Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Perampokan, awal sejuta kenikmatan

Kintazali

Semprot Baru
Daftar
25 Apr 2024
Post
48
Like diterima
38
Bimabet
namaku Tia aku adalah seorang anak dari desa yang berasal dari keluarga yang kurang berada. Saat ini aku berusia 20 tahun dengan tinggi badan 160cm dan berat 50kg.

Satu tahun yang lalu aku memutuskan untuk pergi merantau di kota X untuk membantu perekonomian keluargaku. Di kota X saya mendapatkan pekerjaan sebagai seorang pelayan toko di pinggiran kota tersebut.

Pengalaman pahit ini aku alami beberapa waktu lalu saat pulang bekerja shift malam. Ketika sampai di kontrakan tempat aku tinggal Sudah larut malam saat hujan deras mengguyur kota kecil tempatku tinggal. Aku duduk sendiri di ruang tamu, menikmati secangkir teh hangat sambil merenungkan berbagai hal. Suasana sepi dan tenang, seolah dunia di luar sana tengah beristirahat.

Saat itu aku hanya mengenakan kaos dan celana pendek untuk menyegarkan tubuh setelah seharian penat bekerja seperti yang biasa aku lakukan karena memang aku hanya tinggal sendiri di kontrakan terebut.

Aku duduk melamun di ruang tamu sambil menikmati alunan music pop kesukaanku.

Namun, ketenangan itu tiba-tiba terganggu oleh suara keras di pintu depan. Aku mengernyitkan dahi, tidak menyangka ada orang yang mengunjungi rumah pada tengah malam seperti ini. Dengan langkah hati-hati, aku mendekati pintu dan memandang melalui jendela samping. Namun, apa yang kulihat membuat jantungku berdegup kencang.

Seorang pria berdiri di luar sana, wajahnya ditutupi oleh penutup kepala hitam. Pikiranku melayang ke mana-mana, mencari cara untuk mengatasi situasi yang semakin mencekam ini. Namun, sebelum aku sempat bertindak, pintu itu dengan kasar dihentakkan dan terbuka.

Pria itu masuk ke dalam rumah dengan langkah mantap, matanya memancarkan ancaman. Aku terdiam, takut, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia mengancamku dengan senjata tajam dan mengikatku dengan tali yang dia bawa kemudian mendudukanku di sofa, sementara dia dengan cepat menelusuri seluruh ruangan di rumahku dan merampas barang-barang berharga yang bisa ditemui di ruangan itu.

Aku melihat sekeliling, mencari peluang untuk melarikan diri, tetapi aku terlalu ketakutan dan ikatan di tanganku terlalu kuat untuk bergerak.
"Jangan mencoba apa-apa atau kamu akan menyesalinya," ujarnya dengan suara berat, senjatanya menunjuk padaku.

Aku merasa terperangkap, terkurung dalam situasi yang mencekam ini. Saat pria itu sibuk mengumpulkan barang-barang berhargaku, pikiranku melayang ke masa lalu. Aku teringat pada hari-hari ketika rumah ini dipenuhi tawa dan keceriaan, ketika aku merasa aman dan dilindungi. Namun, sekarang semuanya tampak berubah begitu cepat.

Perampok itu kemudian pergi ke kamar tidurku dan menyeretku ke kamar tidur untuk memberitahu perampok itu tempat aku menyimpan barang berharga. Perampok itu dengan segera mengacak-acak lemariku, namun tidak menemukan barang berharga dan hanya menemukan pakaianku saja. Perampok itu dengan brutal terus mengobrak abrik kamar tidurku.

Setelah beberapa waktu tidak menemukan barang berharga perampok itu duduk di tepi kasurku dan memandangiku yang tergeletak di lantai. Entah apa yang merasuki pikiran perampok itu tuba-tiba di memandangi sekujur tubuhku dari kaki sampai kepala yang kebetulan dadaku agak terbuka karena memang kaos yang aku pakai agak longgar dan karena tanganku yang terikat kebelakang membuat dadaku sedikit membusung. Perampok itu kemudian perlahan mendekatiku dan mendudukanku di Kasur kemudian memegangi daguku sambil mendongakan wajahku ke arahnya.

“ kalo dilihat-lihat muka kamu manis juga ya “ ujar perampok yang seketika membuyarkan pikiranku dan badanku bergetar seperti tersambar petir membayangkan yang hal buruk yang akan terjadi. Belum sempat
 
Belum sempat saya berkata tiba-tiba mulut pria itu sudah mendarat di bibirku yang seketika membuatku gelegapan.

Pria itu terus melumat bibirku seperti seekor singa kelaparan yang sedang memakan mangsanya.

Perasaanku bercampur aduk tidak karuan nafasku pun terengah-engah menerima perlakuan pria tersebut.

Tubuhku terus berontak menerima perlakuan brutal dari pria tersebut, namun tenagaku yang sudah terkuras habis membuat perlawananku sia-sia. “nikmati aja neng gak usah berontak” ujar lelaki itu sambil melanjutkan petualangan lidahnya di mulutku. “Dasar lelaki brengsek” ujarku dalam hati.

Setelah beberapa saat tangan pria itu juga tidak luput berpetualang menyusuri dadaku, dia mulai meremas lembut dadaku yang kemudian turun ke payudara. Kebetulan saat itu aku tidak mengenakan BH sehingga dalam sekejap perampok itu dengan leluasa menjamah payudaraku yang kenyal. Dia mengelus payudaraku dengan kasar dan memutar-mutar putingku dengan kasarnya yang membuat aku sedikit menjerit.

“jangan kasar-kasar dong mas” ucapku padanya, namun pria itu malah semakin menjadi-jadi sambil berkata “nikamti aja neng, ntar juga ketagihan kok”.

Pria itu terus mempermainkanku dan kini berusaha untuk melucuti kaosku. Sambil menodongkan pisau ke wajahku pria itu berkata “jangan berani macam-macam, awas kalau berani teriak pisau ini akan mendarat di payudaramu” seketika nyaliku ciut dan hanya pasrah saat perampok itu mulai melepaskan tali ikatanku yang kemudian disusul dengan membuka kaos yang aku gunakan.

Seketika kini kaosku telah lepas dari badanku yang membuat kedua payudaraku bergelantungan bebas, sambil melotot pria itu berkata “waowww payudaramu memang benar-benar menggoda neng”. “tolong jangan apa-apakan saya bang” ucapku memohon pada perampok itu. “sudah kamu diam saja neng, malam ini abang bakal beri kenikmatan yang belum pernah kamu rasakan” ucap sinis perampok itu padaku.

Perampok itu segera melanjutkan petualangan lidahnya menjamah tubuhku dari mulut yang kemudian turun mencupang leher dan juga tidak lupa payudaraku juga menjadi sasaran empuknya. Mendapat perlakuan demikian membuatku merasa sangat geli dan tanpa sadar mulutku mendesah menikmati perlakuan perampok itu. “ oouuhhh “ lenguhku yang membuat perampok itu semakin bringas mencupang seluruh tubuhku.

Dan kini tanganya juga semakin berani merambah ke bagian selangkanganku.

“enak kan neng?” ujarnya padaku yang disertai kulumannya di putingku. Aku hanya diam tidak menjawab perkataan pria itu karena tanpa kusadari kini aku telah terbawa suasana dan menikmati perlakuan pria itu padaku. Melihat aku yang sudah pasrah dan lemas pria itu kemudian bangkit dan melepas ikatan tali di kakiku. Tidak lupa dia juga melepaskan celanaku dan kini hanya tinggal CD ku yang menempel di tubuhku.

“tubuhmu memang indah neng, tenang saja malam ini akan aku puaskan kamu” ucapnya sambil melepaskan bajunya. Kini aku juga bisa melihat tubuhnya yang kekar itu sambil membayangkan tubuh kekar itu menindih tubuhku.

Pria itu kemudian segera melanjutkan petualanganya menjamah tubuhku. Kini mulutnya mulai menjilat tubuhku dari mulut sampai ke ujung kaki.

Tanganya kini mulai mengelus-elus vaginaku dari luar celana dalam. Mulutnya mulai menjilati perutku yang turun sampai ke daerah selangkanganku yang membuat aku menggelinjang hebat dan tanganku kini juga mulai berani meremas kepala pria itu. “oouuhhh pelan-pelan mas ” ucapku padanya saat mulutnya mulai menjamah selangkanganku. “nikmat kan neng?” ucapnya sambil melorotkan celana dalamku yang kini aku sudah benar-benar bugil.
Aku hanya mengangguk sambil menutupi vaginaku yang sudah terbuka bebas.

Pria itu kemudian berdiri dan melepaskan celananya, alangkah terkejutnya aku saat melihat penis pria itu yang sangat besar dan Panjang bergelantung bebas dihadapanku. Aku perkirakan ukuranya 15cm lebih. Aku sempat terkejut melihat penis sebesar itu karena aku hanya pernah melihat penis punya adiku di kampung yang masih kecil.

Pria itu segera menhampiriku Kembali dan menyodorkan penisnya ke depan wajahku sambil memegangi daguku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd