Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan Seorang Akhwat

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
semangat hu, ceritanya mengalir rapi, terus lanjutkan, jangan sampe anti klimaks dah :mantap:
 
Semoga terhibur Om....

Di tengah perjalanan menuju kosku, aku berhenti sejenak di mini market untuk membeli sebotol minuman, untuk menghilangkan rasa lengket di tenggorokan ku. Jujur saja baru kali aku memakan permen yang begitu lengket, dan parahnya lagi permen itu membuat tenggorokan ku terasa gatal.

Tapi harus kuakui rasanya memang enak sekali, bahkan kalau ada lagi aku masih mau.

Segera kuparkirkan sepeda motorku, saat aku ingin membuka pintu mini market tiba-tiba pintunya terbuka sendiri, kupikir tadi itu hantu tapi ternyata ada seorang pria berpakaian rapi yang sedang tersenyum ramah kepadaku.

Jujur aku paling takut dengan hantu, walaupun aku tidak percaya kalau hantu itu ada.

Buru-buru aku menundukan wajahku. "Astagfirullah..." Apa dia tidak tau kalau haram hukumnya bagi seorang pria tersenyum kearah wanita yang bukan mahramnya.

Aku mengabaikan senyuman itu dan tatapan matanya yang tampak berbinar. Kalau ia berfikir aku senang melihat senyumannya itu, jelas dia salah, aku bukan wanita murahan yang akan merasa senang kalau ada orang lain yang bukan muhrimku tersenyum kepadaku.

Apa lagi tatapannya itu sangat mencurigakan sekali, seakan ia sedang menatap buah dadaku.

"Astagfirullah..."

Buru-buru aku membenarkan posisi jilbabku, memastikan kalau aset berharga ku tersembunyi dengan benar. Lalu aku berjalan cepat meninggalkannya.

Aku menuju kearah sokes, dan mengambil sebotol air mineral, dan beberapa cemilan untuk di kossanku nanti. Setibanya di rak paling ujung, aku mengambil sebungkus pembalut karena milikku sudah habis.

Setelah yakin apa yang ku butuhkan sudah ada, aku segera menuju ke kasir.

Deg...

"Mas Aldo..." Aku bergumam kecil.

Oh Tuhan...
Kenapa lagi-lagi aku harus bertemu dengannya, tidak bisakah ia menghilang sehari saja, ini untuk ketiga kalinya dalam sehari aku bertemu dengannya, entah kenapa aku merasa Aldo seperti obat, yang harus di makan tiga kali sehari.

Sekarang apa yang harus kulakukan? Ingin rasanya aku menghilang tapi aku bukan jinny yang bisa menghilang begitu saja.

Tenang.... tenang... tenang...
Kamu harus tenang Ziza, lihat saat ini ia sedang sibuk di mesin ATM. Berjalanlah dengan perlahan menuju kasir dan jangan menoleh kearahnya. Ingat... jangan lupa berdoa Ziza.

Bismillah....

Aku melangkah perlahan sembari menundukkan wajahku, bahkan aku sampe memejamkan mataku karena kupikir dengan begitu ia tidak akan melihat ke arahku.

Tapi yang terjadi....

Bruaaaaak....

"Kalau jalan, matanya di buka dong tuan putri..." Deg... Deg... Deg...

Suara itu terdengar begitu lembut di telingaku, membuat jantungku rasanya mau copot.

Dengan kekuatan penuh dan sisa chakra yang ada di dalam diriku, aku membuka mataku dengan perlahan, dan benar saja, sosok itu bagaikan hantu bertopeng malaikat yang tiba-tiba saja sudah berada di depanku saat ini.

"Mas Aldo..." Kataku pura-pura kaget.

Dia memicingkan matanya. "Kenapa? Kangen ya..." Godanya, aku kerucutkan bibirku sanking kesalnya.

"Enggak... gak akan..." Jawabku cepat.

Ingat Zizah....
Kamu harus tegas dengan mahluk yang namanya pria, terutama Aldo.

"Kamu ngapain ngalangin jalan, minggir aku mau lewat?" Kataku ketus, tapi masih dengan menundukan wajahku karena aku tidak berani melihat wajahnya.

"Kamu mau kemana emangnya?" Dari nadanya ia seakan menahan tawa.

Apa ada yang aneh dengan diriku? Kenapa nada suaranya seperti itu? Tidak... tidak... Ziza dia itu sedang menggodamu, kamu tidak boleh tergoda olehnya, ingat laki-laki seperti Aldo memang sudah biasa menggoda wanita, dan kamu tidak boleh tergoda.

Sungguh kasihan kamu Mas Aldo, kali ini caramu menggoda wanita tidak akan mempan kepadaku, karena aku berbeda dengan mereka.

Yups....
Aldo salah orang, dan aku tidak akan tergoda oleh perubahan suara yang... agak... agak...

"Ke kasir." Jawabku tegas, walaupun agak gemetar.

"Yakin...? Kamu bercanda kan?" Oh Tuhan... kenapa dia senang sekali menggodaku. Apa susahnya pergi dari hadapanku sekarang juga.

Aku mengangkat wajahku, hendak mendampratnya, tapi wajah yang di hiasi senyuman malaikat itu seakan meluluhkan hatiku, bahkan sampai membuat nafasku terasa sesak.

"Ini ATM A.Z.I.Z.A. H.I.D.A.Y.A." Katanya mengeja namaku.

"ASTAFIRULLAH..."

"Sssttttt.... jangan teriak, ini mini market." Bisik Mas Aldo.

Aku celingak-celinguk melihat ke kiri dan ke kanan kayak orang bego, dan benar saja, kini kami berdua menjadi pusat perhatian pengunjung mini market.

Dia menggelengkan kepalaku, seakan kasihan kepadaku membuatku makin merasa malu.

Oh Tuhan...
Malunya aku, entah mau kuletakan di mana mukaku saat ini, aku semakin ingin bisa menghilang, agar terhindar dari rasa malu yang lebih dari ini.

Dan bagaimana ceritanya aku yang ingin ke kasir, bisa nyasar ke ATM, dan bodohnya aku malah menabrak orang yang ingin aku hindari. Duh... duh... duh... kamu kenapa si cantik... kok bisa salah jalan.

Putar... putar... putar....

Buru-buru aku balik badan meninggalkannya, menuju kasir tempat pembayaran.

Untuk memastikan aku tidak salah jalan, aku mengangkat wajahku dan membuka lebar mataku kearah kasir yang kini ada di depanku. Aku tidak boleh sampai kesasar lagi seperti barusan.

"Ziza... Ziza... kamu tuh makin gemesin aja."

"Uuuh... Aldo nyebelin Tuhan...." Aduhku di dalam hati.

Sesampainya di kasir aku meletakan semua barang yang ingin kubayar keatas meja kasir. Sembari mengetuk-ngetukan jariku diatas meja kasir, aku memandangi mbaknya agar cepat menghitung hasil belanjaanku.

Sayup-sayup aku mendengar langkah kaki yang terasa semakin mendekat.

Entah kenapa aku merasa orang itu adalah dia, pria yang paling menyebalkan yang pernah aku temui, dan orang yang paling ingin kuhindari.

"Totalnya 78 ribu Mbak." Ujar sang kasir.

Buru-buru aku membuka tas ranselku dan hendak mengambil dompetku agar aku bisa cepat membayar belanjaan ku dan kabur sejauh mungkin dari pria yang selalu menghantui ku, bila perlu aku akan pergi sampe ke bulan agar ia tidak mengikutiku lagi.

Tapi apa benar ia mengikuti ku? Ah... bisa saja ia melakukannya, karena dia mahluk yang bernama laki-laki yang suka menggoda wanita.

Aku membuka semua resleting yang ada di tasku hanya untuk mencari satu benda, tapi anehnya benda yang berwarna ungu itu tidak kutemukan di sudut manapun.

Oh Tuhan....
Musibah apa lagi ini, aku menundukan wajahku, rasanya kesialanku hari ini terasa begitu komplit. Bahkan aku nyaris menangis.

"Jangan khawatir wahai Tuan Putri, di sini ada pangeran yang siap membantumu." Katanya seraya mengulum senyum kepadaku, sementara aku hanya diam menatapnya dengan tatapan memelas.

Kenapa harus dia lagi ya Tuhan....

Kulihat sosoknya yang berdiri di sampingku sembari mengeluarkan dompetnya. "Ini Mbak uangnya, oh iya... sekalian ini Mbak, roti tawarnya." Dia meletakan sebungkus pembalut wanita berwarna merah di atas meja kasir sembari melirikku dengan senyuman anehnya.

Mukaku merah padam melihat pembalut milikku berada di tangannya, entah bagaimana ceritanya pembalut itu bisa berada di tangannya, bahkan ia yang membayar pembalut tersebut untuk diriku.

Oh Tuhaaaaaaaaaaaan.....

Ia menatapku dengan tatapan penuh cinta, membuat dadaku terasa sesak.

Lalu tiba-tiba ia melepas jaketnya, dan melilitkan jaketnya di pinggangku seraya tersenyum, sementara aku hanya diam saja sanking shoknya, entah kenapa aku seakan terhipnotis dengan perlakuannya kepadaku. Sejenak aku melihat sosoknya seperti Oppa Gong Yoo.

Sadar Ziza.... Sadar... Sadar...

Tapi bukankah biasanya cowok yang melepas jaketnya dan memberikan jakatnya ke wanita di saat sang wanita kehujanan? Kenapa ia malah melakukannya di dalam mini market?

Kebingungan kupun akhirnya terjawab setelah ia membungkukkan badannya dan berbisik kepadaku.. "Belakang kamu bocor Ziza..." Deg... mataku melotot mendengar ucapannya.

Lalu ia tersenyum dan pergi begitu saja meninggalkanku yang mematung bisu.

Aldoooo.....

Kamu jahaaaaaat....

Kamu bukan Oppa Gong Yoo...

Huaaaaaaa....

-------------
 
Sepertinya Aldo bakal gunting pita bareng ziza ..
 
Terakhir diubah:
Luar biasa, aldo digambarkan tak seperti kesan pertama ziza (setidaknya dari kacamata ziza). Dan mulai muncul perang di hati ziza nampaknya

Mohon segera dilanjut suhu
 
Wuih ini cerita mantep
Bikin penasaran..
Update lg suhu...

Gelar tiker aaah
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd