Part “Spesial” (Part 1)
Akupun mengambil kunci mobil yang dipegang oleh Sinka dan kami berdua pun masuk ke mobil yang ternyata bersebelahan dengan pintu masuk ruangan lift parkiran P4. Setelah masuk kedalam mobil dan aku ingin menggunakan sabuk pengaman, tiba – tiba Sinka memegang mukaku dan mencium bibirku.
“Hmmmm... Sinnn.....” kataku yang mendorong badan Sinka setelah berciuman
“Kenapa????”
Akupun keluar dari mobil dan melihat keadaan sekitar parkiran mobil P4 dan hanya melihat 1-mobil sedan yang tidak ada pemiliknya. Akupun kembali kedalam mobil.
“Rino, kenapa???”
“Ngak kok, Sin... Aku cuman ngecek aja biar aman hahahaha”
Sinka pun mencium bibirku lagi. Kami berdua berciuman didalam mobil yang membuat mobil bergoyang. Tangan kiriku tidak tinggal diam, tangan kiriku memutar kanan – kiri payudara kirinya Sinka dan tangan kananku mengelus – ngelus rambutnya yang wangi.
“Hmmmmm..... Rinoooooo”
Tangan kanan Sinka tidak tinggal diam saja tangan kanannya mengelus – ngelus kontolku yang sudah on fire yang tertahan oleh celana dalam dan celana jeans yang ku pakai. Akupun langsung mengeluarkan kontolku dari celana dan setelah aku mengeluarkan kontolku, tangan kanan Sinka langsung menaik – bawahkan tangannya.
“Sinnnnn.... Pelan – pelan......”
Sinkapun menaik – bawahkan tangan kanannya semakin cepat dan akupun merasakan gatal diujung kontolku.
“Sinnn..............”
Sinkapun langsung mengemut kontolku seperti permen lolipop setelah mengocok kontolku dengan cepatnya dan kuledakan spermaku didalam mulut Sinka 4 hingga 6-kali yang membuat Sinka mual. Untungnya didalam mobil, ada sekantong plastik kosong dan akupun menyuruh Sinka memuntahkannya didalam kantong plastik.
“Enakkkkkk... Rino.......”
“Kalo mau yang enak, balik ke kost yuk” kataku yang mengajak Sinka
“Gw ajak pertama kali dah... Makin – makin juga Sinka” kataku dalam pikiran
Akupun membuang muntahan sperma yang dari mulut Sinka dan ku buang di tong sampah dekat pintu lift parkiran P4. Setelah aku kembali masuk ke mobil, tingggg!!!!!... Bunyi lift yang menandakan sampai ditempat yang ditujupun berbunyi dan keluarlah 4-orang yang kulihat ternyata teman – teman Sinka perform tadi dan merekapun menyapa Sinka. Tetapi aku melihat teman – teman Sinka menatapku seperti heran atau penasaran.
“Haiiii Sinka.........” kata seorang wanita yang bergingsul seperti Sinka dan memiliki jidat jenong
“Kita balik duluan ya.......”
“Aku juga balik duluan ya” kata Sinka
Akupun menyalakan mobil dan menjalankan mobil menuju keluar gedung Fx Sudirman.
-----XXX-----
Selama diperjalanan, akupun berbicara dengan Sinka tentang teman – temannya tadi.
“Tadi siapa aja temen – temen kamu, Sin???”
“Yang gingsul sama ada jenong pake baju kuning celana jeans, namanya siapa???”
“Kalo itu, namanya Rona”
“Kalo yang tampang kayak nenek – nenek disebelahnya, Yona”
“Kalo yang tinggi tapi badannya agak berisi???”
“Itu namanya Lidya”
“Kalo yang sebelahnya tadi yang bawa kunci mobil pake baju merah, namanya Nadila”
“Yang namanya Rona sama Lidya, lumayan juga ya hahahahahaha”
“Ihhhhhh... Jadinya aku jelek gitu???” kata Sinka yang mencubit lenganku
“Sakitttttt!!!!!!!!!!!!!”
Sinkapun tertawa melihat aku mengelus – ngelus lengan kiriku karena dicubit Sinka. Sesampainya di halaman parkir kendaraan orang kost dan setelah kami berdua turun dari mobil, Sinka langsung menarit tanganku dan langsung berjalan menuju kamar kostnya.
Setelah Sinka membuka pintu kamar kost dan menyalakan sebagian lampu kamar kost dan juga aku menutup + mengunci pintu kamar, akupun didorong oleh Sinka sehingga aku terjatuh dikasur.
“Duhhhhhhh....”
“Langsung liar lagi ini bocah” kataku dalam pikiran
Sinka langsung menduduki badanku dan mencium bibirku lagi. Akupun meremas pantatnya yang semok disaat dia mencium bibirku. Suara decak mulut dan lidah begitu terdengar di kamar kost sehingga tali air liur terjatuh dikasur setelah berciuman.
“Sin....”
“Hmmmmm.... Iya????”
“Mau ngak??????”
“Mau!!!!!”
Seolah – olah Sinka tau dari perkataanku dan akupun mulai melepas baju yang dia pakai dan akupun melepas baju yang kupakai juga dan melepas celanaku. Sinkapun tiduran dikasur dan kulepas pelan – pelan celana jeans putih yang dia pakai dan hanya menyisakan celana dalam berwarna hitam.
“Sin... Boleh ku lepas???”
“Buat kamu, tentu boleh Rino....”
Tanpa aba – aba, kulepaskan celana dalam yang dipakainya dan kulihat jelas vagina Sinka yang sudah basah. Akupun mulai menjilati vagina Sinka dan sesekali menjilati klitorisnya.
“Geliiiiiiii..... Ahhhhhhhhhhhh... Rinooooooo.... Pelan – pelannnnnnn........”
“Gimana yaaaa????”
Akupun makin bersemangat untuk menjilati vagina milik Sinka dan ku sedot vagina miliknya seperti penyedot debu
“RINOOOOOOOO....... AHHHHHHHHHH...........”
Sinkapun merasakan orgasme pertama kali dan mengenai mukaku.
“Kena lagi kan...”
“Lagian kamu sih......”
Akupun berdiri dari kasur dan Sinka mulai melepas celana dalam milikku dan Sinka melihat kontolku yang sudah on fire.
“Udah tegak banget.....”
“Mainin, Sin hehe”
Sinka mulai memaju – mundurkan tangan kanannya ke kontolku perlahan – lahan. Setelah melakukan handjob, mulut Sinka langsung memasukan kontolku ke mulutnya dan memaju mundurkan mulutnya.
“Duhhhh.... Sinnnn.... Enakkkkk”
“Enak bener” kataku dalam pikiran
“Slllrrruuuppppp... Enak kan.....”
Kedua tanganku tidak tinggal diam dan ku meju – mundurkan kepala Sinka disaat dia melakukan blowjob ke kontolku. Sesekali dia menjilati kontolku seperti permen lollipop. Sekitar 3 – 5 menit, akupun merasakan rasa gatal di ujung kontolku.
“Sinnnn... Aku mau keluarrrrrrrrr”
Sinkapun makin mempercepat gerakan blowjobnya dan ku ledakan spermaku 4 – 6 kali di dalam mulutnya dan dia menelan semua sperma yang berada dimulutnya.
“Tumben ngak mual” kataku dalam pikiran
“Sin.... Cuci mulut dulu gih....”
Sinkapun langsung ke kamar mandi untuk mencuci mulutnya dari sisa – sisa sperma yang berada di mulutnya dan setelah kembali dari kamar mandi, Sinka bertanya kepada ku.
“Rinoooo... Kapannn???”
“Serius kamu mau???”
“Aku pengen cobaaaa”
Aku mulai mencium bibir Sinka secara perlahan dan dia mengelus mukaku. Kami berdua berciuman “french kiss” dan setelah itupun aku mulai mengarahkan kontoku ke vagina milik Sinka disaat dia sudah tiduran dikasur.
“Agak sakit lohhh...”
“Aku siap, demi kamu....”
Akupun mulai memasukannya kedalam vagina Sinka dan diapun berteriak cukup keras karena merasakan selaput daranya yang sobek akibat ku masukan kontol milikku. Akupun mencium bibirnya disaat aku mulai memaju – mundurkan pinggulku.
“Hmmmm.... Ahhhhhhh.... Yaaaaaaaaa..... Enakkkkkk”
Sinka mulai merasakan kenikmatan dari sex dan akupun makin bersemangat. Akupun mempercepat gerakan pinggulku.
“Enak???” kataku disaat menggerakan pinggulku
“Ahhhhh..... Enaakkkkk.... Lagiiiiiiiiiii”
Kupercepat gerakan pinggulku dan kontolku merasakan cairan vagina milik Sinka. Ternyata Sinka squirting karena ku percepat gerakan pinggulku.
“Rinooooooo......”
Akupun memberhentikan gerakan pinggulku dan kupeluk Sinka dengan eratnya agar tidak bergetar badannya akibat dari squirting yang dirasakannya. Setelah kupeluk, akupun mulai menggerakan kembali pinggulku dan sesekali tanganku memainkan payudaranya.
-----XXX-----
“Kak Naomi, besok aku anter ke kost ya” kata Rona, teman dari Sinka yang notabene adalah temannya Naomi
“Yaudah”
“Gw mau telp adik gw dulu dah... Lu tidur dulu aja, Ron”
Naomi pun mencoba menelpon Sinka, sekedar menanyakan keadaannya sekarang.
-----XXX-----
Akupun masih menggerakan pinggulku dan mulai menurunkan tempo gerakan pinggulku karena aku kecapekan.
“Sin, gantian dong... Kamu yang diatas”
“Iya dehhhh”
“Cium dulu tapi, Rino hihihihihi” kata Sinka dengan senyuman khasnya dan menunjuk bibirnya
Ku cabut kontolku dari vagina Sinka dan mencium bibirnya. Sekarang, aku tiduran di kasur dan Sinka mengarahkan kontolku ke vaginanya. Disaat Sinka ingin memasukan kontolku ke vaginanya, tiba – tiba bunyi handphonenya berdering dan Sinka melihat jika ada videocall dari Naomi. Sinkapun langsung menyuruhku untuk ke kamar mandi dan Sinka menjawab videocall Naomi.
“Sin, kamu langsung tidur ya....”
“Iya, kak... Bentar lagi aku mau tidur kok”
“Kakak besok pagi udah di kost”
Tiba – tiba Naomi melihat celana jeans punyaku dan langsung menanyakan ke Sinka. Akupun melirik dari pintu kamar mandi untuk melihat pembicaraan mereka berdua.
“Itu celana punya siapa???”
“Punya aku kok, kak”
“Bukannya itu punya Rino???”
Sinkapun mulai panik karena tidak bisa menjawab karena lupa memindahkan celana punyaku.
“Udah ah, kak... Aku mau tidur” kata Sinka yang mematikan pembicaraan videocall
Setelah itupun aku keluar dari kamar mandi dan berbicara ke Sinka tentang tadi.
“Duhhhh... Parah nihhhh”
“Bego banget gw” kataku dalam pikiran
“Kamu sih... lupa mindahin celana jeans kamu, untungnya celana dalamnya ngak keliatan”
“Mau lanjut atau gimana nih, Sin???” tanyaku pada Sinka
“Ya mau sih”
Akupun kembali tiduran di kasur dan Sinka kembali mengarahkan kontolku ke vaginanya. Setelah memasukan kontolku ke vaginanya, Sinka mulai menaik – bawahkan badannya perlahan – lahan dan kedua tangannya kupegang agar badan dia tidak terjatuh.
“Sinnn.... Hmmmmm.... Enakkkkkkkk”
“Gara – gara kamu....... Ahhhhhhhhhhh”
“Hmmmm.... Ahhhhhhh.... Enakkkkkkkk” kata Sinka yang mengeluarkan suara desahan lucu
“Suara desahan kamu.... Lucu.......”
“Kamu memang..... Paket Komplitttttt”
“Ihhhhhhh........ Rinoooooo”
Aku dan Sinka mulai merasakan gatal diujung kelamin masing – masing yang menandakan kami berdua akan orgasme bersama – sama.
“Sin... Aku mau keluar........”
“Aku juga......”
Akupun mau mencabut kontolku dari vagina Sinka dan ketika aku ingin berdiri agar mengeluarkannya diluar vagina Sinka, pergelangan kakinya seperti mengunci agar aku mengeluarkannya didalam.
“Rinooooooo...... AHHHHHHHHHHHHHHHHHH”
“Sinkaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Kuledakan spermaku 5 hingga 7-kali didalam vagina Sinka. Ku lihat, Sinka sangat lelah akibat permainan tadi dan akupun memeluk dia, mencium bibirnya lagi dan sesekali ku elus – eluskan mukanya dia yang halus.
“Sinnnn... Gimana ya????”
“Ngak tau... Tiba – tiba gitu tadi” kata Sinka yang menampilkan ekspresi panik di wajahnya
“Semoga aja, Rino... Semoga aku ngak hamil”
“Ya semoga aja dah” kataku dalam pikiran
“Berdoa aja semoga ngak, Sin”
Akupun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan ku lihat Sinka membersihkan kamar kost dan mengganti sprei kasur karena ada bercak darah yang menempel di sprei. Sinkapun membawa sprei ke kamar mandi dan mencucinya disaat aku membersihkan diri. Setelah Sinka mencuci sprei itu, akupun memeluk dia dengan eratnya dari belakang dan memainkan payudaranya dan menggesek – gesekan kontolku ke pantat Sinka.
“Rinoooo... Mau lagi????”
Bersambung...