Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pacarku: Inspirasi dan Fantasi (A Journey into Cuckoldism)

Ikutaaan hu... pm link nya ya. Ceritanya keren, idenya fresh dengan mengambil sudut pandang penulis langsung. Mantab Hu..
 
PART 3: Hilangnya Sebuah Kesucian


Akhirnya hari yang ditunggu itu pun tiba juga. Aku selesai mengantar pacarku Natasha ke stasiun untuk dia naik kereta api ke Jakarta. Saat di Jakarta itu dia akan langsung dijemput oleh Suhu Dash di stasiun dan dibawa ke tempat pemotretan, yang oleh Suhu Dash sudah diatur adalah sebuah hotel bintang tiga di kawasan Jakarta Pusat, dekat dengan Stasiun Gambir.

“So, kamu ntar berapa lama, Yang, di Jakarta?” tanyaku.
“Nggak tahu ya, Yang. Pengennya sih sehari kelar, jadi bisa langsung balik ke Bandung sorenya. Tapi kan aku nggak tahu ya kelarnya kapan. Takutnya kalau ternyata ampe malem, berarti aku kudu nginep dulu di Jakarta.”
“Oh, ya nggak apa-apa, Yang, kalau mau nginep. Asal kasih tau aja.”
“Eh, beneran Yang, gak apa-apa?”
“Iya, gak apa-apa koq.”
“Oke, aku ada temen sih di Jakarta, ntar aku nginep di tempatnya aja kali ya kalau emang perlu nginep.”
“Iya, Sayang, aku percaya koq.”
“Makasih ya, Yang, kamu emang yang terbaik.”

Natasha kemudian mencium pipiku. Dia tidak tahu bahwa hari ini aku melepasnya ke mulut serigala, karena sebelumnya aku memang telah memberi izin Suhu Dash melakukan SSI pada Natasha. Bukan hanya memberi izin, secara teknis aku mendorong Suhu Dash untuk SSI Natasha, pacarku yang bahkan hingga hari ini tak pernah aku sentuh sama sekali.

Sesuai perjanjian dan instruksi dari Suhu Dash, maka dia tak akan memberikan update apa-apa pada hari ini. Bila memang situasinya memungkinkan, maka Suhu Dash baru akan memberi kabar apa yang terjadi. Indikatornya adalah apabila dalam sore ini Suhu Dash memberi kabar, artinya SSI gagal, dan pacarku Natasha akan segera pulang ke Bandung dengan kereta sore.

“Sayang, aku udah nyampe Jakarta ya, mau ke lokasi dulu. Ntar mungkin aku nggak bisa kasih kabar pas pemotretan. Gpp ya, Yank. Love you!”

Pesan dari Natasha itu kubaca berulang-ulang. Pesan itu sudah masuk dari jam 9 pagi tadi, dan ini sudah jam 4 sore. Aku benar-benar gugup dan deg-degan menanti apakah akan masuk pesan lagi, entah dari Natasha, atau dari Suhu Dash. Saking gugupnya, aku sampai tidak makan tadi siang, hanya minum saja. Kegalauan akibat penantian ini benar-benar membuat nafsu makanku hilang sama sekali. Bahkan maen game atau mabar saja aku tak berselera, apalagi meneruskan chapter. Aku hanya diam menunggu di kasur, deg-degan sambil tiap beberapa menit sekali mengecek apakah ada pesan masuk.
Akhirnya…

“TING!”

Sebuah pesan pun masuk di wikipedia. Kuharap itu Suhu Dash yang mengabarkan bahwa SSI gagal lalu Natasha akan memberi tahu via WhatsApp bahwa dia pulang dengan kereta jam 6 sore. Aku melihat pesan yang belum terbuka itu dengan jantung berdebar-debar. Haruskah kubaca dan kulihat isinya? Setelah berkontemplasi beberapa menit akhirnya kubuka pesan itu.

Aku pun langsung lemas. Isinya bukan laporan bahwa SSI gagal sebagaimana keinginanku, namun justru beberapa foto dengan ukuran yang cukup besar. Semua foto itu diset dengan timer, artinya setelah selang waktu tertentu, maksimal 60 detik, foto itu akan hilang dengan sendirinya. Parahnya lagi, foto yang diset secara Self-Destruct ini juga tidak bisa di-screenshoot atau disimpan, sehingga sekali hilang, maka hilanglah sudah. Suhu Dash tidak memberikan konteks atau caption apa-apa setelah foto itu, sehingga satu-satunya jalan hanya membuka fotonya. Sialan sekali, apalagi aku tak memiliki dua hape yang bisa kupakai untuk merekam.

Foto pertama kubuka…

Itu foto Natasha tengah berpose dengan latar belakang jendela dan vitrase. Namun yang mengejutkan adalah dia hanya memakai BH dan celana dalam dengan merek Calvin Klein. Itu jelas pertama kalinya aku melihat Natasha memakai baju seminim itu. Tidak ada masalah berarti, karena pakaian dalam CK itu tebal dengan bahan mirip kaus, sehingga seperti memakai kaus olahraga saja. Namun yang kuperhatikan adalah matanya benar-benar tampak sensual dalam gambar ini, membuatku horny.

Gambar tiba-tiba menghilang. Waktu melihatnya sudah habis. Suhu Dash sebenarnya mengatur waktu cukup baik untukku sehingga bisa melihatnya cukup lama, tapi ternyata itu tidak cukup, dan akhirnya membuatku membuka foto berikutnya.

Foto kedua pun kubuka…

Kali ini foto Natasha tengah membelakangi kamera. Masih memakai celana CK, tapi, BH-nya dia tarik sehingga berada di atas kepalanya. Alhasil punggungnya yang telanjang pun terlihat dengan jelas. Punggung yang mulus dan terawat sama sekali tanpa jerawat atau cacat apa pun. Jantungku pun semakin berdebar kencang melihatnya. Ini pertama kalinya aku melihat punggung Natasha tanpa penghalang apa pun di sana. Aku tentu saja semakin gelisah, karena bila benar, maka Suhu Dash berarti sudah melihat yang lebih dari sekedar punggung!!

Sial! Sial! Sial! Emosiku pun memuncak, namun di saat yang sama rasanya horny luar biasa, hingga dengan jari gemetaran, aku membuka foto ketiga.

Jantungku berhenti berdetak. Mataku melotot. Natasha masih membelakangi kamera, tapi BH-nya sudah jatuh ke lantai bersamaan dengan celana CK tadi. Pacarku berdiri dengan telanjang bulat membelakangi kamera saat ini. Aku bisa melihat pantatnya yang bulat kencang itu. Sangat mulus sekali. Batangku langsung ereksi menyaksikannya. Aku yakin Suhu Dash disana juga tegang batangnya, apalagi dia jarak dekat dan bisa zoom in zoom out kamera ke bongkahan pinggul pacarku yang sempurna itu.

Sialnya gambar yang mengundang decak kagum itu tiba-tiba menghilang karena waktu melihatnya sudah habis.

Oh SHIT.

Aku tak sabar melihat foto keempat. Dan foto keempat ini yang membuatku makin gila saja. Karena saat ini Natasha berpose duduk di atas tempat tidur menghadap kamera. Dia memangku sebuah bantal sehingga bawahannya tidak terlihat. Tapi atasnya tidak tertutup sama sekali, hanya kedua tangannya, lebih tepatnya ujung jari telunjuk dan tengahnya yang berada di atas masing-masing puting.

Aku menahan nafas menyaksikan gundukan indah payudara pacarku itu. Untuk pertama kalinya aku bisa menjadi saksi betapa sempurna kedua dada Natasha. Payudara yang besar dan tanpa cacat. Terlihat masih tegak menantang, dengan puting yang meski tertutup jari tetapi tepian areola yang berwarna pink itu masih mengintip, membuat imajinasiku terbang liar.

Bahkan seolah tahu aku kagum dengan dada pacarku, Suhu Dasha sengaja mengirim foto kelima yaitu foto close up dada pacarku, yang putingnya masih tertutup oleh jari. Batangku makin tegang menyaksikan keindahan payudara mulus Natasha. Dada kirinya terlihat sedikit lebih besar dari dada kanannya. Karena saking mulusnya dada itu, aku bisa melihat garis urat di balik kulit payudaranya. Ingin segera aku remas dan benamkan wajahku di toket indah itu. Pasti enak sekali.

Foto indah itupun akhirnya hilang.

“Anjissssslah….” gumanku dalam hati.

Setelah semua foto itu aku lihat semua, aku mulai membayangkan yang tidak-tidak. Apakah Suhu Dash juga sudah pegang-pegang tubuh pacarku. Dengan alasan mengatur pose, tapi sambil pegang punggung. pinggul bahkan yang lain. Atau… Ah semua pikiran nakal itu berkecamuk di kepalaku.

Aku cek WA dari pacarku, tapi sama sekali belum ada masuk.

Aku lalu WA: “Sayang gimana fotoshootnya?” Kamu jadi balik ke Bandung malam ini?”

Tapi sama sekali tidak deliver.

Baru sekitar 3 jam kemudian akhirnya pacarku membalas: “ Sorry sayang, tadi HP-ku lowbat.”

Aku lega dan penasaran apa yang akan dikatakan pacarku kemudian. Saat itu waktu sudah menunjukkan jam 11 malam.

“Tadi sore fotonya selesai cepat, bentar doang, tapi aku tadi langsung dijemput Cheryl (di ceritaku dia menjadi tokoh Sherry) yang kebetulan di Jakarta. Cheryl langsung ajak main. Ini baru sampai di rumahnya, makanya baru bisa charger HP.”

Aku hanya manggut-manggut saja. Awalnya aku memang lega bahwa ternyata Natasha pergi ke rumah Cheryl, hingga kemudian, sebuah pesan pun masuk. Seperti biasa, itu dari Suhu Dash, dan bunyinya hanya sebuah kalimat singkat:

“I’m sorry, hu.”

Hmm, kenapa ya, Suhu Dash minta maaf? Apakah Suhu Dash gagal melanjutkan SSI melebihi dari sekadar berhasil membujuknya foto bugil? Sudah kuduga, memang Natasha itu susah di-SSI. Dia juga anak baik-baik, nggak mungkin terbujuk begitu saja. Namun baru saja aku berpikir jumawa seperti itu, sebuah foto pun muncul, kembali Self-Destructing Pictures.

Aku sungguh deg-degan, kenapa Suhu Dash mengirim foto semalam ini? Kenapa tidak menyambung dengan yang tadi? Namun karena tak curiga apa pun, aku pun membukanya. Apa yang kulihat di sana membuat mataku membelalak.

Ya, itu foto sebuah meki yang bersih tanpa ada jembut sama sekali. Sebuah kontol tertancap di sana, tepat setengah pada pada batangnya. Namun yang membuatku amat terkejut adalah pada batang kontol dan bibir meki itu ada darah yang tampak masih segar. S-Siapa ini?? Apa ini meki Natasha?? T-Tapi kenapa…

Dengan tangan gemetaran akibat kesal dan menahan amarah, aku mengirimkan pesan pada Suhu Dash:

“Itu mekainyam natahsga, hu??”

Saking kesalnya hingga pesan itu penuh dengan typo. Apa benar itu meki Natasha?? Apa benar Suhu Dash merenggut keperawanan Natasha?? Kenapa?? Kenapa?? Koq bisa?? Apa ternyata Natasha benar-benar masih perawan??

Sebuah foto Self-Destructing Pictures kembali muncul, dan langsung kubuka. Apa yang ada di dalamnya membuat darahku mendidih. Mirip seperti tadi, bedanya fotonya di zoom out menunjukkan wajah wanita itu yang tengah terbaring lemas. Walau dia tak menatap kamera, aku bisa mengenali wajahnya. Itu Natasha!

Foto tiba-tiba hilang, dan aku langsung kesal sekali hingga hampir membanting hape. Aku berusaha untuk tenang, tapi bayangan Natasha yang terbaring setelah keperawanannya direnggut oleh Suhu Dash benar-benar membuatku frustasi, seperti orang yang sedang terangsang tapi kentang.

Baru aku akan kembali mengirimkan pesan, Suhu Dash telah terlebih dahulu meneleponku via wikipedia.

Itu sebuah video call.

Aku membukanya…

Gambar menunjukkan sebuah ranjang hotel yang interior kamarnya sama seperti kamar tempat Natasha melakukan pemotretan. Seorang pria telanjang berlari membelakangi kamera dan berdiri di atas ranjang. Itu pasti Suhu Dash. Aku tak bisa melihat wajahnya karena kepala Suhu Dash berada di luar frame Tak berapa lama, seorang gadis, juga telanjang bulat, bangkit dari balik selimut.

Itu Natasha!

Meski resolusi videonya amat rendah seperti kualitas 3gp, aku masih bisa mengenali Natasha. Yang lebih membuat darahku mendidih, setelah bangkit, Natasha langsung memegang kontol Suhu Dash yang tampak menonjol lalu mengelus-elusnya sambil menatap ke atas, ke Suhu Dash.

“Mau lagi?” tanya Natasha dengan polos.
“Iya, kocokin lagi, Sayang.”
“Pake tangan apa pake mulut?”
“Pake mulut.”

Tanpa perlawanan, bahkan sambil melempar senyum, Natasha langsung memasukkan kontol Suhu Dash ke dalam mulutnya dan mulai menggerakkan kepalanya maju mundur. Suhu Dash membantu dengan memegangi rambut Natasha yang panjang.

“Mmmhhh… Gleekkk… Glekkk… Cpaaak…”

Natasha tersenyum kembali ke Suhu Dash dan mengocok kontol Suhu Dash dengan tangannya.

“Suka?”
“Mulutmu enak banget, Sayang.”
“Huu, gombal… Itu aku baru pertama, tahu?”
“Kayak udah ahli. Serius baru yang pertama?”
“Iya, pacar aku aja nggak pernah aku kasih oral.”
“Emang kenapa nggak dikasih?”
“Yaa, nggak tahu, aneh aja, kayak geli gitu.”
“Koq aku dikasih?”
“Iya, titit kamu lucu.”
“Ini namanya kontol, Sayang.”
“Eh iya, lupa… Kontol… Ih jorok aahh…”
“Abis ini kamu mau dong berarti oralin pacarmu?”
“Enggak ah…”
“Koq nggak mau?”
“Nggak mau aja, aneh kalau tiba-tiba gitu.”
“Kalau ama aku mau?”

Natasha hanya terkekeh lalu mengangguk. Setelah itu dia langsung memasukkan kembali kontol Suhu Dash ke mulutnya. Aku semakin kesal melihat bahwa Natasha berkata tidak mau mengemut kontolku, namun malah mengemut kontol Suhu Dash dengan amat seksi. Tak disangka, kontolku sendiri justru mengeras dan berdenyut-denyut akibat melihat adegan itu.

Kudengar desahan nikmat dari Suhu Dash. Pasti dia menikmati sekali mulut Natasha pada batangnya. Beruntung sekali dia. Aku saja yang pacarnya belum pernah sama sekali.

Dengan telaten Suhu Dash membimbing Natasha yang masih amatir dalam urusan memuaskan batang lelaki.

“Lidahnya dimainkan, Sayang…” katanya.
“Begini?” kata Natasha menurut.
“Iya… Kepalanya dijilati pakai lidah… Iya begitu... Shhhhh...”

Natasha nampak excited dengan hal baru dalam kehidupannya, yaitu bermain-main dengan batang lelaki. Kontol itu makin tegang sempurna. Sama seperti batangku disini, ikut tegang juga.

Tangan kanan Suhu Dash membelai lembut rambut Natasha, sambil memaju mundurkan batangnya perlahan. Terlihat Natasha kewalahan saat Suhu Dash mulai cepat memompa batangnya keluar masuk. Tapi Natasha justru pasrah saja.

“Kamu cepat belajar, Sayang….” puji Suhu Dash.

Jantungku yang awalnya terasa berhenti berdetak, justru sekarang dag-dig dug dengan kencang. Rasa emosi berbalut dengan rasa cemburu yang mendalam. Batangku sudah tegang sempurna, sambil membayangkan bahwa pacarku mengoral kontolnya, bukan kontolku.

“Sayang, udah dulu ya. Aku mau nikmatin meki kamu lagi,” kata Suhu Dash sambil menarik kontolnya dari mulut pacarku. Kulihat batang itu basah oleh cairan ludah Natasha.

Aku deg-degan menanti apa yang akan selanjutnya terjadi. Karena kontol yang sudah tegang begitu pasti harus dikeluarkan spermanya. Aku sedikit berharap agar mulut Natasha saja yang membantu mengeluarkan mani Suhu Dash.

“Nungging sayang….. Kamu mau cobain gaya doggy, kan? Gaya guk guk…” perintah Suhu Dash.
“Emang kamu belum puas?”
“Meki kamu enak banget, mana bisa puas, hehehe… Nungging.”

Pacarku yang polos hanya bisa menurut. Suhu Dash lalu membantu Natasha untuk menungging. Sialnya diarahkan ke kamera, sehingga aku sekarang bisa melihat wajah Natasha. Wajah cantiknya, yang terlihat masih ada perasaan khawatir di sana. Mungkin karena bakalan dipake lagi, mungkin karena ini gaya yang baru, mungkin karena dia nervous, atau yang lain aku ga tahu.

Saat ini aku bisa melihat langsung bulatan indah payudaranya. Benar-benar sempurna. bulat kencang, dengan putingnya yang sexy. Beruntung sekali Suhu Dash karena pasti sejak tadi sudah puas mainin benda kenyal yang sexy itu.

Kedua tangan Natasha menopang tubuhnya. Suhu Dash mengarahkan posisi. Pantatnya dibuat menungging sempurna.

“Pantat kamu bulat kencang, Sayang…” saat ini Suhu Dash sudah ada di belakang, siap menyodok vagina pacarku yang baru hilang perawannya beberapa waktu lalu. Mataku melotot tajam, menyaksikan detik-detik pencoblosan itu. Aku sampai menahan nafas. Mataku aku buka lebar ke arah kamera.

“AHHHHH…..”

Dengan tiba-tiba, Suhu Dash langsung menyodokkan penisnya dengan cepat dan sedalam-dalamnya. Pacarku menjerit keras dengan serangan cepat itu.

“AHHHHH… Pelan-pelan… AHHHHHH…” kembali pacarku berteriak.

Suhu Dash menurut, dia mengurangi tempo, dengan perlahan dia menyodok-nyodok vagina pacarku. Membiarkan pacarku terbiasa dulu, karena baru pecah perawan.

“Sempit sekali…” begitu kudengar suara Suhu Dash.
“Ahhhh… Ahhh… Ahhhhh… Please…” Pacarku hanya mendesah. Matanya terpejam.
“Padahal belum pernah dipakai cowokmu ya ini meki… Hehehe...” kata Suhu Dash.

Sekitar 2 menit aku dibuat panas dingin karena persetubuhan mereka. Suhu Dash masih perlahan menyodok, walau masih begitu kelihatan ekspresi kesakitan di wajah pacarku.

Tak berapa lama kemudian, Suhu Dash menyodok-nyodok dengan cepat sehingga yang keluar hanyalah desahan nikmat bercampur rasa sakit dari mulut pacarku.

"Akhhh… Ouhhhhhh… Pelan-pelan..... Auhhhhhh… Kontol kamu kasar banget... Auhhh..."

Dengan masih memompa liang senggama pacarku tersebut, aku bisa dengar dia bilang:
"Nanti juga akan enak kok, tenang aja… Percaya aja…"

Kembali Suhu Dash men-doggy pacarku dengan cepat. Aku menelan ludah menyaksikan tubuh telanjang pacarku bergoyang-goyang dengan indahnya. Kedua payudaranya melonjak-lonjak ke depan. Ingin rasanya aku benamkan wajahku di sana.

“Ahhh… Ahhhh… Yess… Ahhhhh…” Natasha mulai mendesah keenakan.
“Hehehe… Keenakan kan, sayang? Makanya, percaya sama aku.” kata Suhu Dash.
“Shhhhh… Kok bisa ya seenak ini… Ahhhh…”
“Sex is good… Aku ajarin nanti yang lebih enak. Mau?”
“I-Iya… mau… enak… terusss…”
“Makanya nurut aja sama apa yang aku bilang ya…”
“Iya, Sayang… Aahhh… Teruss… Yess… Ahhhh…”

Kembali Suhu Dash dengan RPM tinggi menggenjot pacarku.

Saat melihat pemandangan mesum di depan kamera itu aku menjadi marah namun aku menemukan sensasi tersendiri saat melihat pacarku digarap habis-habisan. Penisku yang sudah tegak berdiri tanpa sadar aku kocok-kocok.

Dari belakang Natasha disodok dengan kecepatan tinggi. Payudara pacarku yang bergantung indah tak luput diremas-remas oleh Suhu Dash. Membuat Natasha makin kencang berteriak.

“Ahhhh… Iya, di situ… Enak… Ahh… Remas…” kata Natasha
“Toketmu sexy banget, Sayang… Kenyal…”
“Ahhh… Iya… Putingnya… Ahhhhh…”

Sangat jelas aku melihat kedua tangan Suhu Dash memainkan puting indah pacarku. Membuat pacarku seperti orang kesetanan.

“Jadi cowokmu belum pernah pegang toketmu sayang?”
“Belum…. Aahhhh… Lihat juga belum… Ahhhh…”
“Beruntung dong aku ya?” kata Suhu Dash.
“Iya, Sayang… Aahhh… Teruss… Yess… Dikit… lagi…”

Kemudian Natasha berteriak sangat kencang, aku yang mendengarnya sampai merinding. Dunia seolah berhenti berputar saat aku dengar lolongan panjang Natasha saat mendapatkan orgasme pertamanya saat di-doggy di atas kasur.

“AHHHHHHHHHHHH… AHHHHHHH… AHHHHHH...”

Panjangan sekali teriakannya. Sambil tangannya menyambut remasan tangan Suhu Dash di buah dadanya yang montok itu, bahkan seolah meminta lelaki itu untuk meremas lebih kencang lagi.

“AHHHHH… AHHHHH… YES…”

Suhu Dash seolah mengerti dengan pacarku yang masih newbie, dia tidak memaksa untuk menyodok terus, walau aku tahu dia merasa kentang pastinya. Dia biarkan pacarku menikmati sisa-sisa orgasme dengan tenang. Dia sepertinya memang mau membimbing pacarku yang baru pecah perawan beberapa jam lalu.

Tubuh pacarku langsung jatuh telungkup ke depan, badannya masih gemetaran dan aku bisa dengar suara nafasnya yang ngos-ngosan.

“Kamu istirahat dulu ya.. Nanti kita lanjut…” katanya sambil membelai rambut pacarku.

Suhu Dash lalu beringsut dari kasur mendekati kamera. Aku bisa sekarang melihat kontolnya yang masih tegang, mengkilap oleh cairan kewanitaan Natasha. Kemudian dia matikan kamera. Gelap.



Aku tak kuasa menjatuhkan wajahku di atas meja. Aku menangis. Tega sekali pacarku menghianatiku. Aku saja belum pernah melihatnya telanjang, ini dia bahkan sampai mempersembahkan tubuhnya ke orang lain.

Aku mau marah ke Suhu Dash tentu tidak bisa. Karena ini adalah rencana kami berdua.

Walau harus aku akui aku ikut nafsu menyaksikan pacarku dipake cowo lain. Aku sampai 2x crot tadi. Apakah ini kelainan?

Membayangkan kembali persetubuhan pacarku justru membuat batangku yang tadi loyo kini bangkit kembali. Gila ini. aku horny membayangkan pacarku mendesah dipake lelaki lain. Aku bisa pastikan kalau sekarang Suhu Dash pasti akan terus-terusan menggarap meki pacarku. Siapa yang bisa melewatkan tubuh indah Natasha?!

Akhirnya aku coli lagi, menumpahkan spermaku di lantai.


BERSAMBUNG KE PART 4
 
Punten hu grup ini https://t*me/+UQ5zyHf7oFA5ZTVl
Punya suhu bukan? Stau ane suhu udah punya grup semacam gini sebelum ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd