" neng " seseorang menepuk pundakku
" ehhh iya "
seorang pria dengan janggut dan celana cingkrang
" mau ketemu siapa? "
" suami saya hehehe "
" kenapa liat liatnya kerumah saya "
HAH??? RUMAH SAYA?? apa ini suami neng?
" ini rumahnya neng kan ya? " tanyaku meyakinkan
" iya, saya suamimya "
Benar dugaanku tidak salah
" ohh hehe saya mau ketemu "
" udah tidur kayaknya, soalnya saya telepon dari tadi gak aktif "
" hmmmm " ia membuka gerbang pintu dan menyuruhku masuk
" masuk aja neng, atau ada pesan mungkin "
" iya pak "
Ia membuka pintu dan masuk kedalam
" ada keperluan apa sama istri saya? loh itu mobil pak yudi?? "
" hah? bapak kenal suami saya? "
" hahh? kamu istrinya?? ohh iya rina ya yaampun pangling "
" yaampun pak riko maaf lupa hehe "
Kami memang tidak pernah mengobrol banyak bahkan bertatap muka pun jarang, wajar jika kita tak saling kenal
" kan pernah kerumah waktu itu "
" iya ya lupa rina hehe "
Aku memberi kode pada pak indra untuk menungguku.
Terakhir kali saat ia datang kerumahku untuk bisnis sayuran itu, aku benar benar lupa wajahnya karena hanya selewat saja
" malem malem lagi ngapain "
" nyari suami saya " kataku, saat aku masuk ke gerbang
" loh iya, ini kok ada mobil pak yudi disini "
" iya makanya rina kesini "
Aku hanya diam karena ia pun terkejut melihat hal itu
TOK TOK TOK
" yang "
tak ada jawaban akhirnya ia mencoba menelepon
" lagi dibelakang kali pak " kataku.
Karena mulai kesal pak riko mencoba membuka pintu menggunakan alat seperti kawat
" saya takut ada apa apa aja "
" hebat bisa buka kunci pake kawat hehe " kataku kagum
" hehehehe pengalaman dulu jaman sekolah haha "
CEKREK
kami segera masuk karena lampu sangat gelap, setelah dinyalakan memang terlihat biasa saja
" anaknya kemana pak " tanyaku
" gatau, motornya juga gak ada "
Mengendap dan memperlambat langkah kami memeriksa setiap kamar, aku sangat yakin mereka sedang melakukan sesuatu.
Semua kamar sudah diperiksa namun tak kutemui mereka
" gak ada siapa siapa pak "
" hmmm mungkin kita terlalu suudzon " katanya
" hmmm iya kali ya "
" duduk dulu aja rin " katanya sambil berlalu ke belakang.
Mereka dimana ya? aku yakin sekali mereka sedang bermain sekarang karena tidak mungkin mobilnya terparkir disini, sangat tidak masuk akal jika hanya ikut parkir saja. Masalahnya mereka berdua yang tidak ada, bukan salah satu dari mereka
" duh pak ngerepotin " kataku, ia membawa segelas teh panas
" gapapa kok kan jarang kesini "
" emang belum pernah juga sih hehe "
" pak yudi bilang sih bakalan sering kirim sayuran ke pesantren, ya mungkin dia pakai mobil sayuran. Jadi mobil ini diparkir disini "
katanya mencoba menjelaskan
" hmmm, tapi sebenernya kita lagi berantem "
" gitu ya "
Aku menjelaskan semua yang terjadi dan penyebab konflik kami
" udah lama dia gak pulang "
" hmmm ya namanya rumah tangga ya gitu " sepertinya ia tidak betah dengan kehadiranku, dari tadi mondar mandir seperti ingin mengusirku namun canggung
" yaudah pak saya pamit ya "
" iya neng hehe " benar saja ia sangat mempersilahkanku pergi, segera aku keluar dan kembali ke mobil
" udah? " tanya pak indra
" iya udah pak, yu pulang aja " kataku, kulihat kebelakang yunita masih nyenyak
" hhoooammmm iya ayo "
" ngantuk jangan dulu nyetir pak " aku mencoba menahannya
" laper tapi neng "
seketika saja otak kulinerku bekerja
" pengen bakso yang tadi di pos ronda hehehe "
" iya ayoo "
Kami segera kembali ke pos ronda tadi, sekarang semakin ramai saja dan ada beberapa ibu ibu. Kami segera turun dan memesan bakso
" pak hehe " sapaku pada pria yang menunjukkan rumah neng, ia terlihat menyimpan mangkuk bakso
" udah kerumah nengnya? "
" udah tapi gak ada "
mereka sedikit berbincang, dan saling memeluk pasangannya satu sama lain sungguh romantis padahal sudah terlihat usia kepala 3 bahkan 4
" puas bu? "
" pengen lagi pak hmmm "
" pengen muncrat disitu lagi hihi "
" dimana disini? " wanita itu terlihat memindahkan tangan pria itu ke payudaranya
" bukan hehe "
" disini? " kembali tangannya dituntun ke bibirnya
" disitu tuh hehe "
" pasti disini ya hihihi " ia menuntun tangan pria itu ke selangkangannya
Aku dan pak indra saling bertatapan sambil memakan bakso, menelan ludah karena perbuatan mereka. Membahas hal seperti itu didepan umum, sungguh gila sekali
" besok pengen dimuncratin dimulut ah pak "
" pengen banget ya bu "
" enak aja kayaknya gitu hehehe "
" nginep kerumah bu desi yu "
" main berempat asik ya kayaknya "
" tapi tuker tukeran nanti ngewenya hihihi "
Aku semakin tak karuan makan bakso sambil mendengar obrolan mesum mereka, memang tidak ada salahnya jika suami memuji istrinya tapi lihat kondisi dahulu dan tidak ditempat umum
" kang bu desi nagih nih hehe "
" kenapa bu desi hehe "
" besok ibu lagi subur hehehe "
" ih mau dong bu hehehe "
Jujur aku sudah merasa tidak nyaman makan sambil mendengarkan mereka, ditambah obrolannya tak senonoh
" malem aja ya pak hehe "
" sore mau sama mamang dulu ya hehehe "
" ko tau sih mang hihihi "
" biarin gausah, mau sama bu rika aja seharian hihihi "
" hmmm sombong ya nolak, mentang mentang udah muncratin memek bu rika "
" hehehehe biarin dongg, enak dimuncratin hihihi "
" yaudah besok semaleman mau diewe mang ujang aja hihi "
" kirimin di grup ya fotonya "
Aku menghentikan sejenak makanku karena semakin lama semakin terganggu oleh obrolan itu, obrolan yang tak seharusnya dibahas. Rasa mual dan keringat dingin benar benar terasa, ternyata obrolan seperti itu dapat membuatku mual
" pulang aja ya neng kalo beres " bisik pak indra
" iya pak ini beres "
" bahaya obrolan mereka "
" iya ya pak "
Setelah selesai menyelesaikan transaksi kami segera berdiri, namun ada yang menahan kami
" neng, pak maaf ya berisik hehe " ujar salah satu ibu ibu itu pada kami
" hehehe iya gapapa "
" oh iya tadi nanyain neng bukan? "
" iya bu "
ia dengan lantang berkata
" gak bakalan ketemu orang dia keluar sama mantan suaminya "
JLEBBBB
seketika rasa mualku semakin meningkat
" iya dia emang masih suka maen ke hotel neng "
" masa sih bu "
aku menunduk dan merasa tak percaya, pak indra berusaha mengusap pundakku
" ngapain aja ya mereka di hotel "
" ya ngewe lah ngapain lagi hahaha "
" memek mantan istri gitu loh hihihi "
" iya bener bu, kontol mantan suami emang paling gurih "
" tapi harus cerai dulu baru kerasa enak ya "
" iyaa bener bu desi sumpah deh hehe "
Air mata tak henti menetes mendengar obrolan mereka, pak indra hanya mampu mengusapku. Segera aku pergi dan masuk ke mobil, disusul pak indra
" neng pulang aja ya "
" hmmmm " aku tak berhenti menangis, sungguh hancur aku mendengar obrolan mereka tentang suamiku. Aku benar benar tidak menyangka ia seperti itu, walau aku juga bersalah dan melakukan hal serupa dengannya namun aku tidak mengumbarnya bahkan hingga warga tau tentang hal itu.