Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

OB: Obral Birahi

kimpetpink

Semprot Lover
Daftar
8 Jan 2011
Post
228
Like diterima
401
Lokasi
cepu
Bimabet
Sejak dari SMP hingga selesai kuliah aku termasuk orang yang beruntung terutama dalam hal cinta dan wanita. Wajahku yang kata mantanku mirip Indra Brugman dengan tubuh yang atletis dan ditunjang materi yang bisa dibilang cukup membuatku mudah mendapatkan TTM, pacar, selingkuhan ataupun purel. Kini aku sudah beristri, tapi obsesiku akan wanita tetap tinggi bahkan bisa dibilang makin terobsesi, tetangga, sepupu ipar, teman istri atau siapapun yang aku suka akan aku kejar dan aku taklukkan di ranjang. Bukanya sombong, tapi ini memang realita hidupku yang mungkin digariskan seperti ini.
Entah mengapa, pada suatu hari timbul dalam benakku untuk menjadi orang lain dalam memanjakan obsesi sexku. Aku mengutarakan niatku menjadi seorang OB ditempat temanku bekerja, awalnya dengan keras dia menolak dan menganggapku bercanda. Tapi aku tak kehabisan akal, istriku aku minta untuk ikut meyakinkanya bahwa aku berniat menjadi OB agar bisa menghargai uang dan bertanggung jawab pada pekerjaan. Akhirnya diapun setuju begitu pula istriku, bahkan istriku mempersilahkan aku untuk total menyamar menjadi OB yang pasti akan ngekost, dengan dompet mepet dan tanpa mobil ataupun credit card bahkan tanpa HP. Akupun menyerahkan kunci mobil dan isi dompet kepada istriku, agar lebih yakin padahal sehari sebelumya aku sudah membuat rekening dan ATM baru untuk misiku ini.
Aktingku dimulai keesokan harinya, pagi-pagi aku sudah berangkat menuju kantor Edwin (temanku) dengan berseragam OB. Sebelum memulai kerja, aku dipanggil Edwin dan diperkenalkan kepada teman-teman OB dan OG. 2 orang OB masing-masing bernama Wawan dan Kholis sementara 3 Office Girl bernama Wiwik, Desi dan Ririn. Sedangkan pekerjaanku sendiri gak begitu jelas, hanya membantu OG atau OB yang membutuhkan bantuan. Mendadak ada ragu dalam hatiku, pekerjaanku ternyata cukup berat untukku dan dari ketiga OG yang ada hanya Desi yang menarik perhatianku itupun sudah bersuami yaitu Kholis.
Sehari-dua hari aku semakin tidak kerasan, apalagi sering diledekin “wajahku kota rejekiku desa” kebalikanya Tukul Arwana. Dihari ketiga, aku jadi malas bekerja dan lebih banyak termenung menyesali pilihanku ini.
‘hoey....ngelamun aja, kenapa? Tanya Kholis
“enggak Mas, hanya kurang enak badan aja! jawabku
‘mau bantu aku gak?? Tanya Kholis
“tugasku kan membatu Mas Kholis, ada apa?? Tanyaku
‘tolong antarkan ini ke kostku ya? Kata Kholis sambil menyerahkan amplop berisi uang
“pada Desy? Emangnya... tanyaku
‘udah jangan banyak tanya, antar aja dan setelah itu kamu pulang....nanti aku ijinkan pada pak Edwin kalau kamu sakit! Kata Kholis memotong pembicaraanku
Jujur aku merasa jengkel disuruh-suruh ama OB tapi bagaimana lagi aku sekarang pembantu OB, apes banget aku! Dengan terpaksa aku naik angkot dan menuju kost Kholis. Ternyata semalem dia berantem dengan Desi, biasa masalah ekonomi yang mepet dan yang mengejutkanku Desi tidak masuk kerja karena malu pipinya memar abis ditampar Kholis. Tok...tok....tok.....aku mengetuk pintu kostnya.
‘gak dikunci.... teriak Desi dari dalam
Setelah tengok kanan-kiri semua kamar tertutup rapat dan sepi, aku langsung membuka pintu dan masuk kedalam. Ruanganya lumayan lebar untuk sebuah kamar, ukuran 3x6 dan ada kamar mandinya didalam tapi sangat berantakan. Aku duduk di lantai yang hanya beralaskan karpet, menunggu Desi yang mungkin sedang mandi atau memasak di balik dinding penyekat.
‘eeehhhh....kok kamu Dith! Teriak Desi yang ternyata hanya memakai CD
“mmmm....sori....sori.....aku disuruh Kholis! Jawabku terbata
Spontan Desi kembali berlari kedalam kamar mandi dan meninggalkan aku dalam kebingungan. Ini rejeki, aku harus memaksimalkanya! Teriakku dalam hati
‘Dith....tolong ambilkan bajuku! Kata Desi
“yang mana? Jawabku
‘terserah...mana aja! tapi merem ya?? jawabnya
“iya...iya...aku merem! Jawabku
Aku pilih sebuah daster tidur yang tanpa lengan dan tipis, kemudian aku ambil sebuah sapu tangan dan aku ikatkan dikepala untuk menutupi mataku walau sebenarnya mataku tetap bisa melihat karena sapu tanganya tipis. Pertama-tama aku buka resletingku dan berpura-pura tidak menyadarinya, kemudian aku berjalan dengan tangan meraba dinding agar kesannya aku tidak dapat melihat. Tampak di depanku Desi menyilangkan kedua tanganya di kedua togenya, sementara memeknya hanya terbungkus CD sponge bob dan terhimpit paha putihnya. Aku terus berjalan mendekat dan menyadari kont*ku semakin mengeras dan memaksa CDku menyembul karena resletingnya terbuka. Mendadak akal licikku kembali menyeruak begitu melihat ada sikat cucian yang tergeletak didepanku. Aku menginjaknya dan menjatuhkan diri tepat didepanya, spontan tangan Desi menahan tubuhku yang hampir menimpa tubuhnya. Tapi apa dikata, tenaganya tidak mampu menahan tubuhku dan akhirnya kami jatuh bersama. Wajahku tepat berada diperutnya bahkan hidungku terasa menggesek CDnya. Aku pegang toketnya dan berpura-pura tidak sengaja.
“sori...Des...aku...aku gak bisa melihat! Kataku sambil membuka ikatan sapu tangan
Desi terlihat semakin malu, karena aku melihat tubuh bugilnya dari jarak yang begitu dekat. Tampak wajahnya memerah dan menunduk, tidak ada kata terucap dan untuk beberapa saat kami terdiam seakan mempersilahkan aku menonton tubuhnya yang sexy. Aku beranikan diri menyentuh dagunya dan mendongakkan wajahnya agar memandang kearahku. Tapi begitu pandangan kami beradu, mata Desi memejam. Dengan penuh nafsu aku langsung melumat bibirnya dan mendekapnya erat-erat. Lidahku menggelitik bibirnya dengan jilatan dan sesekali hisapan. Emuah...emuah....emuah.... Desi menyambut lidahku dengan lidahnya, saling menjilat, saling menghisap dan memilin seakan tak ingin lepas. Kedua toketnya langsung aku remas begitu lidahnya menyambut nafsuku, aku mainkan kedua putingnya dengan menjepitkanya disela ruas jariku sementara genggamanku terus meremas toketnya yang semakin keras.
Aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh....... Desi mendesah sambil mendongak keatas, mempersilahkan bibirku untuk mengalir kebawah. Aku cium lehernya, aku hisap dan aku gigit sambil terus memompa toketnya yang kenyal. Lidahku menyusur kebawah, mengenyot toketnya dan menghisap putingnya yang coklat. Desi mulai menggelinjang, kakinya bergerak tak menentu dengan nafas yang terengah dan basah. Kedua tanganya menjambak rambutku dan membenamkan kepalaku ditengah-tengah togenya.
Jari-jemariku tidak mau ketinggalan, setelah mengelus perut dan kedua pahanya, kini berlahan-lahan mulai menjajah segitiga kuningnya yang gembul. Aku garuk-garuk CDnya dan aku pijit-pijit pelan.
Eeeeeeehhhhhh......aaaahhhhhhh......oooooouuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhh.......... desahan Desi semakin menjadi saat aku bersujud di memeknya dan menjilati CDnya dengan buas dan penuh nafsu. Jambakan dirambutku dan himpitan pahanya tidak mengendurkan permainanku, aku terus menciumi memeknya, menjilati pangkal pahanya dan menyelipkan kedua jari telunjukku di sisi kiri dan kanan celah CDnya. Begitu hangat, empuk, berjembut lebat dan becek memeknya seperti sepotong daging barbeque yang baru dipanggang, bertabur serutan lada hitam dengan saus putih. Sangat menggugah birahi, cukup untuk mengobati 2 hariku yang sepi tanpa sentuhan birahi.
Sambil menciumi lehernya aku berbisik memintanya untuk nungging, dan dengan semangat Desi menurut. Kini Desi sudah menungging membelakangiku, memamerkan pantat bohay dan lipatan CD yang penuh daging. Aku langsung porotin CD kuningnya hingga ke lututnya dan mencicipi memek beceknya dengan lidahku. Aku elus, belai dan tusuk-tusuk memeknya dengan lidahku, sementara kedua tanganku memerah toge kenyalnya yang bergelantungan. Desi hanya mendesis sambil menggigit daster, tanganya mencengkeram dan pantatnya berkedut-kedut menahan berjuta nikmat agar tidak terucap.
Jari tengah dan jari telunjukku tidak mau ketinggalan mengobok-obok memeknya bersamaan dengan lidahku yang mengelus klitorisnya. Ooooooooooooooo.........oooooooooohhhhhhhhhhhh aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh........... Desi melenguh panjang bersamaan dengan datangnya orgasme pertamanya. Tangan Desi mendadak lemas dan tak mampu menopang tubuh depannya hingga jatuh kelantai, sementara pantatnya aku pegang dan aku tahan agar tidak ikut kebawah. Walau masih terengah dan lemah, dengan kont*l yang sudah terarah aku hentakkan kuat-kuat kedalam memeknya.
BLESSSSSSSS.......BLEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSSSSSSS................
AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH..........AAAAAAAAAUUUUUUUUUUUUHHHHHHHH
Tubuh gontai Desi terjatuh kelantai terdorong hentakan kuatku, tini tubuhnya tertelungkup dilantai dengan kont*l yang menancap sebagian. Pelan-pelan aku mulai menggoyangkan kont*lku maju-mundur, aku terus mendorong dan terus. Himpitan pantatnya menambah sensasi nikmat di kont*lku, kedutatan pantatnya memijit dan menekan kont*lku. Aaaaaaaahhhhhhh....sangat nikmat rasanya. Ooooooooohhhhhhhh...........dari ujung kaki hingga ujung kepala serasa berselimut nikmat, hingga kaki kananku bergetar dan kram. Sejenak aku berhenti menggoyang dan duduk di atas pantat Desi, walau agak tertekuk dan sakit tapi ini adalah pertama kalinya aku berposisi begini. Pelan-pelan...aku kembali menggoyang pantat desi, maju mundur, berputar dan keatas-bawah.
Oooooooohhh..yessssssss..............oooooooooohhhhhhhhhh........yeaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh
AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH......desahan Desi
‘Mas...aku capek Mas....buruan semprotin memekku! Rengek Desi
“sebentar ya? Aku genjot lagi biar cepat keluar! Jawabku
Aku lepaskan kont*lku dari dalam memeknya dan membalikkan tubuhnya hingga terlentang. Aku buka kedua kakinya lebar-lebar dan dengan sigap Desi memegang kont*lku dan mengocoknya sebentar kemudian diarahkan kedalam memeknya.
‘memekku melar Mas, burungmu gede banget....ntar bisa nutup lagi kan? Aku takut ketahuan Mas Kholis!? Kata Desi sambil meringis saat kont*lku menyesak di memeknya.
“jangan pikirin orang yang sudah menamparmu, biarkan aku mengobati sakit hatimu... jawabku merayu.
‘tapi.... kata Desi tidak dapat melanjutkan bicaranya
Aku langsung menggenjot goyanganku, blessssss......blesssssss...... memaksanya bungkam akan Kholis dan menggantinya dengan desahan nikmat olehku. Tampak kedua bulatan togenya seperti agar-agar yang bergoyang kenyal kesana kemari selaras dengan irama goyanganku.
AAAAAAAAAAAAAAAA..........AAAAAAAHHHHHHHHHHH...........OOOOOOOOOOOUUUUUUGGGGHHHHHHHH...........HEEEEEEEEEMMMMMMMMMMMMM........AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.....
Jeritan dan erangan manja Desi semakin membakar gairah keintiman kami, yangsemakin panas, semakin nikmat dan semakin menggebu. Dengan gemes aku benamkan wajahku di togenya, aku hisap dan aku gigit dengan bibirku dan mempercepat kocokan kont*lku di memeknya. kami seakan kesetanan, peluh dan keringat tak kami hiraukan seakan itu adalah minyak surgawi yang harum nan wangi.
‘ayo sayang...ayoo...goyang lebih cepat....lebih daalaaaaaaaaaaaammmmmm..... gumam desi sambil menjambak dan meremas kepalaku.
“iya say....kita keluarin bareng ya?? Pintaku
Aku genjot semakin cepat....semakin dalam....semakin kuat,....terus dan teruuuuuuuuuuuuussss hingga terasa menthok di ujung memeknya. blesssss....bleeeeeeeessssssss....aaaaaaaahhhhh.....
‘aku hampir sampai Mas.... rengek Desi
“ayo....sama...samaaaaaaaaaaa.....aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh.... aku melenguh panjang menandai tercapainya puncak kenikmatan
CROT.....CROOT......CROOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTT....CROOOOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTT....
Semprotan spermaku memenuhi memeknya hingga meluber mengalir dari sela-sela memek Desi dan kont*lku. Sejenak kami terdiam dan saling memandang, Desi tersenyum puas sambil membelai lembut rambutku.
‘kamu lebih tampan kalau tidak memakai baju! Kata Desi memuji
“tampan atau jantan?! Tanyaku
‘dua-duanya...andai saja kamu suamiku! Kata Desi
“emang kamu mau menjadi istriku? tanyaku sambil melumat bibirnya
Pelan-pelan aku ingin mencabut kont*lku dari dalam memeknya tapi tangan Desi buru-buru menahan pantatku dan kemudian mengelus pangkal kont*lku yang tersisa diluar!
‘banyak banget, semoga aku hamil biar anakku setampan kamu! Canda Desi
Aku hanya tersenyum dan entah mengapa mendadak kont*lku berkedut-kedut dan menegang kembali walaupun tidak sekeras tadi. Pelan-pelan aku menggoyangkan pantatku masu mundur.
Uuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh....masih belum puas ya? Gumam Desi
Aku tak menjawabnya dengan kata tetapi goyangan yang aku percepat. Hemmmm....lebih berasa dan lebih nikmat. Suara becek dan licin memberikan sensasi extra kepadaku.
PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK....PLAK....aku terus menggenjotnya hingga hampir 20 menit dan kami kembali nyemprot secara bersamaan. Kali ini aku langsung menarik keluar kont*lku, meninggalkan jejak O yang menganga dilubang memeknya. dan kemudian mengalirlah cairan orgasme yang agak berbuih dan encer, campuran antara sperma pertama dan kedua.
Cukup lama kami berpelukan sambil tiduran bugil, berbincang engan manja dan saling memuji. Tanpa terasa jam dinding sudah menunjuk angka 12:15 pertandaa aku harus pulang ke kost ku. Setelah mandi dan memakai baju aku melangkah keluar dengan mengendap-endap dan tengok kiri dan kanan.
Seetelah saampai di pintu pagar aku merasa lega dan aman, setidaknya begitulah pikirku saat itu tapi mendadak di depanku ada wanita yang coba menghalangi langkahku.
‘jadi kamu to orangnya... kata wanita itu sambil mengangguk-anggukkan kepala
“apa maksudmu Mbak?? Kataku heran bercampur panik
‘kamu kan yang menyebabkan mereka bertengkar? Berani juga kamu kesini! Katanya
“enggak...ini tidak seperti yang kamu pikir! Elak ku
‘sssssssssssssttttttt....jangan banyak bicara, mau damai atau aku laporin Kholis? Katanya mengancamku
“tapi...aku tidak punya uang Mbak! Jawabku
‘uang sewa mereka cukup memberiku uang. Jawabnya tegas, ternyata dia pemilik kost
“terus? Tanyaku heran
‘aku ingin yang ada dibalik CD putihmu! Jawabnya to the point
Mendadak aku menjadi bisu, sepertinya ibu kost sempat mengintip pergulatanku dengan Desi dan untuk menjaganya agar tetap aman aku harus berdamai denganya yang artinya aku harus kembali ngentot. Padahal aku sudah lemas dan capek, hampir seluruh tenagaku sudah dihisap habis oleh memek Desi.
“aku capek Mbak, apa nanti malam saja? Jawabku
‘besok aja kamu pindah kost kesini, itu masih ada kamar VIP diatas! Jawabnya sambil menunjuk satu kamar yang berada dibangunan induk lantai 2.
Aku hanya mengangguk dan satu pesannya mengakhiri perbincanganku. Jujur aku sangat senang mendengarkan ancamanya, karena ibu kost itu tidak kalah bohay dengan Desy bahkan sepertinya lebih mulus dan putih.
Keesokan harinya, dengan membawa tas pakaian aku menuju tempat kostnya Desy dan langsung masuk untuk menemui wanita yang kemarin. Namanya Lingga dan orang-orang memanggilnya Mama. Senyum lebar penuh kemenangan terlihat jelas di bibir Mama, padahal sebenarnya aku tidak merasa kalah tetapi sebaliknya. Aku merasa akan menjadi raja karena sebagian yang ngekost disini adalah pasangan muda bahkan ada beberapa yang single.
‘ayo masuk, anggap aja rumah sendiri! Kata Mama
“iya Ma, makasih... jawabku
Mama mondar-mandir menunjukkan bagian kamar dan fasilitas yang ada, sangat berbeda dengan kamar Desi. Bahkan boleh dibilang kamar yang aku tempati ini sekelas kamar VIP hotel bintang 3. Aku sungguh tersanjung karena posisiku sekarang hanyalah OB. Setelah selesai berbasa basi Mama memintaku untuk mandi agar segar saat berangkat kerja. Cepat-cepat aku mandi dan berangkat kerja.
Begitu sampai ditempat kerja aku langsung diinterogasi oleh Kholis, mengapa aku ngekost disitu? Bagaimana kenal Mama dan kenapa mau tinggal disitu? Sambil berbincang aku melihat Desi menatapku dengan tatapan yang aneh, seperti orang marah dan cemburu tapi tetap tersenyum menatapku malah sesekali menjulurkan lidah dengan genitnya. Karena banyak pekerjaan kami akhiri pembicaraan dan bekerja di bagian masing-masing. Kebetulan saat itu aku kebagian membantu Desi menata dan merapikan ruang arsip.
‘kok kamu nurut banget sama Mama? Tanya Desi
“cemburu ya? Jawaabku
‘gimana ya,...aku gak rela kamu ngentot dengan Mama....tapi terserahlah, kamu kan bukan milikku! Jawab Desi dengan nada kesal
“aku nurut Mama karena aku cinta kamu! Rayuku
‘maksudnya? Jawab Desi terkejut
“Mama tahu dan ngintipin kita ML dan akan memberi tahu Kholis kalau aku tidak nurut! Jawabku
Tidak ada kata yang terucap dari bibir Desi, wajahnya mendadak pucat karena panik. Untuk beberapa saat kami saling bungkam dan bekerja dengan wajar. Tapi entah mengapa mendadak Desi mengajakku pergi ke gudang yang berada di bawah tanah dengan membawa setumpuk koran bekas agar tidak dicurigai orang. Suasana gudang terasa sangat seram, berantakan dan hanya diterangi satu lampu yang remang. Tapi tidak demikian untuk orang yang dimabuk kepaayang dan sudah dirasuki setan, suasana menjadi romantis saat Desi memelukku dari belakang. Dia membisikkan cinta dan sayang serta pengorbananku menuruti Mama. Segera aku membalikkan badan dan memeluknya dengan erat sambil mencium dan membisikkan raayuan.
Entah siapa yang memulai, kami bercumbu dengan penuh nafsu layaknya sepasang kekasih yang memanen rindu atau bahkan yang sedang berbulan madu. Tangan Desi dengan lincah membuka resleting dan mengeluarkan kont*lku dengan paksa, sambil mengocok dengan cepat Desi terus menciumi aku dari bibir, leher, dada hingga akhirnya berhenti di selakanganku. Sambil berjongkok Desi mencium dan mengulum kont*lku dengan nafsu yang memburu. Ujung-ujungnya kamipun ngentot di gudang dengan kondisi serba terbatas. Terbatas ruang, terbatas waktu dan terbatas kesempatan. Tetap sama-sama berpakaian, hanya dengan memelorotkan CD dan mengangkat roknya Desi menungging diatas meja dan aku eksekusi dari belakang. Karena takut membekas diujung orgasme aku mencabut kont*lku dari memeknya dan kemudian menyemprotkanya kedalam mulut Desi. Dengan santainya Desi melahap semua spermaku dan ditelannya tanpa sisa bahkan membersihkan seluruh kont*lku dengan lidahnya seperti artis bokep yang profesional. Setelah keluar dari gudang kami bersikap seperti biasanya dan bekerja dengan normal.
Sekitar jam 20:00 aku sampe dikost dan segera masuk untuk beristirahat tapi ternyata Mama sudah berada di dalam kamar, menungguku di dalam selimut. Aku tidak terkejut karena Mama pasti punya kunci duplikat karena ini memang miliknya. Mama menyuruhku mandi dan makan makanan yang sudah tertata di meja. Aku mengiyakan saja karena aku sangat tersanjung dengan perlakuanya dan kebetulan memang belum makan. Sambil makan bersama kami berbincang tentang sex dan niat Mama menyuruhku tinggal disini. Ternyata aku ingin dijodohkan dengan anaknya yang bernama Lilly. Aku sangat terkejut dan kembali tersanjung tapi keadaanku yang sudah beristri membuatku berpikir ulang. Keluarga macam apa ini?? Mama tahu aku ngentot dengan Desi tapi malah menjodohkan aku dengan anaknya, pikirku dalam hati.
Walau penuh tanda tanya, aku terus mengalir mengikuti kemauan Mama dan disaat tidur-tiduran bugil sambil bercumbu aku kembali terkejut dengan keputusanya. Secara garis besar bisa dibilang, aku boleh ngentot dengan siapapun bahkan kalau mau akan dicarikan TAPI aku harus ngasih jatah Mama setiap dia minta. Belakangan aku tahu, ternyata Mama adalah seorang mucikari tapi hanya melayani pesanan dari para pejabat atau hanya yang berdompet tebal saja.
Belum sempat aku mencerna ide gilanya, kont*lku dikulumnya dengan lihai. Ujung palkonku dihisap dan dijilat dengan lembutnya sementara tangan kananya menggenggam dan mengocok pangkal kont*lku dengan cepat. Tidak berhenti sampai disitu, jari kirinya mengelus dan menggelitik paha dan anusku hingga membuatku mendesis dan merintih ngilu. Benar-benar dahsyat....
Aaaaaaaaahhhhhhhh........aaaaaaaaaaaaaa.......uuuuuuuuuuuuuhhhhhh...hemmmmmmmmmmm
Aku bergumam dan menikmati servicenya dengan terlentang, rambutnya seakan tidak mau kalah dengan ikut mengelus perut dan dadaku.rangsaagan yang bertubi dan terus-menerus membuat sekujur tubuhku menegang dan mengejang. Hanya dalam waktu 10 menit aku sudah dipaksa menyemprotkan sperma kedalam mulutnya.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH.......CROT...CROOOTTT....
Aku terkulai lemas dan terengah tapi Mama tidak menghentikan kulumanya, terus mengulum, mengocok, mengelus, merangsang dan menggelitik daerah sensitifku. Sangat ahli dan terbukti beberapa menit kemudian kont*lku kembali tegak dan siap tempur. Untuk ronde kedua, tanpa sepengetahuan Mama aku meminum obat kuat 3 butir sekaligus dan terlentang pasrah menikmati cumbuanya sambil menunggu reaksi obat.
Beberapa menit kemudian, sekujur tubuhku dipenuhi oleh keringat dan badanku terasa semakin hangat mungkin reaksi dari obat itu. Kini giliranku untuk beraksi! Teriakku dalam hati. Dan benar saja, aku langsung menggendong Mama dan menciumi dadanya dengan penuh nafsu. Kaki Mama melingkar dipinggangku mengerti apa maksudku. Sementara kont*l jumboku tegak berdiri menggesek memek Mama yang memang sudah tak berCD. Sangat liar dan binal, kami memforsir tenaga dan nafsu tanpa jeda waktu.
‘kamu pejantan tangguh Bebi! Kata Mama berbisik lirih
“kamu juga hebat Mah, lebih liar daripada ABG... pujiku
‘ayo masukin Beb, memekku sudah gatal nih... rengeknya
Tanpa menjawab, tangan kiriku langsung memegangi kont*l dan mengarahkanya ke bibir memeknya dan dengan Mama digendonganku membuat kont*lku dengan mudah menusuk masuk hingga mentok diujung memeknya.
ZLEEEEEEEBBBBBBBBBB.............ZLEEEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBBB....ZLEEEEEEEEEBBBBBBB.....
Aku menggenjot goyangan kont*lku dengan mengangkat keatas-kebawah tubuh Mama layaknya difilm-film bokep. Jujur aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lakukan, apa mungkin reaksi obat itu sekuat ini?? Entahlah, yang penting hepiiiii....teriakku dalam hati. Aku terus menggoyang, semakin cepat dan liar hingga dibatas staminaku aku merebahkan tubuh Mama diatas sofa tapi sepertinya Mama tidak mau dan tetap melingkarkan kakinya dipinggangku dengan kont*l yang masih menancap kuat di memeknya. dengan agak kasar aku kembali menggenjotnya, tidak menghiraukan tubuh dan togenya yang bergerak tak tentu arah.
Aaaaaaaaahhhhhh...aaaaaaaauuuuuuuuuuuhhhhhhhhhh......aaaaaaaaaaaaaaagggggggggggghhhh...
Aaaaaaaaaahhhhhhh....hhemmmm....kont*lmu.....uuuuuuhhhhh.....kuat banget Beb....aku....aku sampai kewalahan....aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh..........
Jeritan dan desahan liar Mama memenuhi kamar dan mungkin terdengar samar-samar diluar. Aku tetap tidak menghiraukanya dan dengan penuh semangat menggoyangnya terus dan teruuuuuusss! Hampir 45 menit kami bertempur, belum ada tanda-tanda spermaku akan nyemprot untuk yang kedua kalinya. Mama terus merengek dan memaki aku agar menghentikan goyangan dan beristirahat sebentar. Tiba-tiba Mama melonggarkan jepitan kakinya dan membuat pantat bohaynya terjatuh kesofa bersamaan dengan lepasnya kont*lku dari memeknya.
‘kamu jahat Beb, aku sampai sesak nafas begini kamu gak mau berhenti....katanya sambil terengah
“sori Mah, aku sangat bernafsu mengentot memek Mama yang nikmat! Elakku
‘kamu....pinter banget merayu...sudah berapa memek yang sudah kamu tusuk! Tanya Mama
“banyak Ma, tapi belum ada yang senikmat Mama...kataku
‘aaaaahhhh....gombal....jawabnya sambil memutar badan dan nungging.
Walau masih terengah tapi Mama tidak mau memutus nafsuku, benar-benar sangat berpengalaman. Aku langsung melesakkan kont*lku kedalam memeknya sedalam-dalamnya dan langsung tancap gas dengan menggenjot cepat maju mundur teratur.
ZLEB...ZLEEEEEEEEBBBBBBBB....ZLEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBB.....PLAK......PLAAAAAAAAAAKKKK....PLAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK....PLAK....PLAK....PLAK....PLAK....PLAK...PLAKKK.....
Suara becek kembali menyeruak dari dalam memek Mama beriringan dengan suara pahaku membentur pantatnya. Sambil terus bergoyang aku mengelus dan menggelitik anus Mama dengan jari telunjukku, masih sangat sempit dan mungkin belum pernah dimasukin kont*l.
‘Aduuhhh......uuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh............jangan masukin di anus Beb, aku gak mau! Teriaknya sambil menatap kearahku
“enggak Ma, Cuma aku elus kok.... elakku
Sedikit demi sedikit aku tekan-tekan jariku ke anusnya dengan bantuan ludahku tentunya, terus dan terus hingga separuh jariku telah masuk di anusnya. Aku ingat, di dalam tas ku ada sebuah madu dan aku ingin menggunakanya untuk memperlicin jariku di anusnya. Dengan susah payah aku meraih tas yang berada di meja dan mengambil sebotol madu yang awalnya mau aku buat jamu. Langsung aja aku lumuri jariku dan anusnya dengan madu tapi karena dorongan pantat Mama, madu yang keluar terlalu banyak mengalir dari anus hingga ke kont*lku dan sebagian ke memeknya.
Dan benaar saja, rasa licin dan sedikit lengket mulai kurasakan disekujur kont*lku. Keluar masuk dengan sensasi seperti ada hisapan dari dalam memek Mama. Begitu juga dengan jariku yang sudah leluasa mengobok-obok anusnya. Sempat ada hasrat untuk menganal Mama tapi buru-buru aku tahan demi tujuan akhir yaitu Lily dan Novi anak emas Mami.
“ayo Mah....hisap kont*lku....jepit Maaaaaaaahhhh....AAAAAAAAAAHHH. rengekku
‘iya Beb...ayo keluarin sama-sama! Jawab Mama
Dan benar saja, dalam hitungan menit aku dan Mama menyemprotkan lendir orgasme hampir bersamaan. Aku jatuhkan tubuhku dipelukan Mama dan bermanja-manja dan rayuan dan cumbuan. Aksi kami tidak berhenti sampai disini, hingga menjelang pagi kami mengumbar birahi dengan berbagai posisi hingga 4 kali.
Ujung-ujungnya aku jadi bangun kesiangan dan tidak masuk kerja karena aku masih sangat mengantuk dan letih, tenagaku benar-benar terkuras habis. Akhirnya aku putuskan untuk tidur kembali dan mengunci pintu dari dalam agar tidak ada yang mengganggu. Dan benar saja hingga jam 2 siang aku tidur dengan puas dan pulas sampai-sampai kepalaku pusing kelamaan tidur.
Aku langsung mandi dan bergegas menuju lantai satu dan mencari Mama karena aku sangat lapar, tapi setelah berjalan kesana-kemari aku tidak menemukanya. Sungguh aneh memang, aku jadi butuh Mama padahal baru 1 kali disiapin makan dan 1 malam ngentot. Aku sadar bahwa aku suka di manjain dan diperhatikan, dan semua itu aku dapat dari Mama.
Mendadak HPku berbunyi dan itu adalah telepon dari Edwin temanku yang sekarang menjadi bosku saat menjadi OB. Dia memintaku datang ke kantor untuk mengantarkan OB kerumah direktur yang sedang menggelar acara arisan alias kami disuruh bantu-bantu. Aku langsung menolaknya tapi Edwin memaksa karena diantara beberapa OB hanya aku yang bisa nyetir mobil. Dengan jengkel dan sebel aku menuju kantor untuk kemudian membawa rombongan Obkerumah direktur.
Sesampainya dirumah direktur aku agak terkejut, rumahnya begitu besar dengan taman yang luas serta dipenuhi orang yang akan arisan. Wah bakalan capek nih! Gerutuku dalam hati. Untuk menutupi malu kalau-kalau bertemu dengan ornag yang mengenaliku, aku mengendap-endap menuju belakang rumah.
‘hey...kamu siapa dan mau kemana? Kata seorang gadis mengejutkan aku
‘tuh bajunya OB,....sambung gadis disebelahnya sambil menertawakan aku
“maaf Non, mau mengambil es batu! Jawabku sekenanya
Sumpah aku sangat malu diledekin ABG-ABG teman anaknya direktur yang sepertinya sedang belajar kelompok. Tidak berhenti sampai disitu, aku disuruh-suruh mengambilkan ini-itu dan mengerjain aku. Aku hanya bisa menurut dengan wajah merah menahan marah. Cepat-cepat aku kembali ke depan dan bersibuk ria hingga acara usai. Disaat aku siap-siap untuk pulang, salah satu ABG yang ternyata anaknya direktur itu memanggilku dan meminta maaf atas perlakuan teman-temannya. Aku hanya mengiyakan saja dan bergegas untuk pulang karena sudah ditunggu teman-teman OB.
Seminggu telah berlalu, aku mulai jenuh ngentotin Mama yang setiap malam minta jatah minimal 2 kali sedangkan Desi hanya sesekali kalau ada kesempatan saja. Di kost memang banyak di huni pasangan muda dan ada beberapa yang menarik hatiku tetapi sebagian dari mereka menganggap aku sebagai simpenan Mama sehingga tertutuplah kesempatanku dekat dengan mereka apalagi ngentot. hingga pada suatu siang, disaat aku mengantarkan minuman di ruangan direktur secara tidak sengaja aku bertemu dengan Jesica anaknya Pak Direktur yang beberapa hari yang lalu meledek dan mengerjaain aku.
Jesica terus memandangiku dengan tatapan yang aku sendiri tidak dapat mencernanya, sesekali Dia tersenyum aneh seakan ingin mengerjaiku kembali. Dan sepertinya tebakanku benar sesaat setelah Jesica berbisik, Pak Direktur memandangiku tak berkedip.
‘tolong besok pagi kamu datang kerumah, jam 7 jangan telat! Kata Pak Direktur
“iya Pak. Jawabku sambil mengangguk dan kembali ke ruangan OB
Mendadak kepalaku dipenuhi oleh beribu tanya, apa yang akan terjadi besok? Apa aku akan dikerjai lagi? Apa....dan apa..... entahlah! Lebih baik aku mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi, pikirku dalam hati. Keesokan harinya, aku datang kerumahnya tepat jam 7 pagi dan ternyata Jessica sudah berada di dalam mobil.
‘Dith, tolong antar Jessica dan bantu dia mengerjakan tugas sekolahnya! Kata Pak Direktur sambil melemparkan kunci BMW putih yang di duduki Jessica.
“baik Pak! Jawabku singkat
‘ini...uang saku untukmu, nanti kalau pekerjaanmu bagus aku tambah lagi. Sambungnya
Aku mengangguk tanda setuju dan langsung mengarahkan mobil menuju alamat yang diberikan Jessica. sebuah Villa keluarga yang berada di daerah wisata di kota apel. Sepanjang jalan kami mengobrol kesana-kemari mengakrabkan diri. Dan ternyata Jessica tidak sejahat dugaanku, itu aku ketahui sesaat setelah Jessica menyampaikan permintaan maaf kepadaku. Dan menjelaskan bahwa kemarin adalah ide teman-temanya iseng mengerjain aku karena ingin berlama-lama melihat wajahku (tampan). Kini hatiku berbunga, bahkan melayang-layang terbuai oleh rayuan dan bisik yang memanja. Akhirnya kamipun tiba ditempat tujuan, sebuah Villa besar nan megah dilengkapi sebuah kolam renang dan mini bar.
‘Mas Adith, istirahat dulu aja dikamar biar capeknya berkurang! Kata Jessica
“iya Jess.... jawabku, karena kami telah sepakat untuk memanggil dengan sebutan nama
Jantungku berdegub kencang, bukan karena tegang tapi karena sayang yang tiba-tiba datang dan hinggap di hatiku. Aku hanya tersenyum dalam hati, aku seperti ABG yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku coba memanfaatkan waktu dengan beristirahat tapi sepertinya mataku enggan memejam karena disesaki bayang-bayang cantik Jessica. Tiba-tiba ada deburan air yang berasal dari samping kamar, dengan penasaran aku berjalan menuju jendela dan mencari tahu arah datangnya suara itu. Ternyata Jessica yang meloncat dari lantai 2 menuju kolam renang.
Sebuah bikini super mini tak mampu menutupi keindahan tubuh mulusnya, terutama kedua bongkahan toket sekalnya. Mendadak kont*lku menegang kuat, membayangkan kalau-kalau Jessica sedang berenang di atas tempat tidurku. Cukup lama aku melihat pemandangan indah ini, tanpa terasa anganku melayang berandai dan berhayal sedang berenang bersama Jessica.
‘Mas,....sini....ayo renang...teriak Jessica
‘kok bengong....ayo buruan, biar seger! Tambahnya
“iyaaaa....teriakku langsung berlari menuju tepi kolam
‘ayo...nyaman banget di badan
“tapi....tapi aku tidak punya pakaian renang Jess... jawabku
‘udah buruan nyebur aja, ntar aku kasih pakaian ganti! Jawabnya
Aku langsung masuk dan berenang menghampirinya dengan pakaian lengkap, bahkan jam tangan dan dompet tidak sempat aku letakkan karena larut dalam kegembiraan. Sungguh hari yang indah, kami berenang, bermain air dan bercanda akrab layaknya ABG. Aku benar-benar mendapatkan keceriaan dan pengalaman baru. Disaat lomba berkejaran, secara tidak sengaja aku menangkap, mendekap dan memeluk tubuh indahnya serta merasakan sentuhan lembut kulit mulusnya.
“maaf Jess...kataku sambil melepaskan pelukan
‘gak apa kali,....kita kesana yuk..tuh udah dibuatin lemon tea Bibi! Ajak Jessica mengalihkan perhatian
“iya...silahkan duluan! Jawabku
‘ayoooo....bareeeng!! ajak Jessica sambil menarik tanganku
Dengan sangat amat terpaksa aku keluar kolam renang dengan salah tingkah, tonjolan kont*lku terlihat jelas dari bentuk cetakan celana basahku. Wajah Jessica mendadak merah, sesaat setelah pandangan matanya secara tidak sengaja melintas di seputar selangkanganku. Aku hanya diam begitu juga denganya, kami jadi salah tingkah dan sama-sama menunggu.
“Jes, kamu mau mengerjakan tugas apa? Kok sampe kesini segala? Tanyaku
‘tugas seni rupa,...tapi.... jawabnya tertahan
“tapi apa?? Tanyaku
Jessica tidak menjawab pertanyaanku dan mengajakku ke kamarnya agar enak ngobrolnya sekalian membuat tugas. Jujur aku sangat penasaran dengan tugasnya. Sesampainya di kamar, Dia memberiku handuk untuk menyeka air yang masih menempel di tubuhku. Disaat itulah Jessica menjelaskan apa tugasnya dan itu adalah melukis serta menjadikan aku sebagai modelnya.
‘tapi....kamu....kaaaaa....kamu harus bugil Mas, pakai daun ini untuk menutupi.... kata Jessica dengan kata terbata
“iya....aku siap! Jawabku dengan senang hati
Aku langsung menuju kamar mandi dan melepaskan semua bajuku, kemudian kembali ke kamar Jessica dengan hanya membelitkan handuk di pinggangku. Jessica mulai sibuk menyiapkan alat lukisnya dan ini aku manfaatkan untuk menaruh bubuk perangsang ke gelas minumnya. Semua berjalan normal, walau sebenarnya saling menahan. Aku menahan kont*lku yang menegang dan memanjang sedangkan Jessica menahan malu dan gugupnya.
 
LANJUTAN

Aku langsung menuju kamar mandi dan melepaskan semua bajuku, kemudian kembali ke kamar Jessica dengan hanya membelitkan handuk di pinggangku. Jessica mulai sibuk menyiapkan alat lukisnya dan ini aku manfaatkan untuk menaruh bubuk perangsang ke gelas minumnya. Semua berjalan normal, walau sebenarnya saling menahan. Aku menahan kont*lku yang menegang dan memanjang sedangkan Jessica menahan malu dan gugupnya.
“minum aja dulu, biar gugupnya hilang....kataku
‘siapa yang gugup?? Sangkal Jessica
“pelukisnya....terpesona melihat model yang ganteng dan.... jawabku
‘dan kePe-Deaaaaaaannnnn.....selanya memotong kata-kataku sambi meminum air gelas yang sudah aku beri obat perangsang.
Yessss!!!! Aku berhasil, teriakku dalam hati. Menit-demi menit telah berlalu tetapi lukisan sama-sekali belum apa-apa sedangkan aku sudah sangat amat capek menahan pose agar tidak bergerak dan berubah.
“Jess...aku boleh izin sebentar gak?? Tanyaku memancing
‘gakkkk....mau apa? Jawabnya tegas
“ini....keringatku...mengganggu banget! Jawabku
Tanpa menjawab Jessica langsung mengambil tisu dan mengelap tubuhku inci demi inci dengan tangan yang bergetar karena gugupnya semakin menjadi atau mungkin obatnya mulai bekerja. Walau bikininya sudah tertutup piyama, tapi beberapa bagian tubuhnya tidak tertutup sempurna alhasil dari celah kancing bajunya aku dapat melihat bongkahan toket ranumnya. Aku semakin horny dan tidak mampu lagi menutupi kont*l yang sebelumya tertutup sebuah daun pisang untuk bergaya. Dengan sengaja aku menjatuhkan daun penutup kont*lku disaat Dia mengelap dadaku. Kont*lku mencuat hampir mengenai wajahnya yang berjongkok tepat di depanku. Sambil berpura-pura meminta maaf, aku meraih tanganya dan menggenggamnya erat-erat untuk memohon. Spontan Jessica mengiyakan dan memaafkan aku, tapi aku terus menggenggam tanganya.
Jessica terdiam, matanya memejam dengan nafas yang tidak menentu. Entah karena malu atau karena horny aku tidak tahu pasti. Dengan cepat aku menarik tangannya dan mendekap erat tubuhnya yang kanya terbungkus piyama tipis. Aku tiupkan nafas kemesraan di sekitar telinganya sambil berbisik maaf dan maaf. Tapi tidak ada jawaban yang aku dengar dari mulutnya. aku cium lehernya dengan lembut dan menyeluruh dengan tangan terus memeluk tubuh sexinya sambil sesekali mengelus dan meraba punggung hingga pinggang dan pantatnya.
Nafas Jessica semakin memburu, menyambut ciumanku dengan penuh nafsu. Tanganya mengelus dadaku, sambil melumat nikmat bibirku dengan penuh penghayatan.
Emuah...emuah...emuaaaacch.....emuah....emuah.....emuah....emuah.....
Mendadak Jessica mendorong tubuhku hingga terlentang di kasur dan kemudian menindihku dengan tubuhnya. Lumatan dan ciuman yang disertai gigitan lembut bertubi di leher dan dadaku, sementara pahanya menggesek kont*lku dengan lembut. Ooohhhh....sangat nikmat berada dibawah kendali nafsunya. Aku tarik tali bikini yang melingkar di pinggangnya dan hanya sekali tarikan Cdnyapun terlepas hingga akhirnya pantat putihnya terpampang jelas dan membuat tubuhku semakin panas terbakar nafsu.
‘Jess....69 yuk?! Bisikku
“iya Mas, aku kepengen mainin punya kamu.... jawabnya
Spontan Jessica membalikkan badan dan langsung mengulum ujung kont*lku sambil mengocok bagian pangkalnya, karena memang kont*lku tidak bisa masuk seluruhnya. Hisapan kuat dan jilatan nikmat bertubi-tubi kurasakan, membuat seluruh tubuhku mengejang terangsang. Akupun tidak tinggal diam, dengan ujung lidah aku menggelitik paha dan bibir memeknya sementara jari-jariku meraba perut dan meremas pantat sekalnya. Sekilas kami tampak sedang bergulat, ya bergulat memanjakan urat dan syaraf. Desahan dan lenguhan silih berganti dan beriring selaras dengan rangsangan yang ada.
Aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh....ooooooooooooooooouuuuccchhhh....enaaaaaaaaaaaaaaakkk Mas, akuuu....akuuuuuuuuuuu...***k tahaaaaaaaaaaaannnnnnn....aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh.....
OOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHH....MEMEK KAMU INDAH BANGET SAAAAAAAAAYYYY,.....
Sesaat setelah itu kurasakan memeknya meneteskan lendir orgasme, padahal lidahddan jariku baru menyusuri sekitar memeknya. aku langsung hisap bibir memeknya dan memainkan klitorisnya dengan jari telunjukku, hingga membuat tubuh Jessica menggelinjang hebat dan menjepit kepalaku dengan kedua pahanya.
OOOOOOOOOOUUUUGGGGHHHHHHHHHHHHHHHH...........aku gak kuat Mas, ayo.... masuuuukin aja sekarang. Jessica mendesah sambil bergumam.
“iyaaa....say....ayoooo....oooooooooooooooooohhhhhhhhhhh.... jawabku
Seketika itu Jessica mengambil posisi doggy style yang benar-benar menggairahkan, bodi gitar spanyol begitu tepat melukis bodinya. Pelan-pelan aku gesekkan palkon ke bibir memeknya, keatas-kebawah hingga beberapa kali sempat menggesek lubang anusnya. Aku terus menggesek-gesekkan palkonku....terus dan teruuuuuuuuuussss.....OOOOOOoouuuuuhhhhhhhhhh.....
Walau sudah tidak perawan lagi (katanya) tapi aku lihat memeknya masih sangat amat sempit sehingga butuh rangsangan yang extra. Aku tekan pelan...sedikit demi sedikit....
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH....sakit Mas....pelaaaaaaaaaaaaaannnnnn....ooohhhh
Aku tarik dan masukan lagi, berulang ulang bahkan sampai 5 menit tapi ternyata memeknya tidak juga menerima kont*lku. Ssssssssssssssssssssssssssssshhhhh....aaaaaaaaaaaahhhhhhhh...... dengan setengah memaksa aku terus menekan dan mendorong kont*lku kedaalam memeknya.... hanya setengah yang mampu ditampung memeknya. diam-diam aku mengambil ancang-ancang dan mendorongnya dengan hentakan pinggulku.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH....................AAAAAAAAAAAAUUUUU....OOOOOOOOOOOOOOOUUUUUUUUUUUUHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.....Jessica kembali berteriak dan itu semakin membuatku bersemangat untuk cepat-cepat menikmatinya.
ZLEB...ZLEEEB........ZLEEEEEEEEEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB...............
Walau masih tersisa, tapi nampaknya sudah menthok diujung memeknya. aku terus bergoyaang dan berpegangan pada pantatnya. Aaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuuhhhhssssssssssssshhhhhhhh.....
Kedutan dan hisapan dinding memeknya memberikan nikmat yang tiada tara, dari kepala hingga ujung kaki terasa seperti kesemutan. Ooooooooooooooooohhh....benar-benar memek yang nikmat, gumamku dalam hati. Hampir selama setengah jam aku mengobok-obok memeknya dengan kont*lku dan kurasakan Jessica sudah 2 kali menyemburkan cairan orgasmenya tapi masih terus mengerang dan memintaku untuk mempercepat goyanganku.
Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhh..........ooooooooooooohhhhhh.............aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh......
Hhhhhhhhhhmmmmmmmmmmmmmm......ayo Mas, kocok memekku...ayo lebih cepat lagi. Erangan Jessicsa sambil mencengkeram kedua lenganku...
PLAK....PLAAAKKKKK...PLAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK.....PLAAAAAAAAAAAAAAKK
Aku mempercepat kocokanku, lebih cepat...lebih cepat.... terus dan teruuuuuuuuuuussssssss sambil terus merangsang daerah sensitifnya. Benar-benar ABG yang binal dan liar atau mungkin karena obat perangsangku yang terlalu kuat? Entahlah yang pasti aku hampir kuwalahan dibuatnya. Hingga timbul ide liarku untuk meng-anal anusnya dengan jariku. Dengan posisi doggy style aku mudah melakukanya, sambil terus memaju-mundurkan kont*l aku elus-elus anusnya dengan ujung jariku. Air ludah pun terpaksa aku pakai untuk melicinkan jariku masuk ke anusnya.
Auuu.....aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh...oooooooooouuuhhhhhhhhhh....jangan disitu Mas, sakiiittt! Erangnya saat aku masukkan jariku dengan setengah memaksa.
“tahan sedikit yah?? Entar pasti nikmat!!!
Aaaaaaaahhhh.....uuuhhh...periiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhh Mas.....teriaknya
Pelan-pelan jariku mulai licin dan hampir seluruhnya masuk, sementara kont*lku masih fokus ke Memeknya. aahhh...uuuuhhh....oooooohhhhh....Jessica terus melenguh menikmati dua tusukan yang bersamaan merangsangnya. Sempat ada keinginan memasukkan kont*lku ke anusnya tapi niat itu urung aku lakukan karena pasti akan sangat menyakitkan dirinya.
OOOOOOOOOOOOOUUUUUUUUUGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH......erangan panjangnya berbarengan dengan orgasme ketiganya dan bersama dngan itu tubuhnya melunglai dan terjatuh ke kasur. Kedua pahanya terasa begitu keras menahan gejolak dan nikmat yang ada. Aku jadi kesulitan menggoyang kont*lku karena kedua pahanya menghimpit dan menjepit kont*lku.
Karena tidak mau kehilangan moment, aku langsung membuka kedua pahanya lebar-lebar dan meneruskan ayunan kont*lku di dalam memeknya. aaaaaaaaaahhhhhhh....nikmaaaaaaaaaatttt.... gumamku dalam hati. Sekitar 5 menit kemudian kurasakan kont*lku akan menyemprot, buru-buru aku membalikkan tubuhnya dan menyodorkan kont*lku ke arah wajahnya. Seperti sudah mengerti apa maksudku, Jessica langsung membuka mulutnya lebar-lebar dan menjilat ujung palkonku dengan lidahnya.
ZLEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBBB....ZLEEEEEEEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBB... kont*lku masuk kedalam mulutnya hingga menthok di tenggorokanya. Dan hitungan detik, kont*lku mencapai puncak kenikmatan dan menyemburkan sperma.
UHUK.....Uhuuuuuuuukk.... Jessica tersedak derasnya spermaku, walaupun begitu hisapan dan elusan lidahnya tetap berjalan bahkan tanpa sisa di mulutnya. hingga keesokan harinya, Jessica tidak mau jauh dariku bahkan tak segan meminta duluan. Dua hari yang sangat menguras stamina, bagaimana tidak aku dan Jessica ngentot hingga 9 kali.

BACA LANJUTANYA YA GAN??? MASIH ADA NIH, OB jilid ke 2 (Obral-Birahi) jangan sampai tidak!!
 
Ceritanya bikin penasaran gan..

Sabar ÿ̲̣̣̣ɑ̤̥̈̊ Mas Brow... Lά̲̣̣̣̥g̲̅ɪ̇* byk kerjaan!!! Pasti ntar ªķΰ lanjutin...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd