Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

suwun apdate suhu @ella1979
Ada mbah dukun yg sedang ngobati pasiennya ..........
Konon katanya setannya musti ditusuk kontol kuda ... crot .. crot .. crot
ehh kok jadi crot sih??? wkwkwkw
akupun menonton sambil :tegang: dan tidak lupa :coli: sedikit sambil makan KENTANG
HAHAHAHA
 
Chapter 41

Perlahan Abah Jalu melepaskan Seluruh pakaiannya, telanjang bulat menghampiri Yanah yang masih tergeletak kelelahan setelah di landa badai orgasme yang luar biasa. Nafas nya masih satu-satu dengan mata tetap tertutup kain hitam Abah Jalu mencengkram bokong putih sekal nan montok milik istri murid kesayangannya itu. “Neng…Abah harus mengeluarkan guna-guna dari dalam tubuh Neng dengan cara menyemprotkan ilmu Abah kedalam peranakan Neng”. Yanah di tunggingkan oleh Abah Jalu, kakinya di rentangkan selebar bahu perlahan tangan Abah Jalu mengusap meraba belahan memek Yanah yang sudah berlumuran lendir cinta Yanah. Mulut Yanah menganga merasakan raba-an di bibir memeknya yang tiba-tiba saja menjadi gatal dan ingin di tuntaskan hasratnya.

“Sabar ya Neng, insyaAllah sembuh, tahan sedikit Neng…mungkin agak sakit ya…heeeghhhh…hmmmmmm….aaahhhhh” perlahan Abah Jalu menusukan tombak pusakanya kedalam lubang goa kenikmatan Yanah yang mengempot akibat ulah dorongan pusaka Abah Jalu. Yanah tak kuasa menahan gejolak kenikamatan ketika kontol Abah Jalu memasuki rongga rahimnya. Dirinya ambruk diatas tempat tidur, kakinya tak sanggup lagi untuk menahan beban tubuhnya menungging diatas Kasur. Sigap Abah Jalu kembali menarik bokong Yanah dan dipaksa untuk tetap menungging sambil dirinya perlahan memaju mundurkan pantatnya memompa kelamin Yanah yang menjepit ketat pada batang kontolnya.

“Ahhhhhh…..oooouuhhh…shhhhh…Baaaahhhhh….oouhhhh…Yanah di apain Bah…ahhhh” Yanah meracau tak karuan menerima sodokan demi sodokan kontol Abah Jalu yang hitam legam dan berurat disana-sini. Ada perasaan geli melanda memek Yanah ketika terjadi gesekan antara kedua kelamin mereka. “Abah lagi memasukan pusaka Abah Neng….agar Neng dan suami terhindar dari malapetaka Neng….Ahhhhh….ooooooowww…ahhhhh….enak banget Neng…Jepitannya aaahhhh…..enaaakkk” plokk…plok…..plokk…clokkk..clokkk….cloopppp…clooppp ceplokkk…ceplokk…bunyi benturan pantat Yanah dengan perut Abah Jalu terdengar begitu dinamis dan ritmis.

Sementara itu Pak Muslim masih dengan serius berkeliling rumahnya sambil memercikan air pemberian gurunya ke segala penjuru rumahnya sesuai dengan perintah dan arahan sang Guru. Setelah dirasa selesai dan cukup Pak Muslim kembali memasuki rumahnya, dengan botol kosong di tangannya, Pak Muslim bergegas menuju dapur untuk meminta Bi Inah menyiapkan makan malam terutama untuk gurunya. Di dapur Pak Muslim dengan serius memberikan arahan kepada Bi Inah apa saja yang harus di siapkan, dirinya tidak ingin mengecewakan sang Guru ketika berada di kediaman nya. Terlebih saat ini gurunya hadir untuk melindungi dirinya dan keluarga barunya kini.

Di dalam kamar Abah Jalu masih dengan semangat membara sekuat baja menggempur kelamin Yanah dari belakang, sedangkan Yanah hanya bisa merintih dan melolong saja menerima gempuran perkasa dari Abah Jalu. Memek Yanah sudah becek mengeluarkan lendir akibat ulah kontol Abah Jalu yang begitu mantap mengelitik mulut rahimnya. Yanah merasa ditumbuk setiap kali kepala kontol Abah Jalu menyentuh mulut rahimnya, sungguh pengalaman pertama bagi Yanah merasakan tumbukan-tumbukan pada mulut rahimnya. Meski selama ini Pak Muslim selalu bisa memuaskan hasrat seksual Yanah, namun pertemuan mulut rahim dengan kepala kontol baru sekali ini Yanah rasakan dan itu membuat tubuhnya merinding merasakan sensasi yang luar biasa, ngilu, linu, namun nikmat tak tergambarkan.

Abah Jalu semakin kencang menyodok Yanah dari belakang, tangannya mencengkram kuat bokong istri muridnya itu, sementara itu Yanah merasakan memeknya berkedut-kedut menjelang orgasme yang sudah diujung kelamin. “Serrrrr…seerrr….shhhhhh…ahhhhh criiit..criiittt” tubuh Yanah menggelepar kembali dilanda orgasme yang begitu dahsyat akibat ulah guru spiritual suaminya itu. Dirinya begitu melayang merasakan kenikmatan yang begitu dahsyatnya. “Ahhhhh…Neng..siap-siap ya..Abah mau semprot rahimnya Neng..agar guna-guna yang bersemayam didalam tubuh Neng bisa keluar Neng…Ahhhhh….shhhh…gggrrrhhhmmmm oouuh..Crooooot…croooot…crroooot….crooot”

Semburan demi semburan sperma Abah Jalu menyirami rahim Yanah, sperma itu langsung masuk kedalam rahim suci tanpa penghalang apapun juga. Kepala kontol Abah Jalu bisa menembus sempurna kedalam rahim Yanah, yang saat ini merasakan semprotan yang cukup kuat dan hangat dalam rahimnya, hingga tubuhnya ikut kembali menegang, orgasme ke sekian kalinya. Keduanya ambruk diatas Kasur, Yanah hilang kesadaran karena dilanda kenikmatan yang luar biasa, sedangkan Abah Jalu masih menarik nafas menikmati sisa-sisa puncak kenikmatan seksual yang didapat dari tubuh istri muridnya. Perlahan Abah Jalu mencabut kontolnya dari dalam memek Yanah yang masih menjepit dengan ketat batang kontol Abah Jalu seakan-akan tidak rela jika batang itu keluar dari dalam rongga kenikmatannya.

Abah Jalu memakai sarungnya tanpa baju dan bergegas keluar dari kamar pengantin Yanah dan Pak Muslim, bertepatan dengan itu Pak Muslim juga membuka pintu kamar tidurnya itu. Gugup Pak Muslim menyaksikan gurunya bertelanjang dada hanya mengenakan sarung dengan tubuh penuh keringat. Diliriknya Yanah istrinya yang tergeletak diatas ranjang dengan posisi tengkurap dan kedua mata ditutup kain hitam, adapun tubuhnya tertutup selimut tebal. Dengan cueknya Abah Jalu berlalu keluar kamar dan menuju dapur untuk mencari minuman dirinya haus setelah bermain kuda-kudaan dengan Yanah, perempuan cantik yang masih sempit lubang kelaminnya.

Pak Muslim mendapati istrinya tertidur lelap tak sampai hati untuk membangunkan Yanah, segera di susulnya Abah Jalu yang sejak tadi sudah keluar kamar tidur mereka. Nampak Abah Jalu sedang menikmati segelas air putih dingin dengan kaki diangkat diatas kursi meja makan. Tubuhnya nampak kelelahan seperti sudah bekerja dengan beratnya. Pak Muslim pun duduk didepan gurunya itu di meja makan, dirinya diam menunduk menunggu instruksi berikutnya dari sang Guru. “Lim….kiriman itu sudah terlalu jauh masuk kedalam tubuh istrimu…kau lihat aku sampai berkeringat begini mencoba mengeluarkan guna-guna itu dari tubuh istrimu heh….” Abah Jalu memulai pembicaraan mereka. “Setelah ini..Abah akan lanjutkan ritualnya Lim…..kamu sebaiknya tidur di kamar tamu untuk malam ini, karena sepertinya akan menghabiskan waktu sampai besok pagi Lim….hmmmmmm” Sambil berdiri Abah Jalu kembali memasuki kamar tidur Pak Muslim.

“Ohh..ya Lim….tolong bawa bayi mu juga untuk malam ini tidur dengan mu Lim…aku khawatir tangisan bayi mu akan mengganggu proses penyembuhan istri mu Lim” sebelum menutup pintu kamar Abah Jalu memberikan perintah kepada muridnya itu. Pak Muslim menganggukan kepala kemudian ikut memasuki kamar tidurnya berencana mengambil Sabrina yang masih lelap di ranjang bayinya. Abah Jalu sedang membersihkan diri di kamar mandi yang terletak di dalam kamar tidur Pak Muslim, terdengar suara gemericik air. Pak Muslim segera meraih Sabrina dan menggendongnya perlahan agar bayi itu tidak bangun dan menangis, diliriknya Yanah yang masih mendengkur dengan mata tertutup dan posisi tengkurap. Lagi-lagi Pak Muslim tak tega membangunkan istrinya, dirinya segera keluar kamar tidur mereka dan pindah ke kamar tamu sesuai arahan guru tercintanya.

Tak berapa lama Abah Jalu keluar dari dalam kamar mandi dengan berbalut handuk saja, tubuh renta nya yang hitam namun kekar dan masih terlihat gagah dengan otot yang berisi. Perlahan menghampiri Yanah yang masih mendengkur, disibaknya selimut tebal yang menutupi tubuh montok itu. Jakun Abah Jalu turun naik menyaksikan tubuh kecil mungil namun padat berisi, tidak kurus tidak juga gemuk semuanya pas dilihat dan dipegang. Kulit cerah seputih pualam mulus tanpa cacat, bongkahan pantat yang membulat menantang membuat Abah Jalu tak kuasa untuk menahan tangan nya yang kekar merabai pantat montok itu, pantat yang semalam di gempurnya dengan gagah berani.

Gemetar tangan tua itu meraba pantat mulus dan menamparnya perlahan, kemudian melepaskan ikatan kedua mata Yanah lalu mengusap kepala perempuan itu dan membelai mesra kedua pipinya. Yanah perlahan membuka matanya merasakan sentuhan hangat dari tangan yang sedikit kasar di wajahnya. Gugup Yanah menatap tubuh renta yang masih kokoh berdiri disamping tubuhnya yang tengkurap, mata Yanah sepintas menangkap benjolan di antara kedua paha Abah Jalu membuat tubuhnya merinding dan berusaha mengalihkan pandangan nya. Abah Jalu tersenyum hangat, “Neng bangun sudah sore menjelang malam, mandi dulu ya….hehhehehee” senyum mesum Abah Jalu begitu renyah. Yanah dengan malas berusaha bangkit dari tidurnya sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa letih dan capek disana sini.

Yanah yang belum sadar ketelanjangan nya duduk meregangkan ototnya, dadanya di busungkan dengan kedua tangannya direntangkan lebar-lebar, membuat biji mata Abah Jalu hampir loncat keluar disuguhi pemandangan yang begitu menggoda. Payudara yang kencang dengan urat-urat menghijau, puting yang tegang menantang merah kecoklatan dan ada tetes-tetes ASI yang mulai jatuh karena belum di sedot oleh bayinya. Perlahan Yanah berusaha berdiri dan melangkah, Yanah sempoyongan dan nyaris terjerembab beruntung Abah Jalu sigap menangkap tubuh lemas Yanah. “Neng masih lelah ya…?? Abah gendong ya ke kamar mandi…hap…” tanpa menunggu persetujuan Yanah, Abah Jalu membopong tubuh mungil Yanah. Sentuhan kulit diantara keduanya membuat Yanah bergidik terasa hangat namun ada getar gairah yang mulai merambat ke setiap denyut nadi Yanah.

Yanah memejamkan matanya berusaha menikmati gesekan kulit tubuh mereka, tangannya refleks menggantung di leher Abah Jalu dengan kepala Yanah sembuyikan di dada lelaki tua renta itu bahkan lebih tua dari Ayahnya sendiri. Abah Jalu tersenyum penuh kemenangan melihat reaksi Yanah saat tubuhnya di bopong, keduanya memasuki kamar mandi perlahan didudukan Yanah pada toilet duduk kemudian Abah Jalu menyalahkan kran air secara perlahan. Yanah gemetar merasakan siraman air yang sedikit dingin terasa di kulit, Abah Jalu membuka handuknya dan menggantungnya, keduanya kini telanjang bulat di dalam kamar mandi. Mata Yanah terbelalak menatap benda pusaka Abah Jalu yang sudah mengacung sempurna, hitam legam, dengan diameter yang begitu besar dan panjang dihiasi gumpalan-gumpalan otot pada batang kontolnya.

Abah Jalu tersenyum penuh arti melihat tatapan Yanah pada batang pusakanya, dipeluknya Yanah sambil disirami dengan shower, Yanah memeluk erat tubuh Abah Jalu demi mengusir hawa dingin yang tiba-tiba menyerang dirinya. Sedikit hangat merasakan pelukan Abah Jalu dan segarnya air membuat rileks otot-otot Yanah, sambil tetap memejamkan mata Yanah mencium aroma kejantanan tubuh tua renta itu membuat libido Yanah sedikit naik. Terlebih dirinya tahu bahwa ada batang yang begitu memesona matanya dan dirinya sangat menginginkan batang itu amblas kedalam tubuhnya. Hanya dengan membayangkan saja tubuh Yanah bergetar hebat dan cairan cintanya keluar dengan sendirinya dari lubang peranakannya. Abah Jalu yang merasakan getaran tubuh Yanah perlahan merenggangkan pelukannya dan menatap wajah perempuan cantik yang sedang dilanda orgasme hanya dengan pelukannya itu.

Sejurus kemudian mata Abah Jalu merambat kebawah, menatap goa kenikmatan dari istri muridnya yang semalam sudah memberikan berjuta kenikmatan pada batang kontolnya. Nampak becek, tangan Abah Jalu merambah dan membelainya, basah….jari Abah Jalu masuk kedalam goa yang hangat dan sempit itu, Yanah mendesah dan meregangkan pahanya membuat jari Abah Jalu semakin mudah merangsek ke dalam. Yanah tak kuasa di landa asmara tubuhnya mengejang pelukannya semakin erat kepada Abah Jalu, Abah Jalu menurunkan pantatnya memposisikan sejajar dengan kelamin Yanah yang sedikit membuka lebar seolah-olah memberikan jalan agar kontol Abah Jalu segera memasuki dirinya.

Dan “Bleshhh…..sleeppp….ahhhhh…ouuuhhhhh” terdengar desahan dari kedua bibir makhluk yang sedang dilanda birahi itu. Yanah merasakan sesaknya pada memek mungilnya, sedangkan Abah Jalu merasakan jepitan yang menggigit pada batang kontol kekarnya. Sejurus kemudian Abah Jalu memaju mundurkan pantatnya secara perlahan namun pasti, kontolnya keluar masuk dengan sempurna dibantu cairan pelumas dari vagina Yanah yang sudah merembes. Keduanya asyik bersenggama di dalam kamar mandi, saling mengejar dan menjemput kenikmatan duniawi. Yanah sudah lupa daratan bahwa yang saat ini menggagahinya adalah Guru Spiritual suaminya, memek nya terasa gatal dan ingin segera di puasi oleh batang kokoh Abah Jalu. Abah Jalu merasa beruntung bahwa dirinya bisa menikmati tubuh ranum nan menggairahkan, yang kini sedang memuaskan dirinya dengan jepitan memeknya yang kuat pada batang kontolnya.

Tiga puluh menit berlalu kedua insan tersebut masih bergerak seirama, Yanah menggoyangkan pantatnya menjemput setiap sodokan kontol Abah Jalu, lelaki tua itu semakin cepat memaju mundurkan pantatnya. Keduanya kemudian menegang, Yanah memeluk erat tubuh lelaki tua itu, kedua kakinya mengunci pinggang Abah Jalu, crooot…crooot…crooot…serrr….serr….ser…..seerrrr….. cairan keduanya keluar secara bersamaan di puncak kenikmatan yang mereka raih bersama. Abah Jalu mengecup bibir ranum Yanah dengan lembut, Yanah menyambutnya mesra, keduanya terlibat silat lidah sebelum kemudian mengakhiri persetubuhan itu. Abah Jalu mencabut kontolnya dari lubang memek Yanah, membuat Yanah meringis merasakan kehilangan sesuatu yang mengganjal lubang kemaluan nya.

Selesai mandi membersihkan diri dari noda-noda perzinahan, keduanya keluar dari kamar mandi dalam kondisi sama2 telanjang, Yanah masih di bopong oleh Abah Jalu. Perempuan cantik itu dibuat kagum oleh kekuatan tubuh tua renta Abah Jalu, ditambah sikap romantis Abah Jalu terhadap Yanah membuat dirinya semakin lupa daratan dan merasa nyaman dengan kehadiran guru dari suaminya. Sejenak Yanah melupakan Pak Muslim dan Sabrina bayinya. Yang ada di benak Yanah saat ini adakah bagaimana caranya menikmati kepuasan seksual yang di dapat dari Abah Jalu. Memeknya semakin gatal dan selalu becek bersentuhan dengan tubuh lelaki tua itu.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd