Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENANTIAN PANJANG SEORANG ANAK

PERJAKA RICKY LEBIH BAIK DI AMBIL SAMA SIAPA?

  • IBU KANDUNGNYA

    Votes: 99 66,9%
  • IBU TIRINYA

    Votes: 9 6,1%
  • KAKAK KANDUNGNYA

    Votes: 29 19,6%
  • ADIK TIRINYA

    Votes: 9 6,1%
  • ORANG SELAIN ITU

    Votes: 2 1,4%

  • Total voters
    148
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
waduh pening kepala ane, yahud dach critanye, ayok update dong
 
Ketika di perjalanan menuju Jakarta

"Jangan kencang-kencang naik mobilnya bahaya". ibu memperingatiku

"Baik ibuku tercinta". ucapku langsung memperlambat laju mobilku

"Ih... Gombal". ucapnya

"Haha... Serius kali masa gombal, aku kan sayang bangat sama ibu". ucapku

"Dulu juga ayahmu ngomong gitu tapi akhirnya selingkuh". kata ibuku

"Aku kan bukan ayah. Lagian mana mungkin aku ninggalin ibu buktinya walaupun enam tahun berpisah aku tetap ingat sama ibu, engga kaya ibu udah lupa sama aku". sindirku

"Yah bahas itu lagi, asal kamu tahu ibu engga pernah lupa sama anak ibu sendiri". tegasnya

"Iya aku percaya bu, aku cuma bercanda bu". ucapku

"Bercanda mulu". ucapnya

"Haha... Emang aku banyak berubah bu?". tanyaku

"Iya sekarang jadi ganteng". ia memujiku

"Berarti dulu jelek". ucapku

"Bukan begitu, maksud ibu sekarang kamu jadi lebih ganteng". ibu memujiku

"Haha... Iyalah orang ibunya cantik masa anaknya jelek". ucapku

"Emang ibu cantik nak?". tanyanya sambil ngaca di HP-nya

"Dih pura-pura engga sadar. Cantiklah, andai saja ibu orang lain mungkin sudah aku lamar". rayuku

"Apaan sih ibu udah tua gini, emang kamu mau ngelamar ibu-ibu?". ucap ibu

"Tapi ibu masih kaya ABG, maulah ibu-ibunya cantik gini". ucapku kembali memujinya

"Haha... Kamu ada-ada saja". ucapnya sambil ketawa

"Lagian siapa juga yang engga mau nikahin perempuan kaya ibu. Udah baik, cantik, pinter masak, pokoknya wanita idaman bangat". ucapku

"Makasih, ibu jadi merasa kaya bidadari sekarang dipuji terus". ucapnya senang

"Haha, ibu kalo capek tidur aja". ucapku

"Iya-iya, bawel bangat ih". ucap ibu

"Namanya juga udah lama engga ketemu wajar dong kalo bawel". ucapku

"Iya ibu ngerti sayang". ucapnya

"Nanti kalo ada Rest Area kita makan dulu, sekalian istirahat takut ibu capek". ucapku

"Ibu masih kuat kok, kamu kali capek". kata ibuku

"Haha, ketahuan". ucapku sambil tertawa

Aku memang sangat lelah maklum belum biasa melalukan perjalanan jauh seperti ini, biasanya aku hanya mengendarai mobil didalam kota saja.

"Yaudah nanti berhenti jika ada Rest Area". ucap ibu

Setelah itu aku mengendarai mobilku dengan kecepatan normal, sekitar 25 KM tibalah kami di Rest Area. Sampainya di Rest Area aku dan ibu makan di sebuah restoran, sekitar satu jam disana aku dan ibu kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Setelah kurang lebih enam jam sampailah kami di Jakarta, kami sampai pukul 7 malam karena berangkat siang dari sana.

"Nanti ibu tinggal dimana?". tanya ibu

"Di hotel". ucapku

"Sendiri?". tanyanya

"Sama akulah, masa aku biarin ibu sendirian di hotel". ucapku

"Kirain". ucapnya

Setelah itu aku mencari hotel untuk aku dan ibu tinggal sementara, ketika sudah sampai dihotel lalu memesan kamar.

"Bu pesan berapa kamar?". aku bertanya kepada ibu

"Satu aja, pesan sana ibu capek mau tiduran". perintah ibu, aku lalu memesan satu buah kamar. Setelah itu aku diberi kunci dengan nomer kamar 456, sampai di kamar ibu langsung terlentang di kasur.

"Huh". ia terlihat sangat keletihan

"Sudah lama ibu tidak melakukan perjalanan jauh". ucapnya

"Aku juga sama". ucapku

"Bohong, emang kamu engga pernah ikut jalan-jalan sama keluarga barumu?". tanya ibu

"Semenjak dibawa ayah aku tidak pernah pergi keluar kota". ucapku

"Kenapa emangnya?". tanya ibu

"Gatau males aja". ucapku

"Aneh". ucapnya, lama kami berbincang-bincang tanpa sadar ibu sudah terlelap. Melihatnya sudah tidur aku lalu membenarkan posisi nya agar dia tidak jatuh dari kasur, aku lalu mengangkat tubuhnya ke tengah kasur.

"Berat juga ternyata tubuh ibu". batinku, aku lalu menutupi tubuhnya dengan selimut

Bosan tidak ada teman bicara ku putuskan untuk tidur. Aku kemudian tidur di bawah karena malu jika tidur berdekatan dengan ibu, beruntung lantai di hotel ini dilapisi dengan karpet jadinya aku tidak kedinginan walaupun tidur dibawah.

***

MsZgVdWT_o.jpg

Perkenalkan namaku Marlina Franciska, aku berasal dari Bandung. Aku lahir bukan dari keluarga yang kaya, aku termasuk orang yang beruntung karena bisa mendapatkan lelaki yang merupakan Manager perusahaan besar di Ibukota. Walaupun dia orang kaya bukan berarti aku mencintainya karena harta, aku mencintainya karena ia sangat baik terhadapku dan juga keluargaku.

Tapi sifatnya berubah ketika ia berkenalan dengan sekretaris barunya, ia jadi jarang pulang ke rumah. Bahkan ia pernah dua bulan tidak pulang karena berduaan dengan sekretaris barunya, aku bisa mengetahuinya ketika ia pulang ku lihat isi handphone nya penuh dengan foto wanita itu. Karena sudah tertangkap basah akhirnya aku dan suamiku bercerai, ia kemudian membawa anak lelaki kami ke Jakarta.

Setelah resmi bercerai aku tinggal berdua dengan anak perempuanku, ia adalah satu-satunya semangatku disini. Aku kemudian merintis usaha butik dari tabunganku selama ini untuk biaya hidup kami, sampai sekarang akhirnya usahaku sukses dan bisa membiayai anakku sampai kuliah.

Aku mempunyai tubuh yang indah, rambut lurus, bentuk tubuh yang seksi, soal kecantikan biar orang lain yang menilai. Karena kelebihan itulah aku pernah jadi model Majalah Dewasa, tapi setelah menikah aku keluar karena ingin serius merawat suami dan calon anakku.

Alasanku tidak mengenali anakku ketika kembali kerumah bukan karena sudah melupakannya tapi karena wajahnya berbeda dengan dulu. Menurutku dia sekarang lebih bersih dan juga tampan, mungkin ia sekarang merawat tubuhnya.

QKSpAMsA_o.jpg

aku dan temanku satu tahun yang lalu

***

Paginya ketika bangun tidur kulihat anakku tidak ada disampingku. Aku lalu berdiri ternyata ia sedang tidur dibawah, akupun langsung membangunkannya.

"Ricky". ucapku menggoyangkan tubuhnya, namun ia masih belum juga bangun

"Sayang". ucapku lebih kencang menggoyangkan tubuhnya, kulihat ia membuka matanya

"Mphhh... Ada apa?". tanyanya

"Ngapain kamu tidur dibawah pindah sana ke atas". omelku

"Iya nanti aku mager bangat". ucapnya

"Cepat nanti kamu masuk angin ibu yang repot". ucapku tapi ia tetap diam

"Cepat!". bentakku menjewer kupingnya, kebiasan yang dulu aku lakukan jika dia nakal atau tidak menurutiku

"Aduh, iya-iya". ia kesakitan lalu beranjak dari tidurnya, bukannya pindah ke kasur tapi ia malah pergi ke kamar mandi. Sekitar sepuluh menit ia kembali dengan menggunakan handuk saja, nampaknya dia habis mandi.

"Kamu mandi sayang?". tanyaku

"Iyalah dari kemarin aku belum mandi, emangnya ibu jorok belum mandi-mandi dari kemarin". ia menyindirku

"Ibu mah engga mandi juga tetap wangi engga kaya kamu bau". ucapku

"Sini coba aku cium". ia mendekatiku lalu mencium ketiakku

"Bau". ia memanyunkan bibirnya

"Mana engga juga". aku mencium ketiakku sendiri

"Aku bercanda lagi". ucapnya

"Huh... Ibu mau mandi dulu ah". ucapku lalu pergi untuk mandi

Setelah mandi siangnya aku dan dia langsung ke Mall untuk membeli pakaian karena aku tidak membawa pakaian ganti dari rumah, sekaligus mencari pakaian yang akan ia kenakan untuk perpisahan sekolah nanti.

Ketika didalam Mall ia terus memegang tanganku seperti seorang kekasih, bahkan banyak yang memperhatikan kami mungkin merasa aneh anak muda seperti dia terus berduaan bersamaku yang sudah tua ini.

Selesai mencari pakaian aku dan anakku lalu makan bersama di restoran dalam Mall. Ketika makan pun ia terus memperlakukanku seperti seorang kekasih, kami saling suap-suapan, tertawa bersama, pokoknya hari ini aku senang sekali dibuatnya.

Tapi malamnya berbeda ketika kami kembali ke hotel, ia nampak gelisah.

"Kamu kenapa?". tanyaku

"Tidak". ucapnya

"Bohong". ucapku

"Aku hanya bosan disini". ucapnya, tapi aku masih tidak mempercayainya

"Yaudah kita pergi". ajakku

"Kemana?". tanyanya

"Udah jangan banyak tanya kamu ikut saja biar ibu yang bawa mobil". ucapku

"Yaudah terserah ibu".

Aku kemudian membawanya ke sebuah klub malam di Jakarta, tentu aku masih mengingat tempat seperti itu karena dulu aku sering kesana sebelum menikah.
lanjut huuu
 
Penantian panjang para pemirsa..yg menunggu update tak kunjung tiba
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd