betah sekali aku membaca isi chatting mereka, membuatku bernafsu dan konak dan aku butuh memek sepertinya hahaha.
Malam itu aku menghabiskan waktu dengan melihat isi pesan nereka yang sangat banyak dan intens hingga ada pesan
aku tidak sadar bahwa istriku pernah menginap dirumahnya. kapan ya ini?
Berbulan bulan berlalu hingga tak terasa perut istriku sudah semakin besar dan waktunya melahirkan, berbagai gejala sudah ia rasakan
" sakit banget aa sshhh "
" duh kita ke RS langsung yu " kuusap kepalanya dan baru saja aku membuka pintu sudah ada mang kosim
" gan punten istri saya mau melahirkan "
" waduhh "
" mau pinjem mobil gan punten "
" yaudah sekalian bareng " ajakku
" ohh syukurlah "
" mana yuni? " tanyaku
" dirumah nungguin "
aku segera membopong tubuh istriku dan menuju garasi mobil yang letaknya dibawah
" ayo neng "
" sakit sshh " yuni tak lama muncul dengan perut yang kesakitan,
kami segera meluncur ke RS bersalin terdekat, dan meminta pihak RS untuk membawanya masuk ke ruangan
" gimana gan "
" bareng kayaknya mang "
" pak di dampingi aja istrinya " kata salah satu perawat, aku segera masuk dan begitupun mang kosim. Menggenggam erat jemari istriku dan memberinya semangat
===========================================================
saya tidak bisa menceritakan bagian ini
karena terlalu extreme menurut pengakuannya
===========================================================
Suara bayi menangis terdengar sangat nyaring dan segera dibersihkan. Aku langsung mendekapnya
" sayang ini "
aku menidurkan si bayi diatas dada istriku, kami seketika berpelukan dan tak terasa air mata menetes
" cowok ya a "
" iya sayang "
ku biarkan mereka istirahat dan aku menuju ruang administrasi
" udah gan? " mang kosim menghampiriku
" udah mang alhamdulillah normal "
" saya juga sama hehe "
" cewek cowok mang? "
" cewek gan "
" wah sejodoh atuh " kataku tersenyum
" hahaha bisa gitu ya gan "
" hahaha iya mang "
Masih belum percaya sekarang hadir anggota keluarga baru, dan aku tidak peduli dengan kejadian" sebelumnya yang mungkin jadi pemicu kehamilan istriku. Bukan berfikiran buruk hanya saja waktunya bertepatan antara perselingkuhannya dengan kehamilan.
Pangeran kecilku selalu membuatku betah berada dirumah dan mengurusnya, memperhatikan setiap tumbuh kembangnya
" istirahat neng jangan kecapean " kataku melihatnya yang sedang menyapu rumah
" iya a gapapa "
kubantu semua pekerjaan rumahnya agar cepat selesai
" neng mandi dulu ya a "
" iya sok aja "
ia memberiku kode agar ikut mandi namun aku sedang ingin bersama jagoan kecilku, aku tidak mau lengah harus tetap siaga.