Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan & Mimpi (No Sara)

Status
Please reply by conversation.
Part 3 : First Step

“Assalamualaikum” ayah & bunda Nadya masuk membawa tas dan oleh oleh dari Banjarnegara
“Walaikumsalam” jawabku
“Looh ada Bimo toh, udah lama disini?” tanya bundanya Nadya

“Belum bun, tadi habis nganterin Nadya ke gramedia, minta dianterin nyari buku. Pas mau pulang ke rumah, disuruh nunggu ayah sama bunda dateng sampe rumah dulu, tadi mati listrik pas kita pulang bund, belum ada 10menit barusan listrik wis nyala. Pas biyanget ayah bunda sampe. hehe” jawabku agar tidak terlihat kalau kami terlalu berduaan di rumah kosong.

“Looh emang Rizqi belum pulang drtd Nad?” tanya ayah Nadya
“Belum yaah, drtd keluar.. belum pulang. Katanya main ke rumah temennya.” Jawab Nadya.
“Oh yaudah…”

“Nak bimo, ini sekalian titip oleh oleh yaa buat ibumu. Tadi bunda emang sengaja sekalian beliin buat ibu. Sekalian dibawa yaaa nanti.” Kata bundanya Nadya
“oh.. nggih bu.. matur nuwun nanti sekalian saya bawa.” Jawabku.

“Ayah Bunda… duduk dulu… Nadya mau ngomong” kemudian ayah & bunda duduk di sofa ruang tamu untuk mendengarkan apa yg mau Nadya Sampaikan

“Hasil pengumuman udah keluar… Nadya… lolos masuk ke kedokteran” Nadya pun kembali menangis senang dipelukan ayah & bundanya.

“Selamat yaa Nadya.. ini langkah pertamamu.. semoga makin lancar & sukses. Ayah & Ibu bangga”. Ayah tersenyum bahagia mendengar kabar dari Nadya, dan bunda menangis terharu. Mereka bahagia mendengar bhwa cita cita anaknya udah selangkah menuju apa yg diimpikan.

“terus.. bimo juga ketrima juga yah bun di kampus yg sama, tapi beda jurusan. Bimo di jurusan teknik elektro. Alhamdulillah kami berdua diterima. “
“Selamat yaa nak Bimo, semoga langkah nak bimo ke depan juga dimudahkan”
“Selamat untuk kalian berdua, semoga cita cita kalian tercapai yah.. ayah & bunda cuman bisa mendoakan dan mendukung langkah kalian”. Kami mendengar nasehat dari ayah.
“iya ayah bunda, makasih yaa atas ucapan selamat & doanya” jawabku.

“mohon maaf juga saya pamit dulu, saya mau ngasih kabar ke ibu saya. Tadi baru lihat pengumuman bareng sama Nadya. Makasih juga ya oleh2nya” Jawabku
“Assalamualaikum”
“Walaikumsalam” jawab mereka
-----
Saat aku sedang diparkiran, Nadya keluar menghampiri ku.
“Makasih yaa bimo sayang.. besok kita main lagi yaaa” kata Nadya
“Main apaa nih?? Hmm??” jawabku dengan senyuman dan mengedipkan mata
“Apaan sih bimoo…… main ke pantai kek atau kemana gituhh.. jgn mainan titit ahh aku ga mau sampai ketagihan.. awas lohh yaaa nanti minta terus.. minta yg lebih juga. Hehe” jawab Nadya.

“Iyaaa Nadya sayangku…” “cupp” sambil ku kecup keningnya
“Dah yaaa tetangga mau pulang dulu nih. Hahaha” candaku
“hahahahaha dasar.. hati2 yaaa. Salam buat ibu. Dah sayaaaang”.

Aku pun segera keluar rumah Nadya dan pulang ke rumah, aku sebenernya sedikit merasa iri karena keluarga Nadya masih utuh sedangkan aku sendiri cuman tinggal ibu, ayah udah ga ada. Seandainya ayah masih hidup, pasti seneng juga anaknya ketrima di kampus terbaik jurusan teknik. Yasudahlah.. memang kondisi & rezeki orang beda beda.

------------

“Assalamualaikum.. buu.. Bimo pulang bawa oleh oleh nih dari bundanya Nadya.”
“walaikumsalam… wiih makasih yaa, tadi udah bilang makasih kan?”
“Yooo jelas uwis toh bu.. pastinya itu.. sopan santunnya kan emang begitu.”

“Bu, Bimo ada kabar gembira.. bimo ketrima bu. Alhamdulillah”
“Alhamdulillah naaaak..” ibu langsung memelukku dan berkaca2 matanya.

Malam itu ibu memberikan wejangan untuk kehidupan, biar aku tetap semangat dalam belajar, target belajar & lulus maksimal 5tahun, karena ibuku juga paham bakalan sedikit lebih susah di jurusan teknik, makanya ibuku memberikan sedikit kelonggaran waktu, dan di target minimal IP 3. Ga boleh pilih2 teman, karena bakalan berteman dengan berbagai orang dari penjuru indonesia. Cari teman yg banyak, cari link pertemanan yg bagus dan tidak lupa untuk cari jodoh semasa kuliah.
Akupun mendengarkan semua wejangan ibu karena pasti suatu hari pasti wejangan ibu berguna.

---------
Time skip
---------

Hari ini adalah hari pendaftaran ulang di mulai. Seluruh mahasiswa baru dari seluruh penjuru kota di wilayah indonesia berbondong2 datang ke Jogja untuk menempuh pendidikan mereka.

“kriiing kriiiing kriiiing” “Nadya calling”
“Halo Nad, ada apa?”
“Udah daftar ulang belum sayang?”
“Belum, ini baru mau ke kampus.. kamu udah?”
“Belum aku nunggu diajak bareng, tapi ga diajak ajak.. yaudah Nadya telfon langsung aja deh si Bimonya siapa tau belum.. kalau belum kan bisa nebeng.. hehe”
“Dih… nyindir nih… Yaudah.. aku jemput skrg apa nanti?”
“Skrg aja gpp sayaaaang… kamu ke rumah dulu. Aku siap siap nunggu kamu dateng.. mmuuaach. Dah yaa.. bye..”

Hadeeeeh… jadi begini orang pacaran harus lebih perhatian dan lebih care sama pasangan, biar ga jadi keributan, untung aku belum berangkat. Coba kalau udah berangkat bisa berantem nih.. Bimo Bimo… inget bim inget.. Nadya udah jadi pacarmu bukan temen kecilmu lagi.

------

“Assalamualaikum Nad…”
“walaikumsalam Bimo sayang.. langsung aja masuk sayang biar ga diliat orang lain. hihihi” Nadya membuka pintu sambil mengedipkan mata, yang tak kalah mengejutkan Nadya dandan cantik menggunakan jilbab tapi hanya menggunakan tanktop dan hotpants.



“Laah nad.. baju kamu kok begini? Ga lagi sakit kan kamu? Katanya mau ke kampus..” tanyaku keheranan yang membuat adrenalinku meningkat
“Nadya emang sengaja mau kasih surprise buat Bimo, sekali sekali lah ya.. itung itung hadiah buat bimo sayang” kata Nadya menggoda sambil menggerakkan tubuhnya. Ku tatap payudaranya yang tampak menonjol dan saat dilihat lebih fokus lagi ada yg menonjol seperti putting

“Kamu ga pake daleman Nad? Emang ga ada orang dirumah?” tanyaku yang membuat kontolku mulai meregang perlahan menunjukkan kejantanannya dibalik celana jeansku.
“Tau aja sih bim, mata kamu jeli juga yaa.. nakal deh.. tuh kontol kamu udah ngaceng. Rumah lagi sepi kok tenang.. kita bisa seneng2 dulu” Nadya menghampiri dan memelukku, ditunjuknya kontolku dengan jari telunjuk yang putih dan imut



“Bim……. Nadya pengen megang itu.. boleh ya please..?”
Tanpa pikir panjang kubuka celanaku dan kuarahkan kontolku ke dekatnya. Nadya dengan inisiatif jongkok dihadapan kontolku. Melihat dengan sangat tenang, matanya berbinar seakan melihat mainan yang baru saja dibeli. Dengan tangan lembutnya Nadya penuh kelembutan dan telaten mengelus perlahan kontolku.

“Bim….”
“Iyaa Nadya Sayaaaaang…. Hmmmmm enak yang” “Kocok terus yang, pelan pelan aja yaaa. sshhhh”

Nadya mengeluarkan sesuatu di tasnya dan dituangkan ke arah kontolku.
“yaang.. dingin.. apa ini yg kamu taruh di kontolku”
“gimana sayang? Dingin yaa? Ini V*g*L sayang pelumas. Biar ngocoknya makin enak. Aku takut kontol kamu lecet sayaang” dengan bantuin pelumas membuat sensasi kocokan semakin enaak..

“Sayaaaang… enak bangeeet yaaang.. uuuuhhhhh… terusss”
“Enak ya Bimo Sayang? Kontol kamu gede… Nadya suka, bikin kangen sama lupa diri…. Uuuhhh.”

Rasanya hampir mencapai klimaks, kulepas genggaman tangan Nadya di kontolku. Aku ga mau ini cepat berakhir. Kuangkat Nadya dari posisi jongkok di depanku, kupinta duduk disofa. Kupeluk dia dalam keadaan duduk, kucium kepalanya, cium kening, pipi dan matanya. Berhenti dan kutatam wajahnya dalam dalam membuat Nadya terenyuh dan memejamkan matanya. Tanda lampu hijau bagiku.
Kukecup bibir atas kemudian bawah secara bergantian..
“cuuuup… cupppp. Cuupppp.” Hmmmmmmm cup cup”

Tempo semakin kunaikkan semakin cepat dan ganas kulumat bibiar Nadya..
“hhhmmmmm hmmmiiimoooo….. hmmmpeeeleeen” suara nadia yang tidak jelas karena kulumat bibirnya dengan ganas. Kuarahkan ciumanku ke arah telinga dan leher. Kusingkap sedikit jilbabnya agar leher dia terlihat. Kujilati dan ku kecup secara bergantian leher sisi kanan dan kiri Nadya.

“shhhhh ahhhhh Bimo… gelii banget… shhh enaaaak…”
“hmmmmm please yaaa jgn dicupang… hmmm terusss bim..”

Respon dari Nadya membuat nafsuku semakin membara.
Kubuka kutarik keatas tanktopnya yang sudah tidak memakai BH. Saat tanktopnya terbuka, bongkahan payudaranya mengayun naik turun.

“Indaahnyaaaaa…” satu kata yang terucap dari mulutku, kutatap sebentar dan ku berbisik dekat dengan telinga Nadya. “Nad.. boleh yaaa” kutanya untuk sekedar formalitas padahal jari jariku sudah mulai memilin pelan putting Nadya yang membuat mata Nadya terpejam. Tanpa membuka mata Nadya hanya menggangguk dan mengucapkan kata
“Terusin……. ahhhhh”

Kujilati putting bagian kanan dan kupilin putting bagian kiri membuat tubuh Nadya bergetar, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan menahan gejolak nikmat dan menahan geli. Payudara kiri dan kanan habis kulahap secara bergantian membuat tubuh Nadya sedikit diangkat.

“Shhhhh ahhhh… Bimo……”
“Teruuss bim jangan berhentiii.. please…”
“Ahhhh ahhhh ahhhhhh”

Kini tanpa meminta izin, kubuka kancing celana hotpantsnya dan kumasukkan tangan kananku ke dalam celananya. Kuraba dengan pelan, ternyata Nadya memang sudah menginginkan ini, bulu jembutnya sudah dicukur dan tidak menggunakan CD.

“Nad.. kamu sengaja yaa.. kamu udah nyiapin ini?” tanyaku dengan lembut di telinga kanannya. Kepalaku mulai turun ke leher Nadya secara bertahap menuju ke perut Nadya, tangan kiriku memainkan putting dan tangan kananku mencari biji itil untuk diraba.

“hhmmmmmm… bim… jangan masuk yaaa.. aku masih perawan” pinta Nadya.
Aku udah ga menghiraukan permintaan Nadya, kangkat pinggangnya dan kubuka hotpants yg dia pake. Kini dia hanya menggunakan jilbab dan bagian dada sampai bawah tidak ada sehelai benangpun yang menutupi.

“slluurrppp sluurrrppp sluuurppp” kujilati dengan ganas memek Nadya yang sangat wangi, putih dan lembut. Gila ini cewek bener bener sempurna…
“Bimm… ahhhh ahhhhh…. Enaaaak bim… iyaaa pas disitu… pas bangggeeeeettt… uuuuhhhhhhhhhhh…” suara Nadya semakin kacau menikmati jilatan di klitorisnya
“Sluuurrpppppp…. Sluuurpppp…. Shhhhh”
“Biimm…… iyaaa bim.. terus… bentar lagiii…. Bentarr lagi aku keluar bim….”
“sshhhhhhhh ahhhhh”
“ahhhhh.. ahhhhh”
“Arrghhhhhhhh” tubuh nadia bergetar dan terangkat, dan cairan orgasmenya keluar dari liang vagina menandakan orgasmenya udah tercapai

“Bim…… tubuhku kenapa? Kenapa bisa geter gini… dengkulku bim kerasa mau copot… baru pertama kali aku gini.. enaaak.. tapi kok capek.. lemeees” Nadya keheranan karena ini pertama kali baginya orgasme.
“Itu namanya orgasme Nadya sayaang.. kalau cewek tandanya begitu badan bisa geter gitu.. kalau cowok keliatan dari pejunya keluar” aku jelasin sambil kubelai kepalanya dan kuciumi payudaranya
“Ihh.. Bimo nakal deh..”
“Gimana sayang enak kan?” tanyaku
“Kamu belajar dari mana? Hayoo jawab! Kamu udah sering gini yaa sama cewek cewek?” tanya Nadya seperti membombardirku dengan peluru pertanyaan
“Engga sayang, Bimo baru belajar dari film film kok. Kan tau sendiri kamu emang pernah liat aku jalan sama cewek? Hehehe” jawabku
“Iyaa juga sih… dosa ahh kamu nontonin bokep… tapi gpp deh, udah nyenengin Nadya kali ini. Makasih yaa bim” jawab Nadya.

“Kok makasih, punyaku nih loh belum keluar.. ayyook keluarin Nad. Aku masukin yaaah kesitu..” sambil kutunjuk memek Nadya.
“Aku takut bim.. takut sakit… pelan pelan yaaah” pinta Nadya
Kulumuri kontolku dengan pelumas tadi milik Nadya, karena ini pertama kali aku juga masih bingung dimasukin dimana dan gimana. Hehe

“aku coba yaa sayang” kataku

Kumasukkan perlahan kontolku secara perlahan ke memeknya. Nadya sedikit mengernyitkan dahi menahan sakit..
Kudorong perlahan kepala kontolku sedikit masuk.
“Biimm…. Sakit…..”
Kudorong lagi secara perlahan
“Biiim sakit…” rautnya wajahnya berubah karena menahan sakit, digigit bibir bawahnya. Wajahnya memerah dan air matanya pun keluar.
“Bimm… hikss hiiksss.. ga kuat sakit… hiksss…” Nadya menangis.
Kuhentikan aksiku untuk memasukkan kontolku, karena merasa iba kuurungkan niatku untuk masuk.

“Maaf yaaa sayang, ga jdi aja dulu yaa kalau sakit” kataku
“Bimoo.. maafin Nadya yaa.. Nadya belum sanggup nahan sakitnyaa.. hikss.. Bimo dikocokin ajaaa yaaa biar keluar.. kasihan kalau ga keluar pejunya” pinta Nadya memberikan alternatif kepuasan untukku.

“Ga mau… pake mulut yaaa Nad.. ga mau pake tangan.. hehehe” pintaku.
“iiuuuhhh.. kan kotor Bim” jawab Nadya
“Tadi loh… Bimo ngejilatin memek Nadya aja gpp.. Nadya suka kan?? Yaa gantian doooong!. Hehe”
“Yaaa.. tapi dicuci dulu yaa.. pake sabun biar wangi ga bau ga kotor yaa Bim.”
“Iyaaaaaaaaaa Nadyaaaaa sayang”
Nadya pun tersenyum.

Saat kubersihkan kontolku di kamar mandi, ternyata Nadya nyusul dengan keadaan bugil dan jilbabnya udah dibuka.
“Looh Nad, ga nungguin di ruang tamu aj” tanyaku
“Ga mau… habis pejunya Bimo keluar, Nadya mau sekalian ngajakin Bimo mandi biar cepet. Hehehe” jawab Nadya

Kontolku dibersihkan Nadya menggunakan air hangat karena di kamar mandinya ada fasilitas air hangat dan kemudian menggunakan sabun. Setelah diyakinkan udah wangi. Nadya mulai mencium kontolku, karena baru pemula hanya ujung kepalanya saja yang di cium.

“Nad.. semua batang sampai bijinya yaa.. jangan cuman kepalanya” kataku, Nadya hanya mengangguk tanpa menjawab dan mulai mencium dan mejilat kontolku aecara bergantian dari kepala sampai ke biji.
Kontolku diludahi dan tangan Nadya mulai bekerja. Mulutnya terus bekerja mencium dan menjilati sambil mengocok kontolku.
“Naad…. Uuuhhhh… enak banget… masukin ke mulut Nad, lebih enak” kataku Nadya pun mulai menurut mulai memasukan kontolku ke dalam mulutnya.
“”Shhhhhh enak Nad, mulutmu anget.. kerasa dikontolku” dari posisi berdiri aku pun duduk di kloset, supaya tanganku lebih mudah untuk menggapai toket dan memek Nadya.

“Aawww… kena gigit Nad.. sakit pelan pelan aja ya” kataku
Nadya mengulum kontolku dan kumainkan putting Nadya..
“Ahhhh… iyaaa Nad enak begituu.. jangan kena gigit…
Uhhhh udah mulai enak Nad… shhhhh ahhhhh”
Kugapai itil Nadya dan kumainkan dengan cepat menggunakan jari, memek Nadya udah basah terangsang.
“Uhhh… bim….. curaaanggghhhh ahhhhhh” “kaaan Nadyaa ahhh…. Mau muasin…. Bimo… kenapaaaah dimainin lagi memek akuuuuu…. Biiiim…. Uushhhhhhhh” karena gemas Nadya juga makin cepat ngocok kontolku, aku juga mempercepat mainin itilnya Nadya.

“Biiimm….. Nadyaaa mau keluuaaarr…. Shhhhh aaaaaahhhhh…
Bimooooo…. Nadya ga kuat… uhhhhhhh
Bim…ashhhhhh… aaaaarghhhhhhhhhh
Hooos hoos hoosss” tubuh Nadya ambruk ke lantai karena lemas dan nafasnya berat menahan gejolak orgasme yang kedua. Maka kontolku kuambil alih dan ku kocok makin cepat di tanganku…

“Naad… bimo juga mau keluaaar niiihhh…”
“Croott crooot croooott crrot crooot” pejuku kusemprotkan di muka Nadyaaa..
“Ihhh… bimo apa apaan sihhh… kok di muka Nadya” Nadya kesal dengan Bimo, namun karena lemas tak berdaya Nadya hanya bisa pasrah dan masih rebahan di lantai.
Aku pun mendekatkan tubuhku dan ikut berbaring juga di lantai sambil memeluk Nadya.

“Kesel sama Bimo.. tau ahh…” Nadya membuang mukanyab ke arah lain.
Setelah istirahat 10 menit kami pun segera mandi bersama dibawah shower.



Selagi menunggu Nadya pakai baju dan dandan, kubereskan sisa pertempuran di ruang tamu tadi, dan kubuatkan telur omlet dan roti panggang teflon untuk kami berdua agar tenaga terisi lagi kusiap juga 2 gelas susu di meja makan.

Nadya memang cantik, kondisi terlihat lelah pun dia masih tetap cantik & anggun.



“Nadya.. sini makan dulu gih, udah Bimo siapin”
“Nadyaaa masih sebel sama bimo!” jawab Nadya dengan ketus.
“Iya iya maaf” sambil kupeluk Nadya dan ku kecup keningnya.
“Yaudah makan dulu, habis itu ke kampus. Apa mau disuapin?”
“Engga!” jawab Nadya

Setelah makan kami pun segera bergegas untuk ke kampus menyelesaikan administrasi dan segala keperluan kampus.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd