Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapakah Fatimah Az-zahra...?

  • Sosok wanita baru dalam cerita ini

    Votes: 62 23,7%
  • Sosok wanita yang menyamar dalam cerita ini

    Votes: 200 76,3%

  • Total voters
    262
Cuplikan untuk chapter 32.....
.
.
.
Pov Tasya


Entah mengapa malam ini aku sulit memejamkan mata, aku malah teringat kembali saat aku bersama mas Adit mengunjungi makam Ayu beberapa hari yang lalu.
Akhirnya kami turun dari mobil tersebut, aku makin mempererat genggaman tanganku di tangan mas Adit. Dan setelah berjalan sekitar 500 meter dari tempat tersebut, barulah kami sampai di tempat tujuan.

Mas Adit yang melihat sebuah gundukan tanah dengan batu nisan yang bertuliskan nama AYUDIA LARASATI, matanya mulai berkaca-kaca. Begitupun dengan aku yang kini mulai menitikkan air mataku.

Aku tidak menyangka sama sekali bahwa mas Adit akan membawaku ke tempat ini, tempat pemakaman atau kuburan orang yang telah kucelakai. Rasa menyesal dan malu kini menghinggapiku saat ini, kakiku bergetar dan perlahan-lahan mulai mendekati makamnya.

Kami berdua duduk berdampingan menghadap makam tersebut.

Mas Adit mulai ngomong, ia seperti sedang mengajak bicara makam tersebut.

"Hai Ayu! Maafin Adit. Baru bisa datang sekarang. Oiya Yu. kenalkan, ini calon istriku namanya Tasya. Maafin dia ya Yu, karena kesalahannya kamu akhirnya menemui sang Pencipta. Adit yakin kamu orang yang ikhlas dan bisa memberikan maaf kepada orang lain, termasuk kepada Tasya. Semoga kamu disana tenang, dan ditempatkan ditempat yang teristimewa oleh Yang Maha Kuasa. Amiin."

Aku mendengar semua perkataan mas Adit, aku baru menyadari betapa sakitnya mas Adit dengan kepergian Ayu, aku seakan ingin mengutuk diriku sendiri. Mengutuk kebodohanku sehingga peristiwa itu terjadi.Tetapi aku sadar dengan mengutuk dan menyalahkan diri tidaklah membuat Ayu hidup kembali. "Bagaimana aku mesti menebus kesalahanku ini?" Tanyaku dalam hati di depan makamnya."

Sambil menitikkan air mata, aku kini memberanilan diri bersuara walaupun dengan suara bergetar dan sesegukkan.

"Ayu... Ini aku Tasya. Ma...aaa...fin aakkuu...Yu. Karena kebodohanku. Membuatmu celaka hingga sampai meninggal. Hikzzz.... Hikzzz.. Hikzzz....."

Mas Adit yang berada disampingku mencoba memberikan kekuatan padaku dengan mengelus-elus punggungku.

Aku terus meneteskan airmata penyesalan, bahkan aku tanpa sadar mencium tanah kuburan Ayu.

"Yu, aku datang kepadamu meminta restumu. Aku berjanji di atas makammu ini akan menjadi istri yang berbakti pada Adit, menjadi istri yang baik untuknya dan anak-anak kami kelak. Sekali lagi, aku mohon maafkan aku, maafkan atas kesalahanku. Maafin aku Yu."

Aku menjerit histeris diatas kuburan Ayu, mas Adit yang sedari tadi mencoba menenangkanku kini memelukku erat. Ia tau apa yang dirasakan olehku, dengan penuh kelembutan ia mencoba menenangkanku sambil menyunggingkan senyumnya.

"Kalau kamu mau dimaafkan oleh Ayu, kamu banyak-banyak mohon ampunan kepada Allah, dialah yang Maha Pengampun. Dan kamu juga mesti memperbaiki semua kesalahanmu dengan menjadi istri yang baik, belajarlah untuk ikhlas, buang semua rasa iri, dengki serta dendam dalam dirimu Sya. Mas akan belajar untuk menjadi imam buatmu jangan kamu mengutuk dirimu tetapi bangkit dan perbaiki semua kesalahanmu."

Aku menoleh ke arah mas Adit, aku makin mempererat pelukanku padanya, suaraku berbisik pelan mengucapkan kata terima kasih pada mas Adit.

Aku melirik ke arah dinding, jam menunjukkan angka 00:30 wib, rasa kantukku menyerang, membuat kesadaranku hilang dan aku tertidur dengan pulas. Di dalam tidurku itulah, aku bermimpi sedang berjalan di sebuah taman yang indah, bunga-bunganya beraneka ragam sedang tumbuh mekar. Bunganya berwarna-warni dan semerbak harumnya, membuatku betah berlama-lama ditempat ini. Tak jauh dari taman itu, aku melihat seorang perempuan cantik berambut panjang. Rambut hitamnya lurus dan panjang seperti layaknya seorang model iklan shampo. Perempuan itu duduk di kursi taman berwarna putih dengan posisi duduk membelakangiku, sambil bersenandung menyanyikan sebuah lagu tentang cinta. Suaranya begitu merdu hingga aku terhipnotis untuk mendekat dan lebih mendekat.

Setelah mendekati perempuan itu, aku ingin mengajaknya berkenalan dengan menyapanya.

"Hai, boleh aku duduk disini!" Sapaku dengan sopan meminta ijin padanya.

Ia hanya menganggukkan kepala tanpa mau memperlihatkan wajahnya.

"Namaku Tasya. Kalau boleh tau namamu siapa?" Ucapku mengajaknya berkenalan.

Ia diam dan menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kamu diam dan tidak mau memperlihatkan wajahmu padaku?" Tanyaku penasaran padanya.

Hening sejenak, hanya deru angin yang terasa mulai menghampiri kami, dan tiba-tiba...

Ia mulai membalikkan badannya.

Aku menutup mulutku dengan mata membelalak kaget, seakan jantungku berhenti berdetak.

"Kamu tau siapa saya?" Tanyanya serius.

Aku bergeming beberapa saat, lalu kemudian menganggukkan kepalaku.

"Kamu kan yang tadi sore datang kesini bersama Adit?!" Tanyanya sekali lagi.

"Ii..Iya...." Bibirku gemeretak menjawab dengan gugup dan gemetar.

"Namaku Ayudia Larasati." Katanya memberitahu. "Dan disini lah tempat tinggalku sekarang!"

Badanku gemetaran, bajuku basah dengan keringat, karena aku sadar bahwa dihadapanku adalah orang yang kucelakai beberapa tahun lalu.

"Kenapa dengan kamu?" Tanyanya, setelah melihatku gugup dan gemetaran. "Kamu takut denganku."

Aku menundukkan kepala, tidak berani menatapnya. Menyesal dan malu pada perempuan dihadapanku ini.

"Kamu menyesal." Sindirnya. "Kenapa baru sekarang kamu merasakan penyesalan tersebut?"

"Aku.... Aku takut." Ucapku gugup. "Maafkan aku, Yu. Maafkan kebodohanku saat itu."

"Aku secara pribadi sudah memaafkanmu, tetapi kamu mesti meminta ampun pada Allah dan berjanjilah untuk memperbaiki kesalahanmu." Ucapnya memberitahu. "Dan jadilah istri yang baik buat mas Adit, aku hanya menitipkan Cinta adikku, yang saat ini menjadi istrinya. Buktikan kalau kamu ingin benar-benar bertobat dan berbakti pada suamimu kelak. Jika tidak aku akan selalu mendatangimu di setiap mimpimu."

"Kamu serius, Yu. Sudah memaafkanku," Ucapku senang. "Aku berjanji mulai hari ini aku akan menjaga Cinta, sebagai tanda aku ingin memperbaiki kesalahan dan menebus dosaku padamu. Aku mohon restumu, Yu. Untuk menikah dengan Adit."

"Mungkin ini sudah menjadi takdir kalian bertiga." Ujarnya. "Aku berharap kalian bertiga bahagia."


"Terima kasih, Yu." Ucapku tulus. "Kamu memang wanita yang berhati mulia. Wajar jika mas Adit memilihmu karena pribadimu yang baik, terima kasih Ayudia Larasati."

Selamat membaca, spoiler ini adalah sebagian dari adegan di chapter 32 yang akan datang.
 
Sama-sama Om@majer876, semoga bisa menghibur, dan ikuti terus kelanjutannya.

Maaf, kirain sudah berkeluarga, om @RAYxy, om @kuciah banyak om kenalan siapa tau ada yang cocok betul nggak om.

Ane paling ikut mendoakan semoga mendapatkan jodoh yang seiman, sehati supaya om @sinclair673, ke depannya berbahagia, Amiin...

Lah baru tau ane om @rad76 klo om @RAYxy sm om @kuciah punya usaha biro jodoh... :kaget:
 
Cuplikan untuk chapter 32.....
.
.
.
Pov Tasya


Entah mengapa malam ini aku sulit memejamkan mata, aku malah teringat kembali saat aku bersama mas Adit mengunjungi makam Ayu beberapa hari yang lalu.


Aku melirik ke arah dinding, jam menunjukkan angka 00:30 wib, rasa kantukku menyerang, membuat kesadaranku hilang dan aku tertidur dengan pulas. Di dalam tidurku itulah, aku bermimpi sedang berjalan di sebuah taman yang indah, bunga-bunganya beraneka ragam sedang tumbuh mekar. Bunganya berwarna-warni dan semerbak harumnya, membuatku betah berlama-lama ditempat ini. Tak jauh dari taman itu, aku melihat seorang perempuan cantik berambut panjang. Rambut hitamnya lurus dan panjang seperti layaknya seorang model iklan shampo. Perempuan itu duduk di kursi taman berwarna putih dengan posisi duduk membelakangiku, sambil bersenandung menyanyikan sebuah lagu tentang cinta. Suaranya begitu merdu hingga aku terhipnotis untuk mendekat dan lebih mendekat.

Setelah mendekati perempuan itu, aku ingin mengajaknya berkenalan dengan menyapanya.

"Hai, boleh aku duduk disini!" Sapaku dengan sopan meminta ijin padanya.

Ia hanya menganggukkan kepala tanpa mau memperlihatkan wajahnya.

"Namaku Tasya. Kalau boleh tau namamu siapa?" Ucapku mengajaknya berkenalan.

Ia diam dan menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kamu diam dan tidak mau memperlihatkan wajahmu padaku?" Tanyaku penasaran padanya.

Hening sejenak, hanya deru angin yang terasa mulai menghampiri kami, dan tiba-tiba...

Ia mulai membalikkan badannya.

Aku menutup mulutku dengan mata membelalak kaget, seakan jantungku berhenti berdetak.

"Kamu tau siapa saya?" Tanyanya serius.

Aku bergeming beberapa saat, lalu kemudian menganggukkan kepalaku.

"Kamu kan yang tadi sore datang kesini bersama Adit?!" Tanyanya sekali lagi.

"Ii..Iya...." Bibirku gemeretak menjawab dengan gugup dan gemetar.

"Namaku Ayudia Larasati." Katanya memberitahu. "Dan disini lah tempat tinggalku sekarang!"

Badanku gemetaran, bajuku basah dengan keringat, karena aku sadar bahwa dihadapanku adalah orang yang kucelakai beberapa tahun lalu.

"Kenapa dengan kamu?" Tanyanya, setelah melihatku gugup dan gemetaran. "Kamu takut denganku."

Aku menundukkan kepala, tidak berani menatapnya. Menyesal dan malu pada perempuan dihadapanku ini.

"Kamu menyesal." Sindirnya. "Kenapa baru sekarang kamu merasakan penyesalan tersebut?"

"Aku.... Aku takut." Ucapku gugup. "Maafkan aku, Yu. Maafkan kebodohanku saat itu."

"Aku secara pribadi sudah memaafkanmu, tetapi kamu mesti meminta ampun pada Allah dan berjanjilah untuk memperbaiki kesalahanmu." Ucapnya memberitahu. "Dan jadilah istri yang baik buat mas Adit, aku hanya menitipkan Cinta adikku, yang saat ini menjadi istrinya. Buktikan kalau kamu ingin benar-benar bertobat dan berbakti pada suamimu kelak. Jika tidak aku akan selalu mendatangimu di setiap mimpimu."

"Kamu serius, Yu. Sudah memaafkanku," Ucapku senang. "Aku berjanji mulai hari ini aku akan menjaga Cinta, sebagai tanda aku ingin memperbaiki kesalahan dan menebus dosaku padamu. Aku mohon restumu, Yu. Untuk menikah dengan Adit."

"Mungkin ini sudah menjadi takdir kalian bertiga." Ujarnya. "Aku berharap kalian bertiga bahagia."


"Terima kasih, Yu." Ucapku tulus. "Kamu memang wanita yang berhati mulia. Wajar jika mas Adit memilihmu karena pribadimu yang baik, terima kasih Ayudia Larasati."

Selamat membaca, spoiler ini adalah sebagian dari adegan di chapter 32 yang akan datang.
:hua:Tisssuuu maaaannnaaa tisssuuu...!!!

Baru sepenggal kok dah bercucuran gini... Ampe ampe ke lubang telinga ngocor terus...



:wek:Uppps maaaf lagi bocor om hihihi
 
Adit keknya selalu mikir untung rugi nih dalam hubungannya dengan Cinta dan Tasya. Soal hubungan dengan keluarga atau apalah, mestinya Adit mikirin juga perasaan orang yang bener-bener dincintai dia dan mencintai dia. Setiap langkahmu saat ini menentukan masa depanmu, Dit. Adit bintangnya Gemini kali yak? ;)
 
Hahahaha.... Ternyata om @kuciah Lebih keker om dr ane hahahaha tatuut...
Serius om... Akh jadi ikutan keder nih ane....

:hua:Tisssuuu maaaannnaaa tisssuuu...!!!

Baru sepenggal kok dah bercucuran gini... Ampe ampe ke lubang telinga ngocor terus...



:wek:Uppps maaaf lagi bocor om hihihi
Mosok yang jualan tisu malah sibuk minta tisu... Aduh...:Peace:
 
Abis makan di rmh makan Padang terus ketemu Adit, Dia ngajak makan bareng.
Inget bener kemaren dia ada yg kasih 500 rb sekalian aja minta traktir.

Nasi + kikil tanpa tulang + dendeng balado + perkedel.
Wuih kenyang banget.

Ropanya tikus berpesta selagi kucing tidak ada. :papi:

Santai aja Om tecoomz, saya sih suka becanda,
Tanya aja Om @rad76, dan Om @D 805 KI, atau Om @jodoaNG, satu lagi Om @edeqwo,
Atau sama teman2 rombongan Tanjidor,
Moga2 ajah doanya terkabul, nanti dibagi :nenen: sebelah.

Jangan mempercayai isu2 yg belum tentu benar,
Tadinya saya hanya penjual barang Klontongan
Yg baru-baru ini diangkat menjadi GM sama Om @jodoaNG,
Menyesal belakangan baru tahu. Tanya sama om @deqwo,:Peace:
Kalo menyesal duluan Tanya sama Om @rad76, :Peace:
Duh senengnya yang baru diangkat jadi direktur, makan2 kita..... :Peace:
 
Bimabet
Adit keknya selalu mikir untung rugi nih dalam hubungannya dengan Cinta dan Tasya. Soal hubungan dengan keluarga atau apalah, mestinya Adit mikirin juga perasaan orang yang bener-bener dincintai dia dan mencintai dia. Setiap langkahmu saat ini menentukan masa depanmu, Dit. Adit bintangnya Gemini kali yak? ;)
Otak bisnis mungkin om...hehehe... Tapi yang jelas bukan itu penyebabnya.

Ikutin terus ya om @devaclp, salam semprot.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd