Part-47 Orgy Party 1
Si cici punya teman sedari kecil, temannya menikah dengan orang kaya tapi orang itu sudah berumur sehingga temannya alami kegaringan dalam percintaan. Si cici bercerita tentang pengalaman sexnya dengan kami. Temannya sangat antusias sekali mendengar dan ingin dipertemukan dengan kami. Si cici menghubungi doi menjelaskan hal ini. Doi tidak memberi tahuku, merahasiakan hal ini dari ku, bahkan doi bertemu sendiri dengan mereka dengan alasan girl's time jadi aku dilarang ikut. Setelah kami dipertemukan barulah aku tahu bahwa doi bertujuan seleksi siapa saja yang boleh dan tidak untuk kusetubuhi. Kutanya apa saja syaratnya? Doi jelaskan "Yang pasti tidak boleh melebihi aku, baik dari kecantikan, body dan lainnya karena aku takut nanti kamu malah kecantol orang itu lagi." Ternyata doi takut kehilangan aku, hatiku berbinar binar mendengar penjelasannya itu.
Untuk mempermudah penjelasan maka cici sebelah kusebut si satu, teman si cici kusebut si dua. (Simple amat penamaaan? Ya, penamaan bagiku ga penting, yang penting para suhu memahami jalan ceritaku ini.)
Akhirnya si dua memenuhi kriteria doi, si dua menyediakan tempat untuk having orgy party di villanya yang berlokasi di Bandung.
Singkat cerita kami pergi 1 mobil dengan si satu dan si dua, bertujuan agar aku dapat berkenalan dengan si dua agar tidak canggung lagi saat disana. Disisi lain si satu dan si dua ijin sama suami untuk having girl's time, jadi mereka berdua harus keluar bareng dengan satu mobil biar suaminya pada percaya. Karena mereka teman sejak kecil maka para suami pun saling kenal.
Aku yang menyetir, si dua disamping sebagai penunjuk jalan. Kami isi dengan mengobrol ringan. FYI si dua ku deskripsikan sebagai berikut berwajah oriental, manis, imut, kayak artis, pantas bisa dapat orang kaya. Secara face sih si dua diatas doi, kenapa bisa masuk kriteria doi ya? Body bak model, mungkin sekitar 167cm, bertubuh langsing, dada around 34B. Wuih kulihat model begini saja darah ku segera berdesir, mantab nih bisa icip Bidadari lagi.
Bidadari nomor dua
Sesampai di villa, si dua ijin masuk duluan bersama para ladies, suruh aku jangan turun dulu sampai karyawan pergi semua. Setelah kulihat mungkin laki bini karyawannya pergi, aba aba si dua untuk aku turun, barulah aku turun. Wow villa besar mewah, tidak kalah dari milik si koko dua. Enaknya jadi orang kaya, semua serba mewah, jadi pengen nih... Tapi kerjaannya ngewe mulu, bisa kaya gak ya?
Kami keliling santai villanya dengan seksama, kalau aku sih bertujuan mencari spot, entah mereka. Kolam renang, jacuzzi lengkap dengan gazebo dan mini bar sudah bukan barang mewah lagi disini, melainkan kebutuhan dan dimiliki di rumah orang kaya. Lapangan dan taman bunga begitu indah juga ada disini.
FYI villa si dua terletak di Dago Pakar, perumahan elite, jadi sekitar villa dikelilingi rumah lainnya, entah berpenghuni atau tidak, aku tidak tahu. Mau eksib jadi ragu, tidak eksib tidak seru
.
Hari menjelang sore, setelah makan malam kami bersantai di tepi kolam, kubawa alat perang dan siap eksekusi para Bidadari. Masing masing kusuruh duduk di kursi jemur dalam kondisi nude. Si dua kaget dengan permintaanku, secara kolam terletak di outdoor, sementara didepan kolam juga ada rumah orang lain. Iya juga ya. Ngeri juga ya, otakku berputar, kumatikan lampu kolam, hanya lampu taman sekitar saja yang menyala. Disisi rumah pun sama, pokoknya kubuat area bercinta kami jadi remang remang supaya aman. Si dua menyukai cara berpikirku dan merasa aman segera si dua melepas pakaian diikuti si satu dan doi. Setelahnya kuikat tangan mereka kebelakang, wuih raja minyak aku ini bang, bukan satu atau dua tapi tiga Bidadari didepan mata. Kulanjutkan dengan menutup mata mereka, segera kucolok vibrator yang sudah diberi pelumas yang banyak. Aku fokus pada dua wanita, si satu dan si dua. Doi kuanggurin karena barang lama
.
Seperti biasa aku suka bermain pakai es batu, memberi sensasi mengejutkan namun tidak menyakitkan. Setelahnya aku putar sekitar area areolanya membuat nafas mereka memburu, minta dikulum tapi malu meminta. Alhasil si dua yang mungkin sudah lama atau belum pernah alami hal seperti ini membuat dirinya klimaks pertama. Segera kucabut vibratornya dan kugantikan dengan penisku yang sudah tegang. Aish mekinya sempit, mungkin jarang disentuh, kumasukkan penisku perlahan agar dirinya tidak kesakitan. Sungguh nikmat mekinya ini. Terus kumainkan areolanya dan mulai kukulum putingnya. Segera si dua alami multi orgasme, si dua dengan mudah kutaklukkan mungkin karena dirinya haus belaian. Terus kusedot seperti bayi kelaparan sambil tanganku meremas kasar, orgasme si dua tidak kunjung berhenti, mekinya mencengkeram namun sedotan meki si dua tidak senikmat doi. Terus dan terus kukerjai seperti ini si dua klimaks sampai lemas dalam sekali bercinta. Kucium si dua mesra, kulepaskan ikatannya. Kulanjut eksekusi si satu, kulihat ceweku gelisah, mungkin dirinya ingin melihat apa yang aku buat, kok dirinya tidak disentuh sentuh? Dengan cara yang sama kutaklukkan si satu, dan setelah alami orgasme bertubi barulah aku berhenti serta melepaskan ikatannya itu. Setelahnya baru kukerjai doi, terlihat doi kesal diangguri begitu lama. Kupuaskan doi sampai aku sendiri muncrat didalam rahimnya.
Setelahnya doi berbisik protes keras, dirinya minta dilayani terlebih dahulu. Kusetujui permintaannya itu namun kujelaskan bahwa layanan pertama takkan mendapat semprotan sperma. Secara kalau aku sudah keluar duluan kan butuh jeda untuk bisa bangkit lagi, kasihan lah yang dua Bidadari lainnya harus menunggu. Doi tidak peduli, doi kesal kubuat diurutan terakhir. Kami lanjut ronde ke dua di...
Part-48 Orgy Party 2