Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pengantin baru Dijebak tukar pasangan oleh iparnya

Perawan Sherly untuk


  • Total voters
    205
  • Poll closed .
Tony pun duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan HPnya setelah "bermain2" dengan Sherly yg kembali tertidur.
Dia pun menyapa Ardy setelah melihatnya hendak masuk ke villa.

Tony: "Pagi Di. Rajin bener udah lari pagi subuh2."

"Iya nih..mumpung cuaca lagi bagus. Biar badan seger." Ujar Ardi yang langsung masuk ke dalam villa tanpa tahu bahwa istri tercintanya sudah dipuaskan oleh Tony dengan tangannya.

Tak lama kemudian Ardy pun masuk ke dalam kamarnya.

Ketika Ardy masuk betapa kagetnya ia melihat Sherly yang seksi masih tertidur lelap hanya mengenakan BH dan CD dengan selimut yang sudah terbuka.

Ardi: "Wah nantangin nih." Ujar Ardi sambil tersenyum dan penisnya perlahan2 mengeras melihat pemandangan ini.

Tanpa berlama-lama lagi ia langsung memposisikan dirinya dibelakang tubuh istrinya dan meraba2 paha dan pantat seksi istrinya tersebut dan meremas2nya.

"Cowo mana yg bisa tahan ngeliat body bini gue seksi begini. Coba kalo Tony ngeliat bini gue kaya gini. Bisa2 diterkam langsung." Ardy mengagumi tubuh istrinya.

Dengan iseng ia memasukkan tangan kanannya ke dalam BH istrinya untuk merasakan kekenyalan payudara istrinya.

"Toket Sherly udah persis kyk pemain film2 bokep. Bulet kenceng. Hmmm...Nanti malem gue harus bisa nih..." Pikir Ardi dalam hati.

Ardy pun meremas2 payudara istrinya dan menaikkan BH istrinya lalu memelintir dan memencet2 putingnya.

Ardy melihat Sherly yg agak menggeliat. Tidak hanya itu tangannya pun diturunkan dan masuk ke dalam celana dalamnya, menggesek2an jarinya ke vagina Sherly dan penasaran mencari dimana dan seperti apa yang namanya klitoris.

Sherly yang terbangun pura2 tertidur dan menikmati sentuhan yang terasa berbeda.

Sherly pun agak sedikit tersenyum melihat suaminya kembali merangsang dirinya. Kemudian Ardy pun membuka penutup matanya

"Pagi sayang....hehehe.." Kata Ardy sambil meremas payudara istrinya.

"Iihhh...dari tadi iseng ya tangannya." Sherly memukul lengan Ardy dengan mesra dan meraba2 selangkangan Ardy.

"Tapi yang tadi enak banget lho say." Ujar Sherly dgn wajah yg memerah.

"Yang tadi??" Ardi berpikir keras maksudnya apa istrinya berkata seperti itu. Padahal dia tidak tahu bahwa istrinya baru saja dipuaskan oleh Tony dengan sentuhannya.

"Mandi dulu yukk..." Sherly yang melihat Ardy belum mandi pun mengajak Ardy utk segera mandi bersama.

Selesai mandi dan ganti baju Sherly pun segera keluar dan bertemu dengan Tina di luar yang sedang duduk di meja makan lalu bercakap2 sedangkan Ardy duduk di dalam kamar menonton TV.

"Kalo Tony mah bisa sampe minta nambah. Malah pernah sampe 3 ronde. Hahaha." Tony mendengar Tina bercerita tentang kehebatannya diranjang kepada Sherly.

Tony yang duduk di sofa ruang tamu tersedak ketika mendengar Tina menyebutkan namanya dalam percakapannya. Tina, istrinya yang juga sahabat Sherly, sedang bertanya terkait malam pertama pernikahan Sherly dan suaminya, Ardy. Tony memperhatikan dengan seksama saat Tina menanyakan apakah malam pertama Sherly berjalan lancar.

Sherly, yang baru menikah dengan Ardy beberapa minggu yang lalu, dengan malu-malu mengakui bahwa malam pertamanya tidak seperti yang ia bayangkan. Ardy, sang suami yang juga sepupu Tony, tidak bisa memenuhi hasratnya karena gugup dan kurang pengalaman, sedangkan keluarga mereka terutama orang tua mereka sudah mendesak untuk segera memiliki cucu.

Sherly: "Gue kan jg pengen ngerasain gimana rasanya dimasukin Tin. Tapi Ardy sering grogi bgitu. Udah hampir masuk malah lembek lg. Gue kocokin biar keras ehh malah keluar. Kan jd males gua."

Tina: "lu udah nyoba konsultasi ke dokter atau kasi obat kuat?"

Mendengar bagaimana Sherly bercerita, Tony merasa tertantang dan berniat untuk menaklukkan Sherly. Wanita yang memiliki libido tinggi dan penasaran tentang seks. Tony yakin dengan keahliannya, ia bisa membuat Sherly bertekuk lutut dan melupakan Ardy. Rencana jahatnya pun mulai terbentuk di otaknya.

Tina tidak menyadari niat jahat Tony. Ia hanya ingin membantu sahabatnya yang kesulitan dengan kehidupan seksualnya. Tony, yang sering menggoda wanita dan tahu seluk beluk tubuh wanita, merasa yakin bahwa ia bisa membuat Sherly terangsang dan menyerah kepadanya.

Setelah Sherly kembali ke dalam kamar. Tony kemudian masuk dan Tina menceritakan percakapannya dengan Sherly kepada Tony, ia meminta bantuan Tony untuk memberikan tips dan trik agar Ardy bisa memuaskan istri dan memperoleh ereksi yang lebih lama. Sementara itu, Tony tersenyum licik dan berpura-pura menjadi sahabat baik yang akan membantu Ardy dan Sherly.

Dalam kepalanya, Tony memiliki rencana untuk menaklukkan Sherly, istri sepupunya yang baru saja menikah. Ia sangat tergoda oleh kecantikan dan kemolekan tubuh Sherly. Ia mengetahui bahwa Sherly adalah seorang istri yang setia dan baru dalam hal seks. Sherly yang belum terpengaruh dengan hal-hal porno atau gairah para pria membuat Tony semakin tertantang untuk menggodanya.

Adapun, Ardy adalah suami dari Sherly yang merupakan sepupu dari Tony. Ardy juga baru dalam hal seks, namun ia sangat setia kepada istrinya dan tidak berpikiran mesum seperti Tony. Tony merasa sedikit kasihan pada Ardy karena ia merasa bahwa Ardy kurang pengalaman dalam hal wanita.

"Gue ada ide nih Tin..." Ujar Tony kepada istrinya.

"Apa?" Tina pun duduk mendekat...

"Hah..itu mah maunya elu.." Tina pun tiba2 menepuk lengan Tony dengan keras.

.....

Ketika Ardy keluar ia pun duduk di sofa kursi ruang tamu. Tony yang baru saja keluar dari kamarnya setelah berbincang2 dengan Tina. Tanpa sengaja, ketika hampir mencapai tempat Ardy duduk, dr belakang Tony melihat layar HP Ardy ketika ia kembali dari kamar. Ia terkejut saat melirik ke HP Ardy dan melihat ia membuka website yang isinya tentang hal-hal porno yang menjelaskan tentang kepuasan wanita dan seorang pria yang menikmati melihat istrinya dengan pria lain.
Tony pun terkejut melihat username Ardy di forum tersebut. Dia kemudian menyadari bahwa Ardy memiliki jiwa cuckold, dimana ia menikmati melihat istrinya dengan pria lain.

Sedangkan Tina dan Sherly masuk ke kamar Tina untuk membicarakan sesuatu.

Tony pun pura2 kembali ke dalam dan berdehem dari jauh. Ardy pun buru2 membuka aplikasi lain di HPnya.

Tony: "Nah kebetulan ada di sini. Nih gw ada brg bagus. Gue baru beli di Online. Ini bisa bikin ngaceng maksimal di. Cocok buat pengantin baru."

Tony kemudian memberi Ardy sebuah minuman sachet yang berupa kopi ginseng untuk meningkatkan stamina dan juga permen aneh rasa coklat dengan bentuk yang aneh.

Tony berkata bahwa kopi ini yang membantunya setiap malam saat mau bermesraan dengan istriny. Tony menyarankan agar meminumnya segera.

Ardi: "Ya uda kebetulan kopi lg abis nih. Mau ke depan males jauh."

"Nih kalo lu minum lu bakal jd kyk gini nih perhatiin ini." ujar Tony sambil membuka video porno di HP-nya. Ardy terkejut melihat isi video tersebut.
Ardy terkejut melihat Tina yang sedang melenguh keenakan di atas Tony.

"Ah gila lo Ton...Ini kan koleksi pribadi elo ma Tina."

"Hehehe.***k papa Di. Biar elo liat gimana carany muasin cewe. Nih gue cepetin. Masukinnya tuh ke sini Dy. Lobang yang ini." Tony dengan detail menjelaskan.

Ardy kemudian terheran-heran melihatnya.

"Ahh Tony...udah donk...udah 3 ronde lo ini. Masa belum keluar2 sayang...Aku aja...ahh..udah keluar 3x beb...ahhh...." Dari video tersebut Ardy dapat mendengar Tina melenguh keenakan

"Hehehe...tuh kopi minumnya harus pagi baru efeknya bisa keluar nanti malem. udah nanti lo coba sendiri ya. Gue mandi dulu." Ujar Tony yg bergegas kembali ke dalam.

Ardy pun menyeduh kopi pemberian Tony dan langsung menenggaknya.

Tina: "Gimana Sher? Lo mau kan? Santai aja. Gue ma Tony ga akan bilang siapa2. Lo cukup duduk aja. Tony juga udah ngomong kok sama Ardy. Pasti Ardy juga mau."

Sherly: "Duh gimana ya. Tapi beneran gpp nih Tin?"

Tina: "Bener gpp kok. Tony juga bisa jaga rahasia orgnya. Pokoknya antara kita ber 4 aja. Ini demi keharmonisan kalian kan."

Sherly: "iya sih. Pacaran lama tapi ga tau dia begini. Tau gitu kan mungkin bs saranin dulu berobat apa gimana."

Tina: "Hehehe... atau praktek dulu beb sblm nikah."

Sherly: "Kayak elu sm Tony? Hahaha"

Tina: "Nah itu lu tau. Nih minum dulu..." Ujar Tina setelah membuka satu minuman pokari untuk dirinya dan juga Sherly.

Tina: "Nih gue ada film bagus nih. Bisa kok jd referensi."

Tina pun mengambil laptopnya dan menyalakan sebuah film korea yang tanpa Sherly ketahui adalah film semi.

Tidak lama kemudian Tony pun masuk ke kamarnya dan mendapati Sherly dan Tina yang sedang bercakap2 menunggu kedatangannya.

Tony: "Eh ada Sherly. Kebetulan gue baru ngomong sama Ardy. Hehe"

Tina: "Sherly kudu belajar juga cara muasin Ardy beb. Kamu mandi dulu gih. Nanti aku nyusul. Aku sama Sherly masih mau nonton film ini nih." Ujar Tina sambil mengedipkan mata kepada suaminya Tony yang kemudian tersenyum sedikit.

Tony: "Tapi ada Sherly. Gpp nih gue mandi? Penutup kaca WCnya ga rapet lho. Nanti kalian bisa ngeliat gue mandi. Hehehe." Ujar Tony sambil nyengir.

Kamar Tony dan Tina di villa ini memiliki WC yang cukup besar dengan bathtub dan shower hanya penutup kaca yang transparan tidak bisa dengan rapat menutup WC tersebut sehingga siapapun yang mandi bisa terlihat dari luar.

Tina: "Huu kegeeran aja. Siapa coba yg mau ngintip. Udah sana mandi."

Tony pun bergegas mandi. Mengetahui penutup kamar mandi tersebut tidak dapat menutupi keseluruhan WC Tony menjadi iseng ingin memamerkan tubuhnya pada Sherly yang kebetulan ada di luar.

Sherly pun beranjak meletakkan minumannya di dalam kulkas dan tak lama kemudian film ini pun menampilkan genrenya yang merupakan film semi ketika pemeran utama pria mencumbu wanitanya dan mulai menanggalkan pakaian sang wanita. Tina dan Sherly pun melihat dengan serius.
Tina melihat Sherly penasaran wajahnya pun seperti memerah.

Sherly: "Dih kok adegan bgituannya lama banget Tin." Ujar Sherly yang terlihat membenarkan posisi duduknya.

Tina: "Ya namanya film romantis jaman sekarang kalo ga begini ga asik."

Tina: "Bentar beb aku ambil cemilan dulu ya sama baju Tony yang gue jemur mau dia pake. Lu nonton aja dulu."

Tina pun meninggalkan Sherly menonton sendirian di kamarnya.

Sherly: "Aduh..Tina lama banget sih ngambil cemilannya. Mana adegannya makin lama makin hot lagi. Mana tadi nanggung gue habis di colmek sama Ardy. Jadi horny lagi deh ah.." Ujar Sherly dalam hati.

Sherly pun kemudian beranjak mengambil minumannya yang tadi dimasukkan ke kulkas kamar Tina tadi.

Tony yang sedang mandi di shower membayangkan tubuh telanjang Sherly yang naik turun di atas tubuhnya. Juga kembali teringat ketika dia mengintip Sherly sedang mandi. Apalagi saat meraba raba tubuhnya tadi pagi. Kontolnya yang mengacung ke atas terlihat mengkilap saat disabuninya.

Saat mengambil minumannya di kulkas. Sherly yang menyadari masih ada Tony di wc sedang mandi kaget karna sedikit melihat tubuh telanjang Tony lewat pantulan cermin yang berada di kamar mandi. Cermin yang berada di dalam kamar mandi tersebut bisa terlihat dari luar karna tidak tertutup oleh horden penutup yang tidak bisa menutupi seluruh kaca transparan yang memisahkan antara WC dan kamar itu.

Sherly terpaku saat melihat lewat pantulan cermin WC itu Tony terlihat di bawah pancuran shower menyabuni kontolnya sambil mengurut2 kontolnya yang berurat yang tegang maksimal. Sejenak Sherly tidak dapat memalingkan matanya. Malah Sherly lupa akan keinginannya mengambil minum di kulkas WC.

Sherly: "Anjrit gagah banget Tony bodynya bagus banget."

Sherly diam2 mengagumi tubuh atletis Tony yang sedang mandi membelakangi Sherly.
Tiba2 belum sempat Sherly mengalihkan pandangannya Tony membalikkan badannya sehingga Sherly bisa melihat kontolnya yang sedang tegang mencuat ke atas.

Sherly yg kaget menutup mulutnya yg menganga terpana dengan tubuh telanjang Tony. Apalagi perut six pack dan kontolnya yang tegang berurat. Tanpa sadar Sherly menggigit bibir bawahnya dan sambil berdiri mengapit kakinya. Apalagi efek menonton film yang disetel Tina di laptopnya yang membuat Sherly terangsang lebih lagi ketika melihat tubuh telanjang Tony.
Tanpa Sherly sadari Tony menyadari bahwa Sherly sedang mengintip dan melihat Sherly yang terpana lewat samping matanya.

Sherly: "eh...gila si Tony...kok bisa sih panjang berurat begitu? Pantesan Tina ngebangga2in mulu. Gede banget gila. Gimana rasanya ya ditembusin kontol ukuran segitu?" Pikir Sherly tanpa sadar menggigit bibir bawahnya melihat Tony menyabuni selangkangannya mengurut2 kontolnya dari bawah ke atas.

Sherly: "Lagi ngapain sih dia kok bisa sampe tegang bgitu masa lagi coli?" Sherly semakin penasaran mengintip ke WC tempat Tony sedang mandi. Sedangkan Tony masih menyabuni badannya dengan kontolnya yang mengacung tegak.

Sherly: "Ah sial..apa sih..gue kan udah merid masa ngintipin lakinya si Tina mandi."

Sherly kemudian membuka kulkas di kamar Tina dan mengambil minumannya kemudian kembali duduk di depan laptop Tina dengan jantung berdebar2 melihat pemandangan tubuh Tony tadi.

Tak lama Tony pun keluar dengan mengenakan handuk saja.

"Aduuh Tina kemana sih...masa ninggalin gue bedua sama lakinya di kamarnya." Pikir Sherly dalam hati.

"Eh masih ada Sherly...?" Tony berpura2. Padahal Tony sudah tau bahwa Sherly ada di kamar itu daritadi.

"Tina belom bawain celana sama kolor gue yg basah ya. Aduuh gimana sih. Masa dia cuma bawain gue celana satu sm kolor satu. Kbangetan deh. Gpp gue pake handuk gini ya?" Ujar Tony yang tanpa persetujuan Sherly langsung duduk di samping Sherly dengan mengenakan handuk saja menutupi tubuh bagian bawahnya yang cuma sampai 15cm di atas lutut.
Kontolnya yang tadi tegang sudah agak turun tetapi handuknya yang kecil tdk dpt menutupi tonjolannya membuat wajah Sherly semakin memerah.

"Ehh..i...ii..ya gpp kok Ton.." Ujar Sherly salah tingkah. Apalagi video di laptop Tina menunjukkan adegan yang semakin panas dimana sang pria mencumbu payudara wanita bergantian kiri dan kanan.

"Asiikk...boleh ikut nonton yaa..adegannya kyknya lagi asik tuh." Tony menggoda Sherly dengan menunjuk ke arah laptop.

"Hehehe. Iya nih Tina buka film ginian. Ganti aja yg lain yah..." Sherly beranjak hendak mengganti film lain.

"Ehh jangan biarin aja..bentar lg udahan nanggung. Gue juga penasaran pengen liat endingnya." Tony menghentikan tangan Sherly yang hendak menggapai laptop.

"Lu liat tuh Sher...cewe kalo digituin paling demen tuh Sher. Paling cepet keluar kalo digituin." Ujar Tony saat adegan di layar laptop menunjukkan sang wanita yang duduk dipangkuan prianya dan prianya kemudian menunduk mencumbu kedua payudaranya.

"Iya sih...kyknya enak itu. Itunya cowonya masuk ya. Cwenya yang ngegoyang gitu?" Sherly terjebak penasaran bertanya kepada Tony.

"Iyalah Sher. Itu kontol si cowo udah masuk. Baru si cewe ngegoyang ngulek2 dan ngocok kontol si cowo. Enak banget lho Sher. Kapan2 lu kudu praktekin ke Ardy. Kan lu pengantin baru jd harus belajar Sher. Lu kudu tau cara goyangnya. Pasti blm bisa kan goyang bgitu?" Tony berkelakar menggoda Sherly.

"Ahh bgitu mah gampang. Tinggal maju mundur aja kan. Hahaha..." Sherly yang tidak malu2 lagi menjawab candaan Tony sambil nonton dan sesekali melirik ke kontol Tony yang menggembung, handuk tersebut tidak mampu menutupi kontolnya yang tegak.

"Kenapa Sher lirik2? Gede ya?" Tony menggoda Sherly yang kemudian membuat wajahnya bersemu merah.

"Apaan sih Ton..iihh.." Sherly memalingkan wajahnya.

Tony: "Punya Ardy segede gini ga?"

Sherly: "Gedean punya Ardy ah.." Sherly memalingkan wajahnya tanpa mampu menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Tony: "Masa?? Punya dia bisa goyang2 gini ga?" Tony menggoda Sherly dengan menggangguk2an kontolnya dibalik handuknya.

Secara refleks dan tanpa sengaja Tony membuat Sherly melirik ke arah selangkangannya.

"TONY !! Ihhh gue bilangin Tina yaa..." Sherly melotot sambil menepuk lengan Tony.

"Habis bukannya nonton malah lirik2 kontol gue. Kalo mau liat aja lagi gue ga akan blg2 sama Ardy ma Tina. Hehehe. Pasti blm pernah liat yg laen kan selain punya Ardy. Sesekali gpp kok. Hehehe." Ujar Tony yang mencoba menggoda Sherly.

Mata Tony tidak henti2nya menatap body Sherly terutama payudaranya yang saat ini mengenakan baju bali longgar dan celana pendek longgar yang menampakkan hampir keseluruhan paha mulusnya ketika dia duduk. Apalagi saat Sherly duduk bersila sambil menonton berkali2 membenarkan posisi duduknya dan nafasnya yang sudah agak memburu. Tony tahu bahwa Sherly sudah mulai terangsang.

"Iya kalo mau liat aja Sher. Gpp kok. Hahaha." Tiba2 Tina muncul dari balik pintu dan merangkul Sherly dari belakang.

"Kata elu lu mau belajar cara muasin Ardy. Mau gue tunjukin sekarang?" Tina merangkul dan memeluk Sherly dr belakang.

"Iiih Tina ih bongkar2 rahasia...lagian ntar Ardy dateng gimana."

"Ngga...tadi gue liat dia lg keluar keliling2 perkebunan sama pak Samsul. Tenang aja. Rahasia terjamin sayang. Hehehe. Cuupp..." Leher Sherly dikecup oleh Tina.

Sherly pun menundukkan wajahnya malu bahwa Tony pun tahu semua curhatannya kepada Tina.

"Elu tenang aja Sher. Rahasia terjamin. Ardy ga akan tau. Siapapun ga akan tau kok. Ini demi hubungan elu sama Ardy kan..." Ujar Tina.

"Iya nih...sesekali Sherly harus diajarin caranya buat merangsang dan muasin Ardy biar Ardy bisa selalu tegang maksimal. Hehehe...dari tadi ngelirik kontol gue aja Tin..." Ujar Tony mengedipkan mata kepada Tina.

Tina: "Masa sih Sher?" Tina yang pura2 kaget melotot seketika sehingga Sherly merasa tidak enak.

Sherly: "Ehh ngga2...enak aja..." Sherly panik seketika tetapi tiba2 dengan cepat Tina membuka handuk yang dikenakan oleh Tony sehingga Sherly bisa melihat dengan jelas kontol Tony.

"Ehh??" Sherly memalingkan wajahnya tapi Tina dengan sigap memutar kepalanya.

"Ngga apa2 kok beb liat aja. Ini rahasia di antara kita aja. Gue mau ngajarin elo gimana cara muasin Ardy. Lo duduk aja di sini.

Kini Sherly dengan leluasa melihat kontol Tony yang mengacung tegak dengan malu2 sambil menggigit bibir bagian bawah.

"Gede ga kontol Tony Sher?" Tina dengan bangga memamerkan batang keperkasaan suaminya yang selama ini menjadi kebanggaaannya.

"Ii..iiya gede...." Sherly tertegun melihat kontol Tony dan seperti terhipnotis melihatnya nafasnya terlihat agak memburu.

Seumur hidup, Sherly baru satu kali melihat organ kejantanan laki-laki dewasa.
Yakni organ milik Ardy suaminya. Dia tak pernah melihat milik laki-laki
selain Ardy.
Tentu saja, dia pernah melihat film dewasa, atau film yang tidak disensor
yang memperlihatkan secara gamblang organ kejantanan milik laki-laki. Namun
itu di film. Sherly belum pernah melihat secara langsung.
Hingga kini.
Dia kini melihat organ kejantanan laki-laki yang bukan suaminya. Dan entah
kenapa, Sherly merasakan adanya debar aneh di dadanya. Debar yang tidak
dipahaminya.

Tina: "Lo duduk aja beb... pelajarin dengan seksama."

Tony pun tersenyum kepada Sherly dengan lebar dan Tina pun membuka pakaiannya hingga tersisa BH dan CD saja.

Kamar tempat Tina dan Tony tidur tipe double bed yg terdiri dari 2 ranjang. Sherly duduk di ranjang satunya sedangkan Tony berpindah dari ranjang yg diduduki Sherly ke ranjang sebelah setelah menutup dan menyingkirkan laptopnya.

Tony kemudian menarik Tina dan melumat bibir Tina dengan ganas. Sembari meremas payudara dan pantatnya.

Sherly melihat semuanya dengan melongo. Ini pertama kalinya dia melihat pasangan yg bermesraan di depannya.

"Ehh.*** adil kalo kita doank yang buka. Elu juga buka donk Sher." Tony mencoba keberuntungannya dengan menggoda Sherly.

"Ahh malu ahh..." Sherly yg masih malu2 geleng2 kepala tetapi masih terduduk di ranjang itu. Sebenarnya bisa saja ia berdiri dan langsung keluar kalau ia mau tetapi akal sehatnya sudah dikalahkan oleh rasa penasarannya dan nafsunya ia juga mau melihat bagaimana seharusnya dia memuaskan Ardy dan sebaliknya. Ia harus bisa.

Tina: "Sherly...ayo lah... kita uda rela begini mau ngajarin elu. Biar lebih pas elu juga buka donk. Toh masih ada BH sama CD kan. Biar lu bisa lebih menghayati aja kalo lo jadi gue. Sama aja kan kyk lo pake bikini kemaren. Sini gua buka."

"Ehh..Tina...malu kan sama Tony.." Sherly masih meronta tapi Tina meyakinkannya dengan cepat.

Tanpa menunggu persetujuan Sherly Tina pun membuka kaos Sherly dengan meloloskannya ke atas dan juga celana pendek Sherly diloloskannya. Kini ia hanya tinggal mengenakan celana dalam dan bra.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Sherly berdiri di depan laki laki yang bukan suaminya dan hanya mengenakan BH dan celana dalam.

"Body lu bagus banget Sher. Heran gue Ardy bisa susah ngaceng liat body sebagus ini." Tony memuji body Sherly sambil melotot mengagumi keindahan tubuh Sherly yg hanya mengenakan celana dalam dan bra berwarna putih.

"Iya bagus banget kan toketnya Ton. Gak papa deh kalo lo ngeliatnya Sherly mah. Hehehe." Tina ikut menimpali.

Sherly pun tersipu malu.

Tony kemudian melanjutkan aksinya menundukkan kepalanya. Dengan cepat Tony membuka kaitan BH Tina dan melemparkannya lalu dengan lembut bibirnya mengecup
bulatan bukit kembar milik Tina di sebelah kiri. Bibir Tony melakukan gerak
berputar, mengitari bulatan yang penuh itu.
Beberapa detik kemudian, bibir Tony tiba di pucuk bukit sebelah kiri.
Sherly mengira kalau pemuda itu akan melakukan hisapan, seperti yang pernah
disaksikannya di sejumlah film dewasa. Dugaannya keliru.
Ternyata Tony hanya melewati pucuk bukit kembar sebelah kiri itu. Bibirnya
hanya menyentuh sekilas dan kemudian pindah ke bukit sebelah kanan.
Bibir Tony kembali mengitari bulatan bukit kembar sebelah kanan. Dia
rupanya memang ingin mengecup seluruh bagian yang membulat penuh itu.
Kemudian bibir Tony tiba di bagian itu. Di pucuk bukit sebelah kanan yang
terlihat sudah mengeras. Sama seperti sebelumnya, Tony hanya mengecup
sekilas. Bibirnya hanya melewati bagian itu.
Sherly melihat mata Tina terpejam.
"Ohhh...." Tina mengerang saat Tony menghisap pentil kanannya.

"Pasti enak banget..." Pikir Sherly dalam hati.

Sherly merasa wajahnya panas. Sekujur tubuhnya terasa panas. Dia melirik ke
organ kejantanan milik Tony yang mengacung penuh. Milik Tony itu
terlihat agak basah dan berurat.

Tanpa sadar Sherly menggerakkan tangannya mengelus2 vaginanya dari luar celana dalamnya.

Sherly bisa melihat gerakan bibir pemuda itu turun perlahan dari payudara lalu turun dan berputar di paha kiri Tina.
Lalu, bibir itu pindah ke paha kanan.
Rasa geli yang aneh seperti melanda tubuh Tina.
“Mmmhhhh...”
Tina mengerang.
Rasa gelinya kini sepertinya semakin besar.
Seluruh tubuhnya seperti melengkung.
Bibir Tony kini telah berada di antara kedua pahanya. Sherly melihat lidah Tony seperti meliuk2 dengan lincahnya.

"Sangat hebat, perkasa...aku juga mau.." Hanya itu yang ada di pikiran Sherly sembari menggosok2kan jarinya di vaginanya yang dilakukannya sedari tadi diam2 tapi tentu perbuatannya itu diketahui oleh Tina dan Tony.

Tina sesekali melirik ke arah Sherly.
Dia melihat Sherly kini terbaring. Sahabatnya sekaligus sepupunya itu terbaring masih dengan
celana dalam dan BH.
Sherly berbaring gelisah. Dia terlihat seperti cacing kepanasan yang terkena
sinar matahari.
Jemari tangan kiri Sherly terlihat menyentuh pangkal pahanya yang masih ditutupi celana dalam berwarna putih.

Sherly adalah perempuan yang sudah dewasa dan
hanya lebih muda beberapa bulan dibanding Tina.
Sebagai perempuan yang sudah masuk kategori matang, dia bisa memahami apa
yang terjadi antara Tina dan Tony. Dia melihat bagaimana
secara perlahan laki-laki itu mencumbui sahabatnya itu.
Sherly melihat bagaimana dengan sangat halus, Tony mampu membuat Tina terhanyut dalam permainan bernuansa erotis yang memabukkan.
Dalam hati, Sherly kembali harus mengakui kepiawaian Tony. Hanya laki-laki istimewa yang bisa membuat perempuan seperti Tina terbuai.
Sherly waktu pacaran bukan perempuan yang terbiasa bermain dengan laki-laki. Dia bahkan tergolong perempuan dengan prinsip kuno dan tradisional, yang meyakini bahwa tubuh mereka hanya boleh disentuh
oleh suaminya.

Sejak pakaian dalam Tina dibuka, Sherly melihat bagaimana Tony menyentuh
dan mencumbui istrinya. Bagaimana gerakan tangannya, bagaimana
gerakan bibirnya.
Tony melakukan dengan sangat halus dan perlahan, Sherly merasa seolah dirinya sedang menyaksikan
film kategori dewasa yang digarap dengan indah dan artistik. Bedanya, yang
disaksikan itu bukan film. Yang disaksikannya itu nyata dan terjadi hanya
beberapa meter di depannya.
Melihat aksi cumbu yang terjadi di depannya, melihat bagaimana Tony
menyentuh dan mengecup paha, perut dan bukit kembar Tina, Sherly merasa ada sesuatu yang terjadi dalam dirinya. Dia merasa munculnya rasa hangat di dada.
Rasa hangat yang seketika menjalar ke seluruh tubuh.
Sherly merasa kepalanya pening. Rasa pening yang aneh.
Dia merasa dirinya tersiksa.
Dia tak mengerti kenapa dia merasa tersiksa, namun jelas dia memang tersiksa.
Rasa tersiksa semakin menjadi ketika dia melihat bagaimana, seolah tidak
disengaja, milik Tony hampir masuk ke milik Tina membelah vaginanya. Bagaimana milik Tony yang
keras dan besar itu yang tadi diintipnya besar dan berurat serasa memerah dan semakin perkasa.

Saat itu Sherly merasa dirinya semakin tersiksa. Dia merasa dirinya seperti
sedang berada di padang gurun yang kering kerontang.
Dia merasa dirinya seperti kehausan. Bukan haus oleh air namun oleh sesuatu yang lain.
Sherly menggeliat. Seolah dengan menggeliat, rasa menyiksa itu akan lenyap.
Namun rasa menyiksa itu tidak juga lenyap, bahkan semakin menjadi. Karena
tidak tahan, tanpa terasa dia merintih.
Dia tak peduli jika rintihannya terdengar oleh mereka. Dia tak peduli.
Yang diinginkannya adalah lenyapnya perasaan menyiksa yang kini
menggerogoti dirinya.
Di saat itu, dia merasakan sesuatu.
Ada sesuatu yang menyentuh dirinya.
Sesuatu yang lembut.

Sherly membuka matanya yang sejak tadi terpejam. Sejak perasaan menyiksa
melanda dirinya, Sherly memang memilih untuk terpejam.

Dia melihat Tina kini sedang mengecup paha kanannya.
Tina melakukannya dengan sangat lembut.
Dia bisa merasakan bibir Tina yang menyentuh dirinya. Bagaimana bibir
Tina menyentuh pahanya.
Sherly meremang.
Ada perasaan aneh yang muncul ketika pahanya dikecup oleh sesama wanita.
Dia merasa geli. Rasa geli yang membuatnya semakin tersiksa.
Kecupan lembut Tina pada pahanya menghadirkan sensasi aneh yang
membuat Sherly menggeliat. Kini perasaan menyiksa yang sejak tadi melanda
dirinya berbaur dengan rasa geli yang aneh yang diakibatkan oleh kecupan
Tina.
Sherly kemudian merasa kecupan2 itu berpindah ke paha kiri, lalu ke perut.
Dia kemudian merasa kalau kaitan bra-nya seperti sedang dilepas. Rupanya Tina kini sedang berupaya melepas BHnya.
Sherly sempat ingin menolak, namun dia merasa seolah seluruh kekuatannya
telah lenyap. Kekuatannya untuk menolak seolah telah menguap entah kemana.
Dia juga bisa merasakan bagaimana celana dalamnya melewati kedua pahanya, lalu
kedua lututnya, betis dan akhirnya ujung kaki.
Kini dia tak lagi mengenakan celana dalam.

Sherly menanti datangnya perasaan marah di dalam dirinya. Celana dalamnya
telah dilucuti didepan laki-laki yang bukan suaminya dan seharusnya dia merasa marah.
Anehnya, dia tidak merasa marah.
Dia merasa malu, tentu saja. Dia merasa wajahnya panas.
Dia tersipu, namun tidak marah.
Kenapa dia tidak merasa marah? Dia tidak mengerti.
Dia tak punya waktu untuk berpikir karena dia kembali merasakan kecupan
Tina. Kini Tina kembali mengecup perutnya. Lalu pinggang kanannya.
“Ooouhhh...”
Sherly merintih kegelian. Kecupan di pinggang membuat dia semakin tersiksa.

"Ahh Tina...Kok elu jadi...ahhh..." Sherly mendesah.

Dia merasa bibir Tina itu bergerak ke atas dan kini berada di pundak
kanannya.
Kembali Sherly merasa wajahnya panas.
Perlahan Tina pun menarik wajahnya dan mereka pun berciuman!

Ya. Ciuman sesama jenis. Pertama kali dirasakan oleh Sherly bagaimana Tina memainkan lidahnya di dalam mulutnya.

Mata Sherly pun terpejam...

Tiba-tiba Sherly bisa merasakan ada seseorang di belakangnya. Ya rupanya Tony sudah pindah ke belakang tubuhnya dan memeluk dirinya juga Tina.

"Santai aja Sher...Sini biar kita puasin elu..." Ujar Tony.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd