Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan Baruku

billie joe armstrong

Semprot Baru
Daftar
15 Apr 2015
Post
41
Like diterima
557
Bimabet
“Bu, teh manis nya satu ya” ucapku pada pemilik warteg. Aku memang biasa menikmati secangkir teh manis pada pagi hari tapi hari ini aku ada janji meeting dengan klien ya sudah tak ingin terjebak macet aku memutuskan untuk minum teh disekitar tempat pertemuan yang disepakati. Dan disinilah aku. Terdampar di sebuah warteg yang baru saja buka. Aku lihat hanya ada seorang ibu dan suaminya yang aku tebak sebagai pemilik warteg ini. Sepertinya aku kepagian. Ya sudahlah tak jadi soal. Aku bisa menikmati secangkir kopi ini sambil bersantai dan memeriksa email ku dulu.
“maaf mas ini teh manisnya” aku terkejut bukan main. Aku sepertinya terlalu larut dengan iphone ku sampai aku tidak sadar.

“Kaget saya mbak soalnya tadi saya pesen sama ibunya eh tau tau yang nganterin bidadari.”

Gadis itu hanya tersenyum saja dan langsung beranjak kembali ke tempatnya.
Kalo diperhatikan tampangnya lumayan. Khas khas wanita Jawa pada umumnya. Yang membuatnya semakin menarik adalah ukuran payudaranya yang besar. Aku taksir sekitar 36B dan pantatnya yang bahenol. Heran padahal tubuhnya cukup langsing. Wah untung juga aku mampir kesini. Sialnya klienku meminta memajukan waktu pertemuan. Terpaksa aku membayar dan beranjak pergi.

Dua jam kemudian pertemuan pun selesai. Semua berjalan lancar untuk proyek perusahaanku yang selanjutnya. Klien ku mengajak makan siang yang kutolak dengan alasan sudah ada pekerjaan lain dikantor. Aku memang tidak berbohong tapi perutku lapar juga. Aku teringat warteg yang tadi pagi. Kenapa tidak makan disana saja pikirku? Kupacu Mercedes Benz C63 ku kesana. Kira kira 10 menit aku sudah sampai. Terlihat warteg sudah mulai ramai. Disebelah kiri aku melihat antrian para punggawa jaket hijau. Rame juga pikirku. Aku masuk saja dan mencari cari meja. Aku merasa risih juga dilihat lihat oleh para pelanggan disana.
“Mas disini aja ada meja kosong” aku menoleh. Gadis tadi pagi. Aku mengikutinya dan langsung duduk. “Mas mau pesen apa?” “Wah aku kurang tau juga mbak soalnya baru pertama makan disini. Ada rekomendasi yang enak?” “Ayam goreng nya mas dicoba. Pake bumbu khas turunan keluarga sini.” “Boleh deh kalo gitu.” “Sebentar mas saya ambilkan” “Eh nama kamu siapa? Saya ga enak manggil mbak trus.” “Lilis mas. Mas belum pesen minum juga. Mau apa mas biar Lilis sekalian ambilin.” “Saya pesen es jeruk aja deh Lis” “baik mas ditunggu ya”

Sembari ngobrol dengan Lilis kontolku terus ngaceng daritadi. Ya gimana ga ngaceng disuguhi pemandangan susu seperti itu hehehe. Sekitar 7 menit Lilis kembali dengan pesananku.
“Mas ini makanan dan minumannya. Kalo mau tambah apa bilang aja ke Lilis ya.” “Iya lis makasih”

aku menikmati santapan siangku. Ternyata memang enak. Sudah lama rasanya aku tidak menikmati ayam seenak ini.

sesudahnya aku pun membayar. Tapi aku tidak melihat Lilis mungkin karena sedang ramai ramainya. Ya sudah pikirku. Aku pun teringat masih banyak kerjaan dan memutuskan langsung kembali ke kantor.

sepulang dari kantor aku ingin makan malam tapi bingung. akhirnya ya sudah aku ke warteg tadi lagi saja. Lapar hilang sih tapi sange nambah terus hehehe.

setibanya aku disana kulihat Lilis terkejut. Mungkin tidak menyangka aku akan datang lagi.

“Lis aku pesen kayak tadi siang ya”
“Iya mas sebentar ya”

sembari menunggu aku melihat tatapan kurang bersahabat dari si pemilik warung. Aneh Dikiranya aku mau macem macem kali sama si Lilis. Padahal mah emang iya kalo bisa hehehe.

Kalo urusan wanita aku sudah malang melintang di usiaku yang ke 32 ini. Tak terhitung sudah berapa wanita yang kutiduri. Namun dari semua wanita wanita itu belum pernah ada yang berasal dari kalangan menengah kebawah. Semua selalu sosialita sosialita atau bahkan tante tante kesepian yang ditinggal dinas suaminya yang notabene main diluaran juga sewaktu dinas hehehe.

Melihat Lilis membuka perspektif baru dariku untuk bermain diluar areaku.

“Mas ini makanan nya”
“Oh iya lis makasih. Ngomong ngomong kamu kerja sampe jam berapa lis?”
“Sampe tutup mas jam 9 gitu biasanya tapi hari ini ibu sama bapak ada acara jadinya tutup cepet. Kenapa mas?”
“Oh nanya aja sih. Kalo tutup cepet aku tungguin kamu trus kita jalan jalan gimana lis?”
“Hah? Aduh gimana ya mas? Tapi cowokku jemput ntar. Maaf mas aku ga bisa”

wah bajingan udah punya cowo ternyata. Entah kenapa aku jadi panas dengernya.

“oh ya udah kalo gitu lis” kataku sembari melanjutkan makanku

“Mas ya udah deh Lilis bilang ke cowok Lilis kalo Lilis mau maen ketempat budhe Lilis. Sebentar mas”

nah kena dia padahal aku juga sudah pasrah. Makanku pun jadi nikmat kembali. Aku mendengar Lilis berbicara dengan cowok nya pakai bahasa Jawa. Karena aku ngerti aku tahu apa yang mereka bicarakan di telpon.

“cuman sampe jam 11 lis?”
“Eh lho mas ngerti tah bahasa Jawa?” lilis sedikit tergagap
“Ya ngerti lah Lis. Aku kan tumbuh di lingkungan orang Jawa hehehe”
“Oh Lilis ga nyangka. Padahal mas ini kan Chinese kok ya ngerti”
“emang nya ga boleh lis orang chinese ngerti bahasa jawa?”
“Oh ya ga gitu mas. Lilis cuman kaget aja. Mas sebentar uda mau tutup ini. Lilis beberesan dulu terus tukeran baju ya.”

aku memutuskan menunggu di mobil saja. Lama juga. Ada kali aku menunggu setengah jam. kaca mobilku diketuk. Aku keluar dan berniat membukakan pintu mobilku tapi aku terbius dengan apa yang kulihat
 
Wah aku kaget sekali melihat Lilis. Benar benar berbeda dari penampilannya sewaktu bekerja. Baju kaos ketat dan celana pendek membuat kontolku ingin meledak rasanya. Tapi aku tak ingin terburu buru.
“Kenapa mas ngeliatin Lilis kayak gitu? Aneh ya pakaian Lilis?”
“Oh ngga kok Lis ga aneh malah kamu keliatan cantik Lis” ucapku jujur
“Gombal ah mas” aku bisa melihat wajahnya tersipu malu
“Ya udah ayo masuk lis tar sakit kena angin malam”
Aku membukakan pintu untuk Lilis. Aku bisa melihat kalo ia tertegun. Mungkin seumur umur baru kali ini duduk di mobil mewah hehehe.

“lilis tinggal dimana kalo boleh tau biar aku anterin pulang nanti”
Lilis menyebutkan tempat tinggalnya
“Oh aku juga tinggal sekitar situ lho”
Aku memang tidak bohong. Aku memang punya banyak rumah termasuk dekat situ.
Setelah itu kami bercerita panjang lebar. Dari ceritanya aku mengetahui umurnya baru 23 tahun dan berasal dari Jember. Ia pun belum lama berada di kotaku. Baru sekitar 6 bulan. Pacar lilis pun berasal dari kota yang sama dan menyusul lilis setelah tiga bulan lilis berada disini. disini ia kos. Tentu saja beda kos dengan pacarnya. Dari ceritanya juga aku tau bahwa ia sebenernya kurang nyaman dengan pacarnya. Apalagi ternyata cowonya sering minta hubungan badan.
“iya mas cowok lilis tuh minta hubungan badan trus ya lilis kan jadi risih. Makanya mas ajak jalan lilis mah mau mau aja.”

“oh trus kalo gitu cowo lilis marah dong?”
“ya marah kalo udah gitu ya palingan..”
Ia sedikit terdiam.
“Palingan apa lis?” Tanyaku penasaran
“Ya itu palingan.... errrrr......ya palingan lilis kocokin aja mas biar ga marah. Kalo udah marah tuh serem bgt mas cowo nya lilis. Takut lilis”

aku tertegun mendengar ceritanya. Brengsek juga cowo nya. Se penjahat kelamin nya diriku kayaknya ga pernah sampe maksa gitu deh. Yang ada malah dipaksa hehehe

“eh lis kita udah sampe. Ini tempat nongkrong favoritku sambil mengajaknya masuk kedalam.”

aku pun menuju spot favoritku yang cukup tersembunyi dan privat.

“Kamu mau pesen apa lis?”
“Terserah mas. Lilis ngikut aja. Tapi jgn yang alkohol ya mas.”
“Iya aman lis disini ga ada menu alkohol kok”

aku memanggil pelayan dan memesan

“Mas lilis bingung kok mas mau jalan sama lilis? Wong lilis jelek gini kok? Pasti mas biasanya jalan nya sama yang chinese chinsea gitu yang putih putih kan ga kayak lilis item dekil begini”
“Kata siapa lilis jelek? Kalo jelek mah aku ga ajak jalan. Standarku kan tinggi lis hehehe”
”gombal ah mas. Oh ya sekarang Mas cerita dong soal mas”
”apa yang mau diceritain lis? Ga ada yang menarik. Yang jelas aku masih lajang. Itu aja hahaha”
”kok belum ada pacar mas? Wong mas ganteng begini. Putih. Kaya”
“Ya belum ada yang cocok aja lis. Mungkin dimata orang lain aku ini jelek.”
“Kalo yang bilang mas itu jelek perlu periksa mata. Aku kalo ga ada cowok pasti mau sama mas”

Malam itu kami bercerita kesana kemari. Jujur saja aku merasa nyaman bercerita dengannya. Beda sekali dengan perempuan perempuan kelas atas yang selama ini menjadi mainanku hehehe. Tapi untuk kearah menjadikan lilis pasangku, aku tidak segila itu. Biarlah hubungan ini hanya sebatas badan nantinya tidak lebih hehehe. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kami memutuskan untuk beranjak.

“Lis mampir ke apartemenku sebentar ya dekat sini mau ambil surat.”
Tentu saja aku berbohong. Menurutku sekarang lah saatnya atau tidak.
“iya mas gpp tapi jgn lama Lama ya udah mau jam 11.”
”aman lis deket kok apartemenku”

15 menit kemudian kami tiba. Aku menyuruhnya untuk turun dengan alasan malam malam kejahatan lebih sering mengintai.

setibanya didepan pintu apartemenku, aku membuka kunci dan mempersilahkannya masuk. lilis terlihat terpesona dengan isi apartemenku.
 
"Duduk Lis. Kalo mau minum ambil sendiri ya anggap aja rumah sendiri"
"Iya mas makasih. Suratnya ada mas?"
"Oh ga ada. Mungkin aku salah ingat hari. Lis sebentar ya aku mau baring sebentar. Tiba - tiba kepalaku pusing"

Tentu saja bohong. Orang ga kenapa napa kok tiba tiba sakit hehehe

"Mas kenapa? Aku bikinin teh manis anget ya kalo gitu"

Lilis begitu cekatan. Sebentar saja cairan teh manis sudah larut kedalam kerongkonganku.

"Makasih ya lis aku sudah agak enakan nih. Tapi kamu jadi terlambat pulang ya? Maaf lho lis"
"Mas, gpp yang penting mas sehat dulu aja. Mau cowo lils marah juga ga perduli lagi. Mau putus juga gpp. Pacaran kok maunya mesum mulu. Mas, lilis kok belum tau nama mas ya. Siapa nama mas?" Lilis berbicara daritadi sambil memijit kakiku.
"Namaku Billie. Iya ya maaf aku lupa kasitau namaku ya. Lis jangan lebih baik aku anter kamu pulang abis ini ya. Aku ga mau jadi perusak hubungan kamu. Dengan ngajak kamu jalan aja aku udah mencoba merusak hubungan kamu sama pacar kamu namanya"
"Gpp mas. Lilis tuh sebenernya udah lama pengen putus. Lilis ga suka cowok mesum. Mana pengangguran lagi. Mas, Lilis buka bajunya ya. Kayaknya mas masuk angin. Lilis bawa minyak gosok biar Lilis gosok dan pijat ya"
"Iya lis. kamu belajar mijat dimana? Enak pijatan kamu"

Aku ga lagi gombal. Memang pijatannya enak. Ga kalah sama terapis terapis langganan ku. Bedanya terapis langgananku mijitnya pake memek kebanyakan hehehe

"Di kampung mas lilis belajar dulu diajarin. Kebetulan ibu lilis tuh buka panti pijat sehat. Jadinya lilis belajar juga. Mas ngadep depan ya"

Aku membalikan badanku. Saat ini aku sudah lumayan ngaceng berat. Aku pasrah saja kelihatan gundukan kontolku hehehe"

"Mas celananya dibuka aja ya. Lilis bantuin"

Tau tau celanaku sudah dibuka. Makin keliatan lah tonjolan dibalik kolorku namun sepertinya Lilis biasa saja

"Lis, aku malu nih sama kamu. Maaf punyaku jadi bangun begini"
"Gpp mas itu normal kok. Kalo ga bangun malah lilis yang bingung"

10 menit berlalu. Lilis mulai memijit pahaku. Sumpah enak banget pijitannya. Tanpa tersadar aku ketiduran walau tidak lama karena Lilis tau tau sudah mengurut kontolku.

"Mas, Lilis urut ya biar ga tegang lagi"
"Ahhh Lis enakkhhhhh"
Namun sayangnya lilis sepertinya tidak berminat untuk berbuat lebih jauh.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd