NatStory
Ojek Cinta
Part VII
Nat berjalan keluar dari kampusnya dgn langkah yg begitu lunglai, serasa tak ada tenaga. Wajahnya begitu pucat tanpa semangat sedikitpun. Tatapan kosong matanya ketika melihat langit yg mulai menunjukkan warna jingganya, berusaha memaknai hidupnya yg benar2 kelabu. "Mending lu mati aja deh, dari pada hidup kyk gini, memalukan", sebuah bisikan datang secara tiba2 di pikiran Nat. "Eh, lu harus ngelawan bego, lo harus berontak, ada berapa banyak wanita korban perkosaan yg hidupnya hancur karna takut ngelawan", sebuah bisikan lain datang memberi semangat pada dirinya.
Celana Nat sedikit ada bercak bekas sperma Rudi. Dia sudah berusaha membersihkan dgn air, namun bercaknya masih terlihat saat mengering. Nat berdiam sesaat di trotoar depan kampusnya. Melamun dan berusaha membangkitkan semangatnya kembali, karena hari ini dia harus show di theater. Kriiiiinggg, sebuah telpon berdering di HPnya. "Halo sayang, hari ini show kan?", tanya Nadila dari telponnya. Mereka mengobrol sesaat, namun tak seperti biasanya. Tak ada antusias dari Nat. Bicaranya begitu datar. Nadila bersedih dan sempat menangis melihat perubahan pada sahabatnya itu.
Nat berjalan, menyusuri trotoar, tanpa tau mau kemana, dan tiba2, ciiiiittt. Sebuah mobil Avanza hitam kembali mendekatinya. Dengan refleks Nat melompat menjauh karena kaget. Tiba2 Johan membuka pintu dan keluar dari mobil, "Ayoo ikut", kata Johan, "Nggak, sudah cukup, aku gak mau lagi", jawab Nat. "Ehh, jgn macem2 ya, video lu ada di gw", ancam Johan, "Bodoamat, kalian akan dapetkan balasannya", kata Nat berusaha tegar dan berani melawan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tiba2 Anton keluar dari mobil dan berusaha menarik tangan Nat, "Ehh bangsat, jgn coba2 ya, aku bakalan teriak", ancam Nat sambil menepis tangan Anton, "Liat aja lo ya, bakalan gw sebarin nih video", kata Anton kembali. Tiiin Tiiin, tiba2 sebuah klakson berbunyi, dan ternyata itu adalah Rizal, dia kemudian turun dari motornya, masih mengenakan jaket ojek online, melangkah mendekati Nat. "Yuk, aku antar", kata Rizal yg kemudian menggenggam tangan Nat, menariknya agar naik ke motornya. Johan dan Anton hanya melihatnya. "Eehhhh anjing, awas kau, mati kau nanti", tiba2 seseorang berteriak dari dalam mobil, dan ternyata itu adalah preman2 dari daerah kostnya Nat. Untung saja Rizal datang, kalau tidak, Nat akan di gangbang oleh 5 orang yg ada di dalam mobil.
Rizal menyalakan motor, kemudian berlalu pergi meninggalkan gerombolan manusia2 bejat tadi. Nat memeluk erat tubuh Rizal, menikmati indahnya sore hari yg begitu sejuk. Cahaya senja menemani mereka berdua menyusuri jalanan ibu kota. "Kak, aku sayang kk", tiba2 ucapan itu keluar dari mulut Nat. Rizal begitu terharu mendengarnya. Tak terasa air mata Rizal menetes di pipi, air mata bahagia mendengar gadis pujaannya mengungkapkan rasa sayangnya kepada dirinya. Tangan kiri Rizal mendekap mesra ke tangan Nat yg sedang memeluk erat tubuhnya.
Naiki motor tua
Menara sebagai petunjuk
Dekati musim panas
Ku ajak dirimu
Di tengah tanjakan landai
Di sana kan mulai terlihat
Kembang api warna kuning
Terbentang sangat luas
Aku tak akan bertanya apapun
Jika kamu hidup
Banyak hal yang terjadi
Hal yang tak kau suka dan kesulitan
Pada saat itu,
Ku dari bukit ini
Memegang pada seseorang
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suasana begitu romantis ketika hujan gerimis mulai membasahi bumi. Sepasang muda mudi yg sejatinya sedang dimabuk asmara, namun tak sempat mengungkapkannya ini benar2 menikmati suasana. Awan putih yg bergulung seakan2 menyaksikan mereka berdua yg sedang berbunga2. Nat mampu melupakan kesedihan dalam dirinya sesaat. Sudah lama ia tak merasakan bahagia seperti ini. Senyum di bibirnya begitu terkembang. Kriiiing2, berkali2 HPnya berdering, namun tak dihiraukannya. "Kenapa gk diangkat?", tanya Rizal.
Akhirnya Nat mengangkat HP itu, dan berkata pada Nadila bahwa dia absen hari ini, dan ingin menghabiskan hari ini bersama Rizal. Mendengar hal itu Nadila menjadi tenang, karena sahabatnya jatuh di pelukan orang yg tepat. Akhirnya Nadila menyampaikan pada pihak manajemen agar mengijinkan Nat untuk absen. Suasana makin malam, hingga akhirnya Rizal belok menuju ke arah kostan Nat.
Sudah cukup hari ini dihabiskan berduaan di atas motor menikmati perjalanan panjang tanpa tujuan. Tak perlu kata2 terucap dari bibir keduanya. Curahan kasih sayang tlah tertumpah hanya lewat pelukan dan dekapan mesra keduanya. Sungguh sebuah perjalanan yg cukup romantis. "Kak, aku masih kangen, balik ntar aja gpp?", terucap sebuah kalimat yg membuat hati Rizal begitu bahagia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"As you wish my princess", kata Rizal, "Eh artinya apa kak?", tanya Nat sambil tertawa, "Artinya aku sayang kamu, hehehe", jawab Rizal, "Ihh kk bohong", kata Nat kembali. Canda dan tawa pecah di antara keduanya. Tawa bahagia yg tulus akhirnya keluar dari mulut Nat yg sudah lama tertahan, begitu pula dgn Rizal, hati yg sangat bahagia, membuatnya merasakan menjadi dirinya yg baru. "Nat, aku cinta sama kamu, tolong jangan berubah ya", kata Rizal sambil mendekap tangan Nat, "Iya kak, maafin aku ya, sikapku aneh selama ini, aku juga cinta sama kk", jawab Nat.
Entah berapa kali mereka saling mengungkapkan cinta, seakan2 rasa cinta mereka terlalu besar dan cukup jika hanya diungkapkan sekali saja. Kencan yg begitu romantis. Suasana penuh romansa walaupun hanya dilalui di atas motor saja. Mereka berdua melalui sebuah jalan yg sepi, pohon yg begitu rindang dan hujan gerimis yg begitu lembut benar2 membuat suasana romantis makin nyata.
Makin malam, hujan yg tadinya gerimis agak sedikit deras. "Kak, ke kostan ku aja yuk", kata Nat kembali sambil tersenyum, karena tadinya dia yg menolak tapi kini malah dia yg mengajak. Rizal hanya menuruti apa kemauan gadis pujaannya ini. "Peluk yg erat donk sayang", kata Rizal, kemudian Nat memeluknya lebih erat lagi. "Kurang erat, aku gk mau kmu ninggalin aku lagi", kata Rizal mencoba untuk romantis, "Ihh gombal, nanti aja di kostan kita peluk2an", kata Nat. Kata2 itu membuat Rizal jadi deg2an, karena dia tidak pernah peluk2an yg mesra dengan cewek.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu terus berlalu, hujan walaupun gerimis namun cukup membuat basah jaket dan celana Rizal. Nat tidak begitu basah karena terlindungi tubuh Rizal hingga mereka pun tiba di kost Nat. "Masuk dulu yuk kak, ada yg mau aku bicarakan", kata Nat yg kemudian turun dan membuka pintu gerbang. Rizal memasukkan motornya dan memarkirkannya di parkiran motor lalu kemudian berjalan masuk ke kamar Nat dan melepas jaket serta helmnya lalu duduk di sebuah karpet berwarna biru. Nat memberikan handuk kepada Rizal, "Keringin dulu kak", kata Nat. Lalu Rizal masuk ke dalam kamar mandi dan mengeringkan kepalanya, walaupun sebenarnya tidak basah karena dia memakai helm fullface.
Setelah itu Rizal kembali ke kamar Nat, dan kali ini duduk di sebuah kursi di dekat meja rias Nat. Kemudian Nat duduk di kasurnya. "Kak, aku mau ngomong sesuatu, dan setelah ini, terserah kk, mau gimana terhadap aku, yg penting aku mau coba jujur", kata Nat. Rizal yg tampak bingung akhirnya menyuruh Nat berbicara dgn jujur. Nat mengawali pembicaraan dgn helaan nafas yg begitu dalam. Terlihat jelas kesedihan di wajahnya mulai muncul. Nat tak hanya membutuhkan kejujuran, namun juga keberanian dalam mengungkapkan apa yg sebenarnya terjadi pada dirinya.
Nat bercerita dari awal secara detail apa yg terjadi. Tak terasa air matanya pun tumpah mengalir membasahi pipinya. Raut wajah Rizal berubah, matanya memerah menahan emosi yg amat sangat. Kepalan tangannya menandakan bahwa emosinya sudah memuncak. "Mereka ngancem aku pake pisau kak, mereka perkosa aku, aku gak bisa ngelawan, mereka juga ngerekam aku", kata Nat sambil menangis tersedu2.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rizal berdiri, lalu melangkah mendekati Nat, kemudian memeluknya erat, "Sudah cukup, tak ada lagi yg perlu kmu jelaskan", kata Rizal sambil memeluk erat Nat. "Iya kaak, makasi udah mau dengerin aku, skrg terserah kk, mau anggap aku kotor atau apa", kata Nat kembali. "Aku anggap kamu gadis paling suci, gadis paling sempurna dan gadis yg paling aku cintai", kata Rizal kembali. Tangisan Nat begitu menjadi ketika mengetahui Rizal masih tetap mencintainya walaupun kehormatannya telah direnggut oleh beberapa teman2nya.
Nat pun berdiri dan membalas pelukan dari kekasihnya itu. "Kita pacaran kak?", tanya Nat, "Kamu mau kan?", Rizal balik bertanya, "Aku mau kak, tapi kk gak jijik ama aku?", tanya Nat, "Aku cinta kamu Nat, aku sama sekali gak jijik sama kamu. Besok kita laporin ke polisi perbuatan mereka", kata Rizal. Nat hanya mengangguk. Entah berapa lama mereka berdua berpelukan. "Eh tunggu dulu kak", kata Nat kemudian berjalan mengambil macbook miliknya, kemudian menyalakannya dan membuka Channel Youtube. Alunan instrumen piano dari beberapa lagu JKT48 yg begitu indah benar2 menghanyutkan suasana. "Sini donk, katanya tadi mau peluk2an", kata Rizal kembali.
Nat kembali melangkah mendekati Rizal dan memeluknya. Mereka berpelukan erat seolah2 sedang berdansa diiringi instrumen musik lagu JKT48. Pelukan yg makin dalam dan makin hangat, hingga akhirnya Nat menatap ke wajah Rizal.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rizal menatap sayu mata Nat, refleks wajahnya makin mendekat, terus mendekat, hingga akhirnya ciuman mesra mendarat di bibir Nat. Natalia, seorang member JKT48 generasi 2 yg terkenal dengan imej Hot itu perlahan menutup matanya, menikmati ciuman hangat dari seseorang yg dicintainya. Kecupan lembut penuh romansa, sentuhan bibir mereka benar2 menghanyutkan suasana. Lidah mereka yg semula malu dan bersembunyi, secara perlahan mulai menyeruak keluar, saling bersentuhan dan saling menjilati.
Air liur Nat, bagaikan oase di tengah padang pasir yg tandus, dihisap masuk ke dalam mulut Rizal, benar2 membasahi setiap sudut mulut Rizal. Makin lama, mereka makin berani membuka mulut mereka, membiarkan lidah pasangannya bermain liar saling melilit dan menjilati. Nat yg sudah terhanyut dalam dekapan dan ciuman mesra kekasihnya tak sengaja mendorong tubuh Rizal hingga akhirnya jatuh ke kasur. Bruuuuk, suaranya cukup keras sempat melepaskan lilitan lidah keduanya.
Nat yg berada di atas tubuh Rizal benar2 makin liar, jilatannya yg bermain nakal di dalam mulut Rizal kini mulai berani keluar, menjilati bagian leher Rizal, mengecupnya perlahan. Rizal tampak kegelian, tapi Nat sudah dikuasai oleh nafsu yg membara. Sebuah nafsu yg benar2 murni berasal dari hasrat dalam hatinya, bukan karena paksaan ataupun ancaman.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah puas membasahi leher pasangannya, Nat kemudian duduk, lalu membuka kancing bajunya satu per satu. Mata Rizal hanya tertuju pada mata Nat yg benar2 ikhlas menyerahkan dirinya untuk dinikmati oleh lelaki yg disayanginya. Nat membuka bajunya, kemudian menanggalkan BH yg ia kenakan, hingga payudaranya terpampang menggantung begitu kencang di hadapan Rizal.
Rizal tak mau menyia2kan waktu, tangannya meraih gundukan bukit yg begitu indah itu, kemudian meremasnya perlahan. Nat bergoyang di atas tubuh Rizal sambil kedua tangannya membantu tangan Rizal agar meremas lebih keras. "Ahhhhh Ahhhhh, nikmatin aku kak", Kata Nat begitu dikuasai oleh nafsu. Lalu Rizal pun menarik tubuh Nat hingga payudaranya menempel tepat di mulutnya. Puting susu yg telah mengeras itu kemudian diisapnya dgn lembut. "Ahhhhh, geli kak", kata Nat mendesah. Rizal tak mempedulikan desahan kekasihnya dan terus mengisap puting susunya sambil sesekali menggigitnya pelan.
Merasa begitu geli akhirnya Nat menarik payudaranya kemudian menyodorkan payudara yg satunya lagi. Tangan Nat yg semula hanya memainkan puting susunya sendiri kini mulai turun, mengelus2 kontol Rizal dari balik celananya. "Buka sayang", kata Nat. Mendengar itu kemudian Rizal menanggalkan seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat. Lalu kemudian membantu Nat membuka celananya, hingga keduanya telanjang bulat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nat membalikkan tubuhnya, lalu menaiki tubuh Rizal. Nat memundurkan tubuhnya hingga memeknya tepat berada di wajah Rizal. Kemudian Rizal menggenggam pinggul Nat lalu sedikit menariknya hingga lidahnya mencapai memeknya yg sudah basah akibat cairan pelumas yg sudah keluar sedari tadi. Lidah Rizal menyapu bersih permukaan labia mayora Nat yg berwarna merah keceoklatan dan ditumbuhi bulu-bulu halus dan terawat itu.
Desahan Nat begitu menjadi dan makin keras ketika ujung lidah Rizal menekan secara kasar ke klitoris Nat. Sesekali Rizal memasukkan lidahnya ke lubang memek Nat yg rasanya begitu asin dan amis itu. Jilatan yg kasar membuat tubuh Nat mengejang dan menggelinjang hebat hingga akhirnya Nat terduduk sambil membelakangi Rizal. Pantatnya menduduki wajah Rizal yg lidahnya masih bermain kasar di memek Nat.
Nat menggoyangkan tubuhnya, sambil meremas2 payudaranya sendiri. "Ahhhhh, kaaaak, aku mau sampe kak", kata Nat yg tubuhnya terus saja menggelinjang keenakan. Mendengar itu Rizal makin memperdalam jilatannya. Sesekali ia mengisap memeknya dan kembali menjilatinya, "Kaaaaak, ahhhhh, aku keluar sayaaang", kata Nat ketika cairan kenikmatannya menyembur keluar membasahi wajah Rizal. Nat pun terkulai lemas, terjatuh di atas tubuh Rizal, sementara itu Rizal menikmati pemandangan indah, bongkahan pantat Nat tepat di depan wajahnya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rizal bergerak sedikit, memberi aba2 pada Nat bahwa dia ingin segera dipuaskan. Nat pun segera bangun dan berpindah ke samping Rizal. Nat tiduran terlentang dan mempersilahkan Rizal untuk menindihnya. "Sini kak, ke atasku", kata Nat sambil memberi tanda menggunakan kedua tangannya. Rizal pun naik ke atas tubuh Nat, kemudian mengarahkan kontolnya ke lubang memek Nat, kemudian menggesek2nya perlahan dan blessss, sekali hentakan membuat kontol Rizal terbenam seluruhnya ke dalam lubang kenikmatan Nat. "Ahhhhhh, enak bgt kak", kata Nat sambil mendesah.
Rizal menggenjot Nat sambil memeluknya. Mata mereka saling menatap penuh nafsu. Tatapan mata Nat yg begitu sayu benar2 meningkatkan gairah Rizal. "Goyang yg keras kak, puaskan aku kak", kata Nat meracau, "Iya sayang, kamu milikku", kata Rizal sambil menggenjotnya dgn tempo yg makin cepat. Memek Nat terasa seperti berdenyut, menghasilkan sensasi kenikmatan yg luar biasa hingga membuat mata Rizal terpejam saking tidak tahan merasakan nikmat seperti itu. "Kaak, aku milik kk, nikmatin aku kak", kata Nat di telinga Rizal, membuat semangatnya makin bergelora, menghantam dgn keras selangkangannya menghasilkan suara kecipak yg begitu keras.
Desahan mereka makin lama makin menjadi, "Ahhhh, kaaak, aku mau keluar, kontol kk enak bgt", kata Nat kembali meracau, "Iyaa sayang, memek kamu jg enak bgt", kata Rizal. "Genjot terus kak, kasarin memek aku donk, aku mau keluar, ahhhhhhh", Perkataan Nat makin tak karuan ketika dia hampir mencapai puncak. Tiba2 Nat mengangkat pinggulnya, tubuhnya menggelinjang hebat, "Kaaaak, aku keluaaar, kaaaaaak ahhhhhh", desahan yg begitu panjang menandai orgasme yg kedua bagi Nat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nat menyilangkan kakinya di pinggul Rizal kemudian memeluknya dgn erat sambil mencium bibir Rizal, "ehhhhhhh", lenguhan panjang keluar dari mulut Nat seiring dgn keluarnya cairan kenikmatannya. "Kamu udah keluar sayang?", tanya Rizal, "Sudah kak, nikmat bgt, kk pingin gaya apa lagi?", kata Nat. Kemudian Rizal mencabut kontolnya dari memek Nat dan menyuruhnya untuk nungging.
Nat gadis bertubuh mungil yg sungguh seksi ini kemudian menungging di depan Rizal. Tubuhnya sungguh indah, apalagi bongkahan pantatnya yang begitu seksi benar2 membuat Rizal terpana. "Kaaak, kok diem aja sih, kasarin lagi memek ku donk", pinta Nat, "Eh iya sayang, pantatmu bagus bgt sih", kata Rizal kemudian kembali menyodok memek Nat dari belakang. "Ahhhhhhh", desahan dari Nat ketika kontol Rizal kembali masuk ke dalam lubang memeknya begitu dalam. Rizal kembali menggenjot memek Nat yg sedang nungging itu.
Kali ini genjotan Rizal lebih kencang, karena dia makin bersemangat disuguhi pemandangan yg sangat indah, sebuah bongkahan pantat yg begitu seksi. Jari Rizal kemudian bermain nakal dgn mengelus2 anus Nat. Merasakan hal itu, kedua tangan Nat menggenggam pantatnya sendiri kemudian melebarkannya. "Kak, masukin donk jarinya", pinta Nat. Mendengar permintaan itu, Rizal meludahi anus Nat, kemudian memainkannya dgn jari lalu dicoba memasukkannya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Ahhhhhhh", geli kak, enak bgt, kata Nat ketika jari Rizal bermain liar di dalam lubang anusnya. Sementara itu kontolnya masih menikmati lubang kenikmatan yg begitu sempit dan berdenyut itu. "Sayang, aku mau keluar", kata Rizal yg kemudian meningkatkan tempo sodokannya. "Ahhhh, iya kak, keluarin di mulut aku aja kak", kata Nat. Rizal terus menggenjot memek Nat dari belakang, sementara itu jarinya sudah cukup puas memainkan lubang anus Nat.
Makin lama goyangan Rizal makin keras, "Ahhhhhh sayaaaang", Rizal mendesah panjang kemudian mencabut kontolnya dari memek Nat. Dgn sigap Nat berbalik badan kemudian meraih kontol Rizal dan dimasukkan ke dalam mulutnya. "Ahhh sayaaaang, enak bgt", kata Rizal yg ikut menggenjot mulut Nat. Isapan bibir Nat begitu terasa nikmat hingga akhirnya puncak kenikmatan Rizal jebol juga. "Ahhhhhh sayaaang, aku keluuaaaar", Srrrrrr, peju Rizal menyembur di dalam mulut Nat yg disapu habis oleh Nat.
Tak disisakan sedikit pun pejunya menetes, semuanya ditelan habis oleh Nat. "Hmmmmm, hueeeeekkkk, gak enak kaaak", kata Nat sambil memasang tampang jijik. "Ihhh siapa suruh ditelen", kata Rizal. Keduanya pun terkulai lemas, lalu kembali saling berpelukan sambil tiduran di kasur empuk milik Nat. "Makasi sayang udah puasin aku", kata Nat, "Makasi juga ya sayang, apapun yg terjadi aku gk akan ninggalin kamu", kata Rizal. Mereka berdua pun kembali berciuman sesaat lalu memejamkan mata sambil berpelukan mesra.
BERSAMBUNG