Part-22 Make love di pantai
Setelah kejadian kemarin malam, pikirku resiko juga ya eksibin dirinya di night club, secara orang disana menenggak miras, bahkan tidak sedikit yang ngegele maupun ekstasi, ada juga yang nyabu sehingga pikiran mereka kurang waras. Okelah kemarin malam bisa diselesaikan dengan isotong, kalau sampai orang itu maksa make love kan repot juga jadinya, ditambah baik aku dan doi ga pernah sedia kondom karena emang kami ga butuh, ga pernah mau pakai, aku dan dia ga suka, rasanya ga ada nikmat nikmatnya. Tapi aku jadi horny berat, doi belum bangun tapi adik kecilku sudah bangun meronta ronta ingin keluar dari sarangnya. Jadilah aku rangsang doi dan minta jatah.
Disore hari aku ngobrol sama doi bahwa aku tidak mau pergi clubbing lagi dengan alasan beresiko tinggi. Doi serasa mendapat angin segar segera memarahi aku akibat tindakan gilaku itu. Aku membela diri karena yang buka tiga kancing kan dirinya, bukan atas perintahku. Dirinya tersipu malu karena sadari kesalahan yang dia perbuat. Akhirnya kuputuskan main di cafe saja, have romantic dinner sambil terus merangsang doi. Sebenarnya aku sudah miliki rencana lain, sewaktu kemarin kami pulang meski bergegas aku sempat melihat dua sosok insan sedang memadu cinta di pantai, rasanya enak juga tuh, eksib alami dan tetap aman karena tidak ada yang mengganggu sebagaimana yang kami alami. Jadi rencana matang sudah kupersiapkan, beri doi sedikit miras dan dimalam yang sejuk kami telusuri pantai. Terlihat beberapa bermesraan, aku mulai meraba dirinya, doi melirik nakal tau yang kumau, kami cari spot cukup sepi meski harus berjalan sedikit jauh, bertujuan agar kami tidak diganggu. Sesudah kami dapati tempat itu, aku mulai lancarkan aksi lucuti seluruh pakaian yang menempel didirinya, kami berenang sebentar dalam kondisi bugil sambil saling merangsang satu sama lain. Jangan pernah kobel meki di air asin, jangan sakiti cewe anda karena air asin PHnya entah apalah, aku tidak mengerti, yang pasti bisa membuat iritasi. Rangsang semua selain itu saja.
Dirinya terlihat sangat erotis, rambut basah dan pantulan sinar bulan yang remang remang mengenai tubuh indahnya membuat aku terbang melayang, benar benar Bidadari yang turun dari Surga. Aku tidak tahan berlama lama, ku gendong doi keluar dari dalam air menuju kursi jemur tempat kami meletakkan pakaian kami. Kami mulai bergelud, meski cuaca adem berangin tapi tubuh kami lanas oleh bara api cinta. Ditemani cahay rembulan kami asyik memadu cinta. Berbagai gaya kami lakoni, mulai dari missionaries, WOT sampai doggy style di kursi jemur itu. Tidak kami pedulikan beberapa orang yang lalu lalang dari kejauhan, serasa dunia milik kami berdua. Batinku berpikir, wah rugi juga ya kemarin itu sewa adult only villa and resort, ternyata bisa eksib di pantai sebebas bebasnya.
Ternyata dugaanku salah, kami belum selesai memadu cinta ada dua orang penjaga pantai mendatangi kami, meminta kami menghentikan kegiatan kami ini dengan alasan memang ini pantai nudist tapi bukan untuk kegiatan mesum. Aduh kami kesal karena jadi gantung. Kulihat mata kedua penjaga pantai sedikit sedikit melirik body aduhai doi yang betul betul sedang bugil. Kulirik nakal ceweku dan akhirnya ceweku buka suara bahwa dirinya akan memuaskan penjaga pantai dengan catatan tanpa make love. Akhirnya kedua penjaga pantai setuju dengan tawarannya itu dan akhirnya kami bertiga mencumbui doiku. Aku tetap kuasai mekinya seorang diri, sementara penjaga yang satu disepongnya sambil penjaga itu meremas lembut dadanya yang ranum itu, sedangkan penjaga yang satu kebagian service dengan tangannya sambil dirinya bersusah payah mengulum puting doi. Waduh, pemandangan yang sangat erotis yang sangat aku dambakan malah terjadi disini, seakan dirinya sedang digang bang oleh tiga lelaki. Sayangnya aku tidak kebagian dadanya yang kenyal itu, harus berbagi kepada dua orang lainnya, ini kelemahan dari gang bang, tidak bisa menikmati sepuasnya. Tidak lama kemudian penjaga satu sudah keluar pejuh dimulutnya, sedikit banyak tertelan karena kepalanya ditahan. Kemudian penjaga yang satunya mulai mengambil alih mulutnya yang satu lagi karena sudah sange berat. Alhasil dirinya gelagapan juga karena belum sempat membuang sisa pejuh dimulutnya malah sudah dijejali konti satu lagi. Akhirnya kami semua terpuaskan, aku penuhi mekinya dengan pejuhku, mulutnya belecetan dengan pejuh kedua penjaga.
Kedua penjaga terlihat masih belum puas, masih mengulum putingnya yang mungil itu, mungkin belum pernah melihat dada cewe cina yang montok secara langsung. Ceweku asyik keluar terus, mekinya asyik memijat kontiku yang masih tercolok didalam, aduh nikmat sekali rasanya. Memang pernah ku ketahui bahwa kalau pentilnya kumainkan dirinya mudah klimaks juga karena itu super sensitive areanya. Dua orang penjaga melumat habis payudaranya, aku tertegun heran menikmati kejadian ini membuat burungku segera tegang kembali. Aku mulai menggenjot dirinya yang sedang alami multi orgasme, kedutan tiada henti sedangkan kedua tangannya mengurut dua konti yang tegak berdiri. Akhirnya kami kilmaks lagi, entah doi uda keberapa kali. Harus kuakui cewe lebih perkasa dari laki, mereka bisa multi orgasme berulang kali, kalau cowo paling banter dua sampai tiga kali.
Sesudah itu kedua penjaga itu berterima kasih dan memuji tubuh doi kemudian meninggalkan kami. Ceweku lemas sekali, tidak kuat berdiri. Kukenakan pakaiannya seadanya dan ku gendong dia dengan mesra, doi terlelap dalam pelukanku. Aduh aku makin sayang doi, servicenya sangat memuaskan hati.
Part-23 Make love di gazebo guest house