Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
mantebs bener... puas bacanya... seru dan menggairahkan... update nya juga ga nunggu lama

makasih suhuu...
 
POV RINA

Menghabiskan waktu bersama pak indra sungguh sangat menyenangkan, ia paling tahu apa yang aku butuhkan. Memang semua berawal dari ketidak sengajaan namun permainannya sungguh membuatku ketagihan
TOK TOK TOK
" iya sebentar " kukira itu pak indra namun ternyata suamiku dan yunita
" mamaaa "
" dibawa kemana " tanyaku ketus
" jalan jalan "
ia masuk tanpa menatapku, melihat wajah lelahnya aku jadi merasa sedikit bersalah. Akibat foto itu tersebar hubungan kami menjadi renggang, segera kusimpan yunita dan memeluknya dari belakang
" aa "
" iya udah gapapa " katanya
" maafin rina "
" iya iya gapapa kok " kami segera ke kamar dan tidak lupa mengajak yunita
" bobo aja a "
" iya " aku memeluk yunita dan mengusapnya
" iya rina ngaku emang waktu itu pak indra kesini "
" enggak sebenernya apa tujuan kamu "
aku terdiam sejenak dan memberanikan diri mengatakan yang sebenarnya
" hmmmmmm "
" bilang aja, aa gak marah " katanya
" karena kepuasan aja sih "
" bedanya apa sih? " ia mengeluarkan kontolnya dan mengocok dihadapanku, untung saja yunita sudah tertidur
" dari variasi gerakannya, gayanya hmm maaf ya a jangan marah "
" iya enggak kok "
" emang siapa yang ngirim fotonya? " aku mulai memancing
" neng, dia mau kesini tapi malah liat kamu lagi gitu "

BINGO!!
benar dugaanku ternyata, karena siapa lagi kalau bukan dia ckckckckck wanita itu minta diberi pelajaran
" hmmmm "
" emang pak indra bikin puas kamu? "
aku mengerti karena ia sibuk bekerja, membuatku jarang tersentuh dan berbeda dengan pak indra yang tidak memiliki kegiatan hanya menunggu transferan dari anaknya saja
" sebenernya aa juga bisa sih "
" maksudnya? " tanyanya
" iya jadi kuat gitu, bikin puas "
" ohhh iya yaudah nanti aa tau caranya " ia tersenyum
" apa emang a? "
" ada deh hehehe "
" ih dasar ya hmmm "
kami terdiam sejenak karena aku juga merasa bersalah namun ia tidak merasa keberatan dengan ceritaku
" tapi aa jangan ketemu neng lagi " sambungku
" kenapa emang "
" nanti selingkuh hmmm "
" kamu juga selingkuh " katanya.
Ahhh aku bingung sekali, aku tidak mau kehilangannya namun juga tidak mau kehilangan kepuasan yang selalu diberikan pak indra.

Sore seperti biasa aku mengajak yunita bermain ke taman karena sudah beberapa hari ia dibawa oleh suamiku, ia benar benar tidak memberikan penjelasan kemana perginya. Andai saja yunita sudah mengerti mungkin ia akan bercerita padaku
" neng " pak indra memanggilku
" ehh bapak, dede salam dulu sama om "
" suaminya kemana neng? "
" ada dirumah " kataku
" kirain gak ada lagi hehehe "
" kenapa emang kalo gak ada hihihi "
" pesta lagi semaleman hahaha "
" ih bapak dasar "
untung saja aku tinggal dilingkungan perumahan, tetangga tidak terlalu ikut campur jika ada masalah atau apapun. Individualisnya memang sangat tinggi, dan memang negatifnya jarang tegur sapa walau rumah bersebelahan.
" mau kerumah bapak? "
" lain kali deh pak, udah sore tuh "
" kirain hehe "
" oh iya pak, nanti anter rina mau nggak "
aku tahu ia memiliki kendaraan dan memiliki jiwa petualang hahha
" kemana neng? "
" nyari alamat "
" kemana emang? "
" tau sih daerahnya tapi rumahnya gatau " kataku
" kapan aja bapak siap kok neng hehehe "
" bener ya pak " kuremas kontolnya
" iyaa, yaudah bapak duluan ya neng rina "
" iya pak " kami tersenyum dan setelah selesai bermain kami kembali kerumah.
Baru saja membukakan pintu suamiku sudah berdandan rapi
" mau kemana a? "
" ada urusan sebentar "
" kan udah sore, udah gelap "
" ini mau ada yang bayar sayuran katanya "
" hmmm iya "
" yaudah aa jalan "
Aku menjulurkan tangan namun ia malah berbalik dan keluar dari rumah, mataku seketika berkaca kaca melihat sifatnya yang akhir akhir ini berubah. Aku sudah menyesali perbuatanku namun ia masih saja seperti itu, semua karena kelakuan neng!
ya, itu dia! aku harus memberinya pelajaran

TOK TOK TOK
kuketuk pintu rumah pak indra
" iya sebentar "
CEKREK
" pak "
" loh kenapa lagi? " tanyanya
" saya mau dianter sekarang pak, ke daerah ini " aku menunjukkan HP dengan alamat tersebut
" sekarang banget? "
" iyaa "
" hmmm iya yaudah bapak siap siap dulu " ia mengganti pakaiannya dan aku menunggu didepan bersama yunita, kasihan ia harus aku bawa seperti ini. Setelah semua selesai kami pun berangkat, aku tetap fokus pada GPS yang berjalan menuju titik lokasinya
" maaf ya pak dadakan "
" iya gapapa ko neng hehe " ia mengelus pahaku dan tanganku juga tidak mau kalah mengelus selangkangannya
" ini juga cuma alamat tempatnya, kalo rumahnya gatau "
" iya tanya tanya aja nanti sshhh "
kontolnya semakin keras karena usapanku
" ngaceng hehehe "
" itu si dede udah bobo "
Kami mengehentikan mobil dan memindahkan yunita ke belakang agar aku bisa bebas meremas kontolnya
" lumayan jauh gapapa ya pak " kataku
" ya bagus lah hehe jadi makin lama dimobilnya "
" jadi pengen nyepong kontolnya hehe " aku menggigit bibir bawahku
" buka aja neng hehe "
Kubuka perlahan celananya dan segera kukulum kontolnya yang tegak berurat
" hmmmm mmm "
" ahhhhh sshhhh " ia menepikan mobil dan mematikan mesinnya
" enak ya pak hehe "
" sshh ahhh " ia menarik wajahku dan langsung berciuman, tanganku tetap mengocok kontolnya
" hayu pak ih berangkat lagi "
" tanggung neng sshhh mau muncrat " katanya
" sampe pipis aja ya "
" iya sshhh " kuhisap kontolnya dengan kuat agar cepat keluar
" hmmm hkk hkk "
" ahhhhhh "
CROT CROT CROT CROTT
hangat memenuhi rongga mulutku, kental dan gurih terasa
" hmmm hmmm "
" buang aja keluar neng sshhh "
kubuka kaca jendela mobil dan memuntahkan maninya, lumayan banyak juga
" banyak juga pak maninya "
" telen aja padahal hihihi " ia membenahi celananya
" hmmmm padahal cuma sebentar barusan "
" mau lama atau sebentar sama aja enak hehe "
Kami kembali melanjutkan perjalanan, sesekali kulihat yunita yang masih tertidur lelap karena ini sudah tengah malam. Aku tidak mau menundanya karena bisa saja suamiku sudah pulang, entah kenapa firasatku sangat kuat bahwa ia sedang dirumah neng sekarang

Sesampainya dititik lokasi aku masih terus memutar mutar kendaraan berharap masih ada orang yang bangun, tak butuh waktu lama sebuah pos ronda diujung jalan terlihat masih ramai oleh orang orang dan pedagang
" nah tanya kesitu aja neng "
" iya pak "
Aku segera turun dan menghampiri 2 orang tersebut yang sepertinya sedang memakan bakso karena aromanya sangat wangi
" pak punten mau tanya "
" iya neng kenapa "
" kalo disini ada yang namanya neng gak ya "
" neng apa namanya? "
" duh apa ya lupa, suaminya punya pesantren kalo gak salah "
mereka saling bertatapan mendengar pernyataanku
" ini nih dibelakang " mereka menunjuk pada tembok di belakang pos ronda
" wahh makasih ya pak "
" iya neng sama sama " aku kembali masuk ke mobil dan memberitahu pak indra lokasinya
" pas banget berarti nanya kesitu "
Kubuka kaca mobil sambil berbalik arah menuju ke rumah itu dan berpamitan pada kedua orang itu
" makasih ya pak "
" iya neng mangga "
" langsung aja ke kanan pak " kataku
" iya siap neng "
Dari jauh gerbangnya masih tertutup dan tak ada yang mencurigakan, aku mencoba turun dan mengamati sekitar agar tidak dicurigai warga. Saat aku mengintip celah gerbang pagar sebuah mobil yang sangat tak asing terparkir
Benarkah ini??
 
" neng " seseorang menepuk pundakku
" ehhh iya "
seorang pria dengan janggut dan celana cingkrang
" mau ketemu siapa? "
" suami saya hehehe "
" kenapa liat liatnya kerumah saya "
HAH??? RUMAH SAYA?? apa ini suami neng?
" ini rumahnya neng kan ya? " tanyaku meyakinkan
" iya, saya suamimya "
Benar dugaanku tidak salah
" ohh hehe saya mau ketemu "
" udah tidur kayaknya, soalnya saya telepon dari tadi gak aktif "
" hmmmm " ia membuka gerbang pintu dan menyuruhku masuk
" masuk aja neng, atau ada pesan mungkin "
" iya pak "
Ia membuka pintu dan masuk kedalam
" ada keperluan apa sama istri saya? loh itu mobil pak yudi?? "
" hah? bapak kenal suami saya? "
" hahh? kamu istrinya?? ohh iya rina ya yaampun pangling "
" yaampun pak riko maaf lupa hehe "
Kami memang tidak pernah mengobrol banyak bahkan bertatap muka pun jarang, wajar jika kita tak saling kenal
" kan pernah kerumah waktu itu "
" iya ya lupa rina hehe "
Aku memberi kode pada pak indra untuk menungguku.
Terakhir kali saat ia datang kerumahku untuk bisnis sayuran itu, aku benar benar lupa wajahnya karena hanya selewat saja
" malem malem lagi ngapain "
" nyari suami saya " kataku, saat aku masuk ke gerbang
" loh iya, ini kok ada mobil pak yudi disini "
" iya makanya rina kesini "
Aku hanya diam karena ia pun terkejut melihat hal itu
TOK TOK TOK
" yang "
tak ada jawaban akhirnya ia mencoba menelepon
" lagi dibelakang kali pak " kataku.
Karena mulai kesal pak riko mencoba membuka pintu menggunakan alat seperti kawat
" saya takut ada apa apa aja "
" hebat bisa buka kunci pake kawat hehe " kataku kagum
" hehehehe pengalaman dulu jaman sekolah haha "
CEKREK
kami segera masuk karena lampu sangat gelap, setelah dinyalakan memang terlihat biasa saja
" anaknya kemana pak " tanyaku
" gatau, motornya juga gak ada "
Mengendap dan memperlambat langkah kami memeriksa setiap kamar, aku sangat yakin mereka sedang melakukan sesuatu.
Semua kamar sudah diperiksa namun tak kutemui mereka
" gak ada siapa siapa pak "
" hmmm mungkin kita terlalu suudzon " katanya
" hmmm iya kali ya "
" duduk dulu aja rin " katanya sambil berlalu ke belakang.
Mereka dimana ya? aku yakin sekali mereka sedang bermain sekarang karena tidak mungkin mobilnya terparkir disini, sangat tidak masuk akal jika hanya ikut parkir saja. Masalahnya mereka berdua yang tidak ada, bukan salah satu dari mereka


" duh pak ngerepotin " kataku, ia membawa segelas teh panas
" gapapa kok kan jarang kesini "
" emang belum pernah juga sih hehe "
" pak yudi bilang sih bakalan sering kirim sayuran ke pesantren, ya mungkin dia pakai mobil sayuran. Jadi mobil ini diparkir disini "
katanya mencoba menjelaskan
" hmmm, tapi sebenernya kita lagi berantem "
" gitu ya "
Aku menjelaskan semua yang terjadi dan penyebab konflik kami
" udah lama dia gak pulang "
" hmmm ya namanya rumah tangga ya gitu " sepertinya ia tidak betah dengan kehadiranku, dari tadi mondar mandir seperti ingin mengusirku namun canggung
" yaudah pak saya pamit ya "
" iya neng hehe " benar saja ia sangat mempersilahkanku pergi, segera aku keluar dan kembali ke mobil
" udah? " tanya pak indra
" iya udah pak, yu pulang aja " kataku, kulihat kebelakang yunita masih nyenyak
" hhoooammmm iya ayo "
" ngantuk jangan dulu nyetir pak " aku mencoba menahannya
" laper tapi neng "
seketika saja otak kulinerku bekerja
" pengen bakso yang tadi di pos ronda hehehe "
" iya ayoo "
Kami segera kembali ke pos ronda tadi, sekarang semakin ramai saja dan ada beberapa ibu ibu. Kami segera turun dan memesan bakso
" pak hehe " sapaku pada pria yang menunjukkan rumah neng, ia terlihat menyimpan mangkuk bakso
" udah kerumah nengnya? "
" udah tapi gak ada "
mereka sedikit berbincang, dan saling memeluk pasangannya satu sama lain sungguh romantis padahal sudah terlihat usia kepala 3 bahkan 4


" puas bu? "
" pengen lagi pak hmmm "
" pengen muncrat disitu lagi hihi "
" dimana disini? "
wanita itu terlihat memindahkan tangan pria itu ke payudaranya
" bukan hehe "
" disini? "
kembali tangannya dituntun ke bibirnya
" disitu tuh hehe "
" pasti disini ya hihihi "
ia menuntun tangan pria itu ke selangkangannya
Aku dan pak indra saling bertatapan sambil memakan bakso, menelan ludah karena perbuatan mereka. Membahas hal seperti itu didepan umum, sungguh gila sekali
" besok pengen dimuncratin dimulut ah pak "
" pengen banget ya bu "
" enak aja kayaknya gitu hehehe "
" nginep kerumah bu desi yu "
" main berempat asik ya kayaknya "
" tapi tuker tukeran nanti ngewenya hihihi "

Aku semakin tak karuan makan bakso sambil mendengar obrolan mesum mereka, memang tidak ada salahnya jika suami memuji istrinya tapi lihat kondisi dahulu dan tidak ditempat umum
" kang bu desi nagih nih hehe "
" kenapa bu desi hehe "
" besok ibu lagi subur hehehe "
" ih mau dong bu hehehe "

Jujur aku sudah merasa tidak nyaman makan sambil mendengarkan mereka, ditambah obrolannya tak senonoh
" malem aja ya pak hehe "
" sore mau sama mamang dulu ya hehehe "
" ko tau sih mang hihihi "
" biarin gausah, mau sama bu rika aja seharian hihihi "
" hmmm sombong ya nolak, mentang mentang udah muncratin memek bu rika "
" hehehehe biarin dongg, enak dimuncratin hihihi "
" yaudah besok semaleman mau diewe mang ujang aja hihi "
" kirimin di grup ya fotonya "

Aku menghentikan sejenak makanku karena semakin lama semakin terganggu oleh obrolan itu, obrolan yang tak seharusnya dibahas. Rasa mual dan keringat dingin benar benar terasa, ternyata obrolan seperti itu dapat membuatku mual
" pulang aja ya neng kalo beres " bisik pak indra
" iya pak ini beres "
" bahaya obrolan mereka "
" iya ya pak "
Setelah selesai menyelesaikan transaksi kami segera berdiri, namun ada yang menahan kami


" neng, pak maaf ya berisik hehe " ujar salah satu ibu ibu itu pada kami
" hehehe iya gapapa "
" oh iya tadi nanyain neng bukan? "
" iya bu "
ia dengan lantang berkata
" gak bakalan ketemu orang dia keluar sama mantan suaminya "
JLEBBBB
seketika rasa mualku semakin meningkat
" iya dia emang masih suka maen ke hotel neng "
" masa sih bu "
aku menunduk dan merasa tak percaya, pak indra berusaha mengusap pundakku


" ngapain aja ya mereka di hotel "
" ya ngewe lah ngapain lagi hahaha "
" memek mantan istri gitu loh hihihi "
" iya bener bu, kontol mantan suami emang paling gurih "
" tapi harus cerai dulu baru kerasa enak ya "
" iyaa bener bu desi sumpah deh hehe "



Air mata tak henti menetes mendengar obrolan mereka, pak indra hanya mampu mengusapku. Segera aku pergi dan masuk ke mobil, disusul pak indra
" neng pulang aja ya "
" hmmmm " aku tak berhenti menangis, sungguh hancur aku mendengar obrolan mereka tentang suamiku. Aku benar benar tidak menyangka ia seperti itu, walau aku juga bersalah dan melakukan hal serupa dengannya namun aku tidak mengumbarnya bahkan hingga warga tau tentang hal itu.
 
Bole jg caranya si Yudi, rina main gila pak indra dibales dgn main gila ama mantan istrinya

tinggal kuat2an, mana yg lebih gila:lol:
 
ngerasa bersalah tapi ga mau ninggalin dan memperbaiki hubungan nya. aneh lo rin. bukan ngasih solusi malah have sex mulu. ga punya pikiran n perasaan. udeh anak boleh selingkuhan, suami sibuk nyari duit buat anak bini nya di rumah. tapi rumah nya di bikin tempat maksiat. padahal tau rasa sakit nya di selingkuhin tapi ttp aja lo isep tuh lotnok tua bangka indra. pikirian, perasaan dan logika nya ga pernah di pake ya si rina.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd