Part-26 Sex party di resort mewah memang beda
Doi masih tertidur lelah layani kami berdua, dua malam berturut doi layani dua laki sekaligus, wajar doi sangat kelelahan. Jangankan doi, aku pun tidur sampai siang karena hajar doi setiap malam. Tiba tiba bel pintu berbunyi, aku terbangun, terkejut heran, siapa gerangan yang memencet bel itu? Aku buka pintu dan ku lihat room service bawa banyak makanan. Hendak ku cegah karena aku tidak pesan makanan itu. Di atas kereta sorong makanan terdapat kartu ucapan, ku ambil dan ku baca, ow ternyata dari koko semalam yang ucapkan terima kasih. Di suratnya koko itu juga menjelaskan bahwa dinner juga sudah dipesan. Wait a moment, apakah ini tandanya si koko mau minta jatah lagi nanti malam?
Tidak terlalu kupedulikan, kusantap dengan lahap karena perutku sudah sangat lapar. Tidak berselang lama kulihat doi bangun dari tidur panjangnya dan segera ku bawa makanan ke gazebo itu. Kami santap bersama sampai kenyang dan kuceritakan ke doi bahwa si koko bilang sudah pesankan dinner disini. Doi cukup terkejut mendengarnya dan menjadi tertawa lemas. Waduh tiga malam nih ku gang bang ceweku, akunya yang exciting sekali menanti malam tiba.
Kuceritakan bahwa terakhir si koko bergelut tidak pakai kondom ceweku kaget setengah mati, dirinya takut si koko ada penyakit kelamin, secara kami belum pernah mengenal orang itu. Jadi kami rencanakan untuk interogasi si koko nanti malam.
Sore hari room service menekan bel sedangkan kami bermalas malasan di kolam renang. Aku mager jadi kusuruh ceweku bukakan pintu. Entah apa yang merasuki dirinya, dia bangun dari kolam renang tanpa berinisiatif mengambil handuk namun segera menuju pintu dan membukakan pintu. Si room service kaget mendapatkan Bidadari menyambutnya sampai jadi kikuk berdiam diri mematung. Doi menegur si room service barulah dirinya kembali sadar akan tugas yang harus dilakukannya. Batinku bertanya, ada apa gerangan, apakah ceweku sudah jadi liar, nakal, binal, membuat semua orang jadi gempar?
Sekembalinya ke kolam renang aku bertanya kenapa doi lakukan semua itu, dengan enteng doi menjawab "Biar kamu senang, biar kamu horny." Wow, ternyata yang dilakukannya hanya untuk memuaskan hasratku yang aneh ini, aku jadi makin sayang doi. Berendam cukup lama membuat kami jadi lapar. Kami hampiri hidangan yang telah tersedia lengkap dengan winenya. Kami santap tanpa sungkan sekaligus menenggak wine. Sehabis itu darah kami menjadi panas karena wine ini alkoholnya cukup tinggi. Segera kami mulai bergelutan kami dengan cukup liar sampai kami klimaks dan lemas. Kami terkejut karena sedari tadi si koko sudah datang menonton, kami tidak sadari kedatangannya itu. Aku istirahat, si koko sudah siap. Aku hentikan dulu si koko dan menginvestiasi dirinya seperti yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Si koko jelaskan bahwa dirinya senasib dengan koko sebelumnya, tidak pernah jajan diluar jadi harusnya aman, bahkan dirinya bilang kemarin lupa pakai kondom karena terlalu nafsu melihat pertempuran kami. Justru dirinya juga hendak menanyakan hal yang sama terhadap kami karena si koko takut ceweku suka dipakai orang lain sebelumnya. Sempat ditanya si koko kenapa aku tidak pakai kondom? Ku jawab doi sudah kb jadi tidak perlu takut doi hamil. Pun tidak enak pakai kondom, entah rasanya ada yang kurang.
Sudah saling mengenal maka kami lanjut bercinta. Kali ini kubiarkan si koko ambil kendali mekinya. Si koko sudah tenang jadi dirinya ikut tidak pakai kondom setelah minta ijin pada kami berdua. Si koko doggy style dari belakang dan burungku kusodorkan ke mulutnya, suatu pose yang sudah lama ku dambakan, yang tadinya hanya bisa kulihat dari blue film saja, sekarang kami jadi pemeran utamanya. Aduh aku makin horny tingkat tinggi dengan pose seperti ini. Kami crot hampir dalam waktu bersamaan, mulutnya kutahan biar doi kenyang dengan pejuhku, doi jilat sampai habis tak bersisa karena doi lagi mabuk sehingga bawaannya haus saja. Si koko melihat doi begitu liar mengulum kontolku sampai bersih pengen gantian disitu.
Kami istirahat sejenak mengumpulkan energi sambil minum wine yang masih tersisa dan akhirnya energi kami kembali. Sesuai rencana gantian aku sodok doi dari belakang sementara si koko perkosa mulutnya itu. Duel kami jalani dan ternyata pemandangan dari belakang lebih exotic terasa. Mungkin karena aku sudah beberapa kali yang pegang kendali, toh ini Bidadariku maka aku yang berhak atas lubang kenikmatannya ini ketimbang yang lainnya. Aku yang lagi horny berat pun menggenjotnya dengan kuat, si koko sudah keluar dan lagi lagi ditelannya sampai bersih. Tidak lama kemudian aku keluarkan pejuhku dipunggung belakangnya.
Punggungnya aja sexy begini, gimana tampak depannya?
Kami bercengkrama ringan, si koko memuji doi yang servicenya sangat memuaskan, si koko berkisah bahwa kemarin sempat takut karena tidak pakai kondom, mau bertanya tapi takut menyinggung perasaan kami, kami pun miliki ketakutan yang sama karena aku hanya hobby eksibin ceweku, bukan biarkan ceweku dipakai banyak laki. Kami tertawa lepas karena sudah saling mengenal. Si koko iri terhadapku karena punya pacar yang luar biasa memuaskan, si koko pun jadi tau kebiasaan ku yang tidak biasa itu. Si koko kemudian undur diri takut dicurigai sang istri. Aku bingung, kok takut suaminya selingkuh tapi tidak melayani? Entahlah, kami sudah lelah dan akhirnya tertidur di kasur. Si koko sudah urus semua pembayaran dan pamit.
Esok siang ceweku kembali tersenyum lebar karena ditransfer lima puluh juta. Kupikir pikir sangat kasihan orang kaya, duit berlimpah tapi hati tidak sejahtera akibat tidak dapat jatah. Enakan jadi diriku yang hidup tidak sekaya mereka tapi nikmat karena dapat Bidadari dari surga.
Part-27 Sex Party di hotel mewah 1