing kemeja arumi hingga terlepas semua,

“indahnya payudaramu rum, besar gak terlalu turun dan ada asinya”,

“jangan diliatin mas, arumi malu”,

“ngapain malu sayang”, ucapku lalu mulai meraba pelan kedua payudaranya,

“ahhh,, enak mas, gak tau hanya dipegang gini aja rumi rasanya enak banget”,

Aku lalu mulai menjilat dan menghisap kecil kedua payudara arumi,

“enak rum ternyata asi itu ya, kaya minum susu beruang”,

“hehehe mas mas, ya udah kalo mas suka hisab aja”,

Aku lalu mulai menghisap dan menjilat dengan rakus kedua payudara arumi dan meminum air susu yang keluar dari payudaranya,

Srruuuuppp,,, srruuuppp,,, srrruuuuppp,,,

“oofff fuck enak mas,, aahhhhhh,,,, terus mas, tete arumi kerasa enteng mas”,

Dibekap kepalaku dengan erat di peyudaranya, aku lalu diri dan merebahkan arumi di bangku panjang, kubuka celana boxer yang di gunakannya dan mengangkat kaki kiri diatas sandaran kursi dan kujatuhkan kaki kanannya ke lantai sehingga memek arumi terexpose dengan sangat jelas,

“jangan diliatin mas, arumi malu”, sambil menutupi memeknya dengan kedua tangannya,

“gpp sayang, kamu punya memek bagus banget, bulunya dikit dan tembem, padahal kamu baru melahirkan”, sambil kusingkirkan tangannya,

Akupun kemudian duduk dan mulai menjilat dan menghisap memek arumi dengan rakus,

Sruupppp,,, sruupppp,,, sruuuppp,,,

“ohh yeesss mas,, aahhhhh terus mass,,,, fuck dah lama rumi gak kaya gini”,

Kuhisap dengan kuat itilnya dan mulai kumasukan jari tengahku di memek arumi, kogoyang dengan kecepatan sedang sembari kuhidap dan gigit pelan itil rumi, rumi kelojotan dengan perbuatanku dan dia meraba sendiri payudara, trus dan terus kukocok jariku dan kuhisap itil rumi dengan kuat hingga rumi mengalami orgasme pertamanya,

“mas yang cepet sayang rumi mau sampe”, ucapnya sambil menekan kepalaku ke memeknya dengan kedua tangannya, tidak lama kemudian arumipun sampai,

“masss,,, arumi sampai,,, aaarrrrggggggg,,,, oohhhhhh,,, yeeessssss,,,,”,

Crreeeetttt,,, creetttt,,, creetttt,,, arumi squird dengan lumayan banyak dan membasahi bangku dan lantai,

“ahhhh,,,,ahhhh,,,ahhhh, enak banget mas, gak pernah arumi sampe seenak ini pake mulut”,

Aku terus menjilat memek arumi dan menghisap sisa cairan orgasme arumi di memeknya,

“istirahat bentar mas, memek arumi rada ngilu habis orgasme tadi”,

Kubiarkan arumi istirahat tidur di bangku sambil mengatur napas dan kulangsung ke dapur untuk mengambil air untuknya, aku pun balik dan memberikan minum untuknya dan diminum lalu arumi kembali rebah di bangku dengan posisi yang sama,

Aku lalu membuka semua pakaian yang kupakai hingga aku bugil dan mendekati rumi, kuletakkan lutut kananku di kursi dan kuputar kepalanya kemudian akupun mengarahkan kontolku untuk di hisap nya, tapi arumi kaget dengan kontolku yang sudah tegang maksimal,

“gagahnya kontolnya mas, besar dan panjang”, ucapnya sambil meraba dan mengocoknya dengan lembut,

“enak rum, terus sayang kocok, kalo boleh hisap rum kontolnya mas”,

“rumi belom pernah mas, tapi rumi coba ya kalo gak suka jangan dipaksa ya mas”,

Lalu arumipun mulai menjilat kepala kontolku untuk merasakan nya dan dia lalu menghisap kecip kepala kontolku,

“gimana rum?, bau kontol mas?”,

“gak mas, gak ada rasanya, enak mas ternyata”,

Arumi lalu mulai memasukkan kontolku kedalam mulutnya dan mulai menghisap memaju mundurkan kepalanya dengan pelan, rasanya enak sekali walaupun masih kena gigi,

“jangan sampe kena gigi rum biar lebih enak”,

“mmmmm,,,,mmmmm,,, srrruuppp”, jawabnya sambil terus menghisapnya,

Kuambil tangannya dan ku arahkan untuk mengurut pelan biji kontolku dan arumi melakukan nya dengan sangat baik,

“ahhh,, enak rum, terus yang kuat sayang”,

Arumi mengoral kontolku selama 10 menit dan selama itu pun kurasakan sangat enak oral yang dilakukan arumi, akupun mendirikan arumi dan kuposisikan dia memangku sambil menghadapku sehingga kontolku bergesekan dengan memeknya,

Kupeluk badannya dan kuhisap kedua payudara arumi dengan kuat bergantian sambil menyusu dan meminumnya dengan rakus, arumipun menggoyangkan pinggulnya menggesek kontolku ke memeknya,

“mas rumi udah gak tahan, rumi masukin ya mas kontolnya, memek arumi dah gatel mas”,

“masukin aja rum”,

Arumi lalu berdiri sedikit lalu mengarahkan kontolku kelobang memeknya dan bleeesssss,,,, masuklah kontolku kedalam memeknya hingga setengah dan arumi menghentikannya dulu untuk beradaptasi kontolku didalam memeknya,,

“enak banget mas, kontolmu penuh di memek rumi”,

“memek mu juga enak rum, kaya perawan aja masih sempit”,

Rumi pun mulai menaik-turunkan pinggulnya dengan pelan kemudian dicepatkan temponya,,

“aaahhhh,,, ohhhh,,, oohhh,,,,, enakya kontolmu mas”, sambil di percepat goyangannya,

Aku memegang pantat arumi dan meremasnya sambil kudorong sedikit-demi sedikit agar semua kontolku masuk kedalam memeknya,

“shiitttt,,, enaknya memekmu rum,,, ahhhh,,, ihhhh,,,” ujarku,

Lalu ku tarik dan kupeluk arumi sambil kumasukkan semua kontolku kedalam memeknya sampai kurasakan mentok ke rahimnya,

“ahhh,,,ooohhhhhhhhh,,,,, yeessss mas enak banget sampe mentok rumi rasa kontol mas”,

Rumi seperti kesetanan karena rasa enak yang dirasakannya, digoyang pinggulnya dengan kencang sambil memeluk kepalaku, akupun kemudian meremas dan menyusu kembali di payudaranya,,

“mas rumi mau sampe sayang,, enak banget soalnya kontolnya”, ucapnya di telingaku,

“tunggu sayang jangan dulu”, ucapku sambil aku berdiri dan menggendongnya,

Aku menggendong dan menyenderkan arumi di tembok sambil ku kocok dengan cepat kontolku di lobang memeknya,

“aaahhh,,, oohhh,,,issshhh,, yeess mas terus,, lebih terasa kontolnya di memek rumi”,

“keluarkanlah sayang jangan di lawan”, ucapku sambil kucium bibirnya dengan buas dan kukocok memeknya dengan sangat kencang, lalu kemudian,

Crreeettt,,,creeetttt,,,creetttt,,,

“mas rumi dapet lagi,,,,ahhhhhhh,,,, oooohhhnn,,, oouuuuugggg,,,,”, sambil menggigit pundakku dan pinggulnya bergetar karena keenakan, akupun memegang pantatnya supaya tidak jatuh,

“makasih mas romi, baru kali ini rumi ngerasain sex yang sangat enak, suami rumi gak pernah ngasih yang kaya gini”, ucapnya sambil memelukku dengan erat,

“nikmatilah rum, mumpung kita masih bisa berdua”,

“makasih mas”, ucapnya sambil mencium mulutku dengan mesra,

Kuturunkan rumi dan kududukkan kembali rumi di kursi untuk istirahat kembali,

Setelah istirahat ku posisikan arumi menungging menghadap sandaran kursi sambil memegang sandarannya, kuarahkan kontolku ke memeknya dan mulai memasukkan kontolku dan mulai menggoyangnya dengan cepat,

Plok,,,plokkk,,,plokkk,,,plokkk,, suara pertemuan pinggang dan pantat arumi,

Kuambil rambut arumi dan kujambak dengan agak keras sembari kugoyang dengan kencang dan keras kontolku,

“iya mas, terus mas, sodok arumi dengan kencang mas, ahhhh,,, ahhhh,,, yess terus mas,,”,

10 menit sudah aku menggoyang arumi dengan posisi nungging,

“rum,, mas mau sampe sayang, mas buang dimana?”,

“di mulut rumi aja mas, soalnya rumi gak pake pengaman dan lagi subur”,

“ok rum”, lalu akupun kembali menggoyang pinggulku dengan cepat, tidak lama akupun mencabut kontolku dan kuarahkan kontolku ke dalam mulut rumi dan mengeluarkan pejuku ke dalam mulutnya,

Croootttt,,,, croootttt,,, crrooootttt,,, di telannya sampai habis dan di bersihkan sisa pejuku yang masih ada,

“enaknya rum ngentot sama mu, memekmu enak banget”, sambil ku elus memeknya,

“ngentot sama mas romi juga enak, kapan-kapan boleh mas?”, ujarnya,

“boleh rum kasih tau mas aja kalo ada waktu nanti mas dateng ya”,

Rumi lalu berdiri dan memelukku sambil mengajakku mandi untuk membersihkan diri kami berdua, rumi dan akupun langsung menuju kamar mandi untuk mandi setelah mandi kami menuju kamarku untuk tidur dengan masih keadaan telanjang,

“duluan aja ke kamar ya rum, mas mau ambil minum dulu buat dikamar”,

“iya mas, rumi tunggu ya”,

Rumi pun lalu masuk kekamar dan aku menuju ke meja dimana kuletakkan HP ku dan ada istriku disana yang ternyata habis mandi,

“enak yah main sama rumi?”,

“banget bun, memeknya sama kaya bunda legit masih sempit”,

“waahhh bisa ketagihan nih ayah sama rumi, hihihihi”, canda istriku,

“iya bun kayanya, hahahaha”, candaku balik,

“awas aja ayah sampe pindah ke arumi, bunda bakal buduh diri depan ayah”,

“iya bunda gak akan, kapan-kapan kita main berempat yuk sekalian sama doni”,

“ayuk yah”, ucap istriku,

“dasar kita pasangan aneh ya bun, hahahahaha”,

“iya yah, hahahaha, ya udah sana ayah bobo ya sayang, apa mau nambah lagi gpp yah bunda ijinin, hihihi”,

“gak ah bun, ayah dah capek besok aja lanjut, hahahaha”,

“ok yah, ya udah bunda pamit mau bobo ya yah, love u ayah muuuaaccchh”,

“love u tu bunda muuuaaaccchhh”,

Akupun langsung masuk kamar dan mendapati arumi sudah dalam selimut sambil melihatku, aku masuk kedalam selimut dan memeluk arumi dari belakang,

“mas, rumi harap perbuatan kita ini jangan pakai perasaan ya mas, rumi gak mau rumah tangga mas sama istri mas rusak, yang kita lakukan ini hanya sebatas nafsu saja, jujur rumi gak rasakan ini semenjak rumi hamil, suami rumi gak pernah pegang rumi lagi sampai sekarang”,

“gpp rum, kalau rumi butuh teman mas siap kok”, sambil kupeluk badannya,

“maaf ya, mas nya jadi pelampiasaan rumi”,

“gpp ibu cantik, mas juga seneng kok ngentot sama rumi, kalo mas pengen boleh kan mas minta lagi?”,

“boleh mas”,

Malam ini sampai pagi kami melakukan 2 kali lagi sampai kamipun lelah dan tertidur,

Jumat pagi jam 9 akupun bangun dan mendapati arumi tidak ada di kamar, kuambil hp ku dan kulihat ada wa dari arumi kalau dia duluan pulang karena ada tausyah pagi jam 8 nanti, aku lalu ke kamar mandi untuk mandi dan keluar mencari makan karena perutku sangat lapar,

Sampai dirumah akupun membuka makanan yang kubeli dan memakannya sambil menelepon doni,

Tuuuttt,,,tuuutt,,,tuuutt,,,

“assalamualakum mas”, sapanya,

“wallaikumsalam”, jawabku,

“ada apamas telepon pagi-pagi?”,

“gimana don perkembangan nya udah tau tempatnya?”,

“udah mas nanti aku info ya mas”,

“ok don, sama itu don coba kirim foto mereka ya, biar mas tau berhadapan sama siapa”,

“iya mas, nanti doni kirim lewat WA ya, bos sama mr. han”,

“ok, mas tunggu ya don”,

“siap mas”,

“assalamualaikum”, ucapku,

“wallaikumsalam”, jawabnya lalu kumatikan HP ku,

Tidak lama donipun memberikan foto teamnya beserta foto Mr. Han, aku yang melihat itu sangat terkejut karena ada 3 orang dimasa lalu yang menghilang dan meninggalkan dosa sangat besar yang harus diselesaikan,

Aku pun mengingat kejadian 3 tahun yang lalu yang meninggalkan luka yang sangat dalam di hati teman ku dan keluarga besarnya, sialan 3 tahun di cari dan susah karena bekingan yang sangat kuat, ternyata datang sendiri, hehehehe akupun tersenyum dalam hati, persoalan 3 tahun yang lalu harus beres hari sabtu nanti.



POV Reno,



Setelah kejadian aku dan mas raihan menyelamatkan Clara akupun menjadi tambah dekat dengannya malah bisa dibilang ada benih cinta diantara kami berdua, hari ini aku ingin memastikannya kepada clara,

Tuuutttt,,,tuuuttt,,tuuuttt,,,

“assallamualaikum”, sapa clara,

“wallaikumsalam”, jawabku,

“pagi ren-ren tumben pagi-pagi telepon”,

“pagi, udah jam 10 pagi clara, pasti baru bangun ya, kebiasaan gara-gara kuliah nanti jam 2 bangunya siang hahahaha”, godaku,

“hehehe iya ren-ren, ada apa ren-ren telepon?”,

“clara hari sabtu ada kuliah?”,

“gak ada, emangnya kenapa?”,

“ke dufan yuk, mau gak?”,

“yuk ren, udah lama clara gek kesana”,

“asik ya udah tar ren-ren jemput jam 8 pagi ya”,

“iya ren-ren”, jawab nya,

“o iya clara nanti pergi kuliahnya mau dianter ren-ren gak?”,

“emangnya ren-ren gak sholat jumat?”,

“tar sholat di kampus clara aja, gimana mau gak?”,

“boleh ren-ren, ya udah clara mandi dulu ya biar jam 11 kita berangkat biar ren-ren bisa keburu sholat di kampus”,

“ok clara, ren-ren juga siap-siap ya, tunggu ya”,

“iya, assalamualaikum”, salam clara,

“wallaikumsalam, jawabku sambil menutup teleponya.

“cie-cie ada yang PDKT nih”, terdengar suara wanita berbicara di belakangku yang ternyata kakak perempuanku,

“ehh kak Nisa, kapan dateng kak?”,

“udah dari jam 9 ren tapi kakak dibawah sama umi tadi ngobrol, duh kalo dah teleponan lupa sama sekelilingnya”,

“emang udah berapa lama kakak disini?”,

“dari mulai ada kata clara hari sabtu ada kuliah, hehehehe” godanya kepadaku,

“hehehe maaf kak”,

“siapa tuh, kayanya suka nih reno sama clara, yang semangat ya ren, kakak doain clara bisa jadi sama kamu”,

“amin doain ya kak, dia temen smp dan sma reno dulu”,

“wahh CLBK nih hahahaha”,

“belom kak hanya suka aja, mudah-mudahan nanti dia mau sama reno”,

“semangat”, kata kak nisa,

“o iya kak, sama siapa ke sini?, bang Benny sama ponakan reno Nina mana?”,

“gak ikut ren, kakak kesini mau bantuin umi ada kerjaannya yang tertunda”,

“ohh gitu”, ucapku sambil melihat tampilan kakak ku yang anggun dengan pakai gamis terusan warna hijau dan jilbab putih yang membuat kakakku tambah cantik,

“dih ngeliat kakak sampe segitunya, kangen ya”,

“iya kak, emang kakak gak kangen apa?”,

“kangen juga lah, mangkanya kakak ke kamar, dan sebelum kesini kakak lepasin ini”, diangkatnya gamisnya dan terlihat dibalik gamisnya kakak ku sudah tidak menggunakan bh dan cd nya,

“wahhh selalu cantik dan bagus badannya kakak”, ucapku sambil menyergap dan mencium mulut kakak ku dengan buas lalu kudorong ke tempat tidur,

mengingat waktu yang sedikit aku lalu membuka langsung pakaian ku semua dan langsung membuka gamis kakakku dan jilbabnya sampai bugil, aku lalu langsung membuka kaki kakak ku dan menjilat memeknya yang tanpa bulu dan tembem dengan rakus dan menghisap dan menggelitik dalam memek kakak ku dengan lidahku,

“ahhh,, ahhhh,,, enak sayang,,, udah pintar sekarang kamu dek”,

“siapa dulu yang ngajarin, umi dan kakak”, ucapku yang kembali kumainkan memek kakakku dengan rakus sembari kuremas-remas payudaranya yang masih mengeluarkan asi karena kakakku masih menyusui anak perempuannya,

“terus dek, perlakukan kakakmu ini kaya pelacurmu,, fuck enak banget mulutmu de,,, ahhhh,,, ohhhh,, hisab de”, desahnya,

Akupun tidak mau tinggal diam, kunaikkan kakakku ketengah kasur dan kuambil posisi moring 69 dengan tetap kujilat dan kukocok memek kakakku dengan jariku dan kakakku menyepong kontolku dengan rakusnya,

Srupppp,,,sruuppp,,,sruupppp,,, bunyi oral kami berdua,, 10 menit kami melakukan itu,

“sudah kak, reno dah gak ada waktu lagi, langsung kemenu utama aja”,

Akupun langsung menindih kakak ku dan menciumnya dengan buas sambil kumasukkan kontolku dengan bantuan tangan kakakku, dan langsung kugoyang kontolku di dalam memeknya dengan tempo yang kencang yang membuat kakakku sangat keenakan,

“terus ren, kakak kangen kontol dan sodokannya ren, ahhh,,,,ahhhha,,,, oohhhh,,, yeesss,,, tekan yang keras sayang”,

di lingkarkan kakinya di pinggangku supaya kontolku terus tertanam didalam memeknya dengan sempurna, ku goyang dengan tempo yang cepat hingga badan kakak ku bergoyang dengan sangat cepat,

“ahhh,,ahhhh,,, ihhh,,,,,” desah kami berdua,

“miring kak”,

Lalu kakakku memiringkan badannya ke kiri dan kuangkat kakinya yang kanan, di tuntunnya kontolku untuk memasuki memeknya dan kukocok memek kakakku dengan cepat sambil ku cium bibirnya dan ku remas payudaranya bergantian,

“ohhh senaknya ren ngentot sama mu de,, terus sayang,, ohhh,,, ahhhh,,,”,

Tidak terasa kami sudah melakukan gaya tersebut 10 menit,

“kak nungging yuk, reno dah mau sampe”,

“iya ren kakak juga dah mau sampe”,

Lalu kuposisikan kakakku untuk menungging dan kusodok memeknya dari belakang dan kugoyang langsung dengan cepat kugapai pundak kakakku untuk menjadi tumpuan tangannku dan kukocok dengan cepat,,,

“ahhhh,,,ahhhh,,,oohhh,,, terus ren kakak udah mau keluar”,

“bareng kak, reno juga mau keluar, memek kakak enak banget”, sambil kokocok terus memek kakakku dengan tempo cepet,

Tidak lama kami pun keluar bersamaan,

Crrroooooootttt,,,,, crrrooooootttt,,,, crrrooootttt,,, creeeettttt,,,creeetttttt,,,,,crreeeeeetttt,,

“ouuggghhhhhh,,,, iiihhhhh,,,, ooohhhhhhh,,,, aaahahhhhhh,,,, ahhhhhh,,,,”, ucap kami berdua,

Akupun memeluk kakakku dari belakang sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang aku rasakan dan menikmati pijatan kedutan memek kakakku yang kalau orgasme sangat menyedot kontolku,

“makasih ya kak, reno puas banget”,

“kakak juga sayang, mas mu bulan depan dinas ke bengkulu 1 minggu nanti kakak nginap disini, puasin kakak tiap hari ya de”,

“siap kak, hehehehe”, ucapku sambil masih memeluknya,

“udah sana de, udah jam 10.40, kamu kan janji mau antar clara”,

“iya kak, reno mandi dulu ya”, sambil kucium mesra mulut kakak ku dan langsung menuju kamar mandi untuk mandi,

Setelah mandi akupun langsung siap-siap untuk menjemput clara,

“umi, kakak, reno pamit ya buat antar clara sekalian ketemu temen”, pamitku,

“iya hati-hati ya ren”, ucap mereka,

Akupun langsung pergi untuk menjemput clara dan mengantar ke kampusnya.



POV Raihan,



Jumat subuh aku bangun seperti biasa dibangunin oleh istri tercintaku dan kami melakukan kegiatan kami seperti biasa, sehabis sholat aku dan istrikupun minum teh di teras rumah sambil ngobrol,



“bunda gimana kerjaan sama abah, lancar?”,



“lancar yah, tapi yang rencana untuk surveynya batal sabtu ini yah tapi di rubah hari kamis nanti pas ayah pergi ke jogja”,

“yang semangat ya bunda, nanti kalau butuh bantuan ayah selalu siap bantu bunda”,

“amin, bunda doain juga supaya urusan ayah di jogja berhasil ya, mudah-mudahal aurel bisa hamil dari ayah”,

Aku yang mendengar itu tepok jidat,

“emangnya bunda beneran iklas?”, tanyaku untuk kembali memastikannya,

“iklas 1.000% ayah, bunda tau kok ayah itu orang yang baik dan bertanggung jawab mangkanya bunda mau iklas membantu aurel dan ucok untuk mendapat kan keturunan”,

“mudah-mudahan dengan adanya ini aurel dan ucok bisa dapet momongan lain dari benih mereka sendiri”, ucapnya lagi,

“amin, makasih ya bunda udah ijinin ayah, kalaupun bunda bilang sekarang gak boleh ayah akan membatalkannya langsung”,

“jangan ayah, lakukan saja ya, tapi nanti kalau sudah lahir bunda mau gendong-gendong anak aurel, jadi pengen punya anak lagi”,

“yuk bikin bunda, hehehe”,

“nanti yah tahun depan ya biar kerjaan bunda aman dulu”,

“siap bu komandan”, sambil kukecup jidatnya,

“love u ayah”, sambil di diciumnya bibirku,

“love u to bunda”, dan kupeluk istriku dengan mesra,

“yah, bangunin clara sudah jam setengah 6 belom bangun, biar bunda mau masak dulu buat abang dan ade sarapan”,

“iya bun”,

Lalu kamipun masuk ke dalam rumah, istriku kedapur dan aku naik kelantai dua untuk membangunkan clara, sampai di kamar aku melihat kamar clara terbuka dan melihat dia yang masih tidur dengan posisi yang membuat kontolku langsung berdiri,

“ya ampun nih anak kalo tidur bisa sampe kaya gini ya”, ucapku dalam hati,

Aku langsung masuk dalam kamar dan melihat clara tertidur dengan baju tidurnya sampai kepundaknya sehingga kedua payudaranya terekpose dengan jelas dan celana dalamnya yang tipe thong sangat menantang sempurna dengan memek yang tidak ada bulu nya,

Akupun mendekatinya dan mencoba membangunkan nya,

“clara bangun de,,, bangun de udah pagi,,,”, sambil ku gerakkan pundaknya tapi tidak juga bangun,

“buset dah nih clara kalau tidur udah kaya mayat aja dibangunin susah”, ucapku dalam hati,

“clara bangun de,, bangun clara udah pagi,, bangun de”, ucapku agak keras biar clara bangun tapi clara hanya menggeliat dan tidur telentang,

“duh gimana nih dibangunin gak bangun, coba pake cara gini aja deh”, ucapku mesum dalam hati,

Lalu akupun duduk di bawah kasur samping clara sehingga kepalaku sejajar dengan memek clara, kusibakkan ke kana kolor clara hingga terlihat memek tembem tanpa bulu clara yang menggiurkan, kucium memeknya yang mempunyai bau yang khas,

Akupun mulai membuka sedikit dan menjilat memek clara dengan cepat berharap clara bisa bangun,

Srupppp,,, sruupppp,,, sruuppp,,, bunyi isapan dan jilatanku, kucoba memasukkan jariku ke dalam memeknya tapi akupun sadar bahwa dia masih perawan bisa bahaya,

Lalu kubuka celana dalamnya dan langsung kembali ku cium dan jilat memek clara dengan rakus sembari ku masukkan jariku di lobang anus nya berharap clara terbangun,

Tidak lama clara menggeliat akibat perbuatanku dan terbangun dengan melihatku heran karena sedang menjilat memeknya dan menusuk anusnya dengan jari tanganku,

“mas raihan lagi apa?”,

“lagi bangunin kamu, habis tidur udah kaya mayat aja”, jawabku,

“dah bangun de, udah jam setengah 6 yuk udah ditunggu kakak dibawah”, ucap ku lagi,

“iya mas, tapi nanggung tanggung jawab mas udah bikin clara enak, tadi rasanya clara mimpi lagi bersetubuh ternyata lagi di oral mas raihan”, ucapnya,

Aku yang mendengar itu lalu mendekatinya dan langsung menciumnya, clara pun menyambutnya dengan penuh nafsu, sambil berciuman akupun membuka semua pakaian calra sampai telanjang dan kutidurkan di tempat tidur, dan ku jilat memek perawannya lagi dengan buas,

“ahhh,, ahhh,,, enak mas,, terus mas mainin memek clara”,

Ku jilat dan kuplintir itil memeknya sehingga membuat clara keenakan sambil memegang kepalaku,

“ouuugghhhh,,, ahhh,,, terusss mas,, elus dan plintir itil clara terus mas”,

Ku cepatkan gesekan tanganku di itil clara dan sedotan mulutkuku di memek nya kukuatkan yang membuat memek clara semakin berkedut gatal yang membuatku semakin semangat karena kutahu sebentar lagi clara pasti dapet orgasmenya,

“iya mas terus enak mas, memek clara kaya mau meledak terus mas,, ahhhh,,, ohhh,,, yesss mas bentar lagi clara dapet”,

Terus kuhisap dan kuplintir itilnya sembari ku elus payudara nya bergantian dan kemudian clarapun sampai,

“mas, clara sampai”,

Creeeettttt,,,,,crreeeetttt,,,crrreeeeeeetttt,,, clara squird yang lumayan banyak membasahi mukaku, tapi langsung kutahan dan kuhisap sisa cairan cintanya dampai habis,

“ahhhh,,, ahhh,,, ahhhh,,, enak bangety mas banguntidur dapet servis blowjob dari mas raihan, hehehe”,

“sama-sama de, mas juga dapet cairan perawan pagi-pagi hehehe”,

“sini mas gantian clara keluarin”,

Lalu clara turun dari kasur kemudian membuka celanaku dan mendudukkanku di pinggir kasur, clara langsung memasukkan kontolku kedalam mulutnya dan mulai menghisap dan memajukan kepalanya dengan cepat sembari meremas biji kontolku yang membuat ku sangat keenakan,

“terus de,, enak banget sayang isepanmu, yang kenceng isepnya de”,

Sedang enak-enaknya di servis clara istriku memanggilku dari bawah,

“ayah,, kok lama bangunin claranya, lagi ngapain itu?”,

“ini claranya susah dibangunin bunda, udah di goyang tetep gak mau bangun”, jawabku, clara yang mendengar itu tertawa,

“jangan di cabulin claranya ya yah, jangan kebablasan clara masih perawan, bunda tau kalo dia tadi pintu nya gak di tutup sengaja bunda gak tutup tadi, hahahaha”, ucapnya sambil bercanda,

Aku yang mendengar itu sangat terkejut, ternyata istriku yang membuka pintu kamar clara, akupun melihat clara yang tertawa melihatku yang kentang dan ketakutan,

“dah mas nanti besok-besok clara kasih servis ya”, sambil diciumnya bibirku dengan mesra,

“iya de, ya udah sana mandi dan kebawah ya biar sarapan”, ucapku sambil membetulkan celanaku dan turun kebawah dan bertemu istriku di dapur lagi masak,

“gimana rasanya habis cabulin clara yah?, hihihihihi”, candanya,

“bunda ya seneng banget ngerjain ayah”,

“bunda tuh tau kalo clara susah banget dibangunin dan kalo tidur hampir sama kaya bunda yang selebor bajunya kemana-mana, hihihihihi”, ujarnya sambil masih bercanda,

“gimana rasanya cairan memek peerawan yah?”,

“ehh kok bunda tau?”, sambil masang muka terkejut,

“tau lah, dari sini bunda taunya”, diberikannya hp nya ternyata sudah tersambung VC WA ke hp clara,

“duh bunda pagi-pagi udah berani ngerjain ayah ya, bunda harus tanggung jawab ayah nanggung”, sambil kucoba menggendongnya untuk kekamar kami,

“hahahaha,,, gak bisa ayah, bunda lagi dateng tukang kreditnya, kasihan ayah kentang hahahaha”, godanya ke aku,

“isep aja bun, ayah nanggung nih”,

“gak yah, bunda lagi buru-buru udah jam segini, abang sama ade bentar lagi siap-siap mau ke sekolah”,

Akupun langsung lemes karena nanggung yang kurasakan,

“yah, bawa makanan ini ke naila buat sarapan, siapa tau naila gak PMS juga kaya bunda hehehehe”, goda istriku lagi,

“ya udah sini bunda mana makanannya biar ayah anterin ke rumah naila”, ucapku dengan nada malas,

“hehehehe,, yang ceria dong yah, nanti malam bunda servis ayah sampe ayah puas ya”, hiburnya,

“iya bun, tapi janji ya”,

“iya yah bunda janji nanti malam bunda jadi pelayan ayah apapun yang ayah suruh bunda turutin”,

“ok bun, ya udah ayah ke tempat naila dulu, dah bunda”, pamitku sambil kucium bibirnya dengan lembut,

Akupun lalu menuju rumah naila, sesudah sampai akupun langsung masuk tanpa mengetuk karena sudah biasa seperti itu, sampai di ruang tamu aku melihat naila lewat hanya mengenakan handuk sambil mengeringkan rambutnya,

“de, ini ada sarapan dari kak aulia buat mu”, ucapku ke naila, dan naila pun langsung melihatku,

“eh mas tumben pagi-pagi dateng bawa sarapan pula, hihihi”, ucapnya sambil mengambil dan meletakkan di meja makanan yang kubawa untuknya,

“duh wanginya, memang kak aulia pintar masak, jadi lapar nih, mas udah makan?”,

“belom de tadi matang langsung antar kesini dulu”,

“ya udah makan bareng aja mas bareng nai”,

“ok de tapi mas mau makan yang lain dulu”, ucapku, dan akupun langsung menuju naila karena nafsuku yang kentang dirumah dan disini aku melihat naila hanya menggunakan handuk yang membuat nafsuku naik lagi,

“makan apa mas?”,

“makan ini”, jawabku sambil memeluknya dan mencium bibirnya dengan lembut,

“duh suamiku nafsu amat pagi-pagi udah nyosor aja, emang kak aulia gak kasih mas?”,

“ kakakmu lagi halangan dan kakakmu sudah buat mas mu ini kentang, nai mau kan tuntasin kentangnya mas”, sambil ku gendong dan kubawa masuk kamar nya,

“mau mas, kan mas suami nai juga”,

Lu lempar dengan lembut naila di kasur dan kubuka bajuku semua sampai aku bugil dan naik ke atas kasur,

“nai isep kontol mas sayang”, sambil kuberi kontolku untuk dihisap naila,

Nai pun langsung menghisap dan mengocok kontolku dengan kuat, akupun langsung membuka handuk yang dipakai naila dan membuangnya ke ujung kasur, aku langsung menuju memeknya dan langsung ku jilat dan kuhisap dengan kuat karena nafsuku yang sudah tinggi yang butuh penyaluran,

Karena memek naila sudah sangat basah akibat jilatan dan hisapanku akupun langsung memposisikan diriku diatas naila, kucium dan kuarahklan kontolku ke memeknya lalu langsung ku masukkan, blessss,,, akhirnya kontolku pagi ini mendapatkan penyaluran,

“duh suamiku yang satu ini sedang nafsu-nafsunya ya, hihihi”, ujar naila sambil memelukku dengan mesra dan mulai menggoyang pinggulnya mengimbangi kocokan kontolku,

“iya sayang mas nafsu sekali pagi ini”, sambil ku yoyang pinggulku dengan cepat,

Plokkk,,,plokkk,,plokkk,,

“ya mas goyang yang cepet mas, memek nai enak sayang, ohhh,,, ahhhh,,,, ahhh,,,”

Tanpa menghiraukan ucapan naila aku pun terus menggoyang kontolku semakin cepat di dalam memek naila seperti kudah yang sedang kepanasan butuh air,

“terus mas, enak mas memek naila, bentar lagi naila dapet mas”,

Aku yang mendengar itu tidak mau kehilangan momen, akupun harus dapet bareng dengan naila, ku naikan kedua kaki naila di pundakku dan ku goyang kontolku dengan cepat dan keras sambil kuremas kedua payudaranya,

“enaknya memek mu nai, mas mau sampe sayang”,

“nai juga mas, bareng sayang”, tidak lama kamipun keluar bersama,

Crooootttttt,,,,,crrrooooootttt,,,,crrrooootttt,,,creeetttt,,,,creetttt,,,,creettt,,,

“ooouuuuuggghhhhh,,, aaahhhhhh,,,,aaahhhhhh,,,,,,” ucap kami berdua akibat orgasme yang di dapatkan dari quick sex yang kami lakukan,

“enak nya pagi ini dapet memek”,

“sama mas, dari semalam hanya pake dildo paginya dapet kontol mas raihan, hihihi”,

“mas numpang mandi disini ya nai”,

“iya mas sekalian yuk kita mandi berdua, nai dah kotor lagi”,

“yuk nai”,

Kamipun lalu pergi ke kamar mandi dan mandi berdua saling menyabuni dan membilas, setelah mandi dan mengeringkan badan kamipun langsung sarapan dengan makanan yang aku bawa tadi hanya dengan memakai handuk,

Setelah makan akupun pamit ke naila untuk balik kerumah untuk siap-siap mengajar karena pagi ini jam 9 aku ada jadwal mengajar di sma,

“mas pulang dulu ya nai mau siap-siap buat ngajar”

“iya mas, yang semangat ya ngajarnya”, ujarnya sambil memeluk dan mencium bibirku dengan mesra,

“assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawabnya,

Aku langsung menuju rumahku untuk mengganti baju dan bersiap untuk mengajar,

“bunda ayah pergi ngajar dulu ya sayang”,

“iya yah, yang semangat ya ngajarnya yah, jangan lupa nanti beli pesanan bunda ya habis ngajar nanti”,

“beres bun, lah clara kemana kok gak keliatan?”,

“balik tidur lagi yah, katanya nanti kuliahnya jam 2 siang, dia masih ngantuk katanya”,

“buset dah tuh anak gadis kaya kebo aja”,

Hahahahaha,, kamipun tertawa bersama,

“ya udah ayah pamit”, ucapku

“iya yah hati-hati”, jawab istriku sambil mencium punggung tanganku,

“assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab istriku,

Akupun langsung meluncur menuju sekolah tempatku mengajar, sampai sekolah aku lalu masuk kelas dan mulai mengajar kan mata pelajaran bahasa arab, 40 menit aku mengajar hp ku bergetar, ternyata ada panggilan masuk dari romi,

“tumben pagi-pagi nelepon romi”, ucapku dalam hati,

“ya udah anak-anak kerjain tugas halaman 35 ya di lks nya, nanti bapak periksa bapak pergi keluar dulu ya”, ucapku ke siswa yang kuajarkan,

“iya pak”, jawab mereka semua,

Akupun lalu keluar rumah menuju kantin yang tidak jauh dari kelas dan mengangkat telepon dari romi,

“assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab romi,

“ada apa rom tumben telepon mas pagi-pagi?”,

“ini mas mau kasih tau info aja, bahwa besok naila mau di culik dan dibuat umpan untuk memuaskan hasrat seorang laki-laki”,

“hah, apa mas gak salah dengar rom, kamu dah kasih tau naila tentang hal ini?”,

“belom mas, ini romi rahasiain ke naila karena romi akan selesaikan ini besok”,

“jadi maksud dan tujuan telepon mas apa kalau kamu rahasian?”,

“romi mohon bantuan mas raihan untuk membantu romi besok untuk melepaskan naila”,

“kenapa gak kamu gagalkan saja dulu sebelum naila di culik”,

“gak bisa mas, harus sampai di tempatnya baru romi ringkus, soalnya kalau gak bisa gagal mas”,

“memang siapa orang yang mau culik naila?”,

“mas tau tragedi 3 tahun yang lalu yang dialami temen romi?”,

“tau, yang kita coba menjerat yang melakukannya tapi gak berhasil karena di lindungi orang penting di propinsi ini”,

“nah itu mas yang mau nyulik dan memperkosa naila itu orang yang menyebabkan tragedi 3 tahun yang lalu, romi sengaja ngumpan naila sampai ketempat persembunyiannya lalu romi akan membereskannya, oleh sebab itu romi minta bantuan mas, karena kalau minta bantuan orang luar takut bocor dan bahaya”,

“ok mas ikut, mas juga mau memberi pelajaran ke orang-orang tersebut, infokan ke mas dimana posisinya, mas nanti akan kesana, kamu masih di sumedang?”,

“masih mas, rencananya malam nanti atau besok pagi jam 6 romi jalan balik ke jakarta”,

“ok hati-hati ya, terus info ke mas biar mas minta ucok ikut untuk backup supaya tidak ada bocor ke pihak kepolisian rencana besok”,

“ok mas, romi nanti akan terus kasih info sama mas, romi pamit ya mas”,

“assalamualaikum”, salamnya,

“wallaikumsalam”, jawabku, dan ku tutup hp ku,

“akhirnya dendam 3 tahun yang lalu bisa tersalurkan besok”, ucapku dalam hati sambil meremas hp ku.



Bersambung,

















 
Part 10 dan 14 selalu jd favorite

Lanjutkan suhu ....
 
Secepatnyaaaaaaaaa diupdate hu....dah ga sabar pengen baca lanjutan yg aulia lg ke anyer... Hahahha
 
Mr-Han.jpg

Mr. Han

Jamal.jpg

Jamal

Bimo.jpg

Bimo

=================================

Lanjutan

Part 14, Pembalasan Dendam Bimo

POV Romi


Malam ini jam 12.00 aku siap-siap untuk pulang ke Jakarta bersama arumi, barang dan perlengkapanku sudah masuk semua hanya tinggal menunggu arumi saja, tidak berapa lama arumi pun muncul dengan koper yang dibawanya, akupun langsung mengambil kopernya dan memasukkan kedalam mobilku,

“udah tidur tadi rum?”,

“sudah mas, tadi tidur jam 9, nanti lanjut tidur di mobil saja”,

“ya sudah yuk kita jalan”, ucapku sambil menstater mobilku dan mulai jalan membelah malam di desa menuju kearah sumedang kota menuju jakarta,

Sepanjang perjalanan arumi memegang tanganku sambil tertidur dan akupun menyambut tangannya, tidak terasa sudah sampai di cikampek, aku pun masuk ke dalam rest area untuk istirahat sebentar karena sudah hampir 3 jam aku menyetir,

“rum, bangun”, ucapku sambil menggoyangkan badannya,

“hooaaammmm,, sudah sampe kita mas?”,

“belom rum, masih di rest area daerah cikampek, istirahat dulu yuk 30 menit”,

“yuk mas, rumi juga mau pipis dulu”,

“ok, mas tunggu di warung sana ya mau pesan kopi, kamu mau apa?”,

“iya mas, teh hangat aja mas biar hangat badan rumi”, ujarnya sambil pergi kearah toilet,

“akupun pergi ke warung kopi memesan kopi dan teh hangat serta pop mie untuk mengisi perutku”,

Tidak lama pesanan ku datang beserta rumi yang sudah balik dari toilet dan duduk di depanku,

“ini rum di minum teh nya”,

“iya mas, makasih ya, sekarang jam berapa ya mas?”,

“jam 2.55 pagi rum, nanti jam 3.30 jalan lagi kita ya biar sempet sampe rumah sholat subuh”,

“iya mas”,

Lalu kamipun mengobrol sambil menikmati minuman yang kami pesan, jam 3.30 pagi kamipun melanjutkan perjalanan menuju cempaka putih rumah arumi, akhirnya jam 4.40 kami sudah sampai di daerah rumah rumi,

“rum, bangun udah mau sampe rumah”,

“iya mas, itu lurus aja gang samping indomaret masuk aja jam segini portal sudah dibuka buat orang sholat subuh”,

Akupun mengikuti arahan arumi untuk menuju rumahnya, sampai di rumah rumi akupun menurunkan kopernya dan mengangkatnya sampai di pintu rumah,

“mas istirahat sebentar aja dulu, anak rumi di rumah ibu jaraknya 7 rumah dari sini, biar sholat subuh dulu kita yuk”, ajak rumi,

akupun lalu masuk mengikutinya dan mengambil wudhu bergantian untuk menunaikan sholat subuh, selesai sholat arumipun memberikanku kopi dan menyuruhku untuk istirahat sejenak di kursi ruang tamu,

“suamimu belom balik rum?”,

“hari minggu nanti mas katanya dari bandung”,

“ohh, ok mas rebahan dulu ya, mau renggangin badan dulu dari tadi duduk terus”,

“iya mas, rumi tinggal mandi dulu ya”, dan rumipun pergi membersihkan dirinya,

Tidak lama aku rebahan arumi datang dan duduk di lantai sambil tangan kirinya memeluk dadaku dan mencium pipi kiriku,

“duh main peluk dan cium suami orang aja nih, hihihihi”,

“hihihihi, pengen aja, kapan kita bisa berdua kaya gini lagi ya mas?”,

“kalau waktu kita ada kita bisa ketemu lagi ya rum, terserah rumi mau kemana nanti mas temanin”,

“makasih ya mas, maaf kalo rumi rada manja sama mas, soalnya rumi ngerain kesepian aja di rumah ini, untung ada anak rumi”, ujarnya,

“tapi rumi harap hubungan kita ini jangan terlalu jauh ya mas, takut menyakiti hati istri mas romi”,

“iya rum, kita jalanin aja kaya teman tapi mesra ya, hehehehe”, candaku,

“hehehe iya mas”, ujarnya sambil kembali mencium pipi kiriku dan memelukku dengan erat, akupun memeluknya dengan tangan kiriku,

Jam 6.00 akupun pamit kepada arumi, karena tidak enak nanti omongan tetangga kalau ada laki-laki di rumah arumi terlebih lagi suami arumi adalah seorang ustad,

“rum, mas pamit ya”,

“iya mas, hati-hati dijalannya ya”, ucapnya sambil memeluk dan mencium ku dengan mesra, akupun membalasnya dengan mesra juga,

“assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab arumi,

Akupun lalu masuk kemobil dan meninggalkan rumah arumi menuju kearah rawamangun rumah seorang sabahatku dari masa sma karena aku bilang sama naila kalo aku akan pulang malam hari nanti,

Sampai dirumah sahabatku akupun melihat salah satu rumah besar yang kurang terawat karena jarang ditempati penghuninya karena sahabatku sering dinas luar negeri untuk jadi pasukan pengaman PBB di timur tengah selama 2 tahun an ini,

Tuuuutttt,,,,tuuuuttt,,,,tuuuuuttttt,,,

“assalamualaikum”, salamnya disana,

“wallaikumsalam”, jawabku,

“ngapain lu telepon gua pagi-pagi istri bukan, pacar juga bukan”, ucapnya

“galak bener, masih gila apa?”,

“kepala kau lah gila, mau kepecahkan kepalamu?”,

“hahahahaha, huuu takut”,

“dimana lu?, masih dinas dimana?”, tanyanya,

“habis dinas, sekarang udah di depan rumah, cepet keluar capek gua nih mau makan laper”, jawabku,

“gua gak ada di rumah masih di lebanon ini”,

“di lebanon kepalamu, gua dah tau lu dah balik, cepet keluar atau gua tabrak ini pager”,

“bangsat ganggu aja, ya udah tunggu dulu gua keluar”,

Lalu tidak lama kuliat seorang pria dengan postur badan yang tegap dan gagah membuka pagar, ya itu adalah sahabatku bernama Bimo Ari Permana, seorang pasukan penjaga perdamaian pbb dari indonesia, dulu dia adalah paspampres ring 1,

Akupun langsung memasukkan mobilku kedalam rumahnya dan keluar menuju bimo yang berada diteras,

“bangsat tambah gagak aja lu bim”, kataku,

“sama lu juga tambah gagah gak kaya dulu masih lembek”,

Hahahahaha kamipun tertawa sambil berpelukan,

“gimana kabar di lebanon enak?”,

“enaklah kepalamu masih enak dinas di negara sendiri lah, kenapa lu pagi-pagi datang kesini?, lagi ribut sama naila ya?”,

“lagi pengen berkunjung aja, masa sohib lama baru pulang dinas gak di kunjungi”,

“babi lah, orang macam lu aja bisa inget gua pulang dinas kalo gak ada ujungnya, dah lagu lama dah tau gua tabiatlu”,

Hahahahaha akupun tertawa,

“beneran kan lu gak ribut sama naila, kalo iya lu kasih aja naila sama gua, gua terima kok bekas lu”, ujarnya sambil mengangkat kedua alisnya,

“bangsat nih otak pikirannya”, ucapku sambil memiting lehernya dan memoles kepalanya,

Hahahaha kami pun tertawa bersama

“gua kesini bim jujur bener karena ada sangkut pautnya sama naila”,

“tunggu ceritanya gua beli makan dulu, katanya kan lu belom makan, gua beli dulu sama pesen kopi, awas lu kali gak mau gua usir lu”,

“ok siap”, lalu bimopun keluar rumah untuk membeli makanan dan kopi untuk kami berdua,

Tidak lama bimopun kembali dengan belanjaan yang sudah dibelinya, dan kamipun memakan makanan dan kopinya,

“jadi ada masalah apa dengan naila rom?”, tanyanya,

“hari ini kalo jadi naila akan diculik dan diperkosa sama seorang laki-laki bim”,

Uhuk,,,uhuk,,,uhuk,,, bimo pun tersedak makanan mendengar ceritaku,

“siapa yang berani culik naila, dan kenapa lu yang udah tau gak menghindarinya?”,

“sengaja gua mau jadiin umpan bim biar berhasil meringkus pelakunya”,

“emang lu dah tau siaapa pelakunya?”,

“tau dan lu juga pasti kenal siapa orangnya”,

“maksud lu apa?”,

“tenang gua akan kasih tau lu, tapi gua tanya sama lu selama 2 tahun ini gimana lu masih gila apa gak?”,

“udah mendingan rom, gua dah bisa ngelupain yang terjadi sama keluarga gua dulu dan gua coba untuk menata hidup gua lagi, kasihan banyak yang gua korbanin karena labil nya gua dulu”,

“terus udah gak ada niat untuk cari laki-laki itu”,

“kalau itu masih rom, kalau ada kesempatan pasti langsung kuhabisi”,

“kalau kesempatan itu hari ini gimana bim?”,

“maksudmu apa rom?”,

“naila kupancingkan untuk di culik dan diperkosa oleh laki-laki yang kau cari bim?”,

Lalu ku kasih hp ku ke bimo untuk melihat foto yang diberikan doni kepadaku,

“bangsat akhirnya bisa juga gua balas dendam bapak dan adek perempuan gua, kalo bener ceritalu gua ikut rom, tapi khusus pria yang ini gua yang harus menghabisi dia”,

“siap bos, sore nanti rencananya naial mau di eksekusi mereka karena minggu mereka sudah balik kedaerah asalnya”,

“tapi lu dah tau dimana tempatnya?”, tanya bimo,

“belom bim, lagi nunggu sama anak buahnya mereka”,

“kok lu bisa ada hubungan sama anak buahnya mereka gimana ceritanya?”,

“kalo itu nanti gua ceritain pas dah kelar, mangkanya gua gak kasih tau nai kalo gua dah pulang pagi hari ini di jakarta”,

“siapa aja yang ikut?, Cuma kita berdua? Lu tau kan penjaga salah satu orang ini lumayan gila dan sadis”,

“ada 7 orang termasuk elu dan mas raihan bim”,

“bangsat ngapain lu ajakin mas lu, lu taukan terakhir apa yang mas lu lakuin sama salah satu mereka?”,

“gua tau kok mangkanya dari itu tenaga abang gua perlu untuk sore nanti dan dia sangat semangat sekali bim untuk menuntaskan apa yang tersisa”,

“ok gua siap rom, gua juga mau selesaikan semuanya biar beres hidup gua, biar cari istri kaya lu capek gua kayak gini mulu”,

“sip, yuk kita siap-siap untuk sore nanti, peralatan lu masih ada kan kita bawa mobil lu aja ya”,

“masih lengkap, siap tar pake mobil gua aja, dah lu sana tidur dulu biar pulih badan lu”,

“ok bim”, gua dan bimopun lalu menyiapkan alat dan perlengkapan yang akan kita bawa setelah itu baru akupun beristirahat sebentar karena menyetir dari tengah malam tadi,

Jam 12 siang aku terbangun karena dibangunin oleh bimo karena HP ku bunyi dan akupun mengangkatnya,

“assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam, jawab doni”,

“gimana don?, dapet kabar apa?”,

“sore ini doni diminta bawa naila ke daerah gunung bunder di deket gunung salak mas, disana ada villa asri milik Mr, han, gimana mas?”,

“gpp jemput aja don bilang aja di daerah sana ada tempat wisata yang bagus”,

“iya mas, tapi apa naila mau nanti mas?”,

“nanti mas yang atur, yang penting kamu jalanin aja seperti yang mas suruh”,

“ok mas, nanti kalo ada kabar yang baru doni info secepatnya”,

“ok don, ya udah mas mau siap-siap ya, assalamualaikum”,

“wallaikumsalam”, jawab doni,

“gimana rom?”, tanya bimo,

“sore ini di villa Asri daerah gunung bunder bogor bim”,

“villa gede tuh rom dan privat jauh dari villa yang lainnya”, jelas bimo,

“mang lu dah pernah kesana?”,

“gak rom tapi temen pernah jaga orang disana”,

“lu cari info bim denah daerah sana biar kita bisa main bersih disana, gak mau masyarakat sana curiga dan hubungi polisi”,

“ok siap rom, gua minta temen dulu”,

“ya udah yuk siap-siap biar langsung kesana aja kita lanjut di mobil aja, takut telat”,

“ok rom”, dan kamipun bersiap untuk pergi ke gunung bundar bogor,

Tuuutttt,,, tuuuttt,,, tuuuuutttt,,,,

“assalamualaikum bang”, jawab dimas disana”,

“wallaikumsalam, posisi dimana dim?”,

“masih dirumah bang ini juga ada toro sama dion”, jelas dimas,

“ok 30 menit lagi jalan ke daerah gunung bundar nanti abang info ketemuan dimana kita”,

“ok siap bang”,

“bilang sama dion dan toro biar jaga rahasia ini ya”,

“tenang bang kita bertiga udah janji akan ikut sama abang terus dari pertama misi kita, jadi kami udah anggap bang romi kayak abang kami”,

“ok dim abang percaya sama kamu, hati-hati ya”,

“siap bang”,

“ya udah abang pamit, assalamualaikum”,

“wallaikumsalam”,

“yuk bim kita jalan, kearah kemayoran dulu, jemput bos besar, hehehehe”, ajakku sambil bercanda ke bimo”,

“yuk lah hahahaha”, jawab bimo,

Tuuuuuttttt,,,,tuuuuuttt,,,,tuuuuuttt,,,,

“assalamualaikum bang”, jawab mas raihan,

“wallaikumsalam, mas ada dimana?,

“dirumah rom, gimana udah dapet infonya”,

“sudah mas, 15 menit lagi mas naik ojek ke taman ya biar romi jemput disana, biar naila dan kak aulia gak tau”,

“ok rom, mas siap-siap dulu mau taro barang di garasi biar kakak my gak tau”,

“ok mas, hati-hati ya, romi pamit, assalamualaikum, salamku”

“wallaikumsalam”, jawab mas raihan,

Aku dan bimopun langsung menuju ke taman komplek tempat tinggal kami, setelah sampai ternyata mas raihan belum sampai dan kamipun menunggunya, saat kami menunggu istriku meneleponku dan akupun memberikan isyarat bimo untuk diam,

““assalamualaikum bunda,

“wallaikumsalam, ayah kapan pulang ke jakartanya?”,

“besok pagi bun, hari ini batal karena masih ada urusan yang ayah harus selesaikan, ada apa emangnya bun?”,

“ini yah doni pengen ngajakin bunda jalan tapi rada jauh ke bogor sana yah, mana udah lewat siang lagi takut pulang dari sana nya kemaleman”,

“jalan aja bun, gpp ayah ijinin kok, happy-happy disana ya, yang penting bunda terus hubungi ayah ya”,

“makasih banyak ya yah, iya nanti bunda akan hubungi ayah terus”,

“kapan jalannya bun?”,

“ini bentar lagi mas doni mau jemput ya, jam 1 an yah”,

“ok bun, bilang sama doni hati-hati nanti nyetirnya ya bun”,

“iya yah, love u ayah, muuuaaaccchhhh”,

“love u to bunda, muuuuuaaaaccchhhh”,

“assalamualaikum”, salam naila,

“wallaikumsalam”, jawabku,

“hadeeeehhh males banget dah obrolannya nesra banget, hihihihihi”

“hahahaha, mangkanya cari pacar”, godaku,

“setan ini kan gebetan gua yang jadi sama lu keong”, kesal bimo,

“hahahahaha, jadi lom bisa move on nih”, godaku lagi,

“setan diem brisik”, gerutu bimo,

Hahahahahaha aku pun semakin keras tertawa,

“lu ketawa lagi gua sumpel pake kaos kaki gua ya”, ancamnya,

“ampun kalo sama kaos kaki lu yang bau bang gua diem”, ucapku sambil menutup mulutku,

Tidak lama mas raihan pun datang dan naik ke mobil,

“hallo mas, gimana kabar?”, tanya bimo sambil memberikan tangannya untuk berjabat tangan,

“kabar baik bim, kamu gimana udah aman kan?”,

“aman mas”, jawab bimo,

“ya udah sekarang kita mau kemana lagi ini rom?”,

“nanti mas, nunggu doni aja dia mau jemput naila sebentar lagi, kita buntutin aja dari jauh”,

“ok siap”,

Sambil menunggu doni, bimo mendapatkan email masuk ke hp nya yang ternyata denah daerah villa asri, kamipun langsung melihatnya dan memetakan dimana saja tempat aksi yang akan kami lakukan nanti malam,

Tidak lama datanglah doni untuk menjemput naila, kami lihat naila sudah menunggu di depan pintu komplek, kamipun lalu mengikuti mereka sampai di tempat tujuan, lalu kami pun pisah di villa di daerah gunung bunder tidak jauh dari villa asri hanya berjarak 3-4 kilo,

Akupun lalu memberikan info lokasi dimana kami berada kepada dion, toro dan dimas, jam 4 sore akhirnya kami semua ber 7 berkumpul di villa untuk membahas langkah yang akan kita lakukan nanti malam,

Sambil mempersiapkan dan mematangkan rencana dion kusuruh pergi untuk memberi makanan untuk kami makan sebelum pergi,

“ucok gimana kawanmu bisa handle wilayah sini untuk rusak sementara komunikasinya?”, tanya mas raihan,

“bisa bang, tapi hanya bisa paling lama 1 jam ya, jadi sampai waktu itu kita harus bisa membekuk mereka sekaligus kalo gak pihak kepolisian atau orang mereka akan datang”, jawab bang ucok,

“kalau lebih dari 1 jam waktu yang dibutuhkan mereka bisa sampai sini kira-kira berapa lama cok?

“20-30 menit bang”,

“berarti waktu kita hanya bisa punya 1.5 jam kalo gak bisa terjadi perang besar”,

“kamu bimo bisa liat denah jalan masuk dan keluar dari villa tersebut?”, tanya mas raihan ke bimo,

“dari denah jalan masuk dan keluar ada 2 mas, depan dan belakang tapi yang belakang agak susah karena tidak bisa mobil hanya jalan setapak, di sebelah villa hanya sungai dan perkebunan dan dinding gunung,

“pantes villa ini private”, ucap mas raihan,

“gimana romi, kamu yang biasa mengatur strategi”, tanya bang ucok,

“gini bang, dion, dimas, dan bimo kamu jaga di pintu masuk depan, ambil jarak 200 meter aja lalu bikin barikade disana untuk bisa mengepung mereka”, jelasku,

“untuk mu toro kamu jaga di pintu belakang, hajar semua orang yang keluar dari belakang, apabila kami sudah masuk aku akan membuka pintu belakang”,

“untuk bang ucok dan mas raihan, kuserahkan sisi dinding villa berbatasan sawah untuk siap menyelinap dari sana”, jelasku lagi,

“dan aku akan memancing sebagian besar penjaga untuk ke arah dion, dimas, dan bimo untuk kami habisi, bagaimana rencana yang aku bikin ini?”, tanyaku kepada mereka,

“boleh rom, tapi kira-kira tinggi dinding sisi sawah berapa ya”, tanya mas raihan,

“6-7 meter mas kata temen ku”, jawab bimo,

“aku sudah bawa tambang 2 mas panjang masing2 10 meter” ucap bimo lagi,

“ok siap, kapan kita mulai jalan, untuk bisa ku kordinasi sama temanku supaya rusak komunikasinya”, tanya bang ucok,

“kita tunggu dari doni bang”,

Setelah kami mematangkan rencana yang akan kami lakukan toro datang dengan makanan yang dibawanya,

“ini bang makanan nya semua, tadi aku lihat salah satu target dan para pengawalnya, ada 2 orang yang bang romi pasti kenal”, ujar toro,

“siapa toro?”,

“bambang dan fahmi”, jawab toro,

Aku yang mendengar itu sangat terkejut karena kedua orang tersebut salah satu orang terbaik di kostrad,

“baik, kalau begitu aku dan bimo akan fokus ke bambang dan fahmi, kalau 2 orang itu tumbang yang lain akan tumbang, gimana bim siap?”,

“pantat, siap lah aku, sudah gak sabar aku ini rom”, ucapnya dengan bersemangat,

“iya aku juag udah gak sabar rom”, jawab mas raihan juga,

“duh 2 orang gila kalo dah ngumpul rusak semuanya, hahahaha”, jawab bang ucok,

Hahahahaha, kamipun ikut tertawa mengurangi gugup yang kami rasakan, kemudian kamipun makan dan beristirahat untuk memulihkan badan kami,

Jam 17.40 ternyata ada info masuk dari doni kalau dia sudah sampai di villa dan langsung menaruh naila dikamar yang sudah terkunci, dan doni memberi info bahwa sudah lengkap orang berkumpul disana tapi kemudian beberapa orang keluar dari villa dengan 2 mobil,

“Ok, sekarang kita langsung bergerak ketempat masing-masing kecuali aku, dion, dimas dan bimo, kita kejar mobil itu siapa tau salah satu target, kalau benar langsung kita habisi kalau tidak kita balik ke villa”, ucapku,

“rom biar mas ikut, dion yang menunggu bareng ucok dulu sementara, nanti kalau sudah selesai mas balik keposisi mas”,

“ok mas, dion kamu sementara di posisi sama bang ucok ya”,

“ok bang siap”,

Lalu kami pun bergerak ke posisi masing-masing dengan membawa peralatan yang sudah dipersiapkan, sedangkan kami berempat langsung mengejar mobil yang keluar dari villa,

di tengah jalan simpang gunung bunder kami berpapasan dengan kedua mobil itu,

“itu didalam ada ustad arief dan rombongan dari kampus mas rom”, kata mas raihan,

“yang bener mas?”, tanyaku,

“iya bener rom itu mas liat ustad romi, bagus, ibu dyah, dan supir kampus”, tapi yang di mobil belakang mas gak kenal,

“itu fahmi dan gerombolannya mas”,

“ok baik nanti kita sergap di perbatasan hutan pinus, karena di jam ini daerah sana sangat sepi karena kebanyakan masyarakatnya sholat magrib”, jelas mas raihan,

Disimpang kota kami mencoba memepet kedua mobil tersebut dan berhasil karena macetnya jalan kami bisa berada di tengah-tengah kedua mobil itu, sampai di perbatasan hutan pinus kamipun berpura-pura kempis ban dan yang keluar mas raihan yang tidak dikenali oleh fahmi untuk bersabar, dan mobil yang satu sudah jauh dari jangkauan mata fahmi,

“woi cepet pinggirin mobil nya jangan melintang di tengah jalan”, ucap supir mobil tersebut,

Aku melihat fahmi sepertinya waspada dengan situasi ini,

“bim siap-siap ya langsung habisi”,

“iya rom”,

Aku, bimo dan dimas udah bersiap dengan memegang senapan masing-masing menunggu tindakan mas raihan, kulihat mas raihan dengan tangan yang kotor karena memegang ban mendekati mobil mereka dan berbicara dengan supirnya sedangkan aku dan bimo sudah membuka slot pintu kami biar bisa langsung kami buka,

“maaf bang bisa pinjam dongkrak, dongkrak kami rusak bang”, ujar mas raihan sambil melihat sekeliling dalam mobil yang berpenumpang 5 orang,

“gak ada, gua gak mau tau cepet sana lu pindahin mobil lu”, ujar sang supir,

“gimana cara pindahin nya bang, ban nya kempes begitu, saya bayarin aja bang dongkraknya gimana?”,

“bangsat main-main lu ya sama gua, gua bilang gak ada ya gak ada, cepet pindahin mobillu, bodo amat rusak pelek mobillu”, emosi sang supir,

Dan kulihat fahmi mulai gelisah karena situasi ini,

“ayolah bang, saya beli ya, abang mau berapa?”,

“bangsat nih orang dibilangin”, lalu supir itupun keluar mau menghajar mas raihan, fahmi yang melihat itu berteriak supaya jangan keluar tapi terlambat,

Sleeppppp,, ku lihat mas raihan sudah menghunuskan pisaunya di heler supir itu, darah segar pun mengucur dengan deras nya,

Dooorrrr,,, mas raihan pun menembak fahmi yang ada disamping supir tapi fahmi mengelak dan terkena bahu kanannya dan balik membalas menembak mas raihan tapi mas raihan langsung menunduk dilindungi tubuh supir,

Mas raihan pun langsung memasukkan gas air mata ke dalam mobil itu sembari menembaki bagian penumpang belakang dengan membabi buta,

Doorrrr,,,dooorrr,,,dooorrr,,,

Karena efek perih dari gas air mata, satu persatu penumpang mobil tersebut keluat dan langsung di habisi oleh bimo dengan senapan nya,

Doooorrrr,,,,dooorrrr,,,dooorrr,,,

Kulihat fahmi ingin menembak mas raihan yang sibuk dengan menembaki orang belakang, ku tembak perut dan dadanya hingga ia muntah darah, kuhampiri dia dan membuang senjatanya, kulihat dia sangat menderita dengan luka tembak yang di deritanya,

“bangsat lu romi”, itulah kata-kata terakhirnya sebelum kulepaskan tembakan terakhir di kepalanya,

Kamipun lalu memeriksa kondisi dimobil tersebut dan mengambil semua alat konunikasi mereka,

“mereka sudah mati semua rom, ayo masukin lagi, biar kita buang ke jurang agar polisi nanti sibuk ngurus ini mayat”, ucap bimo,

Kami langsung memasukkan mereka kembali kedalam mobil dan memasukkan beberapa granat waktu kedalam mobil tersebut lalu mendorongnya kejurang, kemudian kamu langsung meninggalkan tempat itu,

Tidak jauh dari tempat itu kami mendengar beberapa kali ledakan yang berasal dari jurang tersebut,

“satu beres tinggal satu lagi, infokan ke mereka rom”, ucap mas raihan,

Lalu akupun memberitahu mereka kalau sudah beres dan sudah menuju ke arah sana, sampai disana kamipun siap ke posisi masing-masing,

Aku melihat kedalam villa tersebut kira-kira ada 20 an orang didalam termasuk doni dan naila, dan kulihat naila sedang berusaha di perkosa oleh salah seorang pria paruh baya di salah satu kamar yang jendelanya terbuka,

“ayo mulai sudah jam 7 malam” kuperintahkan kepada mereka,

“komunikasi sudah di rusak rom, ingat 1.5 jam waktu kita”, ujar bang ucok,

“baik bang”, jawabku yang langsung bergerak kearah pintu villa depan dengan mobil bimo,

Sampai di depan villa akupun memutar mobil nya supaya mudah untuk melarikan diri ketempat yang sudah di temtukan,

Tok,,,tok,,,tok,,,tok,,, aku memukul sangat keras pintu gerbang villa yang berhasil membuat 2 orang penjaga mendekatiku dan membuka gerbangnya,

Dooorrr,,,,,doooorrr,,,,doooorrr,,,,doooorrr,,,

Akupun langsung menembak kepala dan dada mereka berdua dan langsung mati tersungkur di tanah, orang yang di dalam villa yang mendengar suara senapan segera berlari keluar dan melihatku, akupun langsung melemparkan sebuah granat yang meledak di tengah taman villa dan akupun lari memasuki mobil bimo untuk kabur,

Kulihat di kaca mobil tengah ada 2 mobil yang mengejarku, aku langsung menghubungi bimo untuk siap-siap,

Dooorrr,,,,dooorrr,,,dooorrr,,,

Kudengar mereka menembakiku dari belakang dan akupun langsung menambah kecepatan supaya jaraknya jauh,

Dorrrr,,,dooorrr,,,,dooorrr,,,

Mereka terus menembakiku, sampai di tempat tujuan bimo langsung menjatuhkan batang pohon pinus tepat di depan mobil yang mengejarku dan menabraknya hingga terguling, sedangkan mobil satu lagi menabrak belakang mobil depan yang sudah terguling,

Bimo, dimas, dan dion langsung membabi buta menembaki kedua mobil tersebut,

Doorrr,,,dooorrr,,,doooorr,,,,doooorrr,,,,

Kamipun mengecek keadaan yang ternyata tidak ada yang selamat, lalu kami langsung menuju villa dengan mobil bimo untuk membantu mas raihan dan yang lainnya,

Sampai di villa kami langsung masuk dan kulihat pemandangan yang menyeramkan, kulihat mas raihan sedang membacok salah satu penjaga dan langsung menusuk perutnya hingga isinya terburai lalu bang ucok dan toro sedang menembaki penjaga yang tersisa dengan senapan mereka sampai mati,

mas raihan lalu menuju ke arah laki-laki yang bernama mr.han dan langsung memukul kepalanya hingga terjatuh,

“siapa kalian bangsat, kalian gak tau sedang berurusan dengan siapa ha”, ucap mr.han,

Mas raihan pun lalu menarik dia dan menginjak dada nya hingga dia sedikit muntah darah,

“ayo ngomong lagi”,

“bangsat awas kalian gak bakal bisa lepas dari ini”, teriak mr. han lagi,

Lalu di sumpal mas raihan mulutnya dengan baju nya dan langsung di tusuk belati sama mas raihan tangan kanannya,

“hhhhhhmmmmmmmm,,,,,hhhmmmmmm,,,,”, teriak mr. han karena kesakitan,

Bimo pun kulihat sedang menghajar pria yang menghancurkan keluarganya,

“masih ingat saya jamal?”, ucapnya sambil menghajar muka jamal berulang kali,

“ampun bim, bukan maksud om melakukan itu, om dipaksa sama mr. han untuk menghianati ayahmu dan memberikan adikmu”, mohon jamal,

Tapi bimo langsung kembali memukul kepala jamal hingga dia terbanting ke lantai, di ambilnya kaki kiri jama lalu bimo langsung menginjak lutut nya hingga patah,

Kreeekkkkk,,,

“arrrgggggggghhhhhhhhh,,,,,,”, rintih jamal yang dijawab bimo dengan tendangan keras di dadanya,

Diambil bimo kaki nya yang satu lagi dan patahkan nya lagi,

Kreeeekkkkkk,,,,

“arrrgggggggghhhhhhh,,,,,, ampun”, rintih jamal,

“ampun, apa kau kasih ampun ayah dan adikku yang merintih meminta belas kasihan kalian bangsat”, ujar bimo yang kemudian menendang dada jamal dengan sangat keras,

“hooooeeekkkk,,,,”, jamal pun muntah darah,

Kami berlima hanya melihat perbuatan bimo dan mas raihan tanpa ikut campur,

Kulihat mas raihan kemudian mengambil kursi dan mendudukkan mr. han di kursi, kulihat keadaan mr han yang sudah berdarah-darah akibat pukulan dari mas raihan,

“bimo bawa juga bajingan itu kesini”, perintah mas raihan,

Bimo pun langsung menarik jamal dan mendudukinya di kursi sebelah mr.han,

“romi cek dimana naila dan keluarkan dia dari sini, mas akan bakar tempat ini untuk hukuman kedua orang ini”,

“aku mohon bim ampunilah aku”, rintih lemah jamal dan bimo langsung memasukkan kain untuk menyumpel mulutnya,

Aku dan yang lainnya berkeliling untuk mencari naila dan doni yang ternyata ada di kamar utama, aku dan dimas langsung mendobrak pintu kamar karena di kunci dari dalam, kami melihat naila dan doni serta 1 orang pria lain meringkuk di ujung kamar karena ketakutan,

Akupun langsung mendekati mereka dan hendak menembak laki-laki yang satu lagi tapi di halangi oleh doni,

“jangan mas, dia bram temen doni, dia orang baik mas, dia gak ada sangkut pautnya dengan ini, dia sama kaya doni yang dimanfaatin pak jamal dan mr. han”, jelas doni,

Akupun lalu membawa mereka keluar kamar dan menuju ruang tengah dan jamal melihat kami lewat,

“dasar penghianat kalian bangsat, pasti kalian yang kasih tau kami disini, mending dari dulu kubunuh kalian bangsat”, teriak jamal,

Kulihat doni menghampiri jamal dan mr. han dan duduk dihadapan mereka,

“apa pak jamal ingat, waktu saya pertama masuk ke tim bapak, bapak tau kalau orang tua saya punya posisi penting di pemda dan kenal banyak koneksi pengusaha dan para penguasa di negeri ini mangkanya bapak menekan saya dan orang tua saya untuk melakukan hal-hal kotor pekerjaan bapak berdua kalau kami menolak bapak akan menghabisi kami”, jelas doni,

“dan ternyata sampai orang tua saya di kursi roda kalian tetap tega memaksanya untuk melakukan pekerjaan kotor kalian, mungkin jawaban doa keluarga kami terjawab hari ini melalui tangan para pria pemberani ini, dan satu lagi kalian dapet salam dari orang tua saya yang sedang berada di kursi roda dihari tuanya karena kalian, jadi nikmatilah buah dari semua perbuatan kalian berdua”, jelas doni lagi,

Lalu kusuruh toro meembawa mereka menuju ke mobil untuk menunggu disana, kudengar jamal dan mr.han masih berteriak mengunpat kearah doni kemudian dari halaman villa kulihat bimo, dimas, dan dion membawa kabel dan jerigen bensin di tangannya,

Mas raihan pun langsung mengeluarkan gagang besi dari tas perbekalannya lalu mendekati mr.han dan jamal, mas raihan lalu menusuk kedua kaki mereka kiri dan kanan dengan belatinya lalu memasukkan gagang besi tersebut di sela-sela paha mereka yang tertusuk tadi,

“arrrgggggg,,,,, bangsat bunuh saja kami langsung, ngapain kamu bikin kami seperti ini”, teriak jamal,

Mereka berdua pun teriak sangat kesakitan akibat perbuatan dari mas raihan,

“ini supaya kalian merasakan apa yang orang lain rasakan akibat perbuatan kalian”, jawab mas raihan sambil menendang mereka berdua hingga terjungkal kebelakang, lalu dion dan toro menaikkan mereka lagi,

Bimo menghampiri mas raihan dengan kabel yang sudah terpasang di lampu kontak dan memberikannya kepada mas raihan,

“lilit kabel ya satu ini ke jamal, biar yang ini mas yang lilit”, ujar mas raihan meyuruh bimo,

Lalu bimopun melilitkan kabel tersebut di gagang besi yang tertanam di paha jamal dan mas raihan di paha mr, han, lalu dion, dimas dan toro menyiram bensin di sekeliling villa dan menyisakan 1 jerigen dan diberikan kepada bimo,

“bim yang terakhir bagianmu”, ucapku,

Bimo pun terus mengambil jerigen tersebut dan membuka tutupnya lalu menyiramnya ke tubuh mereka berdua sampai basah,

“selamat tinggal untuk kalian berdua, semoga kalian betah di neraka jahanam”, ucap bimo sambil meninggalkan mereka menuju mobil,

Aku dan yang lainnya menyusul bimo dan mas raihan pergi menuju stop kontak lalu menekan tombol hidup kebawah yang menyebabkan jamal dan mr.han bergetar hebat karena tersetrum dan teriakan terdengar sangat kesakitan,

“selamat tinggal, semoga dosa-dosa kalian bisa diampuni oleh Allah”, ucapku dalam hati lalu masuk kedalam mobil.

Bang ucok lalu melemparkan korek gas kedalam villa dan langsung membuat bagian dalam villa terbakar, kamipun langsung meninggalkan villa asri menuju ke villa yang kami sudah pesan,

Disepanjang jalan aku melihat wajah naila yang takut karena kejadian yang baru saja dialaminya, aku harus segera menghiburnya dan menjelaskan semua kepadanya supaya tidak salah paham dan benci kepadaku.

Sampai di villa aku dan mas raihan menjelaskan semua kepada naila apa yang terjadi, naila pun menangis dan memaki kami berdua karena menggunakan dirinya untuk jadi unpan, nailapun mengadu ke kak aulia yang berakibat aku dan mas raihan mendapatkan kemarahan yang sangat besar dari kak aulia terlebih mas raihan yang habis-habisan di omelin oleh kak aulia,

Tapi kami hanya mendengar kemarahan istri-istri kami karena memang ini adalah kesalahan yang telah kami lakukan, aku dan mas raihan lalu menghibur naila sehingga dia tidak marah lagi kepada kami semua,

“kalian jahat sekali sama nai, kenapa ayah gak kasih tau dulu sama bunda?”,

“maaf bunda, kalau ayah cerita bunda pasti tidak akan mau”, jawabku,

“ini untuk yang terakhir, bunda gak mau hal ini terulang kembali, bunda takut sekali kalo terjadi apa-apa sama bunda, bunda belom bisa untuk meninggalkan ayah,, huhuhuhuhu”, ucapnya sambil menangis dipelukannku,

“maafkan ayah ya bunda”, ucapku sambil mengelus kepalanya,

“mas juga minta maaf ya nai, udah rahasian ke kamu”, ujar mas raihan,

“ini lagi, mas raihan nanti naila cubit sampai minta ampun”, ancamnya,

Hihihihihihi,,, goda mas raihan,

“sudah-sudah nai, mas minta maaf ya”, sambil mas raihan mencium kepala naila lalu meninggalkan kami berdua,

Akhirnya kamipun bergabung dengan yang lain, dan naila pun kembali memarahi yang lain sampai mukanya menunduk semua, aku dan mas raihan yang melihat itu saling melihat sambil menahan tawa,

Jam 9 malam kami langsung meninggalkan villa dan daerah gunung bunder karena takut akan semakin ramai para polisi di sini. Sampai dijakarta kamipun saling berpisah rumah masing-masing dan saling berkomunikasi.

Sampai dirumah kak aulia menyambut kami dengan muka yang cemberut dan langsung di hibur oleh mas raihan,

“maafin ayah ya bun”, ucap mas raihan sambil memeluk kak aulia,

“bunda takut kalo kalian kenapa-kenapa, bunda harap kalo kejadian kaya gini lagi bunda mohon berhindar saja ya jangan dilawan, bunda takut kehilangan ayah”,

“iya bunda, ayah usahain besok kalau ada masalah ayah akan pakai kepala dingin ya”,

“ya udah yuk kita istirahat”, ajak mas raihan,

“malam ini bunda mau bobo sama kak aulia, kalian tidur aja berdua, yuk kak kita bobo”, ajaknya sambil masuk ke kamar kak aulia,

Aku dan mas raihan pun tersenyum dengan kelakuan naila tersebut, kamipun semua beristrirahat karena penat hari ini,



POV Raihan,

Aku dan ucok sedang menunggu aba-aba yang akan diberikan oleh romi untuk kami langsung menyerbu masuk ke dalam villa,

“kamu udah siap cok?”,

“siap bang, bang hati-hati ya, jangan terlalu emosi”, ujar ucok,

“siap cok”,

Kami berdua langsung melempar tambang di sangkutan tiang pagar berduri dia atas tembok dan menariknya apakah kuat untuk bisa kita naiki atau tidak, 5 menit kemudian aku mendengar suara tembakan, aku dan ucok langsung menaiki tambang dan melapisi kawat dengan karung yang kami bawa agar kami bisa dengan mudah masuk kedalam villa,

“tunggu cok, mereka belom keluar dari villa untuk mengejar romi, masih banyak orang di villa”,

Tidak lama terdengar suara ledakan di halaman luar villa yang menyebabkan sebagian orang yang berada didalam villa berhamburan keluar dan melihat apa yang terjadi, terdengar keributan di dalam villa akibat yang romi lakukan dan bambang pimpinan mereka meminta beberapa orang untuk mengejar romi dan yang lainnya menunggu di villa,

Aku dan ucok yang sudah turun sedang bersiap-siap di balik dinding ruang tengah melihat keadaan apakah anak buah bambang sudah keluar dari villa,

“cok siap, mereka sudah pergi untuk mengejar romi”, ucapku,

“iya bang”,

Aku dan ucok mengeluarkan senjata yang kami bawa, begitu mereka lengah aku dan ucok pun langsung memasuki ruang tengah dan langsung menembak orang yang ada di ruang tengah,

Dooooorrr,,,, dooooorrr,,,, dorrrrr,,,,,

Aku menembak 2 orang yang ada di pinggir dekat TV dan langsung roboh dan yang lainnya yang sadar akan sergapan yang aku dan ucok lakukan langsung lari melindungi diri masing-masing,

Ucok langsung menembak bagian belakang pria yang berusaha untuk melindungi diri dan langsung roboh, pria yang bernama bambang langsung memberikan tembakan balasan ke kami dan kamipun langsung berlindung di balik tembok,

Kami saling balas tembakan sembari mencari celah agar bisa memecah kerumunan mereka,

“cok lindungi gua ya biar kita pindah ke sana di tempat makan disana kita bisa berlindung dan melihat di semua arah”,

“siap bang”,

Akupun memberikan aba-aba langsung menembak dan aku pun langsung lari ke arah tempat makan sambil menembak siapa saja yang bisa ku tembak,

Dorrrr,,, dooorrr,,, doorrr,,, sambil lari aku mengenai dua orang dan langsung terkapar di lantai,

“cok lari kesini”, teriakku sambil gantian aku menembaki mereka supaya memberi celah kepada ucok,

“lama sekali romi kembali, amunisi tinggal sedikit”, ucap ucok,

Hahahahahaha,, kita nikmati saja cok, kalau mati pun kita sama-sama,

“sama-sama kepalamu”,

Hahahaha, kami berdua tertawa, dan kamipun kembali berbalas tembakan dengan mereka,

Hampir putus asa karena amunisi senjata kami hampir habis ternyata dari belakang toro menyergap mereka dan menembaki mereka yang sedang bersembunyi, aku dan ucok yang melihat itu langsung berlari ke arah mereka dan menembaki mereka karena terpecah belah karena sergapan toro,

Dorrrr,,,,dooorrr,,,doorrrr,,,,

Mereka banyak yang terkapar lalu kulihat bambang akan melarikan diri ke arah belakang tapi aku langsung menembak pundak kanannya dan terjatuh, aku mengejarnya dan langsung mengelak karena dia menembakku, ku tembak tangan kanannya dan kuinjak batang lehernya hingga ia kesakitan,

“arrrggggg,,,, arrrggggg,,,”, bambang langsung menepis kaki ku dan bangun dengan tangan kanan yang berdarah-darah,

Aku melihat sekeliling dan menemukan sebilah parang untuk memotong daging, aku langsung mengambilnya dan langsung kuhunuskan ke arah bambang, dia menghindar sehingga parang mengenai tembok, dia memukul wajahku dengan tangan kirinya tapi aku bisa menghindar dan langsung kutendang kaki kanannya hingga ia terhuyung, langsung kuayunkan parang mengenai bahu kirinya hingga terbelah,

“arrgggggg,,,, bangsat”,

Kuhunus lagi ke ke dua kakinya beberapa kali hingga ia tidak berdaya,

“arrrrrggggg,,,,,, “, teriaknya sambil masih meindungi diri dari tebasan parangku,

Langsung ku tusukkan parang tersebut ke perut bagian bawah nya dan mencabutnya hingga ia terduduk menahan sakit yang luar biasa sambil muntah darah, ia melihatku dan meludahiku, aku langsung memegang kepalanya dan langsung menusuk parang yang kupegang kedalam lehernya hingga mau putus, lalu kutendang dan kitinggalkan dia menggelepar di lantai seperti ayam yang habis di sembelih,

Aku langsung mencoba mencari naila tetapi aku menemukan jamal dan mr. han berserta sisa-sisa pengawalnya dan langsung menembakiku, aku langsung rebah dan berlari ke arah tembok untuk melindungi diriku,

Mereka mengerjarku sampai ke ruang tengah yang langsung di balas oleh ucok dan toro yang sudah menunggu disana, terjadilah baku hantam lagi diantara kami, tidak lama muncul romi dan rombongan yang lain langsung menembaki mereka, aku yang melihat itu langsung keluar dan langsung menembaki sambil berlari dan mendapatkan pengawal mr.han langsung ku tusuk perutnya dan ku keluarkan isi perutnya hingga ia terkapar,

Mr.han yang melihat itu sangat ketakukan, aku langsung menghampirinya langsung kuhajar kepalanya dengan tangan kananku hingga tersungkur ke lantai,

“siapa kalian bangsat, kalian gak tau sedang berurusan dengan siapa ha”, ucap mr.han,

Aku pun lalu menarik dia dan menginjak dada nya hingga dia sedikit muntah darah,

“ayo ngomong lagi”,

“bangsat awas kalian gak bakal bisa lepas dari ini”, teriak mr. han lagi,

Lalu kusumpal mulut mr. han dengan baju nya dan langsung kutusukkan belati di tangan kanannya,

“hhhhhhmmmmmmmm,,,,,hhhmmmmmm,,,,”, teriak mr. han karena kesakitan,

Ku hajar berulang kali mukanya dan dadanya hingga berdarah-darah hingga hampir pingsan, kujambak rambutnya lalu kududuki ia diatas bangku dengan darah yang masih keluar dari muka dan tangannya, kuikat badan dan kakinya di bangku dengan erat biar tidak bisa kemana-mana,

“bimo bawa juga jamal kesini”, ucapku sambil menaruh bangku di sebelah mr.han,

Bimo lalu menarik jamal dan langsung mendudukan di kursi tersebut, aku langsung mengikat jamal sama seperti mr.han,

“kamu ada bawa kabel bim?”,

“ada mas”,

“bawa sini bim, kita kasih mereka kematian yang sangat indah buat mereka”,

Bimopun langsung keluar dan mengajak dimas dan dion untuk mengikutinya,

“romi cek dimana naila dan keluarkan dia dari sini, mas akan bakar tempat ini untuk hukuman kedua orang ini”, perintahku ke romi,

Aku langsung mengeluarkan gagang besi dari tas perbekalan yang aku bawa lalu mendekati mr.han dan jamal, akupun lalu menusuk kedua kaki mereka kiri dan kanan dengan belati ku lalu memasukkan gagang besi tersebut di sela-sela paha mereka yang tertusuk tadi,

“arrrgggggg,,,,, bangsat bunuh saja kami langsung, ngapain kamu bikin kami seperti ini”, teriak jamal,

Mereka berdua pun teriak sangat kesakitan akibat perbuatanku,

“ini supaya kalian merasakan apa yang orang lain rasakan akibat perbuatan kalian”, ucapku kepada mereka sambil menendang mereka berdua hingga terjungkal kebelakang, lalu dion dan toro menaikkan mereka lagi,

Bimo lalu datang kepadaku dengan kabel yang sudah terpasang di lampu kontak dan memberikannya kepadaku,

“lilit kabel ya satu ini ke jamal, biar yang ini mas yang lilit”, ujarku kepada bimo,

Lalu bimopun melilitkan kabel tersebut di gagang besi yang tertanam di paha jamal dan mas raihan di paha mr, han, lalu dion, dimas dan toro menyiram bensin di sekeliling villa dan menyisakan 1 jerigen dan diberikan kepada bimo,

Bimo langsung menyiram tubuh mereka berdua hingga basah karena bensin dan langsung meninggalkan mereka keluar menuju mobilnya, mereka pun lalu mengikuti bimo, aku lalu menuju stop kontak dan menyalakannya yang menyebabkan jamal dan mr.han bergetar hebat karena tersetrum dan teriakan terdengar sangat kesakitan,

Aku lalu menuju ucok yang sudah menunggu di pintu masuk, ucok menyalakan rokok dengan korek gas nya kemudian membuangnya ke dalam rumah hingga terbakar, kemudian aku dan ucok menuju mobil dan langsung meninggalkan villa asri menuju ke villa sewaan kami,

Malam hari kami langsung bergegas balik ke jakarta karena takut semakin banyak polisi yang datang ke tkp, sampai di rumah istriku sangat marah kepadaku karena janji yang pernah ku ucap supaya aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi seperti ini,

Akhirnya kamipun semua beristirahat sehabis melakukan pembalasan dendam yang tertunda 3 tahun yang lalu, tapi ada satu masalah yang ada di dalam pikiranku,

“ada hubungan apa Ustad Arief dengan mereka?”,



Bersambung,
 
Lanjutan,,,

Part 15, Clara Pecah Perawan dan kegilaan Aulia untuk Budi dan Pak haji Amar

Pov Reno

Sabtu siang sehabis kuliah aku langsung menuju ke arah kampus Clara untuk menjemputnya untuk mengajak jalan-jalan, semoga hari ini clara mau menerimaku menjadi pacarnya,

Sampai dikampus clara sudah menunggu di pintu gerbang dengan memakai pakaian baju kaos lengan panjang dan celana panjang semi levis di padu dengan jilbab pink yang membuat clara menjadi sangat cantik siang hari ini,

“yuk clara kita pergi mumpung masih jam 12 siang takut kesorean disana nanti”, ucapku,

“emang mau kemana sih ren-ren?”, tanyanya sambil menaiki motor ku,

“ada deh ikut aja ya, ren-ren jamin gak garing nanti”,

“siap, clara ikut aja”, jawabnya sambil memelukku dari belakang,

Kamipun pergi meninggalkan kampus clara, sepanjang jalan banyak pria anak kampus clara melihat kami berdua dengan tatapan penuh tanya, aku yang menyadari itu hanya tersenyum saja dan langsung pergi menuju ke arah puncak bogor,

Sampai di perbatasan bogor – ciawi kami beristirahat makan bubur cianjur dan minum es teh manis,

“kita sebenarnya mau kemana sih ren-ren?, kepuncak ya?, clara gak mau nginep ya, takut di apa-apain sama ren-ren, hihihihi”, ucap dan canda clara,

“nanti kamu juga tau, hehehehe”, jawabku,

Lalu kamipun makan dan minum sambil mengobrol bersama selama 30 menit, jam 13.30 kamipun langsung kembali melanjutkan perjalanan ke arah puncak pas dan sampai di tempat paralayang puncak jam 15.00 dan sudah banyak orang disana karena hari ini ada even paralayang se jawa barat yang diadakan di puncak,

“yuk turun clara”, ucapku,

“ngapain kita disini ren?”,

“yuk nongkrong disana sambil liat orang yang main paralayang”,

“ayuk”,

Kami pun pergi ke warung yang paling ujung dekat landasan terbang untuk orang melakukan paralayang, sambil melihat kamipun makan jagung bakar dan minum kopi,

“wah keren ren, clara belom pernah naik itu, gimana rasanya ya?”,

“kamu mau naik itu?”,

“mau tapi sama siapa ya, takut jatuh”,

“ada mas-mas nya yang jaga bareng nanti terbangnya sama dia, mau?, biar ren-ren bilang ke abangnya, tapi pas agak sepi ya soalnya kayanya masih rame terbang even”,

“iya ren-ren clara mau coba”, ucapnya dengan sangat antusias,

Kamipun kembali memakan jagung sambil melihat orang yang main paralayang yang terbang kesana kemari di bawah kami,

Jam 16.00 aku lalu menuju ke arah mas panitia even untuk meminta ijin bisa atau enggaknya ikut main paralayang yang ternyata bisa, lalu aku pun meminta tolong kepadanya untuk membawa ku dan clara terbang kebawah dan mas nya pun ok.

Aku lalu kembali ke clara dan bilang kepadanya kalau di perbolehkan terbang sama mas nya, aku mengajak clara menuju mas nya lalu kami memasang alat paralayang di badan kami masing-masing,

“gua duluan ya clara sama mas ini, gua tunggu di bawah ya”,

“iya ren”,

“mas nanti berangkatnya pas aku udah ditengah ya”, ucapku ke mas yang bawa clara,

“siap mas, sesuai intruksi”, jawabnya sambil memberikan jempol nya kepadaku,

Akupun dan mas yang satu lalu menuju landasan dan langsung berlari untuk take off terbang dan berhasil dengan mulus, aku dan mas yang mengendarai paralayang lalu terbang memutari langit di atas kebun teh,

Sampai ditengah penutup parasut tengah di tarik oleh mas yang mengendalikan dan ditarik serta digulung biar jangan terlilit tali kekang parasutnya, aku lalu melihat kebelakang dan melihat clara melihat kearah kami dengan menutup mulutnya lalu kemudian membuka tangannya seakan mau memelukku lalu terdengar riuh tepuk tangan dan cuitan orang di atas,

Aku yang melihat itu hanya tersenyum di buatnya, mudah-mudahan di bawah aku mendapatkan yang aku inginkan, tidak lama kulihat clara pun langsung take off dengan mas yang satu lagi, kami lalu terbang beriringan dan saling tatap satu dengan lainnya, kulihat wajah clara merah yang membuatnya semakin cantik,

Sampai di bawah aku lalu langsung membuka tali kekangku dan langsung menuju mobil angkot yang sudah menunggu kami, kubuka pintu penumpang dan kuambil goodie bag yang sudah kupersiapkan untuk kuberikan kepada clara,

Clara pun sudah sampai dibawah dan sudah melepaskan tali pengamannya sambil berdiri di depanku, aku lalu datang dan langsung memegang tangannya,

“gimana jawabannya, maukah?”, tanyaku dengan penuh harap,

“clara seneng banget dengan apa yang ren-ren lakuin sama clara, iya clara mau”, ucapnya sambil maju dan mencium punggung tanganku,

Semua orang yang berada disekitar kami pun langsung bertepuk tangan dan meneriakkan selamat kepadaku, seraya berteriak untuk dijaga baik-baik kalo gak nanti bisa diambil orang lain,

Iya aku sudah berhasil menembak clara hari ini, hari yang sudah aku persiapkan dengan matang oleh teman-temanku yang bekerja sama dengan panitia even paralayang hari ini, aku menulis tulisan di parasut yang aku naiki supaya bisa dilihat clara yang isinya meminta clara menjadi pacarku, yang ternyata clara menyambutnya dengan baik,

“makasih banyak ya ndut dan mau jadi pacar ren-ren”, ucapku sambil menyerahkan goodie bag nya,

“iya sayang sama-sama, ini apa?”,

“buka saja”,

Clara membuka goodie bag dan menemukan di dalamnya sebuah kotak perhiasan kalung dengan inisial namanya juga Shall dan jilbab berwarna pink, clara terlihat sangat senang.

“makasih banyak ya ren-ren sayang”,

“sama-sama ndut”,

“makasih ya mas atas bantuannya”, ucapku ke orang-orang disana,

“sama-sama mas, moga langgeng ya”,

“iya, makasih ya, yuk naik lagi ke atas”, ajak ku,

Lalu aku dan clara menaiki angkot untuk kembali ke atas untuk mengambil perlengkapan yang kami titip di panitia,

”habis ini kita kemana yank?”, tanya clara,

“asik dah dipanggil ayank, hehehehe”,

“biarin kan ren-ren dan jadi pacar clara, awas aja kalo selingkuh, ndut potong tititnya ampe habis”, ucapnya dengan tatapan yang seram,

“iya ndut, ampun gak berani, hehehe”,

“habis ini kita ke cibodas ya, makan sate maranggi sama jalan-jalan disana”, ucapku,

“ayok, ndut ikut aja”,

Sampai di tempat parkir aku lalu berpamitan kepada panitia even sambil berterima kasih atas bantuannya dan langsung pergi menuju kearah cibodas, sampai di cibodas kami langsung makan sate maranggi disana sambil melihat hamparan kebun teh dibawahnya,

“bagus ya yank pemandangannya”, ucap clara,

“iya, kamu kedinginan gak?”,

“gak terlalu, kan ada syal yang ren-ren kasih, tar biar ndut pake nanti”,

“tar habis makan kita jalan-jalan lagi ya”,

“ok siap”,

Sehabis makan kamipun langsung melanjutkan perjalanan ke arah bumi perkemahan cibodas, dan clara mulai curiga kepadaku,

“kok ke arah sini yank?, ayo mau ngapain?”, tanya nya,

“jalan-jalan aja yank sambil hirup udara segar”, jawab ku bohong,

“alasan, awas macem-macem ya, tar ndut potong tititnya”,

Hahahahaha,, kamipun lalu tertawa,

Akhirnya jam 17.40 kami sampai di bumi perkemahan cibodas, aku pun langsung memarkirkan motorku dan langsung mengajak clara menuju pintu masuk perkemahan dengan muka yang masih penuh dengan tanda tanya,

“kita mau ngapain ke sini yank?, udah mau malam ini, emang mau liat apa disini malam-malam?”, tanyanya,

“udah ikut aja ya ndut, percaya sama ren-ren”, jelasku,

“ok ndut ikut”, ucapnya sambil menggandeng tanganku masuk ke dalam bumi perkemahan,

“ndut tunggu sini dulu ya”, ucapku kepada clara yang sedang berdiri di pendopo luar kantor perijinan untuk berkemah,

“iya yank”,

Akupun masuk kedalam untuk melapor bahwa kami akan melakukan campin di dalam, tidak lama akupun keluar dengan memakai tas carier yang besar dan menenteng 1 tas besar lain di tangan kananku, clara yang melihat itu menatapku dengan bingung, aku yang melihat itu lalu menghampirinya,

“percaya sama ren-ren, aman ndut”, ucapku sambil tersenyum dan clara pun membalas dengan tersenyum pula,

Aku dan clara pun berjalan ke arah spot camping yang tidak terlalu ramai dan juga tidak terlalu jauh dari tempat kemah yang lain, aku langsung memdirikan tenda dibantu oleh clara, selesai mendirikan kemah kamipun mengatur alas matras dan sleeping bag kami di dalam tenda,

“ngapain kita camping yank, ndut gak bawa baju ganti, masa tidurnya pake baju ini”, ucap clara,

Akupun lalu mengambil tas besar yang kubawa lalu kubuka dan kuberikan kepada clara celana panjang, baju panjang, sweeter hangat, jaket, daleman, dan pakaian lainnya,

“kamu tau darimana ukuran baju dan daleman aku yank?, udah ada aja, gimana cara kamu siapin ini?”,

“tau lah, kan dulu pernah buka dan pernah pegang hehehehe,,,”, jawabku sambil langsung di cubit clara,

“ihhh,, nyebelin, nyiapin ini gak bilang sama ndut”,

“kan mau kasih surprice ndut, hehehe”,

“terus gimana kamu suapin ini semua?”,

“daftar online sayang untuk camping hari ini, dan 2 tas ini ren-ren titip sama temen yang rumahnya di daerah cianjur sana, jadi pas dia pulang hari ini aku nitip sama dia untuk taro di kantor perijinan dulu sambil kasih bukti daftar onlinenya”, jelasku padanya,

“duh sampe segitunya nyiapin ini semua, dari yang di puncak sampe di bumi perkemahan, ndut suka ren-ren”, ucap nya sambil memeluk tangan kananku,

“makasih ya ndut kalo kamu suka”, ucapku sambil mencium kepalanya,

“yuk ndut mandi dulu disana ada kamar mandinya, tar ren-ren beli air panas dulu siapa tau masih ada di pos sana”,

“iya yank, ndut tunggu sini dulu, tar kalo air panasnya ada ndut langsung ke kamar mandi buat mandi”,

Akupun langsung pergi ke arah pos jaga untuk mencari air panas dan ternyata masih ada karena belum lewat jam 7 malam, sesudah membayar aku langsung membawa air panas dengan meminjam ember dipos untuk langsung kubawa ke kamar mandi,

Akupun menyuruh clara untuk mandi dan aku menjaga di luar kamar mandi, setelah clara selesai akupun langsung mandi juga untuk membersihkan badanku, selesai mandi aku langsung menuju ke tenda dan mempersiapkan kompor lalu menyalakannya dan mulai memasak air,

Aku dan clara pun saling duduk berdekatan sambil meminum kopi dan teh yang sudah aku siapkan,

“enak ndut?”,

“enak yank, makasih ya udah ajak ndut camping kaya gini”, ucapnya sambil memeluk tanganku,

Kamipun mengobrol sampai jam 9.30 malam sambil minum kopi dan memakan sosis bakar,

“bobo yuk yank, ndut dan ngantuk”,

“yuk ndut, masuk duluan aja ya, ren-ren mau beresin ini dulu takut kebakar nanti repot”,

“iya yank”,

Lalu clara masuk kedalam tenda, dan aku lalu membereskan kompor dan mengeluarkan gas nya dari kompor dan menutupnya, lalu aku menyusun semuanya di sebelah pintu camping bagian dalam, akupun masuk dan menutup pintu camping bagian luar lalu masuk kedalam dan menutup pintu bagian dalam, untung aku menyewa camping untuk ukuran 4 – 5 orang jadi didalamnya lega,

Akupun lalu mematikan lampu yang ada di tengah tenda lalu masuk ke dalam sleeping bag yang muat untuk berdua,

“makasih ya ndut dah terima ren-ren jadi pacar ndut”,

“ndut juga makasih ren-ren udah ngelakuin ini semua sama ndut, ndut suka banget sayang”, ucapnya sambil memelukku dan mencium bibirku,

“love u sayang”, ucapku

“luve u to sayang”, jawab clara sambil mencium bibir ku lagi,

Akupun lebih erat memeluk clara sambil mengelus kepala dan punggungnya,

“anget yank pelukannya, hehehe”,

“makasih ya yank” ucapku,

Akupun lalu mencium kening clara dan turun kepipi lalu ke bibirnya, kamipun saling berciuman dengan mesra dan penuh nafsu,

Cuuppp,,,cuupppp,,,cuuuuuppppp,,,,

suara ciuman kami, akupun mencoba memasukkan lidahku kedalam mulut clara dan clarapun menyambutnya dengan membuka mulutnya dan memasukkan lidahnya juga kedalam mulutku, kamipun saling bertukar air liur dan ku hisap lidah clara dengan penuh nafsu,

“ha,,ha,,,ha,,ha,,, enak bibir mu sayang”, ujarku,

“sama mulut ren-ren juga enak”, jawab clara,

Kamipun lalu kembali berciuman dengan penuh nafsu, 5 menit kami sudah melakukan ciuman dengan bertukar air ludah, aku lalu membuka sleting jaket clara dan memasukkan tangan kiriku langsung meraba payudara kanannya yang masih ditutupi oleh sweter yang digunakan olehnya,

“ehhhhmmmm,,,,ehhhmmmm,,,”,, ucap clara akibat perbuatankua,

Kulepaskan jaket yang dipakai clara sambil dibantu olehnya, kucium leher clara kiri dan kana bergantian sambil sesekali aku jilat yeng membuat clara ke enakan,

“terus yank, enak”,

Akupun lalu mengangkat sweeter sekaligus kaos yang dipakai clara ke atas hingga terlihat payudaranya yang masih terbungkus BH, aku kemudian turun menciumi perut dan lubang pusar clara sambil meraba perut dan bawah payudaraya,

Ku buka kaitan bh clara dengan dibantu clara mengangkat sedikit badannya sehingga dengan mudah aku membukanya, setelah terbuka akupun langsung membuka semuanya melewati kepala clara dan meletakkan di ujung tenda sehingga clara sudah telanjnag bagian atasnya saja,

Clara langsung memelukku dan mencium mulutku dengan penuh nafsu, ku remas kedua payudara clara secara bergantian sambil ku melepaskan pakaian yang ku kenakan hingga telanjang dada, ku hisap dan ku kenyot bergantian,

“ahhhh,,,ahhhh,,, terus yank, enak banget”,

Aku masih terus menghisap dan meremas kedua payudara clara bergantian sambil ku turunkan celana panjang yang dikenakan clara, clara mengangkat sedikit pantatnya hingga memudahkan aku menurunkan celana panjang dan celana dalamnya sekaligus hingga terlepas dari kakinya,

Aku yang melihat ketelanjangan clara di gelapnya tenda terpana karena sangat indah,

“jangan di lihat kaya gitu yank, ndut kan malu”,

“kamu punya badan yang bagus sayang”, ucapku sambil kembali memeluk dan mencium mulutnya kembali dengan penuh nafsu,

Cuuppp,,,,cuuuppp,,,,cuuuppp,,, bunyi suara ciuman kami,

Sembari berciuman aku kembali meraba dan meremas payudara clara sambil kubuka celana panjang yang masih aku pakai hingga aku sama-sama bugil dengan clara,

Kubuka kaki clara dan langsung ku jilat belahan memek perawannya yang nikmat sambil kuremas-remas pantatnya,

“ooohhhhh,,, yesss,,, ahhhh,,, terus sayang, jilat terus memek ndut,,, ahhhh,,,”, desahnya,

Kujiltat terus sambil ku elus-elus biji itil clara,

“yesss,,, ittilll clara enak banget sayang,,, isep disana please,,, ahhhh,,,, ahhhh,,,”,

Lalu kuhisap itilnya dan ku mainkan belahannya dengan ibu jari kananku yang kiri kupakai untuk menggelitik lobang anus clara,

“ahhh,, fuck,,, yessss,,, enak banget sayanggg,,, terus yank, clara udah mau dapet”,

Kupercepat gerakan jempolku di belahan memek dan lobang anusnya sambil tetep ku isap itilnya dengan kuat, tidak lama kemudian clara pun mendapatkan orgasmenya yang pertama,

“clara dapet sayang,,,,, Ouugghhhhhhh,,,,, yeessss,,, oogghhhhhhh,,,,,,,,”,

Creeeettttt,,,,creettttt,,,crreeeeettttt,,, clara squird lumayan banyak di ikuti naiknya pinggulnya karena sangat enak, kupegang erat pinggul clara dan langsung kuhisap dan kujilat sampai bersih sisa-sisa orgasmenya sampai dia merinding keenakan,

“ahhhh,,,,, ahhhhhh,,,, fuckkk,,, enak banget yang mulut dan tangan mu, ndut kerasa terbang”, ucapnya sambil mengatur nafas,

Akupun lalu tidur disebelahnya sambil menunggu clara beristirahat, padahal suhu malam ini dingin tapi yang kami rasakan di dalam tenda panas,

Setelah 5 menit aku berdiri dan memberikan kontolku di atas mukanya clara yang melihat itu lalu membuka mulutnya dan mulai memasukkan kontolku kedalam mulutnya, di hisapnya kontolku dengan kuat dan kepalanya bergerak naik turun dengan kecepatan sedang,

“ohhh enaknya mulut mu sayang, isap yang kenceng ndut, remas biji peler nya”,

Clara lalu meremas biji kontolku dan menambah cepat kocokan dan hisapan di kontolku, aku sangat keenakan dengan apa yang clara lakukan, sambil clara mengoral kontolku aku meraba memeknya yang kembali sangat basah, sambil ku raba pinggang clara mengikuti gerakan tangannku karena keenakan,

10 menit clara mengoral kontolku dia lalu menidurkan badanku lalu menindihku, diciumnya bibirku dengan buas sambil mengocok kontolku dengan tangannya, clara lalu menaiki badanku dan memposisikan kontolku di belahan memeknya,

“jangan sampe masuk ya yank”, ucapku,

“iya yang, ndut mau di gesek aja ya”, jawabnya,

Di peganggnya tangan ku dan clara mulai memaju mundurkan memeknya menggesek kontolku naik dan turun,

“ohhh,, enaknya kontolmu yank di memek ku”, desah clara sambil masih menggerakkan badannya dan kurasakan memeknya semakin becek di pinggang ku,

Ku lepas pegangan tangannya dan kuremas pantat clara sambil kugoyang kontolku dengan cepat,

“ahhhh,,, yank, enak,,, diapain memek clara,, fuck enak banget,, tambah basah memek ndut”, desahnya lagi,

Tiba-tiba clara memelukku dengan erat dan memposisikan kontolku ke pintu masuk lobang memeknya dengan tangan kirinya,

“jangan ndut, kamu masih perawan, ren-ren gak mau kamu nyesel”,

“ndut gak bakal nyesel sayang, hanya ndut mohon sayang jangan pernah tinggalkan ndut, kalo itu terjadi sayang akan liat mayat ndut biar ayank merasa bersalah selamanya”, jelasnya,

“enggak sayang, ren-ren terlalu sayang untuk meninggalkan kamu”, jawabku sambil memeluknya dengan erat,

Lalu clara jongkok dan memposisikan kontolku di lobang memeknya, di turunkan sedikit demi sedikit dan kulihat kontolku mulai membelah memeknya, bibir clara saling menggigit dan tangannya menggenggam tanganku, terlihat diwajah nya ada rasa sakit yang dirasakan di memeknya,

“kalau sakit jangan diterusin ndut kasihan”, ucapku sambil mencoba melepaskan diri,

Tapi clara langsung memelukku dengan erat sehingga kontolku masuk seperempatnya kedalam memeknya, clara masih berusaha memasukkan lebih dalam sambil di goyang dengan pelan agar sakitnya berkurang, yang aku rasakan selain kasihan dengan clara aku merasakan sangat nikmat sekali lobang memek perawan clara kontolku serasa di hisap dan di urut oleh dinding memek clara,

Kurasakan memeknya semakin basah karena cairan memek nya sudah keluar banyak, kurasakan kontolku serasa menyundul penghalang sepertinya selaput dara clara,

“kalo kamu gak yakin jangan di terusin sayang, ini udah kena selaput daramu, ren-ren takut pecah nanti”,

Tapi clara tidak menjawab nya tapi memelukku lebih erat dan langsung membenamkan lebih dalam kontolku kedalam memeknya hingga pecah selaput daranya, clara menggigit pundakku yang sebelah kiri untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan, aku yang digigit mencoba untuk tidak teriak karena sakit nya gigitan clara,

Tidak lama kurasakan ada yang keluar sedikit dari dalam memeknya dan basah di pundakku, clara menangis,

“maafin ren-ren ya ndut dah buat kamu ngelakuin sampe jauh”, ucapku sambil mengelus kepalanya,

“jangan ucapin kata maaf dengan perbuatan yang kita lakuin bersama, kan ndut dah bilang ndut dah iklas kasih ini ke ren-ren, hanya kalo ren-ren tinggalin ndut ndut akan bunuh kamu atau ndut yang akan bunuh diti”, ucapnya sambil mencubit pingganggu dengan sangat keras,

“eeehhhhmmmmmmmm,,,,,aaarrrgggggg,,,,,”, teriakku yang ku tutup dengan tanganku karena sakitnya cubitan clara tersebut,

Clara lalu menaikkan mukanya dan melihatku sambil mencucurkan air mata,

“I Love U Reno sayang”, ucapnya sambil mencium mesra bibirku,

“Reno cinta Ndut juga”, ucapku sambil kembali menciumnya,

“masih sakit gak?, mau udahan aja?”,

“enak aja udahan nanggung nih, ternyata habis sakit rasanya enak banget kontol ren-ren ada di dalam memek ndut”, ucapnya,

“ya udah gerak nya pelan-pelan dulu ya sayang”, ucapku sambil ku cium bibirnya dengan penuh nafsu sambil ku remas kembali kedua payudara clara,

“enaknya, memek mu sayang, ahhh,,,ohhhh,,,aiisssshhhh,,, kontol ren-ren kaya di urut dan di hisap dengan kuat”, desah ku,

“ahhhh,,, ohhhhh,,, yeesssss,,, ahhhh,,, ndut juga mulai enak sayang, ternyata ngentot sama ren-ren enak banget”, desahnya sambil mulai menggoyang pinggulnya dengan irama sedang,

Akupun langsung bangun duduk dengan clara masih di dalam pangkuanku, ku peluk dan kucim bibirnya sambil pinggul kami saling bergoyang mengimbangi lawan masing-masing,

“enak sayang?”, tanyaku,

“enak banget yank”, jawabnya,

Aku langsung merebahkan clara dilantai dan langsung ku genjot dengan tempo yang sedang,

Plokkk,,,plokk,,,plokk,,, suara pertemuan pinggangku dan pantat clara,

“ahhh,,, ahhhh,,, uhhhh,,,, ihhhhh,,,, yang kenceng yang,, enak banget kontolnya ayank”, desah clara,

Akupun semakin cepat menggoyang kontolku di dalam memek clara,

“ahhhh,,, ohhhhh,,,uhhhh,,, ndut dah mau keluar sayang”,

Aku langsung memeluknya dan mengoyang dengan semakin cepat hingga clara mengdapatkan orgasme keduanya,

“yank, ndut sampe,, ooouuugghhhhh,,,,iiisssshhhhhhhh,,,,,aaahhhhhhhh,,,,, fuck,, yesssss”, desah panjang clara sambil pinggulnya bergetar hebat, akupun langsung memeluk badannya dengan erat membuat clara menikmati orgasme yang baru saja di dapatkanyya.

Akupun memeluk dan menenangkan clara selama 5 menit agar bisa lebih tenang, setelah tenah akupun langsung menggoyang kontolku kembali sambil kuremas dan ku hisap payudara clara bergantian sampai naik lagi nafsunya,

Akupun sebentar lagi akan mendapatkan orgasmeku,

“yank ren-ren udah mau sampe, mau di buang di mana?, perut apa muka?”, tanyaku

“perut aja yank, muka lom mau”, jawabnya,

Akupun langsung menggoyang kontolku dengan sangat cepat sambil memegang kedua payudaranya, dan akhirnya,

“ren-ren dapet ndut”, aku langsung mencabut kontolku dan langsung ku keluarkan di atas perutnya,

Croooootttt,,, croootttt,,, croooottt,,, banyak sekali pejuku tumpah di atas perutnya,

“ahhhhh,,,ahhhhh,,,,ohhhh,,, ahhhh,,, enaknya memekmu sayang”, ucapku sambil mencium bibir dan keningnya,

Kuambil tisu dan ku usap peju yang bercampur darah di atas perut clara, ada sedikit penyesalan dengan apa yang sudah aku lakukan ini, namun benar apa yang di bilang clara tidak ada kata maaf dan penyesalan,

“aku akan selalu menjaga dan menyayangimu ndut”, ucapku dalam hati,

Setelah bersih aku langsung rebah di samping clara dan menyelimuti badan kami berdua karena udara yang sangat dingin,

“makasih ya yank, tapi clara mohon ingat janji mu ya yank”, ucap clara

“pasti yank, ren-ren juga minta ndut juga pegang janji nya ya, kita harus selalu sayang dan setia sampe kakek dan nenek, hehehehe”, ucapku kemudian,

“iya sayangku yang ganteng”, balas clara sambil mencium mulutku,

“yuk pakai celana dan jaketmu kita cebok dan cuci dulu yuk baru nanti tidur”, ajakku,

“ayo yang tapi pelan-pelan ya masih rada sakit memeknya kalo dibawa gerak”,

“iya yang sini nanti ren-ren tuntun ya”,

Kamipun lalu memakai pakaian kami seadanya lalu pergi ke kamar mandi untuk cebok dan melap badan kami yang penuh dengan keringat, setelah dari kamar mandi kami kembali ke tenda lalu masuk kembali kedalam sleeping bag dan tidur sampai pagi,

Tittt,,,tiiittt,,,,,ttiiittt,,,, bunyi alarm hp ku yang kusetel jam 06.00, akupun bangun kulihat clara masih tertidur pulas dengan pakaian lengkap plus kupluk di kepalanya,

Aku langsung keluar dan menyalakan kompor untuk memasak air dan membuat sarapan untuk kami berdua, 30 menit sudah aku memasak clara bangun dari tidurnya,

“pagi sayang, sini bangun minum teh dulu”, ajakku

“iya yang nanti, masih rada dingin”, ucapnya,

Akhirnya clarapun kembali rebah dan aku melanjutkan memasak sarapan kami, 30 menit kemudia jam 7 pagi akhirnya clara bangun dan keluar dari tenda duduk di sampingku,

“Masak apa yank, wanginya enak banget”,

“ini masak indomie telor sama nasi plus goreng sosis dan nuget yank, minumnya udah di bikin kopi dan teh, kamu mau minum yang mana?”,

“teh aja yank, asik dah matang, sini yank piringnya biar ndut siapin makanan kita berdua, kan kamu udan masak”,

“kamu udah gpp ndut?”,

“masih rada sakit tapi dah mendingan yank, tapi kalo mau lagi jangan sekarang ya yank kapan-kapan aja, masih sakit soalnya”, ucapnya sambil mencium bibirku dengan mesra,

“iya yank aman itu, hehehehe”, jawabku dengan bercanda, dan berhasil di cubitnya pinggangku,

Hahahaha,, dan kamipun tertawa,

Kamipun langsung makan dan minum sambil berbincang-bincang, selesai makan clara mengajakku untuk berjemur ditanah lapan dan ber olah raga sedikit untuk menghilangkan sedikit udara dingin nya, setelah olah raga aku pun mengajak clara untuk cuci muka dan melap badan di kamar mandi sampai bersih,

Aku melihat jam tangan sudah jam 9.10 pagi, makan sudah ngelap badan sudah akupun lalu mengajak clara untuk hiking menuju curug cibeureum,

“yank, ke curug cibeureum yuk, dari sini kalo jalan kaki Cuma 1 – 1.5 jam ya kalo jam sekarang kalau santai bisa sampai sana jam setengah 11, biar foto dan mandi disana yuk”, ajak ku ke clara,

“yuk yank”,

Kamipun lalu pergi hiking santai menuju ke curug cibeureum sambil mengobrol dan sampai disana jam 11.15 sudah lumayan banyak orang disana karena hari ini hari weekend, aku dan clara pun saling mengambil foto pribadi dan juga berselvie berdua,

“mau main air gak yank, ini aku bawa baju ganti kok nanti kalo basah tinggal ganti aja”, ucapku,

“main airnya sampe kaki aja gak mau mandi, dingin soalnya, kalo ayank mau mandi biar aku tungguin dan videoin juga hehehe”, jawab clara,

Akupun lalu mulai membuka bajuku hingga hanya meninggalkan celana pendek dan baju kaos kemudian akupun langsung menyeburkan diri kedalam aliran sungai limpahan air terjun,

“brrrrrrrrrr,,,,, dingin yank tapi enak”,

“kalo kedinginan udahan ya, takut nanti sakit gak bisa pulang nanti”,

“siap yank”,

20 menit aku mandi-mandi di bawah air terjun dan kurasa sudah cukup karena badanku sudah mulai dingin akupun keluar dan menuju clara untuk mengambil handuk dan baju gantiku, setelah mengeringkan badan dan mengganti baju kamipun kemudian kembali ke bumi perkemahan untuk bersiap-siap kembali pulang ke jakarta,

Sampai di perkemahan aku dan clara pun membenahi tenda dan mengatur kembali tas carier lalu kami menuju ke kantor perijinan untuk berpamitan, di tempat parkir akupun bertemu teman kuliahku yang sudah menunggu disana untuk kutitipkan kembali tas ini biar dibawa kembali ke jakarta,

“jadi ini wanita yang bikin reno sampe buat senekat ini, selamat ya de dah bisa buat reno yang homo ini suka sama seorang wanita lagi”, goda temanku,

“bangke siapa yang homo, hahahahaha”,

“kenalin ndut ini teman karibku di kampus namanya jaka asli orang cianjur sini, aku ketularan homo sama dia, soalnya dia sampe sekarang lom punya pacar”, jelasku,

“setan alas”,

Hahahahaha,, kamipun tertawa bersama,

“iya mas, doakan saja saya bisa selalu sabar dengan kehomoannya reno ya”, ucap clara,

Hahahahahaha, ketawa kami lagi,

Kamipun sempat ngobrol sambil minum kopi dan makan siang di warung makan sunda di sekitar pintu masuk perkemahan dan kamipun kemudian berpamitan,

“habis ini kemana lagi yank?”,

“langsung balik yuk, biar besok kuliah gak capek”,

“ok siap”,

Lalu kamipun pergi pulang menuju jakarta, jam 19.20 malam akhirnya sampai juga di rumah mas raihan untuk mengantar clara,

“yank, kamu minggu depan kosong gak dari sabtu?”,

“kenapa emang ndut?”,

“mau ajak kamu ke jogja aja ikut acara kampus, jadi sabtu nanti organisasi kemahasiswaan mau ngadain pengajian alam gitu yank di jogja sistemnya camping dan pengajian tausyah, mau ya biar ada yang nemenin aku disana”, pinta clara,

“boleh ndut, kebetulan minggu depan kosong habis ujian nanti, tar aku pergi bareng sama kamu apa nyusul naik kendaraan lain?”, ucapku,

“kita pergi berdua aja yank naik kereta tar ketemu rombongan di sana aja”,

“ok siap, kamu atur aja ya, tar kita naik kereta pagi aja biar sampe sana sore ya”,

“ok tar ndut cari ya tiket nya”,

“iya ndut, ya udah ren-ren pamit ya, jangan lupa istirahat ya”, ucapku

“iya sayangku yang ganteng”, sambil mencium punggung tanganku,

“asallaualaikum”, salamku sambil langsung pulang ke rumah,

“wallaikumsalam”, jawab clara,

Akhirnya aku sampai di rumah, langsung mandi dan segera tidur karena badan yang sangat letih,



POV Aulia,



Sabtu menjelang siang aku sedang mencuci pakaian dengan suasana rumah yang kosong karena suami dan clara sedang keluar kota dengan urusan masing-masing, sedang asik mencuci aku mendengar bahwa budi sudah pulang mengantar anak-anak ku dari sekolah,

“asallamualaikum, bun buka pintu nya”, teriak kedua anakku,

Akupun langsung pergi ke depan untuk membuka pintu depan, sampai di depan dan kubuka pintu anak-anakku langsung masuk dan mencium tanganku kemudian langsung menuju kamar mandi untuk basuhan,

Aku tidak sadar bahwa budi sudah lama mematung berdiri di depanku dengan terpaku memandangku,

“astaga”, ucapku dalam hati, aku baru sadar bahwa daterku basah karena mencuci baju di belakang yang mengakibatkan payudaraku terawang terexpose karena aku tidak memakai dalaman tadi,

Akupun langsung pamit kedalam dan langsung menuju tempat cuci baju sambil berteriak kepada budi untuk makan siang karena sudah kusiapkan di atas meja makan,

“Bud makan dulu ya, awas kalau gak, tar mbak marah lu”, ucapku,

“ehhh iya mbak”, jawab budi gagap,

Aku lalu mengeluarkan kepala sedikit mengintip budi yang ternyata datang ke meja makan untuk makan, akupun punya ide untuk mengerjai budi, budi kalau di lihat gantengnya sama kaya reno hanya saja ekonominya yang beda, untuk membiayai kuliahnya dia kerja sambilan jadi ojek online,

Akupun langsung memposisikan tempat cuci bajuku menghadap tempat cuci piring dimana kalau aku nyuci jongkok budi akan bisa melihat dalamanku, setelah benar posisinya akupun keluar untuk melihat budi di meja makan,

Kemudian aku langsung mengambil air minum untuk budi dan memberikannya sambil menunduk sedikit, sengaja kerah dasterku agak kulonggarkan agar budi bisa melihat payudaraku, begitu aku meletakkan gelas kulihat budi tersedak dan terpana melihat gundukan payudaraku yang terekpose di depan matanya, aku yang melihat itu hanya tertawa dalam hati,

“ehemmmm,,,, enak bud makana yang mbak masak?”,

“uhukkk,,, eeehhhhmmmm,,,, gluukk,,glluukkk,,,, e,, enak mbak,,”, jawabnya sambil tersedak dan langsung meminum air yang kuberikan,

“kalau enak habisin ya bud”, ucapku sambil tersenyum kecil dengan posisi yang masih sama,

“I,,ii,,, iya mbak, makasih ya mbak”,

Aku lalu duduk di depan budi sambil menaruh kedua tanganku diatas meja sehingga kedua payudaraku tertahan tanganku menjadi semakin membusung, budi yang melihat itu menjadi tidak tenang makannya,

“kuliahnya udah semester berapa bud?, lancar kuliahnya?”,

“su,, sudah semester 6 mbak tinggal 2 semester lagi, lancar mbak ini lagi mau urus skripsi nya”, jawab budi,

Aku yang melihat gelagat budi yang tidak tenang sembari mencuri pandang ke arah puting payudaraku membuatku semakin tertawa, tapi yang kurasakan kok enak ya mengerjai budi, sehingga ada keinginan mengerjai budi lebih jauh,

Akupun lalu menggulung rambutku sehingga payudaraku semakin membusung dan leherku terexpose jelas di depan budi, budi yang melihat itu terlihat bengong birahi dengan kelakuan ku ini,

“hehehehe,, enak juga godain budi anaknya polos apa enggak ya?”, ucapku dalam hati,

“ya sudah habisin makanannya ya bud, mbak mau lanjut nyuci lagi”, pamitku sambil menepuk pundaknya dan mengelus nya,

Sampai di tempat cuci akupun mengintip keadaan budi yang masih shock akibat perbuatanku tadi, di tempat cuci aku langsung menaruh kursi anaku yang biasa dipakai untuk nonton untuk jadi alas papan gilasanku sehingga kalau aku ngangkang memek ku bisa terlihat dari depan dengan jelas,

Lalu kulepaskan celana dalamku dan langsung aku duduk menghadap tempat cuci piring, ku turunkan lebih kebawah kerah dasterku sehingga payudaraku lebih terekpose apabila aku menunduk sedikit,

“bud, kalo sudah kelar makan, piringnya langsung di cuci ya”,

“iya mbak”, jawab budi,

Tidak lama budipun datang ketempat cuci piring untuk mencuci bekas makanannya, aku langsung pura-pura mencuci menggosok baju dengan sedikit menunduk dan mengangkang,

Kulihat budi terpaku melihat payudara dan memekku yang sangat ter ekpose, kurasakan budi lama mencuci piring nya padahal hanya punya dia, akupun tertawa dalam hati,

“duhh ternyata begini rasanya kalau ngelakuin eksib, memek ku rasanya gatal dan cairan memekku ada yang keluar sedikit gara-gara takut ditambah nafsu”, ucapku dalam hati,

Tidak lama kulihat budi menaruh piring yang sudah di cucinya di rak piring di ujung dapur, aku lalu melanjutkan mencuci pakaian yang sisa sedikit, pas waktu mau membilas aku sepertinya melihat budi di samping rak piring ngumpet sambil jongkok,

“astafirullah ternyata budi lagi coli, kontolnya hampir sama besarnya sama punya mas raihan”, ucapku dalam hati,

Akupun semakin semangat menggoda budi, aku langsung berdiri setengah nunduk untuk membilas pakaian yang tadi aku cuci sehingga payudaraku terlihat jelas dan setelah bilas pakaian aku lalu keluar ke arah cuci piring untuk mengambil pewangi pakaian, dan kulihat budi masih mengumpat di samping rak sambil menutupi kontolnya,

“hehehehehe,, lucu juga kamu bud, maafin mbak ya udah bikin kamu nafsu, habis mbak juga enak sih”, ucapku dalam hati lagi,

Akupun balik ke tempat cuci baju dan membereskannya, setelah beres aku lalu membuka dasterku sampai aku telanjang bulat, ku ambil air dan mengguyur badanku kusabuni badanku sambil membelakangi budi,

Akupun lalu duduk di kursi anakku sambil kembali menyabuni badanku menghadap budi, kulihat budi masih mengintip sambil mengocok kontolnya, aku yang melihat itu membuat memekku tambah gatal,

Kulebarkan kakiku dan kusabuni sambil meremas dan mengelus payudara dan memekku sambil mendesah memenggil budi,

“ahhh,, ahhhh,,, enak nya kontol mu bud,,, sini sayang jilat dan entot memek mbak sepuasmu”, desah ku,

Kulihat budi menyenderkan dirinya dengan melihatku sambil masih mengocok kontolnya yang lumayan besar dan panjang,

“ahhh,,,ahhh,, bud, mbak pengen kontol mu masuk di dalam memek mbak”, desahku sambil ku masukkan 1 jari ku dan mengocok memekku dengan kecepatan sedang,

Cplokk,,,cplokkk,,cplookkk,,, bunyi suara sodokan jariku di dalam memekku yang sudah sangat basah,

“ahhh,,,ahhh,,, yeesss,,, bud terus sayang,, geyang terus,, hujam memek mbak dengan kencang dengan kontolmu sayang”, desahku lagi,

Kulirik budi melihatku sambil mempercepat kocokan kontolnya, akupun memberikan senyum penuh nafsu kepada budi, dan budipun membalasnya,

“ahhh,,, iisshhhh,,,, oohhh,,, bud mbak udah mau sampe sayang,, kontol mu enak banget di dalam memek mbak, yang kenceng dan keras bud”,

“ahhh,,,oohhhh,,,, memek mbak juga enak, bikin kontol budi keenakan, goyang juya mbak,, ahh,,ahhh,,,”, desah budi,

Aku yang mendengar itu sedikit kaget tapi langsung kiberikan senyum ke budi, kamipun melanjutkan sambil eksib masing-masing menuntaskan masturbasi kami,

“bud yang cepet sayang,, mbak udah mau keluar”,

“iya mbak budi juga, kita keluar bareng ya”, desahnya, lalu kemudian,

“mbak sampe sayang”,

“budi juga mbak”,

Creeettttt,,,,crreetttt,,,,creettttt,,, crooootttt,,, crooooottt,,, crooootttt,,

Akupun mengalami squird yang hebat yang membuat badanku sangat lelah sampai tertidur di lantai tempat cuci baju, akupun melihat budi yang mengeluarkan pejunya di lantai dengan sangat banyak kulihat ada 7 – 8 kali semprotan pejunya keluar dari kontolnya,

Akupun istirahat sambil melihat budi, kamipun saling pandang meresapi apa yang sudah kami lakukan tadi,

“ternyata rasanya sangat enak eksib + masturbasi di depan laki-laki lain”, ujarku dalam hati,

Aku lalu memberikan senyum yang sangat manis ke arah budi dan budi membalasnya dengan senyum yang sangat manis pula, tidak lama kulihat budi tersadar dan dengan buru-buru budi mengelap bekas pejunya dengan lap yang ada disana sambil memakai celananya dengan cepat dan pamit pulang dengan takut,

“mbak budi pamit ya, makasih makan siangnya ya, asallamualaikum”, salam budi sambil nunduk dan berjalan cepat menuju pintu depan,

“makasih juga ya bud, wallaikumsalam”, balasku sambil tertawa di dalam hatiku,

“ternyata kamu polos dan baik bud, buktinya mbak gak di perkosa sama kamu walaupun kamu ada kesempatan”, ucapku dalam hati,

Akupun langsung mandi dan menjemur pakaian lalu tidur siang karena badanku terasa sangat letih,

Jam 3 sore aku bangun tidur lalu menelepon suamiku yang ternyata masih di luar kota katanya dan balik nanti malam,

“ahh mumpung masih jam 3 ajak abang sama ade berenang ah sudah lama gak berenang walau gak jago berenang, hehehe,, “ ucapku

Akhirnya kamipun pergi ketempat berenang umum yang tidak jauh dari rumah hanya 15 menit naik mobil online, jam segini tempat berenang masih rada sepi karena kalau hari biasa penuhnya di atas jam 5 sore,

Sampai di tempat berenang aku dan kedua anakku berganti pakaian renang, aku memakai pakaian renang yang lengkap ada jilbabnya, lalu kami menuju ke kolam renang, kedua anakku berenang di kolam anak kecil yang tidak terlalu dalam sedangkan aku di kolam utanya yang paling cetek setinggi dadaku,

Akupun masuk dan langsung berendam sambil menggerakkan kakiku, aku bulak balik berenang dengan asal-asalan maklum tidak bisa berenang hehehehe sampai aku merasa letih dan beristirahat di ujung sambil menyender,

Sedang senderan sambil mengatur nafas tiba-tiba dari dalam air keluar seorang laki-laki yang mengagetkan ku,

“baaaaaa,,,”, ucapnya sambil berteriak agak keras di depanku,

Akupun kaget dan sempat memukul kepalanya karena refleks,

“aduhhhh sakit aulia”, teriak pak haji amar,

“bodo amat, siapa suruh ngagetin”, jawabku jutek,

“hehehehe, maaf ya aulia”,

“weeekkkkk,, hahahaha,,, “, jawabku,

“ngapain abah disini?”,

“berenang lah aulia, seminggu 3 kali, biar jaga stamina biar gak cepet sakit”, jelas pak haji,

“ohhh gitu ya”,

“kamu sama siapa ke sini aulia?”,

“itu bah sama anak-anak disana berenangnya”,

“ohh,, kamu gak berenang, tadi abah liat Cuma main air doang, hehehehe”,

“ngeledek deh, aulia keluar nih nanti”, ancamku,

“hahahaha,, jangan lah sini berenang bareng, biar abah ajarin”,

“tar lagi bah, baru ngaso”,

“ok, akhirnya kami mengobrol sambil menyender di tembok kolam”,

“nanti perginya jadi hari apa bah buat surveynya”,

“o iya, tadi abah dah telepon temen abah katanya ketemuan disana hari sabtu minggu depan ya, jadi kita pergi jumat siang aja biar kita bisa prepare sabtu nanti”, jelasnya,

“ok siap bah”, jawabku,

“kamu gak masalah kah aulia?, abah gak mau ada masalah nantinya”, ucapnya lagi,

“gak bah, aulia juga udah ijin sama mas raihan kok dan sudah di ijinkan”,

“ok bagus lah kalau begitu”,

Kamipun kembali merileks kan diri sambil mengobrol ringan,

“yuk aulia sini abah ajarin berenang biar bisa”,

Akupun lalu mengikuti abah belajar berenang di pinggir kolam yang dalamnya hampir sepundak, aku disuruh untuk merentangkan tangan di tembok dan belajar mengambang dengan menggerakkan kaki,

“masih rada susah bah”,

“pelan-pelan aja jangan panik atur napasnya yang bener aulia”,

Akupun menggerakkan kakiku lagi dengan di topang tangan abah yang memegang pinggangku untuk stabil mengambang,

“asik aulia bisa sedikit bah, hehehe”,

“ya udah di ulang lagi biar terbiasa nanti kalo dah biasa latihan tangannya ya”,

Akupun lalu melakukan lagi yang disuruh abah dengan di topang abang aku mulai menggerakkan kakiku biar terbiasa, aku pun merasa tangan abah meraba perut dan bawah payudaraku,

“iseng ya tangan nya bah”,

“nyambi aulia”,

“dasar tar aulia bilang umi ya”,

“bilang aja tar juga malah di suruh main 3 kita, hahahaha”,

Hahahaha kami pun tertawa,

Tangan abah langsung naik memegang payudara sebelah kananku dan langsung meremasnya dengan gemas,

“bah jangan nanti dilihat orang gak enak”,

“kalo gak dilihat orang gimana?’,

“maunya abah itu mah”,

Sambil masih menggerakkan kaki ku, abah terus meremasi payudaraku bergantian yang membuatku sedikit horni,

“bah please, nanti keliatan orang gak enak nanti”,

“maaf aulia abah terbawa suasana, hehehe”,

“huhhh alasan aja, bilang aja lagi pengen, hehehe”, sambil ku cubit hidungnya,

“yuk habis ini ngapain lagi bah?”,

“gerakin tangan ya, coba kamu kaya tadi nanti abah pegang kakinya ya”,

Akupun melakukan hal yang disuruh abah dan kurasakan abah menaruh kedua pahaku di pundaknya dan memegangnya,

“lepas tangannya, lalu gerakin dengan perlahan ya”,

akupun melepaskan dan abah menarikku sedikit agar ada ruang tanganku bergaya dengan gaya bebas, abah mengajariku menggerakkan tangan dan cara pernafasan yang lumayan bisa kukuasai dengan mudah,

sedang asik menggerakkan tangan abah sekali lagi meremas-remas payudaraku bergantian,

“duh demen amat sama tete aulia, emang yang di rumah kurang apa bah?”,

“maaf, abah kepeleset tangannya”,

“kepeleset kok sering bah hehehehe”,

Sudah 45 menit aku belajar berenang sama abah, kamipun mencoba untuk belajar mengambang di tempat yang dalam, akupun di ajak abah ketempat yang lebih dalam dimana kalau aku berpijak ada sisa jarak air sekitar 15 – 20 cm,

“dah sini lepas tangannya lalu belajar gerakin tangan dan kakinya kaya gini ya”, ujar abah mengajariku,

Akupun melakukan apa yang abah suruh, alhasil sering tenggelam karena belum pernah tapi abah langsung sigap menahan ku dengan menyelam diri didalam air menahan badanku, setelah 10 menit akhirnya aku bisa sedikit mengambang dengan lumayan banyak gerakan tangan dan kaki,

“asik dah bisa bah”,

“sering dilatih ya biar nanti terbiasa”,

“iya bah, makasih ya”,

Akhirnya kami selesai berlatih dan orang yang menuju kolam renang sudah agak banyak karena sudah sore, akupun naik dengan ditemani abah menuju kedua anakku untuk bilas,

“aulia pake bilas keluarga aja, abah member nya kok nanti abah minta kuncinya ya”,

“o iya, makasih ya bah”,

Aku dan kedua anakku lalu mengikuti abah menuju kamar bilas keluarga, lalu kami berempat masuk kedalamnya, didalam kamar mandi itu ada kamar bilas luas, closet, lemari dan tempat duduk untuk beristirahat,

Aku pun langsung memandikan kedua anakku sampai bersih lalu dibantu abah menghanduki anak laki-laki ku sedangkan aku menghanduki anak perempuanku, selesai mereka berganti pakaian aku memberikan uang untuk mereka membeli makanan di kantin sambil menunggu ku bilasan,

“bah gak bilasan?”, tawarku sambil menggodanya,

“emangnya boleh tar di cubit lagi”,

“tergantung keberanian abah, hehehe”,

Akupun lalu membuka pakaian renangku sampai telanjang dan langsung mengguyur badanku dengan shower, aku melihat abah melepaskan celana renangnya dengan kontol yang sudah mengacung tinggi, abah lalu datang menghampiriku lalu memelukku dari belakang,

“badanmu bagus aulia, abah kepikiran terus habis kemaren yang kita lakuin”,

“masa sih bah, aulia kan dah jelek bah”, ucapku,

Abah lalu mengambil cairan sabun dan langsung menyabuni pundak, punggung dan sampai ke pantatku sambil meremasnya, lalu di ambil lagi untuk menyabuni perut naik ke payudaraku kiri dan kanan, abah memelukku, meremas kedua payudaraku sambil menciumi pundakku bergantian,

“cantik dan montoknya badanmu aulia, ijinkan abah menikmatinya, abah mohon sayang”, ucapnya sambil menciumi leherku,

“abah boleh menikmati setiap inci badan aulia tapi jangan sampe kontol abah masuk kedalam memek aulia ya, aulia belom berani sayang”, ucapku,

“abah janji gak akan masukin kontol abah ke memek aulia”,

Aku langsung balik badan dan langsung memeluk abah dan mencium bibirnya dengan buas, kami saling membelit, menghisap dan bertukar ludah,

Cuuuppp,,,cuuuupppp,,,cuuuppp,,, bunyi suara ciuman kami,

Abah langsung memepetku di tembok lalu menjilati leherku lalu turun menghisap dan meremas kedua payudaraku dengan rakus,

“ahhhh,,, ahhhhh,,, ohhhh,,, enak bah,, terus bah,, gigit pelan pentil nya bah”,

Abah langsung turun bertumpu pada lututnya dan langsung mengangkat kaki kananku di pundak kirinya kemudian abah membuka belahan memekku dan langsung menjilat dan menggelitik lubang memekku dengan rakusnya,

“ahhh,, enak sayang terus bah yang kenceng sedotnya, lebih dalem bah masukin lidahnya”, desahku sambil memepetkan memekku ke muka abah,

Abah lalu memasukkan jari tengahnya kedalam memekku dan mulai memompanya dengan kecepatan sedang sambil menggigit dan menghisap itil memekku,

“ohhhh,,, yeessss,,, fuckk,, bener bah disitu enak sayang,,, ahhhh,, isshhhh”, desahku lagi,

Sedang asik mengoral tiba-tiba aku menghentikan nya dengan mendorong kepala abah, abah terlihat kaget dan bingun dengan apa yang kulakukan,

“bah tidur di lantai”, pintaku,

Abahpun lalu tidur di lantai dan aku mengarahkan shower ke badan abah, aku langsung melebarkan kaki abah dan duduk sambil menjepit kontol abah dengan kakiku, ku kocok kontol abah dengan kedua kakiku yang membuat abah ke enakan,

“enak bah aulia giniin?”,

“enak aulia”,

Akupun lalu mengambil posisi 69 dengan posisiku diatas, aku langsung mengoral kontol abah dengan hisapan dan kocokan yang kuat, abahpun mengoral memekku dengan rakus, dengan menjilat, menghisap dan memainkan itilku dengan jarinya,

Sruuuupppp,,,sruupppp,,srruuuupppp,,,, bunyi suara oral yang kami lakukan,

“emmmm,,,, emmmmm,,,, ohhhh,,,” suara desah kami berdua

10 menit kami melakukan hal itu lalu aku langsung merubah posisiku dengan memposisikan kontol abah di bawah agar bisa menggesek memek ku, aku mulai menggoyang pinggulku dengan kecepatan sedang dan kuambil tangan abah untuk meremas kedua payudaraku,

“ahhh,, ahhh,,, issssshhhhh,,, ohhhh,,,, enak bah kontol abah di bibir memek aulia”,

“ahhh,, ohhh,,, uhhh,,,”, kontol abah juga enak,

Abah langsung meremas payudaraku dengan kuat sambil menggoyang kontolnya menggesek memekku dengan kuat,

Akupun seakan kesetanan karena enakkya kontol abah, kupegang pinggul abah dan ku percepat goyangan pinggulku mengimbangi kocokan abah,, abah tiba-tiba meremas-remas pantatku dan mengangkat sedikit pantatku hendak memasukkan kontolnya ke dalam memekku, tapi langsung aku hentikan dan cubit pinggang abah dengan keras,

“awwwww,,,, sakit aulia”, jerit abah,

“siapa suruh abah coba masukin kontol abah, kan aulia bilang jangan sampe masuk”, ucapku jutek,

Ketika aku hendak berdiri untuk mengakhirinya abah memelukku dan meminta maaf karena ke khilafannya,

“maafin abah ya aulia, abah khilaf, abah gak tahan dengan gesekan memekmu yang sungguh enak di kontol abah, jangan udahan ya, abah nanggung”, melas abah,

“baiklah abah, aulia maafin tapi kalo kejadian lagi aulia gak bakal mau lagi di pegang sama abah”, ancamku,

“iya abah janji”, jawabnya dengan muka yang sangat lucu,

Hahahahahaha,,, akupun tertawa di buatnya, dan langsung kucium bibir abah dengan penuh nafsu,

“dah sekarang abah duduk aja ya biar aulia yang servis abah”,

Abah pun langsung duduk dan kembali kumasukkan kontol abah kedalam mulutku dan langsung ku kocok dan hisap kontol abah dengan kuat dan kencang juga ku remas biji kontol abah yang membuat abah keenakan,

“terus sayang, kontol abah enak banget sih di isap sama kamu, ahhh,,, isshhh,,,”,

10 kulakukan yang terbaik oral untuk abah tidak lama kemudian abahpun keluar,

“abah keluar sayang, ougghhhhhh,,, yesssss,,,,,”, erangnya,

Crooooottttt,,, crroooooottt,,,,croooootttt,,,, sangat banyak peju abah masuk kedalam mulutku sebagian keluar dan sebagian lagi langsung kutelan,

“ahhhhh,,, ahhhhh,,, ahhhh,,,,, enak banget sayang, makasih ya sayang”, ucap abah,

“sama-sama abah”, jawabku sambil kubersihkan kontol abah sampai bersih,

“kamu belom keluar sini abah keluarin”,

“gak usah bah, dah gak pengen gara-gara abah tadi, heheheheh”, jawabku,

“maafin abah ya aulia”,

“gpp bah, tapi jangan di ulang ya sayang, hehehehe”, ucapku sambil memeluk nya dan mencium bibirnya kembali dengan mesra,

“makasih ya sayang”, ucap abah,

“duh di sayang-sayang abah terus”,

Hahahahaha, tertawa kami lagi,

“yuk bah mandi lagi, takut dicariin anak-anak dah kelamaan”,

“ayuk”,

Kamipun menyelesaikan mandi kami dan memakai pakaian kami kembali, sebelum keluar aku kembali memeluk abah dengan penuh kasih sayang sambil mencium kedua pipinya dan bibirnya,

“yuk bah, kita susul anak-anak ke kantin, aulia juga laper”,

“ayo”,

Sampai dikantin aku pun makan bareng abah dan anak-anak setelah selesai aku dan anak-anak pulang di antar oleh abah sampai rumah, lalu kami berpamitan dan berterima kasih sama abah dan masuk kedalam rumah.

Sampai di kamar ku aku rebahan dan memikirkan apa yang sudah aku lakukan satu hari ini dengan budi dan abah, tidak terasa akupun tersenyum dan berharap bisa mengulangi lagi dengan budi dan abah.

Bersambung.
 
Lanjutan,,,,

Part 16, Cinta Bimo Untuk Naila berujung Thresome

Pov Romi,


Sudah 3 hari sejak kejadian di bogor, suasana di markas tempat ku bekerja sedang geger karena 2 orang personilnya yang terbaik tewas dengan cara yang tragis dan sudah menjadi bahan perbincangan seluruh markas, akupun sedang berada di dalam kantin sedang menikmati makan siangku sambil melihat-lihat keadaan,

“rom, udah dengar kabar gak?”, tanya teman satu kantorku bagian startegi bernama Santo dan Zohar,

“kabar apa to?”, tanyaku balik,

“itu kabar meninggalnya bambang sama fahmi, kasihan ya matinya parah banget gak berbentuk gitu”, ucap santo lagi,

“emangnya meninggalnya kenapa to?”,

“kayaknya di habisi dan dibakar rom”, ucap zohar,

“terus udah gimana mayat mereka?”, tanyaku lagi sambil masih makan,

“hari ini komandan mau kubur mereka dengan cara militer rom, kasihan ya istrinya padahal anaknya mereka masih kecil”, jawab santo,

“resiko pekerjaan to, itulah kenapa gua rada berat ambil tugas dan pekerjaan jaga orang di luar dinas TNI kita”, ucap zohar,

“bener juga ya har, siapa tau sialnya bambang sama fahmi ketemu musuh bos nya yang lebih sadis dan beringas dari mereka ya”, timpal santo,

“kalian denger apa lagi?, pihak profos sudah investigasi?”, tanyaku lagi,

“sudah rom, kata komandan hari ini keluar hasilnya yaitu gugur dalam tugas, komandan gak mau panjang urusannya kalau tau meninggalnya karena urusan diluar tugas markas, nanti MABESAD bisa mencium kita dan yang punya Markas sini kena periksa semua repot, mangkanya di buat meninggal dalam urusan tugas negara”, jelas zohar,

“terus kita juga di himbau untuk tidak membicarakan hal ini di luar markas, biar orang dari markas dan korps lain tidak ada yang tau kejadian ini”, jelas zohar lagi,

“yaudah mending kita lanjut aja kerja kita masing-masing sambil bawa diri baik-baik, inget keluarga tunggu kita di rumah”, ucap ku,

“setuju gua sama lu rom, lu tumben agak lama di sini, bukannya lu lagi dinas di jawa barat?”, tanya santo,

“biasa bikin laporan dulu sam komandan, nanti jumat udah balik lagi ke bandung liat keadaan aja, nanti kalau di butuhkan komanda siap selalu”, jelasku,

“hati-hati ya rom, lu kerja bahaya banyak orang jahat yang gak suka sama pekerjaan lu”, ucap santo lagi,

“iya to, mangkanya gua ngejar sampe tahun ini aja biar bisa sambung pendidikan biar jadi wadan, biar stay di sini atau markas cilandak, gua juga takut ninggalin istri gua terus”, jawabku,

“semangat men, gua doain lu cepet selesai dan langsung pendidikan, biar naik pangkat dan jabatan, diantara kita lu salah satu orang yang cemerlang otaknya, hehehehe”, ucap zohar,

“makasih men, gua doain juga lu berdua bisa pindah divisi yang lebih enak atau naik tingkat jabatannya ya”,

“aminnnnnn,,,”, jawab mereka berdua,

Hahahahahaha,,, tawa kami,

Akhirnya kamipun melanjutkan makan sambil mengobrol ringan, setelah makan kami langsung menuju kantor kami melanjutkan tugas kami hari ini,

Jam 16.30 aku pulang kerja lalu menuju tempat parkir untuk mengambil motorku lalu pulang menuju arah rumahku, di tengah jalan istriku menelepon untuk dibawakan sesuatu untuk dimakan di rumah dan akupun mengiyakan dengan singgah membeli martabak bangka kesukaan naila,

Lagi menunggu pesananku dibuat ada telepon dari bimo,

Kriiinnggg,,, krriiinnnggg,,, krriiinnngggg,,,

“asallamualaikum bim”,

“wallaikumsalam”, jawab bimo,

“gimana udah pulang lu dari rumah ibu, apa tanggapan mereka”,

“udah rom, awalnya mereka kaget dan marah dengan tindakan kita karena gegabah, tapi langsung mereka sujud sukur karena orang yang membuat mereka menderita sudah meninggal”,

“terus apa rencana lu berikutnya bim?”,

“gua mau lapor ke kantor untuk gak memperpanjang dinas UN PBB gua rom karena sudah lebih dari 3 tahun gua dinas dan hasil gua bagus, mangkanya gua mau kembali dinas di indo aja kalo gak dinas daerah atau jadi squad ring satu lagi”, jelas bimo,

“terus kapan lu mulai dinas di indo?”,

“5 bulan lagi rom, selesai dulu dinas di lebanon, dan minggu depan gua mau balik kesana”,

“mantap, hati-hati kawan, terus lu lagi dimana ini?”,

“ini lagi di rumah, lagi liatin tukang benerin rumah biar pas gua pergi rumah dan bagus lagi”,

“mantap kalo dan kelar bilang ya biar gua dan naila main kesana buat selametan rumah baru”,

“siap rom dateng aja jumat ya, ini dah finishing kok besok dah kelar, ajak juga yayank naila pasti gua tungguin kedatangannya, kengen gua”,

“bangke bini kawan di kangenin, hahahahaha”,

“inget kalo lu bosen lu bilang ya, gua rela jadi penampung naila”,

“doa lu gak enak banget bangsat, mau lu gua pisah sama naila?, hahahahaha”,

“mau lah biar naila buat gua, hahahaha”,

“bangsat punya kawan”,

Hahahaha,,, kamipun tertawa lagi,

“yaudah rom, gua lanjut lagi ya, nanti besok kalo lu mau main kerumah dateng aja ya, gua ada terus sampe 1 minggu kedepan”,

“siap bim, siapin aja makanan yang enak ya”,

“bisa diatur itu”,

“asallamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab bimo,

Hpku pun kumatikan, dan akupun berfikir bagaimana kalau naila aku berikan juga ke bimo teman karibku, tapi aku bicarakan pelan-pelan agar bimo tidak marah karena aku suami yang memperbolehkan istrinya tidur dengan banyak laki-laki,

Setelah pesananku selesai akupun langsung pulang untuk menemui istriku,

“asallamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab istriku sambil mencium punggung tanganku,

“duh capeknya yang habis packing jualan online nya”,

“iya yah, tapi tadi dibantu sama kak aulia dan mas raihan, tadi mereka main sambil bawa makanan, itu ada di meja makan, mangkanya bunda mau makan jajanan aja soalnya udah makan hehehe”,

“emang dibawain makanan apa bun?”,

“rendang yah, sana yah, mandi terus makan ya”,

“iya bun, o iya bun, itu rambutnya basah habis keramas ya, hehehehe”,

“iya yah, hehehehe”,

“eheemmm berarti bantuannya ada bayarannya juga ya hahahaha”,

“iya yah”, jawab istriku malu,

“main ber 3 tadi bun?”,

“gak yah, sama mas raihan saja, tadi kak aulia ke rumah untuk nyiapin berkas buat dibawa ke anyer jumat nanti”,

“pantes bunda agak capek, hahahaha”,

“dah ahh ayah jangan godain bunda terus, hehehehe”, ucap naila sambil mencubit pinggangku,

Hahahahaha kamipun tertawa dan aku memeluk istriku tersayang,

“luvo u bunda, dah ayah mandi dulu ya sayang”,

“luve u juga ayah, iya sana yah”, jawabku sambil mencium bibirnya,

Selesai mandi dan makan aku dan istriku pun pergi tidur di kasur kamu berbincang-bincang sambil berpelukan,

“bun, menurut bunda bimo itu gimana?, terus kenapa dulu bunda sampe pilih ayah, padahal bimo kan lebih ganteng dari ayah?”,

“dih tumbuen nih ayah nanya gini?, ayo ada apa?”,

“gak ada bun, ayah nanya aja gak ada maksud lain”,

“ohh, menurut bunda itu mas bimo itu baiknya sama sama ayah, gak pernah bikin wanita menangis, tapi walaupun mas bimo lebih ganteng dan baik dari ayah, hati bunda gak bisa di bohongin sama ayah yang pertama kali dengan berani nya meminta bunda tanpa rasa malu”, jelas istriku,

“tapi bimo masih lu bun sayang dan cinta sama bunda”,

“udah deh bahas yang lain aja napa si yah, mang ayah mau kalo bunda sama mas bimo?”,

“ya enggak lah, ayah akan jaga bunda”, sambil kupeluk tubuhnya dengan erat,

“nah ini maksud pertanyaan ayah barusan apa ayo?, ngaku gak kalo gak bunda akan diemin ayah”, jawabnya sambil membelakangi badannya,

Akupun lalu membalikkan badannya dan memeluk nya dengan mesra,

“iya bun maaf sebenarnya ayah pengen bunda melakukan sesuatu?”,

“apa itu yah?”,

“bunda mau gak nemenin bimo satu malam saja, ayah mau sayang, biar ayah liat kalian ya”,

“emang ayah yakin?”, tanya istriku sambil mengelus mukaku,

“ayah yakin sayang, bimo sama kaya ayah sangat suka dan mencintaimu, tapi dia mengatur jarak karena dia juga sayang sama ayah karena kami sudah menganggap saling bersaudara”,

“iya yah, tapi bunda gak mau nanti kalian malah berantem gara bunda atau gara-gara tau kalau ayah punya fantasi dengan melihat bunda ngentot dengan lelaki lain”, ucap istriku sambil keluar air matanya sedikit,

“bunda gak mau kalau kalian nanti renggang dan berpisah kaya mas raihan dan adrian hanya gara-gara wanita”, jelas nya lagi sambil memelukku,

“iya sayang, maafin ayah ya, ayah gak akan bahas masalah ini lagi ya”,

“makasih ya yah, bunda sayang kalian berdua, yang satu suamiku dan yang satu sudah bunda anggap seperti abang naila sendiri seperti mas raihan”, ucapnya lagi,

“iya bun, maafkan ayah ya”, sambil kuelus rambutnya dan kamipun tertidur sampai pagi,

Subuh kamipun terbangun dan langsung melakukan kewajiban kami seperti biasa yaitu sholat dan berolah raga,

“bun lagi masak apa sayang?”,

“lagi masak nasi goreng yah”,

“mantap baunya enak sekali, ayah ijin keluar bentar ya, mau punjam mobil mas raihan untuk antar jualan online bunda ke jasa pengantaran”,

“iya yah, jangan lama ya biar bisa sarapan bareng takut nasinya dingin nanti”,

“iya bun”,

Akupun langsung pergi ketempat mas raihan untuk pergi mengambil mobil,

“asallamualaikum”, sapaku,

“wallaikumsalam”, jawab orang di dalam rumah,

“wah pada mau kemana ini udah ada koper aja?”, tanyaku,

“ini mas mu mau ke jogja ada urusan dari kampusnya 1 minggu disana”,

“wahhh asik nih mas, dinas sambil jalan-jalan hehehehe”,

“palamu lah hahahaha”, jawab mas raihan,

“kereta jam berapa mas?”,

“ini jam 8.30, mas lagi nunggu mobil online buat kesana”,

“ohh udah dipesan, padahal romi mau anter mas”,

“bisa aja lu kambing, hehehehehe, tumben pagi kesini?”,

“ini mau pinjam mobil mas soalnya mobil romi masih di bengkel belom kelar, mau anter jualan online nya naila”,

“bun, nanti kasih aja kuncinya ke romi ya”,

“iya yah”,

“ya udah ayah berangkat ya bun, mas berangkat ya rom”, ucap mas raihan sambil memberikan punggung tangannya dan di cium kak aulia, karena mobil online sudah datang,

Mas raihan pun pergi menuju stasiun gambir untuk naik kereta pagi ke jogja,

“masuk dulu rom biar mbak ambil kuncinya ya”,

Akupun masuk kedalam rumah mengikuti kak aulia,

“kak kapan ke anyernya buat survey disana?”, tanyaku,

“besok siang rom, sabtu meetingnya biar bisa di siapkan dulu”,

“ohhh, mudah-mudahan deal ya kak”,

“amin makasih ya suamiku yang kedua”, ucapnya sambil mencium pipiku,

“ya udah romi pulang ya kak, mau sarapan sambil langsung anter barang takut kesiangan”,

“iya rom”,

Akupun lalu memeluknya dan mencium bibirnya dengan mesra,

“assalamualaikum”, ,

“wallaikumsalam”, jawab kak aulia,

Akupun langsung pulang dan makan pagi bareng istriku kemudian memasukkan barang-barang yang akan dikirim ke pembeli,

“bun, ayah pergi ya, assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”,

Sampai di tempat pengiriman barang aku langsung menurunkan dan membayar semua nya lalu kemudian aku pergi menuju ke rumah bimo, sampai di rumah bimo terlihat dia sedang melihat tukang yang sedang membenahi halaman rumahnya,

“wets, udah kelar nih rumah di rapiin”, ucapku,

“yoi, tinggal halaman ini, tar gua titip ya rumah gua tar selama sisa dinas di luar”,

“ya udah 1 juta 1 hari, hahahahaha”, candaku,

“bangke, mending gua bayarin satpam komplek sini buat jagain”,

Hahahahaha, kamipun tertawa bersama,

“dah makan lu?”,

“dah bim, tadi sarapan dulu baru kesini”,

“ya udah tungguin bentar ya gua mau cari makan di depan dulu buat gua sama tukang plus kopi buat kita semua”,

Lalu bimopun pergi sebentar untuk membeli makan dan kopi, tidak lama diapun balik dan mengajakku untuk naik ke lantai 2 untuk mengobrol disana, sambil bimo makan kamipun mengobrol bersama,

“gimana rencana lu untuk kedepan bim?, gak coba cari pacar lagi?, dah tua lu nanti jadi bujang lapuk lagi, hehehehe”, tanyaku,

“bangke bujang lapuk, gini-gini banyak yang ngantri buat jadi pacar gua, tapi gua masih nunggu naila aja”, jawabnya sambil menyeringai menggodaku,

“gimana rom situasi aman kah habis kejadian sabtu kemaren?”,

“aman bim, semua bisa menjaga rahasia dan sudah di bereskan dengan bersih”,

“bagus kalo masih ada yang nyangkut kita selesaikan sampe ke akarnya biar gak ada yang ganggu lagi kedepannya”,

“siap komandan bimo, hahahaha”,

“kenapa si lu suka sama bini gua?”, tanyaku ke bimo,

“yeee dia nanya, orang dah tau juga jawabannya, masa mesti gua jelasin lagi alasan gua ngalah sama lu kampret”, jawabnya,

“hehehehe kirain lu masih pengen sama naila”,

“masih lah, tapi kalo dah gak sama lu lagi kalo masih sama lu gak berani lah gua”,

“kalo gua ijinin lu deketin naila gimana bim?”, tanyaku sambil meminum kopiku,

Uhuuuukkk,,,uuhhhuuuukkk,,, bimo tersedak dengan pertanyaanku,

“apa yang lu bilang barusan kampret?”, tanya bimo sambil memakan sisa makanannya dan memimun air putih,

“beneran bim, lu mau gak deketin naila?, gua ijinin bim”,

‘lu dah gila ya rom, mau kasih binilu ke cowok lain”,

“gua mau cerita sama lu tapi gua harap lu gak marah dan benci sama keputusan gua”,

“lu sebenernya ngomong apa si rom?”, ya udah lu jelasin sama gua semuanya”,

“gua tuh dari dulu punya penyakit cuckload atau sharing istri ke cowok lain bim, dan itu udah gua dan naila lakuin”, jelasku,

Bimo masih terdiam mendengar ceritaku, lalu akupun melanjutkan ceritanya,

“kan lu pernah nanya laki-laki yang nama doni kenapa bisa ada disana memberi tahu kita, karena doni itu adalah partner pertama kami bim, naila dan doni sudah sering melakukan VC sex bersama dengan sepengetahuan gua dan mereka sudah 2 kali ini melakukan sex yang beneran dengan live kulihat dari hp naila”, jelasku lagi,

Kulihat raut muka bimo sudah memerah dan melihatku dengan dingin,

“terus sudah berapa banyak laki-laki yang udah kamu berikan ke naila?”, tanya bimo dengan nada yang berat,

“sudah 3 laki-laki bim termasuk mas raihan dan pemuda tetangga komplek rumah”, jawabku,

Bimo yang mendengar jawabanku langsung mengambil gelas minumnya lalu menyiram ke mukaku, aku yang mendapat perlakuan bimo langsung terkaget dan refleks menghalau sebagian air yang datang kemukaku,

Kulihat bimo berdiri lalu menghajar mukaku dengan keras hingga aku terjatuh ke lantai rumah,

“laki-laki bangsat, biadab lu ya, bikin istrilu kaya pelacur demi memuaskan kelainan seksual lu”, sambil kembali memukul mukaku,

Akupun membalas pukulan bimo, buugghhhhhh,,, masuk ke muka kiri bimo lalu kuhajar lagi mukanya yang kiri, buuuggghhhh,,,,

“bangsat kau romi, berani kau membuat nailaku seperti itu”, ucap bimo sambil membalas pukulanku dengan memukul kembali mukaku,

Kamipun saling memberikan pukulan, buugghhhhh,,, aku langsung menendang perut bimo sehingga membuat dia mundur kebelakang, akupun langsung berdiri dan langsung memukul perutnya tapi di tangkis bimo,

Bimo langsung membalasnya dengan memukul kembali mukaku dan kutangkis dengan tangan kiriku, di tendangnya perutku bugghhhhhh,,, kena sehingga membuat aku sedikit terdorong dan bimo langsung kembali menendang dadaku hingga membuat ku terjatuh lagi,

Aku langsung berdiri dan langsung memberikan pukulan balasan ke arah rusuk kiri bimo dan kena, buuggghhhhhh,, lalu ku hajar kembali mukanya, buugghhhhh,,,buugghhhhhh,,,, kami saling memberikan pukulan dan tendangan,

Kemudian aku langsung memeluk dan mengunci bimo hingga dia tidak bisa bergerak,

“cukup bim cukup, gua gak mau kita berdua berantem, gua tau gua salah tapi gua lakuin ini bukan karena anggap naila pelacur atau wanita murahan”,

“naila dimata gua adalah wanita yang sangat terhormat, gua sangat cinta dan sayang sama dia, gua tau gua punya penyakit ini, tapi gua takut kalo naila ninggalin gua bim gua gak bisa hidup tanpa naila bim”, jelasku lagi sambil menangis,

Gua lalu melepaskan bimo lalu bimopun lalu duduk dilantai di depanku, akupun bersujud dan memohon maaf atas perbuatan ku terhadap naila,

“maafkan gua bim, maafkan bim”,

Hahahahahahahahaha,,,,, bimopun tertawa, sambil menyeka air mata yang mengalir di pipinya,

“bangke ternyata salah satu anggota pasukan khusus strategi bisa nangis juga toh, hahahaha”, ucap bimo,

“bangsat lu juga nangis itu ngehe”,

Hahahahaha, kamipun tertawa bersama, lalu bimo memdatangiku dan merangkulku dengan pelukan yang erat,

“gua salut sama rom, walaupun lu melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji tapi lu sangat berani mengakui perbuatanlu sama gua”,

“gua sebenarnya gak berhak ikut campur urusan rumah tangga kalian berdua, apalagi naila pun tidak menolak keinginan suaminya dengan sadar tidak dengan paksaan”,

“tapi gua mohon sama lu, jangan pernah lu tinggalin naila ya rom, dia adalah masih wanita yang terhormat dan cantik di mata gua rom, awas kalo gua tau lu mensia-siakan dan meninggalkan naila gua yang akan membunuhlu, paham lu”, jelasnya lagi,

“paham bim, makasih ya bro”,

“dah ahh kita kaya homo aja pelukan gini”, ucap bimo sambil melepaskan pelukan kami,

Hahahahaha, lalu kamipun berdua tertawa,

“tunggu lu disini ya, gua mau ambil P3K sama sapu buat bersihin pecahan beling”,

Lalu bimopun pergi mengambil sapu dan p3k dan kami berdua mengobati luka masing-masing,

“apakah naila bahagia rom melakukan itu semua?”,

“bahagia bim, karena tidak sembarang laki-laki yang bisa meniduri naila”,

“terus itu kenapa bisa mas raihan bisa nidurin naila?, gimana itu ceritanya?”, tanyanya lagi,

“mas raihan dan gua penyakitnya sama bim, kita awalnya biar istri kita mau, kita tukeran istri bim di villa di daerah ciater subang”,

“bangsat jadi lu juga dah pernah tidur sama kak aulia?, dasar sakit lu berdua abang sama ade”,

“karena rasa sayanglu sama naila mangkanya gua mau cerita gini sama lu sama gua mau tawarin ke elu mau gak bim?”,

“emangnya naila nya mau?”,

“gua kemaren udah nanya sama naila tapi dia nolak tapi secara halus, gua yakin dia juga mau bim”,

“gimana mau gak?’, tanyaku sambil mencolek pinggangnya sambil menggodanya,

“gua takut naila nanti malah benci sama gua rom kalo tau gua nanti cabulin dia, gua gak mau naila jauh rom”,

“gua pastiin gak bim, gimana kalo kita hajar naila berdua”,

“bangsat bahasalu hajar, terserah lu lah rom, jujur gua tuh suka dan penasaran sama naila, tapi karena lu gua urungkan niat gua itu”,

“nah kalo sekarang gimana, kan gua ijinin, tapi jangan lu ambil dia dari sisi gua, lu yang gua bunuh nanti”, jelasku,

“gak lah, gua sayang sama kalian berdua, tapi gua mohon jangan ada kebencian diantara kita bertiga ya akibat perbuatan kita nanti”,

“gak bim, beres itu”, ucap ku sambil memeluk pundaknya,

“lu penasaran ya sama dalemannya naila?”, tanyaku ke bimo,

“bangsat iya rom, penasaran gua gimana didalamnya”, jawab bimo,

Hahahahahaha, jawab kami berdua,

“maunya disini atau di rumah gua bim eksekusinya?”,

“terserahlu rom, gua mah ikut aja, hehehehe”,

“bangsat dia jadi pengen, ya udah lu ikut aja ke rumah nanti, gua gak bilang nanti sama naila kalo lu ikut pulang nanti gua pancing naila main, tar pas di tengah lu masuk udah telanjang ya, baru lu nanti eksekusi naila sampe puas”,

“ok”,

Kamipun kembali mengobati luka-luka kami sambil mengobrol bersama dengan di temani kopi,

Malam hari kamipun sudah sampai ke rumah ku, akupun langsung memarkirkan mobilku dan turun dari mobil, bimo pun turun dan langsung bersembunyi di belakang jendela ruang tengah,

“assalamualaikum”, salam ku,

“wallaikumsalam”, jawab istriku sambil mencium punggung tanganku,

“bunda belum kelar?”,

“ini baru kelar yah, ayah udah makan?, soalnya bunda tadi lom sempat masak”, ucapnya sambil memeluk badanku,

“ayah tadi udah makan bun, ya udah mandi yuk bun kayanya bunda juga lom mandi”,

“yuk yah”, lalu kamipun pergi kekamar untuk mandi bersama,



POV Bimo

Setelah bertengkar dengan Romi, aku dan romi kembali berbincang dan menyiapkan diri untuk pergi ke rumahnya tanpa di ketahui oleh naila istri romi, sampai di rumah romi aku lalu keluar dan langsung menuju jendela tengah rumahnya untuk bersembunyi sedangkan romi masuk kedalam rumah dan menemui naila yang sedang membungkus belanjaan online nya, kulihat naila sangat cantik dengan gamis berwarna biru dengan rambut yang di ikat dibelakang,

Jujur aku sangat mencintai naila, mungkin ini lah salah satu alasan mengapa sampai sekarang aku tidak pernah serius dalam menjalani hubungan dengan seorang wanita, mungkin belom iklas hati ini melepas naila untuk romi sahabat yang sudah kuanggap saudaraku sendiri,

Kulihat romi dan naila masuk kedalam kamarnya tanpa di close pintu kamarnya, di dalam kamar naila kulihat sedang mengambil baju ganti mereka dan meletakkannya di bangku didalam kamar lalu naila masuk kedalam kamar mandi, romi keluar kamar dan memberikan kode kepadaku untuk masuk kedalam rumah dari pintu depan, akupun langsung masuk dan menyimpan tas dan sepatuku di kamar tamu sesuai arahan romi,

“bim buka bajulu nanti ikut aja mandi tapi tunggu kode dari gua ya”, ucapnya,

“siap rom”, romi pun langsung menutup semua horden kemudian menuju kamarnya untuk mandi,

Aku langsung melepaskan semua pakaianku sampai telanjang dan menaruhnya di kamar tamu, badanku dan romi mempunyai postur badan yang sama juga kita mempunya potongan rambut yang sama sehingga mungkin naila tidak mengetahui keberadaan ku,

“anjir kenapa nih jantung deg-degan sebentar lagi bisa liat naila telanjang dan bisa ngerasain ngentot sama dia”, ucapku dalam hati,

Akupun memasuki kamar mereka dan menutup pintu kamarnya dengan tidak rapat dan menuju pintu kamar mandi, akupun terkesima dengan badan telanjang naila yang sedang di guyur shower membelakangiku, pantat dan pinggulnya sangat indah.

“beruntung sekali rom lu memiliki naila”, ujarku dalam hati,

Romi mendatangi naila dan menghadap naila dan aku, naila mulai menyabuni badan romi dan membersihkan dengan air shower, romi langsung pindah kebelakang naila dan mengambil sabun dan gantian menyabuni dan membersihkan badan naila kemudian membilasnya dengan air shower,

Aku yang melihat adegan itu sangat terangsang dan kontolku sudah tegang maksimal, romi yang melihatku sembari tersenyum licik menggodaku,

“bangke lu ya ngerjain gua, tau gua belom pernah ngentot sama cewek”, ujarku tanpa bersuara ke romi,

Romi pun tertawa kecil menanggapiku,

Romi lalu mengecilkan shower dan mulai meremas payudara naila bersama-sama sambil mencium pundak kanan naila, naila yang terlihat keenakan meraba kepala belakang romi, aku yang melihat itu tidak sadar langsung mengocok kontolku dengan pelan, romi memberiku kode untuk mendekati dia dan naila tapi dengan pelan-pelan biar naila tidak curiga,

Setelah di belakang romi, romi memutar shower dengan kencang kembali agar aku basah dan naila nanti tidak curiga, setelah basah romi memberiku kode agar sebentar lagi mengganti posisi nya dan akupun mengerti,

“enak sayang ayah giniin”, ucap romi sambil intens meremas kedua payudara naila dan mencium kedua pundak naila,

“enak yah, terus yah, bunda seneng ayah giniin”, desahnya,

Tidak lama romi mulai meraba punggung dan perut naila sambil tetap mencium kedua pundak naila bergantian, aku yang melihat itupun semakin terkesima dan jujur aku merasa sangat grogi dan takut apabula naila tidak mau nanti, romi yang melihat itu siap-siap menjauh dan menyuruhku menggantikannya,

Akupun menggantikan romi dan memeluk badan naila dan mengelus perut nya dari belakang,

“mulus sekali badanmu nai”, ujarku sambil rada bergetar tanganku karena baru kali ini aku meraba badan perempuan dalan keadaan sama-sama telanjang,

“yah, enak di peluk sama ayah kalo lagi mandi, yah kok rada gemetar ayah kedinginan?”, tanya naila,

“enggak bun, ayah lagi kangen aja sama bunda”, jawab romi di belakang kepalaku,

Akupun melihat romi dengan muka yang mengehekan mengejekku, ingin rasanya kupukul dia, gak tau kali kalau aku sangat grogi dan takut saat ini, romi pun membisikkan sangat pelan di telingaku untuk relax dan anggap naila seperti istriku sendiri,

Akupun langsung memeluk erat naila dan memcium rambut basahnya dari belakang, rasanya sangat nikmat dan bahagia yang kurasakan, ku arahkan tanganku untuk meremas payudara naila dan mencium leher balakng naila,

“ahh iya yah, enak remasan ayah di tete bunda”, ucap naila sambil memegang pinggangku,

10 menit sudah kurasakan enak memeluk dan menjamah badan naila, kulihat romi memintaku untuk undur diri supaya dia menuntaskan mandi mereka agar naila tidak curiga, akupun langsung berganti posisi dan menjauhi mereka berdua keluar kamar, romi lalu lanjut mandi dengan naila sampai selesai,

Tidak lama romi keluar dari kamar mandi dengan menggendong tubuh telanjang naila dan ditaruhnya di atas tempat tidur mereka, romi mencium naila sambil menuntun naila sampai ke tengah tempat tidur, di ciumnya naila dengan sangat bernafsu dan naila membalasnya denga sangat bernafsu juga sambil memegang kepala romi,

“sruuuppp,,, sruuuppp,,, sruuuuppp,,,”, suara ciuman mereka berdua,

“eehhmmm,,, ehhhmmm,,, ehhmmm,,,” desah suara naila,

Romi kemudian meraba kedua payudara naila bergantian sambil menjilati leher naila,

“ahhhh,,, ohhhhh,,, ahhhh,,,,, terus yahhh enak sayang,,,,” desah naila,

Romi langsung menurunkan jilatannya kearah payudara naila secara bergantian sambil menghisap dan mengigit-gigit kecit putting payudara naila,

“ahhhh,,,aaahhhhh,,, yeessss yahhh,,, terusss yaahhhhhh tete bunda enak banget yah,,,”, desah nya lagi,

Aku yang melihat itu sangat terangsang dan tanganku kembali mengocok kontolku yang sudah tegang maksimal,

Romi lalu merubah keposisi 69, dia mulai membuka memek naila dan menjilat memek naila dengan rakus, begitu pun dengan naila langsung mengocok kontol romi dan menghisapnya dengan kuat,

“srruuuuppp,,, sruupppp,,, ploppp,,,plooppp,,,” bunyi jilatan dan isapan dari keduanya,

Romi memasukkan jari tengah nya dan mulai mengocok dengan kocongan sedang sambil menghisap itil naila dengan kuat,,

“ohhhh,,,,ohhh,,,aahhhhh,,, yesss,, terus yahh,, enak banget sayang,,,,”, desahnya sambil menekan kepalanya dengan kedua pahanya,

5 menit romi melakukan itu lalu di suruhnya naila menungging dengan membelakangi pintu dimana aku berdiri, terlihat memek naila yang begitu menggiurkan berwarna coklat muda dan didalam berwarna pink, romi lalu memberikan bantal ke naila untuk dipeluknya,

“bun pakai bantal ini sayang biar bunda gak capek”, ucap romi sambil mencium bibir naila dengan lembut,

Romi lalu duduk dibelakang memek naila dan membuka belahan memek naila dan menjilat serta menghisap memek naila dengan rakus, romi memberi kode kapadaku untuk mendekatinya, akupun menghampirinya dan duduk disebelah dia, romi lalu memberikanku kesempatan untuk menjilat memek naila, akupun lalu memegang pantat naila dari belakang, naila tidak bisa melihatku karena menungging dan tertutup bantal yang ia peluk,

“mimpi apa aku ini, melihat langsung memek wanita yang aku sayang”, ucapku dalam hati,

Aku lalu melihat romi dan ia memberikan ku kode untuk melakukannya sambil tersenyum,

“bangsat kenapa sambil tersenyum kau bangsat”, ucapku lagi dalam hati,

Aku lalu melakukan apa yang romi lakukan tadi, membuka belahan memek naila dan mulai menjilat bagian dalam memek naila, sambil menjilat akupun mengelus pantat mulus naila sambil meremasnya,

“sruuppppp,,,sruupppp,,,sruupppp,,,, enaknya memek mu nai, tidak ada rasa bau sama sekali”, ucapku dalam hati,

“ahhhh,,,ahhhhh,,,aaaahhhhhh,,,, terus ayah bunda mau dapet sayang,,, enak banget yang ayah lakuin ke bunda,,, ohhhh,,, yessss,,,,”desah naila yang masih mengira yang menjilat adalah romi,

Akupun mengikuti naluri laki-lakiku dengan memasukkan jari tengahku dan mengocoknya dengan cepat sambil kuhisap itil naila dengan kuat, tidak lama nailapun mendapatkan orgasmenya yang pertama,

“yahhhhh bunda dapet sayangggg,,,, Creeettttt,,,, creeetttttt,,,, creeetttttt,,,,,”,

“oooouuuggghhhhhhh,,,, oooouuuggghhhh,,,, aahhhhhhh,,, yesssss,,, fuccckkkk,,,, enak banget yah”, desah nya lemah sambil memeluk bantal,

Naila mendapatka squirt yang lumayan banyak, akupun langsung menjilat sisa-sisa cairan orgasme naila dan memberikannya kesempatan untuk beristirahat, naila tiba2 berdiri dan akupun langsung rebahan dilantai sebelah kasurnya agar tidak kelihatan dan romi langsung memeluknya dan mencium mulutnya agar tidak melihatku,

5 menit mereka beristirahat romi lalu menyodorkan kontolnya untuk dihisap naila dan nailapun langsung menghisap dan mengocoknya dengan cepat, setelah dirasa cukup romi memposisikan naila seperti yang tadi dengan menungging dan memeluk bantal, akupun disuruh menjilat lagi, langsung kujilat memek naila lagi sampai basah dan mengkilap, romi menyuruhku berdiri dan disuruhnya aku untuk memasukkan kontolku kememek naila, aku melihatnya sejenak dan romi menganggukkan kepalanya,

Akupun langsung memposisikan kontolku di mulut memek naila,

“anjir baru kena mulut memeknya aja dah enak kontol gua”, racauku dalam hari,

Kumasukkan pelan-pelan kontolku ke dalam memek naila, dan kurasakan sangat enak dan hangat didalam sana serta seperti di urut padahal baru setengah kumasukkan, ku goyang pelan sampai memek naila terbiasa sambil kuciumi punggunggnya, setelah kurasa cukup kupercepat kocokan kontolku sambil ku masukkan lebih dalam kedalam memeknya,

“ahhhh,,, uhhhhh,,, ahhhh,,,, yesss yahhh,, enak banget kontol ayah”, desah naila,

Akupun merasakan sangat enak memek naila mengurut kontolku, kugoyang semakin cepat sambil kupeluk dan kucium punggung dan kuremas kedua payudara naila,

“ahhhh,,, ahhhh,,,auuhhhhhh,,, ohhh,,,” desah kami bersautan sampai tidak terasa keringat keluar di tubuh kami berdua,

Romi yang melihatku sedang mendogy istri nya senyum kepadaku dan memberikan jempolnya kepadaku seraya memberi tau enak kan bini gua,

“anjir enak banget bini lu rom”, ujarku dalan hati,

Romi lalu menghampiriku lalu naik keatas tempat tidur dan mengelus rambut naila dengan lembut, naila yang merasakan belaian di rambutnya kaget dan melihat romi duduk disebelah kepalanya dan dia melihat kebelakang dengan sangat terkejut dengan posisi aku yang sedang mendogynya,

Naila lalu melihat romi kembali seraya meminta penjelasan dan romi lalu mengelus rambut naila lagi dan mencium bibirnya dengan lembut dan mengatakan supaya naila menikmatinya,

“ayah yakin dengan ini sayang?”, tanyanya,

“yakin bunda, nikmatilah, ayah sayang sama kalian berdua”, jawab romi,

Nailapun tersenyum lalu berdiri sehingga kontolku terlepas dari memeknya dan naila langsung mencium romi dengan mesra,

“baiklah kalau itu yang ayah mau, bunda akan memuaskan kalian berdua sampai kalian capek”, ucap naila,

Aku yang mendengar itu langsung kaget, terlebih naila langsung menghampiriku,

“dan buat mas bimo yang sudah berani bersekongkol dengan mas romi harus dihukum”, ucapnya lagi sambil memeluk dan mencium mulutku dengan penuh nafsu, akupun langsung memeluk dan juga mencium naila dengan penuh nafsu, kumasukkan lidahku dan kuhisap dan ku nikmati semua air liur di dalam mulutnya,

Di suruhnya aku naik ketengah tempat tidurnya dengan posisi telentang,

“besar juga ya kontol mas bimo sama seperti punya mas romi pantas tadi nai keenakan”, celoteh naila,

Naila pun langsung mengjilat kontolku dan mengocoknya dengan cepat lalu memasukkan ke mulutnya dan menghisap nya denga kuat,

“enak nai,, aahhhh,,aahhh,aahhh,,,”, desahku,

“pelan-pelan aja bunda, baru pertama kali itu dia”, celoteh romi di pinggir kasur,

“wahhhh berarti bunda dapet perjakanya mas bimo dong”, ucap naila sambil kembali menghisap kontolku,

“anjir malu banget gua bangke, romi bangsat ngapain ngomong ke naila”, ucapku dalam hati sambil melihat romi yang tertawa melihat ku,

“kasihan kamu ya belom pernah, sini nanti dimanja-manja ya di dalam sini”, ujar naila kepada kontolku,

“setan-setan, malunya”, kata hatiku lagi,

Romi yang melihat itu tertawa lagi kepadaku dan aku langsung memberikan kepalan tanganku,

Naila lalu menaiki tubuhku dan memposisikan kontolku di lobang memeknya dan bleeesssss,,,, akhirnya kontolku masuk lagi kedalam memek naila,

naila sambil duduk di perutku, dia menggoyang pelan sambil bertumpu di dadaku, akupun memegang pantat naila,

“enak mas memek naila”, tanyanya kepadaku,

“enak banget nai”,

“nikmatin ya mas, nai seneng bisa buat mas bimo senang”, sambil di percepat goyangannya,

“iya nai,, memek kamu enak banget sayang, mas bisa ketagihan kalo gini”,

“nikmatilah mas”, ujarnya sambil memelukku dan menggoyang kontolku dengan cepat,

“enak mas kontol mu mas dimemek naila,,, ahhhh,,,aahhhh,,aaahhh,,,”, desahnya,

Diciumnya bibirku kemudian dengan penuh nafsu, akupun langsung mengangkat sedikit pantat naila dan ku kocok dengan cepat daro bawah memek naila,

“ahhhh,,, ahhhh,,,uuhhhhh,,, yeessss,,, ffuuuccckkk,,,, lebih cepat mas,, memek naila penuh didalam”, desahnya lagi,

Akupun langsung mengocoknya dengan cepat,

Romi menghampiri kami dan berdiri disebelah naila, memberikan kontolnya untuk di hisap naila, niaila langsung menghisap dan mengocok kontol romi dengan cepat dan kuat sambil tetap kukocok dengan cepat memek naila dari bawah,

“ahhhh,,,ahhhhh,,, ahhhh,,,, enak banget sayang memekmu”, desahku lagi,

“hmmmm,,,hmmmm,,,hmmm,,,”, jawab naila yang masih menghisap kontol romi,

Aku yang merasa akan sampai menidurkan naila dan mengagkat kedua kakinya di pundakku, aku langsung menggoyangkan pinggulku dan meghujam memek naila dengan sangat cepat,

“ahhhh,,, ahhhh,,,, enak sayanggg,,, naila pengan sampe mas,,,,”,

“bareng sayang, mas juga mau sampai”, jawabku sambil menciumnya,

Kupegang kedua kakinya sambil ku goyang dan kukocok kontolku dengan cepat,

“mas, naila dapet sayang”,

“mas juga sayang”,

“oooouuuuuggghhhhhh,,,,,ooooouuuggghhhhh,,,ooooouuuuggghhhh,,,,”,

Croooootttt,,,,crrooootttt,,,crrrooooottt,,, crrettttt,,,crreeeetttt,,,crreetttt,,,

Keluarlah isi spermaku ke dalam memek naila dengan sangat banyak sehingga kurasakan ada yang keluar dari memeknya,

“ahhhhh,,,,,ahhhhhh,,,,, aahhhhhh,,,,, ahhhhh,,,,,”, suara nafas kami berdua

Kamipun sambil berpelukan untuk menikmati sisa-sisa orgasmme kami,

“enak mas memek naila sayang”, tanyanya sambil mengelus kepalaku,

“enak banget, makasih ya nai udah ijinin mas menikmatinya”,

“iya mas, asik dong nai dapet perjakanya mas bimo, hehehehe”,

“iya nai, ini khusus buat kamu”,

“wahhhh,,, makasih hehehehe”, ucapnya sambil menciumku dengan mesra,

Akupun lalu mencabut kontolku yang sudah mengecil dari memeknya dan tidur disampingnya,

“enak bim memek istri gua?”,

“enak banget rom, makasih ya, jaga naila baik-baik ya rom jangan kasih kesembarang laki-laki”,

“siap pak bos, hahahaha”, jawab romi

“ayah belom dapet ya yah, tunggu bentar bunda istirahat ya sayang nanti bunda bikinpuas ayah”,

“santai bunda, besok-besok kan bisa, bunda kelihatan udah capek banget itu, ayah gpp kok sayang”, ucap romi,

“yuk mandi lagi bun biar langsung tidur, bim ikut mandiin nai gak”, ucapnya lagi sambil menggodaku,

“ikut lah hehehe “, jawabku,

Kamipun langsung mandi lagi bertiga, saling menyabuni dan membilas, setelah itu kami membantu naila mengganti sprey dan tidur bertiga karena disuruh romi tidur sama-sama, malam itu kami tidur dengan mengapit naila di tengah, nailapun memeluk kedua tangan kami dan tidur dengan nyeyak,

“mimpi apa aku bisa merasakan wanita yang kucintai”, ucapku dalam hati sambil mulai tertidur karena lelah yang kurasakan,



Bersambung,
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd