Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Update 74






Sabtu pagi aku di bangunkan oleh rina, rina tampak hanya mengenakan handuk, nampaknya baru slse mandi dia.




S: jm brp ini?
R: jm 8 pa
Aku mengambil HP dan ada beberapa chat dr ana, dia hanya bertanya lg dmn kok g pulang, tidur dmn, dan sebagainya. Aku hanya mengatakan tidur di gedung dg bbrp org WO.
Kemudian setelah membalas chat ana aku menuju kmr mandi, setelah mandi ku dapati rina mengenakan jeans dan bagian atas hanya di balut bh saja, rina sedang merias wajahnya.
Aku mengenakan baju tetap krn tak membawa ganti.
Rina mengajak sarapan di luar krn dia merasa bf di hotel itu meragukan baginya.
Aku mengajak rina ke sebuah depot makanan khas kotaku berbahan utama daging.
Rina makan dg lahap.
Selesai makan rina membungkus cukup banyak, dia mengatakan utk org rumahku.
Kemudian di rumahku, rina membawa bungkusan nasi itu ke dlm rumah, aku tak lsg masuk rumah tp aku justru pergi ke warung kopi dekat rumah.
Pagi itu tak ada acara apa², hanya persiapan resepsi buat malam hr.
Siang menjelang sore rina mengajak ku ke gedung, saat itu memang rina benar² mengecek persiapan wo ke temannya. Tak ada masalah, tinggal cek sound system saja. Tak ada musik dangdut, hanya live musik mini band seperti di cafe.
Dekorasi lagi² bernnuansa silver abu², sama seperti dirumah, hanya saja di gedung lebih glamour dan mewah, jauh lebih mewah dr pd resepsi ku dg ana dulu.
Sebelum meninggalkan gedung rina hanya melihat lihat tiap bagian, rina seperti berpengalaman dlm bidang itu. Sampai teman wo nya berkomentar, "jgn kuatir, udh aku atur semuanya, tak perlu di cek lg"
Rina hanya khawatir ada sesuatu yg jelek atau berbahaya bagi anak kecil.
S: hbs brp ini ma?
Rina menoleh dan tersenyum
R: ada lah, yg pasti lbh bagus ini drpd nikah mu dulu sm istrimu
S: dr sekilas aj udh jelas kalo itu
R: adikku udh bayar brp?
Rina menggeleng
R: udh gaperlu mikir itu, yg penting adikmu seneng
S; pasti km gamau di gantiin biayanya kn sm adikku?
R: ehehehehe
R: biarin pa, hadiah dr aku
R: 200 mgkn ada lah dr awal rangkaian acara kmrn, tp nominal segitu g ada artinya jika di banding hubunganku dg adikmu, rina tersenyum
Gila, g nyangka habis sebanyak itu, rina rela mengeluarkan uangnya utk adikku.
Dan rina tak menghitung dg pasti brp habisnya semua itu, dia hanya menjawab pertanyaanku berdasar perkiraannya saja.
Aku bingung, ingin mengganti, tp rina pasti menolak keras.
Mgkn ini jg di pakai rina utk ajang menghibur dirinya, mgkn momen saat ini bs menghibur perasaannya yg sedih krn meninggalnya ibu hingga rina jg lupa 2 anak dirumahnya jg membutuhkannya.

Setelah dr gedung rina kembali mengajak ke hotelnya utk dia mandi dan prepare acara malam hr.
Rina mengenakan celana kain hitam, kemeja abu² press body dan di tambahnya dg blazer hitam.
Rina merias dirinya, ber makeup, tp tak setipis biasanya, jg tidak terlalu menor. Setelah memasang heelsnya berwarna putih, kami turun dan berangkat menuju rumahku.

Dirumahku sendiri sudah terlihat sibuk sekali. Aku kemudian mandi dan bersiap. Ak mengenakan pakaian yg di siapkan ana, pakaian utk keluarga.
Selepas magrib kami akan brgkt, aku menyetir mobil sang pengantin, mobilku sendiri yg ku gunakan.
Di jok tengah ada adikku Erni dan budi serta 1 org perias pengantin, di sampingku ada rina.
Ana dg siapa?
Ana dg ortuku menaiki mobil rina yg di kemudikan org wo, mobil Erni jg di gunakan para keluarga yg lain.

Setelah menurunkan adikku di karpet merah pintu masuk gedung, aku memarkirkan mobil.
Adikku menikah di usia 22th, aku berharap semoga mereka selalu saling menjaga dg penuh kasih sayang hingga sampai tua esok.
Pasangan serasi dg baju bernuansa silver abu².
Acara di mulai dr kirab pengantin, sambutan dll.
Tamu berdatangan dan mulai ramai.
Kemudian di tengah acara MC mengumumkan hadiah pemberianku, aku di panggil utk naik ke pelaminan, aku sm sekali tak tau soal ini, aku berpikir mgkn ini rencana rina.
Ya, terdapat kunci besar terbuat dr sebuah gabus, sperti acara di TV, aku memberikan kpd Erni dan budi.
Lbh kagetnya lagi rina memberikan hadiah 1 set perhiasan kpd adikku, dan rina di panggil sbg bos di tempat kerja Erni.
Wajah bahagia suka cita terpancar dr Erni budi, ortuku dan ortu budi. Kami berfoto, aku di samping Erni, rina di samping budi. Ana tak menyangka jika saat berfoto itu jg sepasang suami istri dg baju bernuansa mirip.
Aku yakin ini rencana rina, agar dia mempunyai foto denganku di pernikahan adikku. Tp aku mencoba utk tetap tenang. Sebelum turun aku meminta mikrofon MC, aku menyampaikan beberapa pesan, para tamu tak melepaskan pandangannya pd pelaminan.
Yg aku sampaikan mirip dg yg kusampaikan pd budi setelah akad, air mataku tak terbendung dan tak dapat ku tahan. Aku tak mampu melepas adikku pergi di bawa lelaki lain. Mgkn yg mempunyai adik perempuan yg sangat dekat batinnya akan faham bagaimana perasaannya saat itu.
Saat itu Erni menangis dan memelukku.
Setelah beberapa kalimat ku sampaikan, aku bersalaman dg Erni dan budi, mata rina jg tampak mengeluarkan air mata, dg sekejap momen sedih dan haru terjadi saat itu, kulihat ibuku jg menangis. Sebelum turun pelaminan aku memeluk ibuku jg.
Untungnya MC dg cepat merubah suasana menjadi ceria kembali.
Acara itu berlangsung meriah, banyak tamu yg tak aku kenal krn sebagian besar teman dr adikku dan suaminya.
Aku dan rina merasa canggung krn hrs menjaga jarak utk menjaga perasaan ana.
Aku dan rina bermain bersama anak ana, ana sendiri membantu di bagian Terima tamu. Memang keadaan tak bisa di kendalikan, sering kami mondar mandir.
Tamu mulai sepi, kami berfoto tiap² keluarga sperti resepsi pd umumnya.
Aku jg berpose berdua dg rina dan pengantin yg menandakan kami terikat hubungan "kerja"
Sekitar stengah 12 kami semua meninggalkan gedung dan kembali kerumah ortuku, rina jg turut ikut kerumah ortuku.
Kami masi sempat mengobrol dan bercanda dg keluarga kami, rina sama sekali tak kesusahan membaur dg keluargaku, rina jg tak sedikitpun menonjolkan kekayaan dan harta bendanya, rina jg tak mencari kunci mobilnya pasca di tumpangi ortuku. Rina saat itu jg bersantai sekali, dia tak malu nimbrung ngobrol dg para sepupuku lelaki yg sebagian besar perokok, dia telah melepas blazernya, kini tinggal kemeja abu²nya yg terdapat basahan membentuk peta pd punggungnya yg mencetak bentuk bh nya. Agak malam ana jg ikut nimbrung.
Sekitar setengah 1 rina mengatakan hendak balik ke hotel, dia ke dlm rumah dan berpamitan pd ortuku.
Setelah rina keluar rumah, Erni mengejar rina, tampak mereka mengobrol serius, Erni dan rina mengeluarkan air mata, kemudian mereka berpelukan, mata kami semua yg berkumpul kompak melihat ke arah rina dan Erni, rina jg tampak beberapa kali membersihkan pipi Erni dr air matanya.
Setelah itu rina berpamitan kpd semuanya, salaman dan cipika cipiki dg ana.
Aku berjalan dg rina beriringan menuju mobil yg terparkir agak jauh dr rumah
S: mau di anter?
R: harusnya gmn dong, masa nanya
S: yauda ayoo
R: ehehehe jangan, nikmatin dulu momen sama keluargamu, rina menepuk punggungku
S: ini kn balik ke hotel, pulangnya kpn?
R: blm tau, masi capek bgt aku
S: kabari yaa, jgn pulang lama², kasian anak²
R: iya sayang, rina tersenyum
Aku panik dan menoleh sekitar, rina menangkap ketakutanku, dia pun tertawa.
Rina sudah menaiki mobil dan menyalakan mesin.
R: aku seneng bgt bbrp hr ini, bs deket bgt sm keluargamu
R: aku jg berhasil bikin adikmu bahagia
Rina tampak senang sekali dg ekspresi menggenggam kedua tangan dan dg wajah berseri
S: makasi banyak sekali yaa, udh mau handle semua ini.
S: mgkn acara g bakal se meriah ini jika g km bantu
R: udh santai aj kali pa, adikmu cm 1,aku pengen jd yg terbaik buat dia, krn aku tau kakaknya gabisa jd yg terbaik, rina tertawa, aku hanya tersenyum.
R: aku jg g pengen ortumu sampai capek dan sakit lg, krn aku g punya ortu lg, tinggal ortumu.
Kemudian rina jg menyampaikan bahwa mobil Erni tak jd warna hitam, jd warna abu² gelap dan akan datang beberapa hr lg.
Kemudian rina mencium tanganku dan mobil pergi meninggalkanku.

Aku benar² bersyukur semua itu berkat rina, acara bs lancar meriah dan mewah, yg terpenting ortuku hanya duduk manis, tujuan utama rina adalah membuat adikku bahagia dan ortuku tak ikut mengerjakan semuanya sendiri.
Aku kembali ke rumah, dan lsg tidur dg anakku.

Esok siangnya rina memberi kabar bahwa dia sudah check out dr hotel dan lsg pulang. Aku sendiri mengatakan aku akan tinggal dirumah ibuku dlu utk beberapa hr, dan rina mengiyakan bahkan menyuruhku menunggu sampai mobil Erni dtg.
Tp sore hr itu ana mengajakku pulg dia beralasan pakaian dan dalemannya sudah habis, erni membujuknya agar memakai baju Erni, utk daleman bs beli di dekat rumah, tp ana menolak dan Ingin tetap pulang krn ibunya sendirian, akhirnya adikku Erni tak mau memaksanya.
Aku mengantar ana pulang tp ku sampaikan sebelumnya aku akan kembali ke rumah ibuku utk menunggu mobil Erni dtg, ana tak keberatan.

Setelah mengantar ana, aku tak ada kegiatan diruma ortu. Aku jg tk ada jadwal lain lg.
Aku berniat mampir sebentar kerumah rina.
Rina kaget aku sudah pulg, dia menciun tanganku
R: kok udh balik pa?
S: hbs ngantar ana, mana anak²?
R: itu di kamar, kakak lg keluar
S: kmn?
Rina hanya mengangkat kedua bahunya.
Sore itu aku dan rina hanya duduk di ruang tengah dan mengobrol.
Yg jd topik adalah acara pernikahan adikku, ortuku dan ana.
R: gmn pa? Smalem g denger desahan² gt dr kmr adikmu? Ehehehe
S: gatau, aku lsg tidur hbs km pulang
R; enaknya tidur
S: hbs brp sih km kmrn
R: tanya mulu ih, udh ah g ush di bahas
S: gila km ya, uang yg km keluarin itu udh bnyk bgt, blm lg mobil yg blm dtg
R: trs knp???
R: uang uangku knp km yg pusing?
R; aku mala ngrasa kurang
S: hah??
R: iyaa, aku lupa sampe g mikir tentang liburan adikmu
S: halah udh biarin, ping bs brgkt sndiri
S: enak bgt nikah ada yg modalin, dpt mobil baru, masi dpt liburan gratis
R: udalah pa, itu adikmu satu²nya, cm itu yg bs aku bantu buat nyenengin dia
S: km kasi libur brp hr dia?
R; bebas, kalo mau masuk ya masuk aja
S: enaaakkknyaa
R: lbh enak km drpd adikmu pa, dr aku lbh bnyk km drpd adikmu
Aku terdiam mendengar penuturan rina. Gila sih, dia g menghitung sm sekali uang dan tenaga yg dia keluarkan, pernikahan dia blg sekitar 200, tp aku yakin pasti lbh. Blm lg mobil, prediksiku mobil itu diatas 150.
Obrolan kami berlanjut, dan aku tak berasa sudah tiduran dg berbantal paha rina.
R: capek bgt aku pa dr kmrn
S: iya lah km mondar mandir gt
R: butuh pijet aku
S: aku cariin ya?
R: bener?
R: cowok pasti?
S: ehehehe
Rina lsg mencubit puting ku, agak lama tak di lepaskan sampai aku meringis kesakitan
R: mbog ya jd suami yg peka, nawarin mijitin kek
S: ehehehe ayoo ke kmr aku pijitin
Aku memasang wajah genit
R: aduh kalo kyk gt mending nggak dek
S: loh ayo kok
R: nggak nggak, makasi, pasti cm km manfaatin buat ngelus² aj
R: wajahmu itu loh ahahahaha
Rina menangkap niat iseng ku, jika aku yg mijit akan menuju ke sex.
Waktu sudah magrib telah usai
R: tidur sini yaa?
R: ayo makan malam dulu
Setelah selesai makan malam kami bermain bersama reno jr di kmr. Sampai jm 8 tiba rina terlihat sibuk menghubungi seseorang dg wajah kesal
S: siapa sih ma?
R: kakak, keluar dr siang g pulang² sampai jm segini
Rina terus nerocos mengomel soal kakak yg semakin jarang dirumah
Fase baru muncul, saat ini persoalan terberat rina adalah menjaga anak gadisnya, dia harus pintar mendidik dan menasehati anak gadisnya.

Sampai jm 9 lebih saat itu reno jr sudah tertidur, kakak pulang, rina lsg menyemprotnya. Terjadi perdebatan dg nada keras. Aku berinisiatif utk menengahinya, jika di teruskan akan jd pertengkaran dan ke depannya rina akan terus di lawan oleh anak gadisnya. Pertengkaran agak besar terjadi, krn memang blm pernah terjadi di rumah itu sebelumnya.
Itu lah susahnya punya anak perempuan yg beranjak remaja dg watak sama keras dg ibunya.
Perdebatan di tutup dg si kakak menutup pintu kmr dg keras.
Rina masi ngoceh berjalan ke kmr, aku membuntutinya
S: udh, kalo dia kyk gt jgn di keras in, jadinya nanti mala ngelunjak, makin berani ngelawan
R: pa, keluar dr siang loh, jm segini baru balik, mau jd apa
R: bahaya tau nggak buat seusia dia
S: dia lg cr jati diri dia, selama kenakalannya batas normal biarin aj, biar dia jg bs bertanggung jwb dg apa yg dia lakuin
Aku hanya menenangkan rina saat itu.
Setelah rina tenang, aku keluar kmr mengetuk pintu kmr kakak.
Kk: siapa?
S: papa
Terdengar kunci pintu kmr di buka, kakak terlihat hbs menangis.
S: bole papa masuk?
Kakak hanya menganguk, aku masuk dan duduk di kursi meja belajarnya yg berdekatan dg kasurnya, aku menghadap pintu kmr, kakak duduk di kasur berhadapan denganku.
S: dr mana aj td?
Kk: main sm rizal
S: kmn aj?
Kk: hbs ngerjain tugas, nge mall, ketemuan sm rizal kemudian nongkrong
Kk: biasa lah pa kalo lg ngumpul semua
S: seru dong
Kk: ya lumayan lah pa
Kemudian aku sedikit bercerita masa muda ku seusia dia utk mencairkan mood dia, aku jg membuat mood nya baik sebelum aku menasehatinya.
Setelah beberapa kali dia tertawa dg tersenyum
S: gmn kuliahnya?
Kk: blm jln sih pa, masi atur jadwal
Sks atau apa itu namanya, aku lupa.
S: kalo main liat waktu ya, km anak gadis
S: meskipun papa bukan ayah kandung km, tp papa minta jaga diri baik² di luar, jgn sampai bikin rusak kehormatan km sbg wanita
S: krn papa disini lelaki sendiri dan itu jg menjadi tanggung jwb papa
S: mama marah gt krn khawatir sm km naj
S: jika dirumah, manfaatkan utk main atau sekedar sharing sm mama, kalian kn sesama perempuan, masa berantem mulu
Kk: aku tuh suntuk pa, semenjak g ada nenek mama lbh gampang marah blablablabla
S: nah, brati kan km sm mama hrs saling menguatkan dong, bukan malah saling berantem
Setelah membesarkan hati dan menaikkan moodnya aku lsg memberi nasehat, itu caraku utk menasehati anak²ku, berlaku utk reno jr, jg anak ana.
Kemudian aku menyuruhnya tidur.
S: terakhir nih, kamar di rapikan ya, masa anak gadis berantakan semua gt baju kotornya
Dia hanya terkekeh, kemudian aku meninggalkan kamarnya.
Jangan menyangka aku bakal nafsu dg kakak dan akan melakukan hal yg tidak².
Aku tak akan seperti itu, krn aku paling anti dg hal inces. Apa lg skrg aku lebih tertarik dg wanita usia di atasku. Wanita paruh baya yg bertubuh sekel.

Memasuki kamar, rina hanya rebahan dg bermain HP,
R: dr kmr kakak?
S: iyaa
R: anak itu blabla blablabla
Rina terus ngomel, aku jg menasehati rina.
Tugas berat bagiku, menjaga 2 wanita agar jgn sampai tidak akur, terlebih hubungan ibu dan anak. Sama halnya menjaga antara Erni dan rina, jg Erni dg ana.





Continue..........
 
Terakhir diubah:
Update 75





Senin sore aku mengunjungi rumah ibuku dg rina dan reno jr, krn siang hr Erni menelpon mobilnya telah datang. Sebetulnya tak pakai ke rumah ibuku utk melihat mobil tak masalah, krn g ada kerjaan rina mengajak main.
Sampai dirumah ibuku, mobilku tak ada tempat, krn hanya cukup utk 2 mobil, rumah sudah nampak bersih dr peralatan pesta pernikahan seperti tenda dll.
Erni menyambut kami, tujuan pertama Erni lsg ke rina dan reno jr, bukan ke aku.
Budi menyambut kami jg, di blkg budi dan Erni ada ortuku, kami memasuki rumah. Di dlm rumah masi ada sisa² bekas hantaran pernikahan kmrn.
Rina meminta izin pd Erni dan ibuku utk memotong slh satu hantaran berupa jenang atau semacamnya.
Mereka perempuan membahas makanan itu.
Kami semua berkumpul di ruang keluarga, mengobrol dan bercanda
R: eh gmn? Udh bs?
Rina bertanya pd Erni dg alis di naikkan dan tersenyum
E: apanya mbak?
R: ituuuu, sambil menunjuk selangkangan Erni
E: sakiiiittt mbak, dg berbisik, tp rina tertawa keras sekali menertawakan adikku.
Ibuku sontak memukul pelan paha rina dan ikut tertawa, kemudian Erni dan rina saling berbisik.
B; mas gamau liat mobilnya?
S: g ush, mobilku lbh bagus ahahaha
Budi tertawa.
S: apa rencanamu hbs ini?
B: bsk kalo g lusa aku mau daftar ke kantor mas, budi menyebut suatu perusahaan taksi online
B: tp menurut teman² susah, krn udh terlalu banyak driver, jd kalo misal gabisa aku rencana beli akun temanku
S: emg bisa? Boleh?
B: apa aj di coba dulu mas
R: temenin besok suamimu
Rina menunjuk Erni ke arah budi
E: aku g kerja dong
R: emg rencana masuk kpn?
E: besok mbak
R; halah jgn buru² nikmatin dulu pengantin barunya
Bpkku menjaga reno jr yg mondar mandir keluar masuk rumah.

Setelah makan malam dan ngopi di dpn rumah ibuku
R: km g nengok istrimu dlu?
S: iya rencana besok pagi, trs besoknya kerumahmu lg
R: yauda kalo gt
R: aku pingin nginep sini
S: eeehhh si kakak kasian sendirian, ingat kmrn
Kemudian kami membahas mbak mila, tentang pertemuan pertamaku dengan bliau, tentang mengenalkan ke rina hingga kondisi mbak mila skrg menjadi seorang janda. Rina ingin membantu biaya kebutuhan hidup, memang sudah sering membantu, tp tak mesti di berikan tiap bulan, dan kali ini rina ingin membantu dg nominal tetap dan tiap bulan, sbg bentuk rasa Terima kasih krn mempertemukan org yg cocok pd hati rina. Cocok tp nyebelin, itu menurut rina.
Sebelum pulang dr rumah ortuku, aku sekali lg menitipkan adikku Erni dan ortuku pd budi, krn mereka berdua tinggal di rumah ortuku.


Sepulang dr rumah ortuku esoknya aku pulang ke ana 1-2hr, kemudian kembali krumah rina.
Saat dirumah rina, rina menyuruhku utk berkunjung ke mbak mila memberikan sejumlah uang.
S:g sm km aja?
R: lg males aku pa, capek bdnku
S: ayolah masa aku kesana sendiri
Setelah merayu rina, dia pun mau ikut dan mengajal reno jr.

Rina telah siap dg gamis pink dg beberapa payet di bagian dadanya, di padu hijab nya, cantik. Membawa tas agak besar krn utk dpt dan HP reno jr, reno jr memiliki HP nya sndiri agar tak memakai HP kami, HP ram 4 dan hanya berisi game simple dan hanya di pakai youtube.
Aku sendiri mengenakan celana pendek dg polo hitam.
Kami pun brgkt, janalan sudah macet imbas dr volume kendaraan krn telah melewati jam pulang kerja.
Menjelang magrib beliau kaget membuka pintu krn mendengar klakson mobil dan mobil kami sudah terpakir di halaman rumah. Mbak mila terlihat masi mengenakan seragam kerja nya, tp sudah tak memakai hijabnya. Beliau berdiri di depan pintu dg wajah berseri. Reno jr berjalan menuju pintu dg berpegangan tanganku dan rina.
Sampai di depan pintu mbak mila berjongkok menyambut reno jr dg mencium nya bertubi tubi, kemudian meminta reno jr agar mencium tangannya, untungnya reno jr udh terbiasa salim dg semua orang.
M: ada apa ini tumben kesini g bilang dlu
Rina menayalami mbak mila dan mereka bercipika cipiki, aku jg mencium tangan mbak mila
R: bru pulang mbak?
M; iya jalanan macet bgt, yuk masuk
Kami pun masuk dan di persilahkan duduk diruang tamu, mbak mila sendiri memasuki kamarnya.
Suara anak² mbak mila terdengar sampai ruang tamu.
Agak lama kemudian mbak mila menyuguhkan minuman pada kami, mbak mila tak menyuguhkan kopi padaku saat itu, krn beliau hafal sperti rina, jam segitu aku tak akan ngopi krn belum makan malam.
Mbak mila duduk di depan kami, beliau telah berganti dg daster di bawah lutut, daster biasa, sopan, tak sperti biasanya saat ada aku.
M; ada apa ini tumben rin
R; silaturahmi aj mbak, udh lama kita g ketemu, kmrn ketemu jg waktu mas Hendra g ada
R: gmn kondisi mbak skrg?
M; ya begini lah
M: g enak ya rin jd janda ehehehe
Mbak mila tersenyum, rina jg tersenyum
R: anak² gmn mbak?
M: gpp, semuanya aman, ya yg paling kecil masi sering inget sm mas Hendra, hanya butuh waktu aj
S; anak yg gede kmn mbak?
M: kluar dr siang td
R: mbak masi kerja?
M: kerja lah, kalo g kerja anak² mau makan apa, masi perlu biaya buat mereka kuliah, aku mau mereka sm sperti kakaknya, sampai sarjana semua
M; semoga peninggalan mas Hendra cukup, jika sampai hrs menjual rumah ini aku ikhlas, asal mreka bs sarjana semua.
Mata mbak mila berkaca kaca.
Kemudian rina menyampaikan maksud dan tujuannya berkunjung saat itu. Mbak mila takut merepotkan kami, kemudian rina menyampaikan bentuk balas budi krn mengenalkan rina dg aku, akhirnya mbak mila mau menerima bantuan rina.
M: org baik² ada di sekitarku, semoga aku kuat dan semoga aku bs melihat anak² ku lulus sarjana, kami meng amini
Mbak mila menangis, tp beliau masih mampu tersenyum, itu lah seorang mbak mila dg ketegarannya.
Mbak mila jg membahas jika mas Hendra sering menyakitinya, sering membuatnya kesal, tp mbak mila sering merindukan sosok suaminya, air mata mbak mila deras mengucur, rina berpindah duduk di samping mbak mila utk menenangkannya. Rina memeluk tubuh semok mbak mila, mereka berdua berpelukan, rina jg beberapa kali mencium kening mbak mila.
Saat itu aku beberapa kali berkunjung ke tempat mbak mila setelah mas Hendra meninggal, tp saat itu aku baru merasa benar² kehilangan sosok mas Hendra.
Org yg pertama ku kenal dg tujuan "negatif" Tp bisa menjadi sosok kakak dan keluarga bagiku, kini beliau sudah meninggalkan kami semua, semoga mendapat tempat yg layak di sisiNya, amiiiiinnn.
Adzan berkumandang, rina dan mbak mila menghentikan obrolannya, mbak mila jg menghapus air matanyanya, kemudian beliau mengalihkan kesedihannya dg menggoda reno jr.
Hebat mbak mila, beliau tak mau terlalu terpuruk, beliau berusaha mengatasi kesedihannya sendiri.
Setelah adzan usai
M; sekali lg mbak minta maaf ya jika ada kesalahan dr suami mbak, mbak minta doanya agar dia tenang disana, agar mbak jg sehat selalu ehehehe
S&r: amiiiiiiiinnnnn
M: makan malam yuk sm anak ku
R: udh makasi mbak, ini ribet bawa bocil kalo di ajak makan
Kami pun berpamitan, saat rina bersalaman, mereka berdua tampak saling support, yg ku dengar di kalimat terakhir ”jika ada apa² blg aj mbak aku akan bantu” mbak mila hanya mengangguk ngangguk dg memegang bahu rina.
M: sering² main kesini ya biar rame lg ini rumah ehehehe
Kami pun pulang, dlm perjalanan
R: kasian ya mbak mila pa
S: namanya jg suaminya meninggal
R: tp baru ini aku liat dia nangis kyk gt
S: oh ya?
R: heem, mbak mila gaperna nangis sperti itu di depanku, biasanya cm sedih aj
S: berarti orangnya memang merasa kehilangan sekali
S: km dlu jg gt waktu di tinggal suami mu?
R: nggak lah, kan beda permasalahan
R: ini mas Hendra meninggal, lha suamiku dlu?
R: lari sm mantannya, yg ada aku emosi terus tiap hr!
S: ahahahahha sabar non
R: bayangin 7 th loh di telantarin
S: aku mau tanya, jwb jujur ya
R: apa?
S: waktu km di setubuhi mas Hendra di villa itu, sampai skrg masih sakit hati?
R: sakit hati sekali sih nggak pa, cm takut dan g enak sm mbak mila nya, jauh sebelum km menikah dg istrimu aku udh ngelupain kejadian itu
S: syukurlah, biar beliau jg tenang disana
Saat itu kami lsg pulang kerumah dan makan malam dirumah.




Saat ngopi sendirian di belakang aku merenung, berpikir, jika aku dlu tak mengenal mas Hendra dan mbak mila aku skrg tak akan mengenal rina dan hidupku tak akan serba berkecukupan sperti skrg. Rumah tangga ku dg ana jg akan sperti rumah tangga pd umumnya, tp aku jg tak akan bs menghidupi ana sperti skrg, bahkan membelikan mobil. Aku tidak menyalahkan mas Hendra dan mbak mila krn mengenalkan pd rina, tp semua ini salahku dan ulah atas perbuatanku sendiri terlalu egois memikirkan diriku sendiri. Aku melupakan jika ada hati yg harus di jaga.
Rina mengagetkan ku
R: nglamun aj, mikir apa?
S: nggak, gpp
S: reno jr lg apa kok km kesini?
R: main sm mbak (art)
R: mikir apa km pa? Kyk suntuk bgt gt
S: ehehehe gpp, merenung aj
S: inget awal kenal mas hendra, terus di kenalin km
R: di villa itu ya, trs km aku culik
S: ahahaha iya, gila apa aku sampai bolos kerja, kerja ku jg aku tinggalin gt aj
R: mgkn jika bukan berkat mreka berdua kita g ketemu ya pa
S: heem
R: meskipun di villa itu aku jengkel sekali sm mas Hendra, tp sampai saat ini aku bs sm km
S: udh lama bgt nih kita g minum
R: ehehehe mau?
S: g asyik kalo cm berdua
R: ajak mbak mila aj
S: yakin km?
R: ahahaha yakin g yakin sih, takut terjadi hal² yg gitu lah ahaha
Aku tersenyum.
Agak lama kami terdiam
S: hubungan kita slamanya bakal gini?
R: harusnya aku yg tanya gt
R: kpn km mau ngaku sm istrimu?
S: g sampai hati aku bilangnya, kasian
R: apa kabar aku yg km madu?
Rina tersenyum.
R: makanya kalo mau melakukan sesuatu hrs di pikir matang² dlu
R: km pilih istrimu jg gpp
Aku menatapnya
R; aku sadar semakin tua, umur dan kesehatan manusia g ada yg tau, tp aku yakin aku akan meninggalkan dunia ini lbh dlu drpd km
R: jd km pilih istrimu jg aku gpp, krn aku udh meninggal jg km akan kembali ke istrimu.
Mata rina mulai berkaca kaca, tp memang benar apa yg di sampaikan rina
R: aku cm mau satu aj dr km
R: ketika aku udh g ada, tolong aku titip anak²ku, bimbing yg bener, jgn sampai mereka berantem krn harta
R: km ingat kan tujuan aku punya anak dr km?
Aku menganggukan kepala.
Rina menangis, aku merengkuhnya.
R: udh g ada ortuku lg, yg bs jaga anak² cm km, rina mengucapkan kalimat itu dg tangisnya.
Rina memang sayang sekali dg anak²nya, hanya saja dia terlalu tegas, jd kesannya jahat, itu jg yg membuat si kakak selalu tak akur dengannya.
S: udh ah jgn nangis, aku mengelus punggung hingga pinggulnya sampai di garis cd nya
S: kita bs berencana, tp kuasa Tuhan tak bisa kita atur
S: tp aku akan terus menjaga anak² sampai tua esok
Aku menggoda rina dg menarik narik tali bh yg berada di punggungnya.
R: udh pa jgn mulai usilnya
S: ehehehehe, aku malah menepuk nepuk dan mengelus pantat rina
S: kakak ada td?
R: biasa, tuh anak kerjaannya keluar mulu tiap hr
S: kmn td bilangnya?
R: ngerjain tugas ke tempat temennya, paling pacaran
R: hbs makan sih brgkt dia
S: ada yg jemput?
R: ada, minta bawa mobil sndiri g aku bolehin
R; org nyetir blm lihai sok sok an bawa sndiri
Rina berangsur berhenti dr tangisnya.
Aku mengecup pipi kirinya,
R; hmm pasti ada maunya nih
S: ehehehe boleh dong
R: apa kalo aku semakin tua km masi nafsu sm aku pa?
S: lha kalo kucing di kasi pindang jelas mau dong ahahahaha
Kami berciuman, perlahan ciuman ringan merubah gairah kami semakin naik, tangan kananku meraba paha dan kadang meremas pantatnya.
Rina memelukku, tangan kiriku meremas payudara rina, nafasnya mulai memburu, payudara merupakan slh satu titik sensitif rina, bdn rina sedikit menggeliat, aku merasa gairah rina semakin naik dan makin naik.
Rina meremas remas penisku dr luar celana pendek ku.
R: jgn disini dong pa
S: trs dmn?
S: di dlm ada reno jr masi main
Aku kembali melumat bibir rina, rina membalas lumayan ku. Lidah kami beradu, bertukar liur, saling hisap dan saling jilat.
Kurasa paha rina melalui bagian bawah dasternya, kusingkap bagian bawah itu, rina melebarkan pahanya. Rabaanku semakin dalam dan makin ke atas hingga menyentuh bagian paling hangat di pangkal paha, ku elus dan ku gesek dg jariku, tubuh rina semakin menggeliat. Kami masi berciuman, ku cari pinggiran karet cd bagian atas, rina membantu dg merubah duduknya sedikit lebih tegak dan agak maju di ujung bangku kami utk memudahkan tanganku bergerak.
Rina semakin ganas melumat bibirku, tak mau kalah, kunlahap berkali kali bibir rina. Setelah menemukan bagian atas cd ku telusupkan tanganku, lsg menyentuh rambut halus dan tipis, ku turunkan lg hingga menyentuh bagian atas belahan vaginanya. Ku gosok bagian itu hingga menyentuh biji kacangnya. Rina melepas ciuman kami, kepalanya menoleh ke arah pintu belakang rumah kami, tp wajahnya menahan gejolak birahi dg memelukku.
Ku gosok² biji kacang rina, perlahan rina mulai mendesah
R: hhhhmmmmm ppaaaaa, stoppp g nyaman disini
Tak ku hiraukan, justru malah ku masukkan jariku menyentuh permukaan lubang vagina rina yg sangat basah sekali.
Rina memejamkan matanya, menggigit bibir bawahnya sendiri, rina menahan desahannya.
R: hhhhhmmmm eeeegggggghhhh
R: paaaa hhhhhhhssssssss
Vagina rina terasa basah dan cd nya sudah basah.
Ku masukkan perlahan jari tengah ku
R: aaahhhhhh sssshhhhhhhh
Rina mendelikan mata kepadaku, tangannya mencengkram bajuku di bagian dada.
Tp ku tusuk² dg pelan membuat mata rina kembali satu dan bibir bawahnya sedikit terbuka
R: aaaahhhhh eeeeeeggghhhh
R: paaa ooohhhhhh oohhhhpppp
Ku sumpal bibir rina dg ciuman bibirku, ku keluarkan jari tengah ku, dan ku masukkan 2jariku ke dlm vaginanya yg sudah sangat basah
Rina sedikit menjerit dlm ciuman ku
R; eeeeekkkhhhhhhhhhh hhhhhmmmmmm
Lsg ku kocok sedikit cepat, tubuh rina benar² menggeliat penuh nafsu, pinggulnya beberapa kali bergoyang.
Rina melepas ciuman kami dan kembali menoleh ke pintu
R: awasi pintu itu pa ooogggghhhhhhh
Rina melumat bibirku dan merengkuh leherku, kini posisi rina sudah menaikkan kaki kirinya ke atas bangku, terlihat sedikit mengangkang.
Kami berciuman dan mataku tak lepas dr pintu belakang rumah, bukan takut, tp malu jika di lihat oleh art.
Kurasakan jari dan tanganku sudah becek sekali, jempolku ku gesek kan pd biji kacang rina
Rina mendesah agak keras.
Ciuman kamu terlepas, tp rina semakin keras mendesah seiring kocokan ku pd vaginanya yg semakin cepat tp rina menutup mulutnya dg tangan kanannya, tangan kirinya meremas remas payudaranya sendiri.
Agak lama kemudian rina berbisik beradu dg desahannya
R: aku mau sampai pa aaahhhhh
Ku kocok semakin cepat dg 2 jari, ku rasakan dinding vagina rina berkedut.
R: aaaaaaakkkkkhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhhhhh
R; aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhmmmmmm
Rina menutup bibirnya lg agar desahannya tak terdengar dr dlm rumah
Vaginanya berkedut hebat sekali kemudian terasa cairan agak kental dan hangat merembes keluar dr vaginanya, tubuh rina kejang² kelojotan
R: hhhhhh hhhhhhh aaahhh
Nafas rina ngos ngos an, matanya sayu melirik ku, aku mencium bibirnya sesaat, kemudian aku tersenyum


Rina bangkit dr posisinya sambil ngedumel
R: gilak km pa, di luar rumah malah gini
S: tp enak kan? Ehehehe
R: basah nih cd ku, rina memegang selangkangannya, ku cabut tanganku, ku lihat terdapat cairan putih yg menenpel pd jariku. Rina menyingkap dasternya, benar saja cd kremnya basah kuyup di bagian vagina hingga bagian pantat yg di duduki nya
R: tuh kaaaann
S: lepas aj, punyaku blm selese ini
R: ayo ke dlm aja
S; nggak sini aja, sekali² ehehehe
Aku melepas cd rina, rina tak mencegahnya, tp tangannya mulai meremas remas penisku dr luar celana, dg cepat rina memasukkan tangannya ke dlm celana pendek dan cd ku. Penisku tersentuh oleh tangan halus rina
R: bntr aja ya, g ush bugil
S: iyaaaa, rina mencoba menurunkan sedikit celana pendek dan cd ku
Rina mengulum sesaat penisku, tak sampai 5 menit setelah penisku basah oleh liurnya kemudian rina berdiri mengangkat dasternya sebatas pinggulnya.
Menoleh ke arah pintu sesaat, dan rina menaiki tubuhku, memegang penisku dan mengarahkan ke lubang vaginanya
Blleeessssss
R: aaaaahhhhhhhhh, rina kembali menoleh ke pintu.
Gairah kami tak terbendung lg, tak peduli lg di halaman belakang, akal sehat mengalahkan gairah.
R: aku gamau lama², ayo cepetan pa
Rina menggerakkan pinggulnya maju mundur, tp terlihat wajahnya yg kurang tenang, dia masi beberapa kali menoleh ke arah pimtu.
Di bawah sepuluh menit rina memeluk leherku dan mencium bibirku, aku tak bisa mengulum putingnya, krn daster rina saat itu tak pakai kancing.
Kami hanya beradu kelamin dan saling cumbu.
Di atas 15menit gerakan rina tak beraturan, kdg pelan kdg jg cepat, di saat pelan rina memainkan vaginanya rasanya seperti penisku di remas.
R; hhhhmmmmmmm
R: aaaahhhhhhh
Penisku di urut oleh kulit vagina rina, meskipun licin tp remasab vagina rina terasa lumayan kuat.
Gesekan tiap senti terasa sekali membuatku melayang, rina jg terbawa nafsu, dia sudah tidak menoleh ke arah pintu, tp lebih fokus ke goyangannya.
R: eeeeegggghhhhhh aaaaahhhhh
Kini rina merubah posisi nya, kaki nya di naikkan ke atas bangku, jd rina berposisi jongkok kemudian menaik turunkan pinggulnya dg pelan, masi dg permainan vaginanya meremas penisku, saat itu membuatku cepat ingin meledak. Aku beberapa saat menahannya. Tp siapnya rina mempercepat gerakannya
Plak plak plak plak
S: maa bisa keluar nanti aku
R: gpp ayo pa aaahhh aaahhh aahhhh
Rina nenancing klimaks ku dg desahannya. Benturan pangkal paha dan desahan rina beradu.
S: maa aaaahhhhh ,, aku meremas pantat putih rina
R: ya sayang, enak memekku? Hmm?
Rina menjilati leher dan telingaku, mencium bibirku, tp tak menghentikan genjotannya
R: ayoo paa keluarin yg banyak
Plak plak plak plak
R: aaahhh aaahhhh aahhhh
Tak lama kemudian
S; maaaaaaaa aaaaahhhhhhhhhhhhhh
Aku menekan pinggul rina agar berhenti
Crreett crreett crreett

Spermaku menyembur, rina memelukku erat, vaginanya berkedut meremas penisku. Beberapa menit kemudian rina mencium bibirku agak lama, penisku masi menancap.
S: gilaa enak bgt
R: suka?
R: akhirnya aku bs ngalahin km
S: apaan km td udh keluar sekali
Sv ayo lanjut lg pasti km kalah
R: nggak nggak nggak aahhaha
Rina lsg turun dr pangkuanku, kemudian menurunkan dasternya dg tertawa, tp ku biarkan penisku yg sedikit melemas masi terbebas terkena dinginnya malam.
R: tutup pa, iiiiihhhhh
S: bersihin dlu dong
Rina menoleh sesaat sperti mencari sesuatu, kemudian dia mengambil cd nya
S: eeehhh, pakai mulut dong
R: hhhuuuuhhh
Kemudian rina turun dan menyelomoti penisku, di jilat dan di hisap, penisku kembali bersih dan mengkilap akibat liur rina terkena sinar lampu. Tp penisku kembali menegang
S: tuh kan, masi mau ini
R: udah udah, nanti aja
R: yuk masuk, rina menggandeng tanganku tp aku menariknya
S: nanti aja lah, rina masuk ke dalam dan aku masi melanjutkan ngopi ku lg.






Continue.............
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd