Update 64
Esoknya aku akan mengantar rina dan sekalian akan pulang kembali ke rumah ana. Rina sebenarnya tak mau ku antar krn aku membawa motor ana, rina beralasan krn menggunakan rok, sempat debat jg. Akhirnya rina mengalah dan mau ku antar dg motor.
Mereka bertemu di suatu cafe, aku mengantar hanya sampai depan saja hbs itu lsg aku tinggal. Rina hanya bertanya sbelum aku meninggalkannya
R: kalo nanti dia minta mampir kerumah atau ngajak jln perlu ngabarin g? Krn km kn ke istrimu takutnya dia curiga dg chat /tlp ku
S: g ush, bsk aja crita kalo udh balik
R: bener ya? Jgn marah
R: bole kmn aja ngapain aja?
S: bebas nyonya!
Rina mencubit ku, dan mencium tanganku.
Saat di jln rina cantik sekali td, menggunakan rok dan kemeja setelan dg warna hijau susu.
Saat tiba dirumah ana aku di sambut seperti biasa, aku lsg bermain dg anakku setelah cuci kaki, ana menyiapkan ku makan siang.
Saat setelah makan ana meminta anaknya krn akan di tidurkan, aku merokok di teras lantai 2 dan bermain HP.
Oia sekedar info, saat itu ortu ana sudah membangun rumahnya, menyelesaikan bangunan lantai 2 dan mempercantik lantai 1.
Dr mana uangnya?
Tentunya aku di bujuk ana lg.
Tp tk kuceritakan soal keluarga ana lebih detail dsni.
Saat bermain HP , lebih tepatnya main game online yg jrg sekali ku mainkan ada notif tlp dr rina, tak ku angkat rina tlp hingga 4x, pdhl dia sudah bertanya dan ku jwb tp knp masi tlp.
Pasti ada hal penting krn tlp udh 4x.
Tlp ke 4udh mati, tlp ke 5 masuk lg, aku berniat mengangkat tp sebelumnya aku menengok ke adaan sekitar, takut jika ana memergoki aku tlp dg rina.
S: hallo
R: hallo, mas duhhhh drtd g diangkat urgent
S: apa?
R: arif minta aku ikut dia keluar kota, katanya ada dinas luar 2hr
S: ooohhh
R: boleh g?
Aku bingung menjawab apa, terdengar langkah dr dlm
S: heem
R: bener?
S: ya
Aku hnya menjawab singkat takut menimbulkan curiga dr si pemilik langkah td
Tp aku tak sadar telah mengizinkan rina ikut arif keluar kota.
R: nanti aku kabari lg
R: bye pa
S: waalaikumsalam
Ana: siapa mas?
S: si boss mau keluar kota,
A; kn baru pulang
S: iya td minta maaf dlu krn dadakan, di janjiin uang lembur gede sih
A: brgkt kpn?
S: nanti sore
A: kalo g capek brgkt aj gpp
S: km gpp?
A: gpp, udh biasa di tinggal suami
A: tp uang lemburnya buat aku ya ehehehe
S: yeeeee percuma dong aku lembur
Aku jg tak sdr knp mulutku keluar alasan seperti itu. Ku kembangkan lg pikiranku, ku tenangkan, akhirnya muncul niat mengikuti mobil rina dan arif keluar kota. Tp hal gila sih bagiku, buat apa jg.
Aku masi duduk di teras lantai 2 dan pikiranku melayang, tujuanku cm ingin melihat persetubuhan mereka, aku mengikuti mereka jauh keluar kota pun percuma jg. Lama sekali aku berpikir. Akhirnya aku menelpon mas Hendra, cm ingin ngopi dan bercerita ttg keadaan saat itu.
Ku telpon mas Hendra dan beliau dg cepat mengangkatnya, tumben pikir ku, saat itu kan jam kerja. Ku sampaikan mksdku utk mengajaknya bertemu saat itu biar mas Hendra yg menentukan tempatnya. Ternyata mas Hendra lg dirumah tak masuk kerja, dan beliau menyuruh aku kerumahnya, beliau sendirian dirumah, okelah aku akan kerumahnya.
Memakai motor ana aku menuju rumah mas Hendra, pamit kpd ana ingin bertemu teman.
Singkat cerita setiba di rumah mas Hendra aku di sambut hangat, sperti biasa cium tangan dan pelukan.
Aku sempat menanyakan
S: mana mbak mas?
H: km kesini nyari aku atau mbakmu?
H: lg pengen?
S: ahahaha nggak, kok sepi amat
H: mbakmu kerja lah jm segini,
H: minum bikin sndiri ya
Aku udh terbiasa bikin minuman atau ambil sesuatu dr kulkas.
Kami mengobrol di ruang tamu, pertama ku ceritakan kondisi rina dg arif, mas Hendra sempat shock, dan menyayangkan knp tdk dg dirinya saja, kami pun tertawa, mas Hendra jg mengatakan jika arif lelaki beruntung bs menikmati tubuh rina.
Kedua aku menyampaikan ingin melihat persetubuhan rina dg arif dirumah, aku meminta cara dan masukan dr beliau, mas Hendra tertawa.
Kemudian mas Hendra bercerita ttg fantasi dg mbak mila tanpa kehadirannya dg seorang lelaki muda, mas Hendra merekam diam² menggunakan kamera kecil sekali. Aku hanya menanyakan tentang kamera itu.
Mas Hendra mengambil miliknya, agak lama kemudian kamera itu di tunjukan kpd ku. Ternyata kamera kecil berukuran kurang lebih 2cm an persegi. Aku bertanya hasilnya bagus g? Dan tanya sistem kerjanya.
Aku di jelaskan tp masi tak faham, mas Hendra menyarankan aku membeli yg berbentuk pena. Kaget jg, baru tau ada kamera seperti itu.
Pikiranku melayang, jika aku memasangnya ketika dirumah rina pasti ketahuan rina sndiri, aku ingin memasang saat rina tak dirumah.
S: mas punya brp ini?
H: ada 3 kalo g 4 gitu
S: aku mau pake ini skrg
H: hah? Skrg jg?
S: iya mumpung rina tak diruma
H: bntr
Mas Hendra memasuki kamar, lumayan lama kemudian
H: ketemu cuma 3 ini, gatau kmn
H; seingatku beli 5 , rusak 1
S: ayo skrg pasangin mas
H: oke, sabar sabr, ganti baju dulu
H: eh ada laptop?
S: ada 2 kok di kamar kami
Singkat cerita aku dan mas Hendra menuju rumah rina, kami masuk sperti biasa meskipun tak ada rina, aku adalah tuan dirumah itu ehehehe
Aku meminta mas Hendra memasang 1 diruang tamu, utk di pasang menghadap pintu.
2 di kamar tamu lantai 2, krn aku mempunyai ide baru. Semuanya di pasang di tempat yg terlihat.
Mas Hendra memasang sedemikian rupa, aku menyiapkan laptop. Jujur aku tak tau sm sekali soal hal² sperti itu, jd aku pasrahkan semua ke mas Hendra.
Stelah lama sekali kamera itu sudah siap merekam ketika ku nyalakan.
Setelah itu aku kembali kerumah mas Hendra, mbak mila sudah dirumah.
M: eh jagoan, kok bs sm masmu?
Kami pun bercerita keluar dg mas Hendra, bukan soal rina setelah aku salim dan menciumnya, mbak mila masi mengenakan seragam.
Hingga setelah magrib aku berpamitan pd beliau berdua.
H: g mandi sm mbak dlu? Ehehehe
M: makan malam disini aja mas
S: ehehehe makasi mbak mas
S: next aj yaa, lg diruma istri soalnya
Aku pun berpamitan dan segera kembali kerumah ana.
Singkatnya saat aku sudah kembali kerumah rina, kami mengobrol di suatu pagi, aku menanyai tentang pertemuan dg arif. Mereka berdua menginap, bersetubuh?
Iya mereka bersetubuh, tp rina mengaku menyuruh arif membeli kondom di suatu minimarket, krn rina tau pasti ada persetubuhan. Arif sempat menolak, tp rina meminta pulang jika arif tk memakai kondom, akhirnya mau tak mau arif mengalah. Aku tak menanyakan perihal pekerjaan apa kok arif bs mengajak rina.
Aku hanya menanyakan knp rina meminta pakai kondom, biasanya rina paling tak suka. Tp jawaban rina mengejutkan ku
R: pertama, rahimku hanya utk menampung spermamu, tak boleh ada orang lain lg.
R: kedua, aku sudah tak ingat brp lelaki yg telah meniduri ku setelah suamiku hingga saat ini
R: aku tak ingin terkena penyakit, apa lg sampai menular ke km
Aku terdiam mendengar jawaban itu, benar apa yg di sampaikan rina. Sex kita terlalu banyak melibatkan org, terlalu beresiko. Rina jg berharap tak ada org baru yg ku masukkan ke kehidupan sex kami.
Bagi sebagian org itu jawaban sepele, tp bagiku aku bisa menyimpulkan jawaban rina mengandung perasaan sayang kepadaku.
Kami mengobrol lama, kemudian
S: kpn aku bs melihat kalian bersetubuh?
Rina hanya mengangkat kedua bahu dg 2 tangan terbuka
R: aku sebetulnya tak mau lg dg arif, ini hanya nurutin km
R: blm tentu dia mau km lihat, bagaimana jg caraku menyampaikan ke dia?
R: bagiku menyampaikan ke dia "suamiku pengen lihat kita bersetubuh" Aneh kan?
Aku memutar otakku lama
S: kpn ibu menginap di sepupumu lg?
R: blm tau, knp?
S: ya saat itu km bs atur dia buat dtg lg
S: tp aku sarankan di kmr tamu aja biar leluasa
R: liat bsk lah pa, masi males aku
S: ya syukur² pas aku g disini, bs bebas kalian
R; gila km pa
Kehidupan jalan seperti biasa, kdg mengantar jemput kakak, bermain dg reno jr, mengurus perusahaan rina, mengantar belanja, bertemu teman, balik kerumah ana, hanya beberapa part ini aku fokus di bagian dg arif, krn bagiku ini yg pantas di ceritakan. Oia, intensitasnya mereka bertemu bukan dlm waktu dekat, hanya aku persingkat.
Suatu hr rina menyuruhku mengantar ibu kerumah sepupunya. Si kakak ada kegiatan semacam diklat atau apa gt yg mengharuskan bermalam.
Rina jg mengatakan
R: jika arif kesini dan misal kami bersetubuh, km mau lihat dr mana?
Aku menggeleng.
R: dia mau kesini, boleh?
S: yauda gpp, tp aku g nungguin kalian
S: kalo ketiduran ya jgn di marahin
R: kalo bs tungguin lah pa
Dan hr itu arif benar² menemui rina dirumah, rina mengatakan aku mengerjakan dokumen perusahaan di kmr, arif tak berani berbuat banyak, pengakuan rina setelah arif pulang rina mengaku arif hanya menciumnya sebentar. Akhirnya aku bisa menyimpulkan hubungan rina dan arif.
Arif suka dg rina, tp rina hanya memiliki perasaan nyaman terhadap sikap arif.
Rina respect dan menghargai sikap arif yg perhatian dan gentleman.
Lantas bagaimana bisa mereka berhubungan bdn?
Seorang lelaki berusia matang yg mempunyai anak istri, di hadapkan dg wanita sperti rina, terlebih memiliki perasaan suka, di tambah ada nya keadaan situasi kondisi berdua, sudah jelas akan lari kmn.
Hanya mengingatkan, memang g semua pasangan di luar nikah berakhir dg sex, tp kebanyakan akan berujung pd sex, usia udh matang buat apa selingkuh jika larinya tidak ke arah sex? Berteman? Rina jg berteman dg arif.
Apa yg di cari dg teman lawan jenis jika tdk soal uang atau sex? Ehehehe
Semua krn situasi dan keadaan.
Malam itu aku menunggu rina menemui arif, aku jg bersalaman dg arif ketika dia datang dan pulang. Bagiku memang dia lbh gagah, ganteng, bersih, rapi, gentleman.
Aku tak ada apa²nya jika di banding arif.
Hr itu tak ada persetububan antara rina dan arif, aku menyayangkan, krn kondisi sudah pas dan kamera semua sudah terpasang.
Tp biarlah, aku tak mau memaksa rina pasca kejadian kmrn, biarlah mengalir begitu saja.
Menurut pengakuan rina, rina mengatakan kpd arif jika aku cemburu dan curiga ketika mereka luar kota kmrn, alasan itu yg di pakai rina agar malam itu dia tak bersetubuh dg arif. Arif jg mengatakan akan menjaga jarak krn istrinya beberapa kali menaruh curiga.
Lebih dr 2 minggu, kesempatan seperti itu dtg lg, ditambah reno jr di bawa ibu rina, aku tak tau mengapa ibu lbh sering menginap dirumah saudaranya.
Jd hr itu aku dan rina hanya berdua dirumah, hanya di temani beberapa art.
Rina mengajakku keluar utk makan malam di luar krn dia terlanjur menyuruh art agar tidak memasak sore nya. Rina jg memberikan uang ke slh seorang art utk membeli makan seluruh pegawai dirumah sbg ganti makan malam.
Saat makan malan di sebuah resto, kami barusan selesai memesan, aku memandang wajah rina, cantik natural khas ibu² sosialita, kerutan hanya ada pd ujung matanya.
Hijab coklat kontras sekali dg wajahnya yg putih dg make up tipis.
Blouse coklat muda menampakkan gumpalan payudara dan garis bh nya, tercetak jg renda² bh itu. Kancing dpn yg kdg sedikit terlihat krn tertarik oleh gumpalan dada rina.
Tiba² HP rina berdering, rina mengambil HP melihatnya sesaat, kemudian menunjukan padaku layarnya, tertulis nama arif di HP itu.
Aku memberi isyarat agar rina mengangkatnya
Rina mengangkat dan berbincang dg arif, kemudian tak lama rina bertanya padaku jika arif mengajak bertemu.
Aku mengatakan dg berbisik agar menemui kami di resto itu.
Kemudian terdengar rina sedikit membujuk arif agar tak sungkan padaku, kemudian tlp di tutup.
S; gmn?
R: malu dia, liat nanti katanya
Kami pun menyantap hidangan makan malam kami yg telah tersaji, saat akan selesai makan HP rina menyala dan rina membukanya
R: arif mau ksni
S: udh mau slese makan gini, suru kerumah aj hbs ini kita balik
Rina membalas chat itu, kemudian tak lama ada balasan lg dan rina tertawa ringan membacanya.
Intinya: "sungkan ada suamimu, aku lg pengen istriku lg mens"
S: udh suru kerumah aj gpp
R: km yakin pa?
S: iya, kalo km mau sih
R: aku pengen sm km malam ini mumpung bs teriak² bebas, rina berbisik
S: udh sm dia dlu gpp
R: ahhh km ini pa
S: tp di kmr tamu yg depan aja ya biar g menimbulkan curiga dr art
Rina tak menjawab hanya membalas chatnya
Kemudian kami pun pulang, saat dirumah aku mengganti baju
S; jd kesini jm brp?
Hbs ini brgkt katanya
Yauda kita temuin dulu nanti, aku ikut ngobrol sebentar.
Malam itu arif dtg kerumah menggunakan pakaian santai, jeans dan kaos biasa. Dia terlihat segar sekali wajahnya seperti baru mandi.
Kami menyambutnya berdua, dia terlihat sopan dan tak segan menyapa dan menyalami ku, tak ada rasa grogi atau pun takut, benar kata rina jika arif gentle sekali.
Aku sempat menangkap wajah arif menatap lekat tubuh rina krn rina mengenakan rok selutut yg terbuat dr kain agak tipis berwarna coklat susu, jd terlihat samar² warna cd gelapnya, tp cetakan garis cd tak bisa di sembunyikan lg. Tp arif menaruh hormat padaku, dia mencoba utk tak melihatnya.
Aku duduk di sofa yg cukup utk 1 org menghadap pintu, arif duduk di sofa kananku.
Rina membuat minuman utk kami bertiga, tp tak lama kemudian dia menyuguhkan minum yg telah di buatnya. Kemudian dia duduk di sofa kiriku.
Kami bertiga ngobrol soal film yg tayang di bioskop saat itu.
Tp hanya setengah jam aku menemuinya, kemudian aku pamit utk ke kmr, beralasan membantu pekerjaan mengetik rina, aku jg menyampaikan aku tidur dlu.
Aku jg sempat menyampaikan
S: jgn malu², anggap rumah sndiri
S: tak ada siapa² kok, cm ada art
Kemudian aku pamit ke kmr.
Sesampai di kmr dan mengunci pintu aku lsg membuka laptop dan mengerjakan sesuai arahan mas Hendra, tp cukup lama utk ku menyalakan kamera kecil itu. Lebih dr 15menit, maklum aku org gaptek tentang tekhnologi sperti ini. Shortcut dr software nya aj lupa yg mana ehehehe
Apakah lancar berjalan?
Nggak ehehehe
Aku lsg menelpon mas Hendra malam itu, untungnya beliau cepat mengangkat. Aku meng klik sesuai arahan mas Hendra dan booooommmm, 3 kamera terlihat jelas, hanya aku menyayangkan resolusinya jelek, andai aku menurut mas Hendra utk membelinya.
Di layar laptop telah menunjukan arif berpindah duduk di samping rina, mereka telah berciuman dan arif sudah memasukan tangannya ke baju rina.
Kemudian terlihat rina bangkit aku dg cepat merubah duduk ku agar tak terlihat rina layar laptop itu.
Rina memasuki kmr
R: pa, g tidur?
S: belum
R: aku bole sm arif?
S: iyaa, di kmr atas yg depan aj.
Aku hanya menjawabnya singkat, kemudian mencium bibir ku, dan rina kembali ke ruang tamu.
Tp rina tak duduk, hanya memberi isyarat utk mengajak arif pindah. Arif menyambut ajakan rina dg senyuman lebarnya.
Di kmr atas mereka melakukan persetubuhan, lebih dr 2x hingga sampai tengah malam.
Arif memang menggunakan kondom sperti yg di sampaikan rina kepadaku, rupanya arif jg mempersiapkannya, berarti benar arif kerumah hanya ingin menyetubuhi rina.
Rina bermain sangat lepas, dlm artian dia bermain bebas, bebas sekali hingga dia lepas kontrol.
Mereka sempat melakukan anal sex, itu yg membuatku kecewa dan malas menceritakan kejadian detail malam itu. Krn rina bermain anal sex dg ku hanya beberapa kali saja.
Aku benar² kecewa, krn rina jg mengaku tak akan mau melakukan anal sex lg, tp dg arif dia lepas kontrol.
Merasa kecewa, sakit hati, dongkol, nafsu jg, krn rina sampai berteriak ketika orgasme. Sejak saat itu jg aku merasa mulai agak malas dg rina.
Aku bs saja memarahinya, tp setelah sejenak berpikir itu jg salahku mengizinkannya bermain dg arif.
Continue........