Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

Bimabet
Chapter 43


Malam pun berlalu, matahari mulai menampakkan wajah nya di ufuk timur, kediaman Pak Muslim masih sepi dari hingar bingar penghuni nya. Pak Muslim masih terlelap di kamar tamu bersama Sabrina, bayi mungil hasil pernikahan nya dengan sang Menantu. Sementara sang Istri Yanah masih juga terlelap dalam dekapan laki-laki tua Bangka guru spiritual suaminya. Tubuhnya masih lelah setelah semalaman di gempur oleh Abah Jalu, meski sudah berumur namun stamina nya dalam memuaskan birahi Yanah patut di acungi jempol.

Hanya Bi Inah yang terlihat aktif didapur menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga Pak Muslim, wanita paruh baya itu masih cekatan dalam urusan perdapuran. Saking asyiknya Bi Inah menyelesaikan tugasnya, dia tak menyadari bahwa Abah Jalu sudah berdiri dibelakang nya sambil memperhatikan bokong semok Bi Inah yang tetap fokus pada tugas dan kewajibannya. Sejatinya meski sudah berumur namun kecantikan Bi Inah tak kalah dengan perempuan kota, kecantikan alami perempuan desa tanpa polesan apa-apa namun mampu membangkitkan gairah fantasi laki-laki manapun yang menatapnya.

Abah Jalu berdehem, Bi Inah sedikit terkejut namun bisa menguasai diri, “Ehhhhh….Abah sudah bangun?? Mau saya buatkan Kopi Bah?” sapa Bi Inah. “Iya Nduk..buatkan Abah Kopi ya..” lelaki itu memerintah Bi Inah kemudian berlalu ke teras dan duduk selonjoran di teras. Senyum nya masih merekah di bibir mengingat pertempuran semalam dengan istri dari muridnya itu. Sungguh kenikmatan yang tidak bisa di gambarkan dengan kata-kata, meski bandot tua itu sudah malang melintang di dunia mesum namun baru kali ini dia merasa puas tak terbandingkan. Rasanya ingin terus dan terus merasakan kenikmatan tubuh Yanah.

Tubuh istri muridnya itu sudah menjadi candu bagi Abah Jalu yang selama ini hanya sekedar mengejar nafsu birahi saja. Ada perasaaan yang menelisik relung hati Abah Jalu, kelembutan Yanah dan jepitan memek mungilnya telah membuat sang Guru Spiritual cabul itu mabuk kepayang dibuatnya. Lelaki itu asyik dengan khayalannya hingga keasyikan nya diusik oleh suara Murid kesayangannya, Pak Muslim yang rupanya sudah bangun dan kini sedang berdiri dipintu menatap kearah gurunya. “Bah…sudah bangun? Gimana istri ku Bah” suara Pak Muslim memecahkan kesunyian lamunan Abah Jalu.

“Kau rupanya Lim, bikin kaget saja, istri mu masih terlelap Lim..biarkan dia jangan kau ganggu dulu” gerutu Abah Jalu karena merasa diusik lamunan nya. Dirinya berdiri kemudian berlalu melewati Pak Muslim dan masuk kembali ke kamar kemudian menutup pintu rapat-rapat. Pak Muslim yang penasaran mengikuti langkah gurunya menuju kamar, namun rupanya kamar itu di kunci gurunya dan itu membuat geram Pak Muslim namun dirinya tak bisa berbuat apa-apa selain menggerutu dalam hati.

Tak lama Bi Inah datang membawa nampan berisi secangkir kopi kesukaan Abah Jalu, dirinya bingung karena tak melihat sosok lelaki tua penuh kharisma menurut pandangan mata Bi Inah. “Kopi siapa Bi??” Pak Muslim berbasa-basi, “Ehhhh anu Tuan, Kopinya Abah…kemana ya orangnya??” Bi Inah bertanya. “Itu di kamar Bi gedor saja” gerutu Pak Muslim. “Maaf Tuan gak berani saya..” ujar Bi Inah ragu. “Hmmmmm kalo begitu sini Bi biar saya yang hantarkan” Pak Muslim sepertinya puny acara agar dia tahu kondisi istrinya dan bisa masuk kamar yang ditempati Guru dan istrinya itu.

“Bah…ini kopinya Bah..tok..tok..tok” teriak Pak Muslim sambil mengetuk pintu kamarnya yang dikunci rapat oleh sang Guru. Tak lama terdengar suara langkah dan terdengar pintu kamar terbuka, Pak Muslim menatap wajah sang Guru yang muncul di balik pintu kamarnya. Abah Jalu sengaja tak memberikan akses kepada muridnya untuk melihat kondisi didalam kamar, dengan sigap setelah menerima gelas kopi tersebut tangannya menutup kembali pintu kamar, namun Pak Muslim telah lebih dulu menyilangkan kakinya mengganjal pintu tersebut tertutup. Maka terjadilah dorong mendorong diantara kedua laki-laki itu.

“Muslim….kamu mau mengganggu ritual kesembuhan istri mu ya…!!!” bentak Abah Jalu, Pak Muslim mengkerut nyalinya, dengan memelas dia memohon, “Bukaaan..bbbgitu Bah..ijinkan saya melihat istri saya Bah, saya khawatir” Abah Jalu mendengus kesal, “Baik aku ijinkan kamu melihat namun harus janji bahwa kamu tidak boleh mengganggu ritual yang aku lakukan apapun itu..” tegas Abah Jalu, Pak Muslim hanya mengangguk tanda setuju permohonan gurunya. Perlahan Abah Jalu membuka pintu kamar tersebut, secepat kilat Pak Muslim masuk kedalam khawatir Abah Jalu berubah pikiran.

Tubuhnya bergetar menyaksikan pemandangan yang begitu menggairahkan sekaligus menyesakkan dada Pak Muslim, istrinya Yanah sedang terlelap dan kelihatan lelah sekali dalam keadaan telanjang tanpa sehelai benang pun. Memeknya merekah diantara pahanya menyembul dan terlihat sedikit memar dan bercak-bercak putih di sana sini. Pak Muslim mengalihkan pandangan nya kearah sang Guru menatapnya nanar, ternyata sang Guru pun sudah bugil dengan kondisi kelamin nya menegang tegak berdiri. Bergidik Pak Muslim melihat itu kemudian memalingkan wajahnya dengan tangan gemetaran.

“Duduk kamu disana…” tegas suara Abah Jalu memerintah yang kemudian membuat tubuh Pak Muslim pasrah duduk mengikuti perintah sang Guru, tatapan Pak Muslim masih nanar dan kosong namun dirinya sadar 100%. “Kamu diam disana..dan perhatikan apa yang aku lakukan untuk kesembuhan istri mu ini…” sekali lagi suara Abah Jalu terdengar tegas mengintimidasi Pak Muslim. Lelaki itu hanya mengangguk kecil tanda setuju dan kemudian duduk diam mematung melihat sang Guru naik ke atas ranjang dan mulai menggerayangi tubuh mulus Yanah Istrinya. Tubuh Pak Muslim bergetar menahan amarah sekaligus birahi yang membara namun dirinya tak bisa berbuat apa-apa menyaksikan kelakuan gurunya.

Abah Jalu masih membelai dengan perlahan tubuh Yanah yang masih terlelap, tangan nya hinggap di belahan memek Yanah yang masih merekah akibat ulahnya semalam. Yanah menggeliat sepertinya dia mulai sadar akibat sentuhan-sentuhan Abah Jalu. “Ahhhhh….shhhhhh” Abah Jalu semakin intens membelai dan mencubit mesra Bagian sensitif dari tubuh Yanah yang membuat semakin sadar wanita cantik itu. :”Bahhhh…..ahhhhhh….shhhhh” Yanah mendesah dan membuka mata perlahan menatap Guru dari suaminya yang sedang sibuk menjamah tubuhnya. Yanah refleks melingkarkan tangan ke leher sang Guru sejurus kemudian keduanya berpagutan disaksikan Pak Muslim yang semakin gemetar tubuhnya.

Kedua insan berbeda jenis kelamin dan kelas strata sosial itu asyik bergumul menuntaskan nafsu birahinya, Yanah yang belum sadar bahwa suaminya berada didalam kamar tersebut dan menyaksikan perbuatan mesumnya sedikit agresif mengimbangi serangan-serangan Abah Jalu terhadap dirinya. Kaki Yanah kini sudah menjepit dipinggang Abah Jalu seolah-olah tak mau berpisah dengan lelaki tua itu. Tangan lentiknya pun kini aktif membelai dan mengocok kelamin Abah Jalu yang selalu keras dan siap tempur. Bunyi jilatan, kecupan dan sedotan terdengar jelas di telinga Pak Muslim yang kini matanya berkaca-kaca menyaksikan adegan tak senonoh itu.

“Slruupppp…ssllrrruuuppp….cipok…cipok…cipok…cuppp…cup…cup... Baaahhhh…ahhhh…sshhhh” Yanah semakin gelisah dibuatnya. Tubuhnya semakin panas dan menuntut dituntaskan gairah binal birahinya. Abah Jalu tetap santai dan telaten menggarap tubuh Yanah yang sedang dimabuk asmara, tangan dan mulutnya begitu lincah menjamah seluruh Bagian tubuh Yanah yang putih mulus dan seksi itu. Disudut ruangan di atas kursi Pak Muslim cukup jelas menyaksikan adegan demi adegan pergumulan mesum kedua insan yang dikenalnya itu. Abah Jalu bangkit dan menelentangkan tubuh Yanah yang sudah siap disetubuhi, perlahan tangan Abah Jalu menggenggam batang kontolnya dan diarahkan ke lubang sempit Peranakan Yanah.

“Blesssshhh aauuwww…ahhhhhhh Bahhhhh..”Yanah menjerit ketika kepala kontol Abah Jalu masuk dan membelah memeknya yang sudah sejak malam dihajar Abah Jalu. Pak Muslim kembali bergetar, giginya gemeretak, matanya tetap menatap penuh seksama proses masuknya kontol yang guru kedalam memek istri tercintanya. Memek yang paling nikmat itu kini telah di kotori oleh sang guru tercintanya tanpa dia bisa melakukan apa-apa. Perlahan dan pasti Abah Jalu mulai menggenjot tubuh Yanah, pantatnya maju mundur menggempur lubang sempit yang selalu menjepit itu. Yanah ikut bergoyang menyambut setiap sodokan dan tusukan kontol Abah Jalu di memek gatalnya.

Maka sejurus kemudian suara desahan dan benturan kedua kelamin itu menghiasi kamar yang kini terasa panas dan gerah. Abah Jalu dan Yanah terus berpacu saling jepit, saling goyang menuntaskan segala hasrat binatang yang ada dalam diri mereka tanpa memedulikan kehadiran Pak Muslim di sudut kamar itu. Waktu terasa begitu lambat bagi Pak Muslim yang harus menyaksikan istri tercintanya di setubuhi didepan matanya sendiri oleh orang yang paling di hormatinya. Hingga tak terasa setengah jam berlalu, Yanah sudah orgasme kedua kalinya sedangkan Abah Jalu belum terlihat tanda-tanda akan ejakulasi. Lelaki tua itu masih semangat empat lima menggempur memek Yanah yang semakin ketat menjepit kontolnya.

Cairan orgasme Yanah yang menyiram dan melumuri batang kontol Abah Jalu hingga terlihat berkilat, namun itu semua tidak mengurangi jepitan memek mungil itu terhadap batang kontol Abah Jalu. Abah Jalu tersenyum puas bisa membuat tubuh wanita cantik itu menggelepar dibawah himpitan tubuhnya. Perlahan sambil tetap mengenjot Yanah, Abah Jalu sekilas menatap Pak Muslim dan menyeringai mesum. Tak lama kemudian tubuh Abah Jalu bergetar, mulutnya meracau dan menggeram tanda bahwa lelaki tua Bangka itu orgasme di dalam rahim suci istri murid kesayangan nya.

“Ahhhhh….gggrrmrmmmmm…ooouuhhh…. crooottt….croooottt….ccrrrooottt…ahhhh sshhhhh” Abah Jalu ambruk diatas tubuh Yanah, perempuan itu masih melingkarkan kakinya dipinggul Abah Jalu dengan nafas yang sedikit memburu dan nampak terengah-engah. Keduanya kemudian berpelukan mesra, Abah Jalu mengecup kening dan Bibir Yanah, kemudian keduanya berpagutan setelah menuju puncak kenikmatan seksual pagi itu. Abah Jalu perlahan bangkit dan mencabut batang kelamin nya dari jepitan memek Yanah. Plop terdengar bunyi lepasnya tautan kelamin kedua insan.

Yanah yang mulai kembali sadar dari buaian birahi, perlahan menggeser tubuhnya dan hendak bangkit ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa perzinahan nya dengan guru suaminya. Sesaat kemudian Yanah menangkap ada sosok lain di dalam kamar dirinya, dan alangkah terkejutnya Yanah ternyata suaminya sedang menatapnya dengan gusar dan mata berkaca-kaca. Tangis Yanah pecah, dengan sesegukan dirinya menghampiri Pak Muslim kemudian bersimpuh di kaki suaminya itu. “Abi…..maafin Yanah Bi…hiksss…hikkkss…hikkssss…hikkssss….” Namun Pak Muslim diam tak bergerak hanya air mata yang mulai menetes di pipinya dan kepalan tangan nya yang gemeretak menahan emosi.

Sesaat kamar itu hening hanya isak tangis Yanah yang terdengar mulai lirih dan masih bersimpuh di bawah kaki Pak Muslim suaminya. Abah Jalu menghampiri Yanah, direngkuhnya tubuh Yanah yang melemah kemudian di bopong kedalam kamar mandi. Yanah yang setengah pingsan kembali sadar ketika merasakan tetesan air yang menyentuh kulitnya. Abah Jalu perlahan dan telaten mengguyur tubuh Yanah, menggosoknya dengan sabun kemudian membilasnya, kelaminnya kembali menegang dengan sekali hentak Abah Jalu kembali menyetubuhi Yanah yang masih belum pulih kesadarannya.

Rintihan Yanah sayup-sayup terdengar disela-sela gemericik air, Pak Muslim kembali mendesah gelisah. Lama Abah Jalu memandikan Yanah sekaligus menyetubuhi perempuan itu dan kembali menyirami rahim Yanah dengan pejuhnya. Hingga kemudian pintu kamar mandi terbuka, Abah Jalu terlihat gagah membopong tubuh Yanah yang masih terkulai lemas tak berdaya. Dibaringkan tubuh mungil Yanah kemudian diselimutinya, Abah Jalu bergegas memakai kembali pakaiannya dan menghampiri Pak Muslim di pojokan.

“Aku pergi dulu Lim, aku titipkan benih di rahim istri mu jaga dan rawat nanti bayinya ya…..” sambil menepuk-nepuk punggung Pak Muslim yang masih terdiam namun berkaca-kaca. “Istri mu sedang masa subur Lim….dan sejak semalam aku menyemprotkan pejuh ku di dalam memek istrimu..dan aku yakin istri mu akan hamil Lim..hehehehehee….” lelaki tua itu kembali terkekeh mesum, kemudian berlalu pergi dari kamar itu meninggalkan Pak Muslim dan Yanah yang masih sama-sama terdiam di tempat masing-masing. Tanpa upacara pelepasan Abah Jalu berlalu pergi meninggalkan kediaman murid kesayangan nya itu.

Lelaki itu melangkah dengan jumawa dan senyum penuh kemenangan, kantung pelernya sudah kosong dan isinya semua ditumpahkan di dalam rahim Yanah. Abah Jalu terus berlalu meninggalkan kampung itu menuju tempat tinggalnya nun jauh disana. Naas kemudian menghampiri bandot tua itu, Bis yang ditumpanginya mengalami kecelakaan terjun kedalam jurang. Banyak dari penumpang yang terluka parah dan tak sedikit pula dari mereka yang kehilangan nyawa, termasuk si supir dan kondekturnya, tak ketinggalan pula Abah Jalu lelaki bejat itu harus meregang nyawa di dasar jurang. Tubuhnya penuh luka dan mukanya hancur akibat benturan dengan bebatuan. Kisah hidup sang guru spiritual berakhir tragis meninggalkan kekacauan akibat kebejatan ulahnya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd